Anda di halaman 1dari 5

1.

Berdasarkan keterangan diatas anda diminta untuk menjelaskan :


a. 3 (tiga) pendekatan dalam hubungan industrial!.
b. Jelaskan 2 (dua) pendekatan, yaitu pendekatan universal dan situasional dalam membahas
hubungan antara praktik industrial dan Strategi !

Jawab :

a. Pendekatan Keseragaman dan Kesamaaan


Dalam pendekatan keseragaman, hubungan industrial diasumsikan bahwa setiap organisasi
merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan sasaran atau tujuan yang sama.
Hubungan kerja didasarkan pada saling bekerja sama dan terdapat keserasian dalam
keinginan antara pengusaha dan karyawan. Dalam pendekatan keseragaman ini tidak ada
konflik mendasar antara pemilik modal dan pemasok tenaga kerja.
Pendekatan Keberagaman
Berbeda dengan pendekatan keberagaman yang memiliki satu sumber kekuasaan yang
memiliki kekuasaan legitimasi, pendekatan keberagaman memungkinkan terjadinya
perbedaan kelompok peminatan dan berbagai bentuk loyalitas. Pandangan keberagaman
mempunyai perspektif teoritis dalam hubungan industrial. Ada dua asumsi mendasari.
Pertama, kekuasaan tampak sebagai penyebaran kelompok yang sama-sama mendominasi.
Dengan kata lain, persaingan kekuatan menghambat dan memeriksa kekuasaan absolut.
Kedua, kondisi yang berkaitan dengan pelindung peminatan masyarakat dan peran
melindungi kelemahan dan mengendalikan kekuasaan.
Pandangan Radikal
Pandangan ini mengenal konflik fundamental dan melekat pada konflik keoentingan antara
karyawan dan pengusaha di tempat kerja. Tempat kerja merupakan suatu tempat terjadinya
konflik, dengan adanya konflik kepentingan yang radikal yang mendasari adanya hubungan
industrial.
b. Pendekatan Universal
Pendekatan universal atau pendekatan umum adalah manajemen sumber daya manusia
yang secara langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Praktik sumber daya
manusia yang berfokus pada pengendalian, efisiensi, dan pengurangan keahlian dan
keleluasaan berhubungan dengan peningkatan perputaran kerja dan kinerja yang buruk.
Oleh karena itu, semakin besar potensi kontribusi karyawan bagi perusahaan maka semakin
besar pula kemungkinan perusahaan akan menginvestasikannya dalam modal sumber daya
manusia, dan investasi ini akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan.
Pendekatan Situasional
Melalui pendekatan situasional, pengaruh praktik-praktik sumber daya manusia pada kinerja
perusahaan dikondisikan oleh sikap strategik organisasi. Pendekatan situasional akan lebih
menjelaskan interaksi antara strategi hubungan antar karyawan dan keefektifan organisasi.
Strategi hubungan antar karyawan hanya merupakan satu dari beberapa fungsi strategi yang
mendukung strategi bisnis dan strategi korporasi.

2. a. Sebagai pengurus serikat pekerja di perusahaan tersebut, menurut analisa saudara jelaskan
tentang hak dan kewajiban serikat pekerja dikaitkan dengan UU No.13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan!
b. Jelaskan fungsi serikat pekerja dikaitkan dengan pasal 102 ayat 2 UU Ketenagakerjaan serta
UU No.21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh sebgai payung hukum yang
mengatur tentang serikat pekerja!
c. Bagaimana membuat serikat pekerja ditingkat perusahaan anda kaitkan dengan Pasal 5 UU
No.21 Tahun 2000?
d. Jelaskan apa keuntungan menjadi anggota serikat pekerja!
e. Bagaimana prosedur pemberitahuan dan pencatatan serikat pekerja yang baru terbentuk?

Jawab :

a. UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan pasal 5 “Setiap tenaga kerja memiliki
kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan”. Tapi pihak
perusahaan tersebut tidak begitu menanggapi tentang kasus dugaan korupsi yang dilakukan
oleh direktur keuangan perusahaan itu. Jadi, perusahaan itu tidak begitu mementingkan
tentang UU Ketenagakerjaan yang seharusnya menjadi landasan atau dasar perusahaan.
Dan karyawan juga meskipun dalam perundang-undangan hak karyawan tampak lebih
banyak daripada kewajiban karyawan, bukan berarti karyawan tidak wajib menaati aturan
perusahaan yang ada.
b. Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam melaksanakan hubungan
industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi menjalankan pekerjaan sesuai
dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan
aspirasi secara demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut
memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota beserta keluarganya.
Hak menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh merupakan hak asasi pekerja/buruh yang
telah dijamin di dalam Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945. Untuk mewujudkan hak
tersebut, kepada setiap pekerja/buruh harus diberikan kesempatan yang seluas-luasnya
mendirikan dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh. Serikat pekerja/serikat
buruh berfungsi sebagai sarana untuk memperjuangkan, melindungi, dan membela
kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya. Dalam
menggunakan hal tersebut, pekerja/buruh dituntut bertanggung jawab untuk menjamin
kepentingan yang lebih luas yaitu kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu,
penggunaan hak tersebut dilaksanakan dalam kerangka hubungan industrial yang harmonis,
dinamis, dan berkeadilan.
c. Serikat pekerja merupakan asosiasi para karyawan untuk jangka waktu yang panjang dan
berlangsung secara terus menerus. Tujuan dibentuknya serikat pekerja adalah untuk
mengembangkan kerja sama dan tanggung jawab antar karyawan maupun antar karyawan
dan pengusaha. Pembentukan serikat pekerja telah diatur dalam Undang-Undang No. 21
Tahun 2000 tentang serikat pekerja.
Pasal 5
(1) Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat
pekerja/serikat buruh.
(2) Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekurangkurangnya 10 (sepuluh) orang
pekerja/buruh.

Sesuai dengan undang-undang tersebut, serikat pekerja dibentuk dari, oleh dan untuk
pekerja di perusahaan secara bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab
guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta
meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya.

d. Serikat pekerja bisa memberikan manfaat berupa penambahan keterampilan (skills),


memberikan pendampingan dan bantuan saat ada masalah, termasuk menjaga kekompakan
dalam menggelar sebuah aksi, seperti aksi mogok kerja dan aksi demonstrasi.
Anggota serikat pekerja juga akan mendapatkan program-program training peningkatan
kemampuan kerja dan diri seperti training negotiation skills, training pembuatan perjanjian
kerja bersama, dll.
Selain itu, anggota serikat pekerja juga akan mendapat bantuan hukum saat tertimpa
masalah dengan perusahaan yang berkaitan dengan hukum dan pemenuhan hak-hak
sebagai karyawan.
Keuntungan atau manfaat menjadi anggota serikat pekerja juga terlihat dari tujuan umum
dibentuknya serikat pekerja:
 Wadah perjuangan hak yang tidak direalisasikan pemberi kerja
(pengusaha/perusahaan).
 Wadah pemersatu pekerja untuk berjuang bersama untuk kepentingan pekerja.
 Tempat pekerja memikirkan bersama persoalan yang di hadapi di tempat kerja baik
secara sendiri-sendiri maupun persoalan bersama
 Sebagai penampung aspirasi pekerja yang nantinya secara kelembagaan di
sampaikan kepada pihak perusahaan.
 Media komunikasi dan koordinasi yang efektif antara pekerja dan pengusaha.
e. UU No. 21 tahun 2000 mengenai Serikat Buruh/Serikat Pekerja mengatur tentang tata cara
pemberitahuan dan pencatatan Serikat Buruh/Serikat Pekerja dalam pasal 18-24.
Serikat Buruh/Serikat Pekerja, federasi dan konfederasi yang telah dibentuk harus
memberitahukan keberadaannya kepada instansi pemerintah setempat yang menangani
urusan perburuhan. Dalam surat pemberitahuan, harus dilampirkan daftar nama anggota,
pendiri dan pengurusnya serta salinan peraturan organisasi Badan pemerintah setempat
harus mencatat serikat yang telah memenuhi persyaratan dan memberikan nomor
pendaftaran kepadanya dalam kurun waktu 21 hari kerja setelah tanggal pemberitahuan.
(Apabila sebuah serikat belum memenuhi persyaratan yang diminta, maka alasan
penundaan pendaftaran dan pemberian nomor pendaftaran kepadanya harus diserahkan
oleh badan pemerintah setempat dalam tenggang waktu 14 hari setelah tanggal penerimaan
surat pemberitahuan) Serikat harus memberitahukan instansi pemerintah diatas bila terjadi
perubahan dalam peraturan organisasinya. Instansi pemerintah tersebut nantinya harus
menjamin bahwa buku pendaftaran serikat terbuka untuk diperiksa dan dapat diakses
masyarakat luas.

3. Berdasarkan tulisan diatas anda diminta untuk :


a. Menganalisa 3 kategori isu perudingan yang anda ketahui.
b. Gambarkan perbedaan antara mandatory issues dengan permissive issues.
(Sumber Fossum,2009)

Jawab :
a. Dokumen yang muncul dari proses perundingan bersama dikenal sebagai perjanjian kerja
atau kontrak. Ia mengatur hubungan antara majikan dan karyawan untuk jangka waktu
tertentu. Hal ini masih menjadi tugas yang penting karena perjanjian bersifat unik, dan
tidak ada model standar atau universal. Isu-isu yang biasanya dimuat dalam perjanjian
adalah: pengakuan, hak pengelolaan, keamanan serikat pekerja, kompensasi dan
tunjangan, prosedur keluhan, keamanan kerja, dan faktor-faktor yang berkaitan dengan
pekerjaan.
1.Pengakuan
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi serikat yang diakui sebagai wakil perundingan
dan menggambarkan unit perundingan, untuk siapa serikat berbicara.
2. Hak Manajemen
Bagian yang sering tetapi tidak selalu ditulis ke dalam perjanjian kerja adalah rincian hak-
hak manajemen. Jika bagian tersebut tidak disertakan, alasan itu memegang kendali dari
semua topik untuk tidak digambarkan sebagai bargainable dalam kontrak. Isi yang tepat
dari hak manajemen akan bervariasi dari industri, perusahaan, dan serikat pekerja.
3. Keamanan Serikat
Kemanan serikat yang kuat memudahkan serikat untuk mendapatkan dan
mempertahankan anggota. Beberapa bentuk dasar keamanan serikat adalah:
 Close Shop, yaitu pengaturan keanggotaan serikat menjadi sebuah pra syarat untuk
bekerja yang diterapkan oleh pihak perusahaan. Kecuali untuk industri konstruksi,
close shop adalah ilegal.
 Union Shop. Serikat pekerja mempunyai aturan mewajibkan semua karyawan menjadi
anggota serikat setelah periode tertentu menjadi karyawan perusahaan (yang sah
minimal 30 hari) atau setelah serikat pekerja menentukan negosiasi yang disetujui
bersama. Karyawan tetap harus menjadi anggota serikat.
 Maintenance of membership. Karyawan yang termasukanggota serikat pada saat
perjanjian kerja ditandatangani atau yang kemudian secara sukarela bergabung harus
melanjutkan keanggotaan sampai pengakhiran perjanjian.
 Agency Shop. Karyawan yang bukan anggota serikat pekerja harus membayar iuran
kepada serikat pekerja sebagai asumsi bahwa usaha yang dilakukan serikat pekerja
menguntungkan semua pekerja.
 Open Shop. Karyawan diberikan kebebasan memilih untuk ikut bergabung atau tidak
pada serikat pekerja.
 Dues Checkoff. Kesepakatan dengan perusahaan yang setuju untuk memungut iuran
anggota serikat dari gajinya dan untuk meneruskan uang tersebut langsung ke serikat.
4. Kompensasi dan Manfaat
Hampir semua persetujuan dapat mempengaruhi kompensasi dan tunjangan yang akan
diterima oleh pekerja. Beberapa item yang sering dibahas meliputi:
 Wage Rate schedule. Penentuan tingkat upah tiap pekerja yang berlaku pada setiap
klasifikasi pekerjaan yang terdapat didalam perusahaan.
 Overtime and Premium Pay. Perjanjian dapat meliputi gaji/intensif jam kerja, lembur,
asuransi, dan membayar premi.
 Jury Pay. Bayaran yang merupakan selisih antara yang seharusnya diterima dan yang
telah diterima, juga prosedurnya.
 Layoff or severance pay. Jumlah yang akan dibayar untuk berbagai pekerjaan dan
tingkat senioritas jika karyawan dipecat atau diberhentikan.
 Holiday. Liburan untuk pegawai juga harus diakui dan jumlah gaji harus diterima
pekerja jika dia harus bekerja pada hari libur.
 Vacation. Perjanjian tentang jumlah liburan yang bisa diambil oleh seorang karyawan.
 Family Care. Penitipan anak kini diharapkan menjadi isu hangat dalam perundingan.
5. Prosedur keluhan
Dalam hal ini karyawan dapat menyuarakan ketidakpuasan dan keberatannya atas
tindakan tertentu manajemen, termasuk prosedur tindakan disipliner oleh manajemen dan
prosedur PHK yang harus diikuti.
6. Employee Security (Keamanan Karyawan)
Senioritas merupakan topik utama yang terkait dengan keamanan karyawan. Senioritas
adalah jangka waktu seorang karyawan bekerja di perusahaan. Senioritas dapat ditentukan
di seluruh perusahaan, berdasarkan pembagian tugas, pembagian departemen, atau telah
bekerja di berbagai kapasitas oleh pemberi kerja. Ini penting karena orang yang paling
senioritas, biasanya yang terakhir di PHK dan yang pertama dipanggil kembali. Senioritas
juga sebagai dasar promosi. Jika kualifikasi terpenuhi, karyawan dengan senioritas tertinggi
akan dianggap pertama untuk promosi ke tingkat yang lebih tinggi.
7. Job Related Factors
Berkaitan dengan mengatur tindakan karyawan di tempat kerja,peraturan kerja, peraturan
standar kerja, dan yang berkaitan dengan keselamatan kerja.

4. Dalam menghadapi kasus ini bagaimana cara anda untuk dapat menyelesaikannya agar
semuanya dapat selaras dan berjalan lancar, terutama komunikasi antar sesama rekan kerja.
Agar kedepannya tidak terjadi konflik. yang dapat merugikan diri sendiri.
Berikan cara penyelesaian kasus tersebut, singkat padat dan jelas!

Jawab :

Ada tiga cara yang berbeda dalam penggunaan prosedur penyelesaian konflik (Colvin, 2004).

a. Memperbesar kepercayaan dan kerja sama antara karyawan dan manajemen pada sistem
kerja dengan keterlibatan tinggi, sehingga mengurangi seluruh level konflik di tempat kerja.
b. Dampak sistem keterlibatan kerja yang tinggi adalah bagaimana ditempat kerja.
Penyelesaian konflik secara informal menyebabkan penggunaan prosedur penyelesaian
konflik berkurang.
c. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan pada pembuatan keputusan oleh
sistem dan prosedur berdasar tim dan kepercayaan yang lebih baik dan legitimasi yang lebih
besar terhadap karyawan.

Anda mungkin juga menyukai