Daya Manusia
TERMINATION MANAGEMENT
01
CULTURE MANAGEMENT
08 02
HR RECRUITMENT MANAGEMENT
INDUSTRIAL RELATION MANAGEMENT
ROLES 03
07
PEOPLE DEVELOPMENT MANAGEMENT
REWARD MANAGEMENT 04
06
05 PERFORMANCE MANAGEMENT
Pokok Bahasan
Termination Management
1. Kebebasan Berserikat
2. PP/PKB
3. Termination Management
ILO Fundamental Principles & Rights
▪ Freedom of association implies a respect for the right of all employers and
all workers to freely and voluntarily establish and join groups for the
promotion and defence of their occupational interests.
▪ Workers and employers have the right to set up, join and run their own
organizations without interference from the State or any another entity.
5
Unsur-Unsur Kebebasan Berserikat
6
Dasar Hukum
7
Karakteristik SP
• Tidak Terikat & Independen:
Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya tidak dipengaruhi atau
dikendalikan atau ditekan oleh pihak-pihak lain di luar SP;
• Terbuka:
Dalam menerima dan membela anggota tidak boleh diskriminatif;
Demokratis:
Demokratis dalam pembentukan, pemilihan pengurus dan dalam
menjalankan organisasi SP;
• Dapat Dipertanggungjawabkan
Bertanggung jawab terhadap anggotanya, perusahaan, negara dan
masyarakat;
8
Tujuan dan Fungsi SP
• Tujuan SP :
Melindungi anggotanya, membela hak dan kepentingannya, serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya ke tingkat yang wajar
dengan meningkatkan produktifitas dan kinerja perusahaan
• Fungsi SP:
1. Menyusun PKB;
2. Mewakili pekerja dalam forum ketenagakerjaan;
3. Fasilitator hubungan industrial yang harmonis, dinamis dan adil;
4. Menyalurkan aspirasi pekerja;
5. Membela hak dan kepentingan anggotanya.
9
Pembentukan SP
1. Dibentuk oleh minimal 10 (sepuluh) orang;
2. Membuat anggaran dasar, yang memuat minimal:
a. Nama & Lambang
b. Dasar negara, azas & tujuan
c. Tanggal pendirian
d. Tempat kedudukan
e. Keanggotaan dan kepengurusan
f. Sumber dan pertanggungjawaban kepengurusan
g. Ketentuan perubahan AD/ART
10
Pembentukan SP
12
Keanggotaan Serikat Pekerja
• Seorang pekerja tidak boleh menjadi anggota lebih dari satu serikat
pekerja/serikat buruh disatu perusahaan;
• Dalam hal seorang pekerja dalam satu perusahaan ternyata tercatat
pada lebih dari satu serikat pekerja, yang bersangkutan harus
menyatakan secara tertulis satu serikat pekerja yang dipilihnya;
• Pekerja yang menduduki jabatan tertentu di dalam satu perusahaan
dan jabatan itu menimbulkan pertentangan kepentingan antara
pihak pengusaha dan pekerja, tidak boleh menjadi pengurus serikat
pekerja di perusahaan yang bersangkutan
13
21/00 Highlight: Tujuan & Fungsi SP
Pasal 4
(1) Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh bertujuan memberikan
perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja/serikat
dan keluarganya.
(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) serikat pekerja/ serikat buruh, federasi dan
konfederasi serikat pekerja/serikat buruh mempunyai fungsi :
▪ sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial;
▪ sebagai wakil pekerja/buruh dalam lembaga kerja sama di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan
tingkatannya;
▪ sebagai sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
▪ sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya;
▪ sebagai perencana, pelaksana, dan penanggungjawab pemogokan pekerja/buruh sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
(1) Setiap pekerja/buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh.
(2) Serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang pekerja/buruh.
(1) Serikat pekerja/serikat buruh berhak membentuk dan menjadi anggota federasi serikat pekerja/serikat buruh.
(2) Federasi serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekurang-kurangnya 5 (lima) serikat pekerja/serikat buruh.
(1) Federasi serikat pekerja/serikat buruh berhak membentuk dan menjadi anggota konfederasi serikat pekerja/serikat
buruh.
(2) Konfederasi serikat pekerja/serikat buruh dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) federasi serikat
pekerja/serikat buruh.
21/00 Highlight: Pemberitahuan dan Pencatatan
Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh dapat berafiliasi dan/atau bekerja
sama dengan serikat pekerja/serikat buruh internasional dan/atau organisasi internasional lainnya dengan
ketentuan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 27 (Kewajiban)
Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang telah mempunyai nomor bukti
pencatatan berkewajiban :
▪ melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak-hak dan memperjuangkan kepentingannya;
▪ mempertanggungjawabkan kegiatan organisasi kepada anggotanya sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga.
21/00 Highlight: Hak & Kewajiban
(1) Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang
telah mempunyai nomor bukti pencatatan berhak :
▪ membentuk lembaga atau melakukan kegiatan yang berkaitan dengan usaha peningkatan
kesejahteraan pekerja/buruh;
(2) Pelaksanaan hak-hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
21/00 Highlight: Perlindungan Hak Berorganisasi
(2) Dalam kesepakatan kedua belah pihak dan/atau perjanjian kerja bersama sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) harus diatur mengenai :
c. pemberian kesempatan yang mendapat upah dan yang tidak mendapat upah.
21/00 Highlight: Sanksi
Pasal 42
(1) Pelanggaran terhadap Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (2), Pasal 7 ayat (2), Pasal 21 atau Pasal 31 dapat dikenakan
sanksi administratip pencabutan nomor bukti pencatatan serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan
konfederasi serikat pekerja/serikat buruh.
(2) Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang dicabut nomor bukti
pencatatannya kehilangan haknya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) huruf a, b, dan c sampai
dengan waktu serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/ serikat buruh yang
bersangkutan telah memenuhi ketentuan Pasal 5 ayat (2), Pasal 6 ayat (2), Pasal 7 ayat (2), Pasal 21 atau Pasal 31.
Pasal 43
(1) Barang siapa yang menghalang-halangi atau memaksa pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam Pasal
28, dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling sedikit Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak pidana kejahatan.
Kesimpulan
3. Tindakan menghalang-halangi tersebut tidak hanya berlaku bagi Pengusaha, tetapi juga
Pekerja/SP.
4. Hak untuk mendirikan dan menjalankan kegiatan serikat pekerja hanya dapat dibatasi
oleh dan berdasarkan undang-undang.
Peranan Pemerintah
23
Peranan Pengusaha
Terkait dengan pelaksanaan kebebasan berserikat, Perusahaan perlu melakukan langkah-langkah teknis dan
strategis yang dapat menciptakan hubungan industrial yang harmonis di dalam perusahaan, yang meliputi :
25
Intisari
26
Syarat Kerja
MANFAATPENGATURANSYARATKERJA BAGI PENGUSAHA
DANPEKERJA
1 2 3 4
Perusahaan memiliki
10 pekerja / lebih wajib membuat
PP
(Ps. 108 (1) UUK)
PP disusun oleh
Pengusaha
Ketentuan (Ps. 109 UUK)
Pembuatan
Peraturan
Perusahaan PP disusun dengan
memperhatikan saran dan
(PP) pertimbangan wakil pekerja
(Ps. 110 (1,) UUK)
Masa Berlaku PP paling
lama 2 Tahun
(Ps. 111 (3) UUK)
Muatan PP dan PKB
Hak dan
Kewajiban
Pengusaha
2 3
Dibuatdandiajukanoleh salah
satu atau masing masingpihak. Perusahaan
SP/SB yg berhak membuatPKB,
harusberbadan adalah SP/SB yang sudah tercatat
hukum pada Instansi yang bertanggung
jawab dibidang Ketenagakerjaan
dan mempunyai anggota 50%lebih,
atau mendapat dukungan dari 50%
lebih dari seluruh pekerja
4
(apabila hanya terdapat 1 (satu)
Apabila di perusahaan terdapat lebih dari 1 (satu) SP/SB, SP/SB diperusahaan tsb)
perundingan PKB dilakukan oleh maksimal 3 (tiga) SP/SB, yang
mempunyai anggota sekurang-kurangnya 10% dari total pekerja
di perusahaan.
Muatan PP dan PKB
MANFAAT FUNGSI
Adanya kepastian Hak dan
Kewajiban masing-masing Mengatur hubungan kerja, hak
pihak dalam pelaksanaan dan kewajiban kedua belah
hubungan kerja pihak secara tegas dan jelas
Peningkatan produktifitas
01 01 Sebagai alat kontrol dan alat
dan kemajuan perusahaan 02 02 ukur terhadap pelaksanaan
hubungan industrial
Peningkatan kesejahteraan
Pekerja/Buruh dan 03 03 Mengantisipasi permasalahan
Keluarganya di kemudian hari
Penggolongan Pelaksanaan
Pelaksanaan Jam Jabatan Tertentu Istirahat Panjang
Kerja yang berhak upah
lembur (jika mengatur)
Dana Pensiun
Mekanisme
Pengganti Uang
Pemberian Surat Besaran Uang Pisah Pesangon, UPMK dan
Peringatan
Uang Pisah
Dispensasi Mengikuti
Pelaksanaan Cuti
Batasan Usia Pensiun kegiatan Serikat
Tahunan
Pekerja
39
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang perlu diatur dalam PP dan PKB
Penyediaan Fasilitas
Kerja / Uang Upah Bagi Pekerja
Peninjauan Upah
Pengganti Fasilitas Yang Meninggalkan
Secara Berkala
kerja Pekerjaan
40
(PP & PKB) dalam Struktur Skala Upah
DISKRIMINASI
SETIAP PERBEDAAN,
PENGECUALIAN ATAU
PILIHAN ATAS DASAR
RAS, WARNA KULIT, JENIS
KELAMIN, AGAMA,
MUATAN PP & PKB KEYAKINAN POLITIK,
KEBANGSAAN ATAU ASAL
DALAM MASYARAKAT,
DISKRIMINASI YANG AKIBATNYA
MENGHILANGKAN ATAU
MENGURANGI
PERSAMAAN
KESEMPATAN ATAU
PERLAKUAN DALAM
PEKERJAAN DAN
JABATAN 43
TERMINATION MANAGEMENT
Definisi
Proses pengakhiran hubungan kerja yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha.
Keluaran
Pengakhiran hubungan kerja yang dilaksanakan dengan cara sebaik-
baiknya dan sesuai dengan regulasi yang berlaku, dengan tetap
memperhatikan hak dan kewajiban para pihak.
Ruang Lingkup
Karyawan pensiun
Measurement
Dasar Hukum PHK
Prinsip Dasar PHK
Upaya Mengindari PHK
Larangan PHK
Tata Cara PHK
Pemberitahuan PHK
Alasan PHK & Besaran Kompensasi PHK
Alasan PHK & Besaran Kompensasi PHK
Alasan PHK & Besaran Kompensasi PHK
Keypoint dalam PHK
Tahapan Proses dalam Pensiun