Judul :Exposure of clownfish larvae to suspended sediment levels found on the Great Barrier Reef: Impacts on gill structure and microbiome Rumusan masalah : Bagaimana pengaruh sedimen tersuspensi pada morfologi insang dan microbiome pada larva ikan badut ? Tujuan : 1. Untuk menguji efek dari sedimentasi pada morfologi insang ikan badut (Amphiprion percula) 2. Untuk menguji efek paparan sedimen pada microbiome insang larva ikan badut Metodologi Penelitian : 1. Percobaan dilakukan di Marine and Aquaculture Research Facilities Unit (MARFU) James Cook University, Townsville, Australia antara Januari dan April, bertepatan dengan musim kawin dari Amphiprion percula. 2. Setiap pasangan pembibitan ditaruh dalam akuarium 60 L pada luar ruangan diberikan bersama air laut yang disaring (dengan suhu 28C). 3. Setengah dari pot tanah liat disediakan untuk deposisi telur. Pot diperiksa untuk melihat telur setiap pagi. 4. Jika telurnya sudah ada, pot dipindahkan ke suhu yang dikendalikan 60L dalam ruangan akuarium (28,5C) selama 6- 8 hari, saat penetasan harus diperkirakan. 5. Larva dipelihara selama lima hari dalam kondisi statis, dan diperah secara perlahan dengan air laut yang disaring setiap pagi. 6. Menambahkan Nannochloropsis spp ke tangki yang diambil dari Budidaya Perikanan Laut, California, USA untuk menutup cahaya. 7. Makanan larva terdiri dari rotifera (Brachionus sp.) Selama tiga hari pertama, dan kemudian semakin diperkaya dengan Artemia sp. 8. Setelah menetas, larva kemudian dibagikan secara acak pada tangki percobaan (dengan kepadatan 10 larva per tangki). 20 ulangan (1 mereplikasi = 1 tangki) per perawatan dilakukan. Sebanyak 24 2-L botol polyethylene terephthalate (PET) yang digunakan sebagai tangki, yang dilengkapi dengan jaring plastik 1 mm untuk mencegah hilangnya larva dan dinaungi dengan terpal poliuretan hitam. 9. Kemudian Larva yang diberikan perlakuan baik pada konsentrasi 15 mg L-1 atau 45 mg L-1 konsentrasi sedimen tersuspensi atau bersih, air laut disaring ( dengan kontrol, 0 mg L-1). Hasil : 1. Dalam penelitian paparan konsentrasi sedimen tersuspensi sering ditemukan pada terumbu karang dekat pantai pada Great Barrier Reef berpengaruh negatif morfologi insang dan microbiome insang larva ikan badut. Secara khusus, larva yang terkena pada konsentrasi 45 mg L-1 sedimen tersuspensi menunjukkan keluarnya lendir yang lebih banyak, epitel insang tebal dan pertumbuhan berbagai bakteri patogen pada insang bila dibandingkan larva kontraol (0 mg L-1). 2. Komunitas bakteri pada insang larva dalam penelitian ini berubah secara signifikan dalam menanggapi paparan sedimen. Dalam larva yang terkena sedimen tersuspensi ditemukan bakteri phylotypes yang merupakan jenis bekteri patogen. phylotypes ini tidak ditemukan pada ikan kontrol, menunjukkan bahwa penularan patogen dapat terjadi dari sedimen tersuspensi ke larva.