Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru merupakan ujung tombak keberhasilan proses pendidikan di sekolah


maka pembinaan dan pengembangan profesi guru dipandang perlu diperhatikan
sebagai wujud komitmen dalam melakukan pembenahan pola pendidikan agar
mencapai mutu pendidikan sesuai harapan. Penyusunan makalah ini merupakan
bentuk respon terhadap program kebijakan bidang pendidikan, paling tidak
kehadirannya mengingatkan kita betapa pentingnya peran guru dan betapa
pentingnya sikap seorang guru yang professional serta berpengalaman yang tinggi
sehingga saatnya nanti segala yang dicita-citakan bersama tercapai dimana guru
mampu memberikan yang terbaik bagi kemajuan pendidikan melalui wujud
keprofesionalan dan pengalaman yang tidak diragukan lagi.Itu semua akan terjadi
manakala kita mau belajar dan menganalisis berbagai sikap yang dimiliki oleh
seorang guru yang mempunyai keteladanan yang patut dijadikan figur dan contoh
anak didiknya demi kemajuan dunia pendidikan di masa yang akan datang.

Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di


masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa dia layak
menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama
akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari- hari, apakah
memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana guru meningkatkan
layanannya, meningkatkan pengetahuannya, memberi arahan dan dorongan
kepada anak didiknya dan bagaimana cara guru berpakaian dan berbicara serta
cara bergaul baik dengan siswa, teman- temannya serta anggota masyarakat sering
menjadi perhatian masyarakat luas. Itulah sebabnya seorang guru dituntut untuk
bersikap dan berprilaku secara profesional agar dapat menjadi suri tauladan bagi
peserta didiknya.

Adapun pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai hal- hal
keprofesionalan yang seharusnya dimiliki oleh seorang guru antara lain : memiliki

1
hubungan stakeholder kemitraan yang baik dengan stakeholder pendidikan baik
itu antara guru dan siswa, guru dengan guru, guru dengan kepala sekolah, guru
dengan masyarakat, dan dinas pendidikan lainnya.

Perlu memahami rasional sikap profesional kependidikan, definisi sikap


profesional itu sendiri, sasaran sikap profesional serta pengembangan sikap
profesional itu sendiri. Diharapkan melalui makalah ini dapat membantu para
calon guru menjadi guru yang benar- benar profesional.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan konsep organisasi profesi dan organisasi profesi guru!


2. Apa fungsi  dari organisasi profesi keguruan dan organisasi profesi guru?
3. Apa saja jenis-jenis organisasi profesi dan organisasi profesi guru yang
ada di Indonesia?
4. Organisasi Profesi Guru (PGRI)

C. Tujuan

1. Agar pembaca mengerti konsep organisasi profesi dan organisasi profesi


guru
2. Agar pembaca mengetahui fungsi organisasi profesi dan organisasi profesi
guru.
3. Agar pembaca mengetahui jenis-jenis organisasi profesi dan organisasi
profesi guru yang ada di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ORGANISASI PROFESI

1. Konsep Organisasi Profesi

Di dalam perkembangannya, organisasi profesi guru/kependidikan telah


banyak mengalami diferensiasi dan diversifikasi. Hal ini sejalan dengan terjadinya
diferensiasi dan diversifikasi profesi kependidikan. Sebagaimana dinyatakan
dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat (6) bahwa “pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan,”

Beberapa organisasi profesi kependidikan di indonesia, disamping PGRI,


yang sudah rilatif berkembang pesat diantaranya Ikatan Sarjana Pendidikan
Indonesia (ISPI). Organisasi ini beranggotakan para sarjana pendidikan dari
berbagai bidang pendidikan, yang didalamnya mempunyai sejumlah himpunan
sejenis seperti Himpunan Sarjana Pendidikan Biologi, Himpunan Sarjana
Pendidikan Bahasa dan sebagainya. Organisasi lain yang sudah lebih berkembang
ialah Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN) yang dulu bernama
Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI).

Organisasi kependidikan yang mengarah kepeda intenasionalisasi profesi,


ada yang disebut indonesian society for special needs education
(ISSE) dan Indonesian society for adapted Physical Education (ISAPE). Kedua
organisasi ini menaruh perhatian pada pendidikan kebutuhan khusus, terutama
bagi kelompok yang mengalami gangguan dalam perkembangan baik secara fisik,
mental, maupun sosial.

Organisasi apapun yang di bentuk oleh sebuah profesi, tujuan akhirnya


adalah memberi manfaat kepada anggota profesi itu terutama di dalam
meningkatkan kemampuan profesional, melindungi anggota dalam melaksanakan

3
layanan profesional, dan melindungi masyarakat dari kemungkinan melapraktek
dari layanan profesional. (santori, djam’an, 6.22: 2009)

2. Fungsi Organisasi Profesi     

Fungsi organisasi profesi yaitu :

1. Membina, mengawasi organisasi profesi itu sendiri


2. Membina kerja sama dengan pemerintah, masyarakat, profesi lain
antar anggota.
3. Membina kerja sama dengan organisasi profesi sejenis dengan
negara lain internasional
4. Membina dan mengupayakan serta mengawasi kesejahteraan
anggota.

3. Tujuan Organisasi Profesi Kependidikan        

Salah satu tujuan organisasi ini adalah mempertinggi kesadaran sikap, mutu
dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan guru.

Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38 tahun 19992, pasal 61, ada lilma
misi dan tujuan organisasi kependidikan, yaitu: meningkatkan dan/atau
mengembangkan (1) karier, (2) kemampuan, (3) kewenangan profesional, (4)
martabat, dan (5) kesejahteraan seluruh tenaga kependidikan. Sedangkan visinya
secara umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.

1. Organissi profesi sebagaimana telah disebutkan dalam UU RI pasal 40 ayat


1 mempunyi tujuan untuk memajukan profesi, meningkatkan kompetensi,
krir, wawasan pendidikan, perlindungan profesi, kesejahteran, dan
pengabdian dalam masyarakat. Sebagaimana dijelaskan dalam PP No. 38
tahun 1992, pasal 61, ada lima misi dan tujuan organisasi kependidikan,
yaitu : meningkatkan dan/atau mengembangkan. Sedangkan visinya secara
umum ialah terwujudnya tenaga kependidikan yang profesional.    
Meningkatkan dan/atau mengembangkan karier anggota, merupakan upaya
dalam mengembangkan karier anggota sesuai dengan bidang pekerjaan yang

4
diembannya. Karier yang dimaksud adalah perwujudan diri seorang
pengemban profesi secara bermakna, baik bagi dirinya maupun bagi orang
lain (lingkungannya) melalui serangkaian aktivitas. Organisasi profesi
berperan sebagai fasilitator dan motifator terjadinya peningkatan karier
setiap anggota. Adalah kewajiban organisasi profesi kependidikan untuk
mampu memfasilitasi dan memotifasi anggotanya mencapai karier yang
diharapkan sesuai dengan tugas yang diembannya.
2. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kemampuan anggota, merupkan
upaya terwujudnya kompetensi kependidikan yang handal. Dengan
kekuatan dan kewibawaan organisasi, para pengemban profsi akan memiliki
mkekuatan moral untuk senantiasa meningkatkan kemampuannya.
3. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kewenangan profesional anggota,
merupakan upaya para profsional untuk menmpatkan anggota suatu profesi
sesuai dengan kemampuannya. Organisasi profesi keendidikan bertujuan
untuk megembangkan dan meningkatkan kemampuan kepada anggotanya
melaluai pendidikan atau latihan terprogram.
4. Meningkatkan dan/atau mengembangkan martabat anggota, merupakan
upaya organisasi profesi kependidikan agar anggotanya terhindar dari
perlakuan tidak manusiawi dari pihak lain dan tidak melakukan praktik
melecehkan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan memasuki organisasi profesi
keendidikan anggota sekaligus terlindungi dari perlakuan masyarakat yang
tidak mengindahkan martabat kemanusiaan dan berupaya memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan standar etis yang disepakati.
5. Meningkatkan dan/atau mengembangkan kesejahteraa, merupakan upaya
organisasi profesi keendidikan untuk meningkatkan kesejahteraanlahir batin
anggotanya. Dalam teori Maslow, kesejahteraan ini mungkin menempati
urutan pertama berupa kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi. Banyak
kiprah organisasi profesi keendidikan dalam meningkatkan kesejahteraan
anggota. Asprasi anggota melalui organisasi terhadap pemerintah akan lebih
terindahkan dibandingkan individu.
Selain itu organisasi profesi guru juga mempunyai kewenangan:
a. Menetapkan dan menegakkan kode etik guru.

5
b. Memberikan bantuan hukum kepada guru.
c. Memberikan perlindungn profesi guru.
d. Melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru.
e. Memajukn pendidikan nasional.

4. Jenis-jenis Organisasi Profesi Keguruan di Indonesia

Secara kuantitas, tidak berlebihan jika banyak kalangan pendidik


menyatakan bahwa organisasi profesi kependidikan di indonesia berkembang
pesat bagaikan tumbuhan di musim penghujan. Sampai sampai ada sebagian
pengemban profesi pendidikan yang tidak tahu menahu tentang organisasi
kependidikan itu. Yang lebih dikenal kalangan umum adalah PGRI. berikut ini
jenis-jenis organisasi profesi kependidikan yang ada di Indonesia:

1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi


kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama
Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama
menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.

2. Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

MGMP merupakan suatu wadah asosiasi atau perkumpulan bagi guru mata
pelajaran yang berada di suatu sanggar/kabupaten/kota yang berfungsi sebagai
sarana untuk saling berkomunikasi, belajar dan bertukar pikiran dan pengalaman
dalam rangka meningkatkan kinerja guru sebagai praktisi/perilaku perubahan
reorientasi pembelajaran di kelas (Depdiknas,2004: 1).

Menurut Mangkoesapoetra (2004:1) MGMP merupakan forum atau wadah


profesional guru mata pelajaran yang berada pada suatu wilayah
kebupaten/kota/kecamatan/sanggar/gugus sekolah.

3. Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)

Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) lahir pada pertengahan tahun


1960-an. Pada awalnya organisasi profesi kependidikan ini bersifat regional

6
karena berbagai hal menyangkut komunikasi antaranggotanya. Keadaan seperti ini
berlangsung cukup lama sampai kongresnya yang pertama di Jakarta 17-19 Mei
1984.

4. Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI)

Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia (IPBI) didirikan di Malang pada


tanggal 17 Desember 1975. Organisasi profesi kependidikan yang bersifat
keilmuan dan profesioal ini berhasrat memberikan sumbangan dan ikut serta
secara lebih nyata dan positif dalam menunaikan kewajiban dan tanggung
jawabnya sebagai guru pembimbing. Organisasi ini merupakan himpunan para
petugas bimbingan se Indonesia dan bertujuan mengembangkan serta memajukan
bimbingan sebagai ilmu dan profesi dalam rangka peningkatan mutu layanannya.

B. ORGANISASI PROFESI GURU

1. Pengertian Organisasi Profesi Guru

Ada banyak pendapat yang mengemukan pengertian dari organisasi.


Seperti berikut ini:

 Organisasi Menurut Stoner


Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
 Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
 Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.

Organisasi juga terbagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan
organisasi non-formal. dimana Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang
atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta
dengan hubungan kerja yang rasional.

7
Organisasi profesi adalah suatu wadah perkumpulan orang – orang yang
memiliki suatu keahlian khusus yang merupakan ciri khas dari bidang keahlian
tertentu. Dikatakan ciri khas oleh karena bidang tersebut diperoleh bukan secara
kebetulan oleh sembarang orang, tetapi diperoleh melalui suatu jalur khusus.
Dalam prakteknya sebagai pekerjaan profesional yang melayani masyrakat
tentunya memerlukan satu wadah organisasi yang anggotanya adalah orang–orang
yang memiliki pekerjaan atau keahlian yang sejenis.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi profesi guru adalah
sebuah wadah perkumpulan orang - orang yang memiliki suatu keahlian dan
keterampilan mendidik yang dipersiapkan melalui proses pendidikan dan latihan
yang relatif lama, serta dilakukan dalam lembaga tertentu yang dapat
dipertanggungjawabkan.

2. Fungsi Organisasi Guru

Organisasi profesi berfungsi sebagai pemersatu seluruh anggota profesi


dalam kiprahnya menjalankan tugas keprofesiannya, dan memiliki fungsi
peningkatan kemampuan profesional profesi ini. 

1. Fungsi Pemersatu   

Yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk


suatu organisasi keprofesian. Motif tersebut begitu bervariasi, ada yang bersifat
sosial, politik ekonomi, kultural, dan falsafah tentang sistem nilai. Motif intrinsik
dan ekstrinsik. Intrinsik, para profesional terdorong oleh keinginannya mendapat
kehidupan yang layak, sesuai dengan tugas profesi yang diembannya. Secara
ekstrinsik mereka terdorong oleh tuntutan masyarakat pengguna jasa suatu profesi
yang semakin hari semakin kompleks.  

2. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesional       

Fungsi kedua dari organisasi kependidikan adalah meningkatkan


kemampuan profesional pengemban profesi kependidikan ini. Fungsi ini secara
jelas tertuang dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang berbunyi: Tenaga
kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk meningkatkan
dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional, martabat, dan

8
kesejahteraan tenaga kependidikan. Bahkan dalam UUSPN tahun 1989, pasal 31 ;
ayat 4 dinyatakan bahwa :Tenaga kependidikan berkewajiban untuk berusaha
mengembangkan kemampuan profesionalnya sesuai dengan perkembangan
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan bangsa. Kompetensi
merupakan kecakapan atau kemampuan mengerjakan kependidikan. Menurut
Johnson kompetensi dibangun oleh 6 perangkat kompetensi berikut ini.

a. Performence component    
b. Subject component
c. Professional component     
d. Process component
e. Adjustment component      
f. Attidudes component

Kurikulum 1994 dapat dilakukan melalui dua program, yaitu program


terstruktur dan tidak terstruktur. Program terstruktur adalah program yang dibuat
dan dilaksanakan sedemikian rupa, mempunyai bahan dan produk kegiatan belajar
yang dapat diakreditasikan secara akademik dalam jumlah SKS tertentu. 

Program tidak terstruktur adalah program pembinaan dan pengembangan


tenaga kependidikan yang dibuka berdasarkan kebutuhan tertentu sesuai dengan
tuntutan waktu dan lingkungan yang ada. Terlingkup dalam program tidak
terstruktur ini adalah :   

a. Penataran tingkat nasional 


b. Supervisi    
c. Pembinaan dan pengembangan sejawat     
d. Pembinaan dan pengembangan individual

3. Jenis-Jenis Organisasi Profesi Guru

1. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI)

Siapa sih yang tidak kenal PGRI? Organisasi satu ini memang cukup
populer di kalangan masyarakat. Hal itu karena PGRI merupakan organisasi guru
pertama yang dibentuk sejak zaman penjajahan Belanda. 

9
Kala itu PGRI masih bernama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Seiring berjalannya waktu, terdapat banyak penyempurnaan sehingga berdirilah
PGRI pada tanggal 25 November 1945. Ketua Umum PGRI sekarang dijabat oleh
Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. 

Saat ini, PGRI menjadi organisasi profesi guru terbesar di Indonesia yang
anggotanya sudah lebih dari 2 juta. Adapun terkait program kerja, PGRI berupaya
untuk selalu memfasilitasi pengembangan karir dan peningkatan kompetensi
profesional para anggotanya.

2. Ikatan Guru Indonesia (IGI)

IGI didirikan pada tanggal 26 November 2009 oleh Satria Dharma.


Organisasi bermoto “Sharing and Growing Together” ini memiliki anggota yang
berasal dari kalangan guru, dosen, dan pemerhati pendidikan di Indonesia. 

Kehadiran IGI diharapkan mampu mencetak guru-guru independen yang


mampu mengubah dirinya tanpa harus bergantung pada pihak lain. Tidak hanya
itu IGI juga berupaya menjadikan guru sebagai lokomotif penggerak perubahan di
Indonesia.

3. Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI)

Jika sebelumnya ada PGRI, maka ada pula PGSI. PGSI merupakan serikat
pekerja profesi guru swasta yang bersifat terbuka, independen, dan tidak terlibat
dengan partai manapun (tidak terlibat politik praktis). 

PGSI merupakan organisasi profesi yang selalu berupaya memperjuangkan


kesejahteraan bagi guru-guru swasta. Seperti Bapak/Ibu  ketahui, undang-undang
yang mengatur tentang guru dan dosen berlaku secara umum, baik untuk guru
PNS maupun swasta. 

Namun, pada kenyataannya keduanya memiliki tingkat kesejahteraan yang


berbeda. Oleh karena itu, terbentuklah PGSI sebagai wadah untuk menyetarakan
kinerja dan kesejahteraan guru-guru swasta.

4. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI)

10
FSGI merupakan organisasi profesi guru yang didirikan di Pegangsaan
Timur pada 17 Januari 2002, tepatnya di Tugu Proklamasi. 

Tujuan utama dibentuknya FSGI adalah memberikan kesempatan pada guru


dan masyarakat untuk aktif dalam setiap pengambilan kebijakan terkait
pendidikan agar kebijakan tersebut bisa berkembang secara akuntabel, transparan,
dan partisipatif. Dengan demikian, akan terbentuk demokratisasi pendidikan yang
harmonis.

5. Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu)

Pergunu merupakan badan otonom NU yang menjadi tempat bernaungnya


guru, dosen, dan ustadz. Terbentuknya Pergunu diawali dengan Kongres Lembaga
Pendidikan Ma’arif NU tahun 1952. 

Salah satu hasil konferensi tersebut adalah mengusulkan adanya organisasi


guru di lingkup pendidikan NU. Sebagai organisasi profesi, Pergunu mengusung
paradigma profesionalitas, independensi, tidak berafiliasi dengan politik manapun,
dan sejalan dengan Khittah 1962 yang menunjuk NU sebagai organisasi sosial
keagamaan.

6. Perkumpulan Guru Madrasah Penulis (Pergumapi)

Pergumapi didirikan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 8 Januari


2018. Organisasi ini menaungi guru-guru madrasah, kepala madrasah, dan
pengawas madrasah yang ingin menulis di seluruh wilayah Indonesia. 

Tujuan dibentuknya organisasi ini adalah mengumpulkan atau menghimpun


guru-guru madrasah yang ingin belajar dan mengembangkan bakat menulis.
Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi pendidikan dan pelatihan menulis,
praktik menulis, dan penerbitan karya anggota. 

7. Perkumpulan Guru Madrasah Indonesia (PGM Indonesia)

11
PGM Indonesia merupakan organisasi profesi guru madrasah yang
beranggotakan guru-guru madrasah di seluruh Indonesia. Organisasi ini berdiri
pada tahun 2008. 

Tujuan didirikannya PGM Indonesia ini adalah menciptakan guru yang


berkualitas, sehingga suatu saat bangsa Indonesia bisa bersaing dengan bangsa
lain. 

Untuk meningkatkan kualitas guru, PGM Indonesia biasa menggelar


seminar pendidikan, pendidikan dan pelatihan guru, diskusi ilmiah, dan
sebagainya. Hasil yang didapatkan dari kegiatan tersebut harus diterapkan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Organisasi profesi adalah perkumpulan yang berbadan hukum yang di


dirikan dan diurus oleh sekelompok orang yang memiliki profesi yang sama untuk
mengembangkan profesionalitasnya dan untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi profesi guru adalah suatu wadah perkumpulan orang-orang yang


memiliki suatu keahlian khusus dalam mendidik. Berdasarkan struktur dan
kedudukannya, organisasi profesi kependidikan terbagi atas 3 kelompok yaitu
pertama, bersifat lokal kedua, bersifat nasional ketiga, bersifat internasional, dan
ada empat bentuk organisasi profesi keguruan yaitu peraturan (union), federasi,
aliansi dan asosiasi

B. Saran

Dalam pembuatan makalah Organisasi Profesi dan Organisasi Profesi


Guru tentunya masih belum sempurna penyusun dan pembaca haruslah berpikir
kritis atas ilmu yang termasuk proses komunikasi. Berpikir kritis yang penyusun
maksud haruslah mempunyai dasar dalam berargumentasi dan tidak untuk
menjatuhkan satu dengan yang lain.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjipto, dan Kosasi Raflis. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.h 76
2. Nina Agustina, 2013, Organisasi Profesi Guru, [online],
(http://ninaagustina16.blogspot.com/2013/07/organisasi-profesiguru.html,
3. Iier Cebret, 2012, Organisasi Profesi Keguruan, [online], Tim pengajar.
2011. Profesi Kependidikan. Medan: FMIPA-UNIMED
http://www.scribd.com/doc/8864461/Profesi
4. http://edu-articles.com/peningkatan-mutu-pendidikan/
5. Satory, Djam’an dkk. 2009. Profesi Keguiruan. Jakarta: Universitas
Terbuka: PT. Rineka Cipta. h 55
6. Admin. 2012. Makalah Peranan Guru dalam Administrasi Pendidikan.
Diunduh dari
http://night18light.wordpress.com/2012/06/14/makalahperanan-guru-
dalam-administrasi-pendidikan/
7. Deni. 2011. PGRI dan Fenomena Maraknya Organisasi Guru. Diunduh
dari http://penadeni.com/2011/07/10/saat-organisasi-guru-terpecahbelah/

14

Anda mungkin juga menyukai