Standar Kompetensi
Menguasai Konsep-konsep mekanika, fisika matematik, panas dan Hidrostatika
D. Deskripsi Materi
A. KONSEP DINAMIKA
Konsep dinamika yang merupakan salah satu bagian dari mekanika ini kita coba
membahas bentuk sistem yang paling sederhana yaitu benda titik. Sehingga, hukum-
hukum dasar yang dikemukakan masih dalam dinamika pun, dituangkan dalam
perumusan untuk benda titik. Ini sama sekali bukanlah suatu keterbatasan, karena
benda-benda yang ”bukan benda titik” pun memenuhi hukum-hukum itu untuk gerak
translasinya, khususnya bagi titik pusat massanya. Lagi pula, benda bukan titik
dipikirkan terdiri dari kumpulan (banyak sekali) titik-titik massa, yang bagi masing-
masingnya berlaku hukum dinamika tersebut. Atas asumsi demikian maka kemudian,
mekanika untuk benda kontinu tersebut dibangun. Jadi pendekatan begini sekaligus
memenuhi dua hal : pertama, kesadaran bahwa apapun kategori sistemnya, apakah
misalnya benda tegar, ataupun fluida, hukum-hukum geraknya bersumberkan pada
hukum-hukum yang sama juga; dan kedua, orang dilatih untuk bekerja sistematis :
selalu memulai dengan yang paling dasar dan sederhana lebih dahulu, dan berupaya
melihat yang kompleks sebagai tersusun dari komponen-komponen yang sederhana
tadi.
Matahari
Gambar-1 Gaya sentripetal adalah gaya gaya tarik matahari pada bumi (F)
Dari gambar – 1, dapat ditentukan gaya sentripetal, F s ;Gaya tarik matahari pada bumi,
Dimana : T = periode planet mengitari matahari, dalam hal ini periode revolusi bumi =
3,15 x 107 sekon; r = jarak bumi-matahari = 1,50 x 10 11 meter.; G = tetapan umum
gravitasi (lihat data di atas); M = massa matahari (kg).
C. HUKUM-HUKUM INTERAKSI
Hukum-hukum Newton dinamakan juga Hukum-hukum Utama, karena ia selalu
berlaku, tak bergantung pada macamnya gaya interaksi yang bekerja. Di sampng itu
sebagai ”modal kerja” yang telah dikemukakan, diperlukan pula pengetahuan hukum-
hukum interaksi, yang setiapnya merumuskan sifat-sifat suatu gaya interaksi tertentu.
Karena keberlakuannya yang khas, ia tak kita masukan ke dalam golongan Hukum
Utama. Gaya-gaya interaksi mana yang patut diketahui, setidaknya sampai tingkat satu
perguruan tinggi ? Tamaknya koleksi yang dibutuhkan itu adalah seperti apa yang kita
kemukakan di bawa ini.
1. Gaya Coulomb dan Gaya Gravitasi
Gaya Coulomb adalah gaya interaksi antara muatan-muatan istrik. Hukum interaksinya
adalah Hukum Coulomb yang menyatakan
Besarnya berbanding lurus dengan besarnya kedua muatan, sedangkan
arahnya tolak-menolak jika muatan itu sejenis, dan tarik menarik jika tak sejenis
(4)
Hukum interaksi gravitasi, yang lebih dikenal sebagai Hukum Gravitasi Newton, kita
tahu perumusannya adalah :
Fm = - G (M.m/R3) R
…………(5)
Fm m
M
Mungkin ada yang mempertanyakan, mengapa tidak seperti biasanya, gaya gravitasi di
sini dikemukakan sesudah gaya Coulomb ? Pengurutan demikian memang disengaja,
atas alasan-alasan sebagai berikut.
Pertama, untuk menggarisbawahi sifat hukum gravitasi Newton sebagai hukum
interaksi, jadi sepatutnyalah tempatnya bersama-sama dengan hukum Coulomb, dan
lain-lain. Adalah kurang tepat penempatan hukum gravitasi Newton bersama-sama
dengan hukum-hukum Utama (sebagaimana yang dahulu umum dilakukan, karena
sama-sama hukum Newton) mengingat kategori dan hirarkinya yang berbeda.
Alasan kedua, adalah guna keperluan pembandingan antara keduanya, apa
kesamaan-kesamaannya, namun juga perbedaan-perbedaannya. Dalam lingkup ini kita
catat hal-hal berikut :
a. Massa-massa yang tampil pada hukum Gravitasi Newton mempunyai peran
sebagai parameter interaksi, sama seperti muatan-muatan pada interaksi
Coulomb. Dalam kedudukan ini ia didefinisikan sebagai massa gravitasi, untuk
membedakannya dari massa inersia yang muncul pada hukum II Newton.
Namun, kenyataan eksperimental sampai sekarang menunjukkan, kedau
macam massa ini adalah identik (suatu bukti keidentikan kedua macam massa
CONTOH PERMASALAHAN :
1. Sebuah satelit dari planet Mars memiliki periode 459 menit. Besarnya massa
planet ini adalah 6,42 x 1023 kg, dan
G = 6,67 x 10 -11 Nm2kg-2.. Dari data ini, hitung jari-jari orbit satelit tersebut ! Lihat
gambar -2 Planet Mars dengan planet-planet lain.
PLANET MARS
Jadi, jari-jari orbit satelit pada planet Mars adalah 310,72 km.
PERMASALAHAN
1. Massa apakah m dalam ungkapan bagi berat benda : w = mg ?
2. Berilah komentar mengenai ”berat” dalam ucapan-ucapan berikut :
Berapa berat gula yang dibeli Rijal ?
