Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA MAHASISWA : OSILATOR HARMONIK SEDERHANA (OHS)

Setelah mempelajari dan memahami materi OHS pada buku Fisika Kuantum karangan Sutopo Bab 7,
silakan salin materi yang diberikan serta lengkapi Langkah matematik sehingga diperoleh persamaan
yang diberikan.

No Materi dan Tugas


A. Pendahuluan

1. Osilator harmonik adalah suatu sistim fisika yang terdiri dari satu partikel di bawah pengaruh gaya
yang besarnya berbanding lurus dan berlawanan arah dengan simpangan kedudukan terhadap suatu
titik tetap.
2. Tuliskan 3 contoh gejala osilator harmonik sederhana
3. Osilator Harmonik Sederhana merupakan gejala fisika memiliki energi potensial yang tidak

bergantung pada waktu. Besar energi potensial OHS adalah ; V ( x)= …….………………(1)
B Osilator Harmonik Sederhana Secara Klasik
1. Tunjukkanlah persamaan gerak osilator harmonik dapat dihasilkan dengan mengikuti hukum

d2 x d2 x
F=m 2 m 2 + kx=0
Newton, dt dan energi potensial pada persamaan (1), yaitu dt ……..(2)
2.
Tunjukkanlah bahwa penyelesaian persamaan (2) salah satunya berbentuk :
x(t )= A sin(ωt ) ….… (3)
3. dengan besaran A adalah …………dan  adalah ……….
4. Berdasarkan persamaan (3) tentukan Energi kinetik OHS pada sembarang waktu t ; Ek(t) = ….. (4)
Berdasarkan persamaan (3) tentukan Energi potensial OHS pada sembarang waktu t ; Ep(t) = ... (5)
Berdasarkan persamaan (4) dan (5) tentukan Energi total OHS pada sembarang waktu t ; E(t) = ..(6).
Berikan kesimpulan berdasarkan rumusan energi total ini
C Osilator Harmonik Sederhana Secara Kuantum
. Berdasarkan besar energi potensialnya, tuliskanlah PSBW OHS : ……………………(7)
PSBW persamaan (7) ini juga dapat ditulis dalam bentuk :
2
d 2  ( x) 2mE  m  2
2
  ( x)    x  ( x)
dx     =0 (8)
Persamaan (8) disederhanakan dengan mendefenisidikan variabel-variabel tak berdimensi  dan 
sebagai berikut:
ξ=βx (9)
dengan  suatu tetapan yang dimensinya berbalikan dimensi posisi.
ε=E0 E (10)
dan E0 suatu tetapan yang dimensinya berbalikan dimensi energi E.
Subsitusi persamaan (9) dan (10) ke dalam persamaan (8), sehingga diperoleh:
2
d Ψ (ξ ) 2mε mω
dξ 2
+ 2
α E0 ℏ 2
α ℏ ( )
Ψ (ξ )− 2 ξ 2 Ψ (ξ )=0
(11) Tunjukkan
Jika tetapan-tetapan E0 dan  diberi nilai masing-masing:


α=
√ ℏ (12)
dan
2
E0 =
ℏω (13)
maka persamaan (11) menjadi:
2
d Ψ (ξ )
2
+(ε−ξ 2 )Ψ (ξ )=0
dξ (14) Tunjukkan !
Bandingkan persamaan (14) hasil modifikasi ini dengan persamaan (8) apa yg dapat sdr simpulkan?
Gunakan nilai tetapan pada persamaan (12) dan (13) maka variabel  dan parameter  yang
didefenisikan di persamaan (9) dan (10) masing-masing dapat ditulis menjadi: ……
 = ……… (15)  = ……. (16)

D Penyelesaian Persamaan Schrodinger


Untuk menyelesaikan persamaan (14) kita gunakan kenyataan bahwa gerakan osilator harmonik
adalah terbatas di sekitar titik setimbangnya. Ini berarti bahwa peluang kehadiran partikel di x 
haruslah nol. Kesimpulan ini memberi petunjuk bahwa x   ) = 0 atau setara dengan
pernyataan bahwa    ) = 0.

