Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ORGANISASI DAN KODE ETIK PROFESI GURU


susun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Etika Profesi Keguruan
Dosen Pengampu : Dr. H. Tamsik Udin M, Pd

Oleh Kelompok 6:
Siti Halimatul Hidayah (2381100057)
Farid Perdiman (2381100060)

KELAS 1 B
JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
2023 M / 1445 H
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ORGANISASI DAN
KODE ETIK PROFESI GURU”
Makalah ini disusun berdasarkan hasil kerja keras kami yang ditempuh oleh bimbingan
yang diberikan Bapak Dr. H. Tamsik Udin M, Pd Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada saya dan rekan saya yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Cirebon, 09 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………….……………. i


DAFTAR ISI…..………..................….......................…………..……....……. ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .........................................................................................1
Rumusan Masalah ....................................................................................1
Tujuan .......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Organisasi dan Kode Etik Guru .............................................2
Fungsi Profesi Guru dan Kode Etik Guru ................................................3
Tujuan Organisasi Profesi dan Kode Etik Guru .......................................5
Organisasi Pofesi di Indonesia .................................................................6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ...............................................................................................8
Saran .........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Belakangan ini pendidikan menjadi topik perbincangan. Ketika kita berbicara
tentang pendidikan, kita berbicara tentang profesi guru dan etika guru. Profesi guru
merupakan salah satu profesi yang paling banyak diminati oleh sebagian besar pelajar
karena mengajar merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan negara, dan
seorang guru yang baik dan berkualitas harus mempunyai etika tertentu. Sebagai
jabatan profesional, guru harus mempunyai landasan untuk menyatukan tindakan dan
mengendalikan seluruh profesi.
Dalam hal ini organisasi profesi mempunyai peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan kesadaran, sikap, mutu dan aktivitas profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan guru. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 41 Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, guru mendirikan organisasi
profesi mandiri dengan tujuan untuk peningkatan karir, peningkatan keterampilan,
karir, pandangan pendidikan, perlindungan karir, kesejahteraan dan pelayanan publik.
Pasal ini juga menjelaskan bahwa guru harus menjadi anggota organisasi ini. Menjadi
seorang guru tidaklah mudah, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, antara lain
persyaratan administratif, teknis, psikis, dan fisik. Memiliki pendidikan, kepribadian,
keterampilan sosial dan profesional serta memiliki kode etik yang baik. Namun dalam
menjalankan profesinya, sebagian orang sering melakukan kesalahan dan melanggar
standar profesi guru. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan peraturan yang harus
dipatuhi oleh guru di Indonesia, yang disebut “Kode Etik Guru”

Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian organisasi profesi guru dan kode etik guru?
2. Apakah fungsi organisasi profesi guru dan kode etik guru?
3. Apakah tujuan dari organisasi profesi dan kode etik guru?
4. Apa sajakah organisasi profesi guru yang ada di Indonesia?

Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian organisasi profesi dan kode etik guru!
2. Untuk mengetahui fungsi organisasi profesi dan kode etik guru!
3. Untuk mengetahui tujuan organisasi profesi dan etik guru!
4. Untuk mengetahui organisasi profesi guru di Indonesia!
BAB II
PEMBAHASAN

