Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

FISIKA INFORMATIKA
“USAHA DAN ENERGI”
Dosen Pengajar : Tri Bondan K, S.Pd.,M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 3
Choiriyah Nur Wahyuni (2104411641)
Bertha Barrak (2104411645)
Putri Glorya (1804411829)
Nilam Parandan (2104411321)
Yusriana Rustam (2104411329)
Amanda Nur Apsari (2104411748)
Rahmayanti A (2104411339)
Muhammad Risaldi Sinosi (2104411662)
Henriaspi (2104411604)
Yusran Arwan (2104411430)
Salman Al Farisih K (2104411093)

PROGRAM STUDI INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini mengenai
“usaha dan energi”. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikan
tugas makalah ini. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Informatika.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pengajar Fisika Informatika,
yaitu Bapak Tri Bondan K, S.Pd.,M.Pd. Yang telah membimbing Kami dalam mata kuliah
tersebut.
Kami menyadari Makalah ini masih banyak kekurangan dan kejanggalan, untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritik serta koreksi dari pembaca. Atas segala perhatiannya,
kami ucapkan terima kasih.

Palopo, Juni 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
A. Usaha ................................................................................................................ 2
B. Energi (Energi Potensial Dan Energi Kinetik) ................................................. 4
C. Hukum Kekekalan Energi ................................................................................ 9
D. Daya ................................................................................................................. 13
E. Aplikasi Dalam Bidang Informatika ................................................................ 17
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 19
A. Kesimpulan ...................................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha dan energi sebenarnya merupakan ungkapan yang sering digunakan dalam percakap-
an sehari-hari. Usaha yang dalam kehidupan sehari-hari sering disebut kerja merupakan segala
kegiatan untuk mencapai tujuan tidak memperdulikan apakah tujuan tersebut tercapai atau tid-
ak selama orang sudah melakukan kegiatan dapat dikatakan bahwa orang tersebut sudah beru-
saha atau bekerja sedangkan energi atau orang menyebutnya dengan tenaga adalah kemampuan
untuk melakukan usaha atau kerja. Oleh karena itu, kita sering menyebut seseorang yang ban-
yak melakukan kegiatan dan seakan-akan tanpa lelah sebagai orang yang energik.
Dalam fisika, usaha dipengaruhi oleh gaya, jarak perpindahan, dan arah perpindahan. Dapat
diartikan bahwa usaha dapat terjadi apabila suatu benda diberikan gaya oleh seseorang sehing-
ga mengakibatkan benda tersebut mengalami perpindahan dan gaya yang diberikan tidak verti-
kal dengan arah perpindahannya. Energi dalam fisika merupakan kemampuan melakukan usah-
a. Defenisi yang sederhana ini sebenarnya kurang tepat atau kurang valid untuk beberapa jenis
energi (misalnya energi panas atau energi cahaya tidak dapat melakukan kerja). Defenisi terse-
but hanya bersifat umum. Secara umum, tanpa energi kita tidal dapat melakukan usaha/kerja.
Usaha dilakukan ketika energi dipindahkan dari satu benda ke benda lain. Contoh in juga menj-
elaskan salah satu konsep penting dalam sains, yaitu kekekalan energi. Jumlah total energi pada
system dan lingkungan bersifat kekal alias tetap. Energi tidak pernah hilang, tetapi hanya dapat
berubah bentuk dari satu bentuk energi menjadi bentuk energi lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan rumus dari usaha?
2. Apa pengertian dan rumus dari energi (energi potensial dan energi kinetik)?
3. Apa pengertian dan rumus dari hukum kekekalan energi?
4. Apa pengertian dan rumus dari daya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah yang kami buat yaitu sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah fisika informatika dan kami berharap makalah yang kami buat ini
dapat memberikan pemamaham kepada kami selaku penulis dan juga kepada para pembaca
mengenai usaha, energi, hukum kekekalan energi dan daya.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Usaha
Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda atau
objek. Usaha yang dilakukan suatu objek didefinisikan sebagai perkalian antara jarak yang dite-
mpuh dengan gaya yang searah dengan perpindahannya.
Usaha dinotasikan dengan W yang merupakan singkatan bahasa Inggris dari Work yang
berarti kerja. Satuan usaha adalah Joule yang didefinisikan sebagai besarnya energi yang
dibutuhkan untuk memberi gaya sebesar satu Newton sejauh satu meter. Oleh sebab itu, 1 Joule
sama dengan 1 Newton meter (N.m). Gaya dinotasikan dengan F yang artinya adalah force
dengan satuan Newton dan jarak dinotasikan dengan s yang artinya adalah space dengan satuan
meter. Rumus usaha bisa dituliskan seperti ini:
W=F∙s
W=F cos α ∙s
Keterangan :
W = Usaha
F = Gaya
s = Perpindahan
α = Sudut yang terbentuk antara gaya dan perpindahan benda
W yaitu usaha memiliki satuan Joule (J), F yaitu gaya memiliki satuan Newton (N), s perpi-
ndahan memiliki satuan meter (m), satuan derajat yaitu α. Nah dalam materi usaha terda-pat 2
syarat khusus mengenai definisi usaha dalam fisika. Pertama, gaya yang diberikan pada benda
haruslah mengakibatkan benda itu berpindah sejauh jarak tertentu.Itu artinya, ketika seseorang
mendorong dinding dengan tenaga maksimal,namun dinding tidak berpindah kemana-mana,
maka di kasus ini orang tersebut dikatakan tidak melakukan usaha karena perpindahnannya
nol.

