Anda di halaman 1dari 6

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAHTUGAS 1

Nama Mahasiswa : HANI VENLYANA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043078141

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4367/HUBUNGAN INDUSTRI

Kode/Nama UPBJJ : PURWOKERTO

Masa Ujian : 2022/23.2(2023.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
SOAL & JAWABAN!
1.Lingkungan hubungan industrial secara umum merupakan hubungan antara pekerja dan
pengusaha
dengan berbagai permasalahan diantaranya, ekonomi, sosial, politik dan budaya diantara zona
tersebut
dapat dibedakan menjadi pemasaran tenaga kerja dan pengolahan tenaga kerja. Jelaskan 3
(tiga) level
kegiatan hubungan industrial yang anda ketahui.

JAWAB :
1. Di tahun 1930-an, hubungan industrial merupakan disiplin ilmu baru yang dimulai
dengan memusatkan pada hubungan antarkaryawan (Fossum,1987).

TIGA LEVEL KEGIATAN HUBUNGAN INDUSTRIAL


LEVEL PENGUSAHA SERIKAT PEMERINTAH
PEKERJA
Strategi jangka -Strategi Bisnis -Strategi Politik Kebijakan
panjang dan -Strategi Investasi -Strategi Makroekonomi dan
penyusunan -Strategi Sumber Representasi sosial
kebijakan Daya Manusia -Strategi Organisasi
Kesepakatan -Kebijakan Strategi Kesepakatan Hukum dan
bersama dan Personalia Bersama Administrasi Tenaga
kebijakan personal -Strategi Negosiasi Kerja
Hubungan tempat -Gaya Supervisi -Administrasi -Standar Karyawan
kerja dan -Partisipasi Kontrak -Partisipasi
individu/organisasi karyawan -Partisipasi Karyawan
-Desain Pekerjaan Karyawan -Hak Individual
dan Organisasi Kerja -Desain Pekerjaan
dan Organisasi Kerja

2.Menurut Herscovitch dan Meyer (2002).Kometmen secara umum sebagai kekuatanatau


cara pikir yang mengikat individu kedalam serangkaian kegiatan yang relevandengan satu
atau beberapa target. Jelaskan apa yang anda ketahui dari 3 (tiga) bentukkomitmen menurut
Meyer dan Allen

JAWAB:
2. Menurut Meyer dan Allen, komitmen mempunyai tiga bentuk, yaitu komitmen
afektif,komitmen berkelanjutan atau abadi, dan komitmen normatif (Herscovitch &
Meyer, 2002). Komitmen afektif adalah ketertarikan emosi individu,
memihak, dan terlibat dalamorganisasi secara khusus (Laschinger et al.,
2001). Komitmen afektif juga merupakanperasaan suka atau tertarik pada
organisasi (Meyer et al., 1993). Karyawan dengan komitmenafektif yang kuat
bekerja dalam organisasi karena “mereka ingin”. Komitmen afektif
dalamorganisasi berhubungan positif dengan kinerja tugas. Komitmen yang
abadi menggambarkan kesadaran karyawan terhadap biaya
yangberhubungan dengan meninggalkan organisasi (Laschinger et al., 2001).
Individu dengankomitmen abadi yang tinggi yakin akan manfaat untuk
menetap atau bertahan dalamorganisasi daripada menerima konsekuensi
jika meninggalkan organisasi karena “merekamembutuhkan”. Meskipun
karyawan dengan komitmen abadi yang tinggi juga memungkinkan
meninggalkanorganisasi, rendahnya perputaran terjadi atas biaya perjanjian
karyawan, kepuasan kerja, danrasa percaya diri. Hackett et al. (1994) menyatakan
bahwa komitmen afektif dalam organisasiberhubungan secara positif dengan
kinerja, namun hubungan antara komitmen abadi dalamorganisasi dengan kinerja
tidak signifikan. Hal ini juga dinyatakan bahwa hubungan antarakomitmen abadi
dengan kinerja tidak signifikan (Hackett et al., 1994). Sementara itu, komitmen
normatif menggambarkan perasaan kewajiban individuuntuk tetap berada
dalam organisasi (Laschinger, 2001). Karyawan mempunyai komitmennormatif
tinggi karena mereka merasa bahwa mereka harus melakukan hal tersebut (Meyer
etal., 1993). Pengalaman yang positif akan memberikan kontribusi
terhadap komitmen,khususnya komitmen afektif. Namun, pengalaman yang
sama tersebut akan berpengaruhnegatif bila berhubungan dengan komitmen
abadi. Baik komitmen afektif maupun komitmennormatif berhubungan positif
dengan kinerja maupun perilaku kewargaan organisasional,sementara
komitmen abadi tidak berhubungan atau berhubungan negatif dengan kinerja
danperilku kewrgaan organisasional (Meyer et al., 1993)

3. a. Hak menjadi anggota serikat pekerja merupakan hak asasi karyawan yangtelah dijamin
didalam pasal 28 UUD 1945 untuk mewujudkan hak tersebut,harus diberikan kepada
setiap karyawan kesempatan yang seluas-luasnyauntuk mendirikan dan menjadi
anggota serikat pekerja. Jelaskan awal mulanyaterbentuk serikat pekerja di Indonesia.
b. Jelaskan berbagai dasar hukum yang menjamin kebebasan berserikat
diIndonseia.

JAWAB:
3. a. Jelaskan awal mulanya terbentuk serikat pekerja di Indonesia

Terbentuknya serikat pekerja di Indonesia dimulai sejak jaman kolonialisme


Belanda,dengan nama Nederland Indische Onderwijs Genootschap (NIOG) pada
tahun 1897 sebagai perserikatan guru-guru bangsa Belanda. Selanjutnya, disusul
dengan pembentukan serikat pekerja juga di sektor pemerintah yaitu Postbond di
bidang pos pada tahun 1905. Di sektorswasta juga didirikan beberapa serikat pekerja
seperti: Suikerbond di perkebunan gula tahun1906 dan Cultuurbond di perkebunan
karet pada tahun 1907, serta Vereniging Spoor en TramPersoneel (VSTP). Setelah
pendirian beberapa serikat kerja tersebut, timbulah organisasi yang bersifat gerakan
kebangsaan seperti Budi Utomo tahun 1902, Serikat Dagang Islampada tahun 1911,
Partai Komunis Indonesia tahun 1920, dan Partai Nasional Indonesia pada tahun
1927. Bersamaan dengan gerakan nasional tersebut, beberapa organisasi pekerja
barujuga dibentuk. Pada tanggal 21 Mei 1932 didirikan Gabungan Politik Indonesia
yang mendapat dukungandari beberapa Serikat Pekerja dan pada tanggal 7Oktober
1938 didirikan Indisehe Partj vanWerknemers (1PW). Dalam rangka
mengantisipasi dan mengakomodasikan tuntutan perlindungan pekerja, pada tahun
1940 Pemerintah Kolonial Belanda mengeluarkan PeraturanKetenagakerjaan dalam
bentuk Ordonansi Regeling Arbeedsverhoding.Pembentukan serikat kerja di
Indonesia didasarkan pada Pasal 28 UUD1945 yangmenyatakan bahwa
kebebasan berserikat, berkumpul, dan berpendapat baik seeara lisan maupun
tulisan. Hak menjadi anggota serikat pekerja merupakan hak asasi pekerja. Serikat
pekerja berfungsi sebagaisarana untuk memperjuangkan, melindungi, dan
membelakepentingan pekerja dan meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya.Serikat pekerja juga dituntut untuk bertanggung jawab untuk
menjamin kepentingan semua pemangku kepentingan (stakeholders), dan kepentingan
bangsa dan negara.Selain itu, konvensi ILO No. 87 tentang kebebasan berserikat dan
perlindungan hak untuk berorganisasi, dan konvensi ILO No. 98 tentang hak
untuk berorganisasi dan berunding bersama sudah diratifikasi oleh Indonesia
menjadi bagian dari peraturan perundang-undangan nasional, yaitu masing-masing
dengan Keputusan Presiden No. 80 Tahun 1998, dan Undang-undang No. 18 Tahun
1956.

b.Jelaskan berbagai dasar hukum yang menjamin kebebasan


berserikat diIndonseia.
1. UUD 1945Pasal 28 UUD 1945 menyatakan bahwa kemerdekaan
berserikat dan berkumpulmengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan denganundang-undang. Kemerdekaan atau kebebasan
berserikat yang diamanatkan oleh UUD1945 dimaksudkan untuk masyarakat
secara keseluruhan. Dalam konteks karyawan,kebebasan berserikat ini
merupakan kebebasan dalam membentuk serikat pekerja.Namun demikian,
kebebasan tersebut tidak langsung penerapannya melainkan harusdiatur
terlebih dahulu dengan undang- undang.
2. Lampiran TAP MPR 11/1998 (Hak Asasi Manusia)Pasal 19 menyebutkan
bahwa setiap orang berhak atas kemerdekaan berserikat,berkumpul, dan
mengeluarkan pendapat. Rumusan ini merupakan arahan umum dariPasal 28
UUD 1945
3. UU No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok mengenai Tenaga
Kerja Pasal II ayat (1) UU tersebut menyebutkan bahwa tiap tenaga kerja berhak
mendirikandan menjadi anggota perserikatan tenaga kerja. Ayat (2) pasal
ini menyebutkanpembentukan perserikatan tenaga kerja dilakukan secara
demokratis. Pasal 11 inimengakui hak berserikat bagi karyawan tetapi
pengaturannya masih sangat umum, barumenyangkut prinsip dasar. Oleh karena itu,
pasal ini belum dianggap sebagai peraturanperundang-undangan sebagai pelaksanaan
yang diamanatkan oleh Pasal 28 UUD 1945.Pasal 12 UU ini menyatakan bahwa
perserikatan tenaga kerja berhak mengadakanperjanjian perburuhan dengan
pemberi kerja. Hal ini memberikan penekanan bahwaperjanjian kerja bersama
merupakan fungsi utama serikat pekerja di dalam melaksanakanperjuangan
meningkatkan dan mempertahankan kepentingan karyawan. Perjanjian KerjaBersama
ini telah diatur dalam UU No. 21 Tahun 1954 tentang Perjanjian Perburuhan.Dengan
terbitnya UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, maka UU No. 14Tahun
1969 dan UU No. 21 Tahun 1954 tersebut dicabut maka tentang hak berserikatdan
pembuatan PKB diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003 tersebut
4.. UU No. 18 Tahun 1956 tentang Hak Berserikat dan Berunding BersamaMerupakan
ratifikasi konvensi ILO No. 98 Tahun 1949. Di samping itu, hak berserikatjuga
ditegaskan dalam Keppres No. 83 Tahun 1998 yang merupakan ratifikasi
konvensiILO No. 87 Tahun 1948 tentang Kebebasan Berserikat dan Hak
Berorganisasi. Keduakonvensi tersebut pada dasarnya memberi kebebasan
bagi karyawan dan pengusahauntuk berorganisasi, dan tidak adanya eampur
tangan dari pihak mana pun atas haktersebut. Kebebasan dan hak berserikat ini
justru mendapatkan perlindungan.
5. UU No. 21 Tahun 2000Setelah 55 tahun Indonesia merdeka, baru pada tahun 2000
memiliki undang-undangtentang Serikat Pekerja, walaupun hal tersebut secara
jelas telah diamanatkan dalamUUD 1945. Ilak karyawan untuk menjadi anggota
serikat pekerja juga merupakan salahsatu sisi pelaksanaan hak asasi manusia.
Undang-undang tentang keserikatpekerjaansenantiasa membawa kontroversi dalam
masyarakat. Bahkan undang-undang semacamini selalu memiliki muatan politik yang
cukup besar. Di samping itu. materi yang termuatdi dalamnya dapat bernuansa
perbedaan kepentingan. Oleh karena itu, dalam prosespembuatannya mulai dari
penyusunan rancangan sampai dengan pembahasan di DPRselalu terjadi berbagai
protes dari kalangan karyawan atau kelompok lain. Setelahdisahkan oleh
DPR pun masih memperoleh protes dari beberapa kalangan masyarakat.

4.Presiden konfederasi serikat pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, sedang


memprosespenanda tanganan surat kuasa atas pembelaan terhadap permasalahan (PHK)
yangdilakukan oleh perusahaan gojek terhadap karyawannya, selain mengadakan
gugatanKSPI juga akan mengirimkan surat resmi kepengawas ketenagakerjaan
berdasarkanketerangan diatas
jelaskan;
a. Fungsi serikat pekerja
b. Hak dan kewajiban Serikat pekerja, federasi, dan konfederasi serikat pekerja yang telah
mempunyai nomor bukti pencatatan.

JAWAB:
4.a. Fungsi serikat pekerja.Disini Presiden konfederasi serikat pekerja Indonesia
(KSPI) Said Iqbal bertindaksebagai wakil karyawan atau pekerja dalam lembaga
kerjasama di bidang ketenagakerjaandan sebagai sarana penyalur aspirasi dalam
memperjuangkan hak dan kewajiban karyawanyang di PHK oleh perusahaan Gojek.
b.
. Hak dan kewajiban Serikat pekerja, federasi, dan konfederasi serikat pekerja yang
telahmempunyai nomor bukti pencatatan
HAK
-Membuat perjanjian kerja bersama dengan pengusaha dalam hal ini Gojek
-Mewakili karyawan atau pekerja dalam menyelesaikan perselisihan industrial
-Mewakili karyawan atau pekerja dalam lembaga ketenagakerjaan
-Membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
usahapeningktak kesejahterahan karyawan
-Melakukan kegiatan lainnya di bidang ketenagakerjaan

KEWAJIBAN
-Melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan
memperjuangkan kepentingannya
-Memperjuangkan peningkatan kesejahterahan anggota dan keluarganya
-Mempertanggung jawabkan kegiatan organisasi kepada anggotanya.

SUMBER BACAAN:
BMP EKMA4367

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai