1. Kompetensi Dasar
3.5 Menginterpretasikan hukum-hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda
2. Indikator
Membedakan koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis
Menganalisis gerak benda pada bidang miring dibawah pengaruh gaya gesekan
Menyatakan Hukum Newton tentang gravitasi, sebagai gaya medan yang berhubungan
dengan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya
Menerapkan hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet
Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan
Menganalisis gerak di bawah pengaruh gaya pegas
3. Teori Singkat
Dinamika adalah bagian dari mekanika yang mempelajari gerak suatu benda dengan
memandang gaya yang bekerja pada benda tersebut sebagai penyebab gerak (massa benda tidak
bisa diabaikan).
Benda-benda yang dibahas diperlakukan sebagai sebuah partikel tunggal.
Partikel
Percepatan
Gaya
Gaya adalah alat (teknik) yang
menghubungkan lingkungaan dengan
gerak partikel
Gaya muncul dalam hokum-hukum
gerak (percepatan benda yang
Lingkungan mengalami gaya tertentu)
Gaya muncul dalam hokum gaya
(menghitung gaya yang akan bekerja
pada yang berada dalam lingkungan
tertentu)
Skema -1.1 Hukum gerak dan hukum gaya bersama-sama membentuk hokum-hukum
mekanika (Sumber : Halliday dan Resnick, jilid 1, 1990 hal.106)
Jika dua benda bersentuhan maka akan timbul gaya sentuh yang berarah sejajar dengan
bidang sentuh yang disebut gaya gesekan.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 1
Jika pada bidang sentuh itu tidak terjadi pergerakan benda 1 relatif terhadap benda 2, maka gaya
gesekannya adalah gaya gesekan statis (fs ). Gaya gesekan statis dapat bernilai 0 sampai mencapai
maksimumnya yaitu µs.N. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut :
Dimana fs (gaya gesekan statis, Newton), µs (koefisien gesekan statis), N (gaya normal).
Jika pada bidang sentuh ini terjadi pergeseran benda 1 relatif terhadap benda 2 maka gaya
gesekannya adalah gaya gesekan kinetic (fk). Gaya gesekan kinetic dianggap bernilai tetap dan
dinyatakan secara matematis adalah :
Adapun untuk kasus benda meluncur dari keadaan diam menuruni bidang miring dengan
sudut kemiringan θ terhadap garis/bidang horizontal, sehingga berlaku :
Untuk bidang miring licin :a = g sin θ
Untuk bidang miring kasar : a = g (sin θ - µk cos θ)
Friksi
Bengkak mikroskopik pada [atas] permukaan menyebabkan friksi. Ketika dua permukaan
menghubungi satu sama lain, bengkak kecil pada [atas] masing-masing [menyangkut] permukaan
[tuju/ cenderung] untuk menumbuk satu sama lain, mencegah permukaan dari ber/gerakkan masa
lampau satu sama lain dengan lembut. Suatu pelumas efektif membentuk suatu lapisan antar[a] dua
permukaan yang mencegah bengkak pada [atas] permukaan dari menghubungi satu sama lain;
sebagai hasilnya permukaan pindah;gerakkan masa lampau satu sama lain dengan mudah.
4. Kegiatan/Percobaan
Alternatif-1
Kegiatan -1
Judul : Koefisien gesekan statis
Tujuan : Mengukur koefisien gesekan statis dengan teknik bidang miring
antara uang logam dan permukaan buku
Langkah Kegiatan :
LKS Fisika/Dinamika/X-1 2
1. Letakkan buku LKS Fisika di atas meja dimana buku tersebut dalam posisi miring.
Selanjutnya letakkan uang logam Rp 500 atau Rp 1000 di atas buku itu. Perhatikan
skema gambar -1.2 di bawah ini.
Uang logam
BUKU
5. Cobalah anda ulangi lagi langkah kegiatan 1 sampai dengan 4 sebanyak lima kali.
Kemudian, hitunglah nilai rata-rata µs
6. Anda ingin mencoba lagi ? Cobalah dengan jumlah kepingan uang logam sebanyak 2
atau 3 buah yang ditumpuk jadi satu, lakukan langkah-langkah seperti di atas.
Bagaimana hasilnya ? Jika hasilnya sama, mengapa terjadi demikian ?