2
Syarat yang kedua, yaitu gaya tersebut harus memiliki komponen arah yang paralel terhadap
arah perpindahan.

a. Contoh soal pertama

Ada sepotong kayu yang diketahui mempunyai massa 𝑀 berada dibidang yang datar,
kemudian kayu tersebut ditarik oleh gaya sebesar 30 N ke kanan. Apabila kayu tersebut pindah
sejauh 80 𝑐𝑚. Berapakah Usaha yang dilakukan oleh gaya tersebut ?
Pembahasan :
Diketahui : F = 30 N
s = 80 cm = 0,8 m
Ditanya : Usaha (W)?
Penyelesaian :
W = F∙s
W = 30 ∙ 0,8 = 24 Joule
b. Contoh soal kedua

Sebuah benda diketahui dengan massa 8 kg berada pada bidang datar. Pada benda diatas
ditarik oleh gaya 100 N yang membentuk sudut 60° terhadap suatu bidang horizontal
(perhatikan gambar diatas). Apabila benda tersebut bergerak pindah berjarak 4 𝑚. Berapakah
usaha yang dilakukan gaya tersebut ?
Pembahasan :

3
Diketahui : m = 8 kg
F = 100 N
s = 4m
Ditanya : Usaha (W) ?
Penyelesaian :

Perhatikan pada gaya (F) diatas, gambar tersebut menunjukkan membentuk sudut θ
terhadapa perpindahan (s), maka gaya (F) harus diuraikan terhdap bidang (searah dengan
perpindahan). Sehingga menggunakan rumus seperti berikut ini :
W = F cos α ∙ s
Atau
W = F ∙ s cos α
W = 100 ∙ 4 cos 60°
1
W = 400 ∙ =200 N
2
B. Energi
Energi merupakan salah satu konsep paling penting dalam ilmu pengetahuan. Energi tidak
dapat didefinisikan secara ringkas saja. Akan tetapi pada materi kali ini karena energi
berhubungan dengan usaha, maka energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha. Adapun pengertisn Energi :
1. Campbell, Reece, & Mitchell (2002)
Energi adalah kemampuan untuk mengatur ulang suatu kumpulan materi atau dengan
kata lain, energi adalah kapasitas atau kemampuan untuk melaksanakan kerja.
2. Arif Alfatah & Muji Lestari (2009)
Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat melakukan usaha.
Dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada perubahan. Sehingga usaha juga
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyebabkan perubahan.
Di dalam makalah ini kami menguraikan 2 energi yaitu energi potensial dan energi kinetik

4
a. Energi Potensial
Saat bergerak, dapat dikatakan benda memiliki wnwergi kinetic. Akan tetapi, benda juga
kemungkinan memikiki Energi Potensial. Energi Potensial adalah energi yang dimiliki benda
karena posisinya atau bentuk maupun susunannya. Salah satu contoh Energi Potensial adalah
energi potensial gravitasi atau selanjutnya kita sebut Energi Potensial. Energi potensial diseb-
abkan oleh adanya gaya gravitasi. Suatu benda memiliki energi potensial yang besar jika ma-
ssanya semakin besar dan ketinggiannya semakin tinggi.
Rumus energi potensial :
Ep = m×g×h
Keterangan :
Ep = energi potensial (Joule)
m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi (9,8 m⁄s2 )
h = ketinggian benda diatas permukaan tanah (meter)
Hubungan usaha dengan energi potensial dinotasikan dengan :
W = ∆Ep = mg (h2 -h1 )
Yang dimana,
h2- h1 = perubahan ketinggian (meter)
Energi potensial listrik
Tahukah Anda mengapa energi potensial listrik dapat terjadi? Energi ini dapat terjadi bila
sebuah partikel bermuatan bergerak dalam sebuah medan listrik.Ketika itu medan listrik akan
mengerahkan gaya dan melakukan kerja ke partikel tersebut. Nah kerja itulah yang dapat
dinyatakan sebagai energi potensial listrik.
Rumus energi potensial listrik
Ep = k(q0 q⁄r)
Ep = Potensial listrik (Joule)
k = konstanta (9×109 N∙m2 ⁄C2 )
q0 = muatan sumber (coloumb)
q = muatan uji (coloumb)
Energi potensial pegas
Istilah energi potensial pegas, pati akan berkaitan dengan pegas. Yang dimana, energi ini
dibutuhkan untuk menekan atau meregangkan pegas.

5
Ep = 1⁄
2 kx2
Dimana
Ep = potensial listrik (Joule)
k = konstanta (9×109 N∙ m2 ⁄C2 )
x = perubahan posisi (m)
Contoh energi potensial
Contoh sederhana yang muda dari energi ini adalah jika seseorang membawa suatu batu ke
atas bukit kemudian meletakkannya di sana, batu itu akan mendapat Ep gravitasi. Jika merega-
ngkan suatu pegas, kita bisa mengatakan bahwa pegas akan membesar dan memanjang itu me-
miliki arti bahwa pegas mendaptkan Ep elastic.
Berbagai jenis energi bisa dikelompokkan sebagai Ep. Untuk tiap bentuk energi dihubungk-
an dengan suatu jenis pada gaya tertentu dan juga bekerja terhadap sifat fisik tertentu suatu ma-
teri (seperti misalnya massa, muatan, elastisitas, suhu, dll). Ep gravitasi dihubungkan pada gaya
gravitasi yang bekerja pada massa benda Ep elastik pada gaya elastik yang bekerja terhadap el-
astis objek yang berubah bentuk.
Contoh energi potensial dalam kehidupan sehari-hari
Dapat terjadi pada beberapa kasus berikut:
• Buah kelapa jatuh.
• Bola yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu.
• Dua muatan yang segaris dengan jarak tertentu.
Contoh Soal energi potensial
Sebuah bola mempunyai massa 4 kg, berada diatas lemari yang ketinggiannya 8 𝑚. Tentukan
𝐸𝑝 bola tersebut jika percepatan gravitasi bumi = 9,8 m⁄s2 !
Pembahasan :
Diketahui : m = 4 kg
h =8m
g = 9,8 m⁄s2
Ditanya : Ep = ?
6
Penyelesaian :
Ep = m × g × h
Ep = 4 × 9,8 × 8
Ep = 313,6 Joule
Contoh soal yang kedua
Pemain loncat indah massa 60 kg dan berdiri pada menara loncat. Jika ia mau melompat ke
dalam kolam renang yang ketinggian menara loncat ke kolam 10 m. Berapakah berat dan Ep
orang tersebut ? (g = 9,8 m⁄s2 )
Pembahasan :
Diketahui : m = 60 kg
h = 10 m
g = 9,8 m⁄s2
Ditanya : Berapa berat benda dan energi Potensial ?
Penyelesai :
Mencari berat benda menggunakan rumus : W = m × g
W = 60 kg × 10 m⁄s2
W = 600 N
Mencari Ep = m × g ×h
Ep = 60 kg × 9,8 m⁄s2 ×10 m
Ep = 5.880 Joule
b. Energi Kinetik
Energi Kinetik atau bisa disebut Energi Gerak yaitu sebuah energi yang dimiliki oleh su-
Atu benda karena gerakannya. Energi kinetik sebuah benda dapat kita definisikan sebagai usa-
Ha yang dibutuhkan untuk menggerakan sebuah benda dengan massa tertentu dari keadaan
diam hingga mencapai kecepatan tertentu. Energi kinetic dari sebuah benda sama saja dengan
jumlah usaha yang diperlukan untuk menyatakan kecepatan dan rotasinya, dan dimulai dari ke-
adaan diam.

Secara istilah, Energi kinetik dapat kita diambil dari Bahasa Yunani, yaitu kinesis (gerak)
dan energeias (aktif bekerja). Sehingga dapat dipahami bahwa Energi kinetik memiliki arti
adalah setiap hal, suatu benda, objek, atau hal lain yang memiliki massa dan bergerak akan
memiliki beberapa jenis energi kinetik.

7
Rumus Energi Kinetik Yaitu :
Ek = 1⁄2 ×m×v2

Keterangan :
Ek = Energi Kinetik benda (Joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan (m⁄s2 )
Usaha merupakan besarnya energi. Pada konteks ini, usaha merupakan perubahan energi.
Hubungan usaha dengan Energi Kinetik dinotasikan dengan:
1
W = ∆Ek= m(v22 -v21 )
2
Keterangan :
W = Usaha yang dilakukan benda(Joule)
Ek = Perubahan energi kinetik (Joule)
(v22 −v12 ) = Perubaan kecepatan (m⁄s2 )
Jenis-Jenis Energi Kinetik
Energi Kinetik juga memiliki jenis-jenis tertentu, yaitu antara lain:
Energi Kinetik Translasi
adalah sebuah energi yang terkandung dan juga dimiliki oleh suatu benda yang sedang
mengalami gerak garis lurus.
Energi Kinetik Rotasi
adalah sebuah energi yang terkandung didalam sebuah objek dan dapat juga yang sedang
berputar.

8
Contoh Energi Kinetik Dalam Kehidupan Sehari-hari
Energi Kinetik juga memiliki contoh – contoh energi kinetik yang berada dalam kehidupan
kita sehari – hari, yaitu antara lain :
• Bumi dan planet lainnya yang sedang berputar mengelilingi matahari.
• Mobil dan motor yang sedang bergerak dan melaju kencang.
• Air yang mengalir deras disungai.
• Sebuah elektron yang dapat bergerak dan mengelilingi inti.
• Seeorang yang sedang berjalan atau seseorang yang sedang berlari.
• Ibu yang sedang memasak sayuran.
• Kucing yang sedang bermain.
Contoh soal :
Toni sedang mengendarai sepeda motor dengan kecepatan 4 m⁄s.Jika massa sepeda motor Toni
tersebut 40 kg. Berapakan energi kinetiknya ?
Pembahasan :
Diketahui : v = 4 m⁄s
m = 40 kg
Ditanya : Ek = ?
Penyelesaian :
Ek = 1⁄2 ×m×v2

Ek = 1⁄2 ×40×42
Ek = 320 Joule
C. Hukum Kekekalan Energi
Menyatakan bahwa jumlah energi dari sebuah sistem tertutup itu tidak berubah, ia akan tetap
sama. Energi tersebut tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan oleh manusia, namun ia
dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain.
Penemu dari hukum kekekalan energi adalah James Prescott Joule, yaitu seorang ilmuan
dari Inggris yang lahir pada tanggal 24 Desember 1818 dan meninggal pada tanggal 11 Oktober
1889. Ketika itu hukum mekekalan energi merupakan hukum pertama dalam termodinamika.
Manfaat dan Fungsi Kekekalan Energi
Dalam kehidupan sehari hari terdapat banyak jenis energi. Selain energi potensial dan energi
kinetic pada benda-benda biasa, terdapat juga bentuk energi lain. Ada energi listrik, energi

9
panas, energi kimia, yang tersimpan dalam makanan dan bahan bakar, energi nuklir, setelah
muncul teori atom, dikatan bahwa bentuk energi lain tersebut merupakan energi kinetik atau
energi potensial pada tingkat atom (pada skala microskopis disebut micro karena atom itu kec-
il).
Contoh lain adalah perubahan energi listrik menjadi energi panas (setrika), energi listrik me-
njadi energi gerak (kipas angin) dll. Proses perubahan bentuk energi ini sebenarnya disebabkan
oleh adanya perubahan antara energi potensial dan energi kinetik pada tingkat atom. Pada ting-
kat makroskopis, kita juga bisa menemukan begitu banyak contoh perubahan energi.
Bunyi Hukum Kekekalan Energi
“Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan,
tetapi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi yang lain”.
Rumus Hukum Kekekalan energi :
Em1 = Em2
Ek1 +Ep1 = Ek2 +Ek2

Keterangan :
Em1 = energi mekanik awal (joule)
Em2 = energi mekanik akhir (joule)
Ep1 = energi potensial awal (joule)
Ep2 = energi potensial akhir (joule)
Ek1 = energi kinetik awal (joule)
Ek2 = energi kinetik akhir (joule)
Energi Mekanik Adalah energi yang berhubungan dengan gerak dan posisi dari benda.
Oleh karena itu, energi mekanik merupakan energi yang didapatkan dari penjumlahan energi
kinetic dan energi potensial dalam melakukan usaha. Contoh energi mekanik adalah, ketika
memukul paku dengan sebuah palu, nah palu itu akan kita angkat sehingga posisinya lebih
tinggi (energi pote-
nsial), kemudian kita gerakkan kearah paku dengan kecepatan tertentu (energi kinetik)
kemudian saat paku dan palu bersentuhan, paku akan terdorong (energi mekanik) dan tujuan
kita tercapai.
Rumus Energi Mekanik
Em = EK +Ep

10
Keterangan :
Em = Energi mekanik
Ek = Energi kinetik
Ep = Energi potensial
Rumus Hukum Kekekalan Energi mekanik
Menyatakan bahwa besar energi mekanik pada benda yang bergerak selalu tetap. Secara
matematis dirumuskan sebagai berikut :
Ep +Ek = KONSTAN
Ep1 +Ek1 = Ep2 +Ek2

mgh1 + 1⁄2 m v21 = mgh2 + 1⁄2 m v22


Keterangan :
Ep = energi potensial (joule)
Ep1 = energi potensial awal (joule)
Ep2 = energi potensial akhir (joule)
Ek = energi kinetik (joule)
Ek1 = energi kinetik awal (joule)
Ek2 = energi kinetik akhir (joule)
m = massa(kg)
g = percepatasn gravitasi(m⁄s2 )
h = ketinggian (m)
v = kecepatan(m⁄s)
Contoh soal hukum kekekalan energi :
Contoh soal 1
Tono menjatuhkan sebuah batu dari ketinggian 20 meter, sehingga batu bergerak jatuh
2
bebas. Jika percepatan grafitasi di tempat itu 10 m⁄s maka berapakah kecepatan batu setelah
berpindah sejauh 5 meter dari posisi awalnya ?
Pembahasan :
Petunjuk Penyelesain
Sebenarnya, soal di atas dapat kita selesaikan dengan konsep gerak jatuh bebas. Tapi pada
kese-mpatan ini, kita akan menyelesaikannya dengan menggunakan hukum kekekalan energi
mekanik.

11
Berdasarkan soal :
Diketahui : h1 = 20 m
v1 = 0
g = 10 m⁄s2
h =5m
h2 = 20-5 = 15 m
Ditanya : v2 = ?
Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik :
Em1 = Em2
Ep1 +Ek2 =Ep2 +Ek2

m ∙ g ∙ h1 + 1⁄2 m ∙ v21 = m ∙ g ∙ h2 + 1⁄2 m ∙ v22

m ∙ 10(20)+0 = m ∙ 10(15)+ 1⁄2 m ∙ v22

200 m = 150 m+ 1⁄2 v22

200-150 = 1⁄2 v22

50 = 1⁄2 v22

100 = v22
v2 = 10 m⁄s
Contoh soal 2 :
Sebuah benda bermassa 1 kg dilempar keatas dengan kecepatan 80 m⁄s. Berapakah besarn-
ya energi kinetik saat ketinggian benda mencapai 40 m ?
Pembahasan :
Diketahui : m =1 kg
v1 = 80 m⁄s
h1 = 0
h2 = 40 m
Cara menghitung energi kinetik benda berdasarkan hukum kekekalan energi sebagai berikut :
m ∙ g ∙ h1 + 1⁄2 m ∙ v2 = m ∙ g ∙ h2 +Ek2

1kg ∙ 10 m⁄s2 ∙ 0+ 1⁄2 ∙ 1kg ∙ (80 m⁄s)2 =1kg ∙ 10 m⁄s2 ∙ 40m + Ek2
0 + 3.200 J = 400 J + Ek2
Ek2 = 3.200 J - 400 J = 2.800 J

12
D. Daya
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan
waktu. Daya dilambangkan dengan P. Daya juga diartikan sebagai Laju Energi yang dihantark-
an selama melakukan usaha dalam periode waktu tertentu. Satuan SI (Satuan Internasional) un-
tuk daya yaitu Joule/sekon (J/s) = Watt(W). Satuan Watt dipakai untuk penghormatan kepada
seorang ilmuan penemu mesin uap yang Bernama James Watt. Satuan daya lainnya yang sering
dipakai yaitu daya kuda atau horse power (hp), 1 hp = 746 Watt. Daya adalah besaran scalar,ka-
rena daya hanya mempunyai nilai, tidak memiliki arah.
Rumus daya yaitu :
Dalam fisika, daya disimbolkan dengan persamaan berikut :
P = W⁄t
Dari persamaan diatas maka kita juga bisa mengubah rumus daya menjadi :
P = (F ∙ s) / t
P = F∙v
Keterangan :
P = Daya(J⁄s atau Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu(sekon)
F = Gaya(Newton)
s = Jarak(meter)
v = Kecepatan (meter)
Dengan berdasarkan persamaan fisika diatas, maka bisa disimpulkan bahwa semakin besar
laju usaha, maka semakin besar pula laju daya. Sedangkan jika semakin lama waktunya maka
laju daya akan semakin kecil.
Macam-Macam Daya Pada Listrik Arus Bolak-Balik
1. Daya Aktif
Daya aktif adalah daya yang sesungguhnya dibutuhkan oleh beban. Satuan daya aktif adalah
W (Watt) dan dapat diukur dengan menggunakan alat ukur listrik wattmeter. Daya aktif pada
beban yang bersifat resistansi (R), dimana tidak mengandung induktor grafik gelombang tega-
ngan (V) dan arus se fasa, sehingga besar daya sebagai perkalian tegangan dan arus menghasil-
kan dua gelombang yang keduanya bernilai positif. Besarnya daya aktif adalah P. Sisa puncak
dibagi menjadi dua untuk mengisi celah-celah kosong sehingga kedua rongga oleh dua puncak

13
yang mengisinya. Berikut ini rumus persamaan Daya aktif (P) pada beban yang bersifat resist-
ansi yaitu :
1
P = × Pm
2
1
= ×VM ×Im
2
1
= √2 × V × √2 × I
2
P =V×I
Persamaan daya aktif (P) pada beban yang bersifat impedansi :
P = V × I × cos φ
Keterangan :
P = Daya aktif (W)
Pm = Daya maksimum (W)
IM = Arus listrik maksimum(A)
Vm = Tegangan maksimum (V)
V = Tegangan listrik (V)
I = Arus listrik (A)
cos φ = Faktor daya
2. Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk pembentukan medan magnet atau daya ya-
ng ditimbulkan oleh beban yang bersifat induktif. Satuan daya reaktif adalah VAR (Volt Amp-
er Reaktif). Untuk menghemat daya reaktif dapat dilakukan dengan memasang kapasitor pada
rangkaian yang memiliki beban bersifat induktif. Hal serupa sering dilakukan oleh pabrik yang
menggunakan motor banyak menggunakan beban berupa motor-motor listrik.
Rumus persamaan daya reaktif yaitu:
Q = V × I × sin φ
Keterangan :
Q = Daya reaktif (VAR)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik(A)
sin 𝜑 = Faktor reaktif

14
3. Daya Semu (S)
Daya semu adalah daya yang dihasilkan dari perkalian tegangan dan arus listrik. Daya nyata
merupakan daya yang diberikan oleh PLN kepada konsumen. Satuan daya nyata adalah Volt.
Ampere (VA). Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang bersifat resistansi (R), contoh
lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya. Peralatan listrik atau beban pada
rangkaian listrik yang bersifat resistansi tidak dapat dihemat karena tegangan dan arus listrik
se fasa perbedaan sudut fasa adalah 0° dan memiliki nilai factor daya adalah 1.
Rumus persamaan daya semu :
S=V×I
Keterangan :
S = Daya semu (VA)
V = Tegangan (V)
I = Arus listrik (A)
Contoh Soal 1 :
Seorang anak melakukan usaha sebesar 850 Joule untuk memindahkan balok selama 8 menit
Berapakah daya anak tersebut ?
Pembahasan :
Diketahui : W = 850 J
T = 8 m = 8 × 60 s = 480 s
Ditanya : P =?
Penyelesaian :
P = W⁄t
P = 850⁄480
P = 1,77 watt
Jadi, daya yang dipunyai oleh anak tersebut yaitu sebesar 1,77 watt.
Contoh soal 2 :
Yana menaiki tangga kantornya setinggi 7 m selama 2 menit. Ketika diketahui berat Yana
adalah 50 kg dan percepatan gravitasi = 10 m⁄s2 , berapakah daya yang dihasilkan oleh Yana?
Pembahasan :
Diketahui : Massa (m) = 50 kg
Ketinggian (h) = 7 meter
Percepatan Gravitasi = 10 m⁄s2
Waktu yang dibutuhkan = 7 menit = 7 × 60 = 420 s

15
Penyelesaian :
Langkah 1 : Kita perlu menghitung usaha yang dikeluarkan dengan menggunakan rumus:
W=m∙g∙h
W = 50 ∙ 10 ∙ 7
W = 3.500 J
Langakah 2 : Selanjutnya kita dapat menghitung daya dengan menggunakan rumus :
P = W⁄t
P = 3.500⁄420
P = 8,33 watt
Contoh Soal 3 :
Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik 100 V, jika arus ya-
ng mengalir adalah 4 A dan faktor kerjanya 0,6. Berapakah besar nilai daya semu, daya aktif,
dan daya reaktif?
Pembahasan :
Diketahui : V = 100 V
I =4A
cos φ = 0,6
Ditanya : S =?, P =? dan Q =?
Penyelesaian :
Menghitung nilai daya semu (S) :
S = V×I
= 100 V × 4 A
S = 400 VA
Menghitunh nilai daya aktif (P) :
P = V × I × cos φ
= 100 V × 4 A × 0,6
P = 240 W
Menghitung daya reaktif (Q) :

Q = √S2 -P2

= √4002 -2402

Q = √160.000-57.60 =√102.400 = 320 VAR

16
E. Aplikasi Dalam Bidang Informatika
Tugas :
Bidang aplikasi Informatika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumus-
an kebijakan, koordinasi, pembinaan, bimbingan,pengendalian serta pengembangan teknis
bidang aplikasi informatika. Bidang aplikasi informatika dipimpin oleh Kepala Bidang yang
dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kominfo. Bidang Aplikasi Informatika membawahkan seksi-seksi yang masing-masing di
pimpin oleh seorang Kepala Seksi dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang.
Fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan bidang Aplikasi Informatika;
2. Penyiapan bahan koordinasi perencanaan program bidang Aplikasi Informatika;
3. Penyiapan bahan dan pelaksanaan, pengendalian, dan pengaturan teknis Seksi Pengel-
olaan Domain dabn Aplikasi;
4. Penyiapan bahan dan pelaksanaan, koordinasi, pembinaan, bimbingan, pengendalian,
dan pengaturan teknis Seksi Pengelolaan e-Government;
5. Penyiapan bahan dan pelaksanaan, koordinasi, pembinaan, bimbingan, pengendalian,
dan pengaturan teknis Seksi Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi Kom-
unikasi;
6. Penyiapan bahan dan pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan Domain
dan Aplikasi,Pengelolaan e-Government,dan Pengembangan Sumber Daya Teknologi
Informasi Komunikasi ; dan
7. Pelaksanaan fungsi lain yang di berikan oleh Kepala Dinas Kominfo yang berkaitan
dengan tugasnya;
Seksi Pengelolaan Domain dan Aplikasi
Seleksi Pengelolaan Domain dan Aplikasi mempunyai tugas melakukan pengumpulan
dan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengaturan teknis dan
pengendalian terhadap pengelolaan domain dan aplikasi.
Seleksi Pengelolaan e-Government.
Seleksi Pengelolaan e-Government mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pen-
yiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengaturan teknis dan pengend-
alian terhadap pengelolaan e-government.

17
Seleksi Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi Komunikasi
Seleksi Pengembangan Sumber Daya Teknologi Informasi Komunikasi mempunyai
tugas melakukan pengumpulan dan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembi-naan, pengaturan teknis dan pengendalian terhadap pengembangan sumber daya
teknologi informasi komunikasi.

18
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Usaha merupakan hasil kali antara gaya yang bekerja dengan perpindahan yang dialami oleh
benda, Atau dalam persamaan fisika dituliskan dengan W = F ∙ s. Satuan usaha dalam SI adalah
Joule (J). Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha. Energi yang dimiliki oleh
benda-benda yang bergerak disebut energi kinetik, sedangkan energi yang dimiliki oleh benda
karena kedudukannya disebut energi potensial. Rumus energi potensial dalam persamaan fisika
di tuliskan dengan Ep = m × g × h, kemudian rumus dari energi kineti yaitu Ek= 1⁄2 × m × v2 .
Adapun Hukum kekekalan energi yaitu “ Energi tidak dapat dimunaskan atau diciptakan, hanya
bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya “. Rumus hukum kekekalan energi dalam fisika
dapat dituliskan dengan Ek1 + EP1 = Ek2 + Ep2 . Sedangkan Daya dapat didefinisikan atau di a-
rtikan sebagai Laju Energi yang dihantarkan selama melakukan usaha dalam periode waktu
tertentu. Satuan SI (Satuan Internasional) untuk daya yaitu Joule/sekon (J/s) = Watt(W). Rumus
daya dalam persamaan fisika dapat dituliskan dengan P = W⁄t .
B. Saran
Kami selaku penulis makalah ini mengharapkan agar makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca dan kami berharap agar makalah ini kedepannya bisa dijadikan sebagai salah satu
bahan pembelajaran mengenai usaha dan energi. Kami selaku penulis makalah ini menyadari
bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami san-
gat membutuhkan saran dan kritik yang sifatnya membangun agar kedepannya makalah yang
kami buat lebih baik dari makalah-makalah yang telah kami buat sebelumnya.

19
DAFTAR PUSTAKA
https://rumuspintar.com/usaha-energi/
https://pdfcoffee.com/makalah-usaha-dan-energi-5-pdf-free.html
https://www.merdeka.com/jabar/mengenal-pengertian-energi-menurut-para-ahli-berikut-
jenis-dan-fungsinya-kln.html
https://laelitm.com/daya/
https://kusumandarutp.blogspot.com/2015/08/daya-listrik-daya-aktif-daya-reaktif.html?m=1
https://diskominfo.kaltimprov.go.id/bidang-aplikasi-informatika

20

Anda mungkin juga menyukai