Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR JAWABAN TUTON TUGAS 1

NAMA : Adinda Yulietta

NIM : 048357811

PRODI : MANAJEMEN

MATKUL : EKMA4368 Hubungan Industrial

KELAS TUTON : 256

TUGAS KE :1

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2023.2
SOAL

1. Deery et al. (1998) membagi tiga pendekatan dalam studi hubungan industrial yaitu
pendekatan keseragaman atau kesamaan, keberagaman, dan radikal. Dalam pendekatan
keseragaman, hubungan industrial diasumsikan bahwa setiap organisasi merupakan satu
kesatuan yang terintegrasi dengan sasaran atau tujuan yang sama. Berbeda halnya
dengan pendekatan keberagaman yang memiliki kekuasaan legitimasi, pendekatan
keberagamanmemungkinkan terjadinya perbedaan kelompok perminatan dan berbagai
bentuk loyalitas. Ada 2 (dua) asumsi yang mendasari perspektif teoritis dalam hubungan
industrial, sebutkan dan jelaskan!

2. Berbagai penelitian yang banyak dilakukan dalam serikat pekerja tidak hanya digunakan
untuk memahami pengaruh perubahan institusional pada serikat pekerja. Eaton (1990)
mengidentifikasi dua faktor tentang partisipasikaryawan. Jelaskan faktor apa saja yang
relevan dengan partnership!

3. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disusun melalui perundingan antara pekerjayang


diwakili oleh serikat pekerja dan wakil manajemen. Segi positifnya perundingan ini dapat
meningkatkan saling percaya diantara kedua belah pihak. Terdapat beberapa kelebihan
dari rumusan pengaturan hak dan kewajiban melalui perundingan PKB ini. Jelaskan apa
yang anda ketahui dari 3 (tiga) kelebihan perundingan PKB yang dikemukakan oleh
Suwarto (2009)!
JAWABAN

1. Pandangan keberagaman mempunyai perspektif teoritis dalam hubunganindustrial.


Ada dua asumsi yang mendasari.

Pertama, kekuasaan tampak sebagai penyebaran kelompok yang sama sama


mendominasi. Dengan perkataan lain, persaingan kekuatan menghambat dan memeriksa
kekuasaan absolut.
Kedua, kondisi yang berkaitan dengan perlindungan peminatan masyarakat dan peran
melindungi kelemahan dan mengendalikan kekuasaan.
Pendekatan keberagaman biasanya cenderung memusatkan perhatian pada jenis
peraturan, regulasi, dan proses yang memungkinkan memberikan kontribusi pada
kepeminatan organisasi dan menjamin bahwa perbedaan minat secara efektif akan
mempertahankan keseimbangan sistem.
Pendekatan ini menekankan pada stabilitas sosial, sehingga hubungan industrial
dipandang sebagai peraturan yang menekankan pada aspek hubungan antara pengusaha
dan karyawan dan hubungan antara manajemen dan serikat pekerja, sehingga konflik
dalam pengendalian di pasar tenaga kerja dan proses yang terjadi merupakan mainfestasi
peminatan fundamentaldan bersifat terus menerus.

Sumber referensi : BMP MODUL HUBUNGAN INDUSTRIAL


EKMA4367 MODUL 1 Hal. 1.10 1.11
2. Eaton ( 1990 ) mengidentifikasi dua faktor tentang partisipasi karyawanyang
relevan dengan partnership, yaitu :

- Kemampuan serikat pekerja mengendalikan proses partisipasi yang mencakup


perluasan unionisasi ( anggota serikat pekerja ) dan strukturtawar menawar.
- Keinginan serikat pekerja mengendalikan proses yang mencakup kebijakan serikat
pekerja, ancaman yang di persepsikan, dan tersedianyaalternatif.

Serikat pekerja membantu dalam melakukan kesepakatan kerja bersama atau tawar
menawar. Karyawan harus di dorong untuk terlibat dalam kelompok, dimanaserikat pekerja
berperan didalamnya. Serikat pekerja harus mempertahankan integritas organisasional dan
menjadi bagian dari semua proses dan kesepakatan yang dilakukan. Selain itu, adanya kebutuhan
yang bertentangan dengan manajemen mengharuskan serikat pekerja mempunyai hak veto dalam
perubahan ( Wells, 1993 ). Serikat pekerja harus disusun dengan jelas dan sasaran bagi karyawan
harus dapat dipertanggung jawabkan. Serikat pekerja juga harus di koordinir didalam perusahaan,
sektoral, dan level internasional.

Sumber referensi : BMP MODUL HUBUNGAN INDUSTRIAL EKMA4367MODUL 2


Hal. 2.24

3. Menurut Suwarto ( 2009 ), rumusan pengaturan hak dan kewajiban melaluiperundingan


PKB mengandung banyak kelebihan, antara lain :

 Perundingan pembuatan PKB dapat berlangsung atas dasar kemauan kedua


belah pihak untuk saling bertemu, berkomunikasi, dan saling memberi
masukan. Hal ini merupakan unsur penting dalam membina hubungan
selanjutnya.
 Dalam proses perundingan terjadi interaksi aktif, saling tukar informasi,
dan saling mengajukan pendapat. Disini terjadi proses
saling memahami posisi pihak lain, dan akan menjurus penyamaanpersepsi
antara kedua belah pihak.
 Hasil perundingan merupakan komitmen kedua belah pihak, dan seharusnya
tidak ada yang merasa ditekan. Dengan demikian, pelaksanaan hasil
perundingan tersebut juga dapat berjalan lancar. Oleh karena itu, selama
kurun waktu berlakunya PKB dapat dihindari perselisihan yang besar atau
serius.

Sumber referensi : BMP MODUL HUBUNGANINDUSTRIAL


EKMA4367 MODUL 3 Hal. 3.4

Anda mungkin juga menyukai