Anda di halaman 1dari 6

Tugas Hubungan Industrial 1

Nama : Michelle Julietta Tanuwidjaja


NIM : 044702374
Kelas : EKMA4367
Prodi : Manajemen
Berikut soal no 1 :
Deery et al. (1998) membagi tiga pendekatan dalam studi hubungan industrial yaitu pendekatan
keseragaman atau kesamaan, keberagaman, dan radikal. Dalam pendekatan keseragaman,
hubungan industrial diasumsikan bahwa setiap organisasi merupakan satu kesatuan yang
terintegrasi dengan sasaran atau tujuan yang sama. Berbeda halnya dengan pendekatan
keberagaman yang memiliki kekuasaan legitimasi, pendekatan keberagaman memungkinkan
terjadinya perbedaan kelompok perminatan dan berbagai bentuk loyalitas. Ada 2 (dua) asumsi
yang mendasari perspektif teoritis dalam hubungan industrial, sebutkan dan jelaskan

Berikut jawaban no 1 :

Dalam studi hubungan industrial, terdapat dua asumsi yang mendasari perspektif teoritis:

1. Asumsi Konflik: Asumsi ini menganggap bahwa hubungan industrial didasarkan pada konflik
kepentingan antara pengusaha dan pekerja. Pandangan ini menekankan pada perbedaan kepentingan dan
distorsi kekuasaan antara kedua belah pihak. Terdapat keyakinan bahwa pengusaha cenderung
menggunakan kekuasaan dan kontrol untuk mengoptimalkan keuntungan mereka, sementara pekerja akan
berusaha memperoleh kondisi kerja yang lebih baik dan perlindungan terhadap eksploitasi.

2. Asumsi Kerja Sama: Asumsi ini bertujuan untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan
antara pengusaha dan pekerja. Pandangan ini menganggap bahwa hubungan industrial dapat didasarkan
pada kepentingan bersama dan saling ketergantungan antara kedua belah pihak. Terdapat keyakinan
bahwa dengan adanya kerjasama, pengusaha dan pekerja dapat mencapai efisiensi dan produktivitas yang
lebih tinggi. Konflik masih diakui, tetapi dianggap sebagai bagian dari proses negosiasi dan penyelesaian
masalah.

Dua asumsi ini memberikan dasar bagi pengembangan teori dan praktik dalam hubungan industrial, serta
membentuk pendekatan dan strategi yang digunakan dalam merancang kebijakan ketenagakerjaan dan
manajemen hubungan industrial.
Berikut soal no 2 :
Berbagai penelitian yang banyak dilakukan dalam serikat pekerja tidak hanya digunakan untuk
memahami pengaruh perubahan institusional pada serikat pekerja. Eaton (1990) mengidentifikasi
dua faktor tentang partisipasi karyawan. Jelaskan faktor apa saja yang relevan dengan
partnership!

Berikut jawaban no 2 :

Eaton (1990)
mengidentifikasi dua faktor
tentang partisipasi
karyawan yang relevan dengan
prtnership, yaitu (1)
kemampuan serikat
pekerja mengendalikan
proses partisipasi yang
mencakup perluasan
unisinisasi (anggota serikat
pekerja) dan struktur tawar-
menawar; serta
(2) keingingan serikat pekerja
mengendalikan proses yang
mencakup
kebijakan serikat pekerja,
ancaman yang dipersepsikan,
dan tersedianya
alternatif.
Eaton (1990) mengidentifikasi dua faktor tentang partisipasi karyawan yang relevan dengan prtnership,
yaitu (1) kemampuan serikat pekerja mengendalikan proses partisipasi yang mencakup perluasan
unisinisasi (anggota serikat pekerja) dan struktur tawar-menawar; serta
(2) keingingan serikat pekerja mengendalikan proses yang mencakup kebijakan serikat pekerja, ancaman
yang dipersepsikan, dan tersedianya alternatif.

Dalam konteks partnership atau kemitraan antara pengusaha dan pekerja, Eaton (1990) juga
mengidentifikasi dua faktor yang relevan dengan partisipasi karyawan, yaitu:

1. Faktor Struktural: Faktor ini berkaitan dengan struktur organisasi dan sistem yang ada di tempat kerja.
Beberapa faktor struktural yang relevan dengan partisipasi karyawan dalam konteks partnership antara
pengusaha dan pekerja adalah:

- Pengambilan Keputusan yang Terdesentralisasi: Partisipasi karyawan dapat ditingkatkan jika ada
desentralisasi pengambilan keputusan di tempat kerja. Ini berarti memberikan karyawan akses yang lebih
besar dan kesempatan untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan
mereka.

- Komunikasi yang Terbuka: Adanya komunikasi yang terbuka dan transparan antara pengusaha dan
pekerja sangat penting dalam menciptakan kemitraan. Karyawan harus memiliki akses yang memadai
terhadap informasi tentang keputusan dan perubahan yang akan berdampak pada mereka.

- Struktur Organisasi yang Fleksibel: Struktur organisasi yang fleksibel memungkinkan partisipasi
karyawan dengan lebih mudah. Ini termasuk fleksibilitas dalam pembagian tugas, pembuatan keputusan,
dan pengaturan kerja.
2. Faktor Budaya dan Relasional: Faktor ini berkaitan dengan budaya organisasi dan hubungan
interpersonal antara pengusaha dan pekerja. Beberapa faktor budaya dan relasional yang relevan dengan
partisipasi karyawan dalam konteks partnership antara pengusaha dan pekerja adalah:

- Keadilan dan Kepercayaan: Karyawan lebih cenderung berpartisipasi jika mereka merasa diperlakukan
secara adil dan memiliki kepercayaan terhadap pengusaha. Ini mencakup keadilan dalam pembagian
sumber daya, pengakuan atas kontribusi karyawan, dan adanya prosedur yang jelas untuk menyelesaikan
konflik.

- Keterlibatan dan Penghargaan: Karyawan akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi jika mereka
merasa terlibat dalam pekerjaan dan mendapatkan penghargaan atas kontribusi mereka. Ini termasuk
memberikan kesempatan untuk pengembangan keterampilan, otonomi dalam pekerjaan, dan penghargaan
yang sesuai.

- Komitmen Bersama: Partisipasi karyawan dalam kemitraan akan lebih kuat jika ada komitmen bersama
antara pengusaha dan pekerja untuk mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan komitmen terhadap nilai-
nilai organisasi, kepercayaan saling, dan kerjasama dalam mencapai keberhasilan bersama.

Faktor-faktor tersebut penting untuk meningkatkan partisipasi karyawan dalam konteks partnership antara
pengusaha dan pekerja. Dengan meningkatkan partisipasi karyawan, dapat tercipta hubungan yang lebih
harmonis dan saling menguntungkan antara kedua pihak.
Berikut soal no 3 :
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disusun melalui perundingan antara pekerja yang diwakili oleh
serikat pekerja dan wakil manajemen. Segi positifnya perundingan ini dapat meningkatkan saling
percaya diantara kedua belah pihak. Terdapat beberapa kelebihan dari rumusan pengaturan hak
dan kewajiban melalui perundingan PKB ini. Jelaskan apa yang anda ketahui dari 3 (tiga)
kelebihan perundingan PKB yang dikemukakan oleh Suwarto (2009)!

Berikut jawaban no 3 :

Menurut Suwarto (2009), ada tiga kelebihan dari perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
antara serikat pekerja dan wakil manajemen. Berikut adalah penjelasan mengenai ketiga
kelebihan tersebut:

1. Meningkatkan Partisipasi Karyawan: Melalui perundingan PKB, karyawan memiliki


kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembuatan keputusan yang mempengaruhi kondisi
kerja mereka. Keterlibatan karyawan dalam perundingan ini memberikan mereka rasa memiliki
terhadap peraturan-peraturan yang akan diterapkan di tempat kerja. Hal ini dapat meningkatkan
motivasi, kepuasan kerja, dan keterikatan karyawan terhadap organisasi.

2. Meningkatkan Keadilan dan Kesetaraan: Perundingan PKB memungkinkan serikat pekerja


dan wakil manajemen untuk membahas dan merumuskan hak dan kewajiban yang adil bagi
karyawan. Dalam perundingan ini, karyawan dapat menyuarakan kepentingan mereka dan
memperjuangkan hak-hak mereka. Hasil perundingan yang mencerminkan kepentingan kedua
belah pihak dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan merata.

3. Membangun Hubungan Kerja yang Harmonis: Perundingan PKB mempromosikan dialog dan
interaksi yang terbuka antara serikat pekerja dan manajemen. Dalam proses perundingan ini,
kedua belah pihak harus saling mendengarkan, berkomunikasi, dan mencari solusi bersama
untuk masalah dan perbedaan pendapat. Melalui perundingan yang konstruktif, hubungan kerja
yang harmonis dapat terjalin, yang pada gilirannya dapat menciptakan iklim kerja yang kondusif
untuk produktivitas dan kolaborasi yang baik antara serikat pekerja dan manajemen.
Dengan demikian, perundingan PKB memiliki kelebihan dalam meningkatkan partisipasi
karyawan, memperkuat keadilan dan kesetaraan, serta membangun hubungan kerja yang
harmonis. Kelebihan-kelebihan ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana
karyawan merasa dihargai, terlibat, dan memiliki kepentingan yang diakui dalam pengambilan
keputusan yang mempengaruhi mereka.

Sumber Referensi :

EKMA4367 Hubungan Industrial

https://gajimu.com/pekerjaan-yanglayak/kebebasan-berserikat/perundingan-pkb

Sekian jawaban dari saya, Mohon maaf jika ada kesalahan.


Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai