Anda di halaman 1dari 32

Usaha dan Energi

TECHNOSA
SCHOOL

Disusun Oleh :
Tamara Wagusdi

Jl. Pondok Jagung No. 67


Pondok Jagung Timur, Serpong Utara – TANGSEL
Telp. (021) 5375055, 5375060 Fax. (021) 5375076
E-mail: technosaschool@yahoo.com
Website : www.technosa.sch.id
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyusun makalah ini
yang berjudulkan Usaha dan Energi.

Makalah ini dibuat pada dasarnya untuk membuat kita lebih tahu tentang usaha dan
energi. Pada makalah ini, saya akan membahas lebih jauh tentang apa saja yang ada pada
Usaha dan apa saja yang ada pada Energi. Dengan kita mengetahui dan mengerti akan Usaha
dan Energi, kita dapat menerapkannya dalam fisika ataupun dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, pada hakekatnya Usaha dan Energi ini akan sangat berguna sekali pada kehidupan kita
bila kita mau mempelajari dan memahaminya.

Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun saya menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang harus disempurnakan. Oleh karena
itu segala saran dan kritik membangun akan saya terima dengan senang hati guna saya
jadikan referensi pada makalah yang akan datang.

Tangerang, 01 April 2019

Penyusun
Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

lmu pengetahuan dan teknologi merupakan hal yang sehari-hari akan selalu
kita jumpai. Dan selalu mengalami perubahan dan kemajuan setiap waktu. Untuk
mencapai kehidupan yang cerdas tentunya belajar adalah hal pokok yang harus
dijalani. Termasuk mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan
kita sehari-hari.

Dalam kaitan ini pengetahuan yang bersangkutan dengan kehidupan kita


sehari-hari seperti usaha, dan energi harus dikembangkan sebagai salah satu
instalasi untuk mewujudkan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melakukan berbagai kegiatan,


misalnya berjalan, berolahraga, berpikir, dan bekerja, karena kita mempunyai
tenaga atau energi. Demikian pula, hewan dapat bergerak dan melakukan segala
aktivitas karena hewan mempunyai energi. Mesin-mesin dapat bekerja karena
adanya tenaga atau energi yang dapat mengaktifkannya. Energi yang diperlukan
manusia ataupun hewan untuk melakukan berbagai kegiatan (kerja) diperoleh dari
makanan. Energi yang diperlukan oleh mesin diperoleh dari bahan bakar yang
digunakannya, misalnya bensin, solar, dan batu bara.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan usaha?
b. Apa yang dimaksud dengan energi?
c. Apa saja aplikasi usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian usaha.
b. Untuk mengetahui pengertian energi.
c. Untuk mengetahui aplikasi usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari.

Bab II

Pembahasan
2.1 Usaha

2.1.1 Pengertian Usaha

Dalam kehidupan sehari-hari, pengertian usaha identik dengan kemampuan


untuk meraih sesuatu. Misalnya, usaha untuk bisa naik kelas atau usaha untuk
mendapatkan nilai yang besar. Namun, apakah pengertian usaha menurut ilmu Fisika?

Ketika benda didorong ada yang berpindah tempat dan ada pula yang tetap di
tempatnya. Ketika kamu mendorong atau menarik suatu benda, berarti kamu telah
memberikan gaya pada benda tersebut. Oleh karena itu, usaha sangat dipengaruhi oleh
dorongan atau tarikan (gaya). Menurut informasi tersebut, jika setelah didorong benda
itu tidak berpindah, gayamu tidak melakukan usaha. Dengan kata lain, usaha juga
dipengaruhi oleh perpindahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usaha
dihasilkan oleh gaya yang dikerjakan pada suatu benda sehingga benda itu berpindah
tempat.

Bagaimanakah ketika kamu mendorong dinding kelasmu? Apakah dinding


berpindah tempat? Walaupun kamu telah sekuat tenaga mendorongnya, tetapi dinding
tetap ditempatnya. Oleh sebab itu, menurut Fisika gayamu dikatakan tidak melakukan
usaha.

Apabila gaya disimbolkan dengan F dan perpindahan dengan s, secara


matematis usaha dituliskan dalam persamaan berikut: W = F s dengan:

W = usaha (J)

F = gaya (N)

s = perpindahan (m)

Usaha memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule. Dengan
ketentuan bahwa 1 joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar 1
N dengan perpindahan 1 m.

Kamu sudah mengetahui usaha yang dilakukan untuk memindahkan sebuah


benda ke arah horisontal, tetapi bagaimanakah besarnya usaha yang dilakukan untuk
memindahkan sebuah benda ke arah vertikal? Memindahkan benda secara vertikal
memerlukan gaya minimal untuk mengatasi gaya gravitasi bumi yang besarnya sama
dengan berat suatu benda. Secara matematis gaya tersebut dapat ditulis sebagai
berikut: F = m g.

Karena perpindahan benda ke arah vertikal sama dengan ketinggian benda (h),
usaha yang dilakukan terhadap benda tersebut sebagai berikut.

W=Fs

W = m g h dengan:

W = usaha (J)

m = massa (kg)

g = percepatan gravitasi (N/kg)

h = perpindahan atau ketinggian (m)

Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan
oleh suatu gaya:

a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,

b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,

c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.

Jadi, usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga
benda tersebut mengalami perpindahan.

2.1.2 Usaha oleh Resultan Gaya Tetap

Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap F adalah W = F.s, hal itu setara dengan
luas bidang segi empat yang dinaungi kurva/garis F. Pada grafik tersebut tampak
bahwa W = Luas bidang. Usaha dapat bernilai nol bila salah satu atau kedua
variabelnya yaitu resultan gaya dan perpindahan bernilai nol. Sebagai contoh , orang
yang mendorong lemari yang sangat berat, tidak melakukan usaha bila lemari tidak
bergeser, sekuat apapun Ia mendorong. Orang yang mendorong benda yang terlalu
berat hingga tidak ada perpindahan benda yang didorong, dinyatakan bahwa usaha W
= 0.
Demikian pula pada orang yang mendorong tembok, karena tidak ada
perpindahan atau s = 0 maka dapat dikatakan bahwa usaha W = 0. Usaha juga dapat
bernilai nol pada kasus benda yang bergerak lurus beraturan (GLB). Misalnya sebuah
kereta ekspres pada rentang waktu tertentu mempertahankan kecepatannya dengan
kelajuan konstan (v = tetap). Walaupun kereta itu berpindah menempuh jarak tertentu
dikatakan tidak melakukan usaha (W =0) karena resultan gaya nol (∑ F = 0). Usaha
juga dapat bernilai nol apabila tidak ada gaya bekerja pada arah perpindahan.
Misalnya, seorang atlet angkat besi yang sedang mengangkat beban, karena s = 0
maka dikatakan usaha yang dilakukan nol (W = 0). Seorang pedagang asongan di
terminal bus yang berjalan sambil mengangkat barang dagangan dalam kotak,
dikatakan W = 0, karena walaupun perpindahan kotak ada ,pedagang asongan
menjinjing kotak berisi dagangannya, pada arah perpindahan kotak dinyatakan bahwa
usaha W = 0 namun ∑ F yang searah perpindahan kotak bernilai 0, artinya hanya
berlaku gaya berat ke bawah yang tidak memiliki proyeksi gaya searah perpindahan
kotak.

Aplikasi Usaha Dalam Kehidupan

· Mendorong rumah usaha yang sia-sia. Nilai W = 0 N

· Mendorong mobil mogok, menarik gerobak, memukul orang W ada nilainya.

· Katrol menggunakan keuntungan mekanis (KM)

Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap ( besar maupun arahnya ) didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya
pada arah perpindahan tersebut.

Contoh :

a. Seseorang menarik kotak pada bidang datar dengan tali membentuk sudut
terhadap horizontal

b. Gaya F membentuk sudut terhadap perpindahan

Contoh diatas menunjukkan gaya tarik pada sebuah benda yang terletak pada
bidang horizontal hingga benda berpindah sejauh s sepanjang bidang. Jika gaya tarik
tersebut dinyatakan dengan F(contoh(b)) maka gaya F yang membentuk sudut
terhadap arah perpindahan benda. Berapa usaha yang dilakukan oleh gaya F pada
benda?

Vektor gaya F diuraikan menjadi dua komponen yang saling tegak lurus. Salah
satu komponen searah dengan perpindahan benda dan komponen yang lain tegak
lurus dengan arah perpindahan benda. Besar masing-masing komponen adalah F cos
dan F sin. Dalam hal ini yang melakukan usaha adalah :

W = (F Cos)

Contoh soal :

Seorang anak menarik sebuah kereta mainan dengan gaya tetap, 40 N.

Tentukan :

a. Besar usaha yang dilakukan anak itu jika arah gaya yang membentu sudut
37 sejauh 5 m;

b. Besar usaha yang dilakukan anak itu selama 5 sekon. Jika benda bermassa
8 kg dan Vo = 0!

Penyelesaian :

Diketahui : F = 40 N

Ditanya : W =…?

Jawab :

a. Tan 37o = 0,75 cos 37o = 0,8

W = F.s.cos

= 40.5.cos 37o = 200 x 0,8

= 160 J

b. Vo = 0; m = 8 kg

Gaya mendatar sehingga Vo = 0

a = = 40/8 = 5 m/s2
s = vot + 1/2at2

s = 0 + 1/2 x 5 x 52 = 62,5 m.

W = F s cos

= 40 x 62,5 cos 0o = 2500 J

2.1.3 Usaha oleh Resultan Gaya tidak Tetap

Salah satu contoh gaya tidak konstan adalah gaya pegas. Besar gaya pegas
selalu berubah sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda tidak
dapat dihitung menggunakan rumus usaha yang dilakukan oleh gaya konstan.

Jika pegas diregangkan, semakin panjang pegas, gaya yang diperlukan juga
semakin besar.

Demikian juga sebaliknya, semakin ditekan, gaya ketika pegas semakin


pendek, gaya yang diperlukan semakin besar. Selama pegas ditekan atau diregangkan,
gaya pegas berubah dari 0 (x = 0) hingga maksimum (F = k x) maka gaya pegas
dihitung menggunakan rata-rata. Besar gaya pegas rata-rata adalah :

F = ½ (0 + kx) = ½ k x

Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda adalah :

W = F x = ½ k x2

Keterangan :

W = usaha (satuan Joule)

x = pertambahan panjang pegas (satuan meter)

F = gaya pegas (satuan Newton)

2.1.4 Usaha yang Bernilai Negatif


Berdasarkan persamaan W = F.s cos a , ketika berada pada rentang 90° <a
<270°, usaha bernilai negatif. Hal ini disebabkan cos a bernilai negatif.

2.1.5 Menghitung Usaha dengan Grafik

Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya sam adengan luas daerah di bawah
grafik gaya terhadap perpindahan.

2.1.6 Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Berat

Anggap sebuah benda bermassa m dilepaskan dari ketinggian h di atas


permukaan bumi. Benda akan jatuh karena pengaruh gaya gravitasi. Besarnya usaha
yang dilakukan oleh gaya gravitasi adalah:

Usaha ini positif karena arah gaya dan perpindahan sama-sama ke bawah.

Sekarang kita lihat kasus di mana benda dinaikkan perlahan – lahan hingga
ketinggian h. Disini arah perpindahan ke atas berlawanan dengan arah gaya berat (ke
bawah) sehingga usahanya negatif W = - (m g h). Ketika benda berpindah secara
horizontal gaya gravitasi tidak melakukan usaha karena arah perpindahan tegak lurus
arah gaya.

Berdasarkan ketiga hal tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

· Jika benda berpindah sejauh h vertikal ke atas, maka besarnya usaha gaya gravitasi
adalah W = - (m g h).

· Jika benda berpindah sejauh h vertikal ke bawah, maka besarnya usaha gaya
gravitasi adalah W = m g h.

· Jika benda berpindah sejauh h mendatar, maka besarnya usaha gravitasi adalah W =
0.

2.1.7 Satuan Usaha

Satriawan (2008) menyatakan bahwa.

Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter
(m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan
perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk menghormati
James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang terkenal dalam
penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.

1 joule = 1 Nm

karena 1 N = 1 Kg . m/s2

maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m


1 joule = 1 Kg . m2/s2

Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan
mega joule (MJ).

1 kJ = 1.000 J

1 MJ = 1.000.000 J

2.1.8 Soal dan Penyelesaian Tentang Usaha

1. Gaya 20 Newton dikerjakan pada balok hingga balok berpindah sejauh 2


meter. Usaha yang dikerjakan gaya F pada balok adalah…

Pembahasan

Diketahui :

Gaya(F) = 20 N

Perpindahan(s) = 2 meter

Sudut = 0 (arah gaya sama dengan arah perpindahan atau arah gaya berimpit dengan
arah perpindahan sehingga sudut yang dibentuk oleh gaya dengan perpindahan adalah
nol).

Ditanya : Usaha(W)?

Jawab :

W = F. S

= (20)(2)

= 40 Joule

Catatan :

Jika arah gaya sama dengan arah perpindahan, hitung usaha menggunakan rumus W =
F s, tanpa perlu menambahkan cos.

2. Sebuah benda diam di atas permukaan lantai licin. Pada benda dikerjakan
gaya F = 10 N, membentuk sudut 30 o terhadap permukaan lantai. Jika benda bergerak
sejauh 1 meter, berapa usaha yang dilakukan oleh gaya F pada benda ?

Pembahasan

Diketahui :

Gaya (F) = 10 Newton

Gaya yang searah perpindahan (Fx) = F cos 30o = (10)(0,5√3) = 5√3 Newton
Perpindahan (s) = 1 meter

Ditanya : Usaha(W)?

Jawab :

W = Fx . s = (5√3)(1) = 5√3 Joule

3. Benda bermassa 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 2 meter. Jika percepatan


gravitasi 10 m/s2, tentukan usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda
tersebut!

Pembahasan

Diketahui :

Massa benda (m) = 1 kg

Ketinggian (h) = 2 meter

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya : Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi pada benda (W)?

Jawab :

Arah gaya gravitasi atau gaya berat (w) adalah vertikal ke bawah, arah perpindahan
(s) benda juga vertikal ke bawah sehingga gaya gravitasi searah dengan perpindahan
benda.

W=F.s=w.h=m.g.h

W = (1)(10)(2) = 20 Joule

4. Pegas digantungi beban bermassa 1 kg sehingga pegas mengalami


pertambahan panjang 2 cm. Jika percepatan gravitasi 10 m/s 2, tentukan (a) konstanta
pegas (b) usaha yang dilakukan oleh pegas pada beban!

Pembahasan

Diketahui :

Massa (m) = 1 kg

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Pertambahan panjang pegas (x) = 2 cm = 0,02 meter

Ditanya : Konstanta pegas dan usaha yang dilakukan oleh gaya pegas?

Jawab :
(a) Konstanta pegas

Rumus hukum Hooke :

F=k.x

Balik rumus ini untuk menghitung konstanta pegas :

k=F/x=w/x=m.g/x

k = (1)(10) / 0,02 = 10 / 0,02

k = 500 Newton/meter

(b) Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas

W = – ½ k x2

W = – ½ (500)(0,02)2

W = – (250)(0,0004)

W = -0,1 Joule

Catatan :

Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada beban bernilai negatif karena arah gaya
pegas berlawanan dengan arah perpindahan beban.

5. Sebuah kotak yang diam di atas permukaan lantai dipercepat dengan gaya
sebesar 10 N sehingga kotak berpindah sejauh 2 meter. Jika gaya dorong searah
dengan perpindahan kotak dan pada kotak bekerja gaya gesek kinetis sebesar 2
Newton maka usaha total yang dikerjakan pada kotak adalah…

Pembahasan

Diketahui :

Gaya (F) = 10 Newton

Gaya gesek kinetis (Fk) = 2 Newton

Perpindahan (s) = 2 meter

Ditanya : Usaha total (Wtotal)?

Jawab :

Usaha yang dilakukan oleh gaya (F) :

W1 = F . s cos 0o = (10)(2)(1) = 20 Joule

Usaha yang dilakukan oleh gaya gesek kinetis (Fk) :


W2 = Fk . s = (2)(2)(cos 180o) = (2)(2)(-1) = -4 Joule

Usaha total adalah :

Wtotal = W1 + W2

Wtotal = 20 + (-4)

Wtotal = 16 Joule

2.2 Energi

2.2.1 Pengertian Energi

Energi memegang peranan penting dalam kehidupan ini. Energi menyatakan


kemampuan untuk melakukan usaha. Manusia, hewan, atau benda dikatakan
mempunyai energI jika mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha.

Energi memiliki berbagai bentuk, misalnya energi listrik, energi kalor , energi
cahaya, energi potensial, energi nuklir dan energy kimia. Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuk lain, misalnya energi listrik dapat berubah ke energi cahaya
atau energi kalor

2.2.2 Macam-Macam Energi

a. Energi Potensial. Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh setiap benda.

b. Energi Panas. Energi panas adalah energi yang terdapat pada benda yang menyala
atau terbakar.

c. Energi Kimia. Energi kimia adalah energi yang dihasilkan dan disimpan dalam
bahan kimia.

d. Energi Mekanik. Energi mekanik adalah energi yang mampu menggerakkan benda-
benda yang diam.

e. Energi Kinetik. Energi kinetik dalah energi yang timbul dari sebuah benda yang
bergerak.

f. Energi Listrik. Energi yang dihasilkan dari pergerakan ion negatif dan ion positif
dalam suatu benda.

g. Energi Cahaya. Energi yang berasal dari sinar atau cahaya suatu benda yang sangat
kuat yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau merubah suatu benda.

h. Energi Bunyi. Energi bunyi adalah suatu energi yang ditimbulkan oleh suatu bunyi.

i. Energi Nuklir. Energi nuklir adalah energi yang muncul akibat reaksi fisi dan reaksi
fusi yang terjadi dalam suatu atom. Dll
2.2.3 Energi Kinetik

Setiap benda bergerak juga memiliki energi. Angin yang bertiup sanggup
memutar kincir, air terjun sanggup memutar turbin, dan gelombang air laut sanggup
menggerakkan turbin.

Selanjutnya, kincir atau turbin dapat digunakan untuk melakukan usaha,


misalnya untuk memutar mesin atau generator pembangkit tenaga listrik. Energi yang
dimiliki oleh angin, air terjun, atau benda-benda yang bergerak disebut energi gerak
atau energy kinetik.

Berapa besarkah energi yang dimiliki benda bermassa m yang bergerak


dengan laju v. Berdasarkan hukum Newton II :

Telah diketahui bahwa sebuah benda yang diam, jika memperoleh percepatan
a melalui jarak s, kecepatan akhirnya dapat dinyatakan dengan persamaan :

V2 = 2as , jika disubstitusikan dengan hukum Newton II , maka :

Fs = ½ mv2

Ek = Fs

Contoh soal :

Berapa energi kinetik sebuah bola yang bermassa 2 kg jika bergerak dengan
kecepatan 10 m/s?

Penyelesaian :

Diketahui : m = 2 kg

V = 10 m/s

Ditanya : Ek = …?

Jawab :

Ek = ½ mv2 = (½)(2)(10)2 = 100 J

2.2.4 Energi Potensial

Energi potensial merupakan energi yang dimiliki oleh benda karena keadaan
atau kedudukannya. Adanya energi potensial tersebut disebabkan karena pengaruh
gaya konservatif.

Energi yang dimiliki oleh air danau ataupun benda-benda lain yang
kedudukannya lebih tinggi disebut energy potensial gravitasi.

Energi yang dimiliki pada pegas, karet, ketapel dan busur panah memiliki
tenaga kepegasan disebut energi potensial gas.
Usaha yang diperlukan F untuk mengangkat benda (ke atas dinyatakan positif)
sampai ketinggian h adalah:

WF = mgh

Jika gaya F dihilangkan benda tersebut jatuh kembali ke tanah, usaha yang
dilakukan w sebesar : (Nilai negatif menyatakan ke arah bawah)

Ww = -mgh

2.2.5 Hukum Kekekalan Energi Mekanik

Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik suatu benda,
secara matematis, energi mekanik dirumuskan :

Em = Ep + Ek

2.2.6 Hubungan Antara Usaha dan Energi

Jika suatu gaya dilakukan pada benda bergerak, sehingga menimbulkan


terjadinya perubahan kecepatan benda tersebut, maka besarnya usaha yang bekerja
pada benda akan memenuhi persamaan berikut.

W = Ek2 – Ek1

= ½ m v22 – ½ m v12

Contoh soal :

1.

Sebuah benda yang massanya 1 kg jatuh bebas dari ketinggian 25 m seperti pada
gambar. Hitunglah:

a. Energi kinetik dititik A

b. Energi kinetik benda saat berada dititik B (10 m diatas tanah)!

Pembahasan:

a. Energi kinetik dititik A


Pada soal diatas, benda mengalami gerak jatuh bebas sehingga VA = 0. Maka energi
kinetik saat dititik A :

b. Energi kinetik pada saat dititik B

Dengan hukum kekekalan energi mekanik:

2.

hA = h

VA = 0 m/s (gerak jatuh bebas)

Ditanya: EpB : EkB

Jawab:

a) Terlebih dahulu tentukan energi potensial benda saat dititik B (EpB)

hB = 1/3 h

Maka:

EpB = m.g.hB = m.g.(1/3h) = 1/3 m.g.h


b) Selanjutnya menentukan energi kinetik dititik B (EkB)

Sehingga perbandingan energi potensial dan energi kinetik saat di titik B :

3. Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari posisi A seperti pada gambar.

Ketika sampai di B, energi kinetik bola tersebut 2 kali energi potensialnya. Hitunglah
tinggi titik B dari permukaan tanah!

Pembahasan:

Diketahui:
m = 2 kg

h = 60 m

EkB = 2 EpB

Ditanya: tinggi titik B (hB)

Jawab:

Cara pertama:

Menggunakan hukum kekekalan energi mekanik:

Cara kedua:

Cari terlebih dahulu kecepatan benda saat dititik B.

Misal hB = x, maka hAB = 60 – x (perhatikan gambar)

Maka :
Sehingga :

2.2.7 Penerapan Hukum Kekekalan Energi Mekanik Dalam Kehidupan Sehari-


hari

a. Ayunan bandul jam

b. Roller coaster

c. Lompat galah

d. Pistol mainan

2.3 Daya

2.3.1 Pengertian Daya

Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan oleh sebuah benda persatuan
waktu. Jadi, daya (P) dihitung dengan membagi usaha (W) yang dilakukan terhadap
selang waktu lamanya melakukan usaha (t). Karena usaha merupakan hasil perkalian
antara gaya dengan perpindahan (W = F.∆x).

Kamu telah mengetahui bahwa kecepatan adalah perubahan jarak per satu
sekon. Misalkan, sebuah sepeda motor kecepatannya 10 m/s. Angka ini mengandung
arti bahwa dalam satu sekon, sepeda motor tersebut mampu menempuh jarak 10 m.
Terlihat bahwa kecepatan merupakan perubahan jarak setiap satu sekon.

Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika perubahan energi ini
diukur setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran baru yaitu perubahan usaha
setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut daya. Jadi, daya dapat didefinisikan
sebagai perubahan energi setiap satu sekon. Dalam bahasa Inggris, daya adalah power.
Dengan demikian, daya dilambangkan dengan P.

Rumus Daya adalah :

P = W/t

Keterangan:

P = Daya (Joule/sekon)

W = Usaha (Joule)

t = Waktu (sekon)

2.3.2 Contoh Soal

1. Seseorang bermasa 50 kg menaiki tangga yang tingginya 10 meter selama 2 menit.


Jika percepatan gravitasi (g) adalah 10 m/s2 maka daya yang dihasilkan adalah….

Pembahasan

Diketahui :

Massa (m) = 50 kg

Tinggi (h) = 10 meter

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Selang waktu (t) = 2 menit = 2 (60) = 120 sekon

Ditanya : daya (P)

Jawab :

Rumus daya :
P = W/t

Keterangan : P = daya, W = usaha, t = waktu

Rumus usaha :

W=Fs=wh=mgh

Keterangan : W = usaha, F = gaya, w = gaya berat, s = perpindahan, h = ketinggian, m


= massa, g = percepatan gravitasi.

Ketika menaiki tangga, gaya gravitasi melakukan usaha pada orang tersebut. Usaha
yang dilakukan oleh gaya konservatif seperti gaya gravitasi hanya bergantung
perubahan ketinggian. Dengan adanya usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi
menyebabkan energi potensial gravitasi orang tersebut bertambah. Usaha yang
dilakukan oleh gaya gravitasi pada orang tersebut adalah :

W = m g h = (50)(10)(10) = 5000 Joule.

Jadi daya yang dihasilkan ketika orang tersebut menaiki tangga adalah :

P = W / t = 5000 / 120 = 41,7 Joule/sekon

2.4 Penerapan Hukum Kelestarian Tenaga

2.4.1 Gerak Vertikal Ke atas dan Ke bawah

1. Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar vertikal ke bawah dengan kecepatan awal 2


m/s dari tepi bangunan setinggi 40 meter. Energi kinetik benda ketika berada pada
ketinggian 10 meter di atas permukaan tanah adalah… g = 10 m/s2

Pembahasan

Diketahui :

Massa benda (m) = 1 kg


Kecepatan awal (vo) = 2 m/s

Perubahan ketinggian = 40 – 10 = 30 meter

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya : Energi kinetik benda pada ketinggian 10 meter di atas permukaan tanah?

Jawab :

Energi mekanik awal

Pada mulanya benda mempunyai energi potensial gravitasi dan energi kinetik.

Energi potensial gravitasi (EP) awal = m g h = (1)(10)(30) = 300 Joule

Energi kinetik (EK) awal = ½ m vo2 = ½ (1)(2)2 = ½ (4) = 2 Joule

Jadi energi mekanik awal = energi potensial gravitasi awal + energi kinetik awal =
300 + 2 = 302 Joule.

Energi mekanik akhir

Pada saat benda bergerak ke bawah, ketinggian benda berkurang sehingga energi
potensial gravitasi berkurang. Energi potensial gavitasi berubah menjadi energi
kinetik. Setelah bergerak sejauh 30 meter atau pada saat benda berada pada ketinggian
10 meter di atas permukaan tanah, semua energi potensial gravitasi berubah menjadi
energi kinetik.

Jadi energi mekanik akhir = energi kinetik akhir = energi potensial gravitasi awal +
energi kinetik awal = 300 + 2 = 302 Joule.

2. Benda bermassa 1 kg dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan awal 10 m/s.


Tentukan (a) energi potensial gravitasi di titik tertinggi (b) titik tertinggi atau
ketinggian maksimum yang dicapai benda… g = 10 m/s2

Pembahasan

Diketahui :

Massa benda (m) = 1 kg


Kecepatan awal (Vo) = 10 m/s

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya : Energi potensial gravitasi di titik tertinggi dan titik tertinggi!

Jawab :

(a) Energi potensial gravitasi di titik tertinggi

Energi mekanik awal

Pada mulanya benda mempunyai energi kinetik tetapi benda tidak mempunyai energi
potensial gravitasi. Energi mekanik awal = energi kinetik awal (EK) = ½ m vo 2 = ½
(1)(10)2 = ½ (100) = 50 Joule.

Energi mekanik akhir

Setelah bergerak vertikal ke atas, ketinggian benda bertambah sehingga energi


potensial gravitasi benda bertambah. Energi potensial gravitasi ini tidak muncul
dengan sendirinya tetapi berasal dari energi kinetik. Pada ketinggian maksimum atau
pada titik tertinggi, benda diam sesaat sebelum berbalik arah. Karena diam sesaat
maka kecepatan benda bernilai nol sehingga energi kinetik benda juga bernilai nol.
Semua energi kinetik berubah menjadi energi potensial gravitasi.

Energi mekanik akhir = Energi potensial gravitasi (EP)

Hukum kekekalan energi mekanik :

Energi mekanik awal = Energi mekanik akhir

EK = EP

50 = EP

Energi potensial gravitasi adalah 50 Joule.

(b) Titik tertinggi atau ketinggian maksimum

EP = m g h

50 = (1)(10) h
50 = 10 h

h = 50 / 10 = 5 meter

Titik tertinggi atau ketinggian maksimum yang dicapai benda berjarak 5 meter dari
permukaan tanah.

2.4.2 Gerak Parabola

1. Bola bermassa 0,1 kg disepak dengan kecepatan 10 m/s. Jika sudut elevasinya 30 o
dan percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, tentukan (a) energi potensial gravitasi bola
pada titik tertinggi (b) titik tertinggi atau ketinggian maksimum.

Pembahasan

Diketahui :

Massa bola (m) = 0,1 kg

Kecepatan awal (Vo) = 10 m/s

Sudut elevasi = 30o

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya : Energi Potensial (EP) bola pada titik tertinggi dan titik tertinggi!

Jawab :

(a) Energi potensial gravitasi bola pada titik tertinggi

Lintasan gerak bola adalah parabola seperti gambar di bawah.

Terlebih dahulu hitung komponen kecepatan awal pada arah horisontal (V ox) dan
vertikal (Voy).
Jika lintasan gerak parabola seperti gambar di atas maka gerakan pada arah horizontal
atau mendatar dianalisis seperti gerak lurus beraturan dan gerakan pada arah vertikal
dianalisis seperti gerak vertikal ke atas. Pada gerak lurus beraturan, kecepatan selalu
konstan selama benda bergerak. Sebaliknya pada gerak vertikal ke atas, ketika benda
mencapai ketinggian maksimum atau titik tertinggi, benda diam sesaat sebelum
berbalik arah. Jadi pada titik tertinggi, kecepatan benda pada arah vertikal adalah nol,
tetapi pada titik tertinggi benda masih mempunyai kecepatan yakni Vox.

Energi mekanik awal

Pada saat mulai bergerak, ketinggian bola sama dengan permukaan lantai atau tanah
(h = 0) sehingga energi potensial gravitasi bernilai nol (h = 0 sehingga EP = m g h =
0). Sebaliknya, ketika mulai bergerak, bola mempunyai kecepatan awal maksimum
sehingga energi kinetik bernilai maksimum. Jadi energi mekanik awal bola adalah
energi kinetik.

Energi mekanik awal (EMo) = energi kinetik (EK)

EMo = EK = ½ m vo2 = ½ (0,1)(10)2 = ½ (0,1)(100) = ½ (10) = 5 Joule

Energi mekanik akhir

Setelah mulai bergerak, ketinggian bola semakin bertambah sehingga energi potensial
gravitasi bola bertambah. Ketika mencapai ketinggian maksimum, energi potensial
gravitasi bernilai maksimum. Bagaimana dengan energi kinetik bola ? Pada titik
tertinggi, kecepatan bola pada arah vertikal (Voy) adalah nol tetapi bola masih
mempunyai kecepatan pada arah horizontal (Vox).

Energi kinetik pada ketinggian maksimum :

EK = ½ m Vox2 = ½ (0,1)(5√3)2 = ½ (0,1)((25)(3)) = ½ (0,1)(75) = 3,75 Joule

Hukum kekekalan energi mekanik :

Energi mekanik awal (EMo) = Energi mekanik akhir (EMt)

EK = EP + EK

5 = EP + 3,75
EP = 5 – 3,75 = 1,25 Joule

Energi potensial gravitasi pada ketinggian maksimum adalah 1,25 Joule.

(b) Titik tertinggi atau ketinggian maksimum

EP = m g h

1,25 = (0,1)(10) h

1,25 = h

Ketinggian maksimum adalah 1,25 meter.

2. Bola bermassa 0,1 kg dilempar mendatar dengan kecepatan 10 m/s dari tepi gedung
yang tingginya 10 meter. Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut 10 m/s 2, maka
energi kinetik bola ketika tiba di tanah adalah….

Pembahasan

Diketahui :

Massa bola (m) = 0,1 kg

Kelajuan awal (Vo) = 10 m/s

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Perubahan ketinggian (h) = 10 – 2 = 8 meter

Ditanya : energi kinetik bola pada ketinggian 2 meter

Jawab :

Ketika berada pada ketinggian 10 meter, bola mempunyai energi potensial gravitasi.
Bola mulai bergerak setelah dilempar dengan kecepatan awal 10 m/s karenanya bola
juga mempunyai energi kinetik. Jadi energi mekanik awal bola adalah energi potensial
gravitasi + energi kinetik.

Energi potensial gravitasi (EP) awal = m g h = (0,1)(10)(10) = 10 Joule

Energi kinetik (EK) awal = ½ m Vo2 = ½ (0,1)(10)2 = ½ (0,1)(100) = ½ (10) = 5 Joule


Ketika bergerak ke bawah, ketinggian bola berkurang sehingga energi potensial
gravitasi berkurang. Pada saat tiba di permukaan tanah, ketinggian bola sama dengan
ketinggian permukaan tanah (h = 0) sehingga energi potensial gravitasi bernilai nol (h
= 0 sehingga EP = m g h = 0). Semua energi potensial gravitasi berubah menjadi
energi kinetik.

Energi kinetik akhir = Energi potensial gravitasi awal + energi kinetik awal = 10 + 5 =
15 Joule

2.4.3 Gerak Jatuh Bebas

1. Benda bermassa 1 kg jatuh bebas dari puncak gedung bertingkat yang mempunyai
ketinggian 80 meter. Jika gesekan dengan udara diabaikan dan percepatan gravitasi
(g) adalah 10 m/s2 maka energi kinetik benda ketika tiba permukaan tanah adalah…

Pembahasan

Diketahui :

Massa (m) = 1 kg

Ketinggian (h) = 80 meter

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya : Energi kinetik (EK) benda ketika benda tiba dipermukaan tanah

Jawab :

Benda jatuh bebas karenanya benda tidak mempunyai kecepatan awal. Dengan
demikian, ketika berada pada ketinggian 80 meter, benda mempunyai energi potensial
gravitasi tetapi benda tidak mempunyai energi kinetik (v = 0 sehingga EK = ½ m V 2 =
0). Jadi energi mekanik awal (EMo) = energi potensial gravitasi (EP).

EMo = EP = m g h = (1)(10)(80) = 800 Joule

Ketika jatuh bebas, energi potensial gravitasi berubah menjadi energi kinetik. Pada
saat benda menyentuh tanah, semua energi potensial gravitasi berubah menjadi energi
kinetik. Jadi ketika tiba di permukaan tanah, benda mempunyai energi kinetik tetapi
benda tidak mempunyai energi potensial gravitasi (h = 0 sehingga EP = m g h = 0).
Jadi energi mekanik akhir (EMt) = energi kinetik (EK)

Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa energi mekanik awal sama
dengan energi kinetik akhir.

EMo = EMt

EP = EK

800 = EK

Energi kinetik (EK) benda ketika tiba di permukaan tanah adalah 800 Joule.

2. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 10 meter di atas tanah. Jika massa benda
4 kg dan percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2 maka energi kinetik dan kelajuan benda
pada ketinggian 5 meter di atas tanah adalah…

Pembahasan

Diketahui :

Perubahan ketinggian (h) = 10 – 5 = 5 meter

Massa (m) = 4 kg

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya :Eenergi kinetik benda pada ketinggian 5 meter

Jawab :

(a) Energi kinetik benda pada ketinggian 5 meter

Energi mekanik awal (EMo) = energi potensial gravitasi (EP)

EMo = EP = m g h = (4)(10)(5) = 200 Joule

Energi mekanik akhir (EMt) = energi kinetik (EK)

EMt = EK
Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa energi mekanik awal sama
dengan energi mekanik akhir.

EMo = EMt

200 = EK

Energi kinetik benda pada ketinggian 5 meter di atas tanah adalah 200 Joule.

(b) Kelajuan benda pada ketinggian 5 meter

Energi mekanik awal (EMo) = energi mekanik akhir (EMt)

EP = EK

200 = ½ m V2

2(200) / 4 = V2

100 = V2

V = √100

V = 10 meter/sekon

Kelajuan benda adalah 10 meter/sekon

3. Buah mangga jatuh bebas dari ketinggian 2 meter. Jika g = 10 m/s2, hitunglah
kelajuan buah mangga sesaat sebelum menyentuh tanah dengan menggunakan hukum
energi mekanik.

Pembahasan

Diketahui :

Ketinggian (h) = 2 meter

Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2

Ditanya : Kelajuan buah mangga sesaat sebelum menyentuh tanah (V)

Jawab :

Energi mekanik awal (EMo) = energi potensial gravitasi (EP)


EMo = EP = m g h = m (10)(2) = 20 m

Energi mekanik akhir (EMt) = energi kinetik (EK)

EMt = EK = ½ m V2

Hukum kekekalan energi mekanik menyatakan bahwa energi mekanik awal sama
dengan energi mekanik akhir.

EMo = EMt

20 m = ½ m V2

20 = ½ V2

2(20) = V2

40 = V2

V = √40 = √(4)(10) = 2√10 meter/sekon

Kelajuan buah mangga sesaat sebelum menyentuh tanah adalah 2√10 meter/sekon.

Perlu diketahui bahwa dalam perhitungan, kita mengabaikan gesekan udara. Dalam
kenyataannya, jika benda apapun jatuh bebas di permukaan bumi maka terdapat gaya
gesek udara yang turut mempengaruhi gerakan benda sehingga kelajuan benda lebih
kecil dari perhitungan di atas.

Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan Usaha dan Energi merupakan suatu kesatuan. Timbulnya usaha karena
proses perubahan energi dan begitu juga sebaliknya, proses perubahan energi dapat
menimbulkan suatu usaha. Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika
perubahan energi ini diukur setiap satu sekon, akan didapatkan sebuah besaran baru yaitu
perubahan usaha setiap satu sekon. Besaran tersebut disebut daya. Jadi, daya dapat
didefinisikan sebagai perubahan energi setiap satu sekon. Jadi kita dapat melakukan berbagai
kegiatan. Misalnya, berjalan, berolahraga, berpikir dan bekerja, karena kita mempunyai
tenaga atau energi. Demikian pula, hewan dapat bergerak dan melakukan segala aktivitas
karena hewan mempunyai energi. Mesin-mesin dapat bekerja karena adanya tenaga atau
energi yang dapat mengaktifkannya. Manusia dan hewan dapat melakukan kerja atau usaha
karena didalam tubuhnya terjadi proses perubahan energi. Mesin-mesin dapat bekerja atau
melakukan usaha karena didalam mesin terjadi proses perubahan energi. Jadi, semua benda
mempunyai energi. Banyak atau bahkan seluruh kegiatan manusia yang membutuhkan
adanya usaha dan energi ini. Karena usaha dan energi ini dapat membantu manusia untuk
melakukan berbagai macam aktivitas atau kegiatan sehari-harinya.

3.2 Saran

Dalam kaitan ini, pengetahuan yang bersangkutan dengan kehidupan kita sehari-hari
seperti usaha, energi, dan daya harus dikembangkan sebagai salah satu instalasi untuk
mewujudkan tujuan, agar kami sebagai mahasiswa dapat mempelajari dan mengerti bahwa,
bagaimana hubungan usaha, energi, dan daya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai