Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PERJUANGAN PGRI ERA REFORMASI

Mata Kuliah : Sejarah Pendidikan dan PGRI


Dosen Mata Kuliah : Sutrisno, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 4 :
No Nama Npm
1. Sumirah 201943570045
2. Tegar Budi Septian 201943570043
3. Yusup Abdul Qohar 201943570044
4. Irvan Rudiantsyah 201943500280
5. Dede Rurniawan 201943500203

Kelas : Y4B

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-

Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Perjuangan PGRI

Era Reformasi ” ini dengan baik dan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari

Bapak Sutrisno, S.Pd., M.Pd pada mata kuliah Sejarah Pendidikan dan PGRI.

Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang PGRI pada

era reformasi sekarang ini bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Sutrisno, S.Pd., M.Pd selaku

dosen pada mata kuliah Sejarah Pendidikan dan PGRI yang telah memberikan

tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membagikan pengetahuan sehingga kami dapat meyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna

karena tidak ada yang sempurna di dunia ini. Oleh karena itu, kritik dan saran

yang membangun akan kami nantikan demi membangun makalah ini lebih baik.

Jakarta, Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................... 3
1.2 Tujuan Penulisan....................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 5
2.1 Pengetahun Dasar Tentang Era Reformasi.................................................................5
2.1.1 Pengertian Reformasi...................................................................................... 5
2.1.2 Guru Era Reformasi di tandai Runtuhnya Rezim Orde Baru...........................6
2.2 Substansi Perjuangan................................................................................................. 6
2.3. Tantangan PGRI Era Reformasi................................................................................ 7
2.3.1 Tantangan Global............................................................................................ 7
2.3.2 Tantangan Nasional........................................................................................ 7
2.3.3 Tantangan Organisasional...............................................................................8
2.4 Jatidiri PGRI Era Reformasi...................................................................................... 9
2.5 Visi, Misi dan Strategi PGRI pada Era Reformasi...................................................10
2.5.1 Visi PGRI..................................................................................................... 10
2.5.2 Misi PGRI.................................................................................................... 10
2.5.3 Strategi Dasar PGRI.....................................................................................11
2.6 Nilai Keterbukaan dan Lingkup Reformasi PGRI....................................................12
2.7 PGRI pada era Otonomi Daerah..............................................................................14
2.8 Kongres yang terjadi pada Era Reformasi................................................................15
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 20
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 20
3.2 Saran....................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 22
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi perjuangan

yang mengemban amanat dan cita-cita Proklamasi 17 agustus 1945, menjamin,

menjaga, mempertahankan keutuhan dan kelangsungan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, dengan membudayakan nilai-nilai luhur Pancasila.

Dinamika cukup besar berkaitan dengan organisasi guru terjadi pada era

reformasi yang dimulai pada tahun 1998. Reformasi memunculkan euforia baru

dalam mengemukakan kebebasan dan mengupayakan demokrasi setelah

kehidupan masyarakat indonesia terkurung selama orde baru. Masyarkat

menuntut adanya kebebasan berbicara, berpendapat, berkumpul bahkan menuntut

adanya kontrol terhadap pemerintah.

Euforia muncul seperti bom waktu dan meledak tepat pada waktunya saat

mereka ingin menumbangkan soeharto ari kepemimpinannya ebagai presiden

Indonesia selama 32 tahun. Bersama tumbangnya soeharto sebagai presiden

muncul tuntutan-tuntutan perombakan birokrasi yang sudah berkuasa selama

masa orde baru, pembaruan lembaga pemerintahan, organisasi kemasyarakatan,

termasuk keberadaan organisasi profesi guru.


Pendidikan sangat berperan penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi pada era industri 4.0 oleh karena itu PGRI berperan penting dalam

mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten bagi perkembangan atau

pertumbuhan suatu negara itu tetapi banyak pihak yang tidak mengetahui sejarah,

perjuangan, kegiatan, konstitusi PGRI sehingga memberikan apresiasi yang salah

dan pendapat yang keliru terhadap PGRI.

Oleh karena itu pemahaman yang benar terhadap organisasi guru ini, baik

konstitusi, kegiatan, serta perjuangannya, akan melahirkan sikap lebih

menghargai terhadap PGRI.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu itu lebih memahami sejarah

perjuangan PGRI pada era Reformasi dalam menghadapi perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pada masa indrustri 4.0.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengetahun Dasar Tentang Era Reformasi

Mengawali kiprah yang ditandai adanya perubahan orde senantiasa mewarnai

iklim ditubuh PGRI. Pergantian orde dari orde baru menuju orde lama terus

berjalan ke era reformasi. Pergantian yang di tandai dengan lengsernya orang

nomor 1 di indonesia pada tahun 1998 dan telah memegang kendali pemerintahan

selama 32 tahun yakni presiden soeharto atas dasar demokrasi merupakan suatu

wujud ditandainya orde yang penuh demokratis yakni era reformasi

2.1.1 Pengertian Reformasi

Era Reformasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan dengan

bebagai perubahan untuk membentuk tatanan baru yang lebih baik guna

mencapai tujuan nasional ynag dicita-citakan. Ada pun tujuan dari reformasi

adalah tercapainya suatu tatanan kehidupan yang baru dan lebih baik dalam

masyarakat madani, yaitu masyarakat demokratis, sejahtera dan agamais.

Menurut KBBI reformasi dapat diartikan sebagai perubahan secara drastis

untuk perbaikan (bidang sosial, politik, atau agama) dalam suatu masyarakat atau

negara. Jadi Refomasi adalah memebrntuk kembali, memperbarui atau menata

kembali.
2.1.2 Guru Era Reformasi di tandai Runtuhnya Rezim Orde Baru

Era Reformasi ditandai dengan runtuhnya sebuah rezim orde baru yang

otoriter pada tahun 1998. Setelah rezim orde baru tumbang maka perubahan

menjadi pilihan pembangunan bangsa. Era perubahan itu yang disebut era

reformasi, perubahan pada masa reformasi ilakukan secara konsepsional dan

konstitusional dengan strategi dan program yang lebih efektif dalam suasana

madani.

Perjuangan PGRI pada masa reformasi ini meliputi idang keorganisasian,

kesejahteraan, ketenagakerjaan, perundang-undangan, reformasi pendidikan

nasional serta mitra nasional dan internasional. Pada masa sekarang ini asih

banyak pula pihak yang memandang PGRI hanya sebagai aspek tertenu yang

sempit dalam bentuk serpihan-serpihan yang tidak terpadu dan dilandasi oleh

kepetingan tertentu sebagai akibatnya banyak berkembang persepsi yang kurang

baik terhadap PGRI dan hal tersebut sudah banyak yang menimbulkan berbagai

hal yang kurang menguntungkan bagi PGRI dan terutama bagi para anggotanya.

2.2 Substansi Perjuangan

Titik fokus perjuangan PGRI adalah pemberdayaan guru sehingga guru dapat

menjalankan tugas dan pengabdiannya dengan penuh tanggung jawab, penuh

loyalitas dan dedikasi sehingga dapat melakukan tugas profesionalnya itu sesuai

dengan prinsip--prinsip profesional dalam pembimbingan, pengajaran dan


pelatihan terhadap peserta didik sejalan dengan tuntutan kemajuan dan

peradaban, yang difokuskan pada aspek :

1. Meningkatkan Kinerja Organisasi.

2. Peningkatan Profesionalisme Guru.

3. Pemberdayaan Potensi PGRI.

4. Peningkatan Kesejahteraan

5. Peningkatan Peran PGRI terhadap masyarakat.

2.3. Tantangan PGRI Era Reformasi

Dalam era reformasi ada tiga lingkup tantangan yang akan dihadapi yaitu

tantangan yang bersifat global, tantangan nasional, dan tantangan organisasional.

2.3.1 Tantangan Global

Tantangan Global adalah kecenderungan kehidupan pada masa depan

khususnya pada abad ke-21 yang ditandai dengan berbagai perubahan yang

berlangsung dengan cepat terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. era

globalisasi ditandai dengan ketergantungan antarbangsa didunia.

2.3.2 Tantangan Nasional

Tantangan Nasional bersumber dari perkembangan reformasi di segala

bidang terutama dalam bidang politik sebagai koreksi terhadap beberapa

kelemahan pada era sebelumnya. Dalam era reformasi terjadi pergeseran dalam

tatanan kehidupan politik dan pemerintahan yang berpengaruh terhadap tatanan

kehidupan secara keseluruhan. Beberapa diantaranya adalah :


1) Pergeseran dari pola-pola pemerintahan yang otoriter menjadi lebih

demokratis dengan melibatkan partisipasi seluruh warga negara.

2) Kehidupan yang tertutup dan kaku akan bergeser menuju kehidupan yang

gerbuka dan luwes

3) Model pengelolaan sentralistik akan bergeser menuju pengelolaan yang

desentralistik dengan memberi peluang yang lebih besar bagi pemberdayaan

daerah.

2.3.3 Tantangan Organisasional

Tantangan organisasional adalah tantangan yang bersumber dan terjadinya

perubahan dalam kehidupan berbagai organisasi sebagai konsekuensi dari

perkembangan global dan nasional. Sebagai suatu organisasi pembelajar,

PGRI  harus memiliki kecakapan untuk :

1. Lebih siap berpartisipasi dan beradaptasi dengan perkembangan lingkungan.

2. Melakukan akselerasi dan mengembangkan hasil, proses dan layanan yang

lebih baik

3. Menjadi lebih cakap untuk belajar dari pesaing dan mitra kerja

4. Mempersingkat waktu yang diperlukan untuk menerapkan perubahan

strategis

5. Merangsang perbaikan yang terus-menerus pada setiap bidang dan jenjang

organisasi

2.4 Jatidiri PGRI Era Reformasi


Kongres XVII PGRI yang diselengarakan tanggal 25-28 November 1998 di

Lembang, Bandung, telah mempertegas kembali jatidiri PGRI - yang sempat

dinilai agak luntur ditelan situasi sosial-politik pada beberapa waktu yang lalu.

Sebenarnya, jatidiri PGRI tidak luntur dan tetap merupakan urat nadi

perkembangan dan keberadaan PGRI dalam seluruh perjalanan bangsa. Sesuai

dengan semangat kelahirannya.

PGRI adalah organisasi perjuangan, profesi, dan ketenagakerjaan, bersekala

nasional yang bersifat sebagai berikut :

1. Unitaristik, yang berarti tanpa memandang adanya perbedaan baik itu

ijazah, tempat bekerja, kedudukan, suku, jenis kelamin, agama dan

asal-usul.

2. Independen, yakni berlandakan prinsip berdasarkan kemandirian dengan

mengutamakan kemitrasejajaran dengan berbagai pihak.

3. Non Politik Praktis yaitu tidak terikat dan atau mengikat diri terhadap

golongan atau partai manapun.

2.5 Visi, Misi dan Strategi PGRI pada Era Reformasi

Dalam perjalanannya  sejak berdiri setengah abad yang lalu, PGRI telah

membuktikan dirinya sebagai organisasi yang masih tetap lestari hingga kini dan

tentunya untuk masa-masa yang akan datang. Dalam menghadapi tantangan pada
era global, PGRI harus tetap konsisten terhadap jatidirinya yang bersumber pada

visi masa depannya, yaitu “mewujudkan PGRI sebagai organisasi dinamis,

mandiri, dan berwibawa yang dicintai oleh anggotanya, disegani oleh mitranya,

dan diakui keberadaannya oleh masyarakat luas”.

2.5.1 Visi PGRI

PGRI harus tetap konsisten terhadap visi masa depannya, yaitu

“Mewujudkan PGRI sebagai organisasi dinamis, madiri, dan berwibawa yang

dicintai oleh anggotanya, disegani oleh mitranya, dan diakui keberadaannyaoleh

masyarakat luas”. PGRI didirikan untuk mempertahankan kemerdekaan, mengisi

kemerdekaan dengan program yang yang utama dibidang pendidikan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperjuangkan kesejahteraan bagi para

guru.

2.5.2 Misi PGRI

1. Misi Nasional, Mewujudkan Cita-cita proklamasi PGRI bersama

komponen bangsa yang lain berjuang, yaitu berusaha secara konsisten

mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai manat Undang-

undang Dasar 1945

2. Mengsukseskan Pembangunan Nasional

PGRI bersama komponen bangsa melaksanakan pembangunan bangsa

khususnya bidang pendidikan.

3. Memajukan Pendidikan Nasional


PGRI selalu berusaha untuk terlaksananya system pendidikan nasional,

berusaha selalu memberikan masukan-masukan tentang pembangunan

pendidikan kepada Departemen Pendidikan Nasional.

4. Menigkatkan Profesionalitas Nasional

PGRI berusaha dengan sungguh-sungguh agar guru menjadi profesional

sehingga pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan

bangsa dapat direalisasikan.

5. Meningkatkan Kesejahteraan Guru.

2.5.3 Strategi Dasar PGRI

Startegi dasar dalam reformasi PGRI dalah menigkatkan komunikasi dan

kualitas sumberdaya manusia organisasi, Untuk mewujudkan amanat tersebut,

PGRI menggunakan empat strategi dasar yaitu :

1. Intensifikasi silaturahmi secara vertikal, horisontal, dan diagonal baik secara

internal maupun eksternal.

2. Optimalisasi kemitraan secara berimbang dengan bebagai pihak terkait atas

dasar saling menghormati secara sistematik, sinergik, dan simbolik.

3. Aktualisasi program kerja yang lebih terpusat pada hak dan martabat anggota.

4. Transparansi manajemen organisasi dalam berbagai tingkatan organisasi.

2.6 Nilai Keterbukaan dan Lingkup Reformasi PGRI


Reformasi PGRI sesuai dengan visi misi yang dikemukakan di atas hanya

dapat terwujud apabila didasari nilai- nilai keterbukaan yaitu sebagai berikut :

 Pertama, Keterbukaan terhadap partisipan. Pada masa lalu, kehidupan

organisasi cenderung mengikuti dan melakukan “apa maunya” pimpinan.

Akibatnya, organisasi menjadi pasif dan kurang inisiatif. Pada masa kini

dan masa depan, organisasi harus di beri kesempakat berparsitipasi secara

pro-aktif dalam setiap keputusan yang menyangkut kinerja organisasi

 Kedua, keterbukaan terhadap perbedaan. Pada masa lalu, setiap unsur

organisasi berkerja sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan “dari

atas”, dan semua harus siap melaksanankannya apakah suka atau tidak

suka. Perbedaan pendapat adalah tabu. Kondisi ini harus di ubah dengan

membuka seluas-luasnya adanya perebedaan perspektif tentang berbagai

isu yang di hadapi, khususnya dalam pengembangan organisasi.

 Ketiga, keterbukaan terhadap konflik. Pada masa lalu, komunikasi dalam

organisasi selalu diarahkan untuk terciptanya keharmonisan dan

kebahagiaan kelompok dengan sekecil mungkin menekan terjadinya

konflik. Padahal konflik pada hakekatnya merupakan hal normal bagai

wujud dari dinamika organisasi. Pada era reformasi, konflik bukannya

sesuatu yang harus dihindari sama sekali, melainkan harus diselesaikan

secara terbuka dan traparan melalui cara-cara yang sehat.


 Keempat, keterbukaan terhadap pandangan dan refleksi. Pada masa lalu

segala pola prilaku individu dalam organisasi tetap ditetapkan secara buku

dan ditentukan pula tata caranya, sehingga kecil sekali kesempatan

tampilnya kreativitas dan inovasi. Pada era reformasi, keadaan itu harus

bergeser dengan membuka kesempatan kepada setiap individu yang

mengemukakan pikiran dan perasaannya, dan pihak lain menghargai pola

pikir orang lain dalam upaya mencapai keputusan organisasi yang lebih

baik.

 Kelima, keterbukaan terhadap kesalahan. Pada masa lalu, setiap orang di

tuntut untuk berbuat tanpa kesalahan dan bekerja seefisien mungkin,

bahkan ada yang kecenderungan pimpinan seolah-olah selalu benar. Pada

era reformasi, terjadi pergeseran pandangan bahwa siapa pun dan pihak

mana pun dapat berbuat kesalahan atau kekeliruan yang diperlukan adalah

kesediaaan untuk selalu belajar dari kesalahan itu untuk memperbaiki

pada masa kini dan masa mendatang. justru dinamika organisasi terjadi

apabila semua orang mau belajar dari kesalahan- kesalahan pada masa

lalu.

2.7 PGRI pada era Otonomi Daerah

Salah satu perkembangan yang harus direspon oleh PGRI adalah pelaksanaan

otonomi daerah. Dalam hal ini, PGRI harus melakukan adaptasi dalam aspek

struktur, kultur substansi dana sumberdaya manusia. Dalam aspek struktur harus
dilakukan penyesuaian struktur organisasi yang sesuai dengan semangat otonomi

daerah tanpa kehilangan jati dirinya. PGRI harus mampu menjadi pelopor dan

dan teladan dalam mengembangkan jiwa, semangat dan nilai-nilai otonomi

melalui kinerja organisasi. Kegiatan organisasi perlu lebih banyak berkiprah

diforum internasional dan dalam penetapan standar-satndar nasional. Dalam

aspek kultur , dinamika organisasi harus lebih demokrasi dan terbuka baik

kedalam maupun keluar.

Disamping itu, masih terdapat sejumlah isu keorganisasian yang harus dicari

solusinya dengan segera. Beberapa diantaranya adalah :

 Pertama, otonomi daerah sudah berguling dan untuk itu adaptasi PGRI

baik di tingkat pengurus besar maupun di pengurus daerah harus segera

dilakukan. Persoalan nya saat ini PGRI masih mengunakan AD/ART hasil

kongser XVIII tahun 1998 yang baru dapat dilakukan perubahan pada

kongre XIX tahun 2003 yang akan datang, sementara adaptasi organisasi

memerlukan legalitas formal.

 Kedua, dengan adaptasi organisasi dalam konteks otonomi PGRI di

daerah harus memiliki kualitas keberdayaan, kemadirian, kreativitas, dan

wawasan yang unggul dalam mewujudkan kinerjanya.

 Ketiga, program-program kerja yang terfokus pada amanat anggota dan

sesuai dengan kondisi daerah perlu dikembangkan melalui berbagai forum

organisasi.
 Keempat, kualitas sumberdaya manusia PGRI merupakan modal utama

dalam mewujudkan kinerja organisasi pada era otonomi daerah. Kualitas

sumberdaya manusia apa yang harus dikembangkan oleh PGRI untuk

menunjang kinerja organisasi dan strategi apa yang perlu ditempuh untuk

itu?.

2.8 Kongres yang terjadi pada Era Reformasi

Berikut beberapa kongres yang terjadi pada era reformasi :

1. Kongres XVlll di Lembang Bandung, (25-28 November 1998) :

 M Surya sebagai ketua Umum masa bakti 1999 – 2003

 Sulaiman HB Ismaya sebagai sekretaris jenderal PB PGRI masa bakti

1999 – 2003

 Kehidupan Organisasi lebih demokratis dan dinamis

 Pengurus besar ditugaskan memerjuangkan UU Guru dan anggaran

pendidikan 20%

 Kembali ke jatidiri PGRI

2. Kongres XIX di Semarang, Jawa Tengah (8-12 Juli 2003)

 Penegasan kembali PGRI sebagai organisasi perjuangan, organisasi

profesi, dan organisasi ketenagakerjaan

 Diundangkannya UU Guru dan dosen

 Pengakuan Guru sebagai profesi oleh presiden pada tanggal 2 desember

2004
3. Kongres XX di Palembang, Sumatera Utara (30 Juni - 4 Juli 2008):

 Ditetapkannya Kode Etik dan Dewan Kehormatan Guru Indonesia

 Membangun PGRI yang kuat dan bermartabat

 Dibentuknya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidik dan

Tenaga Kependidikan dan Peningkatan Mutu Pendidikan.

4. Kongres XXI di Istora Senayan, Jakarta ( 1-5 Juli 2013) :

a) Politik Nasional yang terdiri dari :

 PGRI menyerukan kepada seluruh anggota PGRI agar setiap pemilu

senantiasa menggunakan hak pilihnya untuk memilih calon yang

peduli dengan pendidikan

 PGRI mendesak pemerintah khususnya penegak hukum agar

meningkatkan penegakan hukum yang berazaskan keadilan

 Memberikan dorongan kepada KPK dan aparat penegak hukum

untuk memberantas korupsi tanpa tebang pilih

 PGRI menyesalkan perlakuan aparat di daerah yang melakukan

pergantian dan mutasi terhadap pejabat terutama guru pasca

pemilukada yang bernuansa politik

 Menuntut Kemendikbud dan Kemenag untuk melaksanakan politik

anggaran yang efektif dan efisien sehingga berdampak langsung

kepada peningkatan mutu pendidikan

b) Pendidikan Nasional yang terdiri dari :


 PGRI mendesak Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, untuk

mengkaji ulang sistem Ujian Nasional (UN) dan merumuskan

kembali model evaluasi hasil belajar dalam rangka pengendalian

mutu seperti ditetapkan oleh undang-undang

 PGRI mendesak Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, untuk

melakukan evaluasi secara komprehensif terhadap implementasi / uji

coba kurikulum 2013/2014

 PGRI mendesak Pemerintah, dalam hal ini Kemendikbud, untuk

mengkaji ulang sistem penerimaan siswa dan mahasiswa baru

dengan merumuskan kembali sistem seleksi yang adil, transparan,

dan akuntabel.

 PGRI mendesak Pemerintah dan DPR untuk merevisi Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Otonomi

Daerah.

 Melalui kongres XXI, PGRI mendeklarasikan dirinya sebagai

organisasi profesi di bidang pendidikan.

c) Pendidikan dan Tenaga Ketenagakerjaan, yanh terdiri dari:

 Menuntut pemerintah agar melakukan upaya peningkatan mutu

pendidikan dengan program peningkatan kualitas guru sebagai fokus

utama melalui manajemen yang professional dan bertanggung jawab


 Mendesak pemerintah agar guru dikembalikan pengelolaannya

dalam satu unit utama sehingga memudahkan pengurusan secara

keseluruhan.

 Sesuai dengan UU. No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen,

bahwa sertifikasi guru dan dosen dalam jabatan pada 30 Desember

selesai pada tahun 2005. PGRI mendesak kepada pemerintah untuk

benar-benar menyelesaikan sertifikasi tersebut.

 Mendesak pemerintah untuk benar-benar memenuhi kebutuhan guru

dan tenaga kependidikan melalui pendistribusian dan pengangkatan

yang tepat pada setiap satuan pendidikan serta memprioritaskan guru

dan tenaga kependidikan non PNS yang memenuhi syarat untuk

diangkat menjadi PNS, tanpa memandang persentase APBD.


BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Era reformasi merupakan suatu kurun waktu yang ditandai dengan berbagai

perubahan untuk membentuk suatu keseluruhan tatanan kehidupan baru yang

lebih baik daripada masa orde baru. Pada masa kini, tuntutan profesionalisme,

sikap ketebukaan juga menjadi penting bagi para guru-guru di abad 21 adalah

sesuatu hal patun dimiliki pada era reformasi guna mewujudkan segala visi, misi,

serta strategi yang digunakan pada era reformasi ini, guru juga harus melek

terhadap teknologi yang semakin berkembang, baik pekembangan media

informasi dan segala hal yang terjadi pada dunia pendidikan. Hal tersebut untuk

memudahkan seorang guru menghadapi segala tantangan internal maupun

eksternal guru dan pendidikan yang akan dialamai pada masa atau era reformasi.

Dan pada era reformasi menjadi titik balik pergerakan PGRI ke masa yang

lebih baik dengan banyak nya kongres yang digelar guna memperbaiki PGRI ke

arah yang lebih baik dan dapat menghasilkan generasi anak bangsa yang

berkualitas bagi terbentuknya tatanan pendidikan yang dapat mencerdaskan

kehidupan bangsa dan negara bagi masa kini serta masa depan .
3.2 Saran

Saran yang penulis berikan bagi PGRI pada era reformasi yaitu perlunya ada

riset tentang metode pengajaran yang cocok bagi setiap jenjang pendidikan serta

diadakan pelatihan bagi guru yang juga perlu ditingkatkan upaya tersebut agar

guru dapat mengajar lebih optimal dan dapat mengikuti perkembangan siswa

yang sudah lebih melek terhadap teknologi di zaman sekarang, sehingga guru

tidak akan dipandang sebelah mata oleh siswanya sendiri dan bagi siswa disetiap

jenjang pendidikan dapat belajar lebih interaktif karena sudah di sesuai bagi tiap

jenjangnya ini . hal tersebut juga akan membuat kita memiliki guru yang lebih

kompeten dan siswa yang lebih berkualitas guna menunjang kebutuhan insan

yang siap bersaing dengan era global ini sekarang ini , dan mengisi kemerdekaan

di era reformasi yang sudah memasuki era global 4.0.


DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) https://kbbi.web.id/reformasi (Diakses


pada : 1 Juli 20121).
AnugrahSW (2017) Sejarah perjuangan jati diri PGRI.
https://belajarspjd.wordpress.com/2017/07/05/pgri-pada-masa-reformasi/
( Diakses pada : 1 Juli 2021).
Agung0012 (2016) PGRI Era Reformasi.
https://agung0012.wordpress.com/2016/05/26/pgri-era-reformasi/ ( Diakses
pada : 1 Juni 2021).
Fairuzelsaid (2020) PGRI Sebagai Organisasi Perjuangan
https://fairuzelsaid.upy.ac.id/ke-pgri-an/pgri-sebagai-organisasi-perjuangan/
( Diakses pada : 1 Juli 2021).
KSPI (2019) PGRI dan Pemilu : Masa Orde Reformasi http://kspi.or.id/pgri-dan-
pemilu-masa-orde-reformasi/ (Diakses pada : 1 Juli 2021).
Afrizal Haidir (2017) PGRI pada Era Reformasi
https://afrijalhaidir.wordpress.com/2017/08/17/pgri-pada-era-reformasi/ (Diakses
pada : 1 Juli 2021).
Anonymous (2107) Resume PGRI pada Masa Era Reformasi
http://ardan1711.blogspot.com/2017/08/pgri-pada-masa-era-reformasi.html
( diakses pada : 2 Juni 2021).

Anda mungkin juga menyukai