UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER : 2021/22.1
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4367/Hubungan Industrial
Tugas : 1
Penulis Soal/Institusi : Faridah Iriani, SE., M.M
Penelaah Soal//Institusi : Andre Suandi Simbolon, S.Pd., M.M
No Soal Skor
1. Lingkungan hubungan industrial secara umum merupakan hubungan antara pekerja
dan pengusaha dengan berbagai permasalahan diantaranya, ekonomi, sosial, politik
dan budaya diantara zona tersebut dapat dibedakan menjadi pemasaran tenaga kerja
30
dan pengolahan tenaga kerja. Jelaskan 3 (tiga) level kegiatan hubungan industrial
yang anda ketahui.
1) 3 Level kegiatan hubungan industrial yaitu : level strategi, kebijakan, dan tempat
kerja.
Berikut gambaran tabelnya :
Level Pengusaha Serikat pekerja Pemerintah
Strategi jangka Strategi bisnis Strategi politik Kebijakan
panjang dan strategi investasi strategi representasi makroekonomi dan
penyusunan strategi sumber strategi organisasi sosial
kebijakan daya manusia
Kesepakatan Kebijakan Strategi Hukum dan
bersama dan personalia kesepakatan administrasi tenaga
kebijakan personal strategi negosiasi bersama kerja
Hubungan tempat Gaya supervisi Administrasi Standar karyawan
kerja dan individu/ partisiasi karyawan kontrak partisipasi partisiasi karyawan
organisasi desain pekerjaan karyawan desain hak individual
dan organisasi pekerjaan dan
kerja organisasi kerja
2) Tiga dimensi komitment organisasi menurut allen dan meyer adalah komitment
afektif (affective commitment), komitment kontinyu ((continuance commitment) dan
komitment normatif (normative commitment).
Ada beberapa dimensi komitmen organisasi yang ada di dunia ini, salah satunya
adalah dimensi yang diutarakan oleh allen dan meyer. Tiga dimensi yang
dimaksudkan oleh allen dan meyer ialah:
3) A) Gerakan buruh di Indonesia muncul di sekitar pertengahan abad ke-19 ketika sifat
merkantilis Belanda mulai berubah menjadi kapitalisme-perusahaan dan ketika peran
langsung pemerintah di bidang ekonomi digantikan oleh kelas borjuasi swasta
Belanda. Pada masa ini mulai tumbuh kelas buruh Indonesia. Pada masa ini, gerakan
buruh tumbuh dalam atmosfir perjuangan kebangsaan. Serikat buruh yang pertama
kali lahir di Indonesia adalah Nederland Indische Onderweys Genootschap (NIOG)
atau Serikat Pekerja Guru Hindia Belanda, yang dibentuk pada 1879. Kemudian,
lahirlah bermacam-macam serikat buruh di Indonesia. Di antaranya adalah
Vereeniging voor Spoor-en Tramweg Personeel in Nederlandsche-Indie (VSTP) yang
berdiri pada 1908; Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputera (PPPB) yang
dibentuk pada 1914, dan Personeel Fabrik Bond (PFB) yang lahir pada 1918
(Kertonegoro 1999: 9; Shiraishi 1997: 150). Berbagai macam serikat buruh ini
tumbuh bersamaan dengan organisasi-organisasi perjuangan kebangsaan seperti Budi
Utomo dan Sarekat Islam (SI).
Pada tahun 1990-an, gerakan buruh di Indonesia pun mulai bangkit kembali. Ini
terlihat dari jumlah pemogokan dan organisasi buruh alternatif yang mulai tumbuh.
Pada tahun 1988, hanya terdapat 39 pemogokan, tapi pada 1994, jumlah ini sudah
meningkat menjadi sekitar 367 pemogokan. Organisasi-organisasi buruh alternatif
pun mulai lahir. Pada tahun 1990, didirikan Serikat Buruh Merdeka (SBM)
Setiakawan oleh beberapa aktivis buruh dan NGO. Lalu, pada tahun 1992, berdiri
pula Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI). Kemudian, terdapat pula serikat yang
lebih radikal, seperti Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI)
Kebangkitan gerakan buruh ini lalu direspons negara dengan represi. Gerakan buruh
yang baru bangkit ini tampaknya memang belum cukup kuat untuk menantang negara.
Pasalnya, tradisi keterorganisiran yang ada di buruh sempat putus akibat
penghancuran gerakan rakyat tahun 1966. Saat krisis ekonomi menghantam Indonesia
di tahun 1997, kepeloporan gerakan sosial pun diambil oleh satu sektor yang tradisi
keterorganisirannya relatif tidak putus dan dekat dengan dunia gagasan yang bisa
menumbuhkan sikap kritis, yaitu mahasiswa.
Pasca-jatuhnya Soeharto, dunia perburuhan mengalami berbagai perubahan. Di
antaranya adalah adanya kebebasan berorganisasi bagi buruh. Kalau dulu begitu sulit
untuk mendirikan serikat pekerja di luar FSPSI, karena berbagai macam aturan yang
menghambat, maka sekarang ini, berdasarkan UU No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh, serikat buruh bisa dibentuk hanya dengan sekurang-kurangnya
10 orang saja. Bermunculanlah berbagai macam serikat buruh pada masa ini.
B) Serikat pekerja yang telah memunyai nomor bukti pencatatan, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku berhak :
a. membuat perjanjian kerjasama dengan pengusaha
b. mewakili karyawan dalam menyelesaikan perselisihan industrial
c. mewakili karyawan dalam lembaga ketenagakerjaan
d. membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha
peningkatan kesejahteraan karyawan antar lain dengan mendirikan koperasi,
yayasan dan lain-lain