Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN


LAMPUNG, JAKARTA, YOGYAKARTA DAN BALI

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok laporan KKL

DOSEN PEMBIMBING:

Nopi Sari,M.Pd.

Disusun Oleh

Kelompok 3

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

AL- MA’ARIF WAY KANAN TAHUN AKADEMIK

2022
PENGESAHAN
Laporan kuliah kerja lapangan (KKL) ini telah disahkan oleh dosen
pembimbing akademik ,jurusan tarbiyah maupun syariah program studi
MPI/PGMI/PIAUD/AS/HES,STAI Al-M’arif Way Kanan

1 RENALDI SAPUTRA : 211402023 KETUA KELOMPOK


2 MERI NETALIA : 211402015 ANGGOTA
3 RIZKIA ADE AMALIA : 211402024 ANGGOTA
4 KHUSNUL KHOTIMAH : 211402012 ANGGOTA
5 SITI NUR KHOTIMAH : 211402028 ANGGOTA
6 ROPI KHOTUL HAZAH : 211402026 ANGGOTA
7 NASRULLAH DARMAWAN : 211402020 ANGGOTA
8 DEVI LESTARI : 201402015 ANGGOTA
9 INDI RIF’ATUL AZIZAH : 211402010 ANGGOTA
10 NURUL GIARTI : 211402022 ANGGOTA
11 YENITA : 211402030 ANGGOTA
12 MERYTA ANGGELIN : 211402017 ANGGOTA
13 SINDI MARDILA : 211402027 ANGGOTA
14 MIRA ARISKA : 211402004 ANGGOTA
15 RIFQI ABDULLAH ZAELANI : 211402039 ANGGOTA
16 AVIF NUR AZIZAH : 211402008 ANGGOTA

Way Kanan ,......September 2022

Mengetahui Mengetahui
Dosen Pembimbing Ketua Panitia

Nopi Sari,M.Pd Nanang Abdul Jamal, M.Pd


NIDN NIDN

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat-Nya,
sehingga proses penyusunan “Laporan Kuliah Kerja Lapangan di Jakarta,
Yogyakarta Dan Bali” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam tetap
dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat-sahabat serta pengikut-pengikut beliau yang setia.

Laporan ini merupakan salah satu tugas observasi lapangan yang wajib
ditempuh pada semester III dan V, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-
ma’arif Way Kanan. Kuliah Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 18-25
September 2022 di Jakarta, Yogyakarta Dan Bali. Kuliah Kerja Lapangan
diadakan dalam rangka memperluas cakrawala pengetahuan mahasiswa dalam
suatu bidang ilmu pendidikan, seni atau budaya. Sehingga kami berharap, laporan
ini dapat menjadi kontribusi positif bagi pengemban wawasan pembaca.

Penulis sadar bahwa yang telah penulis peroleh dan terselesaikan laporan ini
tidak semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, tetapi hasil dari kontribusi
berbagai pihak.Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Wakidi S.Pd.i.M.M.Pd. selaku ketuaSTAI Al-Ma’arif Way Kanan.


2. Bapak Asep Kusmawan,M.Pd. selaku ketua I STAI Al-Ma’arif Way
Kanan.
3. Ibu Rusyati Prihatin,M.Pd. selaku ketua II STAI Al-Ma’arif Way Kanan..
4. Bapak Veri Triyono,S.HI.,M.H. selaku ketua III STAI Al-Ma’arif Way
Kanan.
5. Ibu Nopi Sari.,M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok I
STAI Al-ma’arif Way Kanan.
6. Beserta teman-teman yang telah bekerjasama di lapangan selama
melakukan observasi Kuliah Kerja Lapangan.

Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan
hikmah dari Allah SWT. Dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Lapangan,

ii
penulis sudah berusaha semaksimal mungkin mulai dari observasi sampai
penyusunan. Namun, masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki penulis. Akhir kata penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Way Kanan,29 September 2022

Penyusun

Tim Kelompok 3

iii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)..........................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................2
1.4 Waktu Dan Tempat KKL...............................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data............................................................................3
BAB II....................................................................................................................27
PAPARAN LAPORAN.........................................................................................27
2.1.Hasil Kunjungan ke UNUSIA Jakarta..........................................................27
2.2 Ziarah Makam Sunan Gunung Jati...............................................................31
2.2.1 Ziarah makam Aulia Gunungpring........................................................34
2.2.2 Hasil Kunjungan ke Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta.......34
2.2.3 Kunjungan Wisata Candi Prambanan....................................................38
2.2.4 Jalan Santai Di Malioboro.....................................................................39
2.2.5 Kunjungan ke-4 di Keraton Yogyakarta................................................42
2.2.6 Kunjungan ke Pusat Oleh-oleh Bakpia Yogyakarta.............................49
2.2.7 Kunjungan ke Ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta........................49
2.3.Kunjungan KeBali........................................................................................52
2.3.1 Wisata pura luhur Tanah Lot.................................................................52
2.3.2 Pusat oleh-oleh Krisna..........................................................................53
2.3.3 Kunjungan keJOGER............................................................................54
2.3.4 Pantai Pandawa......................................................................................54
2.3.5 Pantai Melasti........................................................................................55
2.3.5 Pantai Kute.............................................................................................56

iv
2.4.Ziarah Makam Sunan Ampel.......................................................................57
BAB III..................................................................................................................57
PEMBAHASAN....................................................................................................57
3.1.Kendala yang dihadapi.................................................................................57
3.2.Cara Mengatasinya.......................................................................................58
BAB IV................................................................................................................59
PENUTUP..............................................................................................................59
4.1.Kritik............................................................................................................59
4.2.Saran.............................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60
LAMPIRAN...........................................................................................................61

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Lapangan (KKL) STAI Al-Ma’arif Way Kanan merupakan
agenda rutinan yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali yang di ikuti oleh
seluruh mahasiswa/i semester III (tiga) dan semester V (lima).

KKL di STAI Al-Ma’arif Way Kananbertujuan untuk mengembangkan


materi dan kemampuan serta menambah wawasan dan pengetahuan yang di
dapatkan sebagi pelengkap materi kegiatan perkuliahan. Dalam kegiatan KKL
ini akan dilaksanakan di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA)
dengan agenda Kuliah Umum, Mahkamah Agung (Kuliah Umum), Sekolah
Tinggi Pendidikan Islam (studi banding), pondok pesantren Melangi, dan
selanjutnya kegiatan Ziarah Makam Wali Sunan Kalijaga dan Raden Fatah di
Demak, serta mengunjungi objek lainnya.

Setelah kegiatan KKL dilaksanakan perlu adanya laporan KKL yang


merupakan tugas mahasiswa yang harus dilengkapi dan merupakan salah satu
syarat kelulusan, karena KKL salah satu pelaksanaan program kerja lapangan
yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa Jurusan Syari’ah Dan Jurusan
Tarbiyah.

1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)


Mahasiswa dapat mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang
telah dikuasainya ke dalam praktik kuliah kerja lapangan. Mahasiswa dapat
mengembangkan pemahaman mengenai objek institusi pemerintah atau
lembaga pendidikan.

1
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi
dan kemampuan serta membawa wawasan dan bagi para mahasiswa yang
setelah lulus akan menghadapi kedunia kerja yaitu, berkenaan dengan konsep
dan teori yang di dapatkan dari kegiatan KKL ini kita dapatmengtahui
gambaran tentang kegiatan pembelajaran di kampus lainnya. Adapun tujuan
KKL lainnya adalah :
1. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tantang
dunia pendidikan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang objek-objek yang dikunjungi
selama pelaksanaan program kuliah kerja lapangan (KKL), serta
memudahkan mahasiswa/i untuk mencari bahan teori pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembelajaran dengan rekreasi.

1.3 Manfaat
Kegiatan KKL STAI Al-Ma’arif Way Kanan angkatan 2022 mempunyai
manfaat antara lain:

1. Menambah wawasan mengenai pusat pengembangan dan


pemberdayaan pendidik di universitas yang berada di jakarta.
2. Mengetahui cara dan metode pembelajaran yang sesuai dengan
standar kurikulum yang ada dengan menggunakan media objek-
objek wisata yang ada.
3. Mengetahui cara pembelajaran dengan metode rekreasi yaitu
dengan menggunakan objek-objek wisata.
4. Menambah pengalaman peserta KKL yang bermanfaat untuk
kedepanya.

1.4 Waktu Dan Tempat KKL


Pelaksanaan kuliah kerja lapanaga STAI Al-ma’arif Way Kanan
dilaksanakan pada hari minggu,18 September 2022 sampai dengan minggu
25 November 2022.Perjalanan yang dari Lampung menuju UNUSIA

2
Jakarta, STPI Bina Insan, Ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta, dan
Bali

1.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang kami gunakanadalah observasi dan
dokumentas

3
BAB II
PAPARAN LAPORAN

2.1.Hasil Kunjungan ke UNUSIA Jakarta


Kunjungan ke Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia pada hari
senin,19 agustus atau hari kedua sampai disana sekitar jam 09:38
wita.setelah perjalanan dari lampung pada hari minggu 18 november.

Kunjungan di UNUSIA rombongan mahasiswa yang PRODI


Tarbiyah disambut dengan hangat dari pihak Universitas,MOU dan studi
banding STAI Al;Ma’arif Way Kanan dengan UNUSIA

Kegiatan mahasiswa KKL di UNUSIA adalah mengikuti studi


banding dan MOU STAI Al;Ma’arif Way Kanan dengan UNUSIA yang
bertempat di aula lantai tiga kampus.Diawali dengan sambutan sekaligus
pengenalan singkat mengenai kampus UNUSIA yang disampaikan oleh
Fatkhu Yasik, M.Pd selaku wakil rektor 1 UNUSIA beliau menyampaikan
“UNUSIA telah memadukan potensi jaringan antara pengelola institusi
perguruan tinggi untuk menjadi kekuatan yang menyatukan strategi
pemberdayaan melalui pengabdian masyarakat.” Selanjutnya MOU STAI
Al;Ma’arif Way Kanan dengan UNUSIA

Mou Memorandum of Understanding (MoU) dalam bahasa


Indonesia diterjemahkan dalam berbagai istilah, antara lain "nota
kesepakatan", "nota kesepahaman", "perjanjian kerja sama", "perjanjian
pendahuluan". Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH
Perdata) tidak dikenal apa yang dinamakan Nota Kesepahaman.

Setelah selesai MOU dan studi banding STAI Al;Ma’arif Way


Kanan dengan UNUSIA, acara dilanjutkan dengan pengabadian moment
(berfoto) bersama.

27
Kesan yang kami peroleh dari acara kuliah umum adalah
bertambahnya wawasan, pengetahuan dan ilmu para mahasiswa mengenai
keterkaitan sastra dengan kehidupan nyata.

Sejarah Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia

Pengembangan pendidikan menjadi salah satu prioritas dalam


organisasi NU. Sejak berdiri pada tahun 1926, NU telah mendirikan
berbagai macam satuan pendidikan, seperti Pondok Pesantren, Madrasah
Diniyah Awaliyah, Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Mulallimin Wustha dan Ulya.
NU juga telah melibatkan diri secara intensif dalam berbagai perumusan
kebijakan pendidikan yang berbasis masyarakat.

Untuk mengembangkan pendidikan tinggi, Pengurus Besar


Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tahun 1998 membentuk sebuah yayasan
yang diberi nama Yayasan Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (YPTNU)
melalui SK PBNU Nomor 929/A.II.03/6/1998. Di Pada tahun 1999,
yayasan ini bekerja sama dengan para tokoh NU merencanakan berdirinya
Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) yang bertaraf internasional.

Gagasan besar itu kemudian mulai diwujudkan secara bertahap


dengan berdirinya Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama pada
tahun 2003.

Tahun 2010, berdasarkan hasil Rapat Pleno di Wonosobo PBNU


mewajibkan pengelolaan perguruan tinggi langsung menggunakan badan
hukum Perkumpulan Nahdlatul Ulama. Oleh karena itu, Yayasan
Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama memmbubarkan diri dan seluruh asset
yayasan termasuk STAINU Jakarta dikelola langsung oleh Perkumpulan
Nahdlatul Ulama. Dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, PBNU
membentuk Badan Pelaksana Penyelenggara Perguruan Tinggi Nahdlatul
Ulama yang menjadi kepanjangan tangan dari Perkumpulan Nahdlatul
Ulama dalam menjalankan tugas teknis penyelenggara pendidikan yang

28
mengusahakan berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia di
Jakarta.

Pada tahun 2015, Izin Penyelenggaraan Universitas diberikan


melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 557/E/O/2014 dengan 10 (sepuluh) Program Studi. Pada
tahun 2016 melalui Rekomendasi Kementerian Agama RI dan
Rekomendasi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi maka
pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengeluarkan Surat Keputusan
penggabungan STAINU Jakarta ke Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia. Melalui SK Dirjen Diktis No. 4814 Tahun 2017 tentang Izin
Perubahan Nama Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Jakarta
menjadi Fakultas Agama Islam pada Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia, maka STAINU Jakarta resmi menjadi Fakultas Agama Islam
pada Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia. Dengan penggabungan
tersebut Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia mengelola 16 Program
Studi.

Sampai dengan saat ini, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia


terus dikembangkan menuju universitas unggul~an~ baik di lingkungan
perguruan tinggi NU maupun di tingkan Nasional.

Visi : Menjadi universitas unggul berkarakter Ahlussunnah Wal Jamaah An-


nahdliyah

Misi :

 Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, inovatif, responsif,


humanisdan berkarakter Aswaja
 Menghasilkan lulusan berkarakter Aswaja yang dapat berperan serta
sebagai lokomotif peradaban
 Menyelenggarakan penelitian berbasis keunggulan lokal untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan khazanah kearifan

29
 Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan memajukan bangsa
 Mengupayakan integrasi ilmu, iman, dan amal
 Menyelenggarakan pengelolaan universitas secara profesional untuk
mendukung pelaksanaan tridharma yang bermutu

Tujuan UNUSIA

1. Menyelenggarakan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan


masyarakat dan dapat diakses oleh semua kalangan;
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan kompetitif;
3. Menghasilkan produk ilmu pengetahuan, karya penelitian dan
pengabdian yang berbasis moral dan etika dalam rangka mewujudkan
integrasi keilmuan berbasis Aswaja, dan;
4. Mewujudkan tata kelola Unusia yang professional dan amanah sesuai
dengan visi dan misi serta perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).

Fakultas yang ada di IAINU Tuban

1. Fakultas Hukum
2. Fakultas Islam Nusantara
3. Fakultas Ilmu Sosial
4. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
5. Fakultas Ekonomi & Bisnis
6. Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan

Strategi pengembangan UNUSIA

Nawa Strategi

 Sasaran Strategis 1
Terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan dapat diakses oleh semua
kalangan dan berbasis pada nilai Aswaja.
 Sasaran Strategis 2

30
Tersedianya SDM yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
yang unggul.
 Sasaran Strategis 3
Terciptanya mahasiswa dan lulusan yang memiliki kemampuan kerja,
penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial, dan bertanggung jawab
sesuai dengan bidang keilmuan.
 Sasaran Strategis 4
Terwujudnya penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berbasis nilai Aswaja.
 Sasaran Strategis 5
Terwujudnya program pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi
pada peningkatan wawasan dan kesejahtraan manusia.
 Sasaran Strategis 6
Terciptanya inovasi dosen/mahasiswa yang dimanfaatkan oleh
masyarakat/ perusahaan/pemerintah.
 Sasaran Strategis 7
Terwujudnya kajian yang komprehensif dan mendalam dalam rangka
pengembangan integrasi keilmuan serta diseminasi gagasan Islam
Nusantara sebagai identitas Islam Indonesia.
 Sasaran Strategis 8
Terwujudnya tata kelola yang profesional sesuai dengan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).
 Sasaran Strategis 9
Terwujudnya kerjasama yang sinergis dengan pemerintah, pihak swasta,
atau perguruan tinggi lain baik dalam dan luar negeri.

2.2 Ziarah Makam Sunan Gunung Jati


Ziarah makam Sunan Gunung Jati Minggu,28 November 2021 tiba disana
pukul 05:00 WIB sampai dengan 19:30 WITA.

Sejarah Sunan Gunung Jati

31
Akulturasi kebudayaan Sunda di Cirebon faktanya berawal dari
letak geografis Cirebon yang merupakan gerbang masuknya perdagangan
dan juga penyebaran agama islam. Tersebutlah seorang Ulama yang cuku
masyhur di tanah sunda, ia adalah Sunan Gunung Jati. Lahir pada tahun
1450 Masehi dan merupakan anak dari Nyai Rara Santang dan seseorang
yang berasal dari Gujarat, India.Nyai Rara Santang sendiri sebenarnya
adalah anak dari Prabu Siliwangi yang terkenal memiliki kekuatan magis
dan salah seorang yang sangat di hormati di tanah pasundan.Dengan
begitu Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari Prabu Siliwangi.

Setelah dilantik menjadi Raja Cirebon oleh Pangeran


Cakrabhuwana, nama syarif hidayatullah yang merupakan nama asli
Sunan Gunung Jati berubah menjadi memiliki gelar Maulana. Di tahun
1526, Syech Maulana Jati menyebarkan agama Islam sampai ke Banten
dan menjadikan Banten sebagai bagian dari kekuasaan kerajaan Cirebon.
Tahun 1533, Banten menjadi kesultanan dan mengangkat sultan
Hasanuddin sebagai sultannya yang tidak lain adalah anak dari Maulana
Jati. Pada tahun 1568, ketika Syech Maulana Jati berumur 120 tahun
akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya dan berpulang ke
Rahmatullah. Syech Maulana Jati sekarang lebih dikenal sebagai Sunan
Gunung jati karena tempat peristirahatan terakhirnya berada di atas
Gunung Jati.

Akses Masuk Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

Makam Sunan Gunung Jati Cirebon ini terletak kira-kira sekitar


100 meter dari jalan Sunan Gunung Jati, lokasinya sekitar 6 kilometer dari
pusat kota Cirebon. Tidak terlalu jauh sebenarnya, Kamu bisa juga
berjalan kaki jika berniat untuk menekan budget. Setelah itu ada banyak
pilihan tetapi sebaiknya memilih untuk menggunakan Angkot D5 menuju
pertigaan Krucuk yang berdekatan dengan kantor Telkom. Tarifnya
lumayan murah sekitar 4000 rupiah.Setelah sampai di pertigaan Krucuk

32
Kamu dapat berganti kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan mobil
elf yang menuju ke Indramayu dengan tarif sekitar 3000 rupiah.

ziarah makam sunan gunung jati cirebon

Daya Tarik Wisata Makam Sunan Gunung Jati Cirebon

Makam Sunan Gunung Jati memiliki bangunan yang mempunyai


ciri arsitektur Jawa, Cina dan Arab.Pada desain dinding di bagian interior
ruangan sangat nampak bergaya arsitektur Cina.Ini disebabkan banyaknya
hiasan porselen dan keramik.Bukan hanya pada dinding, keramik yang
rata-rata berumur ratusan tahun ini juga banyak terdapat di sepanjang jalan
menuju makam.Pada dinding bangunan makam terdapat ukiran kaligrafi
yang mencirikan arsitektur dari Arab, sedangkan atap yang berbentuk
limas adalah ciri dari Jawa. Makam ini tergolong unik sebab memiliki
sembilan pintu yang bersusun secara bertingkat dan mempunyai nama
yang berbeda, nama dari pintu pertama sampai terakhir adalah

Pintu Gapura Pintu Rararoga

Pintu Krapyak Pintu Kaca

Pintu Pasujudan Pintu Jinem

Pintu Ratnakomala Pintu Bacem

Pintu Kesembilan

Untuk para pengunjung dan peziarah hanya diperbolehkan sampai


pada pintu kelima, karena setelah pintu kelima itu hanya diperbolehkan
untuk kalangan keturunan Sunan Gunung Jati.

Kegiatan Yang Dapat Kamu Lakukan

Tak banyak yang dapat di lakukan di sini selain berziarah ke


Makam Sunan Gunung Jati, sebab memang tempat ini dikhusukan untuk
wisata religi. Ketika Kamu ke makam tersebut Kamu akan melihat

33
ternyata yang datang berziarah bukan hanya pribumi, tetapi juga dari etnis
Tionghoa. Ini disebabkan dulunya Sunan Gunung Jati pernah ke negeri
Tiongkok untuk menyebarkan agama Islam. Sepulangnya dari sana, anak
putri dari salah satu kaisar Hong Gie jatuh cinta kepada Sunan Kalijaga
dan meminta kepada ayahnyaagar dapat menyusul Sunan Gunung Jati ke
Cirebon dan pada umur 23 Ong Tien Nio putri dari kaisar Hong Gie wafat
dan dimakamkan di dekat makam Sunan Gunung Jati.

34
2.2.1 Ziarah makam Aulia Gunungpring

Pada hari ke-3 Kunjungan kami berada di ziarah makam Aulia


Gunungpring kami serombongan mahasiswa KKL tiba disana sekitar jam
06:00 WITA.

Dalam dasawarsa terakhir tren wisata religi di dunia tengah


mengalami kenaikan signifikan. Salah satu bentuk dari wisata religi adalah
wisata ziarah. Makam Aulia Gunungpring merupakan salah satu destinasi
wisata ziarah yang terdapat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Keberadaan wisata ziarah di Makam Aulia Gunungpring ini memiliki
dampak yang besar bagi kehidupan alam, ekonomi dan sosial masyarakat
setempat. Oleh karena itu keberlanjutan pariwisata di tempat wisata ziarah
tersebut mutlak untuk diperhatikan. Berangkat dari pemikiran tersebut,
penulis melakukan penelitian mengenai Makam Aulia Gunungpring dalam
perspektif Pariwisata Berkelanjutan yang mencakup dimensi lingkungan,
ekonomi dan sosial.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber


data diperoleh melalui observasi, dokumentasi,studi pustaka dan
wawancara yang dilakukan secara purposive sampling, yakni dengan
sengaja menentukan jenis responden dengan tujuan tertentu. Hasil dari
penelitian menunjukkan karakteristik perjalanan wisata berpengaruh besar
terhadap segala aktifitas wisata yang ada di Makam Aulia Gunungpring.
Wisatawan datang secara massal dan bersifat musiman. Sedangkan dari
perspektif pariwisata berkelanjutan, para pemangku kepentingan sudah
sangat memperhatikan kelestarian lingkungan, namun alih fungsi lahan
hijau tidak dapat terelakkan. Kemudian manfaat ekonomi yang didapatkan
juga telah optimal, namun masih ada kekurangan seperti kebocoran
ekonomi dan persaingan bisnis yang tidak sehat. Selain itu dari dimensi
sosial, tidak terdapat diskriminasi terhadap warga lokal dan wisatawan,
juga tidak terdapat unsur eksploitasi terhadap warga lokal. Namun,
permasalahan kurangnya koordinasi dan sinergi antar pemangku
kepentingan menjadi masalah mengingat dapat mengakibatkan gesekan
sosial.

2.2.2 Hasil Kunjungan ke Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta


Pada hari ke-3 Kunjungan kami berada di Kampus STPI Bina
Insan Mulia Yogyakarta kami serombongan mahasiswa KKL tiba disana
sekitar jam 09:00 WITA.

35
Kedatangan kami di STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta disambut
hangat oleh tuan rumah yang telah menanti kehadiran kami para
rombongan mahasiswa KKL di depan pintu masuk kampus dengan
pakaian adat khas yogyakarta, senyum dan sapa hangat penuh rasa
kekerabatan.

Kegiatan mahasiswa KKL di STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta


adalah MOU dan studi banding STAI Al-Ma’arif Way Kanan dengan
STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta. Dalam Sambutannya ketua STPI
Setyoadi Purwanto,S.Pd.,M.Pd.I.menyampaikan banyak sekali motivasi
bagi mahasiswa KKL salah satu cerita yang diambil adalah Kisah
Nasrudin Hoja Mencari Kunci. Dimana dalam kisah tersebut diceritkan
bahwa ada seorang laki-laki yang sedang mondar mandir dibawah lampu
jalan yang terang dan ada orang yang melintas disana bertanya kepada
nasrudin “sedang apa kamu disana” dan nasrudin menjawab “Aku sedang
mencari kunciku yang hilang didalam kamar yang gelap. Sampai disini
apakah bisa disimpulkan apa maksud dari kisah nasrudin kata
beliau,Banyak orang diluar sana ketika mempunyai masalah bukannya
diselesaikan namun malah memilih pergi pdahal maslah tersebut terdapat
pada dirinya sendiri.Begitu cakap beliau kepada seluruh mahasiswa KKL.

Dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Wakidi S.Pd.i.M.M.Pd.


selaku ketuaSTAI Al-Ma’arif Way Kanan Beliau menyampaikan bahwa
tujuan kunjungan mahasiwa KKL diSTPI Bina Insan Mulia Yogyakarta ini
untuk memperet jalinan silaturahmi untuk kemajuan bersama.Setelah acara
tersebut selesai dilanjutkan dengan pemberian cindera mata baik dari STAI
AL-MA’ARIF Way Kanan kepada STPI Bina Insan Mulia Begitupun
Sebaliknya dan dilanjutkan dengan foto bersama.

STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Sekolah Tinggi Pendidikan Islam (STPI) Bina Insan Mulia Yogyakarta


adalah lembaga pendidikan tinggi swasta (PTS) di bawah naungan Yayasan SPA

36
Indonesia yang merupakan pengembangan dari D-II PGTK RA/BA Bina Insan
Mulia Yogyakarta (di bawah pembinaan KEMENAG RI). Pendirian dan
pembukaan program studi baru diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 60 tahun
1999, Surat Keputusan Mendiknas No. 234/U/2000 tanggal 20 Desember 2000,
dan Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 108/Dikti/Kep/2001 tanggal 30
April 2001 maupun Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 394 Tahun 2003
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama.

Pelaksanaan proses pendidikan penyelenggaraan telah mendapatkan SK


Dirjen Pendidikan Islam Dj.1/17/2008 tanggal 15 Januari 2008, dengan program
studi S-1 Pendidikan Guru Raudlotul Athfal (PGRA) dan telah terakreditasi oleh
BAN-PT.

Visi : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta adalah menjadi Sekolah Tinggi Pendidikan
Islam Swasta terbaik di Indonesia yang menjunjung tinggi pengembangan kreativitas,
profesionalitas berdasarkan nilai-nilai keislaman.

MISI

 Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dalam bidang kependidikan


yang menghasilkan manusia kreatif dan profesional yang mengutamakan
integritas, kemadirian dan ketaqwaan.
 Melaksanakan kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang menyejahterakan
individu dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional,
serta berkontribusi pada pemecahan masalah nasional.
 Menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang
mendorong pengembangan potensi anak usia dini dan masyarakat, untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
 Menyelenggarakan tata kelola Sekolah Tinggi yang baik, jujur dan akuntabel

TUJUAN

 Menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dalam bidang kependidikan


yang menghasilkan manusia kreatif dan profesional yang mengutamakan
integritas, kemadirian dan ketaqwaan.
 Menyelenggarakan tata kelola Sekolah Tinggi yang baik, jujur dan akuntabel.

37
 Menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang
mendorong pengembangan potensi anak usia dini dan masyarakat, untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
 Melaksanakan kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang menyejahterakan
individu dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional,
serta berkontribusi pada pemecahan masalah nasional..

KREATIF : Mewujudkan calon guru yang selalu memiliki kreativitas inovatif solutif

MILITAN : Mewujudkan calon guru yang memiliki dayang juang dan integritas tinggi

PROFESIONAL : Mewujudkan calon guru yang matang keilmuan dan metode


pengarajarannya

PROGRAMSTUDI

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) & Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD)

38
2.2.3 Kunjungan Wisata Candi Prambanan

Pada hari ke-3 kunjungan kami menuju wisata candi prambanan


yang dikenal dengan sejarahnya.

Candi Prambanan yang mengandung nilai sejarah yang tinggi dan


sangat erat dengan kaitannya dengan Agama Hindu. Kondisi bangunan
dari Candi Prambanan ini sudah tidak sebagus dulu, sudah banyak
bangunanya yang roboh diakibatkan gempa. Walaupun demikian Candi ini
masih tetap menjadi pusat daya tarik bagi para wisatawan baik dalam
maupun luar negeri. Untuk itu kita harus menjaganya bersama-sama agar
tetap dapat dinikmati oleh seluruh umat yang ada didunia ini.

Merupakan peninggalan Hindu terbesar di kawasan Jawa Tengah


dan Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak lebihkuang 17 kilometer di
sebelah Timur kota Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan kompleks
percandian dengan candi induk menghadap ke arah Timur, dengan bentuk
secara keseluruhan menyerupai gunungan pada wayang kulit setinggi 47
meter.

Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa


Brahmana sebagai sang Pencipta, Dewa Wishnu sebagai sang Pemelihara
dan Dewa Shiwa sebagai sang Pelebur. Bilik utama dari candi induk
kompleks candi Prambanan ditempati oleh Dewa Shiwa sebagai
Mahadewa sehingga dapat disimpulkan bahwa candi Prambanan
mreupakan candi Shiwa. Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga
sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang, berkaitan dengan legenda
yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang
jangkung, putrid Prabu (Raja, yang dalam bahasa Jawa sering disebut
Ratu) Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebalah Selatan
kompleks candi Prambanan.

Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi


dengan relief Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita
berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di
sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada langkan
candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah Selatan) candi induk.
Sedang pada pagar langakn candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan
(sebelah Utara) candi induk, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang
menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan
(titisan) Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak
melanda dunia.

39
 Upaya Melestarikan Warisan Sejarah

Objek wisata Candi Prambanan yang terletak di perbatasan antara


Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi yang
terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten
Sleman dan Klaten ini merupakan kompleks candi Hindu terbesar di
Indonesia. Sama halnya seperti Candi Borobudur, Candi ini juga memiliki
nilai sejarah yang penting. Keberadaan candi yang disebut juga dengan
Candi Rorojongrang ini erat kaitannya dengan kisah Bandung Bondowoso
dan Rorojongrang. Warisan ini perlu kita jaga karena ini merupakan saksi
kehidupan nyata pada jaman terdahulu. Beberapa upaya yang dapat kita
lakukan untuk menjaga warisan ini diantaranya :

a. Tidak merombak bangunan candi sembarangan

b. Menjaga/merawat keaslian dan kebersihan

c. Menjaga nama baik dan mengenalkan kepada dunia melalui media


teknologi dan informasi.

d. Memberikan pengertian kepada masyarakat betapa berharganya


peninggalan-peninggalan sejarah

Itulah beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga warisan
sejarah kita.

2.2.4 Jalan Santai Di Malioboro


Pada hari selasa setelah kami selesai menikmati keindahan dicandi Prambanan
malam harinya kami diberi waktu untuk bisa jalan santai dimalioboro menikmati suasana
malam dikota yogyakarta,dengan menggunakan grab karena lokasi dari hotel ke jalan
malioboro lumayan jauh.

Dalam bahasa Sansekerta, kata "malioboro" bermakna karangan bunga. itu


mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan acara besar
maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga berasal dari
nama seorang kolonial Inggris yang bernama "Marlborough" yang pernah tinggal disana
pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton
Yogyakarta (Kediaman Sultan).

Perwujudan awal yang merupakan bagian dari konsep kota di Jawa, Jalan
malioboro ditata sebagai sumbu imaginer utara-selatan yang berkorelasi dengan

40
Keraton ke Gunung merapi di bagian utara dan laut Selatan sebagai simbol
supranatural. Di era kolonial (1790-1945) pola perkotaan itu terganggu oleh
Belanda yang membangun benteng Vredeburg (1790) di ujung selatan jalan
Malioboro. Selain membangun benteng belanda juga membangun Dutch Club
(1822), the Dutch Governor's Residence (1830), Java Bank dan kantor Pos untuk
mempertahankan dominasi mereka di Yogyakarta. Perkembangan pesat terjadi
pada masa itu yang disebabkan oleh perdaganagan antara orang belanda dengan
orang cina. Dan juga disebabkan adanya pembagian tanah di sub segmen Jalan
Malioboro oleh Sultan kepada masyarakat cina dan kemudian dikenal sebagagai
Distrik Cina.

Perkembangan pada masa itu didominasi oleh Belanda dalam


membangun fasilitas untuk meningkatkan perekonomian dan kekuatan mereka,
Seperti pembangunan stasiun utama (1887) di Jalan Malioboro, yang secara fisik
berhasil membagi jalan menjadi dua bagian. Sementara itu, jalan Malioboro
memiliki peranan penting di era kemerdekaan (pasca-1945), sebagai orang-orang
Indonesia berjuang untuk membela kemerdekaan mereka dalam pertempuran
yang terjadi Utara-Selatan sepanjang jalan.

Sekarang ini merupakan jalan pusat kawasan wisatawan terbesar di


Yogyakarta, dengan sejarah arsitektur kolonial Belanda yang dicampur dengan
kawasan komersial Cina dan kontemporer. Trotoar di kedua sisi jalan penuh
sesak dengan warung-warung kecil yang menjual berbagai macam barang
dagangan. Di malam hari beberapa restoran terbuka, disebut lesehan, beroperasi
sepanjang jalan. Jalan itu selama bertahun-tahun menjadi jalan dua arah, tetapi
pada 1980-an telah menjadi salah satu arah saja, dari jalur kereta api ke selatan
sampai Pasar Beringharjo. Hotel jaman Belanda terbesar dan tertua jaman itu,
Hotel Garuda, terletak di ujung utara jalan di sisi Timur, berdekatan dengan jalur
kereta api. Juga terdapat rumah kompleks bekas era Belanda, Perdana Menteri,
kepatihan yang kini telah menjadi kantor pemerintah provinsi.

Malioboro juga menjadi sejarah perkembangan seni sastra Indonesia.


Dalam Antologi Puisi Indonesia di Yogyakarta 1945-2000 memberi judul
"MALIOBORO" untuk buku tersebut, buku yang berisi 110 penyair yang pernah
tinggal di yogyakarta selama kurun waktu lebih dari setengah abad. Pada tahun

41
1970-an, Malioboro tumbuh menjadi pusat dinamika seni budaya Jogjakarta.
Jalan Malioboro menjadi 'panggung' bagi para "seniman jalanan" dengan
pusatnya gedung Senisono. Namun daya hidup seni jalanan ini akhirnya terhenti
pada 1990-an setelah gedung Senisono ditutup.

Malioboro memang telah menjadi bagian penting dalam roda


perekonomian masyarakat Jogja. Selain dikenal sebagai pusat berburu
cinderamata, tempat ini juga tak lepas dari sejarah panjang perkembangan Kota
Jogja dari masa ke masa. Bahkan, tempat wisata yang satu ini seakan mewakili
wajah Jogja di Indonesia bahkan dunia.

Sebenarnya, Malioboro merupakan suatu kawasan yang merupakan


gabungan dari tiga jalan yaitu Jalan Margo Utomo, Jalan Malioboro dan Jalan
Margo Mulyo. Kawasan yang legendaris tersebut membentang dari Tugu Jogja
sepanjang 2,5 kilometer hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta.
Keberadaannya yang tepat di titik 0 kilometer Kota Jogja ini membuat wisatawan
sangat mudah untuk mencapainya.

Jalan Malioboro merupakan salah satu elemen penting bagi Yogyakarta


baik dari segi ekonomi maupun sejarah. Jika dicermati lebih dalam, kawasan
tersebut berada pada suatu garis lurus yang dikenal dengan garis imajiner. Garis
tersebut menghubungkan elemen-elemen penting Kota Jogja seperti Gunung
Merapi, Tugu Jogja, Kraton Yogyakarta hingga Pantai Parangtritis.

Kawasan Malioboro juga merupakan saksi bisu dari sejarah bangsa


Indonesia. Kawasan tersebut merupakan tempat yang sering menjadi medan
perang ketika perjuangan masyarakat Jogja bertempur melawan Jepang, serta
peperangan paska kemerdekaan seperti Agresi Militer Belanda I, Agresi Militer
Belanda II hingga Serangan Umum Satu Maret.

Jalan Malioboro dulunya memberlakukan sistem dua arah untuk


kendaraan yang melalui kawasan tersebut. Namun sistem ini diubah pada tahun
1980 menjadi satu arah dari Stasiun Tugu ke Pasar Beringharjo. Hal ini
dikarenakan padatnya kendaraan yang berlalu lalang serta kawasan yang ramai
oleh wisatawan, sehingga jalanan tak pernah bebas dari macet.

42
Ketika berkunjung ke Malioboro, wisatawan akan dimanjakan dengan
banyaknya para pedagang yang menjajakan berbagai cinderamata khas Jogja.
Tempat wisata ini memang sangat cocok untuk wisatawan penggila belanja yang
didominasi kaum wanita. Begitu banyak souvenir unik yang bisa didapatkan
dengan harga murah.

Wisatawan dapat mendapatkan souvenir mulai dari blangkon, gantungan


kunci, miniatur andong, batik, kaos khas Jogja, pernak pernik, bahkan perhiasan
seperti perak, emas hingga permata. Selain itu banyak pedagang yang menjajakan
camilan khas Jogja seperti yangko, bakpia pathok, geplak dan masih banyak lagi.
Namun, jangan sampai gelap mata ketika berbelanja di Malioboro.

Tak hanya toko - toko yang menjual aneka souvenir, pedagan kaki lima
pun tak mau kalah untuk meramaikan pusat perbelanjaan Malioboro. Biasanya
pedagang kaki lima ini membuka lapaknya disekitar trotoar dekat bahu jalan.
Barang yang ditawarkan pun tak kalah menarik, wisatawan dapat menemukan
aneka kerajinan tangan, replika wayang, kerajinan bambu, aksesoris hingga
mainan anak.

2.2.5 Kunjungan ke-4 di Keraton Yogyakarta


Kunjungan KKL kami pada hari ke-4 yakni Museum Kereta
Keraton Yogyakarta, tiba lokasi parkir wisata keraton pada pukul 09.00
WITA kemudian rombongan melanjutkan perjalanan dengan berlajan kaki
kurang lebih 500meter menuju Museum Kereta KeratonYogyakarta.

Setelah membayar tiket masuk, penulis dan teman -teman masuk


ke Museum Kereta KeratonYogyakarta Di museum ini tersimpan berbagai
macam jenis kereta kuda milik Keraton Yogyakarta. Koleksi keretamasih
terawat dengan baik. beberapadiantaranya masih sering digunakan untuk
upacara tertentu. Koleksi museum terdiri dari belasan kereta kuda berbagai
bentuk dan model yang berjajar rapi. Terdapat juga beberapa patung kuda
yang semasa hidupnya pernah digunakan untuk menarik kereta. Pada
dinding museum terpajang sejumlah koleksi foto tempo duluyang
menampilkan upacara adat keraton berikut kereta kuda yang digunakan
pada saat itu.

43
A. Sejarah

Keberadaan Museum Kereta sudah dirintis pada masa


pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII. Kereta koleksi museum
ini telah berusia puluhan bahkan ratusan tahun. Beberapa masih digunakan
dalam upacara-upacara kebesaran Keraton. Adapun kereta yang tidak
pernah digunakan lagi dikarenakan pertimbangan faktor usia dan sejarah
yang pernah dilalui kereta-kereta tua tersebut. Penamaan masing-masing
kereta kuda dilakukan menurut dengan kepercayaan orang-orang Jawa
akan adanya roh atau kekuatan pada tiap benda. Lebih dari itu, penamaan
dilakukan karena kereta-kereta tersebut telah banyak berjasa dan telah
dianggap sebagai pusaka keraton. Kereta-kereta milik keraton tersebut
masing-masing diberi nama dan memiliki kegunaan khusus.Mengunjungi
museum Kereta Keraton Yogyakarta berarti menengok sejarah perjalanan
Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat.Kereta-kereta yang dalam museum
disebut “Kareta” tersebut menjadi artefak dari berbagai peristiwa penting
Keraton Yogykarta maupun keadaan teknologi yang dipakai oleh Keraton
pada saat itu. Selain itu, kareta-kareta tersebut juga menunjukkan
kerjasama diplomatik Keraton dengan dunia luar

B. Jenis dan Macam bentuk kereta

Berdasarkan bentuknya, kereta-kereta milik Keraton dibagi


menjadi 3 jenis. Yang pertama adalah kereta atap terbuka dan beroda
dua.Contoh dari kereta jenis ini adalah Kereta Kapolitan. Jenis kedua
adalah kereta atap terbuka dan beroda empat, misalnya Kyai Jongwiyat
dansemua kereta yang menggunakan nama Landower. Jenis terakhir
adalah kereta atap tertutup dan beroda empat, misalnya Nyai Jimat, Kyai
Garudayaksa, dan Kyai Wimanaputra. Kereta-kereta Keraton Yogyakarta
berdasarkan bentuknya:

1. Kereta terbuka beroda dua (Kapolitin)

44
2. Kereta terbuka beroda empat (Kyai Jongwiyat, Landower,Landower
Wisman, Landower Surabaya, Kyai Manik Retno, KyaiJetayu, Bedoyo
Permili)
3. Kereta tertutup beroda empat (Nyai Jimat, Kyai Garudayaksa,
KyaiWimanaputra, Kyai Harsunaba, Kyai Kuthakaharjo, Kyai
PuspokoManik, Kyai Kus Gading).

Bentuk kereta juga membedakan fungsi dan penggunanya. Kereta jenis


pertama digunakan oleh Sultan untuk kendaraan rekreasi. Jenis
keduadigunakan oleh beberapa kelompok terpandang seperti para
pengawalsultan, rombongan penari keraton, dan para komandan prajurit
keraton.Yang ketiga adalah kereta khusus sultan dan keluarganya.
KyaiRatapralaya yang dibuat di kampung Rotowijayan adalah kereta
jenazahkhusus bagi Sultan yang sudah mangkat. Dalam sejarahnya, kereta
ini barudigunakan dua kali.

C. Asal negara pembuat Kereta

Dari 20 kereta Keraton Yogyakarta, 13 kereta diketahui nama asal


pembuatnya sedang yang lainnya tidak diketahui nama asal
pembuatnya.Di antara 13 kereta, 7 kereta berasal Belanda dan Jerman dan
6 kereta berasal dari Semarang dan Yogyakarta. Nama-nama tersebut
tertera padatutup as roda. Secara ringkas, bila disusun berdasar Asal
negara dan tahun pembuatan atau pembeliannya, kereta-kereta tersebut
dirinci sebagai berikut.

1. Kareta Kanjeng Nyai Jimad. Kerata ini merupakan pusaka Kraton,dibuat


oleh Belanda pada tahun 1750. Kereta ini adalah hadiah dari Spanyol yang
pada saat itu sudah memiliki hubungan dagang dengan pihak kerajaan.
Kereta ini digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari oleh Sri Sultan
HB I-III. Kereta ini ditarik oleh delapan ekorkuda. Kondisi seluruhnya
masih asli. Pegas kereta ini terbuat dari kulit kerbau. Setiap tahun, pada
bulan Suro (Muharram), dilakukan upacara pemandian untuk kereta ini .

45
2. Kareta Mondro Juwolo. Kereta ini adalah kereta yang dipakai
olehPangeran Dipenogoro. Catnya sudah diperbarui pada saat
diadakannyaFestival Kraton Nusantara. Kereta ini dibuat oleh Belanda
tahun 1800dan ditarik oleh enam ekor kuda.
3. Kareta Kyai Manik Retno. Kereta ini dibeli pada masa pemerintahanSri
Sultan HB IV, tahun 1815. Kereta ini dibuat oleh Belanda. Keretaini
digunakan oleh sultan bersama dengan permaisuri. Kereta untuk pesiar ini
ditarik oleh empat ekor kuda.
4. Kareta Kyai Jolodoro. Kereta ini dibuat Belanda pada tahun 1815
danmerupakan peninggalan Sri Sultan HB IV. Kereta Jolodoro adalah
kareta pesiar (dari kata “Jolo” yang berarti menjaring, dan “Doro”yang
berarti gadis). Pengendali atau sais berdiri di belakang. Keretaini ditarik
empat ekor kuda.
5. Kareta Kyai Wimono Putro. Kereta ini dibeli pada masa pemerintahanSri
Sultan HB VI, tepatnya tahun 1860. Digunakan pada saat upacara
pengangkatan putra mahkota. Kereta ini kondisinya masih asli
(warnakayu). Kereta ini ditarik oleh enam ekor kuda.
6. Kareta Garudo Yeksa. Kereta ini dibuat oleh Belanda pada tahun1861,
yaitu pada masa Sri Sultan HB VI. Kereta ini digunakan untuk penobatan
seorang sultan. Kereta ini ditarik delapan ekor kuda yangsama warna dan
jenis kelaminnya. Kereta ini juga disebut KaretaKencana (kareta emas).
Semua yang ada di kereta ini masih aslitermasuk simbol/lambang burung
garuda yang terbuat dari emas 18karat seberat 20 kg. Lapisan emas
tersebut jika digosok ataudibersihkan akan terkikis. Oleh karena itu kereta
ini hanya dibersihkanmenjelang saat akan digunakan saja. Konon sekitar
6-7gram emasakan hilang setiap kali digosok/dibersihkan. Mahkotanya
terbuat darikuningan dan puncaknya berbentuk seperti Tugu Monas.
Konon,Soekarno memang menggunakan bentuk mahkota ini untuk
membuatdesain Tugu Monas. Desain kereta datang dari Sri Sultan HB
I.Uniknya, apabila pintu kereta dibuka, maka akan ada tangga turun
dengan sendirinya seperti yang sering dijumpai pada pintu-pintu pesawat

46
terbang. Pengendali kuda hanya satu orang. Kereta ini masihdipakai
sampai sekarang.
7. Kareta Kyai Harsunaba. Kereta ini merupakan sarana transportasisehari-
hari dari masa Sri Sultan HBVI-VIII. Kereta ini dibeli padatahun 1870 dan
ditarik oleh empat ekor kuda.
8. Kareta Kyai Jongwiyat. Kereta ini dibuat di Den Haag, Belanda,
padatahun 1880. Kereta ini adalah peninggalan Sri Sultan HB VII
dandigunakan untuk manggala yudha atau dalam peperangan,
misalnyauntuk memeriksa barisan prajurit dan sebagainya. Sri Sultan HB
VIIadalah sultan yang paling banyak melakukan peperangan
denganBelanda. Kareta ini ditarik oleh enam ekor kuda. Pada saat Sri
SultanHB X menikahkan putrinya, kareta ini kembali digunakan. Beberapa
bagian dari kareta ini sudah mengalami renovasi, misalnya warna catyang
sudah diganti menjadi kuning.
9. Kareta Roto Biru buatan Belanda pada tahun 1901, tepatnya padamasa Sri
Sultan HB VIII. Kereta ini dinamakan Roto Biru karenadidominasi oleh
warna biru cerah yang melapisi kereta sampai ke bagian roda-nya.
Dipergunakan untuk manggala yudha bagi panglima perang. Pada saat HB
X menikahkan putrinya, kareta ini digunakanuntuk mengangkut besan
mertua. Kareta ini ditarik oleh 4 ekor kuda.
10. Kareta Kus Sepuluh. Kereta ini adalah kereta buatan Belanda padatahun
1901, yaitu pada masa Sri Sultan HB VIII. Aslinya adalahkereta Landower
dan bisa dipergunakan untuk pengantin. Cat aslinyayang berwarna hijau
sudah diganti menjadi kuning dan dipercayaimengandung makna politis
(warna salah satu parpol) pada saatdilakukan pengecatan ulang. Walaupun
bisa digunakan sebagai kereta pengantin, namun pada acara pernikahan
putri Sri Sultan HB X yang baru lalu kareta ini tidak dipakai oleh
mempelai.
11. Kareta Kus Gading. Kereta ini dibeli pada masa Sri Sultan HBVIII.Kereta
ini buatan Belanda pada tahun 1901 dan ditarik oleh empatekor kuda.

47
12. Kyai Rejo Pawoko. Kereta ini dibuat pada tahun 1901 pada masa
pemerintahan Sri Sultan HB VIII dan diperuntukkan sebagai
saranatransportasi bagi adik-adik Sultan. Kereta ini ditarik oleh empat
ekorkuda. Konon kereta ini dibeli bersamaan dengan lahirnya Bung
Karno,yakni pada tahun 1901.
13. Kareta Landower. Kareta ini dibuat oleh Belanda pada jaman
pemerintahan Sri Sultan HB VIII pada tahun 1901. Kereta ini ditarikoleh
empat ekor kuda.
14. Kareta Landower Wisman. Kereta ini dibeli dari Belanda pada tahun1901,
yakni pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VIII. Kereta ini pernah
direnovasi pada tahun 2003. Kereta ini digunakan sebagaisarana
transportasi pada saat sultan melakukan penyuluhan pertanian.Kereta ini
ditarik oleh empat ekor kuda.
15. Kareta Landower. Kereta ini dibeli pada masa Sri Sultan HB VIII pada
tahun 1901. Kereta ini buatan Belanda. Dahulu kereta ini sempat
dipamerkan di Hotel Ambarukmo. Kereta ini ditarik oleh empat ekorkuda.
16. Kareta Premili. Kareta ini dirakit di Semarang pada tahun 1925dengan
suku cadang yang didatangkan langsung dari Belanda. Keretaini
digunakan untuk menjemput penari-penari Kraton. Kereta yangditarik oleh
empat ekor kuda ini, pada salah satu bagian rodanya tertulis “G.Barendsi”.
17. Kareta Kyai Kutha Kaharjo. Kereta ini Dibeli pada jaman pemerintahan
Sri Sultan HB IX, dan dibuat di Berlin pada tahun 1927.Digunakan untuk
mengiringi acara-acara yang diselenggarakan olehKraton, kereta ini ditarik
oleh empat ekor kuda.
18. Kareta Roto Praloyo. Kereta ini merupakan kareta jenazah yang dibeli
pada masa Sri Sultan HB VIII pada tahun 1938. Kereta inilah yang
membawa jenazah Sultan hamengkubuwono IX dari Keraton
menujuImogiri. Kereta ini ditarik oleh 8 ekor kuda.
19. Kareta Kyai Jetayu. Kereta ini dibeli pada masa Sri Sultan HB VIII pada
tahun 1931. Kereta yang diperuntukkan sebagai alat transportasi bagi

48
putri-putri Sultan yang masih remaja ini, ditarik oleh empat ekorkuda
dengan pengendali yang langsung berada di atas kuda.
20. Kareta Kapulitin. Merupakan kareta untuk pacuan kuda/bendi.
Keretadibeli pada jaman pemerintahan Sri Sultan HB VII yang
memangmenggemari olah raga berkuda. Kareta ini hanya ditarik oleh
seekorkuda saja.
21. Kareta Kyai Puspoko Manik. Kareta ini dibuat di Amsterdam,Belanda.
Kereta ini digunakan sebagai sarana pengiring acara-acaraKraton termasuk
untuk pengiring pengantin. Kereta ini ditarik olehempat ekor kuda.
22. Kareta Landower Surabaya. Kareta ini sudah dipesan dari masa SriSultan
HB VII namun baru bisa dipakai pada saat masa pemerintahanSri Sultan
HB VIII. Kereta ini buatan Swiss dan digunakan sebagaisarana
transportasi penyuluhan pertanian di Surabaya.
23. Kyai Noto Puro. Kereta ini dibuat di Belanda pada masa pemerintahanSri
Sultan HB VII. Kereta ini digunakan untuk aktivitas dalam peperangan.
Saat ini bentuk fisiknya sudah mengalami renovasi.Kereta ini ditarik oleh
empat ekor kuda
 Sejarah Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 Masehi(beberapa bulan
setelah Perjanjian Giyanti yang dilaksanakan pada 13Februari 1755) atau tahun
Jawa 1682 oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati yang memiliki gelar Sri Sultan
Hamengku Buwono I.Sebelum menempati Kraton Yogyakarta yang ada saat ini,
Sri SultanHamengku Buwono I atau Sri Sultan Hemengku Buwono Senopati
 Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah tinggal diAmbar
Ketawang Gamping, Sleman. Lima kilometer di sebelah baratKraton
Yogyakarta. Pada awalnya, ada beberapa versi, lokasi KeratonYogyakarta
adalah bekas pesanggrahan yang bernama Garjitawati.Fungsi Pesanggrahan
Garjitawati adalah tempat peristirahatan iring-iringan jenazah raja-raja Mataram
(Kartasura dan Surakarta) yangakan dimakamkan di Makam Imogiri. Sedangkan
versi lainmenyebutkan bahwa lokasi Keraton Yogyakarta adalah sebuah mataair
yang bernama Umbul Pacethokan, terletak di tengah hutanBeringan. Dari Ambar
Ketawang Ngarso Dalem menentukan ibukotaKerajaan Mataram di Desa
Pacetokan. Sebuah wilayah yang diapitdua sungai yaitu sungai Winongo dan

49
Code. Lokasi ini berada dalamsatu garis imajiner Laut Selatan, Krapyak, Kraton,
dan GunungMerapi.Raja yang Berkuasa di Keraton Yogyakarta antara lain :
1. Sri Sultan Hamengku Buwono I (GRM Sujono) memerintah padatahun
1755-1792.
2. Sri Sultan Hamengku Buwono II (GRM Sundoro) memerintah pada
tahun 1792-1812.
3. Sri Sultan Hamengku Buwono III (GRM Surojo) memimpin padatahun
1812-1814.
4. Sri Sultan Hamengku Buwono IV (GRM Ibnu Djarot) memerintah pada
tahun 1814-1823.
5. Sri Sultan Hamengku Buwono V (GRM Gathot Menol)memerintah pada
tahun 1823-1855.
6. Sri Sultan Hamengku Buwono VI (GRM Mustojo) memerintah pada
tahun 1855-1877
7. Sri Sultan Hamengku Buwono VII (GRM Murtedjo) memerintah pada
tahun 1877-1921.
8. Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (GRM Sudjadi) memerintah pada
tahun 1921-193
9. Sri Sultan Hamengku Buwono IX (GRM Dorojatun) memimpin pada
tahun 1940-1988.
10. Sri Sultan Hamengku Buwono X (GRM Hardjuno Darpito)memimpin
tahun 1989 hingga saat ini

 Keraton Yogyakarta menjadi magnet wisatawan mancanegara


Keraton Yogyakarta sarat dengan nilai estetis atau
keindahan budaya Jawanya yang khas. Di samping sebagai pusat budaya Jawa,K
eraton Yogyakarta juga menjadi daya tarik tersendiri bagi parawisatawan, baik
wisatawan domestik maupun wisatawan asing.Banyak sekali turis asing yang
datang ke Keraton Yogyakartamengingat bahwa Yogyakarta merupakan salah
satu kota bersejarah.Saat penulis dan rombongan berkunjung ke
KeratonYogyakarta, hampir di setiap sudut ada waisatawan mancanegara, baik
itu yang berpasangan, bersama keluarga, maupun sendiri.

50
2.2.6 Kunjungan ke Pusat Oleh-oleh Bakpia Yogyakarta
Setelah dari kunjungan di keraton yogyakarta kami rombongan
melanjutkan menuju ke pusat oleh-oleh bakpia yogyakarta pada jam 12:30
- 13:30. Kemudian melanjutkan kembali penjalanan menuju ponpes.

2.2.7 Kunjungan ke Ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta


Kunjungan ke ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta pada hari
Rabu,21 september atau hari keempat sampai disana sekitar jam 14:00
wita. Kedatangan kami di ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta
disambut hangat oleh tuan rumah yang telah menanti kehadiran kami para
rombongan mahasiswa KKL di depan pintu masuk ponpea dengan senyum
dan sapa hangat penuh rasa kekerabatan.

Kegiatan mahasiswa KKL di ponpes Assalafiyah Sleman


Yogyakarta adalah mendengarkan penyampaian teknologi digital yang
diterapkan diponpes tersebut agar kiranya bisnya menjadi contoh untuk
bisa diimplementasikan di STAI AL-MA’ARIF Way Kanan.

Sejarah Pesantren Assalafiyyah Mlangi

Pondok Pesantren Assalafiyyah Yogyakarta didirikan oleh Kiai


Mashduqi pada tahun 1936 dalam rangka ikut serta menyebarkan dakwah
Islam ala Ahli Sunnah wal Jamaah di Indonesia. Kiai Masduqi tidak hanya
sekadar mengajar santrinya ilmu-ilmu agama, namun beliau juga mengajak
para santri-santrinya untuk bergerilya melawan para penjajah pada era
kolonialisme.

Setahun pasca kemerdekaan Indonesia, Kiai Masduqi wafat setelah


berwudhu untuk melaksanakan shalat Dhuhur. Sepeninggal Kiai
Mashduqi, lembaga pendidikan ini diteruskan oleh putranya yang bernama
KH. Syuja’i Mashduqi. Di bawah asuhan KH. Syuja’i Masduqi, pesantren
Assalafiyyah terus berkembang maju dan konsisten mengajarkan kitab
kuning untuk memperkaya wawasan para santri dalam mendalami
khazanah kebudayaan Islam. Dengan wawasan yang luas atas khazanah

51
keilmuan Islam, maka seorang santri diharapkan mampu bersikap lebih
terbuka, tidak kaku dalam berdakwah di tengah masyarakat, dan mampu
menjawab tantangan-tantangan perkembangan zaman.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat


terhadap konsep pendidikan yang terpadu, maka Pesantren Assalafiyah
mendirikan pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah (MTs) pada 10
Agustus 2012 dan Madrasah Aliyah pada 28 Maret 2013 di bawah
kepemimpinan K. Irwan Masduqi, Lc. Hum. Atas dukungan dan
kerjasama keluarga ndalem, yakni KH. Chasan Abdullah, KH. Noor
Hamid dan KH. Zar’anuddin, MTs dan MA Assalafiyyah berkembang
sangat pesat. Pada tahun 2017, Pesantren Assalafiyyah merintis SMK
Jurusan Multimedia.

Pada tahun 2019 KH Syuja’i Masduqi wafat kemudian saat ini


kepengasuhan pesantren Assalafiyyah dilanjutkan oleh putra-putrinya.
Asrama Pesantren Takhasus dan Mahasiswa diasuh oleh KH. Chasan
Abdullah. Asrama Pelajar Putra diasuh KH Noor Hamid. Asrama Pelajar
Putri diasuh oleh K. Irwan Masduqi, Lc. M. Hum. Asrama Tahfidz Putri
Pelajar diasuh oleh KH. Zar’anuddin. kami tiba disana sekitar jam 14:00
sampai 17:20 wita masih di hari ke-4 Rabu,24 November 2021.

Visi

 Mendidik para santri yang unggul dalam keilmuan, akhlaqul karimah dan
skill
 Memiliki kekuatan iman, karakter dan berbudi luhur
 Menguasai mata pelajaran madrasah, tahfidz Al-Quran dan kitab kuning
 Memiliki kepandaian akal sekaligus kematangan jiwa dengan bekal
riyadhah dan mujahadah
 Memiliki ketrampilan hidup (life skill) sebagai bekal hidup mandiri

Misi

52
Dengan visi tersebut maka Pesantren Assalafiyyah merumuskan
misi sebagai berikut:

 Mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif dan efesien dalam


memahami kitab kuning, tahfidz Al-Quran, dan mata pelajaran madrasah.
 Mewujudkan suasana Islami dan harmonis di lingkungan pesantren dan
madrasah
 Meningkatkan keterampilan dan life skill
 Membangun semangat berprestasi

Tujuan

Visi dan Misi tersebut menjadi motor penggerak dalam rangka


mencapai tujuan untuk menjadikan Assalafiyyah sebagai pesantren yang
unggul, terkemuka, populis, kebanggaan umat, dan pencetak santri yang
tidak hanya pandai otaknya tetapi juga hidup jiwanya, sesuai ajaran Islam
Ahli Sunnah wal Jamaah. Secara khusus tujuan penyelenggaraan
pendidikan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

 Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama Islam bagi seluruh


santri dalam menuju kesempurnaan iman dan amal sholeh
 Meningkatkan prestasi akademik santri
 Meningkatkan kemandirian santri melalui program pengembangan diri
guna mengembangkan potensi, bakat dan minat dalam rangka membentuk
karakter dan kepribadian siswa yang mandiri dan bertanggungjawab
 Meningkatkan mutu sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
mengoptimalkan pengelolaan mutu pelayanan pendidikan
 Menjadikan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang bermartabat dan
berdaya saing dalam kompetisi global

Unit Pendidikan

MTs Assalafiyah Mlangi

53
MA Assalafiyah Mlangi

SMK Assalafiyah Mlangi

2.3.Kunjungan KeBali

2.3.1 Wisata pura luhur Tanah Lot


Wisata Pura Luhur Tanah Lot adalah destinasi wisata pertama yang
kami kunjungi pada hari ke-5, Kamis , 22 September 2022. Kami tiba di
objek wisata tersebut pada pukul 16.30 WITA. Setibanya di area parkir
kami disambut dengan pemandangan deretan toko-toko yang menjual
pernak-pernik kerajinan khas Bali dan aksesoris-aksesoris yang cantik. Di
dalam area Tanah Lot terdapat pula penjual makanan dan minuman serta
penyewaan toilet.

Pura Luhur Tanah Lot sendiri merupakan salah satu ikon wisata di Pulau
Dewata Bali. Pura Luhur Tanah Lot dibangun di dua tempat yang berbeda, yaitu
di atas sebuah batu besar dan yang satunya berada di sebuah tebing yang
menjorok ke lautan. Tebing tersebut berbentuk melengkung seperti sebuah
jembatan yang menghubungkan pura dengan daratan.

Bli Wayan selaku tour guide kami menjelaskan bahwa berdasarkan


kepercayaan yang ada di sana, Pura Luhur Tanah Lot merupakan bagian
dari Pura Kahyangan yang ditujukan untuk memuja dewa penjaga lautan.
Legenda mengatakan bahwa pura ini dibangun oleh seorang Brahmana
asal Jawa bernama Dahyang Nirartha pada abad ke-10. Diceritakan bahwa
Dahyang Nirartha melakukan sebuah perjalanan suci dari Pulau Jawa ke
Pulau Dewata untuk mengajarkan agama hindu. Sayangnya, kedatangnnya
ke dusun ditentang oleh Bandesa Braben, penguasa dusun di Tanah Lot
saat itu. Hingga akhirnya Dahyang Nirartha diusir dan Dahyang Nirartha
menyanggupi untuk pergi, tetapi dengan kekuatannya, Dahyang Nirartha
memindahkan bongkahan batu ke tengah pantai dan membangun pura di
sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular untuk penjaga pura
tersebut. Selain legenda, terdapat pula sebuah mitos yang diyakini apabila

54
berkunjung ke Tanah Lot bersama kekasih, maka hubungan sepasang
kekasih tersebut akan berakhir.

Banyak wisatawan yang mengagumi keindahan Pura Luhur Tanah


Lot, tak hanya wisatawan domestic, kami juga menemui banyak
wisatawan mancanegara seperti wisatawan dari Korea, Tiongkok,
Australia, dan lain sebagainya. Kegiatan yang dilakukan oleh para
wisatawan, termasuk rombongan KKL diantaranya adalah berfoto, jalan-
jalan menikmati pemandangan, dan berbelanja.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang


mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil
menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan
membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu,
penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya
karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang
Nirartha.Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha
meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi
sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke
tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada
sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang
kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra.Akhirnya
disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang
Nirartha.

2.3.2 Pusat oleh-oleh Krisna


Setelah dari Wisata Pura Luhur Tanah Lot kami menuju ke pusat oleh-
oleh bali yaitu khrisna pada jam 19:00 Kembali ke hotel jam 21:00 WITA

55
2.3.3 Kunjungan keJOGER
Setelah chek out Hotel kami menuju di pusat perbelanjaan oleh-oleh
JOGER atau dikenal dengan istilah pabrik kata-kata pukul 08:00 WITA sampai
dengan 09:00 WITA.

Joger sendiri merupakan salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh khas


bali yang menawarkan berbagai produk dengan hiasan kata-kata unik yang
menjadi ciri khas oleh-oleh asal Bali ini. Produk yang ditawarkan di sini sangat
beraneka ragam dimana diantaranya adalah kaos, tas, sandal, gantungan kunci,
jam tangan, kalung, dan berbagai produk unggulan lainnya. Selain dapat
berbelanja, kami juga memperoleh pengetahuan bahwa kata maupun kalimat
yang sederhana dan unik dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menarik.

Dalam kunjungan di Joger ini tak ada kendala serius yang perlu
dipermasalahkan, hanya saja dalam pelayanan pemberian stiker pada konsumen
untuk memasuki ruangan perlu ditambah petugas pelayan yang membantu agar
antrian konsumen tidak terlalu panajang dan dapat segera terurai dengan baik.

2.3.4 Pantai Pandawa


Pada hari ke-6 Kunjungan kami berada di pantai pandawa kami
serombongan mahasiswa KKL tiba disana sekitar jam 09:30 WITA.

Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta


selatan, Kabupaten Badung, Bali.Pantai ini terletak di balik perbukitan dan
sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini
terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat
lima patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara
berurutan (dari posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti,
Dharma Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Pantai Pandawa di Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali

Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga
dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang
landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai.Cukup banyak

56
wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai
Pandawa.

Sejarah Pantai Pandawa Bali

Dibalik tebing nan tinggi dan kecantikan air pantai yang alami.
Siapa sangka jika dibaliknya tersimpan sejarah yang tidak banyak
diketahui.Jika kamu pernah berkunjung ke Pantai Pandawa, sebelum
menuju ke area pantai. Kamu akan disambut jejeran patung yang terletak
di bagian tebing.

Patung ini berjumlah 5 atau yang lebih dikenal dengan sebutan


‘Patung Panca Pandawa’.Setiap patung diletakkan di bagian bukit yang
sudah dilubangi.Panca Pandawa atau Pandawa Lima merupakan 5 tokoh
ksatria dalam kisah Mahabarata.Kelimanya bernama Bima, Yudistira,
Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Dalam kisah Mahabarata, dulunya kelima saudara ini dikurung


dalam Goa Gala-Gala.Untuk menyelamatkan diri, dengan usaha yang
sangat keras.Kelima Pandawa membuat sebuah terowongan yang berujung
pada sebuah hutan belantara.Di hutan inilah kemudian mereka mendirikan
sebuah kerajaan bernama Amertha yang dipimpin Yudistira sebagai
rajanya.

Kisah inilah yang dijadikan masyarakat sekitar dalam menamai


pantai ini.Nama ‘Pandawa’ diambil dari kisah Mahabarata yang
terinspirasi dari kisah Pandawa Lima yang berhasil berubah hutan
belantara menjadi sebuah kerajaan besar.

2.3.5 Pantai Melasti


Setelah dari pantai Pandawa kami melanjutkan berwisata ke pantai
melasti kami tiba disana sekitar pukul 13:00 WITA dan meninggalkan
tempat pukul14:30 WITA.Dengan menikmati pemandangan pantai di
melasti.

57
Salah satu tempat tujuan wisata yang terkenal yaitu Pulau Dewata Bali.
Pulau ini menyimpan keindahan alam dan keunikan budaya yang masih melekat
hingga saat ini . Di Bali terdapat satu pantai yaitu Pantai Melasti, dimana pantai
itu masih dalam proses pengembangannya. Pantai Melasti merupakan salah satu
destinasi wisata pantai terbaru di Bali yang saat ini sedang dalam proses
konstruksi jalan dan konstruksi sarana pendukung tempat wisata pantai. Daya
tarik utama Melasti Beach Ungasan terletak pada akses jalan menuju lokasi
pantai.

Pantai Melasti di Ungasan, dulunya masuk kategori salah satu pantai


tersembunyi di bagian Bali selatan, karena lokasi pantai berada di balik bukit
kapur yang menjulang tinggi. Sebelum ada jalan aspal yang membelah bukit
kapur seperti saat ini, untuk menuju lokasi bibir pantai Melasti di Ungasan,
pengunjung harus menuruni dan menaiki ratusan anak tangga. Karena lokasi
pantai yang terisolasi, membuat pantai Melasti di Ungasan tidak diketahui banyak
wisatawan.

Daya tarik utama Pantai Melasti terletak pada akses jalan menuju lokasi
pantai. Anda harus melewati jalan turunan berliku-liku yang berada di atas tebing
kapur putih yang menjulang tinggi. Akses jalan menuju lokasi bibir pantai diapit
tebing karang putih, mirip tebing karang di jalan menuju pantai Pandawa Kutuh
Bali. Saat ini, jalan menuju lokasi Pantai 4 Melasti yang berada diatas bukit kapur
putih sudah di aspal, jadi dapat dengan mudah dilewati mobil.

2.3.5 Pantai Kute


kami tiba disana sekitar jam 16:00 sampai 18:00 WITA dihari ke-6
Jum’at,23 September 2022.

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di


kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia.Daerah
ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi
objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta
sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach)
sebagai lawan dari pantai Sanur.Selain itu, Lapangan Udara I Gusti
Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

58
Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga
selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan
pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti
bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta
pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju Pantai Legian.

Pantai Kuta dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit dari


Bandara Internasional Ngurah Rai dalam kondisi jalanan lancar.

2.4.Ziarah Makam Sunan Ampel


Makam sunan Ampel surabaya tempat wisata terindah , umat muslim diIndonesia
memiliki kebiasaan yang unik yaitu senang mengunjungi makam orang,orang penting dan
ulama terkenal untuk berziarah. bahkan sebagain dari mereka mengharapkan berkah dari
kegiatan ziarah ini. oleh karena itu berbagai makam tokoh terkenal di Indonesia selalu
ramai dikunjungi oleh para peziarah. salah satu tokoh yang dikenal umat musim di tanah
jawa adalah walisongo. walisongo adalah sebutan bagi ulama penyebar agama Islam di
Indonesia yang jumlahnya sembilan.salah satu walisongo yang dimakamkan di surabaya
adalah sunan ampel.

Makan sunan ampel ini adalah saksi bisu perjuangan Islam di wilayah
jawa timur.sunan ampel ini selama bertugas di majapahit yang kala itu
mengalami degradasi moral melakukan perjuangannya dengan penuh ikhlas dan
sabar hingga membuahkan hasil banyak rakyat majapahit yang masuk ke agama
Islam .

59
BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Kendala yang dihadapi


Kendala selama pelaksanaan KKL tidak terlalu banyak, kendala
yang kami temuni diantaranya adalah keefisienan waktu dan
keterlambatan menuju tujuan di karenakan kemacetan,menunggu peserta
yang ketika naik turun mobil lelet.

Ketidak nyamanan dalam mobil seperti tdak mendapatkan fasilitas


seperti bantal dan selimut,namun hal itu masih bisa di tolelir.

Peserta menahan BAB atau BAK yang terlalu lama karena rest area
yg masih jauh.dan mobil belum dilengkapi dengan toilet.

Makan yang sedikit terlambat tidak tepat waktu.

3.2.Cara Mengatasinya
Cara mengatasi masalah yang kami hadapi adalah dengan bersabar
baik itu kemacetan,telat makan dan ketidak nyamanan didalam perjalanan.

Untuk peserta yang tidak mendapatkan selimut diatasi dengan


menggunakan selimut pribadi.

Untuk BAB atau BAK sebelum kebelet sudah konfirmasi dengan pihak trevel.

60
BAB IV

PENUTUP

4.1.Kritik
Kritik dari kami sebagai peserta kkl untuk fasilitas di dalam bis
masih kurang lengkap,keterlambatan yang cukup lama.

Untuk di UNUSIA tidak ada tanya jawab antara pemateri dengan


peserta sehingga peserta mengantuk tak terkendali.

4.2.Saran
Saran yang dapat kami berikan dari kegitan KKL ini adalah
sebagai berikut:

(1). Biro tour yang dipilih, terutama supir bus lebih berhati-hati
mengemudikan busnya.

(2). Para peserta yang mengikuti kegiatan KKL alangkah baiknya


menjaga sikap dan mematuhi peraturan yang ada.

(3). Untuk kedepannya fasilitas,dan tempat yang dikunjungi bisa


lebih baik lagi.ada interaksi ketika studi banding dan lebih banyak waktu
ketika di kampus yang di tuju.

61
DAFTAR PUSTAKA

https://www.unusia.ac.id/

https://regional.kompas.com/read/2022/07/12/225536778/sunan-gunung-
jati-nama-asli-silsilah-wilayah-dan-cara-dakwah?page=all

https://stpi-bim.ac.id/profil/

https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat

https://gudeg.net/direktori/7942/pusat-oleh-oleh-batik-dan-bakpia-wong-
jogja-bw.html

https://ppasm.com/

https://www.rentalmobilbali.net/tanah-lot/

https://krisnabali.co.id/

https://www.jogerjelek.com/

https://id-velopedia.velo.com/sejarah-pantai-pandawa

https://www.water-sport-bali.com/pantai-melasti-ungasan/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta

https://bappeko.surabaya.go.id/ecobis/wisata/kategori-detail/35

62
LAMPIRAN

dokumentasi kuliah kerja lapangan Jakarta, Yogyakarta, Bali.

Gambar 1.UNUSIA
Jakarta

Gambar 2.Ziarah Makam


Sunan Gunung Jati

Gambar 3.Ziarah makam


Aulia Gunungpring

63
Gambar 4 Kunjungan ke Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta

Gambar 5 Kunjungan di
Candi Prambanan

Gambar 6 Kunjungan di
Keraton Yogyakarta

Gambar 7 Kunjungan ke
Ponpes Assalafiyah
Sleman Yogyakarta

Gambar 8 Wisata pura


luhur Tanah Lot

Gambar 9

64
Kunjungan keJOGER

Gambar 10 Pantai
Pandawa

Gambar 11 Pantai Melasti

Gambar 12 Pantai Kute

Gambar 13 Ziarah Makam


Sunan Ampel

65

Anda mungkin juga menyukai