HUBUNGAN INDUSTRIAL
Dosen pengampuh :
MARTHEN ADRIAN IZAAK NAHUMRY, S.E, M.Si
Disusun oleh:
GERSON BIROMEN : NPM 202260201021
FRENGKI AIMBARU : NPM
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar belakang............................................................................ 1
B. Rumusan masalah....................................................................... 1
C. Tujuan hubungan industrial ....................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Hubungan industrial mengenal pengertian dan tujuan didalamnya 3
B. Instrument Pasar Modal............................................................. 5
C. Para pemain pasar modal........................................................... 5
D. Lembaga yang terlibat di dalam pasar modal............................ 7
E. Pasar perdana ............................................................................ 8
BAB III
KESIMPULAN......................................................................................... 10
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Saat terjun ke dunia kerja, terdapat satu hubungan yang memiliki peran penting
dalam kesuksesan perusahaan yaitu hubungan industrial. Hubungan industrial
adalah hubungan yang terjalin antara pekerja, pemberi kerja dan juga
pemerintah sebagai pihak ketiga.
Hubungan industrial ini memainkan peran kunci dalam menciptakan lingkungan
kerja yang seimbang dan produktif. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
lanjut, simak penjelasannya di bawah ini.
Dalam Pasal 1 Angka 16 UU Ketenagakerjaan, hubungan industrial
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang terbentuk antara para pihak yang
terlibat dalam proses produksi barang dan atau jasa yang terdiri dari pekerja,
pengusaha dan pemerintah yang berdasarkan pada nilai-nilai pancasila dan
UUD 1945. Dengan demikian, yang dimaksud hubungan industrial tidak hanya
terjadi di bidang industri saja.
Secara sederhana, hubungan industrial adalah hubungan yang terjalin antara
pihak-pihak yang terlibat dalam suatu kegiatan usaha. Hal ini juga mencakup
segala hal yang terkait dengan pekerja, termasuk perjanjian kerja, kondisi kerja,
upah, hak dan kewajiban, serta mekanisme penyelesaian sengketa.
Dasar hukum yang menjadi landasan hubungan industrial ini adalah UU No. 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan UU No. 2 Tahun 2004 Tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial. Peraturan tersebut yang
nantinya akan mengatur hubungan industri di Indonesia dan mekanisme
penyelesaian jika terjadi sengketa.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hubungan industrial
2. Apa itu mengenal pengertian dan tujuan didalamnya?
3. Apa yang di maksud dengan industrial?
4. Lembaga apa saja yang terlibat dalm industrial?
5. Apa itu industrial dan perdana?
1
BAB II
PEMBAHASAN
Hubungan kerja yang memiliki potensi timbulnya perbedaan pendapat atau bahkan
konflik. Cara mencegah timbulnya akibat buruk, maka perlu adanya pengaturan di
dalam hubungan kerja ini dalam bentuk PKB. Praktiknya persyaratan kerja diatur
dalam bentuk perjanjian kerja yang sifatnya perorangan.
PKB dibuat atas persetujuan kedua pihak yakni pemberi kerja dan pekerja.
Pengaturan syarat kerja bersifat kolektif dapat dalam bentuk Peraturan Perusahaan
(PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Perjanjian Kerja Bersama atau PKB
sebelumnya dikenal juga dengan istilah KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) / CLA
(Collective Labour Agreement).
KKB atau CLA adalah merupakan perjanjian hasil perundingan yang berisi syarat-
syarat kerja, hak, dan kewajiban para pihak. Manajemen Perusahaan menjadi wakil
pengusaha dan Serikat Karyawan Bidang Ketenakerjaan yang mewakili pekerja.
Aturan perjanjian tertuang dalam Pasal 1 UU No.13 tahun 2003 Point 21,[3] bahwa
PKB dibuat dengan melalui perundingan antara manajemen dan serikat karyawan.
Poin yang tertuang bertujuan untuk menjamin kepastian dan perlindungan di dalam
hubungan kerja. Partisipasi perjanjian merupakan upaya bersama untuk memetakan
dan menentukan nasib perusahaan kedepan. PKB berlaku paling lama adalah dua
tahun dan dapat diperpanjang paling lama satu tahun.
c) Meningkatkan kesejahteraan
Hubungan industrial yang baik juga akan berkontribusi pada
kesejahteraan pekerjanya. Sebab dengan hubungan industrial yang baik
tersebut akan menciptakan kondisi kerja yang aman, memberikan
kesempatan untuk pengembangan karir, dan menyediakan jaminan
kesehatan serta manfaat lainnya.
d) Mendukung produktivitas
Selanjutnya, tujuan dari hubungan industrial adalah untuk meningkatkan
produktivitas pekerja. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang positif
dan mendukung, hubungan industrial yang baik dapat meningkatkan
kinerja dan produktivitas pekerja. Sebab pekerja akan merasa dihargai
dan didukung yang mana hal tersebut membuat pekerja lebih cenderung
untuk mencapai tujuan perusahaan.
UU yang terdiri dari 193 pasal ini berfungsi untuk mengatur perusahaan
dan karyawan atau pekerja yang berisi aturan main yang harus dipahami,
termasuk mengenai pengertian hubungan industrial.
Hubungan Industrial adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam
proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh, dan
pemerintah yang berdasarkan nilai nilai Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Terutama yang menangani proses produksi maupun pelayanan dari sebuah suatu perusahaan.
Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik, dapat memulai untuk menciptakan hubungan
industrial yang sejalan, mensejahterakan, harmonis, serta aman.
Pemerintah
Dalam pengertian hubungan industrial, pemerintah adalah entitas yang
memiliki fungsi sebagai pihak yang membuat kebijakan, memberikan
pelayanan, serta mengawasi jalannya sebuah usaha.
Selain itu, pemerintah juga berhak menindak jika ada pihak yang
melanggar aturan yang sudah dimuat di peraturan perundang-undangan
ketenagakerjaan.
BAB III
KESIMPULAN
Menurut Udang-undang nomor 02 Tahun 1CC2 tentang ketenagakerjaan,yang
dimaksud dengan ketenagakerjaan itu sendiri adalah segala hal yang
berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah
masakerja. Jadi hukum ketenagakerjaan dapat diartikan sebagai peraturan-
peraturan yang mengatur tenaga kerja pada waktu sebelum selama dan sesudah
masa kerja. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk memilih,mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh
penghasilan yang layak didalam atau di luar negeri. Dari pengertian tersebut
dapat dijelaskan bahwa serikat pekerja adalah organisasi yang dibentuk oleh
pekerja dan mempunyai sifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan
bertanggungjawab. Adapun tujuan dari serikat pekerja adalah memperjuangkan,
membela serta melindungi hak dan kepentingan pekerja/buruh serta
meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
Daftar Isi
Daftar Isi
. Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen hubungan industrial. Depok:
Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. ISBN
9789792452983.
Hakim, Abdul (2009). Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
"UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [JDIH BPK RI]".
peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2021-10-26.
Daftar Isi
. Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen hubungan industrial. Depok:
Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. ISBN
9789792452983.
Hakim, Abdul (2009). Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
"UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [JDIH BPK RI]".
peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2021-10-26.
Daftar Isi
. Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen hubungan industrial. Depok:
Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. ISBN
9789792452983.
Hakim, Abdul (2009). Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
"UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [JDIH BPK RI]".
peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2021-10-26.
Daftar Isi
. Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen hubungan industrial. Depok:
Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. ISBN
9789792452983.
Hakim, Abdul (2009). Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
"UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [JDIH BPK RI]".
peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2021-10-26.
Daftar Isi
. Simanjuntak, Payaman J. (2011). Manajemen hubungan industrial. Depok:
Lembaga Penerbit, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. ISBN
9789792452983.
Hakim, Abdul (2009). Dasar-Dasar Hukum Ketenagakerjaan. Bandung: PT.
Citra Aditya Bakti.
"UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan [JDIH BPK RI]".
peraturan.bpk.go.id. Diakses tanggal 2021-10-26.