Dosen Pembimbing :
Dr. Santun Bhekti Rahimah, dr., M.Kes.
Dr. Subhan Perkasa, S.ST., MM
Penulis : Kelompok 7
Puji dan syukur kepada Allah SWT penulis panjatkan atas rahmat-Nya penulis
dapat melakukan dan menyelesaikan studi pustaka ini mengenai Perwakilan Serikat Pekerja
dan Perundingan Bersama. Studi ini dilakukan sebagai pemenuhan tugas kelompok
tahun 2021/2022. Penulis sampaikan terima kasih kepada para pembimbing, semoga dapat
Penulis menyadari bahwa studi ini masih memiliki kekurangan namun penulis
berharap agar studi ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
PEMBAHASAN....................................................................................................................1
1. Perwakilan Serikat Kerja (Union Representation)..................................................1
1.1 Prinsip Serikat Pekerja:..........................................................................................2
1.2 Peran dan Fungsi Serikat Pekerja.........................................................................4
1.3 Model Serikat Pekerja.............................................................................................5
2. Perundingan Kolektif (Collective Bargaining)............................................................6
3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).........................................................................10
KESIMPULAN....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14
iii
PEMBAHASAN
Pekerja/buruh adalah sebagian dari warga negara Indonesia yang memiliki hak
untuk tetap hidup melalui pekerjaannya. Kedudukan pekerja/buruh lebih lemah dari
kedudukan pengusaha, sehingga salah satu caranya adalah bergabung dengan serikat
pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang demokratis dan bertanggung jawab untuk
kebebasan mandiri yang dibentuk oleh dan untuk pekerja di dalam dan di luar perusahaan
untuk melindungi hak dan kepentingan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Organisasi
Salah satu elemen ekonomi yang paling berpengaruh adalah pekerjaan. Istilah
tenaga kerja mengacu pada mereka yang bekerja atau dapat bekerja untuk menghasilkan
barang dan jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhannya. Tenaga kerja adalah
pemeran utama, dan peran dalam mencapai tujuan pembangunan nasional sangat penting.
yang adil dan makmur, dan pembangunan nasional mencapai tujuan nasional, terutama di
bidang ekonomi.
Tujuan serikat pekerja adalah dalam hal ekonomis, terutama mengenai upah, kondisi kerja,
hubungan kerja, perjanjian kerja bersama, kesejahteraan dan kelayakan jaminan sosial.
Untuk mencapai tujuan tersebut, serikat pekerja antara lain bertanggung jawab untuk
1
perundingan bersama adalah perjanjian antara satu atau lebih perusahaan dengan satu atau
lebih serikat pekerja, tetapi fungsi dari perjanjian perundingan bersama adalah untuk
kepentingan pekerja.
menciptakan kebahagiaan bagi pekerja dan keluarganya. Serikat pekerja berperan dalam
melindungi hak-hak pekerja, yaitu sebagai salah satu pihak yang mampu menyelesaikan
Jika proses serikat pekerja telah diikuti, langkah selanjutnya adalah memberitahu
badan sumber daya manusia yang kompeten dan bertanggung jawab (Sumber Daya
Manusia dan Pemerintah Kota atau Walikota, tergantung lokasi perusahaan) secara tertulis.
Untuk tujuan pendaftaran pelatihan, serikat pekerja dapat menentukan atau menetapkan
apakah serikat pekerja telah dibentuk atau bergabung dan mengikat secara hukum. UU No.
2000 tentang Serikat Pekerja. Itu sudah memiliki aturan sendiri berdasarkan Pasal 18 (1)
dari 21.
Berdasarkan penjelasan dari Pasal 1 ayat (1) dapat dikaitkan dengan Pasal 3 dengan
pekerja/serikat buruh, dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh mempunyai sifat bebas,
2
terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Berikut adalah prinsip Serikat
Pekerja:
sebagai anggota serikat pekerja. Pekerja memiliki tuntutan dan kepentingan untuk
dilindungi dan diperjuangkan, dan mereka perlu dan mengetahui bahwa tuntutan
yang sukarela (menjadi anggota), pekerja sangat mendukung semua gerakan dan
kegiatan serikat pekerja. Serikat pekerja juga harus bersifat permanen (organisasi
permanen). Di semua bidang sosial, pekerja perlu melindungi diri mereka sendiri
untuk status mereka, hak-hak mereka, dan standar hidup mereka. Permanen di sini
nilai organisasi yang sama, serta memiliki akar kepemimpinan yang kuat.