PENGERTIAN ORGANISASI GURU DAN KODE ETIK GURU


• ORGANISASI PROFESI GURU
Organisasi profesi guru Organisasi profesi guru meliputi tiga kata yaitu
Organisasi, Profesi dan Guru.
1. Menurut Stoner, organisasi itu sendiri adalah suatu pola hubungan yang
melaluinya orang-orang yang dipimpin oleh manajer mengejar tujuan bersama.
2. Menurut James D. Mooney, organisasi adalah suatu bentuk perkumpulan antar
orang untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi itu sendiri tidak hanya beranggotakan ketua, sekretaris dan
beberapa direktur saja, tetapi juga seluruh anggota beserta seluruh direktur beserta
segala perlengkapan dan perlengkapannya. Setiap anggota mempunyai kewajiban
untuk mengembangkan organisasinya.
Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang dijabat oleh seseorang yang
memerlukan keterampilan yang diperoleh selama pendidikan.Suatu profesi erat
kaitannya dengan suatu jabatan atau pekerjaan tertentu dan dengan sendirinya
memerlukan keterampilan, pengetahuan dan kemampuan tertentu. Guru adalah
pendidik yang tugas pokoknya mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan
mengevaluasi. Jabatan guru dianggap sebagai profesi profesional, sehingga
memerlukan keahlian khusus. Dari kata Organisasi Profesi dapat diartikan sebagai
suatu organisasi yang anggotanya adalah para praktisi yang mengidentifikasikan
dirinya sebagai suatu profesi dan bersama-sama menjalankan fungsi-fungsi sosial
yang tidak dapat mereka laksanakan secara perseorangan.
Dapat disimpulkan bahwa organisasi profesi guru itu sendiri merupakan wadah
berkumpulnya orang-orang yang memiliki keahlian khusus di bidang pendidikan.
Undang-undang tentang Organisasi Profesi Guru Organisasi profesi guru ini
bertujuan untuk meningkatkan kehidupan jasmani dan rohani setiap orang dari para
anggotanya. Dalam pasal 41 bagian kesembilan yang berkaitan dengan Kode Etik
organisasi profesi guru disebutkan bahwa:
a. Guru membentuk organisasi profesi yang mandiri.
b. Organisasi profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai fungsi
peningkatan karir, peningkatan keterampilan, pekerjaan, pengetahuan pendidikan,
perlindungan karir, kesejahteraan, dan pelayanan masyarakat. Dibandingkan
dengan Guru harus menjadi anggota organisasi profesi.
c. Pembentukan organisasi profesi sebagaimana dimaksud dalam pasal (1)
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Pemerintah atau otoritas daerah dapat mendukung organisasi profesi guru untuk
memberikan bimbingan dan pengembangan profesional bagi guru.

• KODE ETIK GURU


Kode Etik Guru Etika adalah seperangkat asas atau nilai yang berkaitan
dengan moralitas, tata cara (adat istiadat, tata krama), dan nilai yang berkaitan dengan
benar dan salah yang berkaitan dengan hak dan kewajiban suatu kelompok atau suatu
kelompok,perusahaan. Pada hakikatnya etika merupakan pertimbangan mendasar
dalam pengambilan keputusan mengenai moralitas manusia dalam interaksinya
dengan lingkungan.
Secara umum etika dapat dipahami sebagai suatu disiplin filosofis yang
penting dalam interaksi manusia.untuk memilih dan memutuskan model perilaku
terbaik berdasarkan skala moral yang dominan. Kode Etik Guru Indonesia merupakan
seperangkat nilai dan standar profesi guru yang tersusun secara jelas dan sistematis
dalam suatu sistem yang menyeluruh dan terpadu.
Kode Etik Guru Indonesia menjadi landasan moral dan pedoman perilaku
setiap guru PGRI dalam menjalankan tugas mengajarnya, baik di dalam maupun di
luar sekolah, serta dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Oleh karena itu, Kode
Etik Guru Indonesia merupakan instrumen yang sangat penting dalam membentuk
sikap profesional para anggota profesi guru.

FUNGSI PROFESI GURU DAN KODE ETIK GURU


• FUNGSI PROFESI GURU
Seperti yang telah disebutkan dalam salah satu kriteria jabatan profesional,
jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk menyatukan gerak langkah dan
mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Organisasi profesi guru
di sini mempunyai banyak fungsi yang bermanfaat bagi setiap anggotanya. Fungsi
tersebut adalah sebagai pemersatu seluruh angota profesi dan peningkatkan
kemampuan professional profesi. Kedua fungsi tersebut dapat di uraikan berikut ini.
a. Fungsi Pemersatu
Organisai profesi kependidikan merupakan wadah pemersatu berbagai potensi profesi
kependidikan dalam menghadapi kompleksitas tantangan dan harapan masyarakat
penguna jasa kependidikan. Dengan mempersatukan potensi tersebut diharapkan
organisasi profesi kependidikan memiliki kewibawaan dan kekuatan dalam
menentukan kebijakan dan melakukan tindakan bersama yaitu upaya untuk
melindungi dan memperjuangkan kepentingan para pengemban profesi kependidikan
itu sendiri dan kepentingan masyarakat penguna jasa profesi ini.
b. Fungsi Peningkatan Kemampuan Profesi
Fungsi yang kedua adalah peningkatan kemampuan profesi. Guru sebagai anggota
profesi harus bisa meningkatkan kemampuan profesionalnya melalui organisasi
tersebut. Dengan mengikuti organisasi tersebut diharapkan guru dapat meningkatkan
dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan professional, martabat dan
kesejahteraan. Hal ini juga tertulis dalam PP No. 38 tahun 1992, pasal 61 yang
berbunyi “tenaga kependidikan dapat membentuk ikatan profesi sebagai wadah untuk
meningkatkan dan mengembangkan karier, kemampuan, kewenangan profesional,
martabat dan kesejahteraan tenaga kependidikan.
Dalam pemahaman lain yang dibaca, ada satu fungsi atau peran guru sebagai
pemandu pembelajaran. Guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan
kondisi yang mendukung aktivitas proses belajar siswa.
Berikut beberapa contoh peran guru sebagai pemandu pembelajaran:
• Menggali potensi siswa Sebagai pemandu,
Tugas guru adalah menemukan potensi siswa.Guru harus memahami beragam
kebutuhan, minat, dan kecerdasan siswa serta menciptakan peluang bagi
mereka untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensinya.Guru dapat
menggunakan berbagai pendekatan, seperti menggunakan beragam metode
pengajaran, proyek kolaboratif, dan penilaian formatif, untuk meningkatkan
pembelajaran siswa.
• Mendorong gangguan fungsional Sebagai fasilitator pembelajaran,
Guru harus mendorong partisipasi aktif siswa.Hal ini dapat dilakukan melalui
penggunaan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa, seperti diskusi
kelompok, kerja kelompok, dan proyek berbasis masalah.
Guru juga dapat memfasilitasi dialog terbuka, merangsang pertanyaan, dan
mendorong siswa untuk berbagi pemikiran dan gagasan.Dengan mendorong
partisipasi aktif, guru membantu siswa menjadi pembelajar mandiri dan
pemikir kritis.
• Mengembangkan sumber daya dan pengajaran,
Guru sebagai fasilitator pembelajaran harus menyediakan sumber daya yang
diperlukan bagi siswa. Ini termasuk bahan belajar, bahan bacaan, sumber daya
digital dan lingkungan belajar yang sesuai.Selain itu, guru juga membimbing
dan mendukung siswa ketika mengalami kesulitan dalam belajar.Guru dapat
memberikan umpan balik yang konstruktif, memfasilitasi diskusi reflektif, dan
memberikan dukungan individu untuk membantu siswa mengatasi tantangan.
• Memanfaatkan teknologi pendidikan Sebagai fasilitator pembelajaran,
Guru juga dapat memanfaatkan teknologi pendidikan. Teknologi seperti
komputer, tablet, perangkat lunak pembelajaran, dan platform pembelajaran
online dapat digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.
Guru dapat mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan pembelajaran,
menyediakan akses terhadap sumber daya digital, dan menggunakan alat
kreatif seperti video, presentasi multimedia, atau simulasi interaktif untuk
membantu siswa memahami pelajaran.

• FUNGSI KODE ETIK GURU


Fungsi kode etik adalah menjaga nama baik dan nama baik guru sebagai
pendidik.Oleh karena itu, dengan adanya kode etik ini diharapkan guru tidak
melanggar kewajibannya. Dengan demikian, tujuan penerapan kode etik guru pada
hakikatnya adalah untuk meningkatkan kewibawaannya dan menjaga citra baik
profesi guru.
Sutan Zanti dan Syahmir Syahrun (1992) mengemukakkan bahwa ada empat
fungsi kode etik guru bagi diri mereka sendiri, yaitu adalah sebagai berikut
a. Agar guru terhindar dari penyimpangan melaksanakan tugas yang menjadi
tanggung jawabnya, karena sudah ada landasan yang digunakan sebagai
acuan.
b. Untuk mengatur hubungan guru dengan murid, teman sekerja, masyarakat,
danpemerintah.
c. Sebagai pegangan dan pedoman tingkah laku guru agar lebih bertanggung
jawab pada profesi nya.
d. Pemberi arah dan petunjuk yang benar kepada mereka yang menggunakan
profesinyadalam melaksanakan tugas.

(Ibid).Biggs and blocher (1986: 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik,
yaitu:
a. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan
tugasnya,sehingga terhindar dari penyimpangan profesi.
b. Agar guru bertanggung jawab pada profesinya.
c. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal.
d. Agar guru mampu meningkatkan kualitas dan kinerja masyarakat sehingga
jasa profesi guru diakui dan digunakan oleh masyarakat sebagai profesi yang
membantu dalam memecahkan masalah dan mengembangkan diri.
e. Agar profesi guru terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah
secara kurang proporsional. Guru diharapkan mampu menjalin hubungan
harmonis, dinamis,kooperatif, dengan teman sejawat, siswa, orang tua siswa,
pimpinan, masyarakat, dandengan misi tugasnya sendiri.

TUJUAN ORGANISASI PROFESI DAN KODE ETIK GURU


• TUJUAN ORGANISASI PROFESI GURU
Menurut Hamzah(1992:18) tujuan organisasi profesi keguruan antara lain adalah :
1. Melakukan sosialisasi kepada para anggotanya, agar selalu memiliki mental
profesional yang selalu baru, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta etika yang berkembang dalam masyarakat. Jadi, sosialisasi berarti
proses penempatan mental baru terhadap para anggota, baik secara terang-
terangan maupun secara tersamar, termasuk di dalamnya
2. Menanamkan profesionalisme, Menumbuh kembangkan profesionalisme guru sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang dilandasi oleh
prinsip etika profesi yang mantap

• TUJUAN KODE ETIK GURU


Secara umum tujuan Kode Etik Guru Indonesia adalah untuk menjamin para
guru atau petugas lainnya agar dapat melaksanakan tugas kependidikan mereka sesuai
dengan tuntutan etis dari segala aspek kegiatan penyelenggaraan pendidikan.
Sedangkan secara khusus tujuan Kode Etik Guru Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Menanamkan kesadaran kepada anggotanya bahwa kode etik merupakan
produk anggota profesinya yang berlandaskan kepada falsafah Pancasila dan
UUD 1945, dan karenanya segala sepak terjang profesinya harus sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
b. Mewujudkan terciptanya individu-individu profesional di bidang kependidikan
yang mampu tampil profesional sesuai dengan kompetensinya (pedagogik,
profesional, personal, dan sosial).
c. Membentuk sikap profesional di kalangan tenaga kependidikan maupun
masyarakat umumnya dalam rangka penyelenggaraan pendidikan.
d. Meningkatkan kualitas profesional tenaga kependidikan untuk keperluan
pengembangan kode etik itu sendiri

ORGANISASI PROFESI DI INDONESIA


Di bawah ini adalah beberapa contoh organisasi profesi yang sah dan diakui
secara hukum, antara lain:
• PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Organisasi Profesi yang telah ada
sejak zaman kolonial di Indonesia dengan anggotanya adalah para
guru.Organisasi ini didirikan pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru
Hindia Belanda, yang disusul dengan berdirinya beberapa organisasi profesi
guru di seluruh Indonesia pada berbagai tingkatan.
Berubah menjadi PGRI pada masa kemerdekaan Indonesia.Organisasi profesi
ini berafiliasi dengan Dewan Guru ASEAN. Organisasi ini didirikan oleh
beberapa tokoh pada tahun itu.
Tokoh pendiri organisasi ini adalah Amin Singgih, Rh.Koesnan,
Djajeng Soegianto, Soetono, Soemidi Adisasmito, Ali Marsaban dan Abdullah
Nooerbambang.
Cikal bakal berdirinya organisasi ini adalah semangat solidaritas antar guru se-
Indonesia.
• IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Organisasi profesi dokter Indonesia ini berdiri
sejak tahun 1928 dengan nama berbeda.

Organisasi ini awalnya didirikan oleh Baher Djohan dengan tujuan agar
pendapat para dokter didengar.
Seiring berjalannya waktu, ikatan dokter tersebut berganti nama dari
“Indonesische Genesjkundigen” menjadi “Ikatan Dokter Indonesia” pada
tahun 1950.
Organisasi ini juga merupakan salah satu organisasi yang mendirikan
organisasi dokter tingkat ASEAN yang disebut ASEAN Medical Association
(MASEAN) pada tahun 1980.
Organisasi Organisasi ini mempunyai banyak kegiatan yang berkaitan dengan
dunia kedokteran.
• PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia) Organisasi Perawat Indonesia
mencakup seluruh perawat di Indonesia.
Organisasi ini resmi berdiri pada tahun 1974. Berdirinya organisasi ini
kemudian menetapkan tujuan besar bagi perawat.Organisasi ini mempunyai
kemampuan untuk mengarahkan industri keperawatan Indonesia ke arah yang
benar sehingga dapat menjadi organisasi profesi yang mandiri dan
bermartabat, mampu bersaing di dalam negeri dan internasional.
• PII (Perkumpulan Insinyur Indonesia) Organisasi teknik dengan kualifikasi
tertentu. Organisasi ini merupakan perkumpulan individu-individu yang
memiliki gelar sarjana di bidang teknik, pertanian, atau teknik terapan, yang
diakui oleh para pemangku kepentingannya.
Organisasi ini didirikan pada tahun 1952.Pendirinya adalah Djoeanda
Kartawidjaja dan Roossino Soerjohadikoesoemo.
Sebuah institusi yang dirancang oleh orang ini dan teman-temannya di
Fakultas Teknik Universitas Indonesia Bandung (ITB).
• IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) Organisasi ini didirikan pada tahun
1957.Organisasi ini didirikan sesuai dengan perkembangan terkini di bidang
perekonomian, bisnis dan investasi.
Organisasi ini telah bermitra dengan sejumlah pemangku kepentingan,
termasuk Federasi Akuntan Internasional (IFAC), Kementerian Keuangan RI,
Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Profesi guru merupakan salah satu profesi yang ada di Indonesia.
Profesi guru memegang peranan penting dalam suatu negara, apalagi guru merupakan satu-
satunya profesi yang menentukan perubahan suatu negara.
Memang benar, guru mempunyai tanggung jawab dalam mendidik dan mencerdaskan
anak bangsa, termasuk mengubah perilaku dan membangun karakter siswa. Selain itu, seperti
halnya profesi lainnya, profesi lain juga memiliki karakteristik profesi yang berbeda-beda,
seperti kode etik profesi guru, organisasi profesi (organisasi pedagogi), dan undang-undang
yang menjamin perlindungan hak dan kewajiban guru di Indonesia.

Saran
Sebagai pendidik, kita perlu mengetahui tentang organisasi profesi guru ini, karena kita
perlu meningkatkan kinerja kita untuk menjadi pendidik atau guru yang profesional,
sekaligus dengan wawasan bahwa dengan adanya organisasi profesi ini kita dapat
meningkatkan dan mengembangkan potensi diri kita secara maksimal.
Nasehat kami sebagai kelompok pelajar, janganlah menjadikan kitab-kitab atau kitab
suci hanya sebagai hiasan atau referensi tambahan saja, melainkan membaca, memahami,
menjelaskan, dan menafsirkannya dengan baik, kemudian mengamalkannya semampu kita.
Dan sepertinya tulisan kami jauh dari sempurna. Kritik dan saran dari para pembaca sangat
kami nantikan agar artikel yang kami tulis dapat lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA

http://indahnurulw.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-fungsi-kode-etik-guru.htm/

https://fkip.umsu.ac.id/2023/06/24/fungsi-dan-peran-guru-dalam-pendidikan/

Muhammad Nurdin. 2008. Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta : Ar-Ruzz


Media Group
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005. 2008. Tentang Guru dan
Dosen. Jakarta; Sinar Grafika
Soedijarto. 1993. Menuju Pendidikan Nasional Yang Relevan dan Bermutu. Jakarta :
Balai Pustaka
Soetjipto dan Raflis Kosasi. 1999. Profesi Keguruan, Jakarta : PT. Rineka Cipta
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia
Memasuki Milenium III. Yogyakarta : Adicita

https://ninaagustina16.blogspot.com/2013/07/organisasi-profesi-guru.html?M=1

https://dosensosiologi.com/organisasi-profesi/

Imron Fahrozi. 2018, Etika Profesi Keguruan


PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Bagaimana seorang guru dapat menjadi anggota organisasi profesi guru di negara ini?
penjelasan
Prosedur untuk menjadi anggota lembaga pendidikan profesional mungkin
berbeda di setiap negara. Namun di banyak negara, langkah umum untuk menjadi
anggota lembaga pendidikan profesional adalah:
• Kualifikasi : Guru harus memenuhi persyaratan kualifikasi yang ditetapkan
oleh badan dan lembaga profesi pendidikan terkait.
• Pendaftaran : Guru wajib melamar atau mendaftar untuk menjadi anggota
organisasi pendidikan profesi.
• Bukti kesesuaian: Beberapa organisasi mungkin mengharuskan guru
memberikan bukti kesesuaian, seperti: Contoh: transkrip, sertifikat pendidikan,
bukti pelatihan dan pengalaman yang relevan.
• Memahami Kode Etik Guru: Guru biasanya diharuskan memahami dan setuju
untuk mematuhi Kode Etik Guru organisasi sebelum menjadi anggota.
Langkah-langkah yang lebih spesifik mungkin berbeda di setiap negara dan
organisasi. Oleh karena itu, guru yang ingin menjadi anggota organisasi pendidikan
profesional di negara tertentu disarankan untuk menghubungi organisasi tersebut atau
meminta nasihat dari otoritas pendidikan setempat atau otoritas pemerintah untuk
informasi lebih lanjut.

2. Apakah ada perubahan terbaru dalam kode etik guru yang perlu diikuti oleh para
pendidik?
Penjelasan
Seiring waktu, kode etik guru dapat berubah untuk mencerminkan
perkembangan sosial, teknologi, dan pedagogi. Kode Etik Guru dapat direvisi untuk
mengatasi permasalahan baru dan berbagai tantangan dalam pendidikan. Untuk
mengetahui apakah ada perubahan terkini Kode Etik Guru yang harus dipatuhi,
pendidik hendaknya melakukan langkah-langkah berikut:
• Hubungi organisasi profesi guru: Informasi Terkini Perubahan Kode Etik
Guru Informasi etika biasanya berasal dari organisasi guru lokal atau
nasional.
• Menghadiri pelatihan dan lokakarya: organisasi profesi guru dapat
menyelenggarakan pelatihan dan lokakarya tentang kode etik guru terkini.
• Harap ikuti pedoman pemerintah: Pemerintah daerah atau nasional juga dapat
menerbitkan pedoman dan peraturan mengenai kode etik guru. Pendidik harus
membaca panduan ini untuk memahami perubahan terkini.
• Mempertimbangkan Melanjutkan Pendidikan: Ketika Kode Etik Guru
Berubah Secara Signifikan
3. Apa perbedaan antara kode etik guru di berbagai negara?
Penjelasan
Perbedaan kode etik guru antar negara dapat berbeda-beda berdasarkan
budaya, norma sosial, sistem pendidikan, dan peraturan pemerintah. Kemungkinan
perbedaan antara kode etik guru di berbagai negara meliputi:
• Nilai dan Prinsip: Kode etik guru mungkin mencerminkan nilai dan prinsip
yang berbeda dalam budaya yang berbeda. Misalnya, mereka berbeda-beda
dalam menilai otonomi siswa atau disiplin yang ketat.
• Isi kode: Isi kode itu sendiri mungkin berbeda, dan negara mungkin
menekankan aspek tertentu.
• Proses Penetapan Kode: Ada berbagai cara untuk membuat dan merevisi kode
etik guru.
• Sanksi dan Penegakan : Tata cara dan sanksi pelanggaran Kode Etik Guru
juga bisa berbeda-beda.
• Lingkup pekerjaan : Lingkup pekerjaan mengajar bermacam-macam.
Misalnya, apakah guru boleh terlibat secara politis atau aktif dalam
pembelajaran, atau apakah mereka harus netral.
• Hak dan Kewajiban: Kode etik guru juga berbeda dalam menentukan hak dan
tanggung jawab guru, seperti bekerja dengan siswa berkebutuhan khusus,
mendukung keberagaman, dan berkolaborasi dengan guru lain.
Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan kompleksitas budaya dan sistem
pendidikan masing-masing negara. Namun, tujuan keseluruhan kode etik guru di
seluruh dunia adalah sama: untuk mempromosikan praktik pengajaran yang etis,
mendukung pendidikan berkualitas, dan melindungi hak-hak siswa.

Anda mungkin juga menyukai