Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PPKN
"Menganalisis peran serikat kerja"

Disusun Oleh :
Khoerunnisa Amalia

Dilla Puspita Anggraeni

Siti Nur Fadilah

Amanda Mulya Aprilisya

Rohana Fitriyana

Dea Oktarina
1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada kami sehingga dapat membuat dan menyelesaikan makalah. Dalam
makalah ini kami mengambil judul “Peranan Serikat Pekerja”. Sesuai dengan yang diberikan guru
pembimbing kami.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari segi pemaparan materi maupun tata carapengelolaan data hingga
penyajian hasil akhir. Oleh sebab itu kami senantiasamenerima saran-saran maupun petunjuk
yang berguna dalam penyempurnaan makalah semacam ini pada masa yang akan datang.

Hormat kami,

PENYUSUN

2
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................................................1

Kata Pengantar ..............................................................................................................................2

Daftar Isi ........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN ..........................................................................................................................4

PEMBAHASAN .............................................................................................................................5

PENUTUP .................................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 10

3
PENDAHULUAN

Setiap manusia selalu membutuhkan biaya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk
mendapatkan biaya hidup seseorang perlu bekerja, secara mandiri atau bekerja kepada orang
lain. Pekerja atau buruh adalah seseorang yang bekerja kepada orang lain dengan mendapatkan
upah. Sedangkan tenaga kerja berdasarkan ketentuan pasal 1 angka 2 UU no. 13 tahun 2003
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilan barang dan/atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Jumlah tenaga kerja yang
tersedia di Indonesia tidak seimbang dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Terlebih lagi
dari sebagian besar tenaga kerja yang tersedia adalah yang berpendidikan rendah atau tidak
berpendidikan sama sekali. Mereka kebanyakan adalah unskillabour, sehingga posisi tawar
mereka adalah rendah. Keadaan ini menimbulkan adanya kecenderungan majikan untuk
berbuat sewenang- wenang kepada pekerja / buruhnya. Buruh dipandang sebagai obyek.Buruh
dianggap sebagai faktor eksternal yang berkedudukan sama dengan pelanggan pemasok atau
pelanggan pembeli yang berfungsi menunjang kelangsungan perusahaan dan bukan faktor
internal sebagai bagian yang tidak terpisahkan atau sebagai unsur konstitutip yang menjadikan
perusahaan. Majikan dapat dengan leluasa untuk menekan pekerja / buruhnya untuk bekerja
secara maksimal, terkadang melebihi kemampuan kerjanya. Misalnya majikan dapat
menetapkan upah hanya maksimal sebanyak upah minimum.

4
PEMBAHASAN

Dalam konteks perjuangan hak-hak pekerja/buruh ada beberapa pilar yang sangat berperan
dalam penegakan serta melindungi hak-hak pekerja/buruh dalam mewujudkan
kesejahteraannya. Salah satu pilar itu adalah organisasi serikat pekerja/serikat buruh. Eksistensi
serikat pekerja/serikat buruh bertujuan untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan
kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja/buruh dan keluarganya.
Sejarah telah membuktikan bahwa peranan serikat pekerja/serikat buruh dalam
memperjuangkan hak anggotanya sangat besar, sehingga pekerja/buruh telah banyak
merasakan manfaat organisasi serikat pekerja/serikat buruh yang betul-betul mandiri
(independence) dan konsisten dalam memperjuangkan hak-hak buruh. Umumnya pekerja
secara individual berada dalam posisi lemah dalam memperjuangkan hak-haknya, dengan
menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh akan meningkatkan bargaining baik secara
individu maupun keseluruhan. Serikat pekerja/serikat buruh dapat mengawasi (control)
pelaksanaan hak-hak pekerja di perusahaan. Oleh karena itu, peran serikat pekerja sangat
penting bagi pekerja.

Pengertian Serikat Pekerja

Pembangunan Nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia


seutuhnya dalam mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur, merata baik materiil
maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam menjalankan visi diatas, tenaga
kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai salah satu komponen
pelaku untuk mencapai tujuan pembangunan itu.

Guna mencapai tujuan pembangunan itu diperlukan adanya rencana terpadu dan terukur sesuai
dengan misinya. Dibidang peserikatan pekerja (Serikat Pekerja) visi dan misi itu jelas dinyatakan
dalam UU No. 13 tahun 2003 yang dituangkan dalam pengertian sebagai berikut :

“Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik
diperusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.”
Dalam pelaksanaan visi dan misi itu, perlu ditetapkan sarana-sarananya secara jelas dan dapat
dilaksanakan secara baik, konsisten, terencana dan terukur.

5
Peran Serikat Pekerja

Dalam suatu perusahaan biasanya terdapat organisasi serikat pekerja/serikat buruh yang dalam
pelaksanannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam hubungan industrial. Serikat
Pekerja dalam memecahkan persoalan menuju suatu kemajuan dan peningkatan yang
diharapkan, hendaknya menata dan memperkuat dirinya melalui upaya :

1. Menciptakan tingkat solidaritas yang tinggi dalam satu kesatuan diantara pekerja dengan
pekerja, pekerja dengan Serikat Pekerjanya, pekerja/Serikat Pekerja dengan manajemen

2. Meyakinkan anggotanya untuk melaksanakan kewajibannya disamping haknya diorganisasi


dan diperusahaan, serta pemupukan dana organisasi.

3. Dana Organisasi dibelanjakan berdasarkan program dan anggaran belanja yang sudah
ditetapkan guna kepentingan peningkatan kemampuan dan pengetahuan pengurus untuk
bidang pengetahuan terkait dengan keadaan dan kebutuhan ditempat bekerja, termasuk
pelaksanaan hubungan industrial.

4. Sumber Daya Manusia yang baik akan mampu berinteraksi dengan pihak manajemen secara
rasional dan obyektif

Bilamana, paling tidak 4 persyaratan diatas terpenuhi, Serikat Pekerja melalui wakilnya akan
mampu mencari cara terbaik menyampaikan usulan positif guna kepentingan bersama.

Perlu diyakini bahwa tercapainya Hubungan Industrial yang harmonis, dinamis, berkeadilan dan
bermartabat, hanya akan ada ditingkat perusahaan. Karenanya social dialogue yang setara,
sehat, terbuka, saling percaya dan dengan visi yang sama guna pertumbuhan perusahaan sangat
penting dan memegang peranan menentukan.

Faktor diluar itu pada dasarnya hanya merupakan pedoman dan faktor pendukung dan
pembantu. Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dapat dirumuskan melalui LKS Bipartit.
Program Quality Circle perlu dilakukan.

Selain itu peran serikat pekerja juga memberikan perlindungan hukum terhadap pekerja itu
sendiri. Sebagai dasar dari kebebasan pekerja dapat dijumpai dalam Pasal 28 UUD 1945 dan
berbagai peraturan perundang-undangan lainnya seperti :

– Undang-undang No. 18 Tahun 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai
Convention Concerning the Application of the Principles of the Right to Organize and to Bargain
Collectively.

6
– Undang-undang No. 28 Tahun 2000 tentang Berlakunya Undang-undang No. 25 Tahun 1997
tentang ketentuan pokok tenaga kerja yang mengatur prinsip-prinsip serikat pekerja yang antara
lain :

• Hak pekerja membentuk serikat kerja

• Serikat pekerja di bentuk secara demokratis serta tidak boleh adanya campur tangan pihak
lain.

Pada awal era reformasi, pemerintah juga telah meratifikasi Konfensi International Labour
Organization (ILO) No. 187 Tahun 1948 tentang Freedom of Asociation and Protection of the
Right to Organize Convention dengan keputusan Presiden No. 83 Tahun 1998. Selanjutnya
dalam perkembangan terbaru, pada tanggal 4 Agustus 2000 telah dikeluarkan Undang-undang
No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja / Serikat Buruh yang merupakan salah satu produk
hukum yang mencerminkan era demokrasi dan kebebasan di berbagai bidang di Indonesia.
Dalam bentuk peraturan yang lebih tinggi, lampiran TAP MPR No. XII/MPR/1998 tentang Hak
Asasi Manusia (HAM) secara jelas juga memberi arahan pada pelaksanaan kebebasan
berserikat. Hal ini misalnya tertuang dalam Pasal 6 yang berbunyi : ”Setiap orang berhak untuk
memajukan diri dengan memperjuangkan hak-haknya secara kolektif serta membangun
masyarakat, bangsa dan negara”.

Pasal 9 menyebutkan :”Setiap orang dalam hubungan kerja berhak mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak”. Sedangkan Pasal 19 menyatakan ”Setiap orang berhak atas
kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat”. Dari aturan ini serikat
pekerja akan dapat bertahan hidup dan berperan dalam masyarakat pekerja dan menjadi serikat
pekerja yang kuat, aspiratif terhadap kepentingan pekerja, profesional dan mandiri Selain itu
serikat pekerja juga dapat menjawab tantangan yang dihadapi di bidang ketenagakerjaan dan
hubungan industrial dalam era globalisasi.

Ratifikasi Konvensi ILO No. 87 mempunyai dampak terhadap peraturan perundang-undangan


ketenagakerjaan khususnya yang berkaitan dengan perserikatan pekerja. Maksud pendirian
serikat buruh sebagaimana diuraikan sebagai berikut : setiap pekerja/buruh dapat mendirikan
serikat pekerja/buruh secara bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab oleh
pekerja/buruh untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta
meningkatkan kesejahteraan yang layak pada umumnya memperjuangkan kepentingan
pekerja/buruh dan keluarganya. Meskipun pekerja/buruh bebas menentukan asas
organisasinya, namun tidak boleh menggunakan asas yang bertentangan dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan dasar negara dan konstitusi negara Republik
Indonesia.

7
Sedangkan tujuan pendirian serikat pekerja/buruh, federasi maupun konfederasi tidak lain
adalah sebagai berikut :

a. Pihak dalam pembuatan perjanjian kerja

b. Wakil pekerja/buruh dalam lembaga kerja

c. Sarana menciptakan hubungan industri

d. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya

e. Perencana, pelaksana dan penanggungjawab pemogokan pekerja/ buruh.

f. Wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan.

Tenaga kerja yang telah dikenakan PHK, akan diberikan hak-haknya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan nasional dan ketentuan oleh perusahaan. Hak-hak tersebut
dapat berupa uang pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan lain sebagainya.

8
PENUTUP

Kesimpulan

Pekerja/buruh merupakan mitra kerja pengusaha yang saling membutuhkan satu sama lain.
Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik
diperusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan
kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
Tujuan didirikannya serikat pekerja/serikat buruh merupakan sarana untuk memperjuangkan
kepentingan pekerja/buruh dalam menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis
dan berkeadilan.

Saran

Dengan adanya Serikat Pekerja/Serikat Buruh hendaknya dapat membawa dampak yang positif
bagi hak-hak pekerja mengingat dalam kasus perburuhan yang ada sering ditemukan kurangnya
keperpihakan kepada buruh karena lemahnya perlindungan dari pemerintah

9
DAFTAR PUSTAKA

http://hukumketenagakerjaanindonesia.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1

https://www.academia.edu/11744944/Makalah_Hubungan_Industrial_-_Serikat_Pekerja_Di_Indonesia

10

Anda mungkin juga menyukai