Anda di halaman 1dari 4

ORGANISASI PEKERJA DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

A. Organisasi pekerja
1. Pengertian
Serikat pekerja/serikat buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk
pekerja/buruh baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi
hak dan kepentingan pekerja/buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan
keluarganya.
Federasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan serikat pekerja/serikat buruh.
Konfederasi serikat pekerja/serikat buruh adalah gabungan federasi serikat pekerja/serikat buruh
2. Fungsi
Jika mengacu pada aturan baku, Pasal 4 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000
tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, terdapat beberapa fungsi yang dimiliki oleh organisasi
ini. Semata untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut.

1. Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan
industrial.
2. Mewakili pekerja atau karyawan atau buruh dalam lembaga kerja sama di bidang
ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya.
3. Menjadi sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil, dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
4. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya, yakni
karyawan.
5. Menjadi perencana, pelaksana, dan penanggungjawab pemogokan pekerja atau buruh
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Berperan sebagai wakil pekerja atau buruh dalam memperjuangkan kepemilikan saham di
perusahaan.

3. Tujuan Didirikan
Mengacu pada apa yang disampaikan UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Serikat Buruh,
tujuan didirikannya serikat ini adalah untuk memberikan perlindungan, pembelaan hak dan
kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja atau buruh dan
keluarganya.
Alih-alih bersifat politis, sebenarnya dalam hubungan industri dan pengelolaan
perusahaan organisasi ini lebih condong ke arah sosial. Sebab tujuan utamanya bukan terkait
kekuasaan, namun kesejahteraan dari anggota atau karyawan yang ada di dalam perusahaan.
4. Bentuk Perlindungan

Setelah berdiri, perlindungan bagi pekerja untuk menjalankan hak berorganisasi dalam
SP/SB merupakan hal yang sangat penting. UU 21/2000 mengatur perlindungan sebagai
berikut:
Melarang siapapun, untuk:
1. Menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh untuk membentuk atau tidak
membentuk, menjadi pengurus atau tidak menjadi pengurus, menjadi anggota atau
tidak menjadi anggota dan/atau menjalankan atau tidak menjalankan kegiatan SP/SB.
 Melakukan pemutusan hubungan kerja, memberhentikan sementara, menurun kan
jabatan, atau melakukan mutasi, tidak membayar atau mengurangi upah
pekerja/buruh dengan alasan pekerja bergabung dalam SP/SB atau menjalankan
aktivitas SP/SB.
 Melakukan intimidasi dalam bentuk apapun.
 Melakukan kampanye anti pembentukan SP/SB.
2. Memberi kesempatan kepada pengurus dan/atau anggota SP/SB untuk menjalankan
kegiatan SP/SB dalam jam kerja yang disepakati oleh kedua belah pihak dan/atau
yang diatur dalam perjanjian kerja bersama.

B. Organisasi Pengusaha

1. Pengertian
Organisasi perusahaan adalah wadah persatuan dan kesatuan bagi perusahaan
Indonesia yang didirikan secara sah atas dasar kesamaan jenis usaha, mata dagangan, atau
jasa yang dihasilkan ataupun yang diperdagangkan.

2. Fungsi dan Manfaat

Sama dengan Serikat Pekerja/Serikat Buruh, Organisasi Pengusaha merupakan


sarana hubungan industrial yang mempunyai fungsi untuk menciptakan kemitraan,
mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja, dan memberikan kesejahteraan
pekerja/buruh secara terbuka, demokratis, dan berkeadilan (pasal 102 ayat (2) UU
13/2003).
Untuk menjalankan fungsinya tersebut, salah satu organisasi pengusaha di Indonesia
yakni APINDO membentuk bidang/divisi kerja, diantaranya:

a. Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik.


Menciptakan suasana hubungan industrial yang kondusif antara pengusaha,
pemerintah dan pekerja/ buruh dengan melakukan upaya-upaya pembinaan, pembelaan, dan
pemberdayaan terhadap pengusaha di bidang hubungan industrial baik di tingkat
internasional, nasional, regional dan di tingkat perusahaan serta di tingkat Pengadilan
Hubungan Industrial.

b. Bidang Pengupahan dan Jaminan Sosial


Mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing pelaku usaha
Indonesia serta menciptakan seluas-luasnya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Indonesia.

c. Bidang Hubungan Internasional

Menciptakan kerjasama internasional yang mendukung iklim usaha yang kondusif


di Indonesia dengan cara meningkatkan jejaring dan kerjasama internasional dan
merepresentasikan dunia usaha Indonesia di lembaga ketenagakerjaan internasional.

d. Bidang Informasi dan Pelayanan Anggota

Pusat pelayanan baik individu anggota maupun perusahaan secara umum dalam hal
ketenagakerjaan dan hubungan industrial. Di samping itu, visi bidang informasi dan
pelayanan Anggota APINDO merupakan sebuah bagian integral dan tak terpisah kan dari
keseluruhan visi organisasi APINDO. Membangun hubungan industrial yang lebih baik di
tingkat perusahaan. Menjadi sebuah pusat pengembangan hubungan industrial yang
harmonisdi tingkat nasional perlu diterjemahkan lebih lanjut ke tingkatan yang pali ng
rendah yaitu di tingkat perusahaan.

e. Bidang Organisasi & Pemberdayaan Daerah

Meningkatkan kinerja organisasi APINDO di seluruh tingkatan mulai dari nasional,


provinsi hingga kabupaten/kota dengan memelihara dan mempertahankan kesinambungan
peranan APINDO dalam rangka menciptakan Hubungan Industrial yang harmonis dan iklim
usaha yang kondusif.

f. Bidang UKM, Perempuan Pengusaha Pekerja, gender dan Sosial

Menciptakan iklim usaha yang baik dan inovatif bagi UKM dengan cara
meningkatkan kemampuan wirausaha UKM khususnya perempuan pengusaha sehingga
dapat mengembangkan dan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan profesionalisme
dan kemampuan bersaing.

3. Perlindungan Terhadap Organisasi Perngusaha

Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
menjamin hak setiap orang atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pikiran baik secara lisan maupun secara tulisan. Termasuk di dalamnya hak bagi pengusaha
untuk mendirikan dan/atau bergabung dalam organisasi pengusaha. Perlindungan yang
sama ditegaskan oleh UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003), pasal
105 ayat (1) menyebut: “Setiap pengusaha berhak membentuk dan menjadi anggota
organisasi pengusaha.”

Pasal 28E ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
menjamin hak setiap orang atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pikiran baik secara lisan maupun secara tulisan. Termasuk di dalamnya hak bagi pengusaha
untuk mendirikan dan/atau bergabung dalam organisasi pengusaha. Perlindungan yang
sama ditegaskan oleh UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UU 13/2003), pasal
105 ayat (1) menyebut: “Setiap pengusaha berhak membentuk dan menjadi anggota
organisasi pengusaha.”

Daftar Pusataka

Gajimu.com. 2023. “Organisasi Pengusaha”. https://gajimu.com/pekerjaan-


yanglayak/kebebasan-berserikat/organisasi-
pengusaha#:~:text=Sama%20dengan%20Serikat%20Pekerja%2FSerikat,)%20U
U%2013%2F2003). Diakses pada 10 Mei 2023.

Runsystem.id. 2023. “Mengenal Fungsi dan Tujuan Serikat Pekerja, Apa yang Harus
Dilakukan Perusahaan?”. https://runsystem.id/id/blog/serikat-pekerja/. Diakses
pada 10 Mei 2023.

Disnakerpmptsp.banjarnegarakab.go.id. 2022. “Serikat Pekerja/ Buruh”.


https://disnakerpmptsp.banjarnegarakab.go.id/naker/serikat-pekerja-
buruh/#:~:text=Serikat%20pekerja%2Fserikat%20buruh%20adalah,kepentingan
%20pekerja%2Fburuh%20serta%20meningkatkan. Diakses pada 10 Mei 2023.

Anda mungkin juga menyukai