Anda di halaman 1dari 18

2 Oktober 2019

LINGKUNGN BISNIS

1. PENGANTAR

Lingkungan bisnis (business environment) menurut (Davis & Blomstrom, 1966) “the

aggregate of all conditions, events, and influences that surround (the business-pen)

and affect it”. Lingkungan bisnis itu sendiri dikelompokkan menjadi lingkungan

internal (internal environment) dan lingkungan eksternal (external environment).

Lingkungan internal terdiri dari sumber daya manusia, hubungan internal, nama baik

perusahaan, struktur manajemen, asset fisik, riset dan pengembangan, teknologi,

sumber daya pemasaran, dan factor keuangan. Faktor-faktor ini merupakan subjek

dari pengelolaan perusahaan yang berada di bawah kendali manajemen.

Lingkungan eksternal dikelompokkan menjadi lingkungan mikro (micro

environment) dan lingkungan makro (macro environment). Lingkungan mikro

meliputi konsumen, pemasok, pesaing, perantara dan publik. Lingkungan makro

meliputi faktor-faktor ekonomi, politik, pemerintahan, demografi, sosial-budaya,

internasional dan alam.


Saat melakukan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, dan Treats)

dalam perencanaan strategis, masalah lingkungan bisnistelah diperhitungakn

dalam analisis SWOT. Tentu saja, focus perhatian diletakkan pada pengaruh

lingkungan terhadap strategi perusahaan yang lebih bersifat ekonomis. Namun,

dalam analisis SWOT lebih ditekankan pada lingkungan makro dikarenakan

lingkungan makro dianggap sebagai lingkungan yang sulit untuk melakukan

adaptasi dan penyesuaian. Atau dengan kata lain, sikap dan perilaku lingkungan-

lingkungan makro tersebut dianggap akan berpengaruh terhadap proses

pengembangan perilaku organisasi.

Penjelasan lebih lanjut tentang lingkungan makro antara lain; lingkungan politik,

lingkungan ekonomi, lingkungan hukum, lingkungan teknologi, lingkungan sosial,

dan lingkungan praktik bisnis.

2. LINGKUNGAN TEKNOLOGI

Kondisi makro suatu negara akan berpengaruh terhadap kehidupan perusahaan

yang beroperasi di negara yang bersangkutan. Biasanya, ada kaitannya antara

pertumbuhan ekonomi makro dan perkembangan perusahaan. Kesulitan yang

dihadapi oleh ekonomi suatu negara akan merembet pada munculnya hambatan

bagi perusahaan untuk merelaisasikan tujuan-tujuan ekonominya. Hambatan-

hambatan ini awalnya akan dihadapi oleh pucuk pimpinan. Sikap dan perilaku pucuk
pimpinan dalam memecahkan hambatan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku

kelompok serta individu. Pada masa sulit, yang dikhawatirkan adalah maraknya

moral hazard dan fraud. Pada masa booming dikhawatirkan akan muncul sikap

puas diri (Complacency) dan pemborosan (inefficiency). (Soemarso, 2018)

Teknologi adalah kekuatan ekonomi dan sosial dalam dunia bisnis dan dunia tempat

kita hidup. Komunikasi global dan lokal, perubahan bisnis, dan pengambilan

keputusan yang membentuk kehidupan kita sehari-hari semuanya secara signifikan

oleh teknologi. Apakah kita berada di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja,

teknologi muncul secara dramtis mengubah cara hidup kita, bermain, belajar,

bekerja dan berinteraksi dengan orang lain (Lawrence & Weber, 2014).

Definisi Teknologi

Teknologi (Inggris: technology) adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan

barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan

hidup manusia.

Teknologi adalah bidang sangat luas yang merujuk pada aplikasi praktik sains dan

pengetahuan untuk kegiatan komersial maupun organisasi non komersial.

Teknologi adalah perubahan dan kemudian perubahannya itu cepat dan tidak

terkontrol sehingga kadang mendekati batas toleransi manusia dan kadang orang
kehilangan untuk mengatasinya. Meskipun teknologi bukan satu-satunya penyebab

perubahan di masyarakat namun menjadi penyebab utama. Teknologi terlibat

secara langsung maupun tidak langsung dalam sebagian besar perubahan pada

masyarakat.

Teknologi adalah pengaruhnya yang luas, menjangkau melampaui titik langsung

dari dampak teknologi dengan cara yang tidak terduga. Teknologi ini dapat

memperkuat dirinya sendiri, sebagaimana yang dinyatakan oleh Alvin Toffler,

teknologi memberi makan pada dirinya sendiri, teknologi membuat lebih banyak lagi

teknologi.

Perbedaan antara ilmu, rekayasa dan teknologi tidaklah selalu jelas. Ilmu adalah

penyelidikan bernalar atau pengkajian fenomena ditujukan untuk menemukan

prinsip-prinsip yang melekat di antara unsur-unsur dunia fenomenal dengan

membekerjakan teknik-teknik formal seperti metode ilmiah.[13] Teknologi tidak mesti

hasil ilmu semata-mata oleh karena teknologi harus memenuhi persyaratan

seperti utilitas, kebergunaan dan keselamatan

Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu:


• Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological

progress). Terjadi bila tingkat pengeluaran (output) lebih tinggi dicapai

dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.

• Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving

technological progress). Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad

kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi

yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-

kacangan sampai sepeda hingga jembatan.

• Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving

technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama

disebabkan karena hampir semua riset teknologi, dan ilmu pengetahuan di

dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat

tenaga kerja, bukan modalnya.

Teknologi sebagai Kekuatan dalam Bisnis

Teknologi dan bisnis telah terjalin sejak Revolusi Industri. Hubungan antara

keduanya menjadi semakin kuat dalam informasi dan fase semantic. Saat ini

teknologi, memengaruhi kemitraan, dan mengubah hubungan pemangku

kepentingan bisnis, tetapi juga tantangan etika dan sosial. Berikut akan di bahas

beberapa teknologi internet,e-business dan, e-commerce.


Internet

Penggunaan internet dalam bisnis mengalami perkembangan, dari pertukaran

informasi secara elektronik ke aplikasi strategi bisnis, seperti: pemasaran,

penjualan, dan pelayanan pelanggan. Tabel 1 menunjukkan sepuluh perusahaan

rangking tertinggi di Amerika Serikat yang telah menerapkan internet untuk strategi

bisnis. Internet mendukung komunikasi dan kerja sama global antara pegawai,

konsumen, penjual, dan rekan bisnis yang lain. Internet memungkinkan orang dari

organisasi atau lokasi yang berbeda bekerja sama sebagai satu tim virtual untuk

mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan memelihara produk atau

pelayanan. Dengan internet memungkinkan aplikasi Electronic Commerce (EC)

dapat digunakan pada jaringan global, dan biasanya dilengkapi dengan aplikasi

pemrosesan pesanan secara On-line, Electronic Data Interchange (EDI) untuk

mengirim dokumen bisnis, dan keamanan sistem pembayaran Electronic Funds

Transfer (EFT). Akibat internet, pemasaran terhadap perusahaan, produk, dan

pelayanan menjadi proses yang interaktif saat ini. Situs Web perusahaan bukan

hanya sekedar menyajikan katalog produk dan media promosi, melainkan

digunakan untuk berdialog, berdiskusi, dan berkonsultasi dengan konsumen secara

On-line, bulletin boards, kuesioner elektronik, mailing lists, dan pengiriman surat
elektronik. Sehingga konsumen dapat dilibatkan secara langsung dalam

perancangan, pengembangan, pemasaran, dan penjualan produk

A&M Records Interactive site with video, audio, news, and contests. Fans
amrecords.com get up- to-date information on clients represented by A&M.
Improves name recognition and Internet presence for
company.
Alaska Airlines Web site used for direct ticket purchases, reservations, and
www.alaska-air.com flight information. Konsumen service realized through ease
and convenience of information access and improved call-
wait times.
Amazon.com Online bookstore. Allows konsumens to search by title,
www.amazon.com author, subject, or keyword, pay by credit card, and have
items shipped to them.
Federal Express Package tracking service. Konsumens can ship and track own
www.fedex.com packages, leading to reduced communication costs and labor
costs.
First Union Corp. Online banking service allows access to account
www.firstunion.com information and transactions. Reduces telephony costs.
The Dreyfus Corp. Account and sales information. Konsumen set up new
www.dreyfus.com accounts, track status, and access daily rates and prices.
Improves ease of transactions and security. Development
cost: $127,500.
Holiday Inns Konsumen service and marketing. Online realtime
www.holiday-inn.com reservations. Konsumens can view accommodations.
Development cost: $300,000.
Land’ End Interactive shopping for U.S konsumens. Promotes sales and
www.landsend.com konsumen service by providing overstock catalog and Online
event information, such as quilt contest winners.
Charles Schwab Online trading, marketing, and electronic commerce. Reduces
Corp. employee costs, improves konsumen service, and generates
www.schwab.com konsumen savings.
Whirlpool Corp. Konsumen service, public relations, sales, and marketing.
www.whirlpool.com Benefits realized through improved consumer relations and
direct purchasing of small appliances. Development cost:
$100,000.

E-Business

E-Business merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi untuk

dapat mendukung E-Commerce, komunikasi perusahaan dan proses bisnis web,

dimana keduanya berada di dalam suatu jaringan perusahaan untuk memfasilitasi

pelanggan dan rekan bisnis. E-Business meliputi E-Commerce, yang mana

melibatkan pembelian, penjualan dan pemasaran, serta service product, service

dan informasi pada internet dan jaringan (O’brien dan Marakas,2006).

E-Business tidak hanya menjual atau membeli barang dan jasa tetapi juga

melayani konsumen, kerjasama dengan berbagai partner bisnis, melakukan E-

Learning dan melakukan transaksi elektronik di dalam sebuah organisasi (Turban.

Leodner,McLean dan Wheterbe,2008)

Menurut Tawfik dan Albrecht (2008), E–Business dapat didefinisikan

sebagai penggunaan sarana elektronik untuk melakukan bisnis organissasi

internal dan / atau juga eksternal. Kegiatan internal berupa menghubungkan antar

karyawan dengan menggunakan intranet, E-Business juga dapat mendukung


pelayanan purna jual dan mengkolaborasikan perusahaan dengan perusahaan

rekan bisnisnya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa E-Business merupakan wujud aktifitas

yang berasal dari kegunaan internet mencakup seluruh kegiatan bisnis pada

perusahaan, yang diantaranya berupa aktifitas layanan pelanggan, kolaborasi

dengan mitra binis serta transaksi jual beli produk atau jasa menggunakan jaringan

elektronik yang biasanya memanfaatkan teknologi web sebagai medianya

(Yuliana, 2000).

E-commerce

E-Commerce merupakan salah satu keunggulan dari Internet. Ada beberapa

sebuatan E-Commerce yaitu Internet Commerce, Ecom, atau Immerce, yang pada

dasarnya semua sebutan di atas mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah

tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik, dan kegiatan ini dilakukan

pada jaringan Internet. E-Commerce juga dapat berarti pemasangan iklan,

penjualan dan dukugan dan pelayanan yang terbaik menggunakan sebuah web

shop 24 jam sehari bagi seluruh pelanggannya.


Bryan A. Garner menyatakan bahwa “E-Commerce the practice of buying and

selling goods and services trough online consumer services on the Internet. The

e, ashortened from electronic, has become a popular prefix for other terms

associated with electronic transaction”.

E-Commerce atau biasa disebut juga perdagangan via elektronik adalah

penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem

elektronik seperti internet, televisi, www, atau jaringan elektronik lainnya. E-

Commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik,

sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan E-Commerce ini sebagai aplikasi dan

penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial,

seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-

pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan

transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik

(electronic data interchange/EDI), dan lain-lain.

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan

tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim

manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus,
struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain

situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif.

2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, ramah.

3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.

4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.

5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.

6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan

lain-lain

7. Mempermudah kegiatan perdagangan.

Beberapa aplikasi umum yang berkaitan dengan e-commerce adalah :

1. Email dan messaging.

2. Content management systems.

3. Dokumen, spreadsheet, dan database.

4. Akunting dan sistem keuangan.


5. Informasi pengiriman dan pemesanan.

6. Pelaporan informasi dari klien dan enterprise.

7. Sistem pembayaran domestik dan internasional.

8. News group.

9. On-line shopping.

10. Conferencing.

11. Online banking / internet banking.

12. Product digital / non digital.

Jaringan sosial (Social Networking)

Jejaring sosial, sistem yang menggunakan teknologi untuk memungkinkan orang

terhubung, menjelajahi internet, dan berbagi kegiatan di seluruh dunia, meledak di

kancah teknologi pada awal 2000-an, mengubah banyak interaksi sosial dan

manusia.

Jejaring sosial juga telah menjelajah ke tempat kerja. beberapa bisnis awalnya

mempertanyakan karyawan mereka menggunakan layanan ini dan mencoba

untuk melarang mereka dari tempat kerja. Namun, baru-baru ini, bisnis telah

memanas ke jejaring sosial.


Pada tahun 2004 Facebook lahir. Situs jejaring sosial ini sampai kini masuk dalam

jajaran lima besar yang palingdikenal karena memiliki banyak anggota. Memasuki

tahun 2006, penggunaan Friendster dan MySpace mulai tergeser dengan adanya

Facebook. Situs ini dengan corak tampilan yang lebih modern memungkinkan

orang untuk berkenalan dan mengakses informasi seluas-luasnya.

Facebook termasuk dalam kategori situs jejaring sosial seperti Friendster,

MySpace, Multiply, Yuwie, dll yang menyediakan media bagi para penggunanya

untuk saling bertukar informasi dan berinteraksi. Facebook diluncurkan pertama

kali pada tanggal 4 Februari 2006 oleh seorang mahasiswa Harvard University,

Mark Zuckerberg. Nama Facebook sendiri diinspirasi oleh Zuckerberg dari sebuah

istilah di kalangan kampus seantero AS untuk saling mengenal antar sesama

civitas akademiknya. Awalnya para penggunanya hanya dikhususkan bagi para

mahasiswa di kampus Harvard University. Lalu kemudian diperluas ke sejumlah

kampus di wilayah Boston (Boston College, Boston University, Northeastern

University, Tufts University) dan kampus-kampus lainnya seperti Rochester,

Stanford, New York University, Northwestern, and Ivy League. Menyusul

13
kemudian sejumlah kampus lain di AS. Akhirnya, penggunanya lebih diperluas lagi

ke sejumlah kampus lain di seluruh dunia.

Penggunaan teknologi yang menguntungkan secara sosial

Terlepas dari semua penyalahgunaan teknologi yang didokumentasikan di atas -

tantangan jejaring sosial, penyalahgunaan blog dan vlog, intrusi spam dan

phishing, dan persentuhan dengan teknologi internet jelas dapat digunakan untuk

meningkatkan kualitas hidup kita. Bagaimana kita berkomunikasi dengan orang

lain, melakukan bisnis, mempelajari hal-hal baru, dan memperoleh informasi

ditingkatkan oleh teknologi.

Teknologi dan Pendidikan

Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah membawa dampak pada

berbagai aspek kehidupan manusia, baik dampak yang bersifat positif maupun

yang negatif. Dampak positif dapat dilihat dari segi kemudahan dan keuntungan

yang diperoleh manusia, sedang dampak negatif dilihat dari adanya kerugian dan

kesusahan yang diterima oleh manusia. Terlepas dari dampak positif dan negatif

ini, ternyata manusia tidak bisa menghindari dari ketergantungannya pada

14
teknologi. Jadi, tidaklah berlebihan apa yang dikemukakan oleh Thurow yang

dikutip oleh Ninok L. (2007) bahwa technology is making skills and knowledge the

only sources of sustainable strategic advantage. (teknologi membuat keterampilan

dan pengetahuan sebagai satu-satunya sumber keunggulan strategis

berkelanjutan).

Dengan demikian, teknologi dapat dilihat dari tigas aspek yaitu teknologi sebagai

disiplin ilmu, teknologi sebagai sistem, dan teknologi sebagai produk yang dibuat

oleh manusia (Dyrenfurth, 1984). Pada bagian lain, Slamet PH (2001)

mengemukakan bahwa teknologi memiliki empat komponen yaitu manusia, alat

sumber daya, dan proses. Manusia adalah subjek yang membuat,

mengembangkan dan menggunakan teknologi. Alat adalah komponen penunjang

pokok yang digunakan manusia demi kemajuan teknologi. Sumber daya adalah

material yang digunakan untuk teknologi yang mencakup bahan, energi, uang,

waktu, dan informasi. Proses merupakan keadaan yang menyebabkan

berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain.

15
Dalam proses pembelajaran terdapat tiga komponen pokok yang saling

berinteraksi yaitu pendidik, peserta didik, dan tujuan pendidikan. Pergeseran

paradigma pendidikan menjadikan peserta didik sebagai subjek yang harus

mengembangkan potensi dirinya berkaitan dengan tujuan yang akan dicapai.

Tercapai tidaknya tujuan pendidikan sangat ditentukan bagaimana pendidik/guru

mengelola semua komponen yang terkait dalam pembelajaran. Ada dua hal yang

sangat mendukung tercapainya tujuan pembelajaran kejuruan yaitu pemanfaatan

iptek dan pemanfaatan informasi.

Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran kejuruan dapat dijabarkan dalam tiga

keperluan yaitu teknologi sebagai ilmu, teknologi sebagai produk, dan teknologi

sebagai cara atau sistem. Sebagai ilmu terapan, teknologi mengkaji berbagai

persoalan yang berkait dengan perancangan/rekayasa untuk menemukan produk

baru yang dapat memenuhi kebutuhan manusia dalam segala aspek kehidupan,

baik yang berkait dengan aspek ideologi, politik, sosial budaya, maupun

pertahanan dan keamanan. Dalam perkembangannya produk teknologi bukan

hanya berupa produk kebendaan, tetapi juga pengembangan suatu sistem yang

mendukung layanan/jasa.

16
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran dapat di bagi atas dua

peran, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran, misal berbentuk slide power

point dan animasi dengan program flash; (2) sebagai media pembelajaran mandiri

atau E-Learning, misal peserta didik diberikan tugas untuk membaca atau mencari

sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan

materi pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang dan

waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini mendorong

peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis pengetahuan, menggali, mengolah

dan memanfaatkan informasi, menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan

sendiri. Peserta didik dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan.

Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning

diantaranya: E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List, News

Group, dan lain-lain (Budiana, Sjafirah, & bakti, 2015)

DAFTAR PUSTAKA

17
Budiana, Sjafirah, & bakti. (2015). Pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi dalam Pembelajaran bagi Guru SMP. Jurnal Aplikasi Ipteks

untuk Masyarakat, 4(4), 59-62.

Lawrence, A., & Weber, J. (2014). Business and Society. New York: McGraw Hill.

Munadi, S. (2019). Implementasi Transformasi Teknologi dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Kejuruan Bidang Teknik.

Yuliana, O. Y. (2000). Penggunaan Teknologi Internet dalam Bisnis. Jurnal

Akuntansi & Keuangan, 2(1), 36-52.

18

Anda mungkin juga menyukai