Oleh Kelompok 6:
Siti Halimatul Hidayah (2381100057)
Farid Perdiman (2381100060)
KELAS 1 B
JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ORGANISASI DAN
KODE ETIK PROFESI GURU”
Makalah ini disusun berdasarkan hasil kerja keras kami yang ditempuh oleh bimbingan
yang diberikan Bapak Dr. H. Tamsik Udin M, Pd Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada saya dan rekan saya yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Latar Belakang
Belakangan ini pendidikan menjadi topik perbincangan. Ketika kita berbicara
tentang pendidikan, kita berbicara tentang profesi guru dan etika guru. Profesi guru
merupakan salah satu profesi yang paling banyak diminati oleh sebagian besar pelajar
karena mengajar merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan negara, dan
seorang guru yang baik dan berkualitas harus mempunyai etika tertentu. Sebagai
jabatan profesional, guru harus mempunyai landasan untuk menyatukan tindakan dan
mengendalikan seluruh profesi.
Dalam hal ini organisasi profesi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan kesadaran, sikap, mutu dan aktivitas profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 41 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru mendirikan organisasi
profesi mandiri dengan tujuan untuk peningkatan karir, peningkatan keterampilan,
karir, pandangan pendidikan, perlindungan karir, kesejahteraan dan pelayanan publik.
Pasal ini juga menjelaskan bahwa guru harus menjadi anggota organisasi ini. Menjadi
seorang guru tidaklah mudah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain
persyaratan administratif, teknis, psikis, dan fisik. Memiliki pendidikan, kepribadian,
keterampilan sosial dan profesional serta memiliki kode etik yang baik. Namun dalam
menjalankan profesinya, sebagian orang sering melakukan kesalahan dan melanggar
standar profesi guru. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan peraturan yang harus
dipatuhi oleh guru di Indonesia, yang disebut “Kode Etik Guru”
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian organisasi profesi guru dan kode etik guru?
2. Apakah fungsi organisasi profesi guru dan kode etik guru?
3. Apakah tujuan dari organisasi profesi dan kode etik guru?
4. Apa sajakah organisasi profesi guru yang ada di Indonesia?
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi profesi dan kode etik guru!
2. Untuk mengetahui fungsi organisasi profesi dan kode etik guru!
3. Untuk mengetahui tujuan organisasi profesi dan etik guru!
4. Untuk mengetahui organisasi profesi guru di Indonesia!
BAB II
PEMBAHASAN
(Ibid).Biggs and blocher (1986: 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik,
yaitu:
a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya,sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
b. Agar guru bertanggung jawab pada profesinya.
c. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
d. Agar guru mampu meningkatkan kualitas dan kinerja masyarakat sehingga
jasa profesi guru diakui dan digunakan oleh masyarakat sebagai profesi yang
membantu dalam memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
e. Agar profesi guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah
secara kurang proporsional. Guru diharapkan mampu menjalin hubungan
harmonis, dinamis,kooperatif, dengan teman sejawat, siswa, orang tua siswa,
pimpinan, masyarakat, dandengan misi tugasnya sendiri.
Organisasi ini awalnya didirikan oleh Baher Djohan dengan tujuan agar
pendapat para dokter didengar.
Seiring berjalannya waktu, ikatan dokter tersebut berganti nama dari
“Indonesische Genesjkundigen” menjadi “Ikatan Dokter Indonesia” pada
tahun 1950.
Organisasi ini juga merupakan salah satu organisasi yang mendirikan
organisasi dokter tingkat ASEAN yang disebut ASEAN Medical Association
(MASEAN) pada tahun 1980.
Organisasi Organisasi ini mempunyai banyak kegiatan yang berkaitan dengan
dunia kedokteran.
• PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Organisasi Perawat Indonesia
mencakup seluruh perawat di Indonesia.
Organisasi ini resmi berdiri pada tahun 1974. Berdirinya organisasi ini
kemudian menetapkan tujuan besar bagi perawat.Organisasi ini mempunyai
kemampuan untuk mengarahkan industri keperawatan Indonesia ke arah yang
benar sehingga dapat menjadi organisasi profesi yang mandiri dan
bermartabat, mampu bersaing di dalam negeri dan internasional.
• PII (Perkumpulan Insinyur Indonesia) Organisasi teknik dengan kualifikasi
tertentu. Organisasi ini merupakan perkumpulan individu-individu yang
memiliki gelar sarjana di bidang teknik, pertanian, atau teknik terapan, yang
diakui oleh para pemangku kepentingannya.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1952.Pendirinya adalah Djoeanda
Kartawidjaja dan Roossino Soerjohadikoesoemo.
Sebuah institusi yang dirancang oleh orang ini dan teman-temannya di
Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (ITB).
• IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) Organisasi ini didirikan pada tahun
1957.Organisasi ini didirikan sesuai dengan perkembangan terkini di bidang
perekonomian, bisnis dan investasi.
Organisasi ini telah bermitra dengan sejumlah pemangku kepentingan,
termasuk Federasi Akuntan Internasional (IFAC), Kementerian Keuangan RI,
Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Profesi guru merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia.
Profesi guru memegang peranan penting dalam suatu negara, apalagi guru merupakan satu-
satunya profesi yang menentukan perubahan suatu negara.
Memang benar, guru mempunyai tanggung jawab dalam mendidik dan mencerdaskan
anak bangsa, termasuk mengubah perilaku dan membangun karakter siswa. Selain itu, seperti
halnya profesi lainnya, profesi lain juga memiliki karakteristik profesi yang berbeda-beda,
seperti kode etik profesi guru, organisasi profesi (organisasi pedagogi), dan undang-undang
yang menjamin perlindungan hak dan kewajiban guru di Indonesia.
Saran
Sebagai pendidik, kita perlu mengetahui tentang organisasi profesi guru ini, karena kita
perlu meningkatkan kinerja kita untuk menjadi pendidik atau guru yang profesional,
sekaligus dengan wawasan bahwa dengan adanya organisasi profesi ini kita dapat
meningkatkan dan mengembangkan potensi diri kita secara maksimal.
Nasehat kami sebagai kelompok pelajar, janganlah menjadikan kitab-kitab atau kitab
suci hanya sebagai hiasan atau referensi tambahan saja, melainkan membaca, memahami,
menjelaskan, dan menafsirkannya dengan baik, kemudian mengamalkannya semampu kita.
Dan sepertinya tulisan kami jauh dari sempurna. Kritik dan saran dari para pembaca sangat
kami nantikan agar artikel yang kami tulis dapat lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
http://indahnurulw.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-fungsi-kode-etik-guru.htm/
https://fkip.umsu.ac.id/2023/06/24/fungsi-dan-peran-guru-dalam-pendidikan/
https://ninaagustina16.blogspot.com/2013/07/organisasi-profesi-guru.html?M=1
https://dosensosiologi.com/organisasi-profesi/
1. Bagaimana seorang guru dapat menjadi anggota organisasi profesi guru di negara ini?
penjelasan
Prosedur untuk menjadi anggota lembaga pendidikan profesional mungkin
berbeda di setiap negara. Namun di banyak negara, langkah umum untuk menjadi
anggota lembaga pendidikan profesional adalah:
• Kualifikasi : Guru harus memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditetapkan
oleh badan dan lembaga profesi pendidikan terkait.
• Pendaftaran : Guru wajib melamar atau mendaftar untuk menjadi anggota
organisasi pendidikan profesi.
• Bukti kesesuaian: Beberapa organisasi mungkin mengharuskan guru
memberikan bukti kesesuaian, seperti: Contoh: transkrip, sertifikat pendidikan,
bukti pelatihan dan pengalaman yang relevan.
• Memahami Kode Etik Guru: Guru biasanya diharuskan memahami dan setuju
untuk mematuhi Kode Etik Guru organisasi sebelum menjadi anggota.
Langkah-langkah yang lebih spesifik mungkin berbeda di setiap negara dan
organisasi. Oleh karena itu, guru yang ingin menjadi anggota organisasi pendidikan
profesional di negara tertentu disarankan untuk menghubungi organisasi tersebut atau
meminta nasihat dari otoritas pendidikan setempat atau otoritas pemerintah untuk
informasi lebih lanjut.
2. Apakah ada perubahan terbaru dalam kode etik guru yang perlu diikuti oleh para
pendidik?
Penjelasan
Seiring waktu, kode etik guru dapat berubah untuk mencerminkan
perkembangan sosial, teknologi, dan pedagogi. Kode Etik Guru dapat direvisi untuk
mengatasi permasalahan baru dan berbagai tantangan dalam pendidikan. Untuk
mengetahui apakah ada perubahan terkini Kode Etik Guru yang harus dipatuhi,
pendidik hendaknya melakukan langkah-langkah berikut:
• Hubungi organisasi profesi guru: Informasi Terkini Perubahan Kode Etik
Guru Informasi etika biasanya berasal dari organisasi guru lokal atau
nasional.
• Menghadiri pelatihan dan lokakarya: organisasi profesi guru dapat
menyelenggarakan pelatihan dan lokakarya tentang kode etik guru terkini.
• Harap ikuti pedoman pemerintah: Pemerintah daerah atau nasional juga dapat
menerbitkan pedoman dan peraturan mengenai kode etik guru. Pendidik harus
membaca panduan ini untuk memahami perubahan terkini.
• Mempertimbangkan Melanjutkan Pendidikan: Ketika Kode Etik Guru
Berubah Secara Signifikan
3. Apa perbedaan antara kode etik guru di berbagai negara?
Penjelasan
Perbedaan kode etik guru antar negara dapat berbeda-beda berdasarkan
budaya, norma sosial, sistem pendidikan, dan peraturan pemerintah. Kemungkinan
perbedaan antara kode etik guru di berbagai negara meliputi:
• Nilai dan Prinsip: Kode etik guru mungkin mencerminkan nilai dan prinsip
yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Misalnya, mereka berbeda-beda
dalam menilai otonomi siswa atau disiplin yang ketat.
• Isi kode: Isi kode itu sendiri mungkin berbeda, dan negara mungkin
menekankan aspek tertentu.
• Proses Penetapan Kode: Ada berbagai cara untuk membuat dan merevisi kode
etik guru.
• Sanksi dan Penegakan : Tata cara dan sanksi pelanggaran Kode Etik Guru
juga bisa berbeda-beda.
• Lingkup pekerjaan : Lingkup pekerjaan mengajar bermacam-macam.
Misalnya, apakah guru boleh terlibat secara politis atau aktif dalam
pembelajaran, atau apakah mereka harus netral.
• Hak dan Kewajiban: Kode etik guru juga berbeda dalam menentukan hak dan
tanggung jawab guru, seperti bekerja dengan siswa berkebutuhan khusus,
mendukung keberagaman, dan berkolaborasi dengan guru lain.
Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan kompleksitas budaya dan sistem
pendidikan masing-masing negara. Namun, tujuan keseluruhan kode etik guru di
seluruh dunia adalah sama: untuk mempromosikan praktik pengajaran yang etis,
mendukung pendidikan berkualitas, dan melindungi hak-hak siswa.