b. Kemandirian
Serikat pekerja harus independen dan bebas dari pengaruh dan kendali
organisasi yang dikelola dan dilaksanakan oleh para anggotanya, dilaksanakan atas
c. Demokratik
3
Serikat pekerja harus benar-benar demokratis. Serikat pekerja adalah
organisasi pekerja. Dimana mereka sendiri yang menentukan tujuan dan bentuk
(2) Pembatasan Anggota yang Dipilih sebagai Administrator (Anggota yang dipilih
para anggotanya.
a. Perlindungan
Sebagai anggota, pekerja dilindungi dari kehilangan hak untuk hidup dan
memberikan jaminan kerja. Serikat pekerja menjamin bahwa pekerja tidak akan
Serikat pekerja berusaha untuk meningkatkan kondisi kerja dan kehidupan para
4
c. Perjanjian kerja bersama
Salah satu peran dan fungsi serikat pekerja yang paling penting adalah untuk
Melalui kesepakatan perundingan bersama, serikat pekerja mencari upah yang lebih
baik, kondisi dan kondisi kerja yang lebih baik, dan kehidupan yang lebih baik bagi
anggota dan keluarga mereka. Dan melalui perjanjian kerja bersama, banyak
karyawan menjadi anggota karena melihat dan merasakan manfaat dan keuntungan
menjadi anggota.
pandangan, masalah, dan kondisi sosial mereka saat ini. Serikat pekerja tanpa
sadar mencoba untuk mendapatkan kembali nilai yang hilang; Keamanan, keadilan,
kebebasan, dan kepercayaan. Nilai-nilai tersebut secara tegas dan hakiki melekat
buletin, surat kabar, pamflet, lembaga pendidikan, dan komunikasi pribadi antara
5
a. Service Model Union di mana serikat pekerja melakukan segalanya untuk
anggotanya.
b. Organising Model Union yaitu dimana anggota berpartisipasi dan berbagi tanggung
organisasi.
kepentingan semua pekerja dan masyarakat yang terlibat dalam layanan mereka, dan
memastikan bahwa serikat pekerja terus berpartisipasi dalam pekerja di masa mendatang.
Ini mencerminkan visi kami untuk masa depan. Model pengorganisasian didasarkan pada
organisasi aktual dan yayasan (pekerja/anggota) yang tahu tentang kolektivisme sebagai
Sistem hubungan ketenagakerjaan terdiri atas tiga unsur, yaitu pekerja, manajemen,
dan serikat pekerja. Ketiga unsur ketenagakerjaan tersebut seringkali tidak seiring sejalan,
sehingga muncul hubungan bermusuhan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar
Perundingan kolektif (collective bargaining) adalah suatu proses dimana para wakil
(representatif) dari dua kelompok bertemu dan bermaksud merundingkan (negosiasi) satu
perjanjian yang mengatur hubungan- hubungan kedua belah pihak di waktu yang akan
datang. Kepentingan pekerja biasanya disampaikan oleh perwakilan dari serikat dari tempat
pekerja tersebut berada. Kesepakatan bersama yang dicapai dari negosiasi ini biasanya
6
menetapkan skala upah, jam kerja, pelatihan, kesehatan dan keselamatan, lembur,
mekanisme pengaduan, dan hak untuk berpartisipasi dalam urusan tempat kerja atau
perusahaan.
berkaitan dengan berbagai masalah timbal balik kedua belah pihak yang lebih besar,
pelaksanaan pengendalian karyawan atau “kualitas kehidupan kerja”. Tipe ini juga
integratif, hendaknya pihak serikat pekerja dan manajemen harus memandang pihak
lain sebagai pihak yang dapat dipercaya dan kooperatif, keduanya harus memegang
komitmen.
Menurut Randall S. Schuler, da lima jenis perundingan yang dilaksanakan dalam negosiasi,
yaitu:
dan hasilnya memberikan kemenangan bagi satu pihak dan memberikan kekalahan
7
bagi pihak lainnya, masing-masing pihak berusaha mendapatkan hasil yang paling
2. Perundingan integratif → terjadi bila terdapat lebih dari satu permasalahan yang
untuk terus hidup dan berkembang organisasi berusaha memperoleh konsesi dari
membuat situasi bertambah rumit baik bagi serikat pekerja maupun organisasi, dan
Dalam pelaksanaan perundingan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, karena akan
mempengaruhi sikap, proses dan hasil perundingan. Faktor yang dapat mempengaruhi
perundingan, yaitu:
1. Cakupan perundingan → cakupan pekerja yang akan terkena hasil perundingan atau
perjanjian kerja.
8
2. Tekanan-tekanan perundingan serikat pekerja → beberapa strategi yang digunakan
(2) picketing (mencegah atau menghalangi karyawan- karyawan yang ingin masuk
manajerial dan penggunaan alat- alat pemaksa, seperti pemecatan, skorsing, demosi
dan sebagainya.
top manajemen.
