Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FISIKA DASAR 2

Usaha dan Daya

DOSEN PENGAMPU :

Cesy Zania, S.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2:

1.Gopal Putra

2.Ferdi

3.Adit

Kelas: A

AKADEMI TEKNIK ADIKARYA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiat ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat
serta karunianya ada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
alhamdullillah tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikansaikan tugas mata pelajaran fisika.Makalah ini berisikan tentang
infomasi khususnya tugas penelitian mengenai ‘’usaha dan daya’’

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak
terhingga kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
penelitian ini. Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun : Gopal Putra


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………..i

DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………………….ii

BAB PENDAHULUAN

A.Latar
Belakang………………………………………………………………………………………
1

B.Identifikasi
Masalah……………………………………………………………………………….1

C.Tujuan
Penelitian……………………………………………………………………………………1

BAB II USAHA DAN DAYA

A.Usaha………………………………………………………………………………………
…………..2

B.Daya…………………………………………………………………………………………
………..5

A.Kesimpulan…………………………………………………………………………………
……….11

B.Saran………………………………………………………………………………………
…………..11

DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………….12
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Beberapa masalah terkadang lebih sulit dari apa yang terlihat (Young, 2002:164).
Seperti Anda mencoba mencari laju anak panah yang baru dilepaskan dari
busurnya. Anda menggunakan hukum Newton dan semua teknik penyelesaian soal
yang pernah kita pelajari, akan tetapi Anda menemui kesulitan. Setelah pemanah
melepaskan anak panah, tali busur memberi gaya yang berubah-ubah yang
bergantung pada posisi busur. Akibatnya, metode sederhana yang pernah kita
pelajari tidak cukup untuk manghitung lajunya. Jangan takut, masih ada metode-
metode lainnya untuk menyelesaikan soal-soal tersebut.

Metode baru yang sebentar lagi akan kita lihat menggunakan ide kerja dan energi.
Kita akan menggunakan konsep energi untuk mempelajari rentang fenomena fisik
yang sangat luas. Kita akan mengembangkan konsep kerja dan energi kinetik untuk
memahami konsep umum mengenai energi dan kita akan melihat bagaimana
kekekalan energi muncul.

1. Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan usaha?

Apa yang dimaksud dengan daya, satuan daya?

Apa yang dimaksud impuls,momentum,tumbukan?

1. Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk dapat membantu meningkatkan pemahaman
mengenai konsep ‘’usaha dan energi’’ dan ‘’daya’’ sehingga akan
memungkinkan kita dapat menyelesaikan soal-soal sebelumnya yang tidak
dapat diselesaikan dengan mekanika.
BAB II

USAHA DAN DAYA

A.Usaha

1. pengertian usaha

Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam fisika? Dalam
kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha
dapat juga diartikan sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian usaha dalam
kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan
mengerahkan tenaga. Pengertian

usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila sesuatu
(manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha itu
harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan.

Jadi, jika suatu benda diberi gaya namun benda tidak mengalami perpindahan,
maka dikatakan usaha pada benda tersebut adalah nol .

Sebagai contoh sebuah mesin melakukan usaha ketika mengangkat atau


memindahkan sesuatu. Seseorang yang membawa batu bata ke lantai dua sebuah
bangunan telah melakukan usaha.

2. Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya) didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya
pada arah perpindahan tersebut.Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa
lebih besar dan pada jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar pula.

Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali
gaya dan perpindahan yang terjadi Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F,
dan perpindahan s,

Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai dengan konsep
perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan besaran skalar.

Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ, maka
besarnya usaha dapat dituliskan sebagai: W = (F cos θ).s Komponen gaya F sin θ
dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak ada perpindahan ke arah komponen
itu.

Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh
suatu gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,

1. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,


2. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.

Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa
keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan
benda yaitu sebagai berikut:
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan
benda dan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan:

W = F .s cos θ

W = F .s . 1

1. Apabila θ = 900 maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan
benda dan cos θ = 0,

sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan benda berpindah
dengan

arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.

1. Apabila θ = 1800, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan


benda dan nilai cos θ = –

1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat diartikan bahwa gaya atau
benda itu

tidak

melakukan usaha dan benda tidak mengeluarkan energi, tetapi mendapatkan energi.

1. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu berarti
W = 0. Jadi,

meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika benda itu tidak
berpindah
maka,

dikatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.

3. Satuan Usaha

Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter (m).
Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan
perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk menghormati
James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang terkenal dalam
penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.

1 joule = 1 Nm

karena 1 N = 1 Kg . m/s2

maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m

1 joule = 1 Kg .m2/s2

Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega
joule (MJ).
1 kJ = 1.000 J

1 MJ = 1.000.000 J

4. Menghitung Usaha dari Grafik Gaya dan Perpindahan

Apabila gaya yang bekerja pada suatu benda besar dan arahnya tetap maka grafik
antara F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang sejajar dengan sumbu
mendatar Grafik gaya F terhadap perpindahan s jika besar dan arah F tetap

Dari grafik F – s, usaha sama dengan luas bangun yang dibatasi oleh garis grafik
dengan sumbu mendatar

Usaha: W = luas daerah yang diarsir

Dengan demikian, dari diagram F – s dapat disimpulkan bahwa usaha yang


dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi garis grafik dengan
sumbu mendatar s.
5. Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya

Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada suatu
benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik sebuah
balok sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan, pada balok juga
bekerja gaya-gaya lain seperti: gaya gesekan antara balok dan lantai, gaya
hambatan angin, dan gaya normal.

Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki titik tangkap
sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-
masing gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang
dilakukan adalah:

W = W1 + W2

Jika terdapat lebih dari dua gaya:

W = W1 + W2 + W3 + …… + Wn

atau W = ∑Wn

6. Usaha Negatif

Seorang anak mendorong sebuah balok dengan tangannya. Sesuai dengan hukum
III Newton, dapat disimpulkan bahwa gaya yang bekerja pada balok dan tangan
dalam kasus ini sama besar tetapi berlawanan arah, yaitu FAB = -FBA. Tanda
negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Jika usaha oleh tangan pada balok
bernilai positif ( karena searah dengan perpindahan balok), maka usaha oleh balok
pada tangan bernilai negatif.
B.DAYA

Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh sebuah benda persatuan
waktu. Jadi, daya (P) dihitung dengan membagi usaha yang dilakukan terhadap
selang waktu lamanya melakukan usaha (t).Karena usaha merupakan hasil
perkalian antara gaya dengan perpindahan (W = F.∆x)

8. Satuan Daya

Satuan usaha dalam SI adalah joule (J), sedang satuan waktu adalah sekon (s). Jadi
satuan SI untuk daya adalah Satuan daya dalam SI adalah watt untuk
menghormati James Watt (1734 – 1819), seorang ahli permesinan asal Skotlandia
yang berhasil menemukan mesin uap. Dengan demikian:

Satu watt adalah daya yang kecil.Oleh karena itu, daya sering dinyatakan dalam
satuan SI yang lebih

besar, yaitu kilowatt (kW) dan megawatt (MW).

1 kW=105 W = 1000 W

1 MW=106 W = 1000000 W
PENUTUP

1. Kesimpulan

Usaha merupakan hasil kali antara gaya yang bekerja dengan perpindahan yang
dialami oleh benda. Satuan usaha dalam SI adalah joule (J).Energi menyatakan
kemampuan untuk melakukan usaha.Energi yang dimiliki oleh benda-benda yang
bergerak disebut energi kinetik,sedangkan energi yang dimiliki oleh benda karena
kedudukannya disebut energi potensial.Daya adalah laju usaha yang dilakukan atau
besar usaha persatuan waktu. Satuan daya dalam SI adalah watt

1. Saran

Bagi pembaca disarankan supaya makalah ini dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran dalam rangka peningkatan pemahaman tentang usaha dan energi.
Dan bagi penulis-penulis lain diharapkan agar makalah ini dapat dikembangan lebih
lanjut guna menyempurnakan makalah yang telah dibuat sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurazizah, Siti. 2007. Acuan Pengayaan Fisika SMA Kelas XI Semester 1. Solo:
Nyata Grafika Media Surakarta.

Resnick, Halliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.


Satriawan, Mirza. 2008. Materi Fisika Dasar, (Online),

(http://www.budakfisika.blogspot.com/2008/10/materi-fisika-dasar.html,diakses 10
november 2012.

Young, Hugh D & Roger A Freedman. 1999. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid
1. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai