Anda di halaman 1dari 13

Employee Retention, Engagement, Carier,

dan Employee Relation


Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah
Manajemen Sumber Daya Manusia

Dosen

: Sri hidayati, S. Ag, M. Ed

Kelompok

: Delapan

Anggota

: Hedra Bilady

11120810000003

Alim Khairuddin

11150810000018

Lukmanul Hakim

11150810000041

Eko Sahri

11150810000043

Sarah Fauziah

11150810000044

Esnida Oktaviani

11150810000045

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam perkembangan dunia perusahaan atau organisasi sekarang ini
sangatlah cepat persainannya untuk menjadi sebuah perusahaan yang
unggul dan produktifitas, terutama dalam pengembangan manajemen
perusahaan itu sendiri, banyak cara perusahaan untuk mencapai tujuan
dengan melakukan strategi manajemen yang baik, salah satu hal yang
berperan penting dalam sebuah manajemen adalah Manajemen Sumber
Daya Manusia yang berkaitan langsung dengan Hubungan antara manusia
atau di sebut juga Hubungan Karyawan.
Hubungan Karyawan adalah hubungan dari Pemberi Kerja dengan
Karyawan di dalam sebuah Perusahaan atau Organisasi untuk saling
berkontribusi dan bersinergi untuk mencapai tujuan atau visi misi yang telah
di rencanakan oleh perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah mentaati
peraturan yang di tetapkan oleh perusahaan, bekerja sesuai dengan Standar
Operasional Prosedur perusahaan selain itu Karyawan juga berhak
mendapatkan hak untuk Gaji atau jaminan Keselamatan, Keamanan, dan
Kesehatan di lingkungan kerja dari Perusahaan, serta Ergonomi dan Hal yang
berkaitan dengan lingkungan kerja, sehingga jika tercipta Hubungan yang
baik atau harmonis antara sesama karyawan, karyawan dengan atasan atau
dengan pemberi kerja akan memberi dampak yang positif untuk
meningkatkan produktifitas sebuah perusahaan dan saling memberi
kesejahteraan bagi Karyawan dan Perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu akan di bahas dalam makalah ini mengenai Hubungan
Karyawan Manajemen Sumber Daya Manusia, sebagai salah satu sumber
pengetahuan untuk mahasiswa khususnya dan pembaca sekalian pada
umumnya, selain itu juga sebagai tugas kelompok mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia yang tujuannya untuk menambah nilai serta
pengetahuan di dalam mata kuliah tersebut sehingga mahasiswa dapat
memahami tentang Hubungan Karyawan dalam sebuah Perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pengenalan konsep employee retention
2. Etika kerja dan hubungan dengan karyawan
3. Serikat pekerja
4. Permasalahan hukum yang berkaitan dengan karyawan, dan undangundang tenaga kerja

C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka kami membatasi masalah
sebagai berikut:
1. Pengenalan konsep employee retention
2. Etika kerja dan hubungan dengan karyawan
3. Serikat pekerja
4. Permasalahan hukum yang berkaitan dengan karyawan, dan undangundang tenaga kerja

D. Tujuan Masalah
Adapun tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Konsep hubungan antara organisasi dan karyawan
2. Etika hubungan kerja dan budaya dalam organisasi
3. Faktor hukum yang mempengaruhi hubungan karyawan dan organisasi
4. Perserikatan kerja
5. Hak-hak karyawan secara umum yang dilindungi oleh undang-undang

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Hubungan Organisasi dan Pegawai

1. Hubungan antara atasan dan pegawai


Hubungan antara atasan dan pegawai mempunyai dua aspek, yaitu 1:
a. Sistem formal bagi konsultasi dan negosiasi serta pemecahan
permasalahan,
dengan
segala
prosedur
dan
kesepakatan
yangmenyertainya.
b. Bidang hubungan informal pegawai, menginat bahwa hubungan tersebut
dipengaruhi oleh kegiatan di tempat kerja dari hari ke hari
pengorganisasian kerja, pelaksanaan perubahan-perubahan, penyelesaian
keluhan,
masalah-masalah
pekerjaan,
hal-hal
kedisiplinan,
dan
sebagainya.

2. Hubungan supervisor dan pegawai


Pada umumnya, hubungan pegawai di dalam suatu perusahaan akan sangat
dipengaruhi bahkan mungkin ditentukan oleh perasaan di tempat dalam
departemen atau seksi di mana individu yang bersangkutan bekerja.
Para manajer mungkin tidak mempunyai pengaruh apa-apa terhadap
permasalahan kondisi pelayanan yang diselesaikan dengan negosiasi formal
(atau mungkin nasional semacam ini); tetapi dalam hal pelaksanaan persetujuan
atau perubahan, penanganan konflik atau ketidak-puasan pegawai; kinerja yang
tidak baik atau masalah-masalah kedisiplinan, kesulitan sumber atau masalah
keselamatan dan beratus-ratus masalah yang lain, para manajerlah yang
memainkan peran penting untuk menciptakan suasana positif dalam hubungan
pegawai atau masalah sebaliknya.
Dalam menangani masalah-masalah semacam itu, para manajer harus
mempertimbangkan berbagai faktor, baik formal maupun informal. Faktor-faktor
tersebut adalah2:
a. Pengaruh perundang-undangan hubungan industri dalam hubungannya
dengan pekerjaan;
1 Manchester Open Learning, Managing People and Employee Relation, Kogan
Page Limited, London, 1993, hlm. 58.
2 Ibid., hlm. 68-69.

b. Perjanjian majikan/pegawai menangani hal-hal seperti: kondisi pelayanan,


prosedur kerja, masalah-masalah keberatan/keluhan, disipliner dan
sebagainya;
c. Kebijakan dan peraturan perusahaan dan perlunya melaksanakan dan
menyampaikannya;
d. Kebutuhan akan sumber daya-sumber daya dan lingkungan kerja yang
memungknkan individu dan kelompok melaksanakan tugasnya dengan
baik;
e. Keinginan untuk menciptakan suatu suasana kerja yang baik sehingga
masalah-masalah hubungan pegawai dapat diantisipasi dan dicegah, atau
diselesaikan secara positif dan kooperatif.

3. Komunikasi Fungsional dan Hubungan Antar Pegawai


Mendengarkan dan mengadakan komunikasi dengan para pegawai
merupakan faktor yang sangat penting bagi para manajer dalam usaha
menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan mereka dapat bekerja
dengan baik.
Komunikasi yang tidak efektif dan efisien akan menyebabkan kinerja yang
tidak efisien dan efektif, dan juga menyebabkan timbulnya masalah-masalah
seperti kesalahpahaman dan sebagainya.
Satu model komunikasi yang bermanfaat yang dapat digunakan oleh para
manajer untuk merencanakan komunikasi disebut komunikasi fungsional.
Menurut tujuannya, diskusi kerja dapat dibagi menjadi empat kategori besar,
yaitu yang bertujuan3:
a. Memberi informasi (pemberitahuan);
b. Mendapatkan informasi (penemuan);
c. Bekerja bersama untuk memecahkan suatu masalah (pemecahan
masalah);
d. Mencapai pemahaman atau persetujuan (negosiasi).
4. Hubungan kerja informal pengusaha-pekerja
Dua penyebab rendahnya produktivitas tenaga kerja adalah setengah
pengangguran dan sifat informasi dari hubungan kerja. Struktur status hubungan
kerja ternyata ada kaitannya dengan setengah pengangguran sehingga masalah
status hubungan kerja dibicarakan di sini dalam kaitannya dengan
pengangguran.
Status hubungan kerja yang bersifat formal terdiri dari majikan dan pekerja
tetap, sedangkan status hubungan kerja informal terdiri pekerja mandiri, pekerja
mandiri dengan bantuan tenaga lepas, dan pekerja keluarga tanpa bayar. 4
3 Ibid., hlm. 72-73.
4 Sonny Sumarsono, Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya
Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009, hlm. 304

Status hubungan kerja informal pada umumnya berciri kurang produktif


dibandingkan status formal. Status informal biasanya berskala kecil dan bersifat
tradisional. Ada 3 profil untuk mendukung status kerja informal seperti ini, yaitu:
a. Profil sektoral
menempatkan sektor mana saja yang harus dipilih oleh pengusaha non
formal
b. Profil regional
wilayah mana saja yang diincar oleh pengusaha non formal
c. Profil seksual
target grup dibedakan menurut jenis kelamin.

5. Hubungan Industrial
Seperti kita ketahui bersama bahwa seringnya terjadi perselisihan di dalam
perusahaan merupakan sesuatu yang amat mengganggu kegiatan operasional
perusahaan, banyak hal yang selalu menjadi pemicu permasalahan antara
karyawan dan perusahaan, untuk itu perlunya suatu proses mediasi yang
dilakukan agar dapat meredam terjadinya perselisihan tersebut. Proses mediasi
inilah yang kemudian disebut sebagai Hubungan Industrial.
Hubungan Industrial memusatkan perhatian pada pola perilaku dan
Interaksi pekerja - pengusaha.
Hal-hal yang terkait dengan HI:
a. Pekerja dan serikat pekerja
b. Pengusaha dan asosiasi pengusaha
c. Peraturan hukum dan perundang-undangan
d. Peran-peran tertentu yang berupaya menjembatani interaksi antara
pekerja dan pengusaha
e. Aspek-aspek politik, sosial, ekonomi dan kultural yang mempengaruhi HI
f. Fenomena konflik industrial

6. Keterkaitan Antara Pemerintah,Karyawan, dan Manajemen


Pemerintah
memberikan
perlindungan
dari
aktivitas
ilegal
manajemen kepada karyawaan, sedangkan karyawaan memberikan kinerja yang
baik kepada manajemen serta manajemen memberikan peluang berkarya
kepada karyawan dan pemerintah memberikan perlindungan dari aktivitas ilegal
organisasi karyawan kepada manajemen.

B. Etika Hubungan Kerja dan Budaya Organisasi

1. Etika Organisasi Kepada Karyawan

a. Tidak melakukan eksploitasi atas tenaga kerja/pekerja demi mengejar


keuntungansemata
b. Memperlakukan pekerja/karyawan sebagai asset perusahaan yang
berharga, bukanhanya sekedar komoditi dan pelengkap semata
c. Melakukan pembayaran upah pekerja/karyawan, tunjangan-tunjangan
kesejahteraandan menyediakan fasilitas kerja sesuai dengan peraturan
ketenagakerjaan yang berlaku
d. Tidak melakukan diskriminasi atau perbedaan berdasarkan SARA
kepada pekerja
/
karyawan, baik dalam rangka penerimaan maupun penempatan di perusa
haannya.
e. Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pekerja/karyawan
untukmenunjukkan kemampuannya dan meningkatkan keterampilannya.
f. Melakukan penilaian secara objektif (adil) dan menghilangkan sentimen
pribadidalam rangka evaluasi atas hasil pekerjaan pekerja/karyawan
untuk mengembangkankariernya.
g. Tidak berusaha menghalang-halangi pekerja/karyawan untuk membentuk
wadah paguyuban/serikat pekerja.
h. Taat dan tunduk pada Undang-undang Tenaga Kerja dan peraturanperaturan ketenagakerjaan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia.
2. Etika Karyawan Terhadap Perusahaan
a. Kewajiban ketaatan
Karyawan harus mentaati atasannya karena atasan itu mengikat seluruh
anak buahnya dalam suatu system untuk menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yang dibebankan kepada timnya.
b. Kewajiban konfidensialitas
Karyawan wajib menyimpan informasi perusahaan yang bersifat
konfidensial (rahasia), yaitu segala informasi dari perusahaan, yang dapat
digunakan oleh pihak lain, terutama competitor
c. Kewajiban loyalitas
Loyal atau setia kepada perusahaan berarti menempatkan kepentingan
perusahaan di atas kepentingan pribadi .
3. Kunci Keberhasilan Pengelolaan Hubungan Karyawan dan Organisasi
a. Adanya organisasi karyawan
b. Keterbukaan Manajemen
c. Dukungan Karyawan/ Pekerja
d. Komitmen Pucuk Pimpinan
e. Pengembangan Komunikasi
f. Hubungan yang Harmonis antara Karyawan dan Organisasi

C. Faktor Hukum
Organisasi

yang

Mempengaruhi

Hubungan

Karyawan

dan

1. Kerangka Hukum
a. Undang-Undang
b. Undang-Undang
c. Undang-Undang
d. Undang-Undang
e. Undang-Undang

Kerja tahun 1980 dan 1982


Perlindungan Kerja (Konsolidasi) tahun 1979
Diskriminasi Jenis Kelamin tahun 1975
Hubungan Ras/Bangsa tahun 1975
Kesehatan dan Keselamatan Kerja tahun 1974

2. Tiga Peraturan Wajib


a. Kontrak
merupakan akibat logis dari (akan) berlangsungnya interaksi antara
pekerja dengan organisasi (pengusaha). Ada dua jenis kontrak yaitu:
KONTRAK FORMAL dan INFORMAL
b. Aspek Esensial Dalam Isi Kontrak
jam kerja, tugas dan tanggung jawab, supervisi, kompensasi, lembur,
kebijakan dan disiplin kerja, lokasi kerja.
c. Peraturan Perusahaan
yaitu peraturan yang di buat secara tertulis oleh pengusaha yang
memuat syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.

D. Perserikatan Kerja
1. Pengertian
Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Tenaga Kerja tahun
2003 no 17, serikat buruh/serikat pekerja merupakan organisasi yang
dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di perusahaan maupun di luar
perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan
bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak
dan kepentingan pekerja serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan
keluarganya.
2. Fungsi Serikat Kerja
Sesuai dengan pasal 102 UU Tenaga Kerja tahun 2003, dalam
melaksanakan hubungan industrial, pekerja dan serikat pekerja mempunyai
fungsi menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga
ketertiban demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara
demokratis, mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut
memajukan perusahaan dan memperjuangkan kesejahteraan anggota
beserta keluarganya.
3. Cara Membuat Serikat Kerja
Sesuai pasal 5 UU No. 21 Tahun 2000, sebuah serikat buruh/serikat pekerja
dapat dibentuk oleh minimal 10 orang karyawan di suatu perusahaan. Dalam
undang-undang yang sama disebutkan bahwa pembentukan serikat pekerja
ini tidak diperbolehkan adanya campur tangan dari perusahaan, pemerintah,

partai politik, atau pihak manapun juga. Serikat pekerja juga harus memiliki
anggaran dasar yang meliputi :
a. nama dan lambang
b. dasar negara, asas, dan tujuan
c. tanggal pendirian
d. tempat kedudukan
e. keanggotaan dan kepengurusan
f.

sumber dan pertanggungjawaban keuangan

g. ketentuan perubahan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga

4. Cara Menjadi Anggota Serikat Kerja


Caranya simple sebetulnya. Pada dasarnya sebuah serikat buruh/serikat
pekerja harus terbuka untuk menerima anggota tanpa membedakan aliran
politik, agama, suku dan jenis kelamin. Jadi sebagai seorang karyawan di
suatu perusahaan, anda hanya tinggal menghubungi pengurus serikat
buruh/serikat pekerja di kantor anda, biasanya akan diminta untuk mengisi
formulir keanggotaan untuk data. Ada pula sebagian serikat pekerja yang
memungut iuran bulanan kepada anggotanya yang relatif sangat kecil
berkisar Rp. 1,000 - Rp. 5,000, gunanya untuk pelaksanaan-pelaksanaan
program penyejahteraan karyawan anggotanya.
5. Keuntungan Serikat Pekerja
Banyak sekali keuntungan menjadi anggota serikat pekerja, terlebih jika
serikat pekerja perusahaan anda sudah berafiliasi ke federasi serikat pekerja
dan konfederasi serikat pekerja.
Sebagai contoh, anggota serikat pekerja akan mendapatkan programprogram training peningkatan kemampuan kerja dan diri seperti
training negotiation skill, training pembuatan perjanjian kerja bersama, dll.
Selain itu, anggota serikat pekerja juga akan mendapat bantuan hukum saat
tertimpa masalah dengan perusahaan yang berkaitan dengan hukum dan
pemenuhan hak-hak sebagai karyawan.
6. Dilema Yang Dihadapi Serikat Pekerja
Biasanya dilihat dari dua pendekatan yaitu
a. BUSINESS UNIONISM
Biasanya mempunyai tujuan untuk serikat pekerja yaitu Memaksimalkan
jumlah anggota yang dapat bekerja atau Memaksimalkan upah dan
tunjangan dari anggota
b. SOCIAL UNIONISM
Biasanya mempunyai tujuan untuk serikat pekerja yaitu Memaksimalkan
kesejahteraan dari anggota atau Memaksimalkan kesejahteraan dari
masyarakat yang bekerja.

E. Hak-hak Karyawan Secara Umum Dilindungi Oleh Undang-Undang


1. Hak atas pekerjaan, kerja merupakan hak asasi manusia karena dengan
hakakan hidup.
2. Hak atas upah yang adil sehingga tidak ada diskrimanitif dalam
pemberianupah.
3. Hak untuk berserikat dan berkumpul, dapat menjadi media advokasi
bagi pekerja.
4. Hak untuk perlindungan keamanan dan kesehatan.
5. Hak untuk diproses hukum secara sah, hak untuk diperlakukan sama.
6. Hak atas rahasia pribadi.
7. Hak atas kebebasan suara hati.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsep hubungan antara organisasi dan karyawan meliputi beberapa hal
seperti hubungan antara atasan dan pegawai, hubungan supervisor dan
pegawai, hubungan komunikasi fungsional antar karyawan, hubungan
industrial, dan keterkaitan antara pemerintah, karyawan, dan manajemen.
Hubungan antara atasan dan pegawai mempunyai dua aspek yaitu: sistem
formal bagi konsultasi dan negosiasi serta pemecahan permasalahan, dan
bidang hubungan informal pegawai. Hubungan Industrial merupakan
cerminan adanya perubahan-perubahan dalam sifat dasar kerja di dalam
suatu masyarakat (baik dalam arti ekonomi maupun sosial) dan
adanya perbedaan pandangan mengenai peraturan perundangan- undangan
tentang ketenagakerjaan. Keterkaitan antara pemerintah, pegawai, dan
manajemen adalah berupa Pemerintah memberikan perlindungan dari
aktivitas ilegal manajemen kepada karyawaan, sedangkan karyawaan
memberikan kinerja yang baik kepada manajemen serta manajemen
memberikan peluang berkarya kepada karyawan dan pemerintah
memberikan perlindungan dari aktivitas ilegal organisasi karyawan kepada
manajemen. Etika tenaga kerja meliputi etika karyawan terhadap organisasi
serta sebaliknya. Organisasi diharuskan memenuhi hak-hak karyawan
sedangkan karyawan diharuskan melakukan hal-hal yang mendorong
kemajuan organisasi. Hukum yang berbicara mengenai karyawan dan
organisasi menghasilkan 3 peraturan wajib, yaitu kontrak, aspek esensial
dalam kontrak, serta peraturan perusahaan. Perserikatan kerja merupakan
merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja baik di
perusahaan maupun di luar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja serta meningkatkan
kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Serikat pekerja berfungsi
menjalankan pekerjaan sesuai dengan kewajibannya, menjaga ketertiban
demi kelangsungan produksi, menyalurkan aspirasi secara demokratis,
mengembangkan keterampilan, dan keahliannya serta ikut memajukan
perusahaan
dan
memperjuangkan kesejahteraan
anggota
beserta
keluarganya.

B. Saran
Setelah menguraikan kesimpulan diatas maka kami sangat membutuhkan
saran dari rekan-rekan mahasiswa mengenai makalah kami. Dan semoga
setelah membaca makalah ini Anda dapat memahami dan mengatasi
masalah tentang employee retention dan mengetahui bagaimana informasi
mengenai sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono, Sonny. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya


Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Manchester Open Learning. Mengelola Sumber Daya Manusia dan Hubungan
Karyawan. Diterjemahkan oleh Yulia Sri Haryani. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 1995.
Rowley, Chris, Keith Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia: The Key
Concepts. Diterjemahkan oleh Elviyola Pawan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.
http://epsmanajemensdm.blogspot.co.id/2011/07/hubungan-industrialindustrial-relation.html diakses pada 19 oktober 2016
http://lutfannisa.blogspot.co.id/2012/09/hubungan-antara-karyawan-danperusahaan.html diakses pada 19 oktober 2016
http://www.academia.edu/6407940/ETIKA_DAN_HUBUNGAN_DENGAN_TENAG
A_KERJA diakses pada 19 oktober 2016
http://qomaruzzaman123.blogspot.co.id/2012/05/etika-dan-kewajibankaryawan.html diakses pada 19 oktober 2016
http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/serikatpekerja/bergabung-bersama-serikat-buruh-serikat-pekerja diakses pada 19
oktober 2016

Anda mungkin juga menyukai