Dalam kapal angkasa para astronot kehilangan gaya beratnya
F
N
Gambar-3 gesekan f dan gaya Normal N adalah komponen dari gaya sentuh F
Sebenarnya F itu adalah resultan dari banyak sekali gaya-gaya sentuh kecil, yang
bekerja sepanjang permukaan kontak. Komponen normal (terhadap permukaan) dari F
dinamakan gaya normal (N), komponen tangensialnya gaya gesekan (f). Secara teknis
kita boleh saja memandang kedua gaya itu sebagai gaya-gaya yang lain sama sekali
(seperti yang telah menjadi kebiasaan umum ), namun kemampuan untuk melihatnya
100 N
Pembahasan :
Langkah-1, anda buat diagram bebas untuk lemari yang ditunjukkan pada
gambar -5 di bawah ini.
+
N
P
+
f ges
mg = 700 N
Gambar-5 Diagram benda bebas untuk lemari
ΣFy = 0
+ N – mg = 0
N = mg = 700 Newton
Langkah-3, tinjaulah lemari tepat akan bergerak (yang berarti lemari belum bergerak).
Gaya gesekannya merupakan gaya gesekan statis maksimum, f s, maks..
Dalam hal ini berlaku :
ΣFx = 0
+P – f s,maks = 0
atau f s,maks = P
µs.N = P
µs. = P/N = 150/700 = 0,21
20 cm
12 cm
m = 0,75 kg
statip
Hitunglah :
a. amplitudo getaran
b. tetapan pegas
c. percepatan beban pada saat dilepaskan
d. periode getaran
e. frekuensi getaran
Penyelesaian :
a. amplitudo getaran (A) : 32 cm =32 x 10-2 meter.
b. tetapan pegas, F = k.y0
Jadi,
e. Frekuensi getaran,
IV
Gaya-gaya Gaya II Perce- Kece- Kedu-
interaksi resultan patan patan dukan
Jadi, penjabaran lebih lanjut dari diagram di atas menghasilkan diagram yang
lebih rinci, seperti berikut ini :
diferensial
diferensial
Hukum III
Persoalan sederhana
Suatu benda (massa m) terletak statis di atas telapak tangan seorang yang
terbuka, mendatar.
a. Tentukan gaya-gaya yang bekerja pada benda; nyatakan gaya
apa itu, dan benda mana penyebabnya.
b. Manakah reaksi dari setiap gaya tersebut ?
c. Apakah yang dirasakan oleh tangan adalah gaya berat benda ?
Penyelesaian soal ini dimulai dengan mencatat, gerak benda diberikan (yaitu
diam), sehingga dalam diagram kita bekerja dari daerah ”gerak” di kanan. Dimana, nilai
percepatan = 0. Bergerak ke kiri, kita peroleh resultan = 0. Ke kiri lagi, harus dijawab,
dengan benda (2) mana ia berinteraksi ?
Pertama, tentu dengan bumi, melalui gaya beratnya w yang mengarah ke
bawah.
Kedua dengan tangan, karena jika tidak, benda akan jatuh. Interaksinya dengan
tangan adalah melalui gaya sentuh F. Bahwa resultan = 0 memastikan, gaya F itu = -w,
jadi sebesar w, tapi mengarah ke atas. Tapi arah vertikal dalam hal ini adalah normal
pada permukaan, sebab itu dapat saja F kita ganti dengan notasi N (perhatikan, tidak
otomatis sejak awal dituliskan N). N adalah interaksi pada benda oleh tangan, jadi
reaksi N adalah N’ pada telapak tangan yang mengarah ke bawah. Reaksi dari w tentu
L = 2,5 m
Panjang bidang miring, L = 2,5 meter. Ketika balok dilepaskan dari puncak bidang miring
dimana mula-mula diam. Berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh balok itu untuk sampai ke
dasar bidang, jika koefisien gesekan statis dan kinetis , µ = 0,27.
Pembahasan ;
Dari soal diketahui bahwa, θ = 300; L = 2,5 meter; µ = 0,27.
Tinjauan teoritis ;
Percepatan benda menuruni bidang miring kasar, dengan koefisien gesekan kinetis µ k
dan pada benda (misalnya balok) tidak diberi gaya luar (tidak ditarik ataupun juga tidak
didorong), dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
……..(*)
Dimana θ merupakan sudut bidang terhadap garis horizontal.
Selanjutnya, dari persamaan (*) percepatan baloknya adalah
a = 10 (sin 300 – 0,27 cos 300)
Langkah kegiatan :
Ketika suatu peluru/bola diputar di suatu lingkaran, sedang mempercepat dalam
batin. Percepatan ini disebabkan oleh suatu gerak menuju pusat, atau , gaya yang ada
dipengaruhi oleh tegangan dawai/tali itu. Gaya yang diperlukan sama dengan mv2/r, di
mana m = massa dari peluru/bola, v kecepaatannya ( arah dan besar kecepatan), dan
r jaraknya dari pusat revolusi.
Berat benda W pada permukaan bumi, sejauh 6.400 km dari pusat bumi.
2. Apakah kesimpulan anda dari data-data mengenai bumi dan bulan pada
gambar-11 di atas ?
3. Lembar Percobaan Manual-3 : Analisa Koefisien gesekan
statis dan gesekan kinetis
Judul : Koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis
Tujuan : Menganalisa secara fisika matematik koefisien gesekan
statis dan kinetis
Alat dan Bahan : tidak diperlukan
Langkah Kegiatan :
Kita akan mencoba membuktikan koefisien gesekan statis, dan koefisien
gesekan kinetis, , dengan analisa fismat.
1. Gambarlah sketsa kondisi permasalahan kegiatan ini. Kenalilah satu benda atau
system di mana anda akan menggunakan Hukum I Newton (ΣF=0, Hukum
Kelembaman) dan Hukum II Newton (F = m.a).
f
Modul Pembelajaran Fisika Kelas X/1-Dinamika 20
θ
mg
……………………………………………………………………………………………
…………………………………
3. Pada gambar -1.3a ada tiga gaya yang bekerja pada benda atau balok , yaitu :
…………………………………………………………………….
……………………………………………………………………
…………………………………………………………………..
f
?
? θ
mg
10. Dengan cara yang sama, coba anda buktikan bahwa koefisien gesekan kinetic,
µk , dapat dinyatakan sebagai :
Keterangan :
θk adalah sudut kemiringan bidang terhadap bidang horizontal saat benda
bergerak dengan kecepatan tetap.
11. Kemudian, sebagai informasi bahwa dari suatu percobaan diperoleh bahwa θs =
370 dan θk = 250, maka :
Koefisien gesekan statisnya, µs = 0,62
Koefisien gesekan kinetisnya, µk = 0,47
Langkah kegiatan :
Beban (N) 0 1 2 3 4 5 6 7
Panjang (mm) 35 47 56 65 74 86 105 115
Pertambahan … ….. ….. …. …. …. …. ….
panjang (mm)
ΔX (mm)
0
40 55 70 85 100 115 130
Gambar-14 Grafik F-Δx
1. Rancanglah alat dan bahan yang ada seperti pada gambar-15 di bawah ini.
P
Gambar-15 Mengukur koefisien gesekan statis
melalui percobaan
Torsi atau momen gaya dapat dihitung dari perkalian vektor antara vektor r dan vektor F
yang ditulis secara matematis, , besar torsi , , dengan θ = sudut antara
r dan F ; arah torsi sesuai dengan aturan putaran tangan kanan, yaitu berlawanan arah jarum jam
bertanda positip dan searah dengan jarum jam bertanda negatif. Besar torsi juga dapat dihitung
dengan persamaan : τ = l F, dengan l = lengan torsi , adalah panjang garis yang ditarik dari titik
poros rotasi sampai memotong tegak lurus garis kerja gaya. Karena itu, τ = 0 apabila garis kerja
gaya melalui titik poros rotasi.
Momen inersia sistem partikel dirumuskan sebagai :
Dengan r1 adalah jarak partikel ke-i dari poros rotasi. Perhatikan, momen inersia suatu benda
bergantung pada poros rotasinya. Makin tersebar massa benda, makin besar momen inersianya.
Momen inersia benda tegar yang massanya terdistribusi kontinyu dihitung dengan
metode integrasi, yaitu :
Adapun untuk benda-benda tegar teratur yang paling sering dijumpai, momen inersinya terhadap
poros rotasi yang melalui pusat massanya adalah...
Tongkat, I = 1/12 ML2; L = panjang tongkat
Silinder pejal, I = ½ MR2 ; R = jari-jari silinder (misalnya katrol, cakram, dll)
Lingkaran tipis berongga, I = MR2 ; R = jari-jari lingkaran (misalnya : cincin )
Bola pejal, I = 2/5 MR2 ; R= jari-jari bola (misalnya : bola pejal tolak peluru)
Bola tipis berongga, I = 2/3 MR2; R = jari-jari bola (misalnya : bola sepak)
B. Kegiatan/Percobaan
engsel
1
2 3
5
4
Gambar-17 Berbagai bentuk benda tegar
Untuk massa M dan jari-jari sama R, urutkanlah dari kecil ke besar momen inersia
benda-benda tersebut di atas dimana (1) silinder berongga, (2) silinder pejal , (3) bola
pejal, (4) bola tipis berongga, (5) silinder tipis berongga
Mengapa anda urutkan seperti itu ?
engsel
Gambar-21 tahap roda berputar dan orang yang memegang roda tersebut juga ikut berputar
Orang dan dudukan kaki mula-mula diam sementara roda berputar dalam suatu bidang
horizontal.
Ketika arah putar roda terhadap porosnya di balik 180 0 , orang dan dudukan kaki yang
diinjaknya mulai berotasi.
Apabila roda dibalik kembali ke arah putarannya smulaorang dan alat pijakan kaki
berhenti berotasi.
Bagaimana anda menjelaskan peristiwa ini ?
e) Kegiatan-5 : Gerak kaleng
Tujuan : Membandingkan gerak kaleng kosong dan kaleng berisi zat
Langkah kerja :
Sediakan kaleng susu atau jenis kaleng minuman lainya yang kosong dan berisi masing-
masing 1 buah
Sediakan pula meja demonstrasi yang dimiringkan, kira-kira 300.
Perhatikan desain percobaan di bawah ini
Kaleng kosong
Kaleng Berisi
300
Apabila kedua kaleng minuman atau kaleng susu dibebaskan dari keadaan diam pada
ketinggian yang sama pada bidang miring, manakah yang akan mencapai dasar
bidang terlebih dahulu ?
2 meter
300
0
poros
30 N S
(─)
2 meter
Garis kerja
g
300 L
l
0
Silinder
diam
ω
h=5
m
v Gambar -26
sistem benda dilihat dari samping
PENYELESAIAN :
Langkah penyelesaian soal di atas sebagai berikut :
Analisa silinder pejal M melalui sketsa gambar dengan gaya-gaya yang bekerja
padanya.
Gunakan persamaan, ∑τ = I α ......(1) untuk gerak rotasi silinder
Gunakan persamaan ∑F = m.a ........(2) untuk gerak translasi silinder menuruni
bidang.
Kelajuan silinder di dasar bidang dihitung dengan persamaan kinematika
translasi, v2 = v02 + 2aΔx, dengan v0 = 0 dan Δx = panjang lintasan yang ditempuh
silinder.
Percepatan sudut, α = a/R..............(3)
Untuk silinder pejal, I = ½ MR2…………(4)
Untuk momen gaya, τ = f R…………….(5)
Menganalisa silinder pejal M, dari gambar di atas
R N
S W = mg
Jadi hanya ada satu gaya, yang menyebabkan silinder berotasi terhadap poros 0 yaitu
gaya gesekan f, dengan lengan momen OS = jari-jari R.
f
mg sin θ
mg cos θ W = mg
θ
Δx = h/sinθ
Δr
Jadi,
Dengan data di atas, g= 10 ms-2 dan h = 5 meter, maka kelajuan silinder pada saat tiba di
dasar bidang adalah :
m2
Persamaan yang dimaksud dalam hal ini adalah persamaan untuk percepatan tetap
yaitu :
m1
m2
Matahari
v = R ω, dan sehingga
5. Pada gambar berikut, roda katrol pejal K berputar melepaskan diri dari lilitan tali,
Tali
Jika massa roda K adalah 500 gram dan percepatan gravitasi, g = 10 ms-2.
Hitunglah tegangan talinya !
PENYELESAIAN :
Roda katrol pejal K dianalogikan alat mainan ”YOYO” (silinder pejal) dengan momen
inersia, I = ½ MR2.
Telah kita ketahui bahwa tegangan tali pada kasus di atas, memiliki persamaan, T = ½
M.a dengan a = 2/3 g (a = percepatan yoyo)
1. Sebuah batu gerinda memiliki massa 5 kg dan jari-jari 10 cm. Saat sebuah
momen gaya tetap dikerjakan, roda gendeng mencapai kecepatan sudut 1300
rpm (rotasi per menit) dalam 20 sekon. Dengan menganggap bahwa roda
gendeng mulai dari keadaan diam dan batu gerinda berbentuk silinder pejal.
Hitunglah :
(a) percepatan sudutnya;
(b) resultan momen gaya yang dikerjakan
(c) sudut putaran yang ditempuh selama 20 sekon.
2. Perhatikan gambar di bawah ini
T2
T1
B
3 kg
Dari gambar di atas diketahui bahwa K adalah roda katrol dan massa beban B
lebih besar dari massa beban A. Apabila percepatan gravitasi, g = 10 ms-2 dan
tegangan talinya T1 = 27 Newton. Hitunglah tegangan tali T2 !
3. Sebuah cincin tipis dengan massa 3 kg dan jari-jari 7 cm berputar
terhadap poros yang melalui pusatnya dan tegak lurus pada bidang licin
dengan 2 putaran/sekon. Jika momen inersia cincin tipis, I = MR2;
Tentukan energi kinetik pada cincin tersebut.
4. Sebuah bola pejal dengan jari-jari 25 mm dan beratnya 2,5 Newton
(g=10 ms-2) bergerak translasi dengan kelajuan linear pada pusatnya
adalah 1,5 ms-1. Bersamaan dengan gerak translasi, bola juga berotasi.
Berapakah total energi kinetiknya ?
5. Pada sebuah roda dengan momen inersia sebesar 7 kg m2 dikerjakan
sebuah torsi konstan sebesar 49 meter.Newton (m N). Tentukan :
0 F
Tentukanlah percepatan linear yang terjadi , dan nyatakan dalam F dan M; Apabila :
(a) gesekan diabaikan
(b) ada gesekan antara silinder dengan lantai.
8. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya momen inersia.
9. Jelaskan pengertian-pengertian di bawah ini :
a. torsi dan lengan torsi
b. momen inersia
c. energi kinetik rotasi
d. meluncur dan menggelinding
e. momentum sudut dan hukum kekekalan momentum sudut
BAB IV KESEIMBANGAN BENDA TEGAR
Suatu benda tegar berada dalam keseimbngan statis bila mula-mula benda dalam keadaan
diam , sehingga memenuhi syarat keseimbangan translasi dan rotasi.
keseimbangan rotasi,
Titik berat atau pusat berat suatu benda adalah titik yang terhadapnya ada gaya-
gaya berat yang bekerja pada semua partikel benda itu sehingga menghasilkan torsi resultan nol.
Dengan demikian, benda yang ditumpu pada titik beratnya akan berada dalam keseimbngan
statis. Adapun pusat benda bisa terdapat di dalam maupun di luar benda. Untuk percepatan
gravitasi diabaikan, titik berat berimpit dengan pusat massa.
dan
Kita ketahui bahwa untuk benda dapat diwakili oleh massa partikel m i, maka wi diganti
dengan mi. Untuk benda berbentuk volum pejal homogen dengan volum partikel Vi, maka wi
diganti Vi. Untuk benda berbentuk luasan (luas bidang) dengan luas partikel A i, wi diganti
dengan Ai. Dan terakhir untuk benda berbentuk kurva dengan panjang li, wi diganti dengan li.
Ada tiga jenis klasifikasi keseimbangan sebuah benda, yaitu : stabil, tak stabil (labil),
netral (indiferen). Sebuah benda yang tepat dalam arah vertikal berada di atas suatu permukaan
akan berada dalam keseimbangan jika titik beratnya di atas dasar penopangnya. Stabilitas
keseimbangan sebuah benda dapat ditingkatkan dengan merendahkan titik beratnya atau dengan
menambah ukuran dasar penopangnya.
B. Kegiatan/Percobaan :
a) Kegiatan-1 : Percobaan keseimbangan benda tegar
Tujuan : Menemukan syarat keseimbangan statis
Alat dan bahan :
Mistar kayu 1 buah dan batu bata atau batako 3 buah
Langkah kerja :
Letakkan mistar di atas tumpukan batako seperti pada gambar di bawah ini.
F F
Gambar-1
Gambar-2
Gambar-3
Apakah kesimpulan dari gambar-3 ?
Gambar-4
Proses penyusunaan yang benar, disusun seperti pada gambar-2 di bawah ini.
Hasil yang diperoleh, seperti yang diharapkan bahwa susunan kayu dalam
keseimbangan.
C
C C
C
A
A
Adakah kaitaan antara gerak titik berat C saat sentuhan dihilangkan dengan jenis
keseimbangan yang dialami benda ? Bagaimana kesimpulan anda dari percobaan
ini ?
C. SOAL DAN PENYELESAIAN
1. Suatu sistem benda pejal homogen diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
t2 =4 cm
z2
z1 y2 t1 = 8 cm
y1
X
0
6 cm
Volume kerucut,
Jadi, tinggi titik berat sistem adalah 4,71 cm dari alas silinder.
2. Batang bersandar pada dinding licin dan bertumpu pada lantai kasar seperti pada
gambar di bawah ini.
12 m
8m
Q
P
Jika panjang PR = 12 m, dan QR = 8 m , hitunglah koefisien gesekan di titik P pada saat
batang tepat akan bergeser !
PENYELESAIAN :
Pada saat tangga tepat akan tergelincir dan sistem masih seimbang berlaku
persamaan :
Dengan µ = koefisien gesekan antara tangga dan lantai; θ = sudut kemiringan tangga
terhadap lantai kasar.
Dari soal di atas, dapat diketahui dan dicari bahwa :
PENYELESAIAN :
600
300
Benda atau beban pada gambar di atas memiliki massa 25 kg dan digantung pada
keadaan diam. Tentukan tegangan-tegangan pada kedua tali penahannya.
PENYELESAIAN :
Amati titik S (titik perpotongan) dan buat sketsa gaya-gaya yang bekerja pada
titik S tersebut.
Pastikan bahwa arah horizontal sebagai sumbu-X dan arah vertikal sebagai
sumbu-Y
Syarat keseimbangan statis benda (dalam hal ini dianggap partikel), ∑Fx=0 dan
∑Fy= 0
Baru anda tentukan tegangan-tegangan dalam tali untuk segera dihitung.
T1 T2
600
30 0
X
S
W = m.g
= 25.10 = 250 N
W
Gambar -35 Gaya-gaya yang bekerja pada S, yaitu gaya berat benda w,
tegangan tali T1 dan tegangan Tali T2
T2y T2
Y
+ Positip untuk
ΘT 1
arah ke kanan
dan atas
T1y
Negatif untuk
arah ke kiri
Θ
dan bawah
Gambar- X 36 komponen-komponen
S T2x
gaya yang T1x bekerja pada titik S
Secara matematis bahwa :
T1x = T1 cos 300 = ½ √3 T1 dan T1y = T1 sin 300 = ½ T1
W
T2x = T2 cos 600 = ½ T2 dan T2y = T2 sin 600 = ½ √3 T2
Dari syarat keseimbangan statis, diperoleh bahwa :
∑Fx = 0
T2x - T1x = 0
T2x = T1x
½ T2 = ½ √3 T1
T2 = √3 T1 .........................(*)
∑Fy = 0
T1y + T2y – W = 0
½ T1 + ½ √3 T2 – 250 = 0..............(**)
½ T1 + ½ √3 (√3 T1) = 250
T1 + 3T1 = 500
4 T1 = 500
T1 = 125 Newton
Substitusikan kembali T1 = 125 Newton
Ke dalam persamaan (*) akan diperoleh T2 yaitu :
T2 = √3 T1 .........................(*)
T2 = 125 √3 Newton
5. Pada sistem keseimbangan benda tegar sebuah beban di gantung seperti pada gambar di
bawah ini
tali
A
C
B engsel
Apabila BC adalah batang homogen yang panjangnya 76 cm, dan massanya 1,5 kg
dan massa beban 2 kg. Tentukan :
a. tegangan tali jika jarak AB = 40 cm .
b. Gaya pada engsel
PENYELESAIAN :
Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada batang , anatara lain :
Q
tali
Poros
T Ty
Θ
P θ
H Tx R
38 38
cm cm
V
+
15 N +
20 N
Dari gambar di atas, gaya yang perlu diuraikan hanya pada tegangan tali, yaitu :
Tx = T cos θ dan Ty = T sin θ
Sudut θ dicari dari gambar bahwa , (AC)2 = (AB)2 + (BC)2
= (40)2 + (76)2
AC = √7376 = 85,88 cm
b. Kita ketahui bahwa gaya pada engsel yang melalui poros P, dapat dihitung dengan syarat
keseimbangan benda bahwa ∑ Fx = 0 (gaya horizontal engsel, H) dan ∑ Fy = 0 (gaya
vertikal engsel, V) :
∑ Fx = 0
+H - Tx = 0 H = 0,88 T = 0,88 (58,5) = 51,48 Newton
H = 51,48 Newton
∑ Fy = 0
+V – 15 + Ty – 20 = 0 V = 35 – 0,47 T = 35 – (0,47).(58,5) = 7,5 N
V = + 7,5 Newton
Tanda positip menyatakan bahwa arah V sesuai dengan pemisalan kita yaitu ke atas.
Adapun gaya pada engsel, Fp dapat dihitung dengan dalil pythagoras bahwa :
P H
300
D. LATIHAN SOAL UJI KOMPETENSI
4 cm
12 cm
4 cm
C
10 cm
Silinder pejal
0
Tentukanlah letak titik berat sistem jika dihitung dari alas silinder (titik nol). Perhatikan
gambar di bawah ini.
BAB V
Anda dapat tulis gaya dari 1 N ke 10 N ke dalam bidang teks ( jangan lupa untuk
tekan “enter”). Ingat bahwa masing-masing gaya harus lebih kecil dibanding penjumlahan dari
dua gaya ! Dimungkinkan untuk bertukar-tukar posisi dari dua kerekan dengan menyeret
mouse. Jajaran genjang dari gaya diarahkan pada puncak kiri dan kanan tersebut (berturut-
turut merah dan biru ) akan digambar/ditarik jika anda memilih pilihan yang sesuai . Pada
tampilan bawah kanan anda dapat membaca sudut dua gaya ini dengan arah vertikal.
Gambar-40 Eksperimen Hukum II Newton, dengan variable yang bisa diubah-ubah massa beban yang
ditarik , massa beban yang menggantung, dan koefisien gesekan
Setelah pengukuran waktu selesai, demikian juga dari nilai-nilai terukur akan ditandai
dengan diagram. Setelah mouse klik pada [atas] tombol " Rekam data" , data akan dicatat
pada daftar [itu]. Satu rangkaian pengukuran dengan parameter yang sama, tidak bisa berisi
lebih dari 10 pengukuran.
Rumus Dasar :
Aplikasi Hukum II Newton :
Kecepatan suatu benda yang bergerak dengan arah gerakan tetap menurut Hukum
Newton pertama ( hukum kelembaman) jika tidak (ada) gaya luar. Keadaan suatu gerak
lingkar berbeda: Dalam hal ini harus ada suatu gaya , yang disebut gaya sentripetal, yang
mana diarahkan pada sumbu rotasi . Ini model yang disederhanakan suatu carousel yang
menampilkan gaya ini.
Jika anda memilih yang kedua dari salah satu empat tombol radio di bagian kanan atas,
panah/garis vektor panah dengan menggunakan gaya akan digambar/ditarik untuk masing-
masing delapan massa bandul: gaya berat/beban akan [jadi] dicat hitam, gaya yang
digunakan oleh tali biru. Penambahan arah panah/garis vektor ini mengakibatkan gaya netto
( merah) serupa dengan yang tersebut dalam arah yang menunjukkan gaya sentripetal.
Sebagai tambahan terhadap simulasi dari carousel ( dengan panah gaya atau tanpa vektor
gaya , program menawarkan suatu (dua dimensi) two-dimensional sket sederhana dari
panah/garis vektor gaya dan nilai-nilai kwantitatip yang penting mengenai gerak melingkar.
Jika anda ingin mengamati persisnya vektor gaya, anda dapat stop perputaran dengan
penggunaan "tombol Pause / Resume" atau dibuat sepuluh kali lebih lambat dengan pilihan
" Slow Motion". Bidang teks membuatnya mungkin untuk bertukar-tukar parameter di dalam
batas tertentu (jangan lupa untuk tekan "enter " )
Catatan: Simulasi mengasumsikan suatu gerak lingkar dengan kecepatan sudut tetap; cara
bekerja untuk massa benda yang dipercepat ; maka ketika dipercepat berturut-turut
diperlambat tidaklah dipertimbangkan dengan seksama. Efek hambatan udara diabaikan.
(lihat gambar di halaman berikutnya).
Program Java Applet ini menunjukkan suatu eksperimen sederhana mengenai gaya
apung di dalam suatu cairan: Suatu benda padat yang menggantung dari neraca pegas terbaca
sepintas berupa suatu cairan dengan cara menyeret mouse). Dalam hal ini gaya yang diukur,
sepadan dengan perbedaan berat/beban dan gaya apung, sehingga berkurang.
Anda dapat merubah ( di dalam batas tertentu) nilai-nilai area dasar yang sebelum
memilih, kepadatan dan tingginya dengan menggunakan bidang teks yang sesuai. Setelah
anda sudah menekan "enter" , program akan menandai nilai-nilai kedalaman yang baru,
menggantikan volume, gaya apung, berat/beban dan mengukur gaya. Suatu percepatan
gravitasi diketahui , g = 9.81 m/s2 .
Jika anda lihat kata-kata " Terlewati maksimum!" (merah), anda harus memilih suatu batas-
ukur yang cukup.
Gambar-42 Gaya Apung di dalam Cairan, perhatikan variable yang kanstan dan berubah
BAB VI RANGKUMAN
Dinamika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari gerak suatu benda dengan
memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut sebagai penyebab gerak (massa benda
tidak bisa diabaikan).
Benda-benda yang dibahas diperlakukan sebagai sebuah partikel tunggal.
Partikel
Percepatan
Gaya
Gaya adalah alat (teknik) yang
menghubungkan lingkungaan dengan
gerak partikel
Gaya muncul dalam hukum-hukum
gerak (percepatan benda yang
Lingkungan mengalami gaya tertentu)
Gaya muncul dalam hukum gaya
(menghitung gaya yang akan bekerja
pada yang berada dalam lingkungan
tertentu)
Gambar –43 Skema untuk hukum gerak dan hukum gaya bersama-sama membentuk
hokum-hukum mekanika (Sumber : Halliday dan Resnick, jilid 1, 1990 hal.106)
Jika dua benda bersentuhan maka akan timbul gaya sentuh yang berarah sejajar dengan
bidang sentuh yang disebut gaya gesekan.
Dimana fs (gaya gesekan statis, Newton), µs (koefisien gesekan statis), N (gaya normal).
Jika pada bidang sentuh ini terjadi pergeseran benda 1 relatif terhadap benda 2 maka gaya
gesekannya adalah gaya gesekan kinetic (fk). Gaya gesekan kinetic dianggap bernilai tetap dan
dinyatakan secara matematis adalah :
Adapun untuk kasus benda meluncur dari keadaan diam menuruni bidang miring dengan
sudut kemiringan θ terhadap garis/bidang horizontal, sehingga berlaku :
Untuk bidang miring licin :a = g sin θ
Untuk bidang miring kasar : a = g (sin θ - µk cos θ)
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding
lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
keduanya, hal ini dikatakan sebagai Hukum Gravitasi Umum Newton. Adapun besar gaya
gravitasi secara matematis, dirumuskan :
………………………………….(1)
Dengan :
F12 = F21 = F = besar gaya tarik antara dua benda (Newton)
G = Tetapan umum gravitasi = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
m1 = massa benda satu (kg)
m2 = massa benda dua (kg)
F12 F21
m2
m1
F12
Gambar-46 Resultan dua vektor gaya
Perioda,
Pertanyaan :
1. Dengan menganggap bahwa bulan berbentuk bola seragam yang jari-jarinya
1,737 x 106 m dan massanya 7,3 x 1022 kg, tentukan percepatan gravitasi di
permukaan bulan !
2. Sebuah mobil sedan bermassa 1,5 ton sedang melewati tikungan jalan pada laju 8,0 m/s.
Apabila jari-jari kelengkungan adalah 12,0 meter dan percepatan gravitasi, g = 10 m/s 2.
Hitunglah koefisien gesekan statis minimum antara ban-ban mobil dengan jalan agar mobil
dapat membelok tanpa slip.
3. Balok A memiliki massa 5 kg dan balok B bermassa 3 kg. Balok B mula-mula diam, dan
selanjutnya bergerak ke bawah akhirnya menyentuh lantai. Setelah selang waktu berapa
sekon, balok B menyentuh lantai ?
Perhatikan gambar -26 di bawah ini.
µk = 0,35 a
B
g = 10 m/s2
30 m
1. Pada bagian silinder berongga yang bermassa 8 kg, memiliki diaameter luar 8 cm daan
diameter dalam 6 cm. Momen inersia terhadap sumbu horizontal lewat melalui pusatnya
adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
4. Benda-benda berikut memiliki massa dan jari-jari yang sama yaitu r. Apabila benda-
benda tersebut berotasi ke bawah menuruni bidang miring, maka yang akan tiba
paling lambat di dasar bidang adalah ....
A. silinder berongga dengan panjang r
B. silinder berongga dengan panjang 2r
C. silinder berongga dengan panjang 4r
D. bola pejal
E. bola berongga
menuruni suatu bidang miring dari ketinggian h, lihat gambar di bawah ini.
h
Modul Pembelajaran Fisika Kelas X/1-Dinamika 63
θ
Apabila percepatan gravitasi adalah g, maka kelajuan bola volley di dasar bidang
adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
6. Momen inersia untuk silinder berongga adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
7. Kecepatan putaran seorang penari ES dapat diubah-ubah dengan cara merentangkan atau
melipat kedua tangannya. Hal ini disebabkan oleh ....
A. momen inersianya tetap
B. momenum sudutnya tetap
C. momen gayanya tetap
D. momen gayanya nol
E. momentumnya nol
A.
B.
C.
E.
9. Sebuah silinder pejal yang berdiameter 10 cm diputar terhadap sumbunya. Jika silinder
memiliki percepatan sudut 30 rad s-2 dan massanya 4 kg, maka momen gaya yang bekerja
pada silinder tersebut adalah ....
A. 0,15 N m
B. 0,30 N m
C. 1,50 N m
D. 3,0 N m
E. 15,0 N m
10. Apabila massa silinder 2,00 kg dan jari-jarinya 0,400, maka kecepatan sudut sebuah
silinder pejal pada dasar bidang miring sehingga silinder dapat menggelinding sampai ke
puncak bidang yang panjangnya 10,0 m dan tingginya 3,00 m adalah ....
A. 32,4 rad/s
B. 28,6 rad/s
C. 21,7 rad/s
D. 15,8 rad/s
E. 9,5 rad/s
11. Seorang penari balet berputar 3 rpm (rotasi per menit) dengan kedua lengannya
direntangkan. Pada saat itu momen inersia penari 8 kg m2 . Kemudian kedua lengan
dirapatkan sehingga momen inersianya menjadi 2 kg m2 . Frekuensi putaran sekarang
menjadi ....
A. 48 rotasi per menit
B. 24 rotasi per menit
C. 16 rotasi per menit
D. 12 rotasi per menit
E. 10 rotasi per menit
12. Sebuah silinder pejal dan sebuah bola pejal berotasi dari ketinggian yang sama pada saat
yang bersamaan pada bidang miring. Perbandingan kecepatan linear silinder dan bola
tersebut ketika sampai di kaki bidang miring adalah ....
A.
B.
C.
E.
13. Momen inersia sebuah kelereng yang memiliki massa 20 gram dan jari-jari 10 mm yang
menggelinding pada bidang datar adalah ....
A. 2,0 x 10-5 kg m2
B. 4,0 x 10-5 kg m2
C. 5,0 x 10-5 kg m2
D. 7,0 x 10-5 kg m2
E. 8,0 x 10-5 kg m2 (*)
14. Dua cakram masing-masing dengan momen inersia 4 kg m2 dan 6 kg m2 dipasang pada satu
poros putar yang sama dan gesekannya dapat diabaikan. Cakram ke-1 berputar dengan
kecepatan 30 π rad s-1 dan cakram ke-2 40 π rad s-1 dengan arah putaran pertama. Jika kedua
cakram kemudian digabung bersama-sama, maka kelajuan sudut keduanya setelah digabung
adalah ....
A. 10 π rad s-1
B. 24 π rad s-1
C. 30 π rad s-1
D. 36 π rad s-1 (*)
E. 40 π rad s-1
15. Sebuah bola pejal (massa m, dan jari-jari r) berada di atas puncak bidang miring. Sesuai
dengan hukum kekekalan energi, besarnya kelajuan ketika bola tersebut meluncur adalah....
A.
B.
C.
D.
E.
16. Pada gambar di bawah ini, C adalah roda katrol dan massa beban B lebih besar dari massa
beban A. Jika percepatan gravitasi, g = 10 ms-2 dan tegangan tali T1 = 24 N, maka tegangan
tali T2 adalah ....
T1 T2
A= 2 kg
A. 20 Newton
B. 22 Newton
C. 24 Newton
D. 26 Newton
E. 28 Newton
17. Sebuah beban yang massanya 40 kg digantungkan dengan tali seperti pada gambar di bawah
ini.
600 300
T1
T2
40 N
A. 400 Newton
450 B. 300 Newton
C. 150 Newton
D. 210 Newton
E. Nol
T
300 N
B
A. A dan B D
B. B dan C
C. A dan D
D. C dan D
E. B, C, dan D
tali
C
B
A
engsel
300 600
T2 T1
Jika sistem dalam keadaan seimbang, maka persamaan gaya pada sumbu y
adalah....
A. T1 √3 + T2 = 2 W
B. T1 + √3T2 = 2 W
C. T1 √3 + T2 √3 = W
D. T1 + T2 = 2 W
E. T1 + T2 = √3 W
23. Benda X digantung dengan dua utas tali seperti tampak pada gambar
berikut ini.
β
α
T2
T1
A. stabil
B. labil
C. netral
D. rotasi
E. translasi
3m 2m
B
A z
15 kg
Jika z adalah titik berat batang AB, maka massa batang AB adalah ....
A. 5 kg
B. 15 kg
Tangga homogen
Dinding
licin
Lantai kasar
Jika pada tangga tidak diberi beban, maka koefisien gesekan statis antara tangga dan lantai pada
saat tangga tepat akan tergelincir dapat dihitung dengan menggunakan persamaan ....
A.
B.
C.
D. (*)
E.
5m 5m
2N 8N
Besar dan letak titik tangkap resultan ketiga gaya tersebut adalah ....
A. 5 N dan 2 m di kanan A
B. 5 N dan 2 m di kiri A (*)
C. 5 N dan tepat di A
D. 5 N dan 12 m di kanan A
E. 5 N dan 12 m di kiri A
(Ebtanas 1997)
3h
Z0
II
Z1
I h
Jika Z0 adalah titik berat benda dan Z1 titik berat benda I, maka jarak Z0
Z1 adalah ....
A. 0,3 h
B. 0,6 h
C. 0,9 h
D. 1,0 h
E. 1,3 h
30. Suatu benda tegar dikatakan memenuhi kesetimbangan mekanik untuk gerak translasi
apabila memenuhi syarat bahwa ....
A.
B.
C.
D.
E.
4m
B
3m
.
3. Sebuah bola pejal memiliki massa 4 kg menggelinding di atas bidang miring kasar yang
membentuk sudut kemiringan 300 seperti gambar di bawah ini.
300
Q
Bila bola dilepas di P tanpa kecepatan awal, dan jari- jari bola 5 cm dan
jarak PQ = 8 m, Hitunglah :
a. Energi kinetik total saat ada di titik Q
b. Momen gaya pada bola.
4. Sebuah roda memiliki massa 12 kg (g = 10 ms-2) dan jari-jari 1 m bertumpu di lantai dan
bersandar pada anak tangga yang tingginya 0,35 m dari lantai, perhatikan gambar di bawah
ini.
1 m X/1-Dinamika
Modul Pembelajaran Fisika Kelas 73
0,35
m
Berapa nilai minimum gaya horizontal F yang cukup untuk mengangkat roda dari atas
lantai ?
5. Rancanglah sebuah percobaan untuk menentukan letak titik beraat benda yang bentuk
bendanya tidak teratur.
6. Batang bersandar pada dinding licin dan bertumpu pada lantai kasar seperti pada gambar
di bawah ini.
5m
4
m
B
A
1,0 m
0,5 m
C
1,0 m 1,5 m
A B
0,5 m
12 cm
P a
4 cm 4 cm
12 cm
Kedua papan tersebut terbuat dari bahan yang sama. Agar titik berat
gabungannya persis pada titik P, tentukanlah panjang sisi a.
DAFTAR PUSTAKA
1. Naskah Akademik Standar Diklat Berjenjang Jurusan Fisika PPPG IPA. Bandung : 2006
2. Departemen Pendidikan Nasional. Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata
Pelajaran Fisika SMA dan MA. Jakarta : 2004
3. http://www.dikdasmen.depdiknas.go.id/
7. Serway,RA.1986.Physics for Scientist and Engineers with Modern Physics, New York :
Saunders College Publishing
9. Tipler,P.A., 1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid 1 (terjemahan), Jakarta : Penerbit
Erlangga.
13. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Soal-soal Evaluasi Belajar Tahap Akhir
Nasional (Ebtanas) Tahun 1986 sampai dengan 1998.
14. http://www.walter-fendt.de