Dosen Pengampu :
DR. HIKMAH EVA TRISNATARI, M.Pd
Disusun Oleh :
ROFIAH PUTERI WIDIANTO (22186206083)
RISKA DEVI RAHMADANI (22186206090)
SHABRINA NUR AFIFAH (22186206064)
AHMAD FAKHRUROZI (22186206102)
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................i
Daftar Isi......................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian organisasi keprofesian guru.................................................3
2.2 Fungsi organisasi profesi guru............................................................3-4
2.3 Tujuan organisasi profesi guru...........................................................4-6
2.4 Bentuk, corak, struktur, kedudukan, dan keanggotaan organisasi
profesi guru...............................................................................................6-7
2.5 Mengetahui organisasi profesi guru yang ada di Indonesia.............7-12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian organisasi keprofesian guru?
2. Apa sajakah fungsi organisasi profesi guru?
3. Apakah tujuan organisasi profesi guru?
4. Bagaimanakah bentuk, corak, struktur, kedudukan, dan keanggotaan
organisasi profesi guru?
5. Apa sajakah organisasi profesi guru yang ada di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi keprofesian guru.
2. Untuk mengetahui fungsi organisasi profesi guru.
3. Untuk mengetahui tujuan organisasi profesi guru.
4. Untuk mengetahui bentuk, corak, struktur, kedudukan, dan keanggotaan
organisasi profesi guru.
5. Untuk mengetahui organisasi profesi guru yang ada di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi GURU PROFESIONAL, (Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA
GROUP, 2008), hlm. 108.
4
tenaga kependidikan. Sedangkan misinya adalah terwujudnya tenaga
kependidikan yang professional.
1. Meningkatkan dan mengembangkan karier anggota
Tujuan yang pertama dari organisasi profesi guru adalah meningkatkan
dan mengembangkan karier angota sesuai dengan bidang pekerjaan yang
di embannya. Karier yang dimaksud adalah perwujudan diri seorang
pengemban profesi secara bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi
orang lain (lingkungannya) melalui serangkaian kegiatan. Organisasi
profesi di sini berperan sebagai fasilitator dan motifator terjadinya
peningkatan karier setiap anggota.
2. Meningkatkan dan mengembangkan Kemampuan anggota
Dalam hal ini tujuan dari organisasi profesi guru untuk mewujudkan
kopetensi kependidikan yang handal. Dengan kekuatan dan kewibawaan
organisasi, para pengemban profesi akan memiliki kekuatan moral untuk
senantiasa meningkatkan kemampuannya.
3. Meningkatkan dan mengembangkan kewenangan professional anggota
Hal ini bertujuan untuk menempatkan anggota suatu profesi sesuai dengan
kemampuannya. Organisai profesi guru bertujuan mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan kepada anggotanya melalui pendidikan dan
latihan terprogram.
4. Meningkatkan dan mengembangkan martabat anggota
Hal ini merupakan upaya agar angotanya terhindar dari perlakuan tidak
manusiawi dari pihak lain dan tidak melakukan praktik melecehkan nilai-
nilai kemanusiaan.
5. Meningkatkan dan mengembangkan kesejahteraan
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen,
(Jakarta; Sinar Grafika, 2008), hlm. 22.
6
c. Bidang study keahliannya (bahasa,kesenian,matematika,dll)
d. Jenis kelamin (Pria,wanita)
e. Latar belakang etnis (cina,negro,dll) seperti China Education Society
di Malaysia
2) Struktur dan Kedudukan Organisasi Profesi Guru
Berdasarkan struktur dan kedudukannya, organisasi profesi guru di bagi
menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Organisasi profesi guru yang bersifat local (kedaerahan dan
kewilayahan), misalnya Serawak Teachers Union di Malaysia
b. Organisasi Profesi Guru yang bersifat nasional seperti Persatuan
Guru Republik Indonesia (PGRI)
c. Organisasi profesi guru yang bersifat International seperti UNESCO
(United Nations Educational,Scientific, and Culture Organization
3) Keangotaan Organisasi Profesi Guru
Dengan adanya keragaman bentuk dan corak serta struktur kedudukan
organisasi profesi guru, dengan sendirinya keangotaan organisasi ini
beragam pula. Akan tetapi pada umumnya organisasi yang bersifat
asosiasi atau persatuan langsung dari setiap pribadi pengamban profesi
yang bersangkutan. Sedangkan keangotaan organisasi profesi guru yang
bersifat federasi cukup terbatas oleh pucuk organisasi yang berserikat
saja.
2.5 Organisasi Profesi Guru yang ada di Indonesia
Di samping PGRI sebagai satu-satunya organisasi profesi guru yang
diakui pemerintah sampai saat ini, ada organisasi guru yang disebut
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sejenis yang didirikan atas
anjuran pejabat-pejabat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Organisasi
ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan profesionalisasi dari guru dalam
kelompoknya masing-masing. Kegiatan yang di lakukan dalam organisasi ini
di jadwal dengan cukup baik.Sayangnya belum ada keterkaitan dan hubungan
formal antara kelompok MGMP dengan PGRI.
Selain PGRI, ada lagi organisasi profesi yang resmi di bidang pendidikan
yang harus kita ketahui juga yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia
7
(ISPI), Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI), Kelompok Kerja Guru
(KKG). Untuk lebih jelasnya akan di bahas berikut ini.
a) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)
PGRI sebagai organisasi profesi keguruan, memiiki peran dan
tanggung jawab untuk menjaga, memeihara, dan mengembangkan profesi
keguruan. Menjaga antara lain berupaya agar layanan pendidikan
mutunya dapat dipertanggungjawabkan secara profesional. Memelihara
artinya mengupayakan profesi kependidikan dari pencemaran.
Mengembangkan berarti berupaya meningkakan kualifikasi dan kualitas
kemampuan profesional tenaga guru.3
Persatuan Guru Republik Indonesia lahir pada 25 November 1945,
Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru
Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi
Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932. Pada saat didirikannya
organisasi ini disamping memiliki Misi politis ideologi tidak lain dari
upaya penanaman jiwa nasionalisme, yaitu komitmen terhadap
pernyataan bahwa kita bangsa yang satu yaitu bangsa Indonesia juga
penanaman nilai luhur falsafah hidup berbangsa dan bernegara yaitu
pancasila.
Misi peraturan organisai PGRI merupakan upaya pengejawantahan
peraturan keorganisasian, terutama dalam menyamakan persepsi
terhadap visi, misi dank ode etik kejelasan struktur organisasi.
Misi profesi PGRI adalah upaya untuk meningkatkan mutu guru
sebagai penegak dan pelaksana pendidikan nasional.Guru merupakan
pioneer pendidikan sehinga di tuntut oleh UUSPN tahun 1989: pasal 31;
ayat 4, dan PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 agar memasuki organisasi
profesi kependidikan serta selalu meningkatkan dan mengembangkan
kemampuan profesinya.
Dipandang dari segi derajat keeratan dan keterkaitan antar
anggotannya, PGRI berbentuk persatuan (union). Sedangkan struktur dan
3
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi GURU PROFESIONAL, (Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA
GROUP, 2008), hlm. 109.
8
kedudukannya bertaraf nasional, kewilayahan serta kedaerahan.
Keangotaan organisasi profesi ini bersifat langsung dari setiap pribadi
pengemban profesi kependidikan. Dengan demikian PGRI merupakan
organisasi profesi yang memiliki kekuatan dan mengakar diseluruh
penjuru Indonesia. Artinya PGRI memiliki potensi besar untuk
meningkatkan hakikat dan martabat guru,masyarakat lebih jauh lagi
bangsa dan Negara. misi profesi juga ada misi lainnya, yaitu misi politis-
ideologi, misi peraturan organisasi, misi profesi dan misi kesejahteraan.4
b) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
MGMP merupakan suatu wadah asosiasi atau perkumpulan bagi
guru mata pelajaran yang berada di suatu sanggar atau kabupaten/kota
yang berfungsi sebagai sarana untuk saling berkomunikasi, belajar dan
bertukar pikiran, dan pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja
guru sebagai praktisi atau perilaku perubahan reorientasi pembelajaran di
kelas.
Organisasi ini bertujuan untuk meningkakan mutu dan
profesionalitas dari guru dalam kelompoknya masing-masing. Kegiatan-
kegiatan dalam kelompok ini diatur dengan jadwal yang cukup baik.
Sayangnya, belum ada keterkaitan dan hubungan formal antara kelomok
guru-guru dalam MGMP ini dengan PGRI.5
Jika guru hanya berjuang secara individual, ia akan tertinggal
semakin jauh dari spectrum perkembangan ilmu dan pengetahuan.
Sebaliknya, jika guru dapat bekerja sama dengan sesama dalam wadah
dan organisasi profesi yang fungsional, ia akan dapat melakukan
peningkatan profesionalitas secara sinergis. Cara ini tentu akan jauh lebih
efektif untuk menatap tantangan profesi guru di masa depan
dibandingkan dengan bila guru bertindak sebagai single fighter dalam
memecahkan persoalan professional yang dihadapi. Saling
ketergantungan professional merupakan ciri penting bagi kehidupan abad
4
Prof. Soetjipto, drs. Raflis kosasi. M. sc, Profesi Keguruan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta,
2004), Hlm. 35
5
Ibid, ..........hlm. 36
9
informasi. Oleh karena itu guru harus bersatu padu dalam menghadapi
tantangan profesi di masa mendatang agar proses sinergi dapat terwujud
untuk menegakkan citra profesi guru. 6
Tujuan MGMP secara umum adalah untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru.
Sedangkan tujuan khususnya adalah :
a. Memperluas wawasan dan pengetahuan guru mata pelajaran dalam
upaya mewujudkan pembelajaran yang efektif dan efisien.
b. Mengembangkan kultur kelas yang kondusif sebagai tempat proses
pembelajaran yang mennyenangkan,mengasikan dan, mencerdaskan.
c. Membangun kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
c) Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
ISPI lahir pada pertengahan tahun 1960-an. Pada awalnya profesi
kependidikan ini bersifat regional karena berbagai hal menyangkut
komunikasi antar anggotanya. Keadaan seperti ini berlangsung cukup
lama sampai kongresnya yang pertama di Jakarta 17-19 Mei
1984.Kongres tersebut menghasilkan tujuh rumusan tujuan ISPI, yaitu :
a. Menghimpun para sarjana pendidikan dari berbagai spesialisasi di
seluruh indonesia.
b. Meningkatkan sikap dan kemampuan professional para angotanya.
c. Membina serta mengembangkan ilmu , seni dan teknologi pendidikan
dalam rangka membantu pemerintah mensukseskan pembangunan
bangsa dan Negara.
d. Mengembangkan dan menyebarkan gagasan-gagasan baru dan dalam
bidang ilmu seni dan teknologi pendidikan.
e. Melindungi dan memperjuangkan kepentingan professional para
anggota.
f. Meningkatkan komunikasi antar anggota dari berbagai spesialisasi
pendidikan.
6
Suyanto dan Djihad Hisyam, Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia
Memasuki Milenium III (Yogyakarta : Adicita, 2000), hlm. 33-34.
10
g. Menyelenggarakan komunikasi antar organisasi yang relevan.
d) Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
IPBI didirikan di Malang pada tangal 17 Desember 1975.
Organisasi yang bersifat keilmuan dan professional ini berhasrat
memberikan sumbangan dan ikut serta secara lebih nyata dan positif
dalam menunaikan kewajiban dan tangung jawab sebagai guru
pembimbing. Organisasi ini merupakan himpunan para petugas
bimbingan se-Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta memajukan
bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan mutu
layanannya. Secara rinci tujuan didirikannya IPBI adalah sebagai berikut:
1) Menghimpun para petugas di bidang bimbingan dalam wadah
organisasi.
2) Mengidentifikasi dan menginventarisasi tenaga ahli, keahlian dan
ketrampilan,teknik alat dan fasilitas yang telah di kembangkan di
Indonesia di bidang bimbingan, dengan demikian dimungkinkan
pemanfaatan tenaga ahli dan keahlian tersebut dengan sebaik-
baiknya.
3) Meningkatkan mutu profesi bimbingan, dalam hal ini meliputi
peningkatan profesi dan tenaga ahli,tenaga pelaksana, ilmu
bimbingan sebagai disiplin, maupun program layanan bimbingan
(angaran Rumah Tangga IPBI, 1975).
e) Kelompok Kerja Guru (KKG)
Kelompok Kerja Guru (KKG) sebagai kelompok kerja seluruh
guru dalam satu gugus. Pada tahap pelaksanaannya dapat dibagi dalam
kelompok kerja guru yang lebih kecil, yaitu kelompok kerja guru
berdasarkan jenjang kelas, dan kelompok kerja guru berdasrkan jenjang
kelas, dan kelompok kerja guru berdasarkan atas mata pelajaran.
Tujuan Organisasi Kelompok Kerja Guru ini yaitu :
a. Memfasilitasi kegiatan yang dilakukan di pusat kegiatan guru
berdasarkan masalah dan kesulitan yang dihadapi guru.
b. Memberikan bantuan professional kepada guru kelas dan mata
pelajaran di sekolah.
11
c. Meningkatkan pemahaman, keilmuan, ketrampilan serta
pengembangan sikap professional berdasarkan kekeluargaan dan
saling mengisi (sharing).
d. Meningkatkan pengelolaan proses pembelajaran yang aktif, kreatif
dan menyenangkan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi profesi keguruan ini bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan lahir dan batin bagi setiap anggotanya. Dalam pasal 41 bagian
kesembilan tentang Organisasi Profesi Keguruan Kode Etik disebutkan, bahwa:
Guru membentuk organisasi profesi yang bersifat independent.
Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi untuk
memajukan profesi, meningkatkan kompetensi, karir, wawasan
kependidikan, perlindungan profesi, kesejahteraan, dan pengabdian kepada
masyarakat.
Guru wajib menjadi anggota organisasi profesi.
Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pemerintah dan/atau pemerintah daerah dapat memfasilitasi organisasi
profesi guru dalam pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi
guru.
Di samping PGRI sebagai satu-satunya organisasi profesi guru yang diakui
pemerintah sampai saat ini, ada organisasi guru yang disebut Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) sejenis yang didirikan atas anjuran pejabat-
pejabat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Selain itu juga terdapat
organisasi profesi yang resmi di bidang pendidikan yang harus kita ketahui
juga yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Ikatan Petugas
Bimbingan Indonesia (IPBI), Kelompok Kerja Guru (KKG).
3.2 Saran
Sebagai pendidik kita seyogyanya harus mengetahui tentang organisasi profesi
guru ini, karena kita harus meningkatkan kinerja agar menjadi seorang
pendidik atau guru yang professional, manakala dengan adanya wawasan
mengenai organisasi profesi ini kita dapat meningkatkan serta mengembangkan
potensi secara maksimal.
13
DAFTAR PUSTAKA
Soetjipto, dan Kosasi Raflis. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.h 76
14