Alternatif-2
Kegiatan -1
Judul : Koefisien gesekan statis dan gesekan kinetis
Tujuan : Menganalisa secara fisika matematik koefisien gesekan statis dan
kinetis
Alat dan Bahan : tidak diperlukan
Langkah Kegiatan :
Kita akan mencoba membuktikan koefisien gesekan statis, dan koefisien
gesekan kinetis, , dengan analisa fismat.
1. Gambarlah sketsa kondisi permasalahan kegiatan ini. Kenalilah satu benda atau
system di mana anda akan menggunakan Hukum I Newton (ΣF=0, Hukum
Kelembaman) dan Hukum II Newton (F = m.a).
N
θ
mg
LKS Fisika/Dinamika/X-1 3
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………
3. Pada gambar -1.3a ada tiga gaya yang bekerja pada benda atau balok , yaitu :
………………………………………….
………………………………………….
………………………………………….
f
?
? θ
mg
9. Selanjutnya sudut kemiringan diperkecil sampai teramati oleh anda bahwa benda
bergerak dengan kelajuan tetap.
10. Dengan cara yang sama, coba anda buktikan bahwa koefisien gesekan kinetic, µk ,
dapat dinyatakan sebagai :
LKS Fisika/Dinamika/X-1 4
Keterangan :
θk adalah sudut kemiringan bidang terhadap bidang horizontal saat benda
bergerak dengan kecepatan tetap.
11. Kemudian, sebagai informasi bahwa dari suatu percobaan diperoleh
bahwa θs = 370 dan θk = 250, maka :
Koefisien gesekan statisnya, µs = 0,62
Koefisien gesekan kinetisnya, µk = 0,47
Alternatif-3
Kegiatan -1
Judul : Mengukur koefisien gesekan statis
Tujuan : Mengukur koefisien gesekan statis melalui percobaan
Langkah kegiatan :
1. Rancanglah alat dan bahan yang ada seperti pada gambar-1.4 di bawah ini.
P
Gambar-1.4 Mengukur koefisien gesekan statis
melalui percobaan
2. Kita ketahui bahwa massa benda yang menggantung sama dengan total massa
benda bertumpuk pada bidang mendatar dikalikan dengaan koefisien gesekan
statis antara benda yang bawah dengan bidang mendatar, secara matematis
dapat dinyatakan :
LKS Fisika/Dinamika/X-1 5
4. Apabila sulit dicapai keseimbangan, aturlah sedemikian rupa agar koin pada P
dapat dicegah untuk bisa bergerak ke bawah.
5. Selanjutnya, tambahkan koin P sehingga tepat menggerakkan system.
Tambahan koin tersebut adalah………………..gram
6. Apabila langkah ke-5 dicapai, maka koefisien gesekan statis dapat dihitung
dengan menggunakan rumus:
100 N
Pembahasan :
Langkah-1, anda buat diagram bebas untuk lemari yang ditunjukkan pada gambar -1.6 di
bawah ini.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 6
Y
⊕
N
P
⊕
f ges
mg = 700 N
Gambar-1.6 Diagram benda bebas untuk lemari
Langkah-2, hitunglah dahulu gaya normal N. Dikarenakan lemari hanya bergerak terhadap
sumbu-x, sehingga : ΣFy = 0
ΣFy = 0
+ N – mg = 0
N = mg = 700 Newton
Langkah-3, tinjaulah lemari tepat akan bergerak (yang berarti lemari belum bergerak).
Gaya gesekannya merupakan gaya gesekan statis maksimum, f s, maks..
Dalam hal ini berlaku :
ΣFx = 0
+P – f s,maks = 0
atau f s,maks = P
µs.N = P
µs. = P/N = 150/700 = 0,21
LKS Fisika/Dinamika/X-1 7
a
A
µk = 0,35 a
B
g = 10 m/s2
30 m
Balok A memiliki massa 5 kg dan balok B bermassa 3 kg. Balok B mula-mula diam, dan
selanjutnya bergerak ke bawah akhirnya menyentuh lantai. Setelah selang waktu berapa
sekon, balok B menyentuh lantai ?
Pembahasan :
Dari soal diketahui bahwa, mA = 5 kg; mB = 3 kg; µk = 0,35 dan g = 10 m/s2.
Tinjauan teoritis ;
Untuk system dua benda katakanlah benda A dan benda B yang dihubungkan dengan seutas
tali melalui sebuah katrol (seperti pada gambar-1.7), maka berlaku rumus berikut ini :
Untuk bidang mendatar kasar dengan koefisien gesekan kinetic, µk, berlaku :
…………………….(2)
Dengan catatan bahwa katrol licin sempurna atau katrol tidak mengalami
gerak rotasi.
Jadi, untuk menyelesaikan soal di atas, kita dapat menggunakan rumus (2), yaitu ;
Selanjutnya, tinjau benda B dengan percepatan, a = 2,4 m/s2 mulai dari keadaan diam, yaitu
ketika v0 = 0 sampai menyentuh lantai, x = s = h = 30 meter.
x = v0.t + ½.a.t2
t2 = 30/1,2 = 25
t = √25 = 5 sekon
Jadi, Setelah selang waktu 5 sekon, balok B, baru menyentuh lantai.
3. Sebuah balok meluncur menuruni bidang miring yang memiliki sudut kemiringan,
θ = 300 terhadap lantai, lihat gambar-1.8 di bawah ini.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 8
L = 2,5 m
LKS Fisika/Dinamika/X-1 9
, dimana r = jari-jari (m), g = percepatan gravitasi, v = batas kelajuan
kendaraan tanpa slip (m/s), µs = koefisien gesekan statis.
Radius belokan (jari-jari belokan), r = 12,0 meter; batas kelajuan tanpa slip, v = 8,0
m/s ; percepatan gravitasi, g = 10 m/s2.
Jadi, dari persamaan di atas diperoleh bahwa,
SOAL-SOAL LATIHAN :
1. Sebuah balok memiliki massa 40 kg, mula-mula diam di atas lantai horizontal kasar,
dengan koefisien gesekan adalah 0,15 dan 0,45.
Gambar – 1.10
Selanjutnya balok itu didorong
dengan gaya Q yang arahnya
seperti pada gambar di atas. Bila sin θ = 0,6 dan cos θ = 0,8 , Hitunglah gaya gesekan dan
percepatan yang dialami balok, jika :
a. Q = 100 Newton
b. Q = 300 Newton
c. Q = 500 Newton
2. Sebuah peti massanya 8 kg dalam posisi diam di puncak bidang miring kasar yang
sudut kemiringannya 300 terhadap arah horizontal. Perhatikan gambar di bawah ini.
L=6m
θ = 300
Gambar – 1.11
Apabila balok dibiarkan bebas, maka balok akan meluncur menuruni bidang,
menempuh jarak 6 meter. Jika percepatan gravitasi, g = 10 m/s2.
Tentukan :
a. komponen-komponen gaya yang bekerja pada system
b. percepatan balok
c. koefisien gesekan kinetis antara bidang dan balok
d. gaya gesekan yang bekerja pada balok.
3. Hampir dipastikan bahwa tidak setiap jalan kondisinya mulus, kadang berlubang, menikung,
terlalu sempit, dan sebaginya. Katakanlah ada suatu daerah dimana memiliki tikungan pada
sebuah jalan dengan jari-jari kelengkungan 70 meter. Jalan itu dicoba dimiringkan agar tanpa
gesekan pun mobil selalu dapat membelok tanpa slip pada kelajuan 20 m/s. Dengan g = 10
m/s2, pada sudut berapakah jalan itu harus dimiringkan tanpa slip ?
DINAMIKA
LKS Fisika/Dinamika/X-1 10
1. Kompetensi Dasar
3.5 Menginterpretasikan hukum-hukum Newton dan penerapannya pada gerak benda
2. Indikator
Menyatakan Hukum Newton tentang gravitasi, sebagai gaya medan yang berhubungan
dengan gaya antara dua benda bermassa dan penerapannya
Menerapkan hukum-hukum Newton tentang gerak dan gravitasi pada gerak planet
Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan
Menganalisis gerak di bawah pengaruh gaya pegas
3. Teori Singkat
Gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang besarnya berbanding
lurus dengan massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara
keduanya, hal ini dikatakan sebagai Hukum Gravitasi Umum Newton. Adapun besar gaya
gravitasi secara matematis, dirumuskan :
………………………………….(1)
Dengan :
F12 = F21 = F = besar gaya tarik antara dua benda (Newton)
G = Tetapan umum gravitasi = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2
m1 = massa benda satu (kg)
m2 = massa benda dua (kg)
r = jarak antara dua benda (meter, m).
F12 F21
Gambar – 1.12
Gaya sentripetal diperlukan dalam gerak melingkar beraturan, yaitu :
………………………………………………………..(2)
Kuat medan gravitasi atau percepatan gravitasi adalah gaya gravitasi per satuan massa yang dialami
oleh sebuah benda. Satuan percepatan gravitasi adalah N/kg atau m/s2., secara matematis
dirumuskan :
………………………………………………… (3)
Dimana M = massa benda yang menghasilkan percepatan gravitasi; r = jarak titik ke pusat benda M.
Percepatan dan gaya merupakan besaran vector sehingga resultannya harus dijumlahkan secara
vector.
Resultan gaya gravitasi suatu benda yang bekerja dua buah gaya gravitasi atau lebih, maka
resultan kedua gaya secara vector :
………………………………………(4)
Besar resultan gaya gravitasi untuk kasus dua vector gaya gravitasi yang membentuk sudut
θ, perhatikan skema di bawah ini
LKS Fisika/Dinamika/X-1 11
m3
F13
F
θ
m2
m1
F12
Gambar-1.13 Resultan dua vektor gaya
…………………………(5)
4. Kegiatan/Percobaan
Alternatif-1
Kegiatan -1
Judul : Grafik mengenai bumi dan bulan
Tujuan : Menganalisa gaya gravitasi pada benda di bumi dan bulan melalui
gambar
Langkah kegiatan :
Dikarenakan massa Bulan lebih kecil dibandingkan massa Bumi, berat dari suatu benda di
atas permukaan Bulan hanya 1/6 berat obyek benda pada permukaan Bumi. Grafik ini
menunjukkan bagaimana banyaknya benda yang seimbang dari w di atas bumi akan
seimbang pada titik-titik berbeda antara bumi dan Bulan. Karena bumi dan Bulan bergerak
dalam arah kebalikan, ada suatu titik, sekitar 346.000 km ( 215,000 mil) dari Bumi, jika di
balik gaya gravitasi dan berat benda akan nol.
1. Amati data mengenai
Berat benda W pada permukaan bumi, sejauh 6.400 km dari pusat bumi. gravitasi pada bumi
dan bulan
Alternatif-2
Kegiatan -1
Judul : Gaya sentripetal
LKS Fisika/Dinamika/X-1 13
Tujuan : Menganalisa gaya sentripetal
Langkah kegiatan :
Ketika suatu peluru/bola diputar di suatu lingkaran, sedang mempercepat dalam
batin. Percepatan ini disebabkan oleh suatu gerak menuju pusat, atau , gaya yang ada
dipengaruhi oleh tegangan dawai/tali itu.
Gaya yang diperlukan sama dengan mv2/r, di mana m = massa dari peluru/bola, v
kecepaatannya ( arah dan besar kecepatan), dan r jaraknya dari pusat revolusi
1. Orbit bulan dapat dianggap sebagai lingkaran, tentukan percepatan sentripetal bulan !
2. Dari gambar – 1.15 di atas, berapakah gaya sentripetal yang menjaga bulan tetap pada
orbitnya ?
Alternatif-3
Kegiatan - 2
Judul : Gaya gravitasi
LKS Fisika/Dinamika/X-1 14
Tujuan : Menganalisa peristiwa sains fisika melalui gambar
Langkah kegiatan :
1. Beri penjelasan dari gambar di bawah ini : mengenai gaya gravitasi
2. Tuliskan pada kolom sebelah kanan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dari gambar di
sebelah kiri.
Peristiwa sains Deskripsikan fenomena apa yang
terjadi ?
Gambar-1
Gambar-2
Peristiwa sains Deskripsikan fenomena apa yang
terjadi ?
Gambar-3
LKS Fisika/Dinamika/X-1 15
Gambar-4
Gambar-5
Peristiwa sains Deskripsikan fenomena apa yang
terjadi ?
Gambar-6
Peristiwa sains
Gambar -7 sistem relay pada satelite
LKS Fisika/Dinamika/X-1 16
Deskripsikan fenomena apa yang terjadi ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Peristiwa sains
LKS Fisika/Dinamika/X-1 17
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………..
Alternatif-1
Kegiatan -3
Judul : Bagaimana menghitung massa Bumi, Matahari, dan Bulan ?
Tujuan : Menghitung besarnya massa Bumi, Matahari, dan Bulan
Langkah kegiatan :
Jika kita berfikir pendek, mungkin akan ada ungkapan bagaimana kita bisa
mengukur massa bumi yang begitu besarnya, berapa besar neraca yang diperlukan untuk
bisa ditimbang ? Bagaimana dengan mengukur massa matahari yang jauh lebih besar ? lalu
siapa yang mampu menimbang, dan seterusnya.
Ungkapan di atas mungkin saja muncul bagi orang yang belum tahu konsep gaya
gravitasi, dan itu wajar saja. Kita akan mencoba bagaimana konsep gaya gravitasi bisa
menjawab terhadap persoalan di atas.
1. Perhatikan gambar di bawah ini. Anda perhatikan bahwa bumi (earth) yang ada tanda arah
panah menunjukkan berotasi pada sumbunya, di samping kanan adalah bulan, matahari
terlihat lebih kecil di ujung kiri atas karena penglihatan kita difokuskan pada bumi dan
bulan.
i
matahar
Bulan (moon)
3. Untuk menentukan massa Matahari, bumi, dan bulan diperlukan data-data seperti radius
(jari-jari), tetapan umum gravitasi, periode revolusi bumi, jarak bumi- matahari , percepatan
gravitasi bumi, dan persamaan fisika (persamaan gaya gravitasi , hubungan berat dan massa,
dan gaya sentripetal).
BUMI
LKS Fisika/Dinamika/X-1 18
4. Kita menerapkan hukum gravitasi Newton dan hukum II Newton untuk menghitung massa
bumi.
5. Cobalah anda hitung besarnya massa bumi dulu.
Bumi dianggap berbentuk bola padat dengan radius rata-rata 6370 km. Percepatan
gravitasinya, g = 9,80 m/s2, dan tetapan umum gravitasi,
G = 6,67 x 10 -11 Nm2kg-2.
6. Misalkan massa bumi M dan massa benda dipermukaan bumi m, maka berat benda tidak
lain adalah ……………………………………………………..
7. Sesuai dengan rumus hubungan berat, massa, dan percepatan gravitasi, maka :
W = ……………………………………..(1 a)
8. Dari persamaan-1 (lihat di teori singkat) , , dengan F = W (berat benda), m1 =
m (massa benda), m2 = M (massa bumi), dan r = jarak antara benda dan jari-jari bumi,
maka :
W = ……………………………………..(1 b)
9. Dari persamaan (1 a) dan (1 b), diperoleh bahwa :
M = …………………………………….
= ………………………………………
10. Jadi, dari data-data yang ada pada langkah- 4 yang anda gunakan akan diperoleh harga M
yang merupakan massa Bumi.
Dengan demikian massa bumi adalah……………………………………kg.
MATAHARI (SUN)
1. Dalam menghitung massa matahari, kita menerapkan hukum gravitasi Newton dan gaya
sentripetal yang diperlukan dalam gerak melingkar beraturan.
2. Pada gambar-1.17 di bawah ini ditunjukkan orbit bumi mengitari matahari.
3. Jika kita anggap orbit bumi mengitari matahari berbentuk lingkaran maka yang bertindak
sebagai gaya sentripetal (Fs) adalah gaya tarik matahari pada bumi (F).
Untuk menganalisa hal ini perhatikan skema gambar-1.18 di bawah ini.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 19
Orbit bumi
Mengelilingi
matahari Bumi
F
m
Matahari
Gambar-1.18 Gaya sentripetal adalah gaya gaya tarik matahari pada bumi (F)
BULAN
1. Bulan merupakan satelit dari bumi. Bumi dan bulan tarik-menarik dengan gaya
gravitasi. Gaya tarik bumi pada bulan lebih besar daripada gaya tarik Bulan
pada Bumi karena massa Bumi lebih besar daripada massa Bulan.
2. Bulan dianggap berbentuk bola padat dengan radius rata-rata, r = 1,7 x 106 m.
Jika percepatan gravitasi rata-rata dipermukaan bulan adalah 1,63 m/s2 atau
(= 1/6 percepatan gravitasi bumi).
3. Dengan langkah yang mirip dengan penentuan massa Bumi dan Matahari
seperti di atas, maka massa bulan dapat dihitung, yaitu
Massa bulan, Mb = ………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..kg.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 20
PLANET MARS
Jadi, jari-jari orbit satelit pada planet Mars adalah 310,72 km.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 21
5. Perhatikan gambar Bumi, satelit, dan matahari di bawah ini.
Perhatikan sebuah satelit yang sedang mengorbit bumi. Apabila ada dua buah satelit
buatan, satelit-A dengan jarak 400 km dan satelit-B dengan jarak 600 km di atas
permukaan bumi.
Dari kedua satelit tersebut, tentukan :
a. satelit mana yang memiliki periode lebih lama ?
b. satelit mana yang bergerak dengan kelajuan lebih tinggi ?
6. Gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda di dekat permuaan bumi sebanding dengan
massa benda. Mengapa benda yang berat tidak jatuh lebih cepat dibandingkan benda yang
lebih ringan ?
7.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 22
1. Koefisien gesekan statis antara peti dengan lantai kasar pada “bak mobil” sebesar
0,45. Besar percepatan maksimum yang masih boleh di miliki bak mobil tersebut agar
lemari tetap diam terhadap bak mobil adalah ….
A. 10 m/s2
B. 4,5 m/s2
C. 1,5 m/s2
D. 0,45 m/s2
E. nol
2. Benda dengan massa 10 kg berada pada bidang datar yang kasar (µs = 0,40;
µk = 0,35)Jika benda diberi gaya horizontal yan tetap sebesar 30 N, percepatan
gravitasinya, g = 10 m/s2, besarnya gaya gesekan yang bekerja pada benda tersebut
adalah ….
A. 40 N D. 25 N
B. 35 N E. 20 N
C. 30 N
3. Jika balok m = 1,5 √2 kg diberi gaya F yang membentuk sudut 450 terhadap lantai kasar, maka
balok bergerak dengan percepatan tetap 4/3 m/s2 dan g = 10 m/s2. Maka koefisien gesekan balok
dan lantai adalah ….
F = 10
N
θ=
450
fk m
A. ½ √2 D. 1/3
B. 3/10 E. -1/5
C. -1/2
4. Sebuah Bus sedang bergerak pada jalan lurus mendatar dengan kecepatan v. Jika
koefisien gesekan antara ban dan jalan adalah µ, maka jarak terpendek di mana Bus
dapat dihentikan adalah ….
A.
B.
C.
D.
E.
5. Sebuah balok meluncur dengan kecepatan 4 m/s pada permukaan bidang datar yang
permukaannya kasar dengan koefisien gesekan kinetis, µk = 0,4. Jika massa benda 2 kg
dan g = 10 m/s2, maka benda akan berhenti setelah menempuh jarak ….
A. 3,0 m
B. 2,5 m
C. 2,0 m
D. 1,5 m
E. 1,0 m
6. Pada gambar berikut massa katrol diabaikan. Massa balok pada bidang datar 6 kg dan
massa benda yang digantungkan 3 kg. Maka nilai tegangan tali T adalah ….
LKS Fisika/Dinamika/X-1 23
T
6 kg
T
µk = 1/3
g = 10 m/s2 3 kg
A. 34 Newton
B. 27 Newton
C. 20 Newton
D. 14 Newton
E. 6 Newton
7. Bila benda 1 kg ditarik dengan gaya 1 Newton pada bidang datar dengan koefisien
gesekan kinetis ¼, maka besar percepatan benda, jika g = 10 m/s2 adalah ….
A. 43 m/s2
B. 10 m/s2
C. 7,5 m/s2
D. 2,5 m/s2
E. 5 m/s2
8. Sebuah balok kayu meluncur pada suatu bidang miring dengan kecepatan konstan,
artinya bahwa….
A. Beraat dari balok kayu harus sama dengan gaya gesekan
B. Komponen berat dari balok kayu yang sejajar bidang miring harus sama dengan gaya
gesekan
C. Komponen berat dari balok kayu yang sejajar bidang miring harus lebih kecil dari gaya
geseknya
D. Komponen berat dari balok kayu yang sejajr bidang miring harus lebih besar dari gaya
geseknya
E. Bidang itu merupakan bidang licin sempurna.
9. Sebuah kotak massanya 10 kg, mula-mula diam, kemudian bergerak menuruni bidang miring
yang panjangnya 10 m. Jika sudut kemiringan bidang tersebut dengan arah mendatar 300, g = 9,8
m/s2 dan bidang licin maka laju kotak saat tiba di bawah adalah ….
A. 4,43 m/s
B. 44,3 m/s
C. 26,3 m/s
D. 7 m/s
E. 9,9 m/s
(UMPTN 1991)
10.
LKS Fisika/Dinamika/X-1 24