Kita misalkan ) dapat dinyatakan sebagai perkalian dua fungsi F) dan H), yaitu:
) = F) H) (17)
Kedua fungsi di atas dipenuhi oleh persyaratan    ) = 0. Jika F) kita pilih lebih cepat
menuju nol dibandingkan H) maka prilaku ) di     lebih banyak ditentukan oleh F),
sehingga persamaan (14) menjadi:
2
d F (ξ )
2
+( ε−ξ 2 )F (ξ )=0
dξ (18) Tunjukkan !
karena pada     berlaku 2 = 2 maka persamaan (18) dapat disederhanakan menjadi:
2
d F (ξ ) 2
=ξ F (ξ )
dξ 2 (19)
2

Penyeleseian persamaan itu berbentuk F( ξ )=ℓ−cξ dengan c merupakan suatu tetapan yang
nilainya c = ± ½. Kita tidak mungkin menggunakan nilai c = ± ½ karena hal ini menyebabkan F(ξ)

1
c=−
bernilai tak hingga di ξ→± ∞ . Dengan demikian hanya nilai 2 yang akan kita gunakan.
Dengan nlai c tersebut maka kita dapatkan bentuk akhir dari F(ξ) sebagai berikut:
1
− ξ2
2
F( ξ )=ℓ (20) Tunjukkan !
Selanjutnya fungsi H(ξ) dapat ditemukan dengan cara mensubsitusikan persamaan (20) kedalam
persamaan (17), kemudian hasilnya disubsitusikan kedalam perssamaan (14) akan didapatkan
persamaan:
d 2 H (ξ ) dH (ξ )
−2 ξ +(ε−1) H (ξ )=0
dξ 2 dξ (21) Tunjukkan !
Persamaan (14) dapat diselesaikan dengan metode deret dan metode polynom.

Metode Deret
Penyelesaian persamaan (21) bisa dengan metode deret, H(ξ) harus memenuhi persamaan (21)
dengan syarat tambahan harus bernilai nol di ξ→± ∞ .Andaikan H(ξ) dinyatakan dalam bentuk
deret pangkat

H (ξ )= ∑ a j ξ j
j=0 (22)
penyelesaian umum persamaan (21) adalah:
1
− ξ2
2
ψ (ξ )=H (ξ )ℓ (23) Tunjukkan !
dengan H(ξ) berupa polinom deret pangkat

Tentukanlah : Berdasarkan persamaan (23) ini tuliskan dua solusi pertama dari persamaman (14)
OHS dengan menggunakan metode deret yaitu untuk n=0 dan n=1 beserta gambarkan plot fungsi
eigennya.

E Metode Polinom

Persamaan (23) secara umumdapat ditulis dalam bentuk :


−ξ 2
2
Ψ ( ξ )= AH ( ξ ) e (24)

Substitusikan persaman (24) ini ke persamaan (14) , sehingga di peroleh (lakukan langkah ini)
H left (ξ right ) - 2ξH' left (ξ right )+ left (ε - 1\)H\(ξ right )=0} {¿ (25)

Agar Ψ (ξ ) berharga berhingga di ξ →∞ , maka : ε =2 n+1 , n = 0,1,2,3,… sehingga


H left (ξ right ) - 2ξH' left (ξ right )+2 ital nH left (ξ right )=0} {¿ (26)

Persamaan (26) merupakan persamaan differensial Hermite dengan Hn (ξ ) disebut dengan


Polinom Hermit.

F.
Polinom Hermite
Polinom Hermite merupakan penyelesaian persamaan differensial:
2
d H n (ξ ) dH n (ξ )
2
−2 ξ +2 nH n (ξ )=0
dξ dξ (27)
dengan n merupakan bilangan cacah (0,1,2…).

Polinom Hermite orde n dapat ditemukan dengan menggunakan persamaan berikut:


dn n ξ2
H n ( ξ )=(−1) e n
dξ (28)
Beberapa sifat penting polinom Hermite (lengkapi persamaannya!)
a. Hubungan antar polinom yang berdekatan ordenya
b. Derivatif polinom Hermite
c. Keortogonalan polinom Hermite.

Beberapa nilai dari polynomial Hermite yg merupakan fungsi dari ( ξ ) adalah

H0 (ξ ) = 1
H1 (ξ ) = 2 ξ
H2 ( ξ ) = 4 ξ 2 - 2 ,……. dan seterusnya.

Tuliskan beberapa polynomial Hermite dalam bentuk fungsi dari (x) untuk n= 0 s/d n=4

Dari persamaan (26) berarti H ( ξ ) bergantung pada harga n sehingga Ψ juga bergantung n,
sehingga dapat ditulis