Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DINAMIKA PARTIKEL : USAHA DAN ENERGI


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pendalaman Konsep Fisika”
Dosen Pengampu : Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si
Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :
Nama Mahasiswa : Eveline Novriyanti Purba (4203321003)
Nabila Ramadhani (4203121004)
Putri Aprilia (4202421002)
Sampang Rotua Simanullang (4202421013)
Siska Yulianti Br Manurung (4203121063)
Kelompok : V (Lima)
Kelas : Pendidikan Fisika B 2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nya penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat pada waktunya.
Dalam penyusun makalah ini, tidak lupa berterima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pendalaman Konsep Fisika yaitu Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si dan Bapak
Rajo Hasim Lubis, S.Pd., M.Pd yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga penyusun
dapat lebih memahami lebih materi Dinamika Partikel yang dibahas pada materi selanjutnya.
Oleh karena itu penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Dalam
proses penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Untuk
itu, kami ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penyusun sadar makalah ini mungkin masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun
berharap saran dan kritik dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah ini. Penyusun berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis sendiri dan seluruh pembaca pada umumnya. Akhir
kata penyusun ucapkan terimakasih.

Medan, 26 September 2022

Kelompok V
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................4
1.3 Tujuan..............................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................5
2.1 Konsep Usaha dan Energi..............................................................................................5
2.2 Penurunan Rumus Usaha dan Energi...........................................................................7
2.3 Miskonsepsi Pada Materi Usaha dan Energi.............................................................16

BAB III PENUTUP......................................................................................................................20


3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................20
3.2 Saran...................................................................................................................................20

Daftar Pustaka.............................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di masa sekarang ini kita tidak bisa terlepas akan pentingnya energi. Energi bagi kehidupan
adalah hal yang wajib bagi kelangsungan hidup manusia. Energi ini sangat bermanfaat bagi
manuasia khususnya. Energi ini pertama kali dicetuskan oleh James Prescott Joule. Energi yaitu
adalah sesuatu yang tidak bisa dimusnakan namun hanya dapat perpindah dari bentuk satu ke
bentuk yang lain. Yang lebih dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi.
Energi di dunia ini sangatlah terbatas namun dari yang terbatas inilah manusia mencoba
untuk menjadikan energi sebagai bahan percobaan untukkeperluan manusia. Dari tahun ke tahun
perluasan energi semakin gencarnya dilakukan oleh para peneliti. Perluasan energi biasanya
ditujukan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: radio, tv, internet, kipas angin, hp, dan
lain sebagainya. Namun semuanya itu tidak terlepas dari ilmu dasar mengenai energi itu sendiri.
Dan untuk mendapatkan energi tentu manusia tidak hanya duduk berdiam diri lalu energi akan
datang, bukan begitu caranya. Tentu Tuhan yang Maha Kuasa telah memberi kita manusia akal
untuk berpikir. Dan jalan untuk mendapatkan energi adalah dengan Usaha.
Usaha dalam pengertian sehari-hari adalah segala sesuatu yang dilakukan manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Sedangkan energi adalah hal yang diperlukan untuk melakukan usaha.
Nah usaha dan energi dalam bidang fisika, tentunya di sekolah menengah telah menetahui bahwa
energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar dapat melakukan usaha. Mobil yang
kehabisan bensin (energi kimia) tidak dapat bergerak lagi (melakukan usaha). Energi mempunyai
berbagai macam bentuk. Lima bentuk energi adalah: energi mekanik energi kalor, energi kimia,
energiel ektromagnetik (listrik, magnet, dan cahaya) dan energi nuklir.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu
sebagai berikut :
1. Bagaimana konsep usaha dan energi ?
2. Bagaimana penurunan rumus pada materi usaha dan energi ?
3. Bagaimana Miskonsepsi pada materi usaha dan energi ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seperti apa konsep usaha dan energi
2. Untuk mengetahui bagaimana penurunan rumus pada setiap rumus yang digunakan dalam
materi usaha dan energy
3. Untuk mengetahui miskonsepsi dan konsep yang sebenarnya terkait materi usaha dan
energy.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan
mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha dapat juga
diartikan sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam fisika, pengertian usaha
hampir sama dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah
mengerahkan tenaga. dalam hal kegiatan dengan
Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila sesuatu
(manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha itu harus
mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan. NurAzizah (2007:46)
menyatakan "usaha merupakan hasil kali antara gaya dengan perpindahan yang dialami oleh
gaya tadi. Jadi, jika suatu benda diberi gaya namun benda tidak mengalami perpindahan, maka
dikatakan usaha pada benda tersebut nol”.
Bila gaya bekerja pada sebuah benda sehingga benda berpindah selama gaya bekerja,
maka gaya tersebut melakukan usaha. Rumusnya adalah:
W =F . s
Dengan:
W =¿usaha
F=¿ gaya
S=¿perpindahan benda
Contohnya, Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar tidak menggelinding
ke bawah tidak melakukan usaha. walaupun orang tersebut telah mengerahkan seluruh
kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak
sebuah benda. Saat kita mendorong atau menarik benda, kita mengeluarkan energi. Usaha
yang kita lakukan tampak pada perpindahan benda itu.
Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu
gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya,
b. Berbanding lurus dengan perpindahan benda,
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Jadi, usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut
mengalami perpindahan. Usaha memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule.
Dengan ketentuan bahwa 1 joule sama dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar
1 N dengan perpindahan 1 m.

1) Usaha oleh Resultan Gaya Tetap


Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap F adalah W =F . s , hal itu setara dengan luas
bidang segi empat yang dinaungi kurva/garis F. Pada grafik tersebut tampak bahwa
W =Luas bidang. Usaha dapat bernilai nol bila salah satu atau kedua variabelnya yaitu
resultan gaya dan perpindahan bernilai nol. Sebagai contoh, orang yang mendorong almari
yang sangat berat, tidak melakukan usaha bila almari tidak bergeser, sekuat apapun Ia
mendorong. Orang yang mendorong benda yang terlalu berat hingga tidak ada perpindahan
benda yang didorong, dinyatakan bahwa usaha W =0.
Demikian pula pada orang yang mendorong tembok, karena tidak ada perpindahan
atau s = 0 maka dapat dikatakan bahwa usaha W =0. Usaha juga dapat bernilai nol pada
kasus benda yang bergerak lurus beraturan (GLB). Misalnya sebuah kereta ekspres pada
rentang waktu tertentu mempertahankan kecepatannya dengan kelajuan konstan ( v=tetap ).
Walaupun kereta itu berpindah menempuh jarak tertentu dikatakan tidak melakukan usaha (
W =0) karena resltan gaya nol (∑ F=0 ). Usaha juga dapat bernilai nol apabila tidak ada
gaya bekerja pada arah perpindahan. Misalnya, seorang atlet angkat besi yang sedang
mengangkat beban, karena s=0 maka dikatakan usaha yang dilakukan nol (W =0). Seorang
pedagang asongan di terminal bus yang berjalan sambil mengangkat barang dagangan
dalam kotak, dikatakan W =0, karena walaupun perpindahan kotak ada,pedagang asongan
menjinjing kotak berisi dagangannya, pada arah perpindahan kotak dinyatakan bahwa
usaha W =0 namun ∑ F yang searah perpindahan kotak bernilai 0, artinya hanya berlaku
gaya berat ke bawah yang tidak memiliki proyeksi gaya searah perpindahan kotak.

Aplikasi Usaha Dalam Kehidupan Sehari-hari :


 Mendorong rumah usaha yang sia-sia. Nilai W = 0 N
 Mendorong mobil mogok, menarik gerobak, memukul orang W ada nilainya.
 Katrol menggunakan keuntungan mekanis (KM)
Usaha yang dilakuakn oleh gaya tetap ( besar maupun arahnya ) didefenisikan sebagai
hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah
perpindahan tersebut.
2) Hubungan antara Usaha dan Energi
Anda sudah mengetahui bahwa energi adalah kemampuan melakukan usaha. Definisi
tersebut menunjukkan bahwa usaha memiliki kaitan yang erat dengan energi. Ketika anda
mendorong sebuah peti diatas lantai yang datar dan licin, hanya gaya dorong anda yang
melakukan usaha ada peti, dan ternyata kelajuan peti bertambah. Kelajuan peti bertambah
berarti energi kinetik pada peti juga bertambah. Tentu saja pertambahan energ kinetik
berasal dari usaha yan dilakukan oleh gaya dorong.
Dengan demikian, besamya usaha sama dengan perubahan energi kinetik benda.
Secara matematis ditulis sebagai berikut:
W =A . Ek ;W =Ek ₂−Ek ₁
dengan:
W =usaha( Joule)
Ek=¿ perubahan energi kinetik (Joule)
Ek ₂=¿ energi kinetik akhir (Joule)
Ek ₁=¿ energi kinetik & wal (Joule)
Ketika anda mengangkat sebuah balok, kamu akan memberikan gaya dorong terhadap
balok. Pada saat ke atas, berlaku:
Wtangan=Ftangan . s=mgh
Saat ke bawah:
Wgravitasi=Fgravitasi. s=−m. g .h
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi (benda yang bergerak vertikal) sama
dengan perubahan energi potensial gravitasi.
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
W =A Ep; W =Ep 2−Ep 1; W =m g( h 2−h 1)

dengan:
W =¿usaha (J)
AEP=¿perubahan energi potensial (J)
Ep 1=¿energi potensial awal (J)
Ep 2=¿energi potensial akhir (J)
Usaha yang dilakukan oleh gaya gravitasi bumi (benda yang bergerak vertikal) sama
dengan perubahan energi potensial gravitasi
Secara matematis ditulis sebagai berikut :
W =A Ep; W =Ep 2−Ep 1; W =m g ¿
dengan:
W = usaha (J)
AEP = perubahan energi potensial (J)
Ep1 = energi potensial awal (J)
Ep2 = energi potensial akhir (J)

Usaha yang dilakukan suatu gaya dapat mengubah energy kinetik benda.
 = ∆EK = ½ mv²akhir – ½ mv²awal
Catatan : Benda bergerak pada bidang datar atau ketinggian benda tetap.
Pembuktian rumus di atas:
Jika gaya F selalu tetap, maka percepatan a akan tetap juga, sehingga untuk a yang tetap
W1–>2 = ∫1² F(s) . ds
= ∫1² m dv/dt . ds
= ∫1² mdv . ds/dt
= ∫1² mv . dv
= ∫1² mvdv
= ½ mv2 |12 –> menggunakan perhitungan integral
= ½ mv2akhir – ½ mv2awal
3) Usaha Oleh Resultan Gaya Tidak Tetap
Salah satu contoh gaya tidak konstan adalah gaya pegas. Besar gaya pegas selalu
berubah sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda tidak dapat
dihitung menggunakan rumus usaha yang dilakukan oleh gaya konstan.
Jika pegas diregangkan, semakin panjang pegas, gaya yang diperlukan juga semakin
besar. Demikian juga sebaliknya, semakin ditekan, gaya ketika pegas semakin pendek,
gaya yang diperlukan semakin besar. Selama pegas ditekan atau diregangkan, gaya pegas
berubah dari 0( x =0) hingga maksimum ( f =k x ) maka gaya pegas dihitung menggunakan
rata-rata. Besar gaya pegas rata-rata adalah :
F=½( 0+kx )=½ k x Usaha yang dilakukan oleh gaya pegas pada suatu benda adalah :
W =F x=½ k x 2Keterangan :
W =¿usaha (satuan Joule)
x=¿ pertambahan panjang pegas (satuan meter)
F=¿gaya pegas (satuan Newton)
4) Satuan Usaha
Satriawan (2008) menyatakan bahwa dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan
satuan perpindahan adalah meter (m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian
antara satuan gaya dan satuan perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule
dipilih untuk menghormati James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris
yang terkenal dalam penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.
m
1 joule=1 Nm karena 1 N =1 Kg. 2
s
maka 1 joule=1 Kg . m/s 2 x 1 m
m2
1 joule=1 Kg . 2 Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ)
s
dan mega joule (MJ).
1 kJ =1.000 J1 MJ=1.000.000 J
5) Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya
Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada suatu benda
hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik sebuah balok
sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan, pada balok juga bekerja gaya-gaya
lain seperti: gaya gesekan antara balok dan lantai, gaya hambatan angin, dan gaya normal.
Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang memiliki titik tangkap
sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan oleh masing-masing gaya.
Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang dilakukan adalah:
W =W 1+ W 2
Jika terdapat lebih dari dua gaya:
W =W 1+ W 2+W 3+ … …+Wn
atau W =∑Wn

B. Pengertian Energi
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah energi, apa yang dimaksud
dengan energi? Apakah yang anda rasakan setelah mengayuh sepeda di jalan tanjakan?
Mengapa demikian?. Energi apa yang tersimpan pada buah kelapa yang berada diatas pohon?.
Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, secara sepintas kita sering berpikir bahwa energi
adalah kekuatan. Setelah mengayuh sepeda di jalan tanjakan kita akan merasa kelelahan,
karena tenaga kita berkurang. Buah kerapa yang masih dipohon tidak memiliki energi, karena
buah itu diam atau tidak bergerak.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda dapat
dikatakan mempunyai energi bila benda itu menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha.
Dalam kegiatan sehari-hari kita sering mendengar istilah energi atau tenaga yang merupakan
suatu besaran turunan yang memiliki satuan joule. Menurut para ahli sains, energi
didefinisikan sebagai kemampuan melakukan usaha.
Setiap energi pasti mengalami perubahan, dengan demikian setiap materi mengandung
dan terkait dengan energi. Bila materi berubah akan disertai perubahan energi, maka energi
adalah sesuatu yang menyertai perubahan materi. Jika energi yang dikandung materi sebelum
perubahan lebih besar dari sesudahnya, maka akan keluar sejumlah energi dan peristiwa
tersebut disebut eksotermik. Sebaliknya jika energi materi sebelum perubahan lebih kecil dari
sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi dan peristiwa itu disebut endotermik.
Energi berasal dari suatu sumber energi, ener panas bisa berasal dari matahari, api, nyala
lilin. Matahari merupakan sumber energi yang paling utama bagi kehidupan di bumi.
Misalnya, matahari (energi cahaya) berperan pada pembuatan makanan bagi kehidupan
mahluk hidup lainnya.
1) Macam-Macam Energi
Di alam ini tidak ada makhluk yang dapat menciptakan dan memusnahkan energi, atau
dengan kata populernya "energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan dan
energi bisa berubah dari bentuk satu ke bentuk yang lainnya". Ini merupakan bunyi hukum
kekekalan energi. Yang terjadi di alam hanya perubahan energi dari satu bentuk kebentuk
yang lainnya. Perubahan yang menyertai materi sebenarnya menjelaskan esensi energi
sebagi kemampuan melakukan kerja atau usaha.
Melakukan usaha artinya melakukan perubahan antara lain perubahan posisi,
perubahan bentuk, perubahan ukuran, perubahan suhu, perubahan gerak, perubahan wujud,
dan perubahan struktur kimia suatu saat. Pada dasarnya ada 2 macam bentuk energi, yaitu
energi potensial dan energi kinetik.
a) Energi Kinetik
Setiap benda bergerak juga memiliki energy. Angin yang bertiup sanggup memutar kincir,
air terjun sanggup memutar turbin, dan gelombang air laut sanggup menggerakkan turbin.
Selanjutnya, kincir atau turbin dapat digunakan untuk melakukan usaha, misalnya
untuk memutar mesin atau generator pembangkit tenga listrik. Energy yang dimiliki oleh
angin, air terjun, atau benda-benda yang bergerak disebut energy gerak atau energy
kinetic.
Berapa besarkah energy yang dimiliki benda bermassa m yang bergerak dengan laju
v. Berdasarkan hukum Newton II :
telah diketahui bahwa sebuah benda yang diam, jika memperoleh percepatan a melalui
jarak s, kecepatan akhirnya dapat dinyatakan dengan persamaan :
2
v =2 as , jika disubtitusikan dengan hukum Newton II , maka :
Fs=½ m v 2
Ek=Fs
b) Energi Potensial
Energy potensial merupakan energy yang dimiliki oleh benda karena keadaan atau
kedudukannya. Adanya energy potensial tersebut disebabkan karena pengaruh gaya
konservatif. Energy yang dimiliki oleh air danau ataupun benda-benda lain yang
kedudukannya lebih tinggi disebut energy potensial gravitasi.
Energy yang dimiliki pada pegas, karet, ketapel dan busur panah memiliki tenaga
kepegasan disebut energy potensial gas. Usaha yang diperlukan F untuk mengangkat
benda (ke atas dinyatakan positif) sampai ketinggian h adalah;
WF=mgh
Jika gaya F dihilangkan benda tersebut jatuh kembali ke tanah, usaha yang
dilakukan w sebesar : (nilai negative menyatakan kearah bawah)
Ww=−mgh
c) Hukum Kekelan Energi Mekanik
Energy mekanik adalah jumlah energy potensial dan energy kinetic suatu benda,
secara matematis, energy mekanik dirumuskan :
Em=Ep+ Ek
Penerapan Hukum Kekelan Energi Mekanik Dalam Kehidupan Sehari-Hari
 Ayunan bandul jam
 Roller coaster
 Lompat galah
 Pisol mainan
d) Hubungan Antara Usaha Dan Energi
Jika suatu gaya dilakukan pada benda bergerak, sehingga menimbulkan terjadinya
perubahan kecepatan benda tersebut, maka besarnya usaha yang bekerja pada benda
akan memenuhi persamaan berikut.
W =EK 2 – EK 1
¿ ½ m v 22 – ½ m v12

C. Miskonsepsi Pada Materi Usaha dan Energi


Miskonsepsi adalah perbedaan antara pandangan siswa dan pandangan berdasarkan ilmu
pengetahuan yang sudah diterima. Siswa yang mengalami miskonsepsi terkadang tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami miskonsepsi karena siswa tersebut yakin bahwa konsep
yang dimilikinya adalah benar. Penting bagi guru untuk melakukan upaya dalam mengatasi
miskonsepsi peserta didik, namun miskonsepsi tidak dapat digeneralisasikan secara langsung
karena bentuk miskonsepsi yang dialami tiap siswa dapat berbeda atau sama. Miskonsepsi adalah
kesalahanpemahaman dalam menghubungkan suatu konsep dengan konsep-konsep yang lain,
antara konsep yang baru dengan konsep yang sudah ada dalampikiran siswa, sehingga terbentuk
konsep yang salah dan bertentangan dengan konsepsi para ahli Fisika.

Penyebab miskonsepsi dapat dikelompok dalam lima bahagian, yaitu siswa, guru, bahan ajar
atau literatur, konteks dan metode mengajar (Paul Suparno, 2009).

a. Siswa
Miskonsepsi dalam bidang Fisika paling banyak berasal dari diri siswa sendiri.
Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikumpulkan dalam beberapa hal, yaitu
pengetahuan awal atau prakonsepsi/prior knowledge, pemikiran asosiatif siswa,
pemikiran humanistik, reasoning yang tidak lengkap/salah, intuisi yang salah, tahap
perkembangan kognitif siswa, kemampuan siswa, dan minat siswa (Paul Suparno, 2009).
b. Guru
Guru yang tidak menguasai bahan atau mengerti bahan Fisika secara tidak benar akan
menyebabkan siswa mendapatkan miskonsepsi. Beberapa guru Fisika sendiri tidak
memahami konsep Fisika dengan baik, sehingga salah pengertian ini diteruskan kepada
siswa (Arons, 1990[28]; Donal E. Simanek, 2007; Kruger, 1990; Chiu, Guo, & Treagust,
2007). Menurut Paul Suparno (2005) miskonsepsi guru disebabkan karena guru tidak
menguasai materi pelajaran, bukan lulusan dari bidang ilmu fisika, tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide/gagasannya, dan hubungan guru
dengan siswa tidak baik.
c. Buku teks dan literatur
Buku teks merupakan bahagian yang tak terpisahkan dalam pembelajaran dan kususnya
kurikulum Fisika serta memegang peranan sangat penting di dalam membentuk
pembelajaran Fisika seperti sekarang (Soyibo, 1995). Di dalam proses pembelajaran,
guru dan siswa tak pernah lepas dari buku teks dan literatur. Buku teks yang dijadikan
satu-satunya sumber pegangan bagi guru maka akan mendorong terjadinya miskonsepsi
pada guru (Donal E. Simanek, 2007: Lambi, 2009).
d. Metode Mengajar
Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terlebih yang menekankan satu segi
saja dari konsep bahan yang digeluti, meskipun membantu siswa memahami bahan yang
diajarkan, tetapi sering mempunyai dampak jelek, yaitu memunculkan miskonsepsi
siswa. Maka guru perlu kritis dengan metode yang digunakan dan tidak membatasi
dengan satu metode saja (Paul Suparno, 2009).

Miskonsepsi Pada Materi Usaha dan Energi

No. Miskonsepsi Konsep Sebenarnya Sumber


1. Usaha hanya ditentukan oleh gaya, Gaya yang diberikan Maison, M., Lestari,
jika gaya positif maka usaha positif. searah dengan N., & Widaningtyas,
Suatu usaha bernilai positif jika arah pergeseran benda A. (2020). Identifikasi
perpindahannya ke kanan, dan usaha maka usaha bernilai miskonsepsi siswa
bernilai negatif jika perpindahannya positif dan jika gaya pada materi usaha dan
ke kiri. berlawanan dengan energi. Jurnal
arah pergeseran benda Penelitian Pendidikan
usaha bernilai negatif. IPA, 6(1), 32-39.
2. Semakin sulit atau semakin panjang Berdasarkan beberapa
suatu lintasan untuk dilalui, usaha pendapat tersebut
akan semakin besar. dapat diketahui bahwa
gaya berat hanya
dipengarui oleh massa
dan gravitasi.
Sehingga bentuk
lintasan yang dilalui
apakah sulit atau
panjang tidak
mempengaruhi nilai
dari usaha oleh gaya
berat.
3. Semakin sulit atau semakin panjang Energi potensial;
suatu lintasan yang dilalui, maka bersifat reversible
energi potensial semakin besar. (bisa bolak-balik);
tidak tergantung pada
lintasan benda dan
hanya tergantung pada
titik awal dan titik
akhir lintasan; dan
ketika titik akhir dan
awal sama, kerja total
yang dihasilkan sama
dengan nol.
4. Saat benda bergerak mendekati Energi potensial yaitu
permukaan bumi energi potensial energi yang dihasilkan
bertambah dan energi kinetik oleh gaya-gaya yang
berkurang. Energi kinetik atau energi bergantung pada
potensial dari suatu benda yang jatuh posisi atau konfigurasi
bebas adalah tetap karena percepatan sebuah benda relatif
gravitasinya tetap. terhadap
lingkungannya.
Sedangkan energi
potensial gravitasi
pada sebuah benda,
akibat gaya gravitasi
bumi, sebagai hasil
kali berat benda
tersebut, , dan
ketinggian posisi,
diatas suatu suatu titik
acuan tertentu
(semisal permukaan
tanah)
5. Energi mekanik benda yang jatuh Besar energi mekanik Lestari, P., & Hayat,
bebas akan berubah karena akan selalu tetap, M. S. (2021). Analisis
perubahan dari energi kinetik namun besar energi Miskonsepsi Siswa
ataupun energi potensial. potensial dan energi SMA pada Materi
kinetik penyusunnya Usaha dan Energi di
berubah. Kabupaten
Ketika suatu benda Kendal. UPEJ Unnes
jatuh Physics Education
bebas, ketinggian Journal, 10(3), 233-
benda (h) tersebut 240.
akan turun,
akibatnya energi
potensial (Ep) juga
akan semakin kecil.
Namun kecepatanny
a (v) meningkat,
sehingga energi
kinetiknya (Ek)
menjadi besar.

6. Usaha dibuat oleh gaya yang Arah gaya (F) yang


membuat benda bergerak sehingga diberikan selalu ketika
perbedaan benda yang memiliki tegak lurus terhadap
energi kinetik, yaitu kecepatan akhir arah perpindahan,
ditambahkan dengan kecepatan awal. sehingga usaha yang
ditimbulkan oleh F
bernilai 0 (nol).
7. Siswa menganggap usaha itu selalu Konsep usaha itu ada
positif dan mengakibatkan benda tiga yaiutu usaha
berpindah tempat. positif, usaha negarif
dan usaha yang yang
berniali nol.
8. Siswa beranggapan bahwa apabila Padahal meskipun MAYARI, R. P., &
kita mendorong sebuah lemari yang lemari tersebut diam Syuhendri, S.
berat sehingga tidak bergerak maka atau tidak bergerak (2022). MISKONSEPSI
SISWA SMA KELAS XI
tidak gaya yang mengenai lemari. tetap ada gaya dorong
PADA MATERI
yang mengenai lemari USAHA DAN
tersebut namun, ENERGI (Doctoral
besarnya gaya dorong dissertation, Sriwijaya
tidak melebihi gaya University).
berat pada lemaari
sehingga lemari
tersebut tetap diam.
9. Gaya berat dan gaya normal yang Pada hal jika Mursalin. (2013).
bekerja pada benda dengan resultan digambarkan gaya- Meminimalkan
gaya sama dengan nol. gaya yang bekerja Miskonsepsi Pada
pada benda di atas Topik Gaya, Usaha dan
bidang miring akan Energi Dengan
didapatkan gaya berat Menggunakan
arah ke bawah, gaya Smartphone. Jurnal
normal tegak lurus Pendidikan Fisika
pada permukaan Indonesia, 9(1) (2013),
bidang miring, dan 1-7.
gaya gesekan arah ke
atas sejajar
permukaan bidang
miring
10. Tidak ada resultan gaya yang bekerja Pada hal jika
pada suatu benda, maka menurut digambarkan gaya-
hukum I Newton benda akan diam gaya yang bekerja
atau bergerak lurus beraturan. pada benda diam akan
teramati gaya berat
dan gaya normal yang
besarnya sama namun
berlawanan arah.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila sesuatu
(manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha itu harus
mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan. Jadi, usaha adalah besarnya
gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Usaha
memiliki satuan yang sama dengan energi, yaitu joule. Dengan ketentuan bahwa 1 joule sama
dengan besar usaha yang dilakukan oleh gaya sebesar 1 N dengan perpindahan 1 m.
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Sebuah benda dapat dikatakan
mempunyai energi bila benda itu menghasilkan gaya yang dapat melakukan usaha. Dalam
kegiatan sehari-hari kita sering mendengar istilah energi atau tenaga yang merupakan suatu
besaran turunan yang memiliki satuan joule. Menurut para ahli sains, energi didefinisikan
sebagai kemampuan melakukan usaha.
Miskonsepsi adalah perbedaan antara pandangan siswa dan pandangan berdasarkan ilmu
pengetahuan yang sudah diterima. Siswa yang mengalami miskonsepsi terkadang tidak
menyadari bahwa dirinya mengalami miskonsepsi karena siswa tersebut yakin bahwa konsep
yang dimilikinya adalah benar. Miskonsepsi adalah kesalahanpemahaman dalam
menghubungkan suatu konsep dengan konsep-konsep yang lain, antara konsep yang baru
dengan konsep yang sudah ada dalampikiran siswa, sehingga terbentuk konsep yang salah dan
bertentangan dengan konsepsi para ahli Fisika.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

Daftar Pustaka :
Nurazizah, Siti. 2007. Acuan Pengayaan Fisika SMA Kelas XI Semester 1. Solo: Nyata Grafika
Media Surakarta.
Resnick, Halliday. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Young, Hugh D & Roger A Freedman. 1999. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1. Jakarta:
Erlangga.
https://dewisuci18.wordpress.com/2010/11/30/pembuktian-rumus-fisika-energi-dan-usaha/

Anda mungkin juga menyukai