DAN
KOMUNIKASI
Mata Kuliah Pemasaran Jasa Kesehatan
Disusun oleh:
1. Dewi Prasetya
2. Anggun Nofrianti
3. Yelly Atiefsa N.
4. Annisa Kurniasari
5. Anita Nila Wati
6. ShennaF. A. D.
7. Riesa desy fauzia
8. Hanik Rosida
9. Nika Anitasari
10. Yulia Kurnia Sari
101411123005
101411123024
101411123026
101411123035
101411123050
101411123055
101411123096
101411123100
101411123109
101411123117
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini, komunikasi pemasaran semakin terlihat sebagai dialog
interaktif antara perusahaan dan pelanggannya. Untuk melakukan penjualan
kepada pelanggan, pemasaran harus bekerja keras dan bekerja cerdas.
Perusahaan harus bertanya tidak hanya Bagaimana kita dapat menjangkau
pelanggan? melainkan juga, Bagaimana pelanggan dapat menjangkau kita?
Berkat terobosan teknologi, orang sekarang dapat berkomunikasi melalui
media tradisional (surat kabar, majalah, radio, telepon, televisi, dan papan
iklan), dan juga melalui komputer, mesin faksimili, telepon selular, pager, dan
peralatan nirkabel. Dengan mengurangi biaya komunikasi, teknologi baru
mendorong lebih banyak perusahaan untuk bergerak dari komunikasi massa ke
komunikasi yang lebih bersasar dan dialog satu lawan satu. Namun,
perusahaan juga menggunakan tenaga penjualan untuk membarikan satu
sentuhan manusiawi kepada pasar mereka.
Mempersonalisasikan komunikasi, mengatakan dan melakukan hal yang
tepat kepada orang yang tepat pada saat yang tepat itu penting. Dalam bab
ini, kita mempertimbangkan bagaimana perusahaan mempersonalisasikan
komunikasi pemasaran mereka untuk mendapatkan dampak lebih besar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran Interaktif
a. Definisi Pemasaran Interaktif / Internet
Pemasaran Interaktif merupakan bentuk usaha dari perusahaan untuk
memasarkan produk dan jasanya serta membangun hubungan dengan
pelanggan melalui media internet. Bentuk pemasaran ini pada dasarnya
merupakan bagian dari pemasaran langsung. Internet merupakan situs
public yang sangat besar di jaringan computer yang menghubungkan
seluruh pengguna computer dengan berbagai tipe yang berbeda dan
berasal dari berbagai Negara di seluruh dunia satu sama lainnya kedalam
suatu wadah informasi yang sangat besar.( Kotler,Amstrong, 2008)
b. Model hubungan interaktif
Komunikasi pasien dan tenaga kesehatan ditentukan atas kedudukan
pasien terhadap dok
ter atau perawat.
1. Komunikasi interaktif adalah komunikasi saat kedudukan tenaga
kesehatan dan pasien dapat memiliki keududukan sama atau setara.
Kedudukan sama kuat dan saling mempengaruhi disebut mutual
horizontal communication.
Sedangkan
Kedudukan
communication.
sama
lemah
disebut
default
horizontal
Komunikasi
Dokter/Perawa
t-Pasien
Kedudukan
tidak sama
Komunika
si
Paternalist
Kedudukan
sama
Komunikasi
Konsumeri
stik
Komunikasi
Komunikasi
interaktif sama
Komunikasi
interaktif sama
t
a
s
s
e
n
l
s
sehingga
dapat
merintangi
kehidupan
sehari-hari
dan
atau dimengerti. Di sini terlihat adanya hubungan timbal balik antara dua
orang atau lebih untuk memahami sesuatu. Komunikasi dapat pula
digunakan untuk bertukar pikiran atau berbicara dari hati ke hati.
Dari perngertian tersebut, dapat digambarkan bahwa terdapat tiga
komponen pokok yang membangun sebuah hubungan komunikasi antara
lain komunikator, komunikan
komunikator
sebagai
pemberi
dan
penerima
sesuatu
yang
berjalannya komunikasi
4. Ada unsur take and give atau win winsolution, saling membantu,
tukar-menukar emosi, perasaan dan pikiran, serta menyadari peran
masing-masing.
5. Menciptakan suasana untuk saling terbuka, bebas dari rasa takut, dan
jujur.
6. Pelaksanaan empati.
Persepsi sering muncul dalam pelayanan kita sehari-hari yang terkait
dengan How to deliver dari What are delivered. Persepsi merupakan
hal yang penting dari pemasaran. Persepsi menentukan cara orang berfikir
dan bertindak. Perbedaan persepsi terhadap customer menyebabkan
perlakuan seseorang terhadap customer menjadi beraneka ragam.
Persepsi tentang customer sebagai sasaran untuk mendapatkan
keuntungan, atau sebagai partner bekerja sama, bisa jadi keduanya benar.
Namun, perbedaan persepsiakan menimbulkan perilaku berbeda terhadap
customer.
c. Faktor yang mempengaruhi komunikasi
Faktor yang mempengaruhi komunikasi menurut Supriyanto dan
Ernawati (2010) adalah sebagai berikut :
1) Self image (citra diri)
Bagaimana kita melihat diri sendiri dalam berhubungan dengan
orang lain dalam situasi tertentu.
2) The image of the other (citra pihak lain)
Bagaimana kita melihat pihak lawan berkomunikasi
3) Physical environment (lingkungan fisik)
Lingkungan saat komunikasi berlangsung.
4) Social environment (lingkungan sosial)
Keberadaan pendengar saat komunikasi berlangsung.
5) Condition
Fisik, mental, emosi, dan kecerdasan.
6) Body languange
Gerakan tubuh yang berbicara tanpa kata.
d. Elemen keterampilan komunikasi
1. Visual element (55%)
a. Eye contact
b. Facial expression (ekspresi wajah)
c. Gesture (sikap tubuh)
d. Posture
2. Vocal element (38%)
a. Voice volume
b. Speaking rate (kecepatan berbicara)
c. Tone of voice (irama)
d. Fluency (mantap)
3. Verbal element (7%)
a. Sederhana
b. Tidak mengandung arti ganda
c. Lengkap
d. Jelas
Tabel 1. Komunikasi Terapeutik dan Sosial
Komunikasi terapeutik
Komunikasi sosial
1. Terjadi antara dokter atau perawat 1. Terjadi setiap hari antara orang per
dengan pasien.
2. Sifat komunikasi
orang
lebih
akrab
penyembuhan
dan
baik
dalam
pergaulan
keputusan pasien.
e. Teknik komunikasi terapeutik
Dua persyaratan dasar agar komunikasi menjadi efektif menurut
Stuart dan Sundeen (1998) dalam Uripni.,dkk (2002), yaitu :
a. Semua komunikasi harus ditujukan untuk menjaga harga diri pemberi
dan penerima pesan.
b. Komunikasi yang menciptkan saling pengertian harus dilakukan lebih
dahulu sebelum memberikan saran, informasi maupun masukan.
c. Komunikasi terapeutik akan menjadi efektif hanya melalui
penggunaan dan latihan yang sering. Artinya, dengan melatih diri
menggunakan komunikasi yang bersifat terapeutik akan meningkatkan
kepekaan diri kita terhadap perasaan orang lain, yaitu klien. Selain itu
dalam komunikasi terapeutik, diri kita akan terlatih mengerti akan
keinginan yang dibutuhkan klien.
komunikasi.
Lean (membungkuk ke arah pasien), artinya penampilan fisik yang
ingin menunjukan keinginan untuk mengatakan atau mendengar
sesuatu.
Eye contact, artinya mempertahankan kontak mata. Kontak mata
menunjukan bahwa kita menghargai pasien dan
berkomunikasi.
tetap ingin
Relaxed,
artinya
dokter
atau
perawat
dapat
mengontrol
Attending Skill
Ketika berbicara,
posisi petugas
menghadap ke
arah pasien.
Ketika berbicara,
petugas tidak
melipat tangan di
dada.
Ketika berbicara,
tubuh petugas
condong atau
mendekat ke arah
pasien.
Ketika berbicara,
mata petugas
menatap mata
pasien
Ketika berbicara,
petugas tetap
relaks dan tidak
tegang.
Sangat
Tidak
Kurang
tidak
setuju
setuju
Setuju
1
Setuju
Sangat
setuju
Skala
harapan
(1 s/d 5)
Tidak
Kurang
setuju
setuju
petugas memberi
senyum, sapa, dan
salam
Selagi belum
selesai berbicara,
petugas tidak
memotong
pembicaraan.
Ketika berbicara,
petugas tidak
menunjukan
kurang mempunyai
waktu untuk
mendengarkan
(terkesan terburuburu).
Petugas
mendengarkan
pasien berbicara
tidak sambil
memalingkan
wajah
Petugas tidak
meninggalkan
ruangan selagi
pasien belum
selesai berbicara
Setuju
Sangat
setuju
Skala
harapan
(1 s/d 5)
Tabel Responsiveness
Responsiveness
Sangat
Tidak
Kurang
Setuju
Sangat
tidak
setuju
setuju
Setuju
1
Sangat
Tidak
Kurang
Setuju
Sangat
tidak
setuju
setuju
setuju
Skala
harapan
(1 s/d 5)
Petugas segera
datang bila
dipanggil
Saat pasien
kesulitan, petugas
segera menawarkan
bantuan tanpa
diminta
Petugas bertanya
kepada pasien halhal yang perlu
dibantu
Petugas menengok
pasien tanpa
diminta
Petugas tanggap
dan memerhatikan
keluhan pasien
Tabel Empati
Empati
menanyakan
keadaan pasien hari
itu
Skala
harapan
Setuju
1
Petugas
setuju
4
(1 s/d 5)
Petugas mau
mendengarkan
keluhan pasien
dengan sabar
Petugas mau
berbincang tentang
penyakit yang
diderita pasien
Ketika berbicara,
petugas
menunjukan minat
dan perhatian
Petugas tidak
memerah atau
membentak
c. Saya selalu membanggakan produk yang saya dapatkan dari anda kepada
siapapun
d. Percayalah saya dapat berkata tidak, kecualai produk anda.
e. Percayalah bahwa mulut saya lebih berpengaruh daripada mulut anda
2.6 Sembilan tahapan Customer
Selanjutnya adalah sembilan harapan custemer, yakni:
1. Let me know that you think Im important (beritahu saya bahwa anda
menganggap saya penting)
2. Please lisen to me and understand me (tolong dengarkan spahami saya )
3. Put me at easy and make me feel comfertable (berikan saya kemudahan
dan kenyamanan)
4. Find out what i want (berikan yang saya inginkan)
5. Help me get what i want (bantu saya menemkan apa yang saya inginkan)
6. Let me know that Im welcome back any time (beritahu saya bahwa anda
akan menyambut kedatangan saya setiap saat)
7. Everyting you will never need to know about satisfying me (segala
sesuatu yang anda ketahuai adalah kepuasan saya)
8. Take enough time to understand what coused my problems (uangkan
sedikit waktu anda untuk menenmukan penyebab masalah saya)
9. Solve my problems and you will enjoy my loyalti (pecahkan masalah saya
dan anda akan dapat menikmati kesetian saya)
BAB III
KESIMPULAN
1. Pemasaran Interaktif merupakan bentuk usaha dari perusahaan untuK
memasarkan produk dan jasanya serta membangun hubungan dengan
pelanggan melalui media internet. Bentuk pemasaran ini pada dasarnya
merupakan bagian dari pemasaran langsung.
2. Komunikasi berarti pengirim dan menerima pesan, berita atau amanat,
rencana tindakan, atau harapan antara dua orang atau lebih dengan cara
tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami atau dimengerti. Di
sini terlihat adanya hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih
untuk memahami sesuatu. Komunikasi dapat pula digunakan untuk
bertukar pikiran atau berbicara dari hati ke hati.
3. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
memiliki tujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Komunikasi teraupetik adalah komunikasi profesional yang berhubungan
dengan terapi dan mengarah pada tujuan penyembuhan pasien.
4. Strategi pemasaran interaktif disusun menggunakan Jendela Pelanggan