Anda di halaman 1dari 39

BAB 11

HUBUNGAN SERIKAT
KARYAWAN – MANAJEMEN

DELTA EL GASHEILLA
(3.41.14.2.06)
LAKSHITA PUTRI KUSUMAWARDANI
(3.41.14.2.14)
AK-1C

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


Pengantar

Bila karyawan merasa tidak puas terhadap


berbagai kondisi perusaahaan, mereka
berkumpul dan membentuk suatu serikat
karyawan (union). Tetapi bagaimana pun
juga penggunaan kegiatn kolektip
menciptakan berbagai kendala atau
batasan baru bagi manajemen personalia.
Batasan-batasan baru ini dalam praktek
diterima para manajer.
Hubungan Serikat Karyawan dengan
Manajemen

Kerangka hubungan serikat karyawan dan


manajemen terdiri dari 3 aktor/pemeran
utama :
1. Para pekerja dan wakil-wakil mereka
(pengurus serikat)
2. Para manajer (manajemen)
3. Wakil-wakil pemerintah dalam bidang
legislatip, yudikatip dan eksekutip.
Sifat Dasar Serikat Karyawan

Serikat Karyawan (labor union atau trade


union) adalah organisasi para pekerja yang
dibentuk untuk mempromosikan atau
menyatakan pendapat, melindungi dan
memperbaiki, melalui kegiatan kolektip,
kepentingan-kepentingan sosial, ekonomi
dan politik para anggotannya.
Sifat Dasar Serikat Karyawan
Konsep Pergerakan Serikat Karyawan

Pendekatan Business unionism yaitu misi yang


tertuju untuk melindungi karyawan, meningkatkan
kesejahteraan karyawan, menuntut kenaikan gaji,
memperbaiki kondisi-kondisi kerja dan membantu
karyawan pada umumnya.
Pebdekatan Social unionism yaitu misi yang
tertuju pada kebijaksanaa-kebijaksanaan sosial,
ekonomi dan politik yang lebih luas
Tipe-Tipe Serikat Karyawan

1. Craft Unions
yaitu serikat karyawan yang anggotanya terdiri dari
para karyawan atau pekerja yang mempunyai
ketrampilan yang sama, seperti tukang-tukang
kayu.
Tipe-Tipe Serikat Karyawan

2. Industrial Unions
yaitu serikat karyawan yang dibentuk berdasarkan
lokasi pekerjaan yang sama.
Serikat ini terdiri dari para pekerja yang tidak
berketrampilan (unskilled) maupun yang
berketrampilan (skilled).
Tipe-Tipe Serikat Karyawan

3. Mixed Unions
yaitu serikat karyawan yang mencakup para
pekerja trampil, tidak trampil dan setengah trampil
dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari
industri mana.
Bentuk serikat karyawan ini mengkombinasikan
craft unions dan industrial unions.
Struktur Serikat Karyawan

Serikat Karyawan Lokal merupakan bentuk basis


organisasi buruh dan bagian yang paling penting
dari struktur serikat karyawan. Serikat lokal ini
sering disebut serikat buruh cabang.
Struktur Serikat Karyawan

Selanjutnya, serikat karyawan berbagai cabang


bergabung dan membentuk serikat karyawan
nasional (national unions). Tugas serikat ini adalah
untuk mewakili karyawan dalam penyelesaian
masalah-masalah yang kepentingannya bersifat
nasional.
Struktur Serikat Karyawan

Disamping itu, beberapa serikat karyawan bisa


membentuk organisasi karyawan di tingkat daerah.
Gabungan berbagai serikat karyawan di suatu daerah
disebut serikat karyawan regional. Alasan yang
mendasari terbentuknya serikat regional bisa berupa
persamaan kepentingan, keunikan masalah-masalah
hubungan perburuhan secara geografis, atau sebab-
sebab lainnya.
Tanggapan Proaktip Manajemen Personalia

Serikat Karyawan menyebabkan perubahan-


perubahan perilaku para manajer dan operasi fungsi
personalia. Agar kegiatan serikat karyawan tidak
berkembang, maka manajemen harus menerapkan
pendekatan proaktip. Ini berarti personalia
menggunakan paktek-praktek efektip.
Sebagai contoh, pendekatan tersebut mengandung
arti bahwa departemen personalia (dalam batasan-
batasan efektivitas dan efisiensi organisasional,
hukum, teknologi, dan tantangan-tantangan lain)
perlu melakukan secara hati-hati beberpa hal sebagi
berikut:
Lanjutan....

1. Merancang pekerjaan yang secara pribadi


memuaskan karyawan
2. Mengembangkan rencana-rencana yang
memaksimumkan berbagai kesempatan
individual disamping meminimumkan
kemungkinan PHK
3. Memilih para karyawan yang “qualified”
Lanjutan....

4. Menetapkan standar prestasi kerja yang adil


(fair), mempunyai arti dan obyektip
5. Melatih para karyawan dan manajer sehingga
dapat mencapai tingkat prestasi yang diharapkan
6. Menilai dan menghargai perilaku atas dasar
prestasi kerja nyata.
Industrial Relations

Bagian ini menangani bidang-bidang kritis seperti


negosiasi dan administrasi perjanjian kerja dan
sering disebut industrial relations atau hubungan
industrial.
Industial relations, secara ringkas, menangani
masalah-masalah yang timbul akibat adanya
hubungan antara karyawa individual atau serikat
karyawan dengan pihak manajemen, baik sebelum
terjadi ikutan kerja maupun sesudah ada ikatan
kerja.
Collective Bargaining

Collective Bargaining atau Perundingan


Kolektip adalah suatu proses dimana para
wakil (represenatip) dua kelompok bertemu
dan bermaksud untuk merundingkan
(negosiasi) suatu perjanjian yang mengatur
hubungan kedua pihak di waktu yang akan
datang.
Dalam kerangka hubungan serikat karyawan –
manajemen perundingan kolektip merupakan
proses negosiasi antara pihak karyawan yang
diwakili oleh serikat karyawan dengan pihak
manajemen untuk menetapkan syarat-syarat
hubungan kerja.
2 Tipe Collective Bargaining

1. Tradisional, adalah mengenai distribusi “benefits”


yaitu pengupahan, kondisi kerja, promosi, PHK,
hak-hak manajemen, dan sebagainya.
2. Integratif merupakan tipe perundingan yang
jarang terjadi. Berkaitan dengan berbagai masalah
kepentingan timbal balik kedua pihak yang lebih
besar dan terutama menyankut upaya pemecahan
masalah atau pendamaian konflik-konflik yang
terjadi.
Faktor Pengaruh dalam
Perundingan Kolektip

1. Cakupan Perundingan, yaitu buruh


yang akan terkena hasil perundingan atau
perjanjian kerja.
2. Peranan Pemerintah, dalam bentuk segala
perundang-undangan dan peraturan di bidang
perburuhan.
Faktor Pengaruh dalam
Perundingan Kolektip

3. Tekanan Perundingan Serikat Karyawan,


serikat karyawanmempunyai strategi dan taktik
yaitu taktik tawar-menawar atau “perdagangan
sapi” dan ada tiga tipe tekanan yang lebih kuat
yaitu: (1) pemogokan (strikes), (2) picketing
(mencegah / menghalangi karyawan yang
ingin masuk kerja sewaktu diadakan
pemogokan, dan (3) boycotts.
Faktor Pengaruh dalam
Perundingan Kolektip

4. Kesediaan Perusahaan, perusahaan bersedia


untuk berunding secara terbuka dengan serikat
karyawan ditentukan oleh kemampuan atau
kekuatan perusahaan, filsafat kepemimpinan,
gaya manajemen dan kemungkinan penggunaan
alat-alat pemaksa.
Proses Perundingan Kolektip

Ada tiga tahap perundingan yang berurutan:


1. Tahap Persiapan
2. Tahap Perundingan
3. Kegiatan “follow-up”
Persiapan untuk Negosiasi
Persiapan untuk Negosiasi

Seperti ditunjukkan dalam gambar 11-2, tahap


persiapan mencakup kegiatan-kegiatan untuk
memonitor lingkungan, menyusun rencana
perundingan, memilih negosiators atau tim
perunding, mendapatkan persetujuan menajemen
puncak dan mempetimbangkan faktor-faktor
pengaruh. Selanjutnya, untuk
mengimplemantasikan rencana, tim perunding
dibentuk.
Perundingan

Setelah persiapan. Tahap kedua perundingan


kolektip adalah negosisasi tahap muka dengan
serikat karyawan. Negosiasi ini biasanya mencakup
perubahan, jam kerja dan kondisi kerja. Secara
ringkas, pengupahan berarti semua bentuk
kompensasi seperti gaji/upah, asuransi, program
pensiun, dan pelayanan serta “benefits” lainnya.
Lanjutan....

Jam kerja menyangkut masalah-masalah lama hari


kerja, jam istirahat, giliran kerja, liburan, cuti, kerja
lembur dan kegiatan-kegiatan lain yang menentukan
skedul kerja. Kondisi kerja meliputi keamanan kerja,
perlakuan atau sikap atasan, dan elemen-elemen
lingkungan kerja lainnya.
Lanjutan....

Dalam tahap perundingan, manajemen menerapkan


strategi, kebijaksanaan dan teknik perundingan yang
diterjemahkan menjadi berbagai teknik negosiasi,
agar persetujuan dapat tercapai. Tahap negosiasi
perundingan kolektip selesai bila perjanjian kerja
telah disetujui kedua belah pihak.
Administrasi Perjanjian Kerja

Setelah perjanjian kerja diterima oleh para


anggota serikat karyawan dan manajemen,
departemen personalia pada umumnya
menjelaskan isi perjanjian melalui sarana-
sarana program latihan, dan juga melakukan
penyesuaian-penyesuaian upah, kompensasi
tambahan, dan berbagai kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh perjanjian baru.
Dan akhirnya, perjanjian kerja perlu
diadministrasikan untuk menjamin bahwa baik
menajemeen maupun para karyawan mentaati
segala ketentuan yang diatur dalam perjanjian
kerja.
Kerjasama Serikat Karyawan - Manajemen

Manajemen personalia dapat mengembangkan


kerjasama antara perusahaan dan serikat karyawan
melalui:
1. Konsultasi Awal
Konsultasi awal dengan para pemimpin serikat
karyawan untuk membahas masalah-masalah
sebelum menjadi keluhan yang lebih formal.
Kerjasama Serikat Karyawan - Manajemen

2. Perhatian
Yang sungguh-sungguh terhadap masalah-
masalah dan kesejahteraan karyawan,
bahkan bila manajemen tidak mempunyai
kewajiban untuk melakukan hal itu menurut
perjanjian kerja.
Kerjasama Serikat Karyawan - Manajemen

3. Panitia-panitia Kerja Bersama


Yang memungkinkan manajemen dan para
pengurus serikat karyawan untuk mencari
penyelesaian berbagai maslah yang sering
timbul.
Kerjasama Serikat Karyawan - Manajemen

4. Program-program Latihan
Yang secara objektif mengkomunikasikan
maksud perundingan serikat karyawan dan
manajemen serta mengurangi kesalahan
pengeertian dan berbagai bentuk bias lainnya.
Kerjasama Serikat Karyawan - Manajemen

5. Pihak Ketiga
Yang dapat memberikan pedoman atau
pengarahan dan program yang membuat para
pemimpin serikat karyawan dan manajer
semakin dekat untuk secara bersama mencapai
sasaran-sasaran.
Diantara berbagai metode pengembangan
kerjasama diatas, tidak ada satu pendekatan
tunggal yang paling baik untuk mengembangkan
kerjasama. Karena setiap hubungan adalah unik,
metode-metode yang akan digunakan tergantung
pada situasi. Tetapi bila departemen personalia
dapat mengembangkan hubungan-hubungan yang
kooperatip ddengan serikat karyawan,
penrusahaan akan memperoleh produktivitas yang
lebih tinggi.
Sebaliknya, para karyawan akan mendapatkan
berbagai peningkatan kesejahteraan dengan
bertambahnya sumberdaya-sumberdaya organisasi.
Oleh karena itu,peningkatan hubungan serikat
karyawan manajemen merupakan suatu peranan
potensial yang sangat berarti yang dapat dimainkan
oleh departemen personalia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai