Anda di halaman 1dari 4

Saudara mahasiswa silahkan anda mengerjakan TUGAS 2 berikut ini!

1. Sebutkan dan jelaskan peran lembaga - lembaga dalam hubungan industrial nasional
dalam kesempatan kerja bersama!
2. Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, ingin mengundurkan diri dari
perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak
diperusahaan selama 3 (tiga) bulan lagi. Berdasarkan UU No. 13 tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan, pasal 61, karyawan tersebut harus membayar ganti rugi, adapun
komponen gaji karyawan terdiri dari dua yaitu gaji pokok dan tunjangan. Jelaskan apa
yang anda ketahui bunyi dari UU No. 13 tahun 2013 pasal 61 dan berikan kesimpulan apa
yang dapat anda simpulkan dari kasus diatas!
3. Upah merupakan penghasilan karyawan dan merupakan biaya produksi perusahaan,
semakin tinggi tingkat upah (pendapatan) semakin besar peluang seseorang untuk dapat
memenuhi dan memperbaiki tingkat hidupnya. Faktor-faktor apa saja yang anda ketahui
yang dapat mempengaruhi tingkat upah? dan berikan penjelasan anda!

JAWABAN

1. Badan Lembaga Hubungan Industrial Nasional


a. Lembaga kerjasam Bipartit
Peranan Lembaga Kerjasama bipartite antara lain :
- Menampung dan menyalurkan aspirasi karyawan
- Menampung dan menyelesaikan keluh kesah
- Mempersiapkan bahan dan menjelaskan peraturan perusahaan untuk
ditetapkan oleh pengusaha dan manajemen
- Mempersiapkan bahan untuk tim perunding dalam merumuskan perjanjian
kerja Bersama
- Menjelaskan isi dan cara pelaksanaan peraturan perusahaan atau perjanjian
kerja Bersama
- Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan pemerintah atau
perjanjian kerja Bersama.
- Menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan serikat pekerja dan pelatihan
tenaga supervise
- Menyelenggarakan program koperasi karyawan
- Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dan program keluarga berencana
- Mengoordinasikan program panitia Pembina keselanatan dan Kesehatan
kerja
- Mengoordinasikan program gugus kendali mutu
- Meningkatkan partisipasi karyawan dan produktivitas perusahaan
- Membangun hubungan industrial yang aman, harmonis, dinamis dan
berkeadilan.
b. Lembaga kerja sama tripartite
Peran Lembaga Kerjasama tripartite adalah :
- Menciptakan pemahaman Bersama mengenai masalah ketenagakerjaan
- Menciptakan Kerjasama unsur tripartite memecahkan masalah tenaga
kerja
- Merumuskan saran kebijakan ekonomi dan social
- Membangun consensus untuk kebijakan dan melaksanakannya
- Membangun iklim kerja sama dan mengurangi konflik
- Menciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis
- Mendorong peningkatan produktivitas pertumbuhan perusahaan.
c. Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Peran Lembaga ini adalah melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat
antara pengusaha dan karyawan, apabila tidak tercapai mufakat maka prosedur
perselisihan diatur dengan undang – undang yaitu UU No.2 tahun 2004 tentang
penyelesaian perselisihan hubungan industrial. Lembaga penyelesaian
perselisihan hubungan industrial berfungsi untuk menyelesaikan perbedaan
pendapat antara pengusaha dan karyawan atau dengan serikat pekerja.
Perselisihan tersebut meliputi perselisihan hak, kepentingan, pemutusan hubungan
kerja, dan perselisihan antara serikat pekerja.
2. UU Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 Pasal 61 ayat 1 dan ayat 2 tentang hubungan
kerja dinyatakan :
1) Pekerja / buruh dari perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh tidak boleh
digunakan oleh pemberi kerja untuk melaksanakan kegiatan pokok atau kegiatan
yang berhubungan langsung dengan proses produksi, kecuali untuk kegiatan jasa
penunjang atau kegiatan yang tidak berhubungan langsung dengan proses
produksi.
2) Penyedia jasa pekerja/buruh untuk kegiatan jasa penunjang atau kegiatan yang
tidak berhubungan langsung dengan proses produksi harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Adanya hubungan kerja antara pekerja/buruh dan perusahaan penyedia
jasa pekerja/buruh
b. Perjanjian kerja yang berlaku dalam hubungan kerja sebagaimana
dimaksud pada huruf a adalah perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 (mengenai
jangka waktu perjanjian kerja) dan/atau perjanjian kerja waktu tidak
tertentu yang dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah
pihak
c. Perlindungan upah da kesejahteraan, syarat-syarat kerja, serta perselisiha
yang timbul menjadi tanggung jawab perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh.
d. Perjanjian antara perusahaan pengguna jasa pekerja/buruh dan perusahaan
lain yang bertindak sebagai perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh
dibuat secaravtertulis dan wajib memuat pasal-pasal sebagaimana
dimaksud dalam undang – undang ini.
Berdasarkan pasal tersebut, maka hubungan kerja antara pengusaha dan
karyawan dan hubungan kerja antar karyawan menjadi hal yang penting
dalam melaksanakan proses produsi di perusahaan. Selain itu, perjanjian kerja
atau yang sering disebut dengan kesepakatan kerja bersama merupakan hal
yang penting yang dapat mendukung proses produksi dalam perusahaan atau
organisasi tersebut.
3. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat upah, yaitu :
a. Pendidikan dan keterampilan
Secara umum, pendidikan dan keterampilan karyawan sangat berpengaruh pada
penentuan upah yag akan diterimanya. Semakin tinggi tingkat pendidikan
dan/atau keterampilan karyawan, maka semakin mudah karyawan tersebut
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya, sehingga produktivitasnya juga
meningkat.
b. Kondisi pasar
Kondisi pasar kerja sangat mempengaruhi karyawan tersebut. Apabila tingkat
permintaan akan tenaga kerja rendah padahal penawaran tenaga kerja tinggi,
maka akan terjadi pengangguran. Dalam kondisi tersebut posisi tawar-menawar
pekerja rendah, sehingga tingkat upah juga rendah. Sebaliknya, apabila
permintaan tenaga kerja tinggi dan penawarannya rendah maka posisi tawar-
menawar tenaga kerja tinggi dan tingkat upah juga meningkat.
c. Biaya hidup
Biaya hidup suatu daerah akan menentukan besarnya tingkat upah yang berlaku di
daerah tersebut. Hal ini terjadi untuk tetap mempertahankan kesejahteraan
karyawan/pekerja tersebut.
d. Kemampuan perusahaan
Kemampuan perusahaan dalam menentukan tingkat upah merupakan penentu
utama besarnya upah yang diterima karyawan. Bila perusahaan tidak mampu
membayar, maka perusahaan dapat disebut tidak efiseien, gulung tikar, dan harus
ditutup.
e. Kemampuan serikat pekerja
Fungsi utama serikat pekerja adalah membela kepentingan pekerja atau karyawan,
penyalur aspirasi karyawan, dan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Pelaksana fungsi tersebut pada dasarnya dilakukan melalui perundingan
pembuatan perjanjian kerja bersama. Bila serikat pekerja telah cukup kuat dan
profesional, maka serikat pekerja dapat memperjuangkan perbaikan pengupahan
bagi karyawan.
f. Produktivitas kerja
Kaitan antara produktivitas kerja dan engupahan memang perlu dipahami oleh
semua pihak. Kelagsungan hidup dan kemajuan perusahaan sangat bergantung
dari tingkat produktivitas kerja.
g. Kebijakan pemerintah
Dalam beberapa hal pemerintah sering kali melakukan intervensi terhadap
penguahan dan tidak hanya menyerahkan pada mekanisme pasar. Hal ini
dilakukan untuk menjamin agar upah minimum karyawan tidak menurun dan
untuk menjamin tersedianya kesempatan kerja.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah diatas, merupakan hal yang
erat kaitannya dengan kesejahteraan karyawan. Karena tingkat upah menjadi salah satu
permasalahan yang paling sering dihadapi di Indonesia, sehingga dapat mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan. Upah merupakan penghasilan karyawan dan merupakan
biaya produksi perusahaan. Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
upah ini diharapkan dapat menjadi upaya peningkatan kesejahteraan baik dari segi
internal maupun eksternal.
SUMBER : EKMA 4367
No. 1 Modul 3
No. 2 Modul 3 dan 4
No. 3 Modul 4

Anda mungkin juga menyukai