Anda di halaman 1dari 7

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI

PENGERTIAN ORGANISASI. Karakteristik Organisasi Adalah Perilaku Dan Tingkah Laku Suatu Badan/Institusi Terhadap Kondisi Yang Ada Diluar Institusi Itu Maupun Didalam Institusi Itu Sendiri, Artinya Dalam Dunia Bisnisnya Selalu Fokus Kepada Pelanggannya Yang Bukan Hanya Dari Luar Perusahaan Itu Tapi Juga Orang-Orang Di Dalam Perusahaan Yang Merupakan Aset Perusahaan Itu Sendiri. Menurut Pendapat Bebepa Orang Organisasi Didefinisikan Sesuai Dengan Konteks Dan Perspektif Yaitu:
a) Victor A. Thompson

Menyatakan Bahwa Organisasi Adalah Integrasi Impersonal Dan Sangat Rasional Atas Sejumlah Spesialis Yang Bekerja Sama Untuk Mencapai Tujuan Yang Telah Disepakati.
b) Chester I. Barnard, Presiden Perusahaan Telepon Bell, New Jersey,

Mendefinisikan Organisasi Sebagai Sebuah Sistem Yang Memaksakan Koordinasi Kerja Antara Dua Atau Lebih Orang.
c) E. Wight Bakke, Seorang Spikolog Sosial,

Mengatakan Bahwa Suatu Organisasi Adaah Suatu Sistem Yang Berkelanjutan Atas Kegiatan Manusia Yang Bermacam-Macam Dan Terkoordinasi Berupa Pemanfaatan, Perubahan Dan Penyatuan Segenap Sumber-Sumber Manusia, Materi, Modal, Gagasan Dan Sumber Lainnya Dalam Suatu Lingkungan Tertentu

KARAKTERISTIK ORGANISASI Beberapa Karakteristik Suatu Organisasi:


1) Mempunyai Maksud Tertentu, Dan Merupakan Kumpulan Berbagai Macam Manusia; 2) Mempunyai Hubungan Sekunder (Impersonal) 3) Mempunyai Tujuan Khusus Dan Terbatas 4) Mempunyai Kegiatan Kerjasama Pendukung 5) Terintegrasi Dalam Sistem Sosial Yang Lebih Luas 6) Menghasilkan Barang Dan Jasa Untuk Lingkungannya 7) Sangat Terpengaruh Atas Setiap Perubahan Lingkungan 8) Organisasi Negara Memperoleh Sumber-Sumbernya (Pajak Dan Legitimasi) Dari Negara

Dan Dijembatani Oleh Lembaga-Lembaga Kenegaraan. Sumber : Diktat Kuliah Birokrasi Pemerintahan Indonesia Dosen : J. Endi Rukmo

HUBUNGAN SERIKAT KARYAWAN DAN MANAJEMEN Pengertian: 1. Organisasi Para Karyawan Yang Dibentuk Untuk Mempromosikan Atau Menyatakan Pendapat, Melindungi Dan Memperbaiki, Melalui Kegiatan-Kegiatan Kolektif,Kepentingan-Kepentingan Sosial, Ekonomi Dan Politik Anggotanya. 2. Merupakan Wadah Bagi Karyawan Sebagai Wahana Untuk Berpartisipasi Dalam Perusahaan. Hubungan Kerja Sama a) Antar Semua Pihak Yang Terlibat Di Dalam Proses Produksi. b) Menyangkut 3 Dimensi, Serikat Pekerja, Karyawan, Dan Perusahaan. c) Penerapan Hubungan Kerjasama Merupakan Perwujudan Dan Pengakuan Atas Hak Dan Kewajiban Sebagai Partner Pengusaha Yang Menjamin Kelangsungan Dan Keberhasilan Perusahaan. d) Berusahan untuk mewujudkan eksistensi perusahaan yang kompetitif. e) Pengaturan hubungan kerja adalah kesepakatan yang disetujui oleh pihak pemberi kerja dan penerima kerja dalam berkomunikasi. Kerangka Hubungan Serikat Karyawan Dan Manajemen Terdiri Dari: Para pekerja dan wakil-wakil mereka (pengurus serikat) Para manajer (manajemen) Wakil-wakil pemerintah dalam bidang legislatif, yudikatif dan eksekutif. Dasar-Dasar Pemeliharaan Serikat Kerja: 1. Meningkatkan kualitas hidup pekerja (quality of work life) yang lebih baik. 2. agaimana manajemen dan Departemen SDM mempengaruhi kualitas hidup pekerja. 3. Peran Departemen SDM berkomunikasi. 4. Mengkaji kemungkinan perbedaan antara disiplin preventif dan disiplin korektif. Pentingnya Serikat Pekerja bagi Karyawan: Mendapatkan kompensasi yang layak. Mendapatkan kondisi kerja yang baik. Mendapatkan haknya secara adil. Melindungi diri mereka dari tindakan sewenang-wenang manajemen. Mendapatkan kepuasan kerja dan peluang untuk berprestasi Konsep Pergerakan Serikat Pekerja: Business Unionism Misi pergerakan adalah untuk melindungi karyawan, meningkatkan kesejahteraan, menuntut kenaikan gaji, memperbaiki kondisi-kondis kerja.

Social Unionism Misi pergerakan tertuju pada pergerakan-pergerakan sosial, ekonomi dan politik yang lebih luas.

Kerjasama Serikat Pekerja Manajemen Sikap kerjasama harus dikembangkan pada kedua belah pihak agar organisasi dapat berjalan dengan lancar dan tercapai pemenuhan kepentingan yang saling menguntungkan, artinya harus ada sikap proaktif dari Departemen SDM MSDM Dapat Meningkatkan Kerjasama Antara Perusahaan Dan Serikat Karyawan Melalui: Konsultasi awal, membahas masalah-masalah sebelum menjadi masalah bersifat formal. Perhatian, terhadap masalah dan kesejahteraan karyawan. Panitia-panitia kelompok, memungkinkan kedua belah pihak yang mencari penyelesaian berbagai masalah yang sering timbul. Program latihan. Pihak ketiga. Hubungan Manajemen dengan Serikat Pekerja; Memformalkan hubungan antar karyawan. Adanya perlakuan yang sama antar karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja. Hakekat Kebaradaan Serikat pekerja; Keberhasilan negoisasi antara pekerja dan manajemen dipengarui oleh: Kesepakatan tentang keterlibatan pihak lain dalam proses pengambilan keputusan dalam hal-hal kepentingannya terlibat. Kesediaan kedu belah pihak untuk menempatkan posisinya pada pihak lain uuntuk mengintepretasikan kepentingan tersebut. Penyelesaian perbedaan antar kedua belah pihak melalui pendekatan dialog yang berdasarkan itikad baik. Sistem Manajemen dengan Serikat Pekerja Serikat pekerja berusaha berada pada sistem hukum, dan dapat menghubungkan antara ketiga pihak yang berkepentingan, yaitu: Karyawan dengan perwakilannya (serikat pekerja). Manajer (manajemen). Perwakilan pemerintah di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tipe-Tipe Serikat Karyawan 1. Craft Unions

Serikat Karyawan Yg Anggotanya Terdiri Dari Para Karyawan Atau Pekerja Yg Mempunyai Ketrampilan Yang Sama, Seperti Misal Tukang-Tukang Kayu. 2. Industrial Unions serikat karyawan yang dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama. Serikat ini terdiri dari pekerja yang tidak berketrampilan (unskilled) maupun yang beketerampilan (skilled) dalam suatu perusahaan atau industri tertentu tanpa memperhatikan sifat pekerjaan mereka. 3. Mixed Unions serikat karyawan yang mencakup para pekerja trampil, tidak terampil dan setengah trampil dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari industri mana. Bentuk serikat karyawan ini mengkombinasikan craft unions dan industrial unions. 4. Industrial Relations a) Secara organisasional, depatemen SDM diperluas dengan penambahan bagian yang menangani hubungan perburuhan (sering disebut hubungan industrial). b) Menangani masalah-masalah sebagai akibat adanya hubungan karyawan secara individual atau hubungan karyawan dengan serikat manajemen, baik sebelum terjadi ikatan kontrak maupun setelah ada ikatan kerja Sumber: Indonesia. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja. Indonesia. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Buruh. Indonesia. Kep.48/MEN/IV/2004, tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Indonesia. Wawancara dengan Meirhaq Kifly Federasi Kikes (KSBSI) APINDO [http://apindo.or.id/] SISTEM INFORMASI Pengertian Sistem Informasi
Sistem Informasi Manajemen Adalah Sebuah Sistem Yang Cukup Kompleks. Sistem Ini Dapat Berjalan Dengan Baik Apabila Semua Proses Didukung Dengan Teknologi Yang Tinggi, Sumber Daya Yang Berkualitas, Dan Yang Paling Penting Komitmen Perusahaan. Sistem Informasi Manajemen Berguna Untuk Mendukung Fungsi Operasi, Manajemen, Dan Pengambilan Keputusan Dalam Sebuah Organisasi. Sistem Informasi Manajemen Bertujuan Menghasilakn

Informasi Yang Berguna Untuk Perusahaan. Kegiatan Ini Mendukung Proses Bisnis Perusahaan Dan Perlu Diperhatikan Untuk Kelangsungan Perusahaan. Oleh Karena Itu, Komitmen Perusahaan Untuk Menjalankan Sistem Informasi Manajemen Haruslah Sangat Tinggi Agar Proses Yang Terjadi Dilantai Produksi Menjadi Menguntungkan Bagi Perusahaan. Supaya Informasi Yang Dihasilkan Oleh Sistem Informasi Dapat Berguna Bagi Manajamen, Maka Analis Sistem Harus Mengetahui Kebutuhan-Kebutuhan Informasi Yang Dibutuhkannya, Yaitu Dengan Mengetahui Kegiatan-Kegiatan Untuk Masing-Masing Tingkat (Level) Manajemen Dan Tipe Keputusan Yang Diambilnya. Berdasarkan Pada Pengertian-Pengertian Di Atas, Maka Terlihat Bahwa Tujuan Dibentuknya Sistem Informasi Manajemen Adalah Supaya Organisasi Memiliki Informasi Yang Bermanfaat Dalam Pembuatan Keputusan Manajemen, Baik Yang Menyangkut Keputusan-Keputusan Rutin Maupun Keputusan-Keputusan Yang Strategis. Sehingga SIM Adalah Suatu Sistem Yang Menyediakan Kepada Pengelola Organisasi Data Maupun Informasi Yang Berkaitan Dengan Pelaksanaan Tugas-Tugas Organisasi. Beberapa Kegunaan Atau Fungsi Sistem Informasi Antara Lain Adalah Sebagai Berikut: 1. Meningkatkan Aksesibilitas Data Yang Tersaji Secara Tepat Waktu Dan Akurat Bagi Para Pemakai, Tanpa Mengharuskan Adanya Prantara Sistem Informasi. 2. Menjamin Tersedianya Kualitas Dan Keterampilan Dalam Memanfaatkan Sistem Informasi Secara Kritis. 3. Mengembangkan Proses Perencanaan Yang Efektif. 4. Mengidentifikasi Kebutuhan-Kebutuhan Akan Keterampilan Pendukung Sistem Informasi. 5. Menetapkan Investasi Yang Akan Diarahkan Pada Sistem Informasi. 6. Mengantisipasi Dan Memahami Konsekuensi-Konsekuensi Ekonomis Dari Sistem Informasi Dan Teknologi Baru. 7. Memperbaiki Produktivitas Dalam Aplikasi Pengembangan Dan Pemeliharaan Sistem. 8. Organisasi Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mengolah Transaksi-Transaksi, Mengurangi Biaya Dan Menghasilkan Pendapatan Sebagai Salah Satu Produk Atau Pelayanan Mereka. 9. Perusahaan Menggunakan Sistem Informasi Untuk Mempertahankan Persediaan Pada Tingkat Paling Rendah Agar Konsisten Dengan Jenis Barang Yang Tersedia. 10. Sistem Informasi Manajemen Untuk Pendukung Pengambilan Keputusan. 11. Sebuah Sistem Keputusan, Yaitu Model Dari Sistem Dengan Mana Keputusan Diambil, Dapat Tertutup Atau Terbuka. Sebuah Sistem Keputusan Tertutup Menganggap Bahwa Keputusan Dipisah Dari Masukkan Yang Tidak Diketahui Dari Lingkungan. Dalam Sistem Ini Pengambil Keputusan Dianggap Mengetahui Semua Perangkat Alternatif Dan Semua Akibat Atau Hasilnya Masing-Masing. 12. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Kegiatan Manajemen. 13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional. Pengendalian Operasional Adalah Proses Pemantapan Agar Kegiatan Operasional Dilaksanakan Secara Efektif Dan Efisien. Pengendalian Operasional Menggunakan Prosedur Dan Aturan Keputusan Yang Sudah Ditentukan Lebih Dahulu. Sebagian Besar Keputusan Bisa Diprogramkan.

14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen. Informasi Pengendalian Manajemen Diperlukan Oleh Manajer Departemen Untuk Mengukur Pekerjaan, Memutuskan Tindakan Pengendalian, Merumuskan Aturan Keputusan Baru Untuk Diterapkan Personalia Operasional, Dna Mengalokasi Sumber Daya. 15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis. Tujuan Perencanaan Strategis Adalah Untuk Mengembangkan Strategi Dimana Suatu Organisasi Akan Mampu Mencapai Tujuannya. Horison Waktu Untuk Perencanaan Strategis Cenderung Lama, Sehingga Perubahan Mendasar Dalam Organisasi Bisa Diadakan. 16. Sistem Informasi Manajemen Berdasarkan Fungsi Organisasi. Sistem Informasi Manajemen Dapat Dianggap Sebagai Suatu Federasi Subsistem Yang Didasarkan Atas Fungsi Yang Dilaksanakan Dalam Suatu Organisasi. Masing-Masing Subsistem Membutuhkan Aplikasi-Aplikasi Yntuk Membentuk Semua Proses Informasi Yang Berhubungan Dengan Fungsinya, Walaupun Akan Menyangkut Database, Model Base Dan Beberapa Program Komputer Yang Biasa Untuk Setiap Subsistem Fungsional. Dalam Masing-Masing Subsistem Fungsional, Terdapat Aplikasi Untuk Proses Transaksi, Pengendalian Operasional, Pengendalian Manajemen, Dan Perencanaan Strategis. Sumber : Http://Nda-Aping.Blogspot.Com

PERBEDAAN-PERBEDAAN INDIVIDUAL KARYAWAN


Organisasi dibentuk oleh sekelompok individu yang saling bekerja sama. Tetapi dalam organisasi, individu adalah sesuatu yang unik yang akan memunculkan perilaku yang berbeda dengan individu-individu lainnya. Hal inilah mempengaruhi perilaku dan perbedaan individ dalam sebuah organisasi. Berikut adalah perilaku dan perbedaan individu dalam sebuah organisasi: Karyawan yang memasuki suatu organisasi harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, orang-orang baru, dan tugas-tugas baru. Cara orang menyesuaikan diri dengan situasi dan orang lain sebagian besar akan tergantung pada susunan psikologis dan latar belakang mereka. Proses persepsi individu membantu orang menghadapi kenyataan dunia. Orang dipengaruhi oleh orang lain, situasi, kebutuhan, dan pengalaman waktu lampau. Selain manajer berpersepsi terhadap karyawan, mereka juga berpersepsi terhadap manajer lain. Sikap berkaitan dengan pola perilaku dalam suatu cara yang kompleks. Sikap itu diorganisasi dan memiliki dasar emosional untuk kebanyakan hubungan antar pribadi seseorang. Mengubah sikap sangat sulit dan paling tidak memerlukan kepercayaan dari orang yang berkomunikasi dan pesan yang meyakinkan. Kepuasan kerja ialah sikap yang dimiliki pekerja tentang pekerjaan mereka. Manajer harus tanggap terhadap penemuan riset bahwa seorang pekerja yang merasa puas tidak dengan sendirinya seorang yang berprestasi lebih tinggi.

Kepribadian berkembang jauh sebelum seseorang memasuki suatu organisasi. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor keturunan, budaya, dan faktor sosial. Berasumsi bahwa kepribadian dapat diubah dengan mudah, dapat menimbulkan kefrustasian manajemen dan masalah-masalah etis. Manajer harus mencoba mengubah kepribadian tersebut agar cocok dengan model orang ideal. Sejumlah variabel kepribadian seperti tempat pengendalian (locus of control), kreativitas, androgini, dan Machiavellianisme telah dibuktikan mempunyai hubungan dengan perilaku dan prestasi. Meskipun sulit untuk diukur, variabel-variabel ini sangat penting untuk menjelaskan dan meramalkan perilaku individu Sumber : Robbins, Stephen P., 2001, Perilaku Organisasi, Jilid 1, Alih Bahasa oleh Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan, Penyunting Tanty Tarigan, Edisi Kedelapan, PT. Prehallindo, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai