Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sampang Rotua Simanullang

Nim : 4202421013

Kelas : Pendidikan Fisika B 2020

Mata Kulliah : Fisika Kuantum

Dosen Pengampu : Dr. Eng. Jubaidah, M.Si

CATATAN PERSAMAAN SCHRODINGER

A. Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu


Persamaan Schrodinger dikenalkan oleh Ewin Schrodinger pada tahun 1926
membahas tentang deskripsi gelombang partikel pada dimensi atomik yang memenuhi
prinsip dan hukum fisika. Persamaan Schrodinger adalah persamaan untuk partikel
bebas atau partikel yang dipengaruhi oleh potensial yang konstan,
V ( x )=C=konstanta . Persamaan gelombang partikel harus konstan dengan persamaan
energi klaik yakni :
2
p
EK + EP=Etotal → +V =E
2m
Persamaan gelombang juga harus memenuhi postulat de Broglie, maka persamaan
tersebut dapat di nyatakan sebagai berikut :
2m
k 2= ( E−V )
h2
p2 ∂ ψ −h2 2
Dengan membandingkan persamaan E= dengan persamaan ih = ∇ ψ,
2m ∂t 2 m
terlihat adanya korespondensi antara energi E momentum p dan operator defferensial
(Sani&Kadri, 2014)

F=ih
∂t
⃗p=ih ∇
Operator-operator tersebut bekerja pada fungsi gelombang  ψ (x,t). Bentuk
korespondensi ini yang nantinya digunakan untuk membangun persamaan gerak
kuantum berangkat dari bentuk klasik. Selanjutnya tinjau partikel yang mengalami
gaya F sebagai gradient dari energi potensialV ( x , t)
F=−∇ V ( x , t )
Karena itu, energi total artikel E dapat diungkapkan sebagai:
p2
E= +V ( x , t)
2m
2 ( Vt λ )
x

ψ= Ae
Berdasarkan korespondensi dari persamaan paling atas, persamaan gerak kuantum
partikel didalam potensial V ( x , t) diberikan oleh :
h2 2 ∂ ψ( x , t)
∇ ψ ( x ,t ) +V ( x , t ) ψ ( x , t )=ih
2m ∂t
Secara umum, karena energi E dapat dinyatakan dlam Hamiltonia, maka
E=H ( x , p , t )
∂ψ
ih= H ( x , ih ∇ , t)ψ
∂t
Dalam persamaan di atas, Hamiltonian berfungsi sebagai operator, maka
2
−h 2
H= ∇ +V ( x ,t )
2m
Dalam keadaan tiga dimensi, persamaan Hamiltonian dapat dituliskan sebagai :

( )
2 2 2 2
−h ∂ ψ ∂ ψ ∂ ψ
H= + +
2 m ∂ x2 ∂ y2 ∂ z2

( )
∂ ψ ( x ,t )
2 2 2 2
−h ∂ ψ ∂ ψ ∂ ψ
Hψ ( x ,t )= + 2 + 2 +V ( x ) ψ ( x , t )=ih
2m ∂ x ∂ y ∂ z
2
∂t
Dalam kenyataannya, Persamaan Schrodinger telah menghasilkan ramalan yang
sangat tepat mengenai hasil eksperimen yang di peroleh. Pada persamaan terakhir
diatas hanya bisa di pakai untuk persoalan non-relativistik dan akan menjadi lebih
rumit jika kelajuan yang mendekati kecepatan cahaya.
Karena persamaan itu bersesuaian dengan eksperimen dalam batas batas berlakunya,
kita harus mengakui bahwa persamaan schrodinger menyatakan suatu postulat yang
berhasil mengenai aspek tertentu dari dunia fisis. Betapapun sukses yang diperoleh
persamaan schrodinger, persamaan ini tetap merupakan postulat yang tidak dapat
diturunkan dari beberapa prinsip lain, dan masing masing merupakan rampatan
pokok, tidak lebih atau kurang dari pada data empiris yang merupakan landasan akhir
dari postulat itu (Nurun, 2014).
B. Persamaan Schrodinger Tidak Bergantung Waktu
Kenyataan bahwa terdapat sistem energi yang ditinjau pada persamaan Schrodinger
yang tidak bergantung pada waktu memungkinkan lahirnya analisis dan ide untuk
menghilangkan variabel t pada persamaan schrodinger. Sistem energi tersebut adalah
energi potensial yang secara ekspilisit tidak bergantung pada kondisi waktu. Secara
matematis, differensial orde kedua dari persamaan schrodinger memberikan
kemungkinan atau peluang untuk menyelesaikan permasalahan secara terpisah
dimasing-masing variabel. Solusi terpisah dimasing-masing variabel dapat dijadikan
suatu generalisasi untuk penyelesaian problem. Penggunaan persamaan schrodinger
yang tidak terika waktu didasari untuk menemukan besaran ψ (x ,t ) ketika gelombang
baru tercipta, artinya ketika variabel waktu masih sangat kecil.
ψ ( x , t ) =u 9 x ¿ T (t)
Dengan mensubsitusikan kedalam persamaan schrodinger diperoleh :

( )
2 2
−h ∂ u ( x ) ∂ T (t)
+V ( x ) u ( x ) T ( t ) =ihu(x )
2m ∂ x 2
∂t

( )
2 2
−h ∂ u ( x )
+V ( x ) u ( x ) ihu (x ) ∂ T (t )
2 m ∂ x2 ∂t
= =cost ,=E
u (x) T (t)
Pemisahan variabel tersebut menunjukkan bahwa terdapat kesetaraan yang dimiliki
oleh fungsi sebelah kiri (dengan komponen x) dengan fungsi sebelah kanan (dengan
komponen t). Kesetaraan keadaan tersebut mengisyaratkan bahwa ketetapan energi
yang bersifat konstan. Pertama kita tinjau untuk masing masing variabel.
∂T
ihu ( x )= =ET ( t )
∂t
Sehingga untuk penyelesaian umumnya adalah
−iEt
h
T ( t )=C e
Untuk variabel x persamaan diatas menjadi
2 2
−h ∂ u (x)
+V ( x ) u ( x ) =Eu( x)
2m ∂ x 2
Persamaan tersebut memiliki penyelesaian yang terkait pada fungsi potensial (V(x)).
Keadaan inilah yang di maksudkan dengan persamaan Schrodinger yang tidak terikat
akan waktu. Berdasarkan persamaan tersebut, kita tidak dapat menentukan dan
menyelesaikan permasalahan sebelum bentuk potensial (V(x)) diketahui. Dengan
demikian fungsi gelombang dapat direduksi menjadi :+
ψ ( x , t ) =u( x )e−iEt /h
Dalam banyak situasi energi potensial sebuah partikel tidak bergantung dari waktu
secara eksplisit, gaya yang bereaksi padanya, jadi juga V, hanya berubah terhadap
kedudukan partikel.
Jika hal itu benar, persamaan Schrodinger dapat disederhanakan dengan meniadakan
ketergantungan terhadap waktu t. Fungsi gelombang partikel bebas dapat ditulis :
( hi )( Et− px )
− ( iEh )t +( iph )

Ψ =A e =A e e x
−( iEh ) t
¿Ψ e
ini berarti, Ψ merupakan perkalian dari fungsi bergantung waktu e-(iE/h)t dan fungsi
yang bergantung kedudukan ψ . Kenyataanya, perubahan terhadap waktu dari semua
fungsi partikel yang mengalami aksi dari gaya jenuh mempunyai bentuk yang sama
seperti pada partikel bebas.
Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam satu dimensi
∂2 Ψ 2 m
+ ( E−V ) Ψ =0
∂ x2 ∂ y2
Persamaan keadaan jenuh schrodinger dalam tiga dimensi
2 2 2
∂ Ψ ∂ Ψ ∂ Ψ 2m (
+ + + E−V ) Ψ =0
∂ x 2 ∂ y 2 ∂ z 2 h2
Pada umumnya kita dapat memperoleh suatu fungsi gelombang Ψ yang tidak saja
memenuhi persamaan dan syarat batas yang ada tetapi juga turunannmya jenuh,
berhingga dan berharga tunggal dari persamaan keadaan jenuh Schrodinger. Jika
tidak, sistem itu tidak mungkin berada dalam keadaan jenuh.
Jadi kuantitas energi muncul dalam mekanika gelombang sebagai unsur wajar dari
teori dan kuantitas energi dalam dunia fisis dinyatakan sebagai jejak universal yang
merupakan ciri dari semua sistem yang mantap.
Harga En supaya persamaan keadaan tunak Schrodinger dapat dipecahkan disebut
harga eigen dan fungsi gelombang yang bersesuaian ψ n disebut fungsi eigen. Tingkat
energi diskrit atom hidrogen :

En=
−me 4 1
32 π ε 0 h n2
2 2 2 ( )
n=1,2,3 … …
Dalam atom hidrogen , kedudukan elektron tidak terkuantitasi, sehingga kita bisa
memikirkan elektron berada disekitar inti dengan peluang tertentu |Ψ| 2 per satuan
volume tetapi tanpa ada kedudukan tertentu yang diramalkan atau orbit tertentu
menurut pengertian klasik.
Pernyataan peluang ini tidak bertentangan dengan kenyataan bahwa eksperimen yang
dilakukan pada atom hidrogen selalu menunjukkan bahwa atom hidrogen selalu
mengandung satu elektron, bukan 27 persen elektron dalam satu daerah dan 73 persen
di daerah lainnya; peluang itu menunjukkan peluang untuk mendapatkan elektron ,
dan walaupun peluang ini menyebar dalam ruang, elektronnya sendiri tidak
Persamaan gelombang partikel bebas:
− ( hi )( et− px )
Ψ =A e
− (hi ) Et (iph ) x
¿ Ae +e
−( iEh )t
¿Ψ e ,dengan Ψ =Ae
Ambil persamaan schrodinger yang bergantung waktu,
∂ h −h2 ∂2 Ψ
ih = +vΨ
∂ t 2m ∂ x 2

( iEh )t

−h −( h ) t −h −( h ) t ∂ Ψ
2 iE 2 −( ) t
iE
h
2 iE

EΨ e = e = e +V Ψ e
2m 2m 2x 2

−h 2 ∂ 2 Ψ 2m
EΨ= +V Ψ → X 2
2 m ∂ x2 h
2
∂ Ψ 2m (
2
+ 2 E−V ) Ψ =0 ,Tidak bergantung waktu
∂x h

Nurun (2014).Fisika Kuantum. Malang:UIN Malang

Sani,R.A.,& Kadri, M. (2014). Fisika Kuantum. Medan:Unimed Press

Anda mungkin juga menyukai