SERIKAT KARYAWAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun oleh:
Kelompok 13
Fikri Adyantama (A1B018052)
Imam Sultan Aryghi (A1B018065)
Kurrata A’yuni (A1B018070)
Laeli Elmayanti (A1B018071)
Lalu Muhamad Chairi (A1B018074)
Luthfi Kandias (A1B018080)
Maiwa Supalawati (A1B018082)
Marisa Fadillah (A1B018083)
Miftahul Fajri (A1B018087)
Mirtina Sari (A1B018091)
Moh. Adam Azani (A1B018094)
Muh. Asnawi (A1B018096)
Muh. Sohibul Akbar (A1B018097)
M.Rizal Watoni (A1B018099)
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatnya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran dan kemudahan sehingga kami mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan serta kesalahan didalamnya. Untuk itu
penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-sebesarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah membimbing
dalam penulisan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Serikat Pekerja
2.2 Dasar Hukum Serikat Pekerja
2.3 Sifat-Sifat Serikat Pekerja
2.4 Tujuan Serikat Pekerja
2.5 Hak Dan Kewajiban Serikat Pekerja
2.6 Prinsip Serikat Pekerja
2.7 Peranan Dan Fungsi Serikat Pekerja
2.8 Macam-Macam Organisasi Serikat Pekerja/Buruh
2.9 Permasalahan Dan Tantangan Yang Dihadapi Serikat Pekerja
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan ekonomi, ada beberapa hal yang menjadi faktor penentu
keberhasilan sutu perusahaan, diantaranya adalah baiknya sumber daya
manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Para manajer sangat sadar akan nilai
investasi mereka dalam hal sumber daya manusia. Mulai dari menemukan,
mempekerjakan, memotivasi, melatih, mendisiplinkan, dan mengembangkan
karyawan menjadi prioritas nomor satu bagi mayoritas bisnis.
Adanya hubungan ketenagakerjaan (labour relations) yang merupakan
hubungan berkesinambungan di antara sekolompok karyawan dengan
manajemen perusahaan, memungkinkan para karyawan membentuk suatu
perkumpulan atau organisasi yang dinamakan serikat karyawan. Terbentuknya
serikat karyawan ini dikarenakan rasa ketidakpuasan karyawan terhadap
berbagai kondisi perusahaan. Hubungan ini meliputi negosiasi kontrak tertulis
menyangkut gaji, jam kerja, ketentuan kerja dan intepretasi serta pelaksanaan
kontrak selama jangka waktu berlakunya. Pengetahuan tentang hubungan
ketenagakerjaan dan perundingan bersama adalah penting. Pada kenyataannya,
sulit memisahkan hubungan ketenagakerjaan sebagai fungsi sumber daya
manuusia dari banyak aktivitas sumber daya manusia lainnya.
Penggunaan kegiatan kolektif seperti serikat karyawan ini, menciptakan
berbagai kendala atau batasan baru bagi manajemen personalia. Batasan-
batasan baru ini dalam praktek pelaksanaanya sulit diterima para manajer. Ini
tidak berarti akhir kesuksesan dari suatu organisasi, karena masih banyak
perusahaan yang sukses dalam menjalankan usahanya dengan mempunyai satu
atau lebih serikat karyawan.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengertian serikat pekerja
b. Untuk mengetahui dasar hukum serikat pekerja
c. Untuk mengetahui sifat-sifat serikat pekerja
d. Untuk mengetahui tujuan serikat pekerja
e. Untuk mengetahui hak dan kewajiban serikat pekerja
f. Untuk mengetahui prinsip serikat pekerja
g. Untuk mengetahui peranan dan fungsi serikat pekerja
h. Untuk mengetahui Macam-macam organisasi serikat pekerja/buruh
i. Untuk mengetahui permasalahan dan tantangan yang dihadapi serikat pekerja
BAB 2
PEMBAHASAN
b. Piagam PBB tentang Hak2 azazi manusia Pasal 20 (ayat 1) dan pasal 23 (ayat
4).
c. UU No. 18 th. 1956 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 98 mengenai Hak
berorganisasi dan Berunding bersama.
d. KePres No. 23 th. 1998 tentang Pengesahan Konvensi ILO NO. 87 tentang
kebabasan berserikat dan perlindungan hak berorganisasi.
Hak untuk menjadi anggota serikat pekerja/buruh adalah hak asasi dari pekerja
atau buruh yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945 dalam pasal 28 Hak
dari serikat pekerja/buruh yang telah mempunyai nomer bukti pencatatan yang sah
antara lain:
a. Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha.
b. Mewakili pekerja dalam menyelesaikan perselisihan industrial.
c. Mewakili pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan.
d. Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
usaha peningkatan kerjasama pekerja.
e. Melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan yang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Kesatuan
Serikat pekerja dengan sendirinya memberikan kekuatan utama
dalam kesatuan, solidaritas dan komitmen dari anggotanya.
e. Solidaritas
Permasalahan Internal
Secara keseluruhan permasalah internal timbul oleh karena tindakan yang
egois dari para anggota dan pemimpinnya dimana mereka mempunyai nilai yang
rendah pada komitmen dan loyalitas akan idealisme serikat pekerja dan
pencapaian tujuan negara/bangsa.
a. Keanggotaan
Kurangnya keanggotaan adalah salah satu permasalahan serius yang dihadapi
oleh banyak serikat pekerja. Kita memahami bahwa serikat pekerja dengan total
keanggotaan akan memberikan kekuatan yang efektif dalam proses negosiasi.
Serikat pekerja yang hanya memiliki separo atau bahkan kurang dari separo
jumlah keanggotan dalam tempat kerja akan sangat lemah dan tidak efektif. Dan
hal itu perlu dicari cara bagaimana proses perekrutan anggota dalam rangka
menguatkan serikat pekerja.
Anggota tidak menghadiri pertemuan organisasi
Sumber utama keuangan serikat pekerja harus berasal dari anggota yaitu iuran
(prinsip mandiri), yang dikumpulkan secara teratur baik bulanan ataupun tahunan.
Sumber uang juga bisa berasal dari bantuan anggota bila mereka mendapatkan
revisi upah ataupun bonus. Tetapi kenyataannya iuran yang didapat sangat kecil
dan jenjang distribusi yang sangat panjang atau bahkan tidak lancar. Masih
banyak yang bergantung akan bantuan dari manajemen/pengusaha ataupun
bantuan dari organisasi asing (donatur) baik untuk kegiatan yang spesifik bahkan
untuk kelangsungan hidup harian dari organisasi itu.
Secara umum serikat pekerja mempunyai kesulitan dalam menaikan iuran
anggota atau bahkan mengumpulkan iuran yang sangat kecil itu. Ada beberapa
serikat pekerja berpendapat bahwa bila iuran anggota dinaikkan anggota akan
keluar atau pindah ke serikat pekerja yang mempunyai iuran lebih rendah.
Anggota juga berpendapat bahwa mereka tidak bisa (belum) melihat manfaatnya
dengan membayar iuran karena tidak ada pelaporan yang jelas tentang keuangan
serikat pekerja.
Anggota perempuan
Anggota perempuan juga menjadi tantangan dalam serikat pekerja, mereka
berpendapat bahwa serikat pekerja didominasi oleh laki-laki dan tempat mereka
hanya dirumah. Mereka tidak mudah untuk mendapatkan kesempatan dalam
berperan serta di setiap kegiatan serikat pekerja. Aktifis laki-laki juga tidak
melibatkan anggota perempuan untuk lebih aktif, dimana mereka berpikir bahwa
anggota perempuan akan menganggu “kerajaannya”. Untuk mencapai tujuan dan
hak-haknya dalam serikat pekerja anggota perempuan harus berpartisipasi secara
aktif di setiap kegiatan serikat pekerja seperti; pertemuan anggota, pendidikan,
pelatihan, seminar dan sebagainya.
Pemimpin serikat pekerja kuning (yellow unionism)
Permasalahan eksternal
Rendahnya kerjasama dan komunikasi manajemen/pengusaha
Pemerintah
Masyarakat
Hal ini telah menjadi norma bahwa masyarakat menuduh serikat pekerja
menciptakan inflasi di dalam negara, karena tuntutannya terhadap perbaikan
kondisi dan syaratsyarat kerja, upah yang adil, kebutuhan akan makanan dan
minuman yang layak, kebutuhan pakaian, kebutuhan perumahan, perawatan waktu
sakit dan pendidikan.
Masyarakat berharap para pekerja harusnya sudah puas dengan keadaan
minimum yang telah ditetapkan oleh pemerintah/pengusaha.
Pekerja imigran (pekerja asing)
file:///E:/Sarekat%20pekerja/tentang-serikat-pekerja-revisi-april-2008.pdf
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/serikat-pekerja
https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/serikat-pekerja/bergabung-bersama-
serikat-buruh-serikat-pekerja
file:///E:/Sarekat%20pekerja/tentang-serikat-pekerja-revisi-april-2008.pdf