Anda di halaman 1dari 2

Berita Acara dari Presentasi Kelompok 4

Hal-Hal yang Menyebabkan Hapusnya Hak Penuntutan dan Hak Menjalankan Pidana
Kamis, 11 Mei 2023
1. Mengapa dalam Hukum Pidana dikenal istilah “daluwarsa”?
Bagaimana perlindungan bagi korban yang mengalami suatu kasus pidana yang mana kasus
tersebut sudah mengalami masa lewat (daluwarsa) padahal pelaku dari kasus ini telah
ditemukan? (Pertanyaan dari Surya Putri Nazrina)
Jawab :
 Daluwarsa dalam hukum pidana adalah lampau waktu untuk menuntut dalam suatu kasus
pidana. Yang mana daluwarsa ini bertujuannya agar tercapainya kepastian hukum dalam suatu
proses penuntutan.
 Apabila suatu kasus pidana telah mengalami daluwarsa, secara otomatis kasus tersebut benar-
benar telah ditutup. Daluwarsa ini sendiri memiliki beberapa ketentuan untuk setiap kasusnya,
semisalnya untuk kasus yang mendapat hukuman tindak pidana mati atau penjara seumur
hidup masa daluwarsanya adalah 18 tahun. Dan apabila ada suatu kejadian dimana pelaku dari
suatu kasus sudah ditemukan sesudah masa daluwarsa habis, maka bentuk perlindungan bagi
korban itu tidak ada lagi, apalagi sejenis kompensasi dan sebagainya.
Sebelum masa daluwarsa habis, bentuk perlindungan bagi korban itu ada, seperti pencarian
pelaku dengan bantuan dari berbagai pihak yang menangani kasus ini. Jadi tidak mungkin
kasus si korban ini dibiarkan saja menunggu masa daluwarsanya habis.
(Jawaban ini diberikan oleh Cintia Devi dan Ririn Nur Aisyah)

2. Apakah menurut kelompok kami ada hal-hal tersendiri yang menyebabkan hapusnya hak
menuntut dan hak menjalan pidana bagi negara? Dan berikan contohnya!
(Pertanyaan dari Dhini Aulia)
Jawab :
 Menurut, kelompok kami terutama saya sendiri TIDAK ADA dan juga TIDAK MUNGKIN
ADA hal-hal yang menyebabkan hapusnya hak menuntut dan hak menjalan pidana bagi
negara. Karena menurut kami, Negara dalam suatu kasus memiliki peranan sebagai
penegah/mediator dan juga yang menetapkan peraturan. Jadi, kalau negara sendiri tidak dapat
memberikan kepastian hukum bagi korban otomatis keadilan dari negara tersebut dapat
dipertanyakan.
 Untuk contoh dari kasus ini tidak ada, karena pada dasarnya tidak mungkin ada hal-hal yang
menyebabkan hapusnya hak menuntut dan hak menjalan pidana bagi negara.
(Jawaban ini diberikan oleh Denny Fiqiah Kurniawan dan Putri Leoni Arsani Simanjuntak)
3. Berikan contoh dari Grasi menurut UU No.5 tahun 2010. (Pertanyaan dari Katerina
Semimawati Gulo)
Jawab :
 Salah satu contoh dari pemberian grasi adalah pemberian grasi kepada mantan Ketua Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar. Karena kasus yang diperbuatnya, Antasari
divonis 18 tahun penjara karena bersalah dalam melakukan pembunuhan terhadap Direktur PT
Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen. Ia kemudian mengajukan grasi melalui kuasa
hukumnya pada 8 Agustus 2016. Kemudian Presiden Jokowi mengabulkan permohonan grasi
tersebut pada Januari 2017. Setelah pemberian grasi, Antasari yang divonis memiliki 18 tahun
kurungan penjara menjadi 12 tahun kurungan penjara .(Jawaban ini diberikan oleh Nadzwa
Arvviza Sinaga dan Hana Khalidah)

4. Kenapa dalam memberikan amnesti dan abolisi presiden harus mempertimbangkan nasihat
dari DPR? (Pertanyaan dari Helman Parasian Gulltom)
Jawab :
 Presiden harus mempertimbang nasihat dari DPR dalam memberikan amnesti dan abolisi
bertujuan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan sehingga dapat menghindari
pemberian keringanan hukuman yang berlebihan pada pelaku kejahatan berat. (Jawabn ini
diberikan oleh Erida Gresia Handayani Sitompul)

Anda mungkin juga menyukai