DOSEN PEMBIMBING:
Nopi Sari,M.Pd.
Disusun Oleh
Kelompok 3
2022
PENGESAHAN
Laporan kuliah kerja lapangan (KKL) ini telah disahkan oleh dosen
pembimbing akademik ,jurusan tarbiyah maupun syariah program studi
MPI/PGMI/PIAUD/AS/HES,STAI Al-M’arif Way Kanan
Mengetahui Mengetahui
Dosen Pembimbing Ketua Panitia
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayat-Nya,
sehingga proses penyusunan “Laporan Kuliah Kerja Lapangan di Jakarta,
Yogyakarta Dan Bali” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat dan salam tetap
dihaturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat-sahabat serta pengikut-pengikut beliau yang setia.
Laporan ini merupakan salah satu tugas observasi lapangan yang wajib
ditempuh pada semester III dan V, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-
ma’arif Way Kanan. Kuliah Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 18-25
September 2022 di Jakarta, Yogyakarta Dan Bali. Kuliah Kerja Lapangan
diadakan dalam rangka memperluas cakrawala pengetahuan mahasiswa dalam
suatu bidang ilmu pendidikan, seni atau budaya. Sehingga kami berharap, laporan
ini dapat menjadi kontribusi positif bagi pengemban wawasan pembaca.
Penulis sadar bahwa yang telah penulis peroleh dan terselesaikan laporan ini
tidak semata-mata hasil jerih payah penulis sendiri, tetapi hasil dari kontribusi
berbagai pihak.Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
Semoga bantuan dan dukungan yang telah diberikan mendapat pahala dan
hikmah dari Allah SWT. Dalam pembuatan Laporan Kuliah Kerja Lapangan,
ii
penulis sudah berusaha semaksimal mungkin mulai dari observasi sampai
penyusunan. Namun, masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki penulis. Akhir kata penulis berharap semoga
laporan ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
Tim Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
PENGESAHAN........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)..........................................................1
1.3 Manfaat...........................................................................................................2
1.4 Waktu Dan Tempat KKL...............................................................................2
1.5 Metode Pengumpulan Data............................................................................3
BAB II....................................................................................................................27
PAPARAN LAPORAN.........................................................................................27
2.1.Hasil Kunjungan ke UNUSIA Jakarta..........................................................27
2.2 Ziarah Makam Sunan Gunung Jati...............................................................31
2.2.1 Ziarah makam Aulia Gunungpring........................................................34
2.2.2 Hasil Kunjungan ke Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta.......34
2.2.3 Kunjungan Wisata Candi Prambanan....................................................38
2.2.4 Jalan Santai Di Malioboro.....................................................................39
2.2.5 Kunjungan ke-4 di Keraton Yogyakarta................................................42
2.2.6 Kunjungan ke Pusat Oleh-oleh Bakpia Yogyakarta.............................49
2.2.7 Kunjungan ke Ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta........................49
2.3.Kunjungan KeBali........................................................................................52
2.3.1 Wisata pura luhur Tanah Lot.................................................................52
2.3.2 Pusat oleh-oleh Krisna..........................................................................53
2.3.3 Kunjungan keJOGER............................................................................54
2.3.4 Pantai Pandawa......................................................................................54
2.3.5 Pantai Melasti........................................................................................55
2.3.5 Pantai Kute.............................................................................................56
iv
2.4.Ziarah Makam Sunan Ampel.......................................................................57
BAB III..................................................................................................................57
PEMBAHASAN....................................................................................................57
3.1.Kendala yang dihadapi.................................................................................57
3.2.Cara Mengatasinya.......................................................................................58
BAB IV................................................................................................................59
PENUTUP..............................................................................................................59
4.1.Kritik............................................................................................................59
4.2.Saran.............................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................60
LAMPIRAN...........................................................................................................61
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bertujuan untuk mengembangkan materi
dan kemampuan serta membawa wawasan dan bagi para mahasiswa yang
setelah lulus akan menghadapi kedunia kerja yaitu, berkenaan dengan konsep
dan teori yang di dapatkan dari kegiatan KKL ini kita dapatmengtahui
gambaran tentang kegiatan pembelajaran di kampus lainnya. Adapun tujuan
KKL lainnya adalah :
1. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan secara langsung tantang
dunia pendidikan.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang objek-objek yang dikunjungi
selama pelaksanaan program kuliah kerja lapangan (KKL), serta
memudahkan mahasiswa/i untuk mencari bahan teori pembelajaran.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pembelajaran dengan rekreasi.
1.3 Manfaat
Kegiatan KKL STAI Al-Ma’arif Way Kanan angkatan 2022 mempunyai
manfaat antara lain:
2
Jakarta, STPI Bina Insan, Ponpes Assalafiyah Sleman Yogyakarta, dan
Bali
3
BAB II
PAPARAN LAPORAN
27
Kesan yang kami peroleh dari acara kuliah umum adalah
bertambahnya wawasan, pengetahuan dan ilmu para mahasiswa mengenai
keterkaitan sastra dengan kehidupan nyata.
28
mengusahakan berdirinya Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia di
Jakarta.
Misi :
29
Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan memajukan bangsa
Mengupayakan integrasi ilmu, iman, dan amal
Menyelenggarakan pengelolaan universitas secara profesional untuk
mendukung pelaksanaan tridharma yang bermutu
Tujuan UNUSIA
1. Fakultas Hukum
2. Fakultas Islam Nusantara
3. Fakultas Ilmu Sosial
4. Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
5. Fakultas Ekonomi & Bisnis
6. Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan
Nawa Strategi
Sasaran Strategis 1
Terselenggaranya pendidikan yang bermutu dan dapat diakses oleh semua
kalangan dan berbasis pada nilai Aswaja.
Sasaran Strategis 2
30
Tersedianya SDM yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi
yang unggul.
Sasaran Strategis 3
Terciptanya mahasiswa dan lulusan yang memiliki kemampuan kerja,
penguasaan pengetahuan, kemampuan manajerial, dan bertanggung jawab
sesuai dengan bidang keilmuan.
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi berbasis nilai Aswaja.
Sasaran Strategis 5
Terwujudnya program pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi
pada peningkatan wawasan dan kesejahtraan manusia.
Sasaran Strategis 6
Terciptanya inovasi dosen/mahasiswa yang dimanfaatkan oleh
masyarakat/ perusahaan/pemerintah.
Sasaran Strategis 7
Terwujudnya kajian yang komprehensif dan mendalam dalam rangka
pengembangan integrasi keilmuan serta diseminasi gagasan Islam
Nusantara sebagai identitas Islam Indonesia.
Sasaran Strategis 8
Terwujudnya tata kelola yang profesional sesuai dengan perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK).
Sasaran Strategis 9
Terwujudnya kerjasama yang sinergis dengan pemerintah, pihak swasta,
atau perguruan tinggi lain baik dalam dan luar negeri.
31
Akulturasi kebudayaan Sunda di Cirebon faktanya berawal dari
letak geografis Cirebon yang merupakan gerbang masuknya perdagangan
dan juga penyebaran agama islam. Tersebutlah seorang Ulama yang cuku
masyhur di tanah sunda, ia adalah Sunan Gunung Jati. Lahir pada tahun
1450 Masehi dan merupakan anak dari Nyai Rara Santang dan seseorang
yang berasal dari Gujarat, India.Nyai Rara Santang sendiri sebenarnya
adalah anak dari Prabu Siliwangi yang terkenal memiliki kekuatan magis
dan salah seorang yang sangat di hormati di tanah pasundan.Dengan
begitu Sunan Gunung Jati merupakan cucu dari Prabu Siliwangi.
32
Kamu dapat berganti kendaraan dan melanjutkan perjalanan dengan mobil
elf yang menuju ke Indramayu dengan tarif sekitar 3000 rupiah.
Pintu Kesembilan
33
ternyata yang datang berziarah bukan hanya pribumi, tetapi juga dari etnis
Tionghoa. Ini disebabkan dulunya Sunan Gunung Jati pernah ke negeri
Tiongkok untuk menyebarkan agama Islam. Sepulangnya dari sana, anak
putri dari salah satu kaisar Hong Gie jatuh cinta kepada Sunan Kalijaga
dan meminta kepada ayahnyaagar dapat menyusul Sunan Gunung Jati ke
Cirebon dan pada umur 23 Ong Tien Nio putri dari kaisar Hong Gie wafat
dan dimakamkan di dekat makam Sunan Gunung Jati.
34
2.2.1 Ziarah makam Aulia Gunungpring
35
Kedatangan kami di STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta disambut
hangat oleh tuan rumah yang telah menanti kehadiran kami para
rombongan mahasiswa KKL di depan pintu masuk kampus dengan
pakaian adat khas yogyakarta, senyum dan sapa hangat penuh rasa
kekerabatan.
36
Indonesia yang merupakan pengembangan dari D-II PGTK RA/BA Bina Insan
Mulia Yogyakarta (di bawah pembinaan KEMENAG RI). Pendirian dan
pembukaan program studi baru diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 60 tahun
1999, Surat Keputusan Mendiknas No. 234/U/2000 tanggal 20 Desember 2000,
dan Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 108/Dikti/Kep/2001 tanggal 30
April 2001 maupun Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 394 Tahun 2003
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama.
Visi : STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta adalah menjadi Sekolah Tinggi Pendidikan
Islam Swasta terbaik di Indonesia yang menjunjung tinggi pengembangan kreativitas,
profesionalitas berdasarkan nilai-nilai keislaman.
MISI
TUJUAN
37
Menyelenggarakan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang
mendorong pengembangan potensi anak usia dini dan masyarakat, untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Melaksanakan kegiatan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, dan
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, yang menyejahterakan
individu dan masyarakat, dan mendukung pembangunan daerah dan nasional,
serta berkontribusi pada pemecahan masalah nasional..
KREATIF : Mewujudkan calon guru yang selalu memiliki kreativitas inovatif solutif
MILITAN : Mewujudkan calon guru yang memiliki dayang juang dan integritas tinggi
PROGRAMSTUDI
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) & Pendidikan Islam Anak Usia Dini
(PIAUD)
38
2.2.3 Kunjungan Wisata Candi Prambanan
39
Upaya Melestarikan Warisan Sejarah
Itulah beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk menjaga warisan
sejarah kita.
Perwujudan awal yang merupakan bagian dari konsep kota di Jawa, Jalan
malioboro ditata sebagai sumbu imaginer utara-selatan yang berkorelasi dengan
40
Keraton ke Gunung merapi di bagian utara dan laut Selatan sebagai simbol
supranatural. Di era kolonial (1790-1945) pola perkotaan itu terganggu oleh
Belanda yang membangun benteng Vredeburg (1790) di ujung selatan jalan
Malioboro. Selain membangun benteng belanda juga membangun Dutch Club
(1822), the Dutch Governor's Residence (1830), Java Bank dan kantor Pos untuk
mempertahankan dominasi mereka di Yogyakarta. Perkembangan pesat terjadi
pada masa itu yang disebabkan oleh perdaganagan antara orang belanda dengan
orang cina. Dan juga disebabkan adanya pembagian tanah di sub segmen Jalan
Malioboro oleh Sultan kepada masyarakat cina dan kemudian dikenal sebagagai
Distrik Cina.
41
1970-an, Malioboro tumbuh menjadi pusat dinamika seni budaya Jogjakarta.
Jalan Malioboro menjadi 'panggung' bagi para "seniman jalanan" dengan
pusatnya gedung Senisono. Namun daya hidup seni jalanan ini akhirnya terhenti
pada 1990-an setelah gedung Senisono ditutup.
42
Ketika berkunjung ke Malioboro, wisatawan akan dimanjakan dengan
banyaknya para pedagang yang menjajakan berbagai cinderamata khas Jogja.
Tempat wisata ini memang sangat cocok untuk wisatawan penggila belanja yang
didominasi kaum wanita. Begitu banyak souvenir unik yang bisa didapatkan
dengan harga murah.
Tak hanya toko - toko yang menjual aneka souvenir, pedagan kaki lima
pun tak mau kalah untuk meramaikan pusat perbelanjaan Malioboro. Biasanya
pedagang kaki lima ini membuka lapaknya disekitar trotoar dekat bahu jalan.
Barang yang ditawarkan pun tak kalah menarik, wisatawan dapat menemukan
aneka kerajinan tangan, replika wayang, kerajinan bambu, aksesoris hingga
mainan anak.
43
A. Sejarah
44
2. Kereta terbuka beroda empat (Kyai Jongwiyat, Landower,Landower
Wisman, Landower Surabaya, Kyai Manik Retno, KyaiJetayu, Bedoyo
Permili)
3. Kereta tertutup beroda empat (Nyai Jimat, Kyai Garudayaksa,
KyaiWimanaputra, Kyai Harsunaba, Kyai Kuthakaharjo, Kyai
PuspokoManik, Kyai Kus Gading).
45
2. Kareta Mondro Juwolo. Kereta ini adalah kereta yang dipakai
olehPangeran Dipenogoro. Catnya sudah diperbarui pada saat
diadakannyaFestival Kraton Nusantara. Kereta ini dibuat oleh Belanda
tahun 1800dan ditarik oleh enam ekor kuda.
3. Kareta Kyai Manik Retno. Kereta ini dibeli pada masa pemerintahanSri
Sultan HB IV, tahun 1815. Kereta ini dibuat oleh Belanda. Keretaini
digunakan oleh sultan bersama dengan permaisuri. Kereta untuk pesiar ini
ditarik oleh empat ekor kuda.
4. Kareta Kyai Jolodoro. Kereta ini dibuat Belanda pada tahun 1815
danmerupakan peninggalan Sri Sultan HB IV. Kereta Jolodoro adalah
kareta pesiar (dari kata “Jolo” yang berarti menjaring, dan “Doro”yang
berarti gadis). Pengendali atau sais berdiri di belakang. Keretaini ditarik
empat ekor kuda.
5. Kareta Kyai Wimono Putro. Kereta ini dibeli pada masa pemerintahanSri
Sultan HB VI, tepatnya tahun 1860. Digunakan pada saat upacara
pengangkatan putra mahkota. Kereta ini kondisinya masih asli
(warnakayu). Kereta ini ditarik oleh enam ekor kuda.
6. Kareta Garudo Yeksa. Kereta ini dibuat oleh Belanda pada tahun1861,
yaitu pada masa Sri Sultan HB VI. Kereta ini digunakan untuk penobatan
seorang sultan. Kereta ini ditarik delapan ekor kuda yangsama warna dan
jenis kelaminnya. Kereta ini juga disebut KaretaKencana (kareta emas).
Semua yang ada di kereta ini masih aslitermasuk simbol/lambang burung
garuda yang terbuat dari emas 18karat seberat 20 kg. Lapisan emas
tersebut jika digosok ataudibersihkan akan terkikis. Oleh karena itu kereta
ini hanya dibersihkanmenjelang saat akan digunakan saja. Konon sekitar
6-7gram emasakan hilang setiap kali digosok/dibersihkan. Mahkotanya
terbuat darikuningan dan puncaknya berbentuk seperti Tugu Monas.
Konon,Soekarno memang menggunakan bentuk mahkota ini untuk
membuatdesain Tugu Monas. Desain kereta datang dari Sri Sultan HB
I.Uniknya, apabila pintu kereta dibuka, maka akan ada tangga turun
dengan sendirinya seperti yang sering dijumpai pada pintu-pintu pesawat
46
terbang. Pengendali kuda hanya satu orang. Kereta ini masihdipakai
sampai sekarang.
7. Kareta Kyai Harsunaba. Kereta ini merupakan sarana transportasisehari-
hari dari masa Sri Sultan HBVI-VIII. Kereta ini dibeli padatahun 1870 dan
ditarik oleh empat ekor kuda.
8. Kareta Kyai Jongwiyat. Kereta ini dibuat di Den Haag, Belanda,
padatahun 1880. Kereta ini adalah peninggalan Sri Sultan HB VII
dandigunakan untuk manggala yudha atau dalam peperangan,
misalnyauntuk memeriksa barisan prajurit dan sebagainya. Sri Sultan HB
VIIadalah sultan yang paling banyak melakukan peperangan
denganBelanda. Kareta ini ditarik oleh enam ekor kuda. Pada saat Sri
SultanHB X menikahkan putrinya, kareta ini kembali digunakan. Beberapa
bagian dari kareta ini sudah mengalami renovasi, misalnya warna catyang
sudah diganti menjadi kuning.
9. Kareta Roto Biru buatan Belanda pada tahun 1901, tepatnya padamasa Sri
Sultan HB VIII. Kereta ini dinamakan Roto Biru karenadidominasi oleh
warna biru cerah yang melapisi kereta sampai ke bagian roda-nya.
Dipergunakan untuk manggala yudha bagi panglima perang. Pada saat HB
X menikahkan putrinya, kareta ini digunakanuntuk mengangkut besan
mertua. Kareta ini ditarik oleh 4 ekor kuda.
10. Kareta Kus Sepuluh. Kereta ini adalah kereta buatan Belanda padatahun
1901, yaitu pada masa Sri Sultan HB VIII. Aslinya adalahkereta Landower
dan bisa dipergunakan untuk pengantin. Cat aslinyayang berwarna hijau
sudah diganti menjadi kuning dan dipercayaimengandung makna politis
(warna salah satu parpol) pada saatdilakukan pengecatan ulang. Walaupun
bisa digunakan sebagai kereta pengantin, namun pada acara pernikahan
putri Sri Sultan HB X yang baru lalu kareta ini tidak dipakai oleh
mempelai.
11. Kareta Kus Gading. Kereta ini dibeli pada masa Sri Sultan HBVIII.Kereta
ini buatan Belanda pada tahun 1901 dan ditarik oleh empatekor kuda.
47
12. Kyai Rejo Pawoko. Kereta ini dibuat pada tahun 1901 pada masa
pemerintahan Sri Sultan HB VIII dan diperuntukkan sebagai
saranatransportasi bagi adik-adik Sultan. Kereta ini ditarik oleh empat
ekorkuda. Konon kereta ini dibeli bersamaan dengan lahirnya Bung
Karno,yakni pada tahun 1901.
13. Kareta Landower. Kareta ini dibuat oleh Belanda pada jaman
pemerintahan Sri Sultan HB VIII pada tahun 1901. Kereta ini ditarikoleh
empat ekor kuda.
14. Kareta Landower Wisman. Kereta ini dibeli dari Belanda pada tahun1901,
yakni pada masa pemerintahan Sri Sultan HB VIII. Kereta ini pernah
direnovasi pada tahun 2003. Kereta ini digunakan sebagaisarana
transportasi pada saat sultan melakukan penyuluhan pertanian.Kereta ini
ditarik oleh empat ekor kuda.
15. Kareta Landower. Kereta ini dibeli pada masa Sri Sultan HB VIII pada
tahun 1901. Kereta ini buatan Belanda. Dahulu kereta ini sempat
dipamerkan di Hotel Ambarukmo. Kereta ini ditarik oleh empat ekorkuda.
16. Kareta Premili. Kareta ini dirakit di Semarang pada tahun 1925dengan
suku cadang yang didatangkan langsung dari Belanda. Keretaini
digunakan untuk menjemput penari-penari Kraton. Kereta yangditarik oleh
empat ekor kuda ini, pada salah satu bagian rodanya tertulis “G.Barendsi”.
17. Kareta Kyai Kutha Kaharjo. Kereta ini Dibeli pada jaman pemerintahan
Sri Sultan HB IX, dan dibuat di Berlin pada tahun 1927.Digunakan untuk
mengiringi acara-acara yang diselenggarakan olehKraton, kereta ini ditarik
oleh empat ekor kuda.
18. Kareta Roto Praloyo. Kereta ini merupakan kareta jenazah yang dibeli
pada masa Sri Sultan HB VIII pada tahun 1938. Kereta inilah yang
membawa jenazah Sultan hamengkubuwono IX dari Keraton
menujuImogiri. Kereta ini ditarik oleh 8 ekor kuda.
19. Kareta Kyai Jetayu. Kereta ini dibeli pada masa Sri Sultan HB VIII pada
tahun 1931. Kereta yang diperuntukkan sebagai alat transportasi bagi
48
putri-putri Sultan yang masih remaja ini, ditarik oleh empat ekorkuda
dengan pengendali yang langsung berada di atas kuda.
20. Kareta Kapulitin. Merupakan kareta untuk pacuan kuda/bendi.
Keretadibeli pada jaman pemerintahan Sri Sultan HB VII yang
memangmenggemari olah raga berkuda. Kareta ini hanya ditarik oleh
seekorkuda saja.
21. Kareta Kyai Puspoko Manik. Kareta ini dibuat di Amsterdam,Belanda.
Kereta ini digunakan sebagai sarana pengiring acara-acaraKraton termasuk
untuk pengiring pengantin. Kereta ini ditarik olehempat ekor kuda.
22. Kareta Landower Surabaya. Kareta ini sudah dipesan dari masa SriSultan
HB VII namun baru bisa dipakai pada saat masa pemerintahanSri Sultan
HB VIII. Kereta ini buatan Swiss dan digunakan sebagaisarana
transportasi penyuluhan pertanian di Surabaya.
23. Kyai Noto Puro. Kereta ini dibuat di Belanda pada masa pemerintahanSri
Sultan HB VII. Kereta ini digunakan untuk aktivitas dalam peperangan.
Saat ini bentuk fisiknya sudah mengalami renovasi.Kereta ini ditarik oleh
empat ekor kuda
Sejarah Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 Masehi(beberapa bulan
setelah Perjanjian Giyanti yang dilaksanakan pada 13Februari 1755) atau tahun
Jawa 1682 oleh Pangeran Mangkubumi Sukowati yang memiliki gelar Sri Sultan
Hamengku Buwono I.Sebelum menempati Kraton Yogyakarta yang ada saat ini,
Sri SultanHamengku Buwono I atau Sri Sultan Hemengku Buwono Senopati
Ingalogo Ngabdulrahman Sayidin Panotogomo Kalifatullah tinggal diAmbar
Ketawang Gamping, Sleman. Lima kilometer di sebelah baratKraton
Yogyakarta. Pada awalnya, ada beberapa versi, lokasi KeratonYogyakarta
adalah bekas pesanggrahan yang bernama Garjitawati.Fungsi Pesanggrahan
Garjitawati adalah tempat peristirahatan iring-iringan jenazah raja-raja Mataram
(Kartasura dan Surakarta) yangakan dimakamkan di Makam Imogiri. Sedangkan
versi lainmenyebutkan bahwa lokasi Keraton Yogyakarta adalah sebuah mataair
yang bernama Umbul Pacethokan, terletak di tengah hutanBeringan. Dari Ambar
Ketawang Ngarso Dalem menentukan ibukotaKerajaan Mataram di Desa
Pacetokan. Sebuah wilayah yang diapitdua sungai yaitu sungai Winongo dan
49
Code. Lokasi ini berada dalamsatu garis imajiner Laut Selatan, Krapyak, Kraton,
dan GunungMerapi.Raja yang Berkuasa di Keraton Yogyakarta antara lain :
1. Sri Sultan Hamengku Buwono I (GRM Sujono) memerintah padatahun
1755-1792.
2. Sri Sultan Hamengku Buwono II (GRM Sundoro) memerintah pada
tahun 1792-1812.
3. Sri Sultan Hamengku Buwono III (GRM Surojo) memimpin padatahun
1812-1814.
4. Sri Sultan Hamengku Buwono IV (GRM Ibnu Djarot) memerintah pada
tahun 1814-1823.
5. Sri Sultan Hamengku Buwono V (GRM Gathot Menol)memerintah pada
tahun 1823-1855.
6. Sri Sultan Hamengku Buwono VI (GRM Mustojo) memerintah pada
tahun 1855-1877
7. Sri Sultan Hamengku Buwono VII (GRM Murtedjo) memerintah pada
tahun 1877-1921.
8. Sri Sultan Hamengku Buwono VIII (GRM Sudjadi) memerintah pada
tahun 1921-193
9. Sri Sultan Hamengku Buwono IX (GRM Dorojatun) memimpin pada
tahun 1940-1988.
10. Sri Sultan Hamengku Buwono X (GRM Hardjuno Darpito)memimpin
tahun 1989 hingga saat ini
50
2.2.6 Kunjungan ke Pusat Oleh-oleh Bakpia Yogyakarta
Setelah dari kunjungan di keraton yogyakarta kami rombongan
melanjutkan menuju ke pusat oleh-oleh bakpia yogyakarta pada jam 12:30
- 13:30. Kemudian melanjutkan kembali penjalanan menuju ponpes.
51
keilmuan Islam, maka seorang santri diharapkan mampu bersikap lebih
terbuka, tidak kaku dalam berdakwah di tengah masyarakat, dan mampu
menjawab tantangan-tantangan perkembangan zaman.
Visi
Mendidik para santri yang unggul dalam keilmuan, akhlaqul karimah dan
skill
Memiliki kekuatan iman, karakter dan berbudi luhur
Menguasai mata pelajaran madrasah, tahfidz Al-Quran dan kitab kuning
Memiliki kepandaian akal sekaligus kematangan jiwa dengan bekal
riyadhah dan mujahadah
Memiliki ketrampilan hidup (life skill) sebagai bekal hidup mandiri
Misi
52
Dengan visi tersebut maka Pesantren Assalafiyyah merumuskan
misi sebagai berikut:
Tujuan
Unit Pendidikan
53
MA Assalafiyah Mlangi
2.3.Kunjungan KeBali
Pura Luhur Tanah Lot sendiri merupakan salah satu ikon wisata di Pulau
Dewata Bali. Pura Luhur Tanah Lot dibangun di dua tempat yang berbeda, yaitu
di atas sebuah batu besar dan yang satunya berada di sebuah tebing yang
menjorok ke lautan. Tebing tersebut berbentuk melengkung seperti sebuah
jembatan yang menghubungkan pura dengan daratan.
54
berkunjung ke Tanah Lot bersama kekasih, maka hubungan sepasang
kekasih tersebut akan berakhir.
55
2.3.3 Kunjungan keJOGER
Setelah chek out Hotel kami menuju di pusat perbelanjaan oleh-oleh
JOGER atau dikenal dengan istilah pabrik kata-kata pukul 08:00 WITA sampai
dengan 09:00 WITA.
Dalam kunjungan di Joger ini tak ada kendala serius yang perlu
dipermasalahkan, hanya saja dalam pelayanan pemberian stiker pada konsumen
untuk memasuki ruangan perlu ditambah petugas pelayan yang membantu agar
antrian konsumen tidak terlalu panajang dan dapat segera terurai dengan baik.
Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga
dimanfaatkan untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang
landai dan ombak yang tidak sampai ke garis pantai.Cukup banyak
56
wisatawan yang melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai
Pandawa.
Dibalik tebing nan tinggi dan kecantikan air pantai yang alami.
Siapa sangka jika dibaliknya tersimpan sejarah yang tidak banyak
diketahui.Jika kamu pernah berkunjung ke Pantai Pandawa, sebelum
menuju ke area pantai. Kamu akan disambut jejeran patung yang terletak
di bagian tebing.
57
Salah satu tempat tujuan wisata yang terkenal yaitu Pulau Dewata Bali.
Pulau ini menyimpan keindahan alam dan keunikan budaya yang masih melekat
hingga saat ini . Di Bali terdapat satu pantai yaitu Pantai Melasti, dimana pantai
itu masih dalam proses pengembangannya. Pantai Melasti merupakan salah satu
destinasi wisata pantai terbaru di Bali yang saat ini sedang dalam proses
konstruksi jalan dan konstruksi sarana pendukung tempat wisata pantai. Daya
tarik utama Melasti Beach Ungasan terletak pada akses jalan menuju lokasi
pantai.
Daya tarik utama Pantai Melasti terletak pada akses jalan menuju lokasi
pantai. Anda harus melewati jalan turunan berliku-liku yang berada di atas tebing
kapur putih yang menjulang tinggi. Akses jalan menuju lokasi bibir pantai diapit
tebing karang putih, mirip tebing karang di jalan menuju pantai Pandawa Kutuh
Bali. Saat ini, jalan menuju lokasi Pantai 4 Melasti yang berada diatas bukit kapur
putih sudah di aspal, jadi dapat dengan mudah dilewati mobil.
58
Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga
selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan
pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti
bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta
pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju Pantai Legian.
Makan sunan ampel ini adalah saksi bisu perjuangan Islam di wilayah
jawa timur.sunan ampel ini selama bertugas di majapahit yang kala itu
mengalami degradasi moral melakukan perjuangannya dengan penuh ikhlas dan
sabar hingga membuahkan hasil banyak rakyat majapahit yang masuk ke agama
Islam .
59
BAB III
PEMBAHASAN
Peserta menahan BAB atau BAK yang terlalu lama karena rest area
yg masih jauh.dan mobil belum dilengkapi dengan toilet.
3.2.Cara Mengatasinya
Cara mengatasi masalah yang kami hadapi adalah dengan bersabar
baik itu kemacetan,telat makan dan ketidak nyamanan didalam perjalanan.
Untuk BAB atau BAK sebelum kebelet sudah konfirmasi dengan pihak trevel.
60
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kritik
Kritik dari kami sebagai peserta kkl untuk fasilitas di dalam bis
masih kurang lengkap,keterlambatan yang cukup lama.
4.2.Saran
Saran yang dapat kami berikan dari kegitan KKL ini adalah
sebagai berikut:
(1). Biro tour yang dipilih, terutama supir bus lebih berhati-hati
mengemudikan busnya.
61
DAFTAR PUSTAKA
https://www.unusia.ac.id/
https://regional.kompas.com/read/2022/07/12/225536778/sunan-gunung-
jati-nama-asli-silsilah-wilayah-dan-cara-dakwah?page=all
https://stpi-bim.ac.id/profil/
https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Ngayogyakarta_Hadiningrat
https://gudeg.net/direktori/7942/pusat-oleh-oleh-batik-dan-bakpia-wong-
jogja-bw.html
https://ppasm.com/
https://www.rentalmobilbali.net/tanah-lot/
https://krisnabali.co.id/
https://www.jogerjelek.com/
https://id-velopedia.velo.com/sejarah-pantai-pandawa
https://www.water-sport-bali.com/pantai-melasti-ungasan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta
https://bappeko.surabaya.go.id/ecobis/wisata/kategori-detail/35
62
LAMPIRAN
Gambar 1.UNUSIA
Jakarta
63
Gambar 4 Kunjungan ke Kampus STPI Bina Insan Mulia Yogyakarta
Gambar 5 Kunjungan di
Candi Prambanan
Gambar 6 Kunjungan di
Keraton Yogyakarta
Gambar 7 Kunjungan ke
Ponpes Assalafiyah
Sleman Yogyakarta
Gambar 9
64
Kunjungan keJOGER
Gambar 10 Pantai
Pandawa
65