Anda di halaman 1dari 2

PENERAPAN PASAL 374 KUHPIDANA TERHADAP

PENGURUS SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH YANG

TIDAK MENDISTRIBUSIKAN IURAN ANGGOTA

Abstrak

A. Latar Belakang Masalah

Serikat Buruh/Serikat Pekerja adalah kata yang akrab didengar pekerja Indonesia.
Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Tenaga Kerja Nomor 13
tahun 2003, serikat buruh/serikat pekerja merupakan organisasi yang dibentuk
dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang
bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna
memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam
melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai fungsi
menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban demi
kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis, mengembangkan
keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan perusahaan dan
memperjuangkan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Federasi serikat pekerja adalah bentukan dari sekurang-kurangnya 5 serikat pekerja.
Dan konfederasi serikat pekerja merupakan gabungan dari sekurang-kurangnya 3
federasi serikat pekerja. Kegunaan dari pembedaan ini adalah supaya serikat-serikat
pekerja ini memiliki kekuatan dan dukungan yang lebih besar dari bantuan serikat
pekerja lainnya. Yang kemudian mempermudah usaha serikat pekerja di perusahaan
untuk memperjuangkan kesejahteraan para pekerja.
Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat buruh/serikat pekerja dapat
dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam undang-
undang yang sama disebutkan bahwa pembentukan serikat pekerja ini tidak
diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan, pemerintah, partai politik,
atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus memiliki anggaran dasar yang
meliputi :

 nama dan lambang


 dasar negara, asas, dan tujuan
 tanggal pendirian
 tempat kedudukan
 keanggotaan dan kepengurusan
 sumber dan pertanggungjawaban keuangan
 ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

Caranya simple sebetulnya. Pada dasarnya sebuah serikat buruh/serikat pekerja


harus terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran politik, agama,
suku, dan jenis kelamin. Jadi sebagai seorang karyawan di suatu perusahaan, anda
hanya tinggal menghubungi pengurus serikat buruh/serikat pekerja di kantor anda,
biasanya akan diminta untuk mengisi formulir keanggotaan untuk data. Ada pula
sebagian serikat pekerja yang memungut iuran bulanan kepada anggotanya yang
relatif sangat kecil berkisar Rp. 1,000 - Rp. 5,000, gunanya untuk pelaksanaan-
pelaksanaan program penyejahteraan karyawan anggotanya. Tidak mahal kan?
Tidak akan rugi ketika kita tahu apa saja keuntungan yang didapat.

B. Metodologi Penelitian
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
D. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai