Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Sampang Rotua Simanullang

NIM : 4202421013
KESIMPULAN DISKUIS 1 dan DISKUSI 2
Artkel 1:
No Miskonsepsi Konsep Sebenarnya
1 Momentum bergantung pada jenis Dalam ilmu fisika, momentum di sefinisikan
benda, tanpa memperhitungkan massa sebagai besaran yang dimiliki oleh benda yang
dan kecepatan yang dimiliki ergerak. Besarnya momentum akan bergantung
pada massa dan kecepatan dari benda tersebut .
2 Tumbukan tidak lenting sama sekali Tumbukan tidak lenting sama sekaliadalah
jika massa kedua benda sama. peristiwa tumbukan yang terjadi apabila hasil
akhir dari proses tumbukan membuat benda
dalam keadaan menempel (bergabung sehingga
kedua benda dapat dianggap sebagai satu benda)
dan keduanya bergerak dengan kecepatan yang
sama contohnya penembakan bandul balistik
3 Benda yang bergerak dengan titik awal
dan titik akhir sama, massa serta
kecepatan awal yang sama akan tiba di
titik akhir dalam waktu yang berbeda

Dari ketiga miskonsepsi tersebut Besar persentase miskonsepsi tertinggi yang dialami siswa
adalah 42,86% dan penyebab miskonsepsi didominasi oleh false negative dan pemikiran asosiatif.
Miskonsepsi tertinggi terjadi pada butir soal tentang menganalisis fenomena dengan kekekalan
energi dan momentum pada tumbukan sebesar 35,29%. Pada sub materi ini siswa mengalami
miskonsepsi bahwa benda bergerak dengan titik awal dan titik akhir sama,massa serta kecepatan
awal yang sama akan tiba di titik akhir dalam waktu yang berbeda. Miskonsepsi yang terjadi pada
sub materi momentum linier dan impul sebesar 20,59. Pada sub materi ini siswa beranggapan
bahwa momentum hanya bergantung pada besarnya saja, tanpa memperhitungkan arahnya. Pada
sub materi hukum kekekalan momentum linier dan impuls sebesar 19,61%. Miskonsepsi yang
terjadi dikarenakan siswa beranggapan bahwa tumbukan tidak lenting sama sekali terjadi ketika
massa kedua benda yang bertumbukan adalah sama.
Untuk mengatasi miskonsepsi, kiat yang dapat dilakukan adalah siswa dihadapkan pada
kenyataan, peristiwa anomaly, dan rasionalitas. Peristiwa anomaly adalah istilah umum yang
merujuk kepada penyimpangan atau keanehan yang terjadi atau dengan kata lain tidak seperti
konsep sebenarnya. Peristiwa anomaly juga sering disebut sebagai suatu kejadian yang tidak bisa
di perkirakan sehingga sesuatu yang tejadi akan berubah ubah dari kejadian biasanya. Rasionalitas
adalah suatu pola pikir dimana seseorang cendrung bersikap dan bertindak berdaskan logika dan
nalar manusia
Artikel 2:
No Miskonsepsi Konsep sebenarnya
1 Mahasiswa hanya berfokus pada aspek Bahwasannya momentum itu adalah hasil
besar kecepatan saja tanpa perkalian dari massa dan kecepatan.
mempertimbangkan aspek massa dalam
menentukan besar momentum
2 Mahasiswa meninjau momentum dari Seharusnya momentum itu adalah suatu
besarnya saja bukan meninjau besaran vektor yang bergantung pada masa
momentum sebagai besaran vektor dan kecepatan
Beberapa temuan terkait kesulitan belajar mahasiswa dalam memahami konsep momentum.
Pertama,mahasiswa kesulitan dalam menerapkan konsep momentum dalam berbagai situasi fisika,
terutama situasi fisika baru atau situasi fisika yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Mahasiswa
masih sering menyelesaikan persoalan momentum yang dinyatakan secara deskriptif, tidak dalam
bentuk angka-angka, tanpa menggunakan prinsip Fisika yang telah dipelajari. Kedua, mahasiswa
memandang konsep momentum sama dengan konsep energi, yaitu sebagai besaran skalar.Ketiga,
mahasiswa kesulitan menerapkan hukum kekealan momentum dalam situasi fisika baru, terutama
dalam konteks soal yang memiliki massayang berubah. Mahasiswa terlalu fokus pada aspek
kecepatan dalam penyelesaian persoalan momentum. Keempat, adanya kekeliruan berpikir terkait
keberlakuan hukum kekekalan momentum untuk benda, bukan hanya untuk sistem. Kelima,
mahasiswa kesulitan dalam mendeskripsikan momentum, perubahan momentum, impuls yang
dinyatakan dalam representasi vektor.

Anda mungkin juga menyukai