Anda di halaman 1dari 22

Type equation here.

Bab

GESEKAN (FRICTION)

Pokok Bahasan :
Pengertian Gaya Gesekan
Koefisien Gesekan Statis dan Kinetis
Penerapan Gaya Gesekan Dalam Kehidupan Sehari-hari

Standar
Kompetensi

Mempelajari gaya gesekan, Koefisien gesekan statis dan kinetis, serta


penerapan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi
Dasar

1. Mempelajari gaya gesekan


2. Mempelajari koefisien gesekan statis dan kinetis
3. Mempelajaripenerapan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Indikator

1. Memahami definisi gaya gesekan


2. Memahami koefisian gesekan statis dan kinetis

Type equation here.

3. Memahami penerapan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan
Pembelajaran

Setelah pembelajaran mahasiswa di harapkan dapat :


1. Memahami definisi gaya gesekan
2. Memahami koefisian gesekan statis dan kinetis
3. Memahami penerapan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari

Materi
Perkuliahan

Jika Anda mendorong sebuah kotak


besar (gambar 1.1) dengan gaya kecil, maka
kotak tersebut dapat dipastikan tidak akan
bergerak

(bergeser).Sama

halnya

jika

Andamengelindingkansebuah bola di lapangan


rumput, maka setelahmenempuh jarak tertentu
bola tersebut pasti berhenti. Mengapa halhaltersebut

dapat

terjadi?

Apa

yang

menyebabkan kotak sulit di gerakkandan bola


berhenti setelah menempuh jarak tertentu ?.

Gambar 1.1
Seseorang mendorong
kotak besar diatas
lantai

Type equation here.

Melalui tulisan ini kita akanmembahas bagaimana gerakan sebuah


benda yang dipengaruhi oleh gaya gesekan.

1.1

Pengertian Gaya Gesekan


Gesekan ada diantara dua permukaan benda padat, karena

permukaan yang paling licin pun sebenarnya sangat kasar dalam skala
mikroskopis (gambar 1.2).

Ketika anda meluncurkan sebuah kotak besar diatas permukaan


lantai, tonjolan-tonjolan mikroskopis yang terletak di antara kotak
dengan lantai akan menghambat pergerakan kotak tersebut. Pada
tingkat atomik, sebuah tonjolan pada permukaan kotak menyebabkan
atom-atom menjadi sangat dekat dengan atom-atom pada permukaan
lantai sehingga gaya-gaya listrik diantara atom dapat membentuk
ikatan-ikatan

kimia,

sebagai

penyatu

kecil

diantara

kedua

permukaan.Peluncuran sebuah benda yang melintasi suatu permukaan


sering

kali

tersentak-sentak

karena

adanya

pembentukan

dan

pelepasan ikatan-ikatan ini.


Gaya yang melawan gaya yang Anda berikan ke kotak atau
gayayang menghentikan gerak bola dikenal sebagai gaya gesekan (f).
Gaya gesekan merupakan gaya yang bekerja antara dua permukaan
benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesekan berlawanan arah
dengan kecenderungan arah gerak benda.

Type equation here.

Gaya gesekan timbul karena tidak licinnya permukaan bidang


singgung antara dua permukaan benda lain. Karena tidak adanya
permukaan benda yang licin sempurna walaupun tampak rata, maka
menyebabkan satu permukaan benda sukar meluncur di atas permukaan
benda lain. Gesekan bertambah dengan makin besarnya tekanan di kedua
permukaan itu.Berarti semakin berat bendanya semakin sulit benda itu
meluncur pada permukaan.
Untuk benda yang bergerak di udara, gaya geseknya bergantung
pada luas permukaan benda yang bersentuhan dengan udara. Makin besar
luasbidang sentuh, makin besar ga ya gesek udara pada benda tersebut
sedangkan untuk benda padat yang bergerak di atas benda padat, gaya
geseknya tidak tergantung luas bidang sentuhnya.

1.2 Koefisien Gesekan


Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan
statis dan gaya gesekan kinetis. Kita akan meninjau gaya gesekan statis
terlebih dahulu. Kita mungkin menduga bahwa gesekan statis sebanding
dengan luas bidang kontak antara kedua permukaan (gambar 1.1). Namun,
secara eksperimen telah ditunjukkan bahwa, dengan pendekatan yang
baik, gaya ini tidak bergantung pada luas bidang kontak dan hanya
sebanding dengan gaya normal yang dikerjakan oleh salah satu
permukaan pada permukaan lainnya.
Misalnya sebuah balok kayu yang terletak diatas papan tripleks
ketika ditarik tidak langsung bergerak. Hal tersebut berarti selama
balok kayu ditarik dengan suatu gaya pada bidang singgung balok kayu,

Type equation here.

timbul gaya gesekan yang disebut gaya gesekan statis yang diberi
lambang s seperti tampak pada gambar 1.3.

Gambar 1.3 Gaya Gesekan Statis yang bekerja pada balok kayu
Gaya gesekan statis (fs) adalah gaya gesekan yangbekerja pada
benda selama benda tersebut masih diam. Menurut hukum I Newton,
selama benda masih diam berarti resultan gaya yang bekerja pada benda
tersebut adalah nol. Jadi, selama benda masih diam gaya gesekan statis
selalu sama dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara
matematis dapat ditulis sebagai berikut.

f s= s x N
Keterangan:

(1.1)
fs
s

= Gaya gesekan statis

= Koefisien gesekan statis

N = Gaya normal
Selama benda belum bergerak pada saat benda ditarik oleh gaya
F pada persamaan 1.1 di atas, maka besar gaya gesekan akan terus
bertambah dan gaya gesekan statis mencapai nilai maksimum pada saat
benda tepat akan bergerak. Gaya gesekan pada saat benda tepat akan
bergerak disebut gaya gesekan statis maksimum yang diberi lambang
fs(max) yang besarnya dapat dinyatakan dengan persamaan:

Type equation here.

(1.2)

f s (max)= s x N

Bagaimanakah jika benda dalam keadaan bergerak apakah juga


terdapat gaya gesekan?
Contoh benda yang dilempar pada suatu bidang ternyata benda
yang semula bergerak akhirnya berhenti. Hal tersebut berarti selama
benda bergerak juga timbul gaya gesekan dan gaya gesekan yang timbul
dinamakan gaya gesekan kinetis yang diberi lambang fk dan dapat
dinyatakan dengan persamaan:

f k =k x N

Keterangan:

(1.3)
fk
k

= Gaya gesekan kinetis

= Koefisien gesekan kinetis

N = Gaya normal

Berdasarkan uraian di atas diperoleh pengertian bahwa koefisien


gesekan kinetis adalah koefisien gesekan yang timbul selama benda
bergerak. Secara eksperimen, ditemukan bahwa:
1.

lebih kecil dari pada

2.

bergantung pada kelajuan relatif permukaan, tetapi untuk

(tabel 1.1)

kelajuan dengan kisaran 1 cm/s sampai beberapa meter per sekon,

hampir konstan.

Type equation here.

3.

seperti

bergantung pada sifat permukaan-permukaan

yang bersentuhan, tetapi tidak bergantung pada luas kontak


mikroskopis.
Besar gaya gesekan sebagai fungsi gaya eksternal yang diberikan
kepada sebuah benda yang awalnya dalam keadaan diam (gambar 1.4).
Semakin besar gaya yang diberikan, maka gaya gesekan statis akan
bertambah besar secara linier sampai gaya yang diberikan sama dengan

s x N

. Jika gaya yang diberikan dinaikkan terus, benda tersebut akan

mulai bergerak dan gaya gesekan berkurang menjadi suatu nilai konstan
yang merupakan karakteristik dari gesekan kinetis.

Gambar 1.4 Grafik gaya gesekan sebagai fungsi gaya eksternal yang diberikan
kepada sebuah benda yang pada awalnya dalam keadaan diam.

Tabel 1.1 Nilai-nilai Pendekatan Koefisien Gesekan


Bahan

Koefisien gesekan

Koefisien gesekan

Baja pada baja


Kuningan pada baja
Tembaga pada besi tulang

statis ( s )
0,7
0,5
1,1

kinetis ( k )
0,6
0,4
0,3

Type equation here.


Kaca pada kaca
Teflon pada teflon
Teflon pada baja
Karet pada beton (kering)
Karet pada beton (basah)
Ski yang licin pada salju

0,9
0,04
0,04
1,0
0,3
0,1

8
0,4
0,04
0,04
0,8
0,25
0,05

(0oC)

1.3 Penerapan Gaya Gesekan Dalam


Kehidupan Sehari-hari

1. Benda pada bidang miring


Jika kita meletakkan benda pada bidang miring ada kemungkinan benda
tersebut tetap dalam keadaan diam, yang berarti pada saat itu timbul
gaya gesekan pada bidang singgung antara benda dan bidang miring. Gaya
apa sajakah yang timbul pada sistem tersebut? Untuk itu perhatikan
uraian di bawah.

Gambar 1.5 Benda pada bidang miring


Pada gambar 1.5 sebuah benda dengan berat W terletak pada bidang
miring dengan sudut kemiringan . Jika gaya berat W diuraikan menjadi
dua komponen yaitu terhadap komponen x (komponen yang sejajar

Type equation here.

bidang) dan komponen y (komponen yang tegak lurus bidang), didapat W


sin dan W cos . Apabila benda diam atau bergerak searah pada bidang
miring, maka N= W cos .
Menurut Hukum II Newton, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah
sebagai berikut:

F y =N mgcos =0
(1.4)

F x =mgsin f s=0
(1.5)

Dari penyederhanaan persamaan 1.4 diperoleh

N=mgcos mg=

N
cos

(1.6)

Dan dari penyederhanaan persamaan 1.5 diperoleh

mg sin=f s

(1.7)

Subtitusi persamaan 1.6 kedalam persamaan 1.7 diperoleh

= f s N tan =f s
N
sin
cos

(1.8)

Pada sudut kritis

maksimumnya yaitu

f s= s N

persamaan 1.8 menjadi

gaya gesekan statis sama dengan nilai


, dengan mensubtitusi nilai

fs

maka

Type equation here.

10

N tan c =s N s =tan c

(1.9)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien gesekan statis sama


dengan tangen sudut kemiringannya ketika benda tepat mulai meluncur.
Bagaimana jika sudut pada bidang miring lebih besar dari pada sudut
kritis

berapa besar koefisien gesekan yang dihasilkan ?

Apabila sudut bidang miring lebih besar dari pada sudut kritis
maka benda pada gambar 1.5 mulai meluncur dengan kecepatan
dalam hal ini gaya yang berlaku adalah gaya gesekan kinetis

c
ax

,
,

f k =k N

F x=mgsin f k=0
k N
m ax =mgsin

dengan mensubtitisi

N=mgcos , diperoleh:

k cos
sin
a x =g
Jadi dengan mengukur kecepatan

(1.10)

ax

, kita dapat menentukan

koefisien gesekan untuk kedua permukaan benda seperti yang disajikan


pada tabel 1.1 diatas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:
jika benda diam maka W sin < s(max)
jika benda tepat akan bergerak maka Wsin = s(max) dan s(max)= s.N

Type equation here.

11

jika benda bergerak maka W sin > k

2. Jalan datar melingkar

Gambar 1.6 Kendaraan melaju pada tikungan


Gambar 1.6 di diatas menggambarkan sebuah kendaraan yang sedang
bergerak pada tikungan jalan datar kasar dengan koefisien gesek = .
Agar

kendaraan

tidak

slip,

maka

kecepatan

maksimum

yang

diperbolehkan pada kendaraan tersebut dapat dihitung sebagai berikut.

f s=

mv
R

mv
dan f k = R

Keterangan:
v = Kecepatan maksimum

m v2
N=
R
mv
m g=
R

= Koefisien gesekan bidang singgung.


2

g = percepatan gravitasi
R = jari - jari lintasan kendaraan

v = . g . R
Manfaat gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:

Type equation here.

12

1) Rem sepeda. Adanya gaya gesek antara rem sepeda dengan roda
sepeda menyebabkan laju sepeda semakin pelan dan akhirnya
berhenti.
2) Alas kaki sepatu dan sandal dibuat berulir-ulir menggunakan
bahan karet, agar tidak terpeleset di lantai yang licin.
3) Gaya gesekan antara ampelas dan kayu yang dilakukan oleh tukang
kayu dapat menghaluskan kayu.
4) Gaya gesek antara gergaji dan kayu saat memotong kayu.
Selain bemanfaat gaya gesek juga merugikan, misalnya :
1) Gir roda dan rantai pada sepeda maupun sepeda motor atau
bagian-bagian lain yang sering bergesekan menyebabkan cepat
rusak.
2) Gesekan yang terjadi pada ban dan aspal menyebabkan ban
kendaraan cepat halus.
Gaya gesek dapat dikurangi dengan cara:
1) Memberikan oli atau pelumas pada kedua permukaan benda yang
bergesekkan.
2) Memberikan bedak pada papan karambol agar biji karambol
berjalan dengan lancar.
3) Mendesain pesawat terbang sedemikian rupa unuk mengurangi
gesekan antara badan pesawat dan udara.
Selain dapat dikurangi gaya gesek juga dapat diperbesar dengan cara:
1) Ban sepeda, sepeda motor dan mobil di buat beralur alur untuk
memperbesar gaya gesek antara ban dan permukaan jalan.
2) Sepatu pemain sepak bola di beri paku-paku untuk memperbesar
gaya gesek sehingga pemain tidak terpeleset di lapangan.

Contoh Soal

Type equation here.

13

1. Gambar di bawah ini menunjukkan seorang ayah sedang bermain


kereta salju bersama putranya. Jika kita anggap bidang tersebut
rata dan sudut yang dibentuk oleh ayah ketika mendorong atau
menarik kereta terhadap bidang datar adalah sama yaitu sebesar

,maka lebih besar mana gaya yang diberikan oleh ayah, apakah

pada saat mendorong atau menarik putranya?

Jawab:
Komponen gaya-gaya yang bekerja pada sistem dapat digambarkan
sebagai berikut

Pada gambar a, ketika ayah mendorong putranya maka gaya yang


diberikan ayah akan memiliki komponen vertikal kebawah. Dengan
demikian, gaya normal keatas (Fn) yang diberikan oleh tanah akan
lebih besar dari mg (dimana m adalah massa putranya ditambah
massa kereta). Bandingkan dengan ketika ayah menarik putranya pada
gambar b, maka gaya yang diberikan oleh ayah akan memiliki
komponen vertikal keatas. Sehingga gaya normal Fn akan lebih kecil
dari mg. karena gaya gesekan sebanding dengan gaya normal, maka

Type equation here.

14

gesekan akan lebih kecil jika ayah menarik putranya. Dengan demikian
maka ayah akan memberikan gaya yang lebih kecil ketika dia menarik
putranya di bandingkan dengan ketika dia mendorong putranya.
2. Sebuah benda dengan massa 2 kg dilempar pada bidang datar dengan
kecepatan awal = 10 m/s. Jika benda berhenti setelah menempuh
jarak 12,5 m dan g = 10 m/s2, maka tentukan:
a. Besar gaya gesekan kinetis yang timbul pada bidang singgung permukaan benda dengan bidang datar
b. Koefisien gesekan kinetis.
Diketahui : m = 2 kg, v0 = 10 m/s, s = 12,5 m dan g = 10 m/s2
Ditanya

: a). fk b). k

Jawab :

vt 2=vo2 +2 a s
0=100+ 2 x 12,5 x a
a=4 m/ s
Selama benda bergerak, gaya yang bekerja pada benda tersebut
adalah gaya gesekan kinetis dan selama itu berlaku Hukum II
Newton, yaitu :

Type equation here.

a.

