Anda di halaman 1dari 6

Assalamu’alaikum wr.

wb

Nama : M Syarif Nur Hidayat

NIM : 044136031

Mata Kuliah : Hubungan Industrial

Tugas 2

1. Sebutkan dan jelaskan peran lembaga - lembaga dalam hubungan industrial nasional
dalam kesempatan kerja bersama!

2. Seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta, ingin mengundurkan diri dari
perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan tersebut masih mempunyai sisa kontrak
diperusahaan selama 3 (tiga) bulan lagi. Berdasarkan UU No. 13 tahun 2013 tentang
ketenagakerjaan, pasal 61, karyawan tersebut harus membayar ganti rugi, adapun
komponen gaji karyawan terdiri dari dua yaitu gaji pokok dan tunjangan.

Jelaskan apa yang anda ketahui bunyi dari UU No. 13 tahun 2013 pasal 61 dan berikan
kesimpulan apa yang dapat anda simpulkan dari kasus diatas!

3. Upah merupakan penghasilan karyawan dan merupakan biaya produksi perusahaan,


semakin tinggi tingkat upah (pendapatan) semakin besar peluang seseorang untuk dapat
memenuhi dan memperbaiki tingkat hidupnya.

Faktor-faktor apa saja yang anda ketahui yang dapat mempengaruhi tingkat upah? dan
berikan penjelasan anda!
1. Ada beberapa peran lembaga-lembaga dalam hubungan industrial nasional dalam
kesepakatan kerja Bersama diantaranya
A. Lembaga kerja bipartit memiliki fungsi untuk forum komunikasi dan konsultasi
terhadap permasalahan tenaga kerja di suatu perusahaan. Hal ini harus dilakukan
agar meminimalisir hingga mencegah terjadi tidak kepedulian terhadap tenaga kerja
di perusahaan. Peranan lembaga kerja sama bipartit antara lain:
- Menampung dan menyalurkan aspirasi karyawan;
- Menampung dan menyelesaikan keluh kesah;
- Mempersiapkan bahan dan menjelaskan peraturan perusahaan untuk
ditetapkan oleh pengusaha dan manajemen;
- Mempersiapkan bahan untuk tim perunding dalam merumuskan perjanjian
kerja bersama;
- Menjelaskan isi dan cara pelaksanaan peraturan perusahaan atau perjanjian
kerja bersama;
- Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan peraturan pemerintah atau
perjanjian kerja bersama;
- Menyelenggarakan pelatihan kepemimpinan serikat pekerja dan pelatihan
tenaga supervisi;
- Menyelenggarakan program koperasi karyawan;
- Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan program keluarga berencana;
- Mengoordinasikan program Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
/Kerja;
- Mengoordinasikan program gugus kendali mutu;
- Meningkatkan partisipasi karyawan dan produktivitas perusahaan;dan
- Membangun hubungan industrial yang aman, harmonis, dinamis dan
berkeadilan.

B. Lembaga kerja tripartit memiliki fungsi mirip dari forum komunikasi, konsultasi,
lembaga kerja hingga negosiasi terhadap luar organisasi bukan perusahaan. Hal
tersebut dapat terjadi karena lembaga kerja harus berinteraksi dengan pihak luar
yang mana agar mengembangkan perusahaan serta bersih dari pengelolaan
perusahaaan tersebut.
Tujuan lembaga kerja sama tripartit adalah sebagai berikut:
- Menciptakan pemahaman bersama mengenai masalah ketenagakerjaan;
- Menciptakan kerja sama unsur tripartit memecahkan masalah tenaga kerja;
- Merumuskan saran kebijakan ekonomi dan sosial;
- Membangun konsensus untuk kebijakan dan melaksanakannya;
- Membangun iklim kerja sama dan mengurangi konflik;
- Menciptakan hubungan industrial yang aman dan harmonis; dan
- Mendorong peningkatan produktivitas pertumbuhan perusahaan.

C. Lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial memiliki fungsi


menyelesaikan perselisihan antara pengusaha dan karyawan. Hal tersebut dilakukan
agar terciptanya hubungan yang baik antar pengusaha dan karyawan sehingga
kedua sama-sama berjalan dengan baik. Perselisihan tersebut meliputi perselisihan
hak, kepentingan, pemutusan hubungan kerja, dan perselisihan antarserikat pekerja.

2. Bunyi Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 61 ayat 1


menyatakan bahwa perjanjian kerja berakhir apabila:
a. Pekerja meninggal dunia;
b. Berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;
c. Adanya putusan pengadilan dan atau putusan atau penetapan lembaga
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap; atau
d. Adanya keadaan atau kejadian tertentu yang dicantumkan dalam perjanjian kerja,
peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama yang dapat menyebabkan
berakhirnya hubungan kerja.

Dari kasus soal di atas dapat disimpulkan menurut saya sesuai dengan Undang - Undang No.
13 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 61, karyawan tersebut harus mengganti rugi apabila
dia mengundurkan diri, karena kontrak di perusahaan itu masih 3 bulan lagi.

3. Upah merupakan salah satu faktor penentu yang mana dapat memberikan dampak baik
ataupun buruk kepada perusahaan. Hal ini dikarenakan upah merupakan tujuan utama para
pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Semakin sesuai upah dengan pekerjaannya, maka
akan semakin nyaman dan baguslah hasil pekerjaan dari orang tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat upah tenaga kerja, sebagai berikut:
 Regulasi pemerintah
Setiap tahun pemerintah mengumumkan kenaikan upah minimum sebagai jaring
pengaman bagi pekerja untuk memastikan upah memungkinkan kehidupan yang
layak. Upah minimum adalah upah terendah bagi pegawai pada jabatan terendah
dengan masa kerja kurang dari satu tahun. Dengan kenaikan upah minimum,
perusahaan harus menyesuaikan struktur dan tingkat upah operasional. Persentase
kenaikan upah dapat mengikuti kenaikan upah minimum atau ditetapkan berbeda,
selama upah terendah tidak boleh di bawah upah minimum.

 Kemampuan perusahaan
Skala bisnis dan kondisi finansial perusahaan memengaruhi kemampuan dalam
membayar gaji tenaga kerja. Seperti pada masa pandemi, ketika banyak perusahaan
terdampak wabah COVID-19, banyak industri merumahkan tenaga kerja karena tidak
sanggup membayar upah, apalagi menaikkan upah.

Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kenaikan upah minimum
provinsi (UMP) 2021 asimetris, dengan mempertimbangkan dampak pandemi
terhadap perusahaan. Sektor usaha yang terdampak positif, seperti industri farmasi
dan kesehatan, atau yang tidak terpengaruh wabah wajib mengikuti kenaikan UMP
sebesar 3,27%. Sedangkan sektor yang terdampak negatif pandemi tidak wajib
menaikkan upah minimum.

 Kebutuhan Hidup Layak


Kebutuhan hidup layak (KHL) adalah standar kebutuhan hidup seorang pekerja
lajang untuk hidup layak secara fisik dalam satu bulan. KHL diperoleh dari hasil
survei yang dilakukan Dewan Pengupahan Nasional dan ditinjau setiap lima tahun.
Menteri Ketenagakerjaan kemudian menetapkan KHL sebagai salah satu
pertimbangan untuk kenaikan upah minimum. KHL 2020 memiliki 64 komponen
yang dikelompokkan dalam 7 jenis kebutuhan, yaitu makanan dan minuman;
sandang; perumahan; pendidikan; kesehatan; transportasi; serta rekreasi, tabungan,
dan jaminan sosial. KHL menghitung kuantitas kebutuhan layak per bulan, misalnya
kategori makanan dan minuman, dibutuhkan beras 10 kg, daging 0,75 kg, ikan segar
1,2 kg, telur ayam 1 kg, sayuran 7,5 kg, buah 4,5 kg, dan seterusnya.
 Kompensasi rata-rata
Upah rata-rata di pasaran adalah upah yang dibayarkan oleh beberapa perusahaan
untuk jenis pekerjaan yang sama dan golongan jabatan sama. Umumnya,
perusahaan menggunakan upah rata-rata untuk menetapkan kisaran gaji yang
ditawarkan kepada tenaga kerja.
Jika terjadi kenaikan upah di pasaran, misalnya karena ketersediaan tenaga kerja
untuk jenis pekerjaan tersebut semakin terbatas, maka perusahaan dapat
memberikan kenaikan upah tenaga kerja. Ini dapat mencegah tenaga kerja pindah
ke perusahaan lain yang memiliki upah lebih tinggi.

 Jabatan dan tanggung jawab


Struktur dan skala upah di perusahaan menggambarkan jenjang upah,
dengansemakin tingginya golongan jabatan, maka semakin besar kompensasi yang
diterima. Ini merupakan wujud sistem pengupahan yang adil, saat pekerjaan dengan
tanggung jawab lebih besar mendapatkan imbalan yang juga lebih besar.
Apabila terjadi perubahan peran atau penambahan tugas dan tanggung jawab, maka
pihak perusahaan biasanya akan menawarkan kenaikan gaji yang disesuaikan
dengan tanggung jawab baru. Karena itu, promosi jabatan selalu diikuti dengan
kenaikan gaji.

 Peran serikat pekerja


Serikat pekerja dan pengusaha dapat mengadakan perjanjian kerja bersama (PKB)
yang mengatur masalah pengupahan. Selain itu, melalui dialog, serikat pekerja juga
dapat memengaruhi keputusan perusahaan tempat mereka bekerja untuk meminta
kenaikan upah.
Itu yang terjadi pada saat pemerintah memutuskan tidak menaikkan upah minimum
2021, ketika beberapa serikat buruh di perusahaan yang tidak terdampak pandemi
COVID-19 melakukan dialog dengan perwakilan perusahaan agar tetap menaikkan
upah minimum sendiri.

 Masa kerja
Sebagian besar perusahaan mempertimbangkan masa kerja tenaga kerja sebagai
dasar untuk memberikan penyesuaian atau kenaikan gaji. Tenaga kerja dengan masa
kerja yang lebih banyak berpeluang mendapat kenaikan gaji dibanding tenaga kerja
yang baru bekerja setahun. Masa kerja menggambarkan kontribusi dan loyalitas
tenaga kerja terhadap perusahaan. Kenaikan gaji diberikan sebagai bentuk
penghargaan perusahaan terhadap tenaga kerja.

Demikian Yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada penulisan yang kurang tepat

Wassalamu’allaikum wr.wb

Sumber Referensi:

- BMP EKMA4367 Modul 3 hal 3.14

- BMP EKMA4367 Modul 3 Hal 3.16- 3.20

- BMP EKMA4367 Modul 4 Hal 4.34- 4.35

Anda mungkin juga menyukai