PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
muncul saat ini diantaranya seperti multichannel dan omichannel. (Neslin et al., 2006)
channel store, sedangkan omnichannel menurut (Verhoef, Kannan, dan Inman, 2015)
proses dan teknologi di semua saluran, menyediakan layanan yang mulus, konsisten
dan dapat dipercaya oleh konsumen. Omnichannel berfokus pada interaksi yang
mengarahkan pada suatu kolaborasi disemua saluran. Saat ini ada beberapa
perusahaan dan toko fashion yang memakai sistem omnichannel. Diantaranya ada
B. Rumusan Masalah
Warehouse?
C. Tujuan
omnichannel
internasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Omnichannel
yang bisa menggunakan lebih dari satu channel penjualan seperti toko fisik, e –
commerce, m – commerce, social commerce, dan lain – lain untuk melakukan riset,
Menurut Muliadi yang merupakan pendiri dan Chief Technology Officer ICUBE
mengatakan Omni Channel adalah model bisnis lintas channel yang digunakan
mereka. Dimana customer dari perusahaan yang mempraktekan omni channel dapat
offline.
baik dari sisi diskon pengalaman, pembayaran, hingga pengiriman. Menurut Hadi,
perjalanan menuju omni channel berawal dari multichannel. Konsep dari omni
channel adalah hal yang baru di Indoensia sehingga tingkat kesuksesannya belum bisa
dibuktikan.
Saat ini, di Indonesia yang bisa disebut sebagai omni channel adalah barang
tak beraset, salah satu contohnya adalah program loyalitas. Dimana konsep omni
channel ketika customer belanja dari platform manapun, baik online maupun offline,
customer tetap akan mendapatkan keuntungan yang sama saat menukarkan pointnya
gudang tradisional dalam menangani pesanan masuk dari online, ritel, dan semua
saluran lain. Gudang jenis ini berbeda dengan gudang tradisional dalam hal
regional tertentu ke sekelompok toko, dan menggunakan satu gudang untuk situs web
e-commerce mereka.
pengiriman satu atau dua hari yang ditawarkan oleh pemain besar seperti Amazon,
tidak mumpuni. Dalam rantai pasokan warehouse, pesanan datang dari semua arah,
termasuk pesanan di dalam toko, pengisian ulang untuk toko yang ada, pesanan e-
commerce, dan bahkan pesanan yang dibantu layanan pelanggan sesekali. Di zaman
Amazon, penanganan semua pesanan e-commerce dalam satu gudang tidak praktis,
pergudangan sistem Omnichannel, dan denga kenaikan hingga 30% dari semua
standar, ini juga menyiratkan peningkatan 30% dalam beban kerja tanpa peningkatan
pendapatan yang sesuai. Oleh karena itu, Omnichannel warehouse adalah satu-
satunya solusi.
memiliki sistem yang canggih dan terdedikasi yang mempercepat proses pemesanan,
ritel masih dalam perkembangan, hanya bisa menerima barang di lokasi pengambilan
sistem manajemen pesanan, sistem pengoptimalan paket, dan alat belanja tarif
gudang dan pusat distribusi yang ada menjadi Omnichannel warehouse. Selanjutnya,
produk rak untuk mengurangi jarak antara pelanggan dan pusat pemenuhan pesanan.
etalase dapat digunakan sebagai gudang mini untuk tujuan memenuhi lebih banyak
Walmart, yang menawarkan opsi pengiriman gratis, dua hari, hari berikutnya
2. Kolaborasi yang lebih baik antara toko, e-commerce, dan pemenuhan pesanan.
3. Opsi pengiriman yang diperluas, seperti klik dan kumpulkan opsi pengiriman,
banyak pilihan dan membutuhkan perhatian lebih besar terhadap detail dalam
manajemen gudang.
dibutuhkan. Salah satu efisiensi yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan
perkembangannya di Indonesia.
Pada Maret 1949, Hitoshi Yanai, ayah dari Direktur Utama Fast Retailing
Tadashi Yanai, membuka toko pakaian pria Ogori Shoji di Kota Ube, Prefektur
Yamaguchi.
dan membuka toko pertama Uniqlo yang waktu itu bernama toko pakaian kasual
Unique Clothing Warehouse pada 2 Juni 1984 di Kota Hiroshima, Prefektur
Hiroshima. Toko pertama Uniqlo di tepi jalan besar, Toko Yamanota di Prefektur
Yamaguchi dibuka pada Juni 1985. Selama beberapa tahun pertama, toko Uniqlo
terus bertambah, terutama di Jepang Barat. Yanai lalu mengganti nama perusahaan
1994. Saham Fast Retailing mulai diperdagangkan di seksi dua Bursa Saham Tokyo
pada April 1997 (diperdagangkan di seksi pertama Bursa Saham Tokyo mulai
Februari 1999).
Titik balik tiba pada Oktober 1998 setelah sweter Uniqlo dari bahan sintetis
fleece yang diobral seharga ¥1.900 laku terjual sebanyak 2 juta helai. Larisnya fleece
produk Uniqlo terus berlanjut pada tahun-tahun berikutnya. Pada tahun 1999, Uniqlo
menjual 8,5 juta helai pakaian, dan meningkat menjadi 26 juta helai seiring dengan
merupakan pusat busana anak muda di Tokyo. Di lantai satu toko ini dipajang sweter
fleece beraneka warna bagaikan warna pelangi. Sweter fleece awalnya tidak mode,
tapi Uniqlo sukses membuatnya menjadi pakaian trendi. Pada tahun 1998, sweter
Uniqlo hanya dibuat dalam 15 warna, namun bertambah menjadi 61 pilihan warna
Sebelum baju fleece Uniqlo menjadi populer, penjualan perusahaan ini sudah
menunjukkan peningkatan. Total penjualan tahunan sebesar 83 miliar yen pada tahun
fiskal 1998, dan mengalami peningkatan sebesar 33,6% menjadi 111 miliar yen pada
tahun fiskal 1999, sebelum berlipat dua menjadi 229 miliar yen pada tahun fiskal
2000, dan mencapai 418 miliar yen pada tahun fiskal 2001.
Pada Maret 2006, Fast Retailing mendirikan G.U. Co. Ltd., perusahaan yang
megembangkan merek busana kasual berharga murah g.u. (dibaca jiyu). Toko
kasual. Perusahaan ini membuka toko eceran pakaian kasual dengan merek Uniqlo
Meskipun demikian, fungsi kantor pusat dipegang oleh Kantor Tokyo di Midtown
Tower, Akasaka, Minato, Tokyo. Uniqlo Co., Ltd. adalah anak perusahaan dari Fast
Retailing.
Nama Uniqlo berasal dari nama toko pertama bernama Unique Clothing
Warehouse yang dibuka Tadashi Yanai di Kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima pada
2 Juni 1984. Konsep tokonya sebagai “sebuah gudang raksasa dengan pilihan
koperasi universitas yang ramai dikunjungi remaja karena menjual pakaian kasual
Private label Apparel) atau toko pengecer khusus untuk pakaian merek sendiri. Semua
tahap dalam bisnis dikelola sendiri oleh perusahaan ini, mulai dari desain, produksi,
sampai kepada penjualan secara eceran. Strategi kunci dalam model bisnis perusahaan
ini adalah pesanan massal dalam partai besar untuk setiap artikel barang. Pesanan
massal berakibat pada pengurangan dramatis harga pengadaan barang. Sekali cetakan
sudah dibuat, hanya ada perbedaan kecil dalam waktu tenaga kerja atau upaya untuk
Uniqlo memiliki 6 toko yang sudah buka dan 2 toko yang akan dibuka
pertengahan 2015 terdiri dari 4 toko di Jakarta (Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa
Gading, Lotte Shopping Avenue, dan Grand Indonesia Shopping Town – East Mall),
1 toko yang akan dibuka di Gandaria City, 1 toko di Tangerang yaitu Summarecon
Mall Serpong 2, dan 1 toko yang akan dibuka yaitu AEON Mall BSD City, Serpong,
Tangerang, dan 1 toko di Bekasi yaitu Summarecon Mal Bekasi. Pada tahun 2017,
telah dibuka 1 cabang di Bandung yang terletak di 23 Paskal, dan pada bulan
September di Surabaya di Tunjungan Plaza dan Pakuwon Mall. Selain itu, produk
Uniqlo dibuat di negara-negara yang upah buruhnya rendah seperti RRC dan
Kamboja.
konvensional yang lebih efektif serta efisien. Semakin bervariasinya barang yang
beredar lewat gerai digital, maka gudang pun mengalami pergeseran model dari
loading docks, fasilitas tambahan seperti penahan panas, hingga floor loading. Konsep
pergudangan modern ini biasanya diterapkan untuk produk yang berkaitan dengan
fast-moving consumer goods. Contohnya, seperti beberapa perusahaan dagang-el
Tradisional
Karakteristik:
3. Desain gudang dibuat untuk memastikan pergerakan barang dan orang cukup
4. Ruang yang tersedia di setiap rak selalu dihitung dan dipantau untuk
dibandingkan dengan total ruang kosong agar selalu siap ketika ada barang
Kekurangan:
bersamaan. Ini sering terjadi ketika ada barang masuk bersamaan. Sementara
di waktu yang lain saat sedang sepi, tidak ada mesin yang bekerja sama sekali.
4. Manajemen ruang kosong yang tidak efisien. Tidak bisa dipungkiri bahwa
Omnichannel
Kelebihan :
1. Integrasikan Bisnis
Anda, setiap aspek bisnis bekerja sama dengan bagian lain untuk memberikan
negara bagian atau wilayah tertentu; Anda dapat melacaknya dan secara
mengambil langsung.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Omni Channel dapat diartikan sebagai proses atau pengalaman pelanggan yang bisa
menggunakan lebih dari satu channel penjualan seperti toko fisik, e – commerce, m –
commerce, social commerce, dan lain – lain untuk melakukan riset, membeli,
3. Uniqlo Co., Ltd. adalah perusahaan Jepang dalam bidang perencanaan produk,
produksi, distribusi pakaian kasual. Uniqlo menyebut model bisnisnya sebagai SPA
(Specialty store retailer of Private label Apparel) atau toko pengecer khusus untuk
pakaian merek sendiri. Semua tahap dalam bisnis dikelola sendiri oleh perusahaan ini,
Kustoro, dkk. 2020. Ekonomi dan Bisnis Digital. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Sudirman, dkk. 2020. Sistem Informasi Manajemen. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Woro, 2014. Studi Kasus Produk Uniqlo di Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.