2. Tahap perundingan → sebagai tahap tatap muka antara pihak manajemen dengan
3. Tahap administrasi kontrak → setelah perjanjian diterima kedua belah pihak, isi
perjanjian kerja (kontrak) untuk menjamin bahwa baik manajemen dan pegawai
(serikat pekerja) menaati segala ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja.
9
3. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Ikatan kerja berlangsung selama kedua belah pihak masih saling membutuhkan,
saling patuh dan taat akan perjanjian kerja yang disepakati bersama. Apabila tidak lagi
kerjasama antara perusahaan (organisasi) dengan tenaga kerja (pegawai), baik atas
dipandang sudah tidak mampu memberikan produktivitas kerja atau karena kondisi
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti
Rugi di Perusahaan Swasta, maka PHK adalah pengakhiran hubungan kerja antara antara
pengusaha dengan pekerja berdasarkan izin Panitia Daerah atau Pusat. PHK dapat
dilakukan secara besar-besaran. massal), yang berarti pemutusan hubungan kerja terhadap
10 (sepuluh) orang pekerja atau lebih pada suatu perusahaan dalam satu bulan atau terjadi
rentetan PHK yang dapat menggambarkan suatu iktikad pengusaha untuk melakukan
Pemutusan hubungan kerja harus mendapat izin dari panitia daerah (pemutusan
perorangan), dan mendapat izin dari pusat untuk pemutusan masal. Perusahaan dapat
10
melakukan pemutusan hubugan kerja tanpa izin dari daerah dan pusat, bila kondisnya
sebagai berikut:
1. Pekerja dalam masa percobaan, masa percobaan ini selama 3 bulan dan dinyatakan
secara
tertulis.
2. Pekerja mengajukan pengunduran diri secara tertulis atas kemauan sendiri tanpa
mengajukan
syarat.
3. Pekerja telah mencapai usia pensiun yang ditetapkan dalam perjanjian kerja atau
peraturan
perusahaan.
1. Hal-hal yang berhubungan dengan kepengurusan atau keanggotaan serikat pekerja yang
terdaftar dalam Departemen /Dinas Tenaga Kerja atau dalam proses pembentukan serikat
pekerja.
2. Pengaduan pekerja kepada yang berwajib kepada pengusaha yang melanggar aturan
negara.
Dan PHK juga tidak dapat dilakukan dalam kondisi sebagai berikut:
1. Pekerja berhalangan karena sakit menurut keterangan dokter selama waktu tidak
melebihi 12
11
2. Pekerja berhalangan karena tugas negara yang diatur dalam undang-undang, atau
menjalankan
pemutusan hubungan kerja secara hormat (seperti: permintaan sendiri, habis masa waktu
tahanan sementara akibat merugikan individu, kelompok, organisasi dan negara), dan
pemutusan hubungan kerja dengan tidak hormat (seperti: pegawai melanggar kontrak kerja,
12
KESIMPULAN
kepentingan sosial, ekonomi dan politik anggotanya. Merupakan wadah bagi karyawan
sebagai wahana untuk berpartisipasi dalam perusahaan. Hubungan Kerja Sama Antar
semua pihak yang terlibat di dalam proses produksi. Menyangkut 3 dimensi, serikat
perwujudan dan pengakuan atas hak dan kewajiban sebagai partner pengusaha yang
Pengaturan hubungan kerja adalah kesepakatan yang disetujui oleh pihak pemberi
kerja dan penerima kerja dalam berkomunikasi. Kerangka hubungan serikat karyawan dan
manajemen terdiri dari para pekerja dan wakil-wakil mereka (pengurus serikat), Para
eksekutif, Dasar Pemeliharaan Serikat Kerja ,Meningkatkan kualitas hidup pekerja (quality
of work life) yang lebih baik, Bagaimana manajemen dan Departemen SDM mempengaruhi
perbedaan antara disiplin preventif dan disiplin korektif., Pentingnya Serikat Pekerja bagi
Karyawan, Mendapatkan kompensasi yang layak, Mendapatkan kondisi kerja yang baik,
Mendapatkan haknya secara adil., Melindungi diri mereka dari tindakan sewenang-wenang
13
DAFTAR PUSTAKA
ISSN 2775-5045.
2. Agusmidah, G Heerma van Voss & Surya Tjandra, eds, Bab-bab tentang hukum
negara hukum (Denpasar Bali: Pustaka Larasan bekerja sama dengan Universitas
Pekerja Dalam Konteks Hukum Nasional” [2019] 2:4 Adm Law Gov J 661–671.
Pekerja/Serikat Buruh.
14