F=m a

b . f k =k N

f k =ma
f k =2kg (4

15

m
)
s

f k =8 N

k =

fk
N

k =

8N
20 N

Dimana:
N=W=mg
N= 2 kg x 10 m/s2

k =0,4
3. Sebuah benda dengan massa 10 kg diletakkan pada bidang miring
dengan sudut kemiringan sebesar

=3/ 4.

Jika k= 0,2 ; s = 0,4

dan g = 10 m/s2, maka tentukanlah:


a. bagaimana keadaan benda
b. berapakah jarak yang ditempuh benda selama 2 sekon?
Diketahui : m = 10 kg

tan =3 /4 , = 0,2 ; = 0,4 dan g = 10


k
s

m/s2
Ditanya
Jawab :

: a). keadaan benda b). s pada t=2 sekon?

Type equation here.

16

a.

N=W cos

( ms )( 45 )=80 N

N=( 10 kg ) 10

f s max= s N
Jika

tan =3 /4

Maka diperoleh:

sin =3/5 dan

f s max=0,4 x 80 N=32 N

( ms )( 35 )=60 N

W sin =( 10 kg ) 10

b. Selama benda bergerak berlaku Hukum II Newton

F=m a
W sin k N=m a
60 N0,2 x 80 N =10 kg x a
2

a=4,4 m/ s

1 2
S=v 0 t + a t
2
1
m
2
S=0+ 4,4 2 x (2 s)
2
s
S=8,8 m/ s2

Type equation here.

17

4. Gambar di bawah ini melukiskan sebuah benda dengan massa 1 kg


terletak pada bidang datar. Pada benda bekerja gaya F= 10 N dengan
arah condong 37o terhadap bidang datar. Jika k= 0,3, hitunglah
percepatan yang timbul pada benda selama bergerak!

=370 , k= 0,3

Diketahui : m = 1 kg, F= 10N,


Ditanya

: percepatan benda (a) ?

Jawab :

F cos =10 N x 0,8=8 N

F=m a

F sin =10 N x 0,6=6 N

F cos f k =ma
8 N1,2 N=1 kg x a
2

W =mg=1 kg x 10 m/ s =10 N
N=W F sin =10 N6 N =4 N

a=6,8 m/s 2

Type equation here.

18

f k =k N=0,3 x 4 N =1,2 N
jadi percepatan yang dihasilkan olehbenda adalah sebesar 6,8

m
.
2
s

Rangkuman
1. Gaya gesekan merupakan gaya yang bekerja antara dua permukaan
benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesekan berlawanan arah
dengan kecenderungan arah gerak benda.
2. Gaya gesekan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesekan
statis dan gaya gesekan kinetis.
3. Gaya gesekan statis (fs) adalah gaya gesekan yang bekerja pada
benda selama benda tersebut masih diam. Besarnya

f s= s x N

4. Gaya gesekan pada saat benda tepat akan bergerak disebut gaya
gesekan statis maksimum yang diberi lambang fs(max)
5. Gaya gesekan kinetis (fk) adalah gaya gesekan yang timbul selama
benda bergerak. Besarnya

f k =k x N

6. Hubungan antara gaya gesekan dengan arah pergerakan benda


sepanjang sumbu x:
jika benda diam maka W sin < s(max)
jika benda tepat akan bergerak maka Wsin = s(max) dan
s(max)=s.N
jika benda bergerak maka W sin > k

Type equation here.

19

1.5 Soal-soal latihan


1. Sebuah kotak meluncur disepanjang lantai horizontal dengan
kelajuan awal 2,5 m/s. Kotak tersebut berhenti setelah
meluncur sejauh 1,4 m. Berapakah koefisien gesekan kinetis
antara kotak dengan lantai?
2. Gaya sebesar 1000 N bekerja pada sebuah mobil yang
bermassa 1200 kg. jika koefisien gesekan 0,04. Berapakah
percepatan mobil tersebut?.
3. Sebuah mobil bergerak diatas jalan menikung dengan jari-jari
kelengkungan jalan 30 m. Jika koefisien gesekan statis adalah
0,6, seberapa cepat mobil dapat bergerak tanpa selip?
4. Pongki menarik sebuah balok yang bermassa 10 kg dengan gaya
sebesar 100 N dengan arah membentuk sudut 37 terhadap
lantai. Koefisien gesek statis dan kinetik benda terhadap
lantai adalah 0,5 dan 0,4. Jika percepatan gravitasi di tempat
itu 10 ms-2, maka tentukan bergerak atau tidak benda
tersebut, jika benda sudah bergerak tentukan percepatannya!
5. Koefisien gesekan statis antara ban mobil dan jalan adalah
0,7. Berapakah sudut kemiringan jalan yang paling terjal agar
mobil dapat diparkir dengan roda terkunci sehingga tidak
meluncur kebawah bukit?
6. Dua buah kotak dihubungkan oleh tali melalui sebuah katrol.
Koefisien gesekan kinetis antara kotak 1 dan meja adalah 0,2.
Berapakah percepatan kotak, jika massa tali dan massa katrol
diabaikan?.

Type equation here.

20

7. Seorang pemain ski menuruni lereng dengan kemiringan 30 o


.jika koefisien gesekan kinetis 0,1. Berapakah kecepatan
pemain ski setelah 4 sekon?.
8. Sebuah kotak jatuh dari pesawat pada ketinggian 8 m dan
membentuk sudut 30o terhadap bidang horizontal. Jika kotak
bergerak dari keadaan diam dengan koefisien gesekan 0,25.
Maka tentukan: (a). percepatan kotak dan (b) waktu yang di
butuhkan kotak untuk mencapai tanah.
9. Apabila kotak pada soal no.7 bermassa 60 kg. berapakah gaya
yang dibutuhkan oleh kotak untuk berpindah dari pesawat jika
(a)

kecepatannya

konstan

(b)

kotak

bergerak

dengan

percepatan 2 m/s ?.
10. Dua orang anak berada diatas kereta luncur dengan massa
kedua anak 45 kg dan massa kereta 5 kg. kereta luncur ditarik
dengan menggunakan tali yang membentuk sudut 40 o terhadap
bidang datar. Koefisien gesekan statis 0,2 dan koefisien
gesekan

kinetis

0,15.

Berapakah

gaya

gesekan

maksimum yang dihasilkan jika tegangan tali 100N ?.

statis

Type equation here.


Jawaban Soal Latihan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

0,228
0,44 m/s2
13,3 m/s
Sudah, a= 6,4 m/s2
35o
1,4 m/s2
15 m/s
(a) 2,78 m/s2 (b) 2,4 s
(a) 421 N (b) 541 N
85,2 N

21

Type equation here.

22

DAFTAR PUSTAKA

Anonym,http://www.informasi-pendidikan.com/2014/12/gaya-gesekdalam-kehidupan-sehari-hari.html.Diakses tanggal 17 September


2015.
Beiser, A. 1999.Applied Physics Second Edition.Schaum Outline.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Erlangga: Jakarta.
Jewett, S. 2004. Physics For Scientists and Engineers 6th Edition .
Thomson Brooks: Pomona
Nurachmandani, S. 2009. Fisika 1 Untuk SMA/MA Kelas X . Grahadi:
Jakarta.
Tipler, P.A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1 Edisi Ketiga.
Erlangga: Jakarta.
Widodo, T. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI.CV Mefi Caraka:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai