Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR IPA MI


“USAHA DAN ENERGI”
DOSEN PENGAMPU : LYNA YUNI ARTIKA, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

SINDI MARDILA

HANI RAUNISA

AMINATUR ROFIATUD DAROJAH

PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
AL-MA’ARIF WAY KANAN
T.A : 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


r a h m a t n y a sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak
lupa kami juga mengucapkan banyak terimakas ih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
s u m b a n g a n b a i k m a t e r i m a u p u n pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan danpengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,


Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan s aran dan kritik yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah .
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHLUAN................................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan.........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................

1. Apa yang dimaksud dengan usaha?.........................................


2. Apa yang dimaksud dengan energi?.......................................
3. Apa yang dimaksud dengan daya, satuan daya?....................

BAB III PENUTUP......................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................
B. Saran...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat (Young,
2002:164). Seperti Anda mencoba mencari laju anak panah yang baru
dilepaskan dari busurnya. Anda menggunakan hukum Newton dan semua
teknik penyelesaian soal yang pernah kita pelajari, akan tetapi Anda menemui
kesulitan. Setelah pemanah melepaskan anak panah, tali busur memberi gaya
yang berubah-ubah yang bergantung pada posisi busur. Akibatnya, metode
sederhana yang pernah kita pelajari tidak cukup untuk manghitung lajunya.
Jangan takut, masih ada metode-metode lainnya untuk menyelesaikan soal-
soal tersebut.

Metode baru yang sebentar lagi akan kita lihat menggunakan ide kerja dan
energi. Kita akan menggunakan konsep energi untuk mempelajari rentang
fenomena fisik yang sangat luas. Kita akan mengembangkan konsep kerja dan
energi kinetik untuk memahami konsep umum mengenai energi dan kita akan
melihat bagaimana kekekalan energi muncul.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha?
2. Apa yang dimaksud dengan energi?
3. Apa yang dimaksud dengan daya, satuan daya?
C. Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk dapat membantu meningkatkan
pemahaman mengenai konsep ‘’usaha dan energi’’ dan ‘’impuls dan
momentum’’ sehingga akan memungkinkan kita dapat menyelesaikan soal-
soal sebelumnya yang tidak dapat diselesaikan dengan mekanika
BAB II
PEMBAHASAN
A. USAHA
1. Pengertian Usaha
Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam
fisika? Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai
kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai
tujuan tertentu. Usaha dapat juga diartikan sebagai pekerjaan untuk mencapai
tujuan tertentu.
Dalam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian usaha
dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan
mengerahkan tenaga. Pengertian
usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila sesuatu
(manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha
itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan.
Jadi, jika suatu benda diberi gaya namun benda tidak mengalami
perpindahan, maka dikatakan usaha pada benda tersebut adalah nol .
Sebagai contoh sebuah mesin melakukan usaha ketika mengangkat atau
memindahkan sesuatu. Seseorang yang membawa batu bata ke lantai dua
sebuah bangunan telah melakukan usaha.
2. Usaha Yang Dilakukan Oleh Gaya Konstan
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya)
didefinisikan sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya
dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut.Untuk memindahkan
sebuah benda yang bermassa lebih besar dan pada jarak yang lebih jauh,
diperlukan usaha yang lebih besar pula.
Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha
didefinisikan sebagai hasil kali gaya dan perpindahan yang terjadi Apabila
usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan perpindahan s,
Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai
dengan konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W
merupakan besaran skalar.
Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ,
maka besarnya usaha dapat dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s Komponen
gaya F sin θ dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak ada perpindahan ke
arah komponen itu.

a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,

b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,

c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.

Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita


mendapatkan beberapa keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah
gaya dan perpindahan benda yaitu sebagai berikut:

a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah
perpindahan benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh
gaya F dapat dinyatakan:

W = F . s cos θ

W=F.s.1

b. Apabila θ = 900 maka arah gaya F tegak lurus dengan arah


perpindahan benda dan cos θ = 0,

sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan


benda berpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan
bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.

c. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah


perpindahan benda dan nilai cos θ = - 1, sehingga W mempunyai nilai
negatif. Hal itu dapat diartikan bahwa gaya atau benda itu tidak
melakukan usaha dan benda tidak mengeluarkan energi, tetapi
mendapatkan energi.
d. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu
berarti W = 0.
Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika
benda itu tidak berpindah

maka,dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.

3. Satuan Usaha

Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter
(m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan
satuan perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk
menghormati James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris
yang terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.

1 joule = 1 Nm

karena 1 N = 1 Kg . m/s2

maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m

1 joule = 1 Kg . m2/s2

Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan
mega joule (MJ).

1kJ = 1.000 J

1 MJ = 1.000.000 J

4. Menghitung Usaha dari Grafik Gaya dan Perpindahan


Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka
grafik antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu mendatar Grafik gaya F terhadap perpindahan s jika besar dan arah F
tetap

Dari grafik F – s, usaha sama dengan luas bangun yang dibatasi oleh garis
grafik dengan sumbu mendatar

Usaha: W = luas daerah yang diarsir


Dengan demikian, dari diagram F – s dapat disimpulkan bahwa usaha
yang dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis
grafik dengan sumbu mendatar s.

5. Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya

Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus


pada suatu benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda
menarik sebuah balok sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan,
pada balok juga bekerja gaya-gaya lain seperti: gaya gesekan antara balok dan
lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal.

Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki
titik tangkap sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan
oleh masing-masing gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka
usaha yang dilakukan adalah:

W = W1 + W2

Jika terdapat lebih dari dua gaya:

W = W1 + W2 + W3 + ...... + Wn

atau W = ∑Wn

6. Usaha Negatif
Seorang anak mendorong sebuah balok dengan tangannya. Sesuai
dengan hukum III Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada
balok dan tangan dalam kasus ini sama besar tetapi berlawanan arah, yaitu
FAB = -FBA. Tanda negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Jika usaha
oleh tangan pada balok bernilai positif ( karena searah dengan perpindahan
balok), maka usaha oleh balok pada tangan bernilai negatif.
B. Energi

Energi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan di


alam ini. Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha. Suatu
sistem (manusia, hewan, atau benda) dikatakan mempunyai energi jika
mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha.
Energi yang dimiliki oleh, benda-benda yang bergerak disebut energi
gerak atau energi kinetik sedangkan energi yang dimiliki oleh suatu benda
karena kedudukan atau keadaan benda disebut energi potensial.

1. Energi Kinetik

Berapa besar energi yang dimiliki oleh benda dengan massanya


tertentu dan bergerak dengan kecepatan tertentu? Misalnya, kita melemparkan
sebuah bola yang bermassa m.

Jika gaya yang bekerja pada bola itu konstan sebesar F dan dapat
memindahkannya sejauh s dari tangan kita, maka menurut hukum II Newton,
bola memperoleh percepatan.

Telah diketahui bahwa sebuah benda yang diam, jika memperoleh


percepatan a melalui jarak s, maka kecepatan akhirnya dapat dinyatakan
dengan persamaan:

V2 = 2 a . s

Jika a diganti dengan , persamaan diatas menjadi:

F . s adalah besarnya usaha yang dilakukan oleh tangan kita pada saat
melemparkan bola, sedangka ½ m . V2 adalah besarnya energi yang diperoleh
bola yang selanjutnya disebut energi kinetik. Dengan demikian, jika energi
kinetik dinyatakan dengan demikian, jika energi kinetik dinyatakan dengan
simbol Ek maka:

Keterangan:

Ek = energi kinetik (J)

m = massa (kg)

V = kecepatan (m/s)

Jadi, energi kinetik sebuah benda yang bermassa m dan mempunyai


kecepatan V, adalah ½ m . V2. Karena m dinyatakan dalam satuan kg dan V
dalam satuan m/s,maka Ek dinyatakkan dalam satuan joule (J).
2. Hukum Usaha dan Energi Kinetik

Sebuah benda yang massanya m bergerak dengan kecepatan V1, saat


kedudukan benda di A, bekerja gaya tetap F searah dengan geraknya. Setelah t
detik, kedudukan benda di B sejauh s dari A dan kecepatan benda berubah
menjadi V2.

Karena gaya F, benda bergerak dipercepat beraturan, sehingga berlaku


hubungan:

| s = V1 . t = ½ a . t2 | (a)

Karena V2 = V1 + a . t.

Dengan substitusi persamaan a ke persamaan b didapatkan:

Jadi, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap sebuah benda
sama dengan perubahan energi kinetik benda itu,menyimpulkan bahwa.Usaha
dapat bernilai positif dan dapat pula bernilai negatif. Oleh karena itu, energi
kinetik dapat juga bernilai positif ataupun negatif. Sehingga, ada dua
kemungkinan berikut:

1) Jika W > 0 maka ∆ Ek > 0

Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya sama dengan penambahan
energi kinetik benda.

2) Jika W < 0 maka ∆ Ek < 0

Itu berarti bahwa usaha yang dilakukan oleh gaya sama dengan pengurangan
energi kinetik benda.

3. Energi Potensial

“secara umum energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam


sebuah benda atau dalam suatu keadaan tertentu”. Contoh energi potensial
terdapat dalam air terjun, dalam batu bara, dalam tubuh kita terdapat energi
potensial.
Energi potensial yang tersimpan dalam air yang berada diatas suatu
tebing baru bermanfaat ketika diubah menjadi energi panas melalui
pembakaran. Energi potensial dalam tubuh kita akan bermanfaat jika kita
mengubahnya menjadi energi gerak yang dilakukan oleh otot-otot tubuh kita.

"Dalam pengertian yang lebih sempit, atau dalam mekanika, energi


potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukan atau keadaan
benda tersebut”. Contoh energi potensial dalam pengertian ini adalah energi
potensial gravitasi dan energi potensial elastik. Energi potensial gravitasi
dimiliki oleh benda yang berada pada ketinggian tertentu dari permukaan
tanah. Sedangkan energi potensial elastik dimiliki oleh misalnya karet ketapel
yang diregangkan. Energi potensial elastik pada karet ketapel ini baru
bermanfaat ketika regangan tersebut dilepaskan sehingga menyebabkan
berubahnya energi potensial elastik menjadi energi kinetik (kerikil di dalam
ketapel terlontar).

4. Energi Potensial Gravitasi

Benda yang berada pada ketinggian h mempunyai potensi untuk


melakukan usaha sebesar m . g . h. Oleh karena itu, dikatakan bahwa benda itu
mempunyai energi potensial gravitasi.Jadi, semakin tinggi kedudukan benda
dari tanah maka semakin besar energi potensialnya.Dengan demikian, kita
definisikan bahwa energi potensial gravitasi suatu benda adalah hasil kali
beratnya dan ketinggianya h, sehingga dapat ditulis Keterangan :

Ep = energi potensial gravitasi (J)

m = massa benda (kg)

g = percepatan gravitasi (ms-2)

h = ketinggian benda dari acuan tanah (m)

5. Energi Mekanik

”energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik


suatu benda pada suatu saat”.Energi mekanik dirumuskan:
Keterangan:

Em = energi mekanik (J)

Ep = energi potensial (J)

Ek = energi kinetik (J)

6. Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Benda sampai di titik A pada ketinggian hA memiliki kecepatan VA.


Setelah sampai di titik B, pada ketinggian hB benda bergerak dengan
kecepatan VB.

Jika gaya berat benda w = m . g, usaha gaya berat benda selama jatuh dari A
sampai B . Jadi, hukum kekekalan energi menyatakan bahwa, jika suatu benda
hanya dipengaruhi gaya-gaya konservatif maka energi mekanik itu dimanapun
posisinya adalah konstan (tetap).

7. Daya

Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh sebuah benda


persatuan waktu. Jadi, daya (P) dihitung dengan membagi usaha (W) yang
dilakukan terhadap selang waktu lamanya melakukan usaha (t).Karena usaha
merupakan hasil perkalian antara gaya dengan perpindahan (W = F.∆x)

8. Satuan Daya

Satuan usaha dalam SI adalah joule (J), sedang satuan waktu adalah
sekon (s). Jadi satuan SI untuk daya adalah Satuan daya dalam SI adalah watt
(W) untuk menghormati James Watt (1734 – 1819), seorang ahli permesinan
asal Skotlandia yang berhasil menemukan mesin uap. Dengan demikian:

Satu watt adalah daya yang kecil.Oleh karena itu, daya sering dinyatakan
dalam satuan SI yang lebih besar, yaitu kilowatt (kW) dan megawatt (MW).

1 kW=105 W = 1000 W

1 MW=106 W = 1000000 W
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Usaha merupakan hasil kali antara gaya yang bekerja dengan
perpindahan yang dialami oleh benda. Satuan usaha dalam SI adalah joule
(J).Energi menyatakan kemampuan untuk melakukan usaha.Energi yang
dimiliki oleh benda-benda yang bergerak disebut energi kinetik,sedangkan
energi yang dimiliki oleh benda karena kedudukannya disebut energi
potensial.Daya adalah laju usaha yang dilakukan atau besar usaha persatuan
waktu. Satuan daya dalam SI adalah watt (W)

B. Saran
Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai
media pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman tentang usaha dan
energi. Dan bagi penulis-penulis lain diharapkan agar makalah ini dapat
dikembangan lebih lanjut guna menyempurnakan makalah yang telah dibuat
sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA

Nurazizah, Siti. 2007. Acuan Pengayaan Fisika SMA Kelas XI Semester 1.


Solo: Nyata Grafika Media Surakarta.

Resnick, Halliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

Satriawan, Mirza. 2008. Materi Fisika Dasar, (Online),

(http://www.budakfisika.blogspot.com/2008/10/materi-fisika-
dasar.html,diakses 10 november 2012.

Young, Hugh D & Roger A Freedman. 1999. Fisika Universitas Edisi


Kesepuluh Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai