Anita 2100861201204
M.Adriansyah 2200861201082
Rahmadini 2100861201188
Serikat karyawan adalah organisasi para pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan
atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan kolektif,
kepentingan- kepentingan sosial, ekonomi, dan politik para anggotanya . Kehadiran
serikat kerja mengubah secara signifikan beberapa aktivitas sumber daya manusia. Tanpa
kehadiran serikat pekerja, perusahaan leluasa mengambil keputusan unilateral
menyangkut gaji, jam kerja, dan kondisi kerja. Keputusan ini dilakukan oleh perusahaan
tanpa masukan atau persetujuan dari kalangan karyawan. Karyawan-karyawan yang
tidak menjadi anggota serikat pekerja harus menerima persyaratan manajemen,
menegosiasikannya dengan serikat pekerja dalam hal pengambilan keputusan bilateral
mengenai tingkat gaji, jam kerja, kondisi kerja, dan masalah keamanan kerja lainnya.
Landasan Pertimbangan Pembentukan
Serikat Karyawan .
Pada saat pembentukannya, suatu serikat pekerja/serikat buruh (SP) harus
memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Hal ini berdasarkan Pasal 11
Serikat Kerja/Serikat Buruh, yang berbunyi:
Anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang- kurangnya harus
memuat:
01 02 03
Craft Unions Industrial Unions Mixed Unions
Yaitu serikat karyawan yang Yaitu serikat karyawan yang Yaitu serikat karyawan yang
anggotanya terdiri dari para dibentuk berdasar lokasi mencakup para pekerja terampil,
karyawan atau pekerja yang pekerjaan yang sama. Serikat ini tidak terampil dan setengah
mempunyai ketrampilan yang terdiri dari para pekerja yang terampil dari suatu lokal tertentu
sama, seperti misal tukang- tidak berketrampilan (unskilled) tidak memandang dari industri
tukang kayu, tukang batu, dsb. maupun yang berketrampilan mana. Bentuk serikat karyawan ini
(skilled) yang ada dalam suatu mengkombinasikan antara craft
perusahaan atau industri tertentu unions dan industrial unions.
tanpa memperhatikan sifat
pekerjaan mereka.
Perunding Kolektif
1. Cakupan rundingan
2. Tekanan – tekanan perundingan serikat karyawan
3. Peranan pekerja
4. Kesediaan pearusahaan/organisasi .
Apa itu kesepakatan kerja bersama ?
Hubungan pekerja dengan manajemen didasarkan pada suatu kontrak atau perjanjian
kerja dalan kontrak tersebut. Hak-hak karyawan yang tercantum dalam kontrak antara
lain mengenai gaji, bonus, hak cuti, kenaikan gaji, dan lain-lain. Sementara itu,
kewajiban karyawan terkait dengan pelaksanaan bidang tugas masing-masing. Akibat
adanya jalur formal tersebut, komunikasi menjadi kurang efektif dan panjang. Hal ini
sering kali menimbulkan salah penafsiran antara karyawan terhadap kebijakan yang
diambil manajemen karena kurang efektifnya hubungan tersebut
Cara manajemen personalia mengembangkan kerjasama
antara perusahaan dan serikat karyawan .
A. Konsultasi awal
Dengan para pemimpin serikat karyawan untuk membahas masalah-masalah sebelum menjadi keluhan yang lebih
formal .
B. Perhatian
Yang sungguh-sungguh terhadap masalah-masalah dan kesejahteraan karyawan, bahkan bila manajemen tidak
mempunyai kewajiban untuk melakukan hal itu menurut perjanjian kerja.
D. Program-program latihan
Yang secara obyektif mengkonsumsikan maksud perundingan serikat karyawan dan manajemen serta mengurangi
kesalahan-kesalahan pengertian dan berbagai bentuk bias lainnya.
E. Pihak ketiga
Yang dapat memberikan pedoman atau pengarahan dan program yang membuat para pemimpin serikat karyawan
dna manajer semakin dekat untuk secara bersam amencapai sasaran-sasaran.
Tindakan disiplin dan pengaduan