Izin menanggapi hasil Tugas Dua (2) Mata Kuliah Hubungan Industrial yang membahas
mengenai :
1. Sebutkan dan jelaskan peran lembaga - lembaga dalam hubungan industrial nasional
dalam kesempatan kerja bersama!
Jawab
Adanya kesepakatan kerja bersama menunjukkan bahwa hubungan industrial yang ada
dalam perusahaan berjalan dengan baiik. Hal itupun tidak luput dari kesepakatan kerja
bersama, tujuan bersama, ataupun peran Lembaga-lembaga yang mengatur kesepakatan
kerja bersama.
This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-11-2022 01:13:24 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/175217261/Tugas-2-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Ade-Rifai-Hpdf/
Adapun tujuan lembaga kerja sama tripartite adalah sebagai berikut :
1) Menciptakan pemahaman bersama mengenai masalah ketenagakerjaan
2) Menciptakan kerja sama unsur tripartite memecahkan masalah tenaga
kerja
3) Merumuskan saran kebijakan ekonomi dan social
4) Membangun konsensus untuk kebijakan dan melaksanakannya
5) Membangun iklim kerja sama dan mengurangi konflik
6) Menciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis
7) Mendorong peningkatan produktivitas pertumbuhan perusahaan
2. Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, ingin mengundurkan diri dari
perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak
diperusahaan selama 3 (tiga) bulan lagi. Berdasarkan UU No. 13 tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan, pasal 61, karyawan tersebut harus membayar ganti rugi, adapun
komponen gaji karyawan terdiri dari dua yaitu gaji pokok dan tunjangan. Jelaskan apa
yang anda ketahui bunyi dari UU No. 13 tahun 2013 pasal 61 dan berikan kesimpulan
apa yang dapat anda simpulkan dari kasus diatas!
Jawab
Jika mengundurkan diri (resign) sebelum waktu kontrak selesai, pihak yang mengakhiri
hubungan kerjatersebut wajib membayar ganti rugi sebesar upah pekerja sampai batas
waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
Bahwa apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
waktu yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (“PKWT”), atau
berakhirnya hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”) pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti
rugi kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya
jangka waktu perjanjian kerja. Demikian yang disebut dalam Pasal 62 UU
Ketenagakerjaan.
This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-11-2022 01:13:24 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/175217261/Tugas-2-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Ade-Rifai-Hpdf/
“Perjanjian kerja berakhir apabila:
• Pekerja meninggal dunia;
• Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
• Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
• Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.”
Mengundurkan diri (resign) bukanlah salah satu berakhirnya perjanjian kerja yang disebut
pada Pasal 61 ayat (1) UU Ketenagakerjaan di atas. Ini artinya, jika mengundurkan diri
sebelum waktu kontrak selesai, maka Anda selaku pihak yang mengakhiri hubungan kerja
tersebut wajib membayar ganti rugi.
Adapun perhitungan ganti rugi kepada pihak lainnya yaitu sebesar upah pekerja/buruh
sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.
Dalam pemberian upah atau gaji kepada pekerjanya, perusahaan biasanya akan
memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sistem upah. Adapun faktor-
faktor tersebut meliputi tingkat harga, produktivitas kerja, struktur ekonomi dan juga
peraturan dari pemerintah.
Besar-kecilnya upah di suatu perusahaan, tidak bisa dilihat dan diukur hanya dari satu
atau beberapa aspek saja. Dengan perkataan lain, besar-kecilnya upah pekerja/buruh di
suatu perusahaan atau pada suatu jabatan tertentu (yang setara), sangat ditentukan oleh
banyak faktor, antara lain :
• Faktor lamanya masa kerja -yang atas dasar pengalaman kerja (experience),
mempengaruhi perkembangan skill secara empirik (autodidak)
This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-11-2022 01:13:24 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/175217261/Tugas-2-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Ade-Rifai-Hpdf/
• Faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta kemahiran dalam
melakukan pekerjaan
• Tinggi-rendahnya produktivitas, atau besar-kecilnya produk yang dihasilkan
(kinerja)
• Faktor volume dan beban kerja serta besar-kecilnya resiko pekerjaan
• Tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-jawab) seseorang
pekerja/buruh
• Aspek kewilayahan, seperti jauh-dekatnya lokasi atau tempat kerja atau
perbedaan wilayah -penetapan- upah
• Aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan kejujuran serta nilai-
nilai kepribadian lainnya bagi seseorang pekerja (aspek personality)
• Banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang dimiliki,
atau tinggi-rendahnya kualifikasi pendidikan (sebagai basic start awal dalam
bekerja dan lain-lain sebagainya.
Dari semua faktor tersebut, faktor yang paling dominan dan sangat besar mempengaruhi
terhadap tinggi rendahnya atau besar-kecilnya upah, adalah sertifikasi
kompetensi dan tingkat produktivitas pekerja/buruh. Artinya, semakin banyak sertifikasi
kompetensi yang dimiliki seseorang pekerja atau buruh yang dibarengi dengan semakin
tingginya produktivitas yang dihasilkan serta semakin apiknya hasil kerja yang dilakukan,
maka secara otomatis akan mempengaruhi semakin besarnya gaji atau upah
produktivitas (salary) yang didapatan.
Sumber Referensi :
• Ariani, Dorethea Wahyu. (2021). “BMP EKMA 4376 Hubungan Industrial.”
Universitas Terbuka : Tangerang selatan.
This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-11-2022 01:13:24 GMT -06:00
https://www.coursehero.com/file/175217261/Tugas-2-HUBUNGAN-INDUSTRIAL-Ade-Rifai-Hpdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)