Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ridwan Dwi Nurcahyo

NIM : 042957151
Makul : Hubungan Industrial
Prodi : Manajemen

1. Sebutkan dan jelaskan peran lembaga - lembaga dalam hubungan industrial nasional dalam
kesempatan kerja bersama!
Jawaban :

Adanya kesepakatan kerja bersama menunjukkan bahwa hubungan industrial yang ada
dalam perusahaan berjalan dengan baiik. Hal itupun tidak luput dari kesepakatan kerja
bersama, tujuan bersama, ataupun peran Lembaga-lembaga yang mengatur kesepakatan
kerja bersama.

Umumnya di berbagai negara di dunia, khususnya di Indonesia, sudah memiliki lembaga-


lembaga yang bertugas untuk mengatur serta melaksanakan kesepakatan kerja bersama,
baik antara pengusaha dengan karyawan atau serikat pekerja manapun antara pihak internal
dengan pihak eksternal perusahaan, dan sebagainya.
Adapun bentuk-bentuk dan peran lembaga hubungan industrial dalam kesepakatan kerja
bersama adalah :

 Lembaga Kerja Sama Bipartit


Lembaga kerja sama bipartit merupakan lembaga kerja sama antara pengusaha dan
organisasi karyawan.

Lembaga kerja sama bipartit memfokuskan kegiatannya pada fungsi tradisional dan
konvesional, yaitu menampung, membahas, dan menyelesaikan keluh kesah
karyawan, serta mempersiapkan bahan dan memonitor pelaksanaan peraturan
pemerintah dan perjanjian kerja bersama,

 Lembaga Kerja Sama Tripartit


Lembaga kerja sama tripartit merupakan lembaga kerja sama yang anggota-
anggotanya terdiri dari unsur-unsur pemerintah, organisasi, karyawan, dan
organisasi pengusaha.

Fungsi lembaga kerja sama tripartit adalah sebagai forum komunikasi, konsultasi,
dan negosiasi baik ke dalam maupun ke luar lingkungan organisasi.
Adapun tujuan lembaga kerja sama tripartite adalah sebagai berikut :

1) Menciptakan pemahaman bersama mengenai masalah ketenagakerjaan


2) Menciptakan kerja sama unsur tripartite memecahkan masalah tenaga
kerja
3) Merumuskan saran kebijakan ekonomi dan social
4) Membangun konsensus untuk kebijakan dan melaksanakannya
5) Membangun iklim kerja sama dan mengurangi konflik
6) Menciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis
7) Mendorong peningkatan produktivitas pertumbuhan perusahaan

This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-10-2022 06:24:28 GMT -06:00
 Lembaga Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industial
https://www.coursehero.com/file/176588087/TUGAS-2-RIDWAN-DWI-NURCAHYO-042957151-HUBUNGAN-INDUSTRIALdocx/
Nama : Ridwan Dwi Nurcahyo
NIM : 042957151
Makul : Hubungan Industrial
Prodi : Manajemen

Berfungsi menyelesaikan perselisihan karena perbedaan pendapat antara


pengusaha dan karyawan atau serikat pekerja. Perselisihan tersebut meliputi
perselisihan hak, kepentingan, pemutus hubungan kerja, dan perselisihan antar
serikat pekerja.

2. Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, ingin mengundurkan diri dari perusahaan
tempatnya bekerja. Karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak diperusahaan selama 3 (tiga)
bulan lagi. Berdasarkan UU No. 13 tahun 2013 tentang ketenagakerjaan, pasal 61, karyawan tersebut
harus membayar ganti rugi, adapun komponen gaji karyawan terdiri dari dua yaitu gaji pokok dan
tunjangan. Jelaskan apa yang anda ketahui bunyi dari UU No. 13 tahun 2013 pasal 61 dan berikan
kesimpulan apa yang dapat anda simpulkan dari kasus diatas!
Jawaban :

Jika mengundurkan diri (resign) sebelum waktu kontrak selesai, pihak yang mengakhiri
hubungan kerjatersebut wajib membayar ganti rugi sebesar upah pekerja sampai batas
waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.

Bahwa apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka
waktu yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (“PKWT”), atau berakhirnya
hubungan kerja bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
61 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UU
Ketenagakerjaan”) pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi
kepada pihak lainnya sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka
waktu perjanjian kerja. Demikian yang disebut dalam Pasal 62 UU Ketenagakerjaan.

Adapun selengkapnya bunyi selengkapnya Pasal 61 ayat (1) UU Ketenagakerjaan yang


dimaksud adalah:
“Perjanjian kerja berakhir apabila:

 Pekerja meninggal dunia;


 Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
 Adanya putusan pengadilan dan/atau putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
 Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.”

Mengundurkan diri (resign) bukanlah salah satu berakhirnya perjanjian kerja yang disebut
pada Pasal 61 ayat (1) UU Ketenagakerjaan di atas. Ini artinya, jika mengundurkan diri
sebelumby waktu
This study source was downloaded kontrak from
100000855067952 selesai, maka Anda
CourseHero.com selaku 06:24:28
on 11-10-2022 pihak GMT
yang-06:00
mengakhiri hubungan kerja
tersebut wajib membayar ganti rugi.
https://www.coursehero.com/file/176588087/TUGAS-2-RIDWAN-DWI-NURCAHYO-042957151-HUBUNGAN-INDUSTRIALdocx/
Nama : Ridwan Dwi Nurcahyo
NIM : 042957151
Makul : Hubungan Industrial
Prodi : Manajemen

Adapun perhitungan ganti rugi kepada pihak lainnya yaitu sebesar upah pekerja/buruh
sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja.

3. Upah merupakan penghasilan karyawan dan merupakan biaya produksi perusahaan, semakin tinggi
tingkat upah (pendapatan) semakin besar peluang seseorang untuk dapat memenuhi dan memperbaiki
tingkat hidupnya. Faktor-faktor apa saja yang anda ketahui yang dapat mempengaruhi tingkat upah?
dan berikan penjelasan anda!
Jawaban :

Seorang pekerja menerima upah adalah satu hal yang lumrah. Upah sendiri bisa diartikan
sebagai sejumlah imbalan dalam bentuk uang yang diterima oleh pekerja atas jasa
pekerjaan yang telah dilakukan. Sementara itu, sistem upah adalah kebijakan dan strategi
yang menentukan kompensasi (bayaran atau upah) yang diterima pekerja.

Dalam pemberian upah atau gaji kepada pekerjanya, perusahaan biasanya akan
memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sistem upah. Adapun faktor-
faktor tersebut meliputi tingkat harga, produktivitas kerja, struktur ekonomi dan juga
peraturan dari pemerintah.

Besar-kecilnya upah di suatu perusahaan, tidak bisa dilihat dan diukur hanya dari satu atau
beberapa aspek saja. Dengan perkataan lain, besar-kecilnya upah pekerja/buruh di suatu
perusahaan atau pada suatu jabatan tertentu (yang setara), sangat ditentukan oleh banyak
faktor, antara lain :

 Faktor lamanya masa kerja -yang atas dasar pengalaman kerja (experience),
mempengaruhi perkembangan skill secara empirik (autodidak)
 Faktor profesionalisme, keterampilan dan kecakapan serta kemahiran dalam
melakukan pekerjaan
 Tinggi-rendahnya produktivitas, atau besar-kecilnya produk yang dihasilkan
(kinerja)
 Faktor volume dan beban kerja serta besar-kecilnya resiko pekerjaan
 Tinggi-rendahnya jabatan (terkait wewenang dan tanggung-jawab) seseorang
This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-10-2022 06:24:28 GMT -06:00
pekerja/buruh
 Aspek kewilayahan, seperti jauh-dekatnya lokasi atau tempat kerja atau perbedaan
https://www.coursehero.com/file/176588087/TUGAS-2-RIDWAN-DWI-NURCAHYO-042957151-HUBUNGAN-INDUSTRIALdocx/
Nama : Ridwan Dwi Nurcahyo
NIM : 042957151
Makul : Hubungan Industrial
Prodi : Manajemen

wilayah -penetapan- upah


 Aspek kepribadian, terkait dengan tingkat kepercayaan dan kejujuran serta nilai-
nilai kepribadian lainnya bagi seseorang pekerja (aspek personality)
 Banyak atau sedikitnya uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang dimiliki, atau
tinggi-rendahnya kualifikasi pendidikan (sebagai basic start awal dalam bekerja dan
lain-lain sebagainya.

Dari semua faktor tersebut, faktor yang paling dominan dan sangat besar mempengaruhi
terhadap tinggi rendahnya atau besar-kecilnya upah, adalah sertifikasi kompetensi
dan tingkat produktivitas pekerja/buruh. Artinya, semakin banyak sertifikasi kompetensi yang
dimiliki seseorang pekerja atau buruh yang dibarengi dengan semakin tingginya produktivitas
yang dihasilkan serta semakin apiknya hasil kerja yang dilakukan, maka secara otomatis
akan mempengaruhi semakin besarnya gaji atau upah produktivitas (salary) yang didapatan.

Sumber Referensi :
 Ariani, Dorethea Wahyu. (2021). “BMP EKMA 4376 Hubungan Industrial.”
Universitas Terbuka : Tangerang selatan.

This study source was downloaded by 100000855067952 from CourseHero.com on 11-10-2022 06:24:28 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/176588087/TUGAS-2-RIDWAN-DWI-NURCAHYO-042957151-HUBUNGAN-INDUSTRIALdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai