Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA DASAR

“Usaha dan Energi”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Fisika Dasar

Dosen Pengampu:
Alik Mustafidal Laili, M.Pd.

Disusun oleh:
Nimas Ayu Mufliha Sari 23184206008
Riski Eka Listianingsiam 23184206001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Fisika Dasar ini dengan baik dan tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh Dosen pada mata kuliah Pendidikan Pancasila dengan judul “Usaha dan
Energi”.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Alik Mustafidal Laili, M.Pd. sebagai
dosen mata kuliah Fisika Dasar yang telah memberikan arahan dan pemahaman dalam
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dalam
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang kami tulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.

Trenggalek, 27 Maret 2024

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
Latar Belakang.....................................................................................................................4
Rumusan Masalah................................................................................................................4
Tujuan Penulisan..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
Usaha.....................................................................................................................................5
Energi...................................................................................................................................10
Daya.....................................................................................................................................15
Hubungan Usaha dan Energi............................................................................................16
BAB III PENUTUP................................................................................................................19
Kesimpulan.........................................................................................................................19
Saran....................................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketika kendaraan bermotor menempuh perjalanan, maka lama kelamaan bahan bakar
akan habis. Bahan bakar berupa energi kimia akan diubah menjadi energi mekanik
yang selanjutnya digunakan oleh mesin kendaraan untuk melakukan kerja. Posisi
kendaraan dapat berpindah dikarenakan mesin melakukan gaya. Munculnya gaya dan
perpindahan mengurangi energi yang dimiliki bahan bakar. Energi yang dimiliki
bahan bakar adalah besaran skalar dan hanya menyatakan jumlah (kuantitas).
Sebaliknya, gaya dan perpindahan adalah besaran yang bersifat dinamik, memiliki
besar dan arah. Tampak di sini bahwa energi yang merupakan besaran statik memiliki
keterkaitan dengan besaran dinamik. Perubahan besaran statik (perubahan energi)
melahirkan perubahan pada besaran dinamik. Energi itu dapat berubah atau diubah
dari suatu macam energi menjadi energi yang lain dan sebaliknya. Sebagai contoh,
orang yang mengayuh sepeda, menimbulkan energi mekanik yang diterima oleh
dinamo melalui roda sepeda. Energi mekanik dari dinamo diubah menjadi energi
listrik. Selanjutnya energi listrik berubah menjadi energi cahaya yang dapat
menerangi jalan. Dengan demikian ternyata bahwa bermacam-macam energi dapat
dipergunakan untuk tujuan-tujuan yang berguna.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari usaha?
2. Apa pengertian dari energi?
3. Bagaimana hubungan antara usaha dan energi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari usaha.
2. Untuk mengetahui pengertian dari energi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara usaha dan energi.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Usaha
1. Konsep Usaha (W)
Usaha merupakan gaya yang menghasilkan perpindahan. Usaha tidak bernilai
(W=0) jika gaya tidak menghasilkan perpindahan. Contoh ketika kta mendorong
tembok, maka sebesar apapun gaya yang kita keluarkan namun tembok tidak bergeser
maka dapat dikatakan kita tidak melekukan usaha terhadap tembok tersebut.
Dalam Fisika, usaha didefinisikan sebagai hasil perkalian antara gaya yang
searah dengan perpindahan. Dirumuskan:
W=F . s
Keterangan:
W = usaha/ kerja (Joule)
F = gaya tarik/ dorong (N)
s = perpindahan benda (m) -> diukur dari posisi awal ke posisi akhir benda
Contoh:
 Suatu gaya F = 20 N bekerja pada ebnda yang mula-mula diam seperrti
pada gambar
berikut:

Berapa usaha yang dilakukan gaya jika benda berpindah sejauh 80 cm?

Diketahui:
S = 80 cm -> 0,8 m
F = 20 N
Ditanya:
W=?
Dijawab:
W=F.s
= 20 . 0,8
= 16 Joule
1. Usaha pada Bidang Datar
Jika gaya F tidak searah dengan perpindahan (gaya membentuk sudut θ
terhadap arah perpindahan, maka usaha dirumuskan:

W = (F cos θ ) . s
Keterangan:
W = usaha/ kerja (Joule)
F = gaya tarik/ dorong (N)
s = perpindahan benda (m)
θ = sudut antara arah gaya arah perpindahan benda

Dapat disimpulkan bahwa, usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:


 Berbanding lurus dengan besarnya gaya
 Berbanding lurus dengan perpindahan benda
 Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda

Contoh:

 Sebuah balok di atas lantai yang licin, ditarik dengan gaya F = 120 N
yang membentuk sudut 37° terhadap arah horizontal seperti pada
gambar berikut:
Jika balok bergeser sejauh 10 m, tentukan usaha yang dilakukan pada
balok.
Diketahui:
F = 120 N
S = 10 m
θ = cos 37°
Ditanya:
W=?
Dijawab:
W = F cos37 ° s s
= 120 . 0,8 . 10
= 960 Joule
2. Usaha pada Bidang Miring

Dirumuskan:

W =( mg sinθ ) s

Keterangan:
m = massa (kg)
g = gravitasi (m/s2)
.θ=¿ besar sudut
Contoh:
Sebuah balok berada pada sebuahh bidang miring dengan koefisien gesekan
0,1 seperti pada gambar berikut:
Balok turun ke bawah sejauh 5 meter. Tentukan:
a. Usaha oleh gaya berat
b. Usaha oleh gaya gesek
c. Usaha total
Diketahui:
Ada gesekan, maka lantai kasar.
s=5m
m = 6 kg = 60 N
Dijawab:
a. W =W sinθ s
= 60 sin 53 ° 5
= 60(0 ,8)5
= 240 Joule
b. W =−fgesek s
=μ N s
= μ ( Wcosθ ) s
= −0 , 1 ( 60.cos 53 ) 5
= −0 , 1 ( 60.0 ,6 ) 5
= -0,1 (36) 5
= -18 Joule
c. W total=W + Wgesek
=240−18
= 222 Joule

3. Mengitung Usaha dari Grafik Gaya dan Perpindahan


Apabia gaya yang bekerja pada benda memiliki besar dan arah yang tetap,
maka grafik antara gaya F dan perpindahan s merupakan garis lurus yang
sejajar dengan sumbu mendatar s.

Usaha yang dilakukan oleh gaya F sama dengan luas bangun yang dibatasi
garis grafik dengan sumbu mendatar s.

W = Luas di bawah grafik = Luas yang diarsir

Usaha bernilai positif jika luas daerah yang diarsir berada di atas sumbu “s”,
dan akan bernilai negatif jika luas daerah yang diarsir berada di bawah
sumbu “s”.

Contoh:

Perhatikan grafik gaya (F) terhadap perpindahan (s) berikut ini.


Tentukan:
a. Besar usaha untuk perpindahan sejauh 9 meter.
b. Besar usaha untuk perpindahan sejauh 12 meter.
Dijawab:
a. W = Lpersegi panjang
= p ×l
= 9 ×6
=54 Joule
b. W = Ltrapesium
(a +b)
= ×t
2
(12+9)
= ×6
2
= 21 ×3
= 63 Joule

B. Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi merupakan sesuatu
yang ditransfer ke atau dari sistem saat sistem melakukan kerja. Dengan demikian
kerja dapat berharga positif ataupun negatif. Saat kerja berharga positif, artinya energi
sistem bertambah. Sebaliknya saat kerja bernilai negatif, artinya energi sistem
berkurang. Energi bersifat kekal. Artinya, energi tidak dapat musnah, tetapi hanya
bisa berubah bentuk dari energi sat uke energi lainnya. Adapun macam-macam energi
sebagai berikut:
1. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki setiap benda karena geraknya
(kecepatan), dirumuskan:

1
Ek = mv2
2
Keterangan:
Ek = Energi kinetik (Joule)
M = massa benda (kg)
V = kecepatan gerak benda benda (m/s)
Berdasarkan Hukum II Newton, diketahui bahwa percepatan berbanding lurus
dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa. Maka usaha yang dilakukan
pada benda adalah:
W=F.s jika F = m .a maka W = m a s
Dengan:
F GAYA
S perpindahan
M massa benda kg
A percepatan benda m/s2
W usaha joule
Jika gaya F bekerja pada benda, benda tersebut akan bergerak berubah beraturan
(GLBB), sehingga berlaku:
Vt2 = v02 + 2as
Atau s= vt2 – v02 dibagi 2a
V0 = kecepatan awal benda (m/s) Vt = kecepatan akhir benda (m/s) a = percepatan
benda (m/s2) s = perpindahan (s)
Sehingga persamaan usaha pada benda menjadi:
W = ma (vt2 – v02) bagi 2a
W = 1per2 m vt2 -1per2 m v02
Hubungan usaha dan energi kinetic yaitu
W = Ekt – Ek0
Contoh: energi kinetik air dari bendungan mengggerakan turbin generator
penghasil listrik.
2. Energi Potensial Gravitasi (Ep)
Energi potensial gravitasi adalah energi potensial dimiliki setiap benda akibat
kedudukannya pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi. Salah satu
bentuk energi potensial paling umum yang dimiliki suatu benda ketika benda
tersebut berada diatas permukaan bumi. Ketika suatu benda diangkat secara
vertikal usaha dilakukan untuk melawan berat benda dan usaha ini akan
disimpan pada benda tersebut dalam bentuk energi potensial gravitasi. Sebagai
contoh sebuah batu bata yang terletak pada rak di atas permukaan bumi
memiliki energi potensial. Dalam kedua kasus di atas besar usaha yang
dilakukan sama dengan gaya dikali jarak perpindahan, usaha ini disimpan
sebagai energi potensial, oleh karena itu:
Usaha yang dikerjakan = Energi Potensial
W = Ep
Gaya yang bekerja adalah gravitasi bumi atau berat benda dan perpindahannya
adalah ketinggian dari benda, sehingga:
W = Ep = F x d
= Berat Benda x Ketinggian benda
= m g x h (berat benda = m g)

Ep = m g h

Keterangan:
Ep = Energi potensial gravitasi (Joule)
m = massa benda (kg)
h = ketinggian benda dari permukaan bumi
(m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Semakin tinggi posisi kedudukan benda tersebut dari permukaan tanah, maka
semakin besar pula energi potensialnya.
3. Energi Potensial Pegas (Ep)
Energi Potensial pegas adalah energi yang dimiliki setiap benda elastis akibat
simpangannya terhadap posisi setimbangnya. Contohnya: pegas, ketapel, dan
busur saat diregangkan.
Pada saat pegas ditarik atau ditekan menggunakan tangan, maka tangan
memberikan gaya pada pegas, dan pegas pun akan memberikan gaya Fp (gaya
pemulih) yang sama besar dengan gaya yang diberikan, namun dengan arah
yang berlawanan.
Gaya pada pegas Fp sebanding dengan regangan/pemampatan pega sejauh ∆ x ,
sehingga:

Fp = k  ∆ x

Keterangan:
Fp = gaya pemulih pegas (N)
x = perubahan Panjang pegas (m)
k = konstanta gaya pegas (N/m)

Perhatikan grafik di bawah.


Usaha yang dilakukan adalah luas daerah di bawah grafik (luas daerah yang
diarsir)
“Energi potensial elastisitas berbanding lurus dengan kuadrat perubahan
panjang bahan elastis saat mendapat gaya”
Dirumuskan:

1
Ep = k (∆ x ¿2
2
Keterangan:
Ep = energi potensial pegas (Joule)
∆ x = perubahan Panjang pegas (m)
k = konstanta gaya pegas (N/m)
4. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi hasil penjumlahan antara energi potensial dan
energi kinetik. Besarnya energi benda selalu tetap selama tidak ada gaya luar
yang bekerja pada benda tersebut.
Dirumuskan:

Em = Ep + Ek

Keterangan:
Em = Energi mekanik (Joule)
Ek = Enegi kinetik (Joule)
5. Energi Listrik
Energi yang dihasilkan karena airan listrik dan beda potensial dalam selang
waktu tertentu.
Dirumuskan:

W =V . I .t

V
V=I.R I=
R
2
V
W = I . R . I .t W= 2 . R .t
R

W = I2 . R . t V
2
W=
R
.t

Keterangan:
W = Energi listrik (J)
V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A)
t = waktu (s)
R = Hambatan (Ω)
6. Energi Panas
Energi panas sering disebut dengan energi kalor. Contoh energi panas yang
paling besar dan penting adalah matahari. Energi matahari juga bisa membuat
air menguap dan melakukan siklus untuk membuat hujan,serta masih banyak
lainnya Selain matahari, bumi juga menyediakan energi panas yang bisa kita
manfaatkan. Misalnya, panas bumi yang dapat digunakan sebagai pembangkit
listrik tenaga panas bumi(geothermal).
Dirumuskan:

Q=mc ∆ t
Keterangan:
Q = Banyaknya kalor (N)
m = massa benda (kg)
c = kalor jenis zat (J/kg° C)
∆ t=¿ perubahan suhu ¿C)
7. Energi kimia
Energi kimia merupakan energi yang terkandung dalam ikatana tom-atom
penyusun sebuah materi.Sumber energi kimia diantaranya berasal dari
makanan dan bahan bakar, seperti minyak, gas, batu bara, dan kayu.Energi
kimia yang berasal dari makanan dilepaskan oleh reaksi kimia dalam tubuh
kita, hal ini membuat kita dapat melakukan berbagai jenis aktivitas. Demikian
juga dengan bahan bakar minyak dan gas yang menyebabkan transferenergi
ketika dibakar mesin sehingga mesin mampu bergerak. Contoh lain energi
kimia yaitu baterai,energi kimia dari bateraidapatdiubah menjadi energi listrik.
8. Energi Bunyi
Energi yang dihasilkan oleh benda yang bergetar (sumber bunyi) disebut
sebagai energi bunyi.
9. Energi Cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Contohnya adalah lampu, lilin, senter, bahkan matahari. Selain sumber energi
panas, matahari juga menghasilkan energi cahaya. Cahaya pada matahari
digunakan tumbuhan untuk melakukan fotosintesis dan menghasilkan oksigen
untuk menopang kehidupan.
10. Energi Nuklir
Manusia menciptakan sumber energi lain yang cukup berbahaya yaitu melalui
radio aktif dari uranium dan plutonium. Energi ini dikenal sebagai energi
nuklir. Energi nuklir dapat menghasilkan tenaga yang besar melalui reaksi
intibaik reaksi fisi (pemisahan) maupun reaksi fusi (penggabungan), tetapi
diperlukan tenaga ahli dan perlengkapan yang memadai untuk menstabilkan
reaksinya. Jika salah penanganan maka uranium atau plutonium ini bisa
meledak dengan sangat dahsyat

C. Daya
Daya adalah besarnya usaha yang dilakukan dibagi waktu.
usaha W
P= P=
waktu t
Untuk sebuah benda yang dikenai gaya F sehingga bergerak dengan kecepatan tetap
s
(v = ), maka berlaku: P=F.v
t

Keterangan:
W = usaha (Joule)
P = daya (Watt)
t = waktu (s)
F = gaya (N)
v = kecepatan benda (m/s)
1 kwh (kilo watt hour = kilo watt jam) dengan demikian adalah sama dengan
103 × 3600 watt s = 3,6 . 106 J
Contoh:
Lampu berdaya 50 watt dinyalakan selama 10 menit. Energi listrik yang diperlukan
untuk menyalakan lampu tersebut adalah:
Diketahui:
P = 50 Watt
t = 10 menit -> 600 sekon
Ditanya:
W=?
Dijawab:
W
P=
t
W = P ×t
= 50 ×600
= 30.000 Joule
= 30 kJ

D. Hubungan Usaha dan Energi


Usaha merupakan perubahan energi. Misalkan sebuah benda jatuh bebas dari
ketinggian tertentu saat dilepaskan.
W =∆ Ep
W =∆ Ep+ ∆ Ek
m g h 2 = m g h1

W = m g (h2 – h1)
W = ∆ Ek

1 1
= m v22 - m v12
2 2

1
W= m (v22 – v12)
2

usaha oleh energi kinetik:

Contoh:

 Balok bergerak pada lantai dari posisi A dan di poisi B balok berhenti. Besar
usaha oleh gaya gesekan lantai pada balok adalah?.

Diketahui:

m = 200 kg

v1 = 10 m/s
v2 = 0 m/s

Ditanya:

W=?

Dijawab:

1
W= .m (v22 – v12)
2

1
= . 200 (02 – 102)
2

= 100 . (-100)

= -10.000 Joule

= - 10 Joule

 Sebuah benda bermassa 10 kg mula-mula diam, kemudian bergerak lurus


mendatar dengan percepatan 3 m/s2. Usaha yang diubah menjadi energi kinetic
setelah 2 detik adalah?

Diketahui:

m = 10 kg
a = 3 m/s2
T=2s
V0 = 0
Ditanya:
W =?
Dijawab:
Vt = V0 + a . t
=0+3.2
= 6 m/s
1
W= m (v22 – v12)
2
1
= . 10 (62 – 02)
2
= 5 . 36
= 180 Joule
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Sebuah benda dapat dikatakan
mempunyai energi apabila bend aitu menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha
atau menyebabkan benda mengalami perpindahan (bergerak)
Beberapa bentuk energi diantaranya, energi kinetik, energi potensial gravitasi, energi
potensial pegas, energi mekanik, energi listrik, energi kimia, energi bunyi, energi
cahaya, energi nuklir.
Usaha dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehiingga bend aitu
berpindah tempat dan usaha tidak terlepas dari gaya dan perpindahan. Hubungan
usaha dan energi secara sederhana adalah dalam melakukan setiap usaha suatu benda
memerlukan energi untuk menggerakkan sesuatu agar berpindah dari tempatnya.
Ketika gaya melakukan usaha pada sebuah benda maka akan terjadi perubahan energi
pada benda tersebut. Usaha yang dilakukan pada sebauh benda yang bbergerak
horizontal menyebabkan perubahan energi kinetik.
Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan energi diukur
setiap satu sekon, akan didapat sebuah besaran baru yaitu perubahan usaha setiap satu
sekon yang disebut daya.

B. Saran
Usaha dan energi erat kaitannya dalam kehidupan sehari-hari sehingga diharapkkan
dapat dipelajari dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: FMIPA ITB.


Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya. (2017). Usaha, Energi dan Pesawat
Sederhana. Surabaya: Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Sereliciouz, C. S. (2019, Agustus 28). Usaha dan Energi.
Tim Dosen Fisika Jurusan Teknik Sipil FT-UB. (n.d.). Menerapkan Konsep Usaha dan
Energi. Universitas Brawijaya.
Tim Pengembang Modul Pembelajaran PKB Guru Madrasah Aliyah. (2020). Usaha, Energi,
dan Momentum. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Anda mungkin juga menyukai