Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATA KULIAH

UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER : 2021/22.1

Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen
Kode/Nama MK : EKMA 4367/Hubungan Industrial
Tugas : 1
Penulis Soal/Institusi : Faridah Iriani, SE., M.M
Penelaah Soal//Institusi : Andre Suandi Simbolon, S.Pd., M.M

No Soal Skor
1. Lingkungan hubungan industrial secara umum merupakan hubungan antara pekerja
dan pengusaha dengan berbagai permasalahan diantaranya, ekonomi, sosial, politik
dan budaya diantara zona tersebut dapat dibedakan menjadi pemasaran tenaga kerja
30
dan pengolahan tenaga kerja. Jelaskan 3 (tiga) level kegiatan hubungan industrial
yang anda ketahui.

2. Menurut Herscovitch dan Meyer (2002).Kometmen secara umum sebagai kekuatan


atau cara pikir yang mengikat individu kedalam serangkaian kegiatan yang relevan
30
dengan satu atau beberapa target. Jelaskan apa yang anda ketahui dari 3 (tiga) bentuk
komitmen menurut Meyer dan Allen.
3. a. Hak menjadi anggota serikat pekerja merupakan hak asasi karyawan yang
telah dijamin didalam pasal 28 UUD 1945 untuk mewujudkan hak tersebut,
harus diberikan kepada setiap karyawan kesempatan yang seluas-luasnya
untuk mendirikan dan menjadi anggota serikat pekerja. Jelaskan awal mulanya 20
terbentuk serikat pekerja di Indonesia.
b. Jelaskan berbagai dasar hukum yang menjamin kebebasan berserikat di
Indonseia.
4. Presiden konfederasi serikat pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, sedang memproses
penanda tanganan surat kuasa atas pembelaan terhadap permasalahan (PHK) yang
dilakukan oleh perusahaan gojek terhadap karyawannya, selain mengadakan gugatan
KSPI juga akan mengirimkan surat resmi kepengawas ketenagakerjaan berdasarkan
20
keterangan diatas, jelaskan;
a. Fungsi serikat pekerja.
b. Hak dan kewajiban Serikat pekerja, federasi, dan konfederasi serikat pekerja
yang telah mempunyai nomor bukti pencataatan.
Skor Total 100

*) coret yang tidak perlu

Menyetujui, Pondok Cabe, 12 Februari 2021


Ketua Jurusan/Program/Kabid Penelaah Penulis
Dr. Zainur Hidayah, S.PI.,M.M Andre Suadi.S, S.Pd.,M.M Faridah Iriani, SE.,M.M
NIP. 196903132005011001 NIP. NIP.
196101171992032001

Nama : Puspita Istiqomah


Nim : 030994322

TUGAS 1 HUBUNGAN INDUSTRIAL

1) 3 Level kegiatan hubungan industrial yaitu : level strategi, kebijakan, dan tempat
kerja.
Berikut gambaran tabelnya :
Level Pengusaha Serikat pekerja Pemerintah
Strategi jangka Strategi bisnis Strategi politik Kebijakan
panjang dan strategi investasi strategi representasi makroekonomi dan
penyusunan strategi sumber strategi organisasi sosial
kebijakan daya manusia
Kesepakatan Kebijakan Strategi Hukum dan
bersama dan personalia kesepakatan administrasi tenaga
kebijakan personal strategi negosiasi bersama kerja
Hubungan tempat Gaya supervisi Administrasi Standar karyawan
kerja dan individu/ partisiasi karyawan kontrak partisipasi partisiasi karyawan
organisasi desain pekerjaan karyawan desain hak individual
dan organisasi pekerjaan dan
kerja organisasi kerja

Tabel tersebut menunjukan pembagian kerangka kerja yang membagi kegiatan


manajemen, karyawan dan pemerintah menjadi 3 tingkatan. Setiap tingkatan
diperdalam dengan 3 aktor utama lain dalam sistem hubungan industrial. Ketiga
tingkat menunjukan perbedaan dalam keunggulan analisis.

2) Tiga dimensi komitment organisasi menurut allen dan meyer adalah komitment
afektif (affective commitment), komitment kontinyu ((continuance commitment) dan
komitment normatif (normative commitment).

Komitment organisasi adalah keadaan disaat seorang pekerja memihak kepada


organisasi atau perusahaannya termasuk didalamnya setuju terhadap visi dan misi
perusahaan tersebut. Dengan begitu ia memiliki keinginan untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Ada beberapa dimensi komitmen organisasi yang ada di dunia ini, salah satunya
adalah dimensi yang diutarakan oleh allen dan meyer. Tiga dimensi yang
dimaksudkan oleh allen dan meyer ialah:

a) Komitmen afektif. Komitmen ini berkaitan dengan emosional seseorang yang


menyebabkan adanya keterlibatan emosional seseorang pada suatu organisasi
b) Komitmen kontinyu. Komitment ini mencangkup persepsi seseorang atas biaya dan
risiko saat meninggalkan organisasi. Komitmen ini terjadi dengan pertimbangan
pengorbanan orang tersebut jika meninggalkan organisasi dan ketiadaan pilihan bagi
orang tersebut
c) Komitmen normatif. Komitmen yang didasari atas perasaan wajib dan bertanggung
jawab pada organisasi dimana seseorang terlibat.

3) A) Gerakan buruh di Indonesia muncul di sekitar pertengahan abad ke-19 ketika sifat
merkantilis Belanda mulai berubah menjadi kapitalisme-perusahaan dan ketika peran
langsung pemerintah di bidang ekonomi digantikan oleh kelas borjuasi swasta
Belanda. Pada masa ini mulai tumbuh kelas buruh Indonesia. Pada masa ini, gerakan
buruh tumbuh dalam atmosfir perjuangan kebangsaan. Serikat buruh yang pertama
kali lahir di Indonesia adalah Nederland Indische Onderweys Genootschap (NIOG)
atau Serikat Pekerja Guru Hindia Belanda, yang dibentuk pada 1879. Kemudian,
lahirlah bermacam-macam serikat buruh di Indonesia. Di antaranya adalah
Vereeniging voor Spoor-en Tramweg Personeel in Nederlandsche-Indie (VSTP) yang
berdiri pada 1908; Perserikatan Pegawai Pegadaian Bumiputera (PPPB) yang
dibentuk pada 1914, dan Personeel Fabrik Bond (PFB) yang lahir pada 1918
(Kertonegoro 1999: 9; Shiraishi 1997: 150). Berbagai macam serikat buruh ini
tumbuh bersamaan dengan organisasi-organisasi perjuangan kebangsaan seperti Budi
Utomo dan Sarekat Islam (SI).

Pada tahun 1990-an, gerakan buruh di Indonesia pun mulai bangkit kembali. Ini
terlihat dari jumlah pemogokan dan organisasi buruh alternatif yang mulai tumbuh.
Pada tahun 1988, hanya terdapat 39 pemogokan, tapi pada 1994, jumlah ini sudah
meningkat menjadi sekitar 367 pemogokan. Organisasi-organisasi buruh alternatif
pun mulai lahir. Pada tahun 1990, didirikan Serikat Buruh Merdeka (SBM)
Setiakawan oleh beberapa aktivis buruh dan NGO. Lalu, pada tahun 1992, berdiri
pula Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI). Kemudian, terdapat pula serikat yang
lebih radikal, seperti Pusat Perjuangan Buruh Indonesia (PPBI)

Kebangkitan gerakan buruh ini lalu direspons negara dengan represi. Gerakan buruh
yang baru bangkit ini tampaknya memang belum cukup kuat untuk menantang negara.
Pasalnya, tradisi keterorganisiran yang ada di buruh sempat putus akibat
penghancuran gerakan rakyat tahun 1966. Saat krisis ekonomi menghantam Indonesia
di tahun 1997, kepeloporan gerakan sosial pun diambil oleh satu sektor yang tradisi
keterorganisirannya relatif tidak putus dan dekat dengan dunia gagasan yang bisa
menumbuhkan sikap kritis, yaitu mahasiswa.
Pasca-jatuhnya Soeharto, dunia perburuhan mengalami berbagai perubahan. Di
antaranya adalah adanya kebebasan berorganisasi bagi buruh. Kalau dulu begitu sulit
untuk mendirikan serikat pekerja di luar FSPSI, karena berbagai macam aturan yang
menghambat, maka sekarang ini, berdasarkan UU No. 21 Tahun 2000 Tentang Serikat
Pekerja/Serikat Buruh, serikat buruh bisa dibentuk hanya dengan sekurang-kurangnya
10 orang saja. Bermunculanlah berbagai macam serikat buruh pada masa ini.

B) pasal 28 UUD 1945 MENJAMIN KEBEBASAN BERSERIKAT :


“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.”

4) A) Fungsi serikat pekerja atau serikat buruh :


a. Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian
perselisihan industrial.
b. Sebagai wakil karyawan atau pekerja dalam lembaga kerja sama di bidang
ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatan.
c. Sebagai sarana mencitakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan
berkeadilan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
d. Sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan
anggotanya.

B) Serikat pekerja yang telah memunyai nomor bukti pencatatan, sesuai dengan
ketentuan yang berlaku berhak :
a. membuat perjanjian kerjasama dengan pengusaha
b. mewakili karyawan dalam menyelesaikan perselisihan industrial
c. mewakili karyawan dalam lembaga ketenagakerjaan
d. membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha
peningkatan kesejahteraan karyawan antar lain dengan mendirikan koperasi,
yayasan dan lain-lain

serikat pekerja yang telah mempunyai nomer bukti pencatatan berkewajiban :


a. Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan
memperjuangakan kepentingannya
b. Memerjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya
c. Mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada anggota sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Anda mungkin juga menyukai