Anda di halaman 1dari 14

BAB 13

PEMELIHARAAN HUBUNGAN
PEKERJA
A. PENDAHULUAN

Pada dasarnya dalam memelihara hubungan pekerja ini, meliputi:


(1) upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan kerja (quality of work life) yang lebih
baik;
(2) bagaimana manajemen dan departemen SDM memengaruhi kualitas kehidupan
kerja;
(3) Bagaimana peran departemen SDM dalam berkomunikasi; dan
(4) mengkaji kemungkinan adanya perbedaan antara disiplin preventif dan disiplin
korektif.

Hubungan kerja merupakan ikatan kerja sama antara semua pihak yang berada dalam
proses produksi di suatu perusahaan. Penerapan hubungan kerja merupakan
perwujudan dan pengakuan atas hak dan keajiban karyawan sebagai partner pengusaha
yang menjamin kelangsungan dan keberhasilan perusahaan.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


B. PENGERTIAN
SERIKAT PEKERJA
Serikat pekerja adalah sistem-sistem sosial terbuka yang mengejar tujuan dan
dipengaruhi oleh lingkungan luar. Serikat pekerja merupakan wadah bagi karyawan
sebagai wahana untuk berpartisipasi dalam perusahaan. Partisipasi karyawan dalam
kaitannyadengan hubungan kerja dapat dilakukan secara langsung dan atau melalui
sistem perwakilan dalam bentuk serikat pekerja.

Dalam serikat pekerja masalah legal mempunyai dua sasaran yang luas, yaitu
1) mempara karyawan sebagai serikat pekerja bertanggung jawab pada penggunaan
dana-dana serikat kerja sebagaimana mestinya dengan membuat laporan keperluan-
keperluan yang terperinci,
2) undang-undang buat mencoba membuat serikat-serikat kerja lebih demokratis
dengan memberikan hak-hak tertentu pada anggota.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


C. PENTINGNYA SERIKAT PEKERJA BAGI
KARYAWAN

Secara umum, alasan-alasan mengapa ada sebagian karyawan yang bergabung atau
membentuk serikat kerja dengan maksud sebagai berikut.
a. mendapatkan kompensasi yang layak;
b. mendapatkan kondisi kerja yang lebih baik;
c. mendapatkan haknya secara adil;
d. melindungi diri mereka dari tindakan sewenang-wenang manajemen;
e. mendapatkan kepuasan kerja dan peluang untuk berprestasi.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


D. TANTANGAN DALM HUBUNGAN
KERJA
1. Peran Departemen SDM
departemen SDM bertanggung jawab untuk mendorong dan mengarahkan hubungan
antarpekerja dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan kerja dan produktivitas. Usaha
departemen SDM untuk meningkatkan hubungan antarpekerja berarti memerlukan
dukungan dari manajemen dengan penekanan pada motivasi serta kepuasan kerja karyawan.

2. Kualitas Kehidupan Kerja Melalui Keterlibatan Karyawan


Keterlibatan karyawan terdiri dari berbagai metode yang sistematis agar karyawan
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan hubungan mereka dengan pekerjaan, tugas
dan perusahaan. Melalui upaya melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan,
karyawan akan merasa turut bertanggung jawab, dan merasa turut memiliki atas keputusan
di mana ia turut berpartisipasi di dalamnya.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


3. Kualitas Kehidupan Kerja dan Penguatan Intervensi
a. Quality Circle (lingkaran kualitas)
b. Sociotechnical System (sistem sosioteknik)
c. Codetermination (kodeterminasi)
d. Autonomous Work Groups (kelompok kerja otonom)

4. Praktik Hubungan Kerja


Para mukminun itu memiliki lima sifat sebagai lawan dari sifat-sifat orang munafik sebagai
berikut.
e. Orang-orang yang beriman menyuruh ma’ruf, sedangkan orang-orang munafik
menyeru kemunkaran.
f. Orang-orang mukmin mencegah kemungkaran, sedangkan orang munafik mencegah
yang ma’ruf.
g. Orang-orang mukmin mendirikan shalat dengan sebaik-baiknya serta
menyempurnakan rukun dan syaratnya, sedangkan orang-orang munafik bila
mengerjakan shalat dengan enggan dan malas serta riya.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


a. Orang-orang mukmin menyisihkan rezeki dengan menginfakkannya baik yang
wajib maupun yang sunnah, sedangkan orang-orang munafik berlaku kikir.
Kalaupun mereka mengeluarkan harta, mereka melakukannya atas dasar riya.
b. Orang-orang mukmin secara konsisten menaati aturan-aturan Allah dengan
meninggalkan larangan-larangan-Nya

5. Bimbingan kepada Karyawan (Employee Consulting)


a. Komunikasi Karyawan
b. Bimbingan
c. Disiplin (Discipline)

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


E. HUBUNGAN MANAJEMEN DENGAN
SERIKAT PEKERJA
1. Hakikat Keberadaan Serikat Pekerja
Serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk perkerja (buruh)
baik di perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, mandiri, demokratis
dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela, serta melindungi hak dan
kepentingan pekerja (buruh) dan keluarganya.

Keberhasilan suatu negosiasi antara pekerja dengan manajemen sangat dipengaruhi oleh tiga
hal sebagai berikut.
a. Kesepakatan tentang keterlibatan pihak lain dalam proses pengambilan keputusan dalam
hal-hal di mana kepentingannya terlibat.
b. Kesediaan kedua belah pihak untuk menempatkan diri pada posisi pihak lain dalam
menginterpretasikan kepentingan tersebut.
c. Penyelesaian perbedaan antara kedua belah pihak melalui pendekatan dialog yang
berdasarkan iktikad baik.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


2. Sistem Manajemen dengan Serikat Pekerja
Serikat Pekerja (SP) terus berusaha berada di dalam suatu sistem hukum yang baik
dengan adanya tiga pihak yang terlibat, yaitu: (1) karyawan dengan perwakilannya
(serikat pekerja); (2) manajer (manajemen); dan (3) perwakilan pemerintah di
legislatif, eksekutif, dan yudikatif (pemerintahan).
Masing-masing pihak memiliki ketergantungan satu dengan yang lain. Hubungan
tersebut dapat digambarkan, seperti berikut:

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


3. Hubungan Pekerja dengan Manajemen
Berkaitan dengan bidang tugas, hubungan antara karyawan dengan manajemen
umumnya merupakan hubungan formal yang kaku dan birokratis. Terdapat beberapa
jenjang dan jalur yang membatasi komunikasi antara manajemen dengan karyawan.
Akibat adanya jalur formal tersebut, komunikasi menjadi kurang efektif dan panjang.
Hal ini sering kali menimbulkan salah penafsiran di antara karyawan terhadap
kebijakan yang diambil manajemen karena kurang efektifnya hubungan tersebut.

4. Struktur dan Fungsi Serikat Pekerja


Struktur organisasi ini pada tingkat terbawah adalah serikat pekerja lokal. Anggotanya
terdiri dari karyawan-karyawan yang berkerja dalam suatu daerah atau bidang
industri tertentu. Serikat-serikat pekerja lokal bergabung dalam suatu Serikat Pekerja
Nasional yang memberikan bantuan dalam bentuk hukum, negosiasi, pelatihan,
penanganan komplain, dan pendapat ahli.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


Fungsi dari pembentukan serikat pekerja pada dasarnya adalah sebagai berikut.
a. Membantu karyawan dalam bernegosiasi dengan perusahaan untuk meningkatkan gaji.
b. Berperan dalam mendesak perusahaan untuk mengurangi jam kerja.
c. Membantu karyawan dalam meningkatkan keamanan dan kebersihan tempat kerja.
d. Membebaskan karyawan dari tirani yang memberlakukan karyawan sebagai budak.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


5. Tahapan Hubungan antara Manajemen dan Serikat Pekerja

Dalam rangka membangun hubungan antara manajemen dengan serikat pekerja,


manajer dan ahli SDM dapat melakukannya dengan berbagai cara, sebagai berikut:
a. Konsultasi awal dengan pemimpin serikat pekerja untuk meredam pemasalahan
sehingga tidak berkembang menjadi komplain yang formal.
b. Memberikan perhatian terhadap permasalahan dan kesejahteraan karyawan
walaupun manajemen tidak diwajibkan untuk melakukannya berdasarkan perjanjian
kerja.
c. Program pelatihan yang bertujuan untuk mengomunikasikan maksud serikat pekerja
dan tawaran manajemen dan mengurangi bias dan kesalahpahaman.
d. Membentuk komite studi yang memperkenankan manajemen dan serikat pekerja
untuk menemukan permasalahan-permasalahan umum.
e. Pihak ketiga yang dapat menyediakan arahan dan program yang mendorong
pemimpin serikat pekerja dan manajer duduk bersama untuk menemukan tujuan-
tujuan umum.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja


Hubungan ini pada umumnya dapat digolongkan kepada lima tahap pertumbuhan
sebagai berikut.
a. Tahap Konflik
b. Tahap Pengakuan (Eksistensi)
c. Tahap Negosiasi
d. Tahap Akomodatif
e. Tahap Kerja Sama

6. Hubungan Serikat Pekerja dengan Manajemen


Serikat pekerja akan berhasil dalam kegiatannya, bila melakukan dua pendekatan
sebagai berikut.
f. Business unionism, yaitu serikat pekerja hanya dapat bertahan apabila serikat pekerja
mampu menyuarakan aspirasi anggotanya sesuai dengan kebutuhan bisnis.
g. Social unionism, yaitu serikat pekerja harus lebih menekankan pada isu politik dan
ekonomi untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggotanya.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL Pemeliharaan Hubungan Pekerja


7. Arbitrase
Ketika terjadi masalah (konflik) Islam menganjurkan untuk mencari penengah atau
mediator guna mendamaikan yang bertikai. Seorang penengah haruslah netral tidak
berpihak kepada salah satu pihak saja melainkan betul-betul dapat memberikan
solusi/perdamaian kepada kedua belah pihak.

Namun demikian, penyelesaian melalui arbitrasi memiliki kelemahan, antara lain:


a. kemungkinan solusi yang tidak dapat diterima oleh salah satu pihak, karena pihak
tersebut merasa dirugikan oleh keputusan badan arbitrase;
b. keputusan arbitrase tidak bersifat mengikat dan memaksa bagi pihak-pihak yang
bersengketa untuk menaatinya.

ISLAMIC HUMAN CAPITAL – Pemeliharaan Hubungan Pekerja

Anda mungkin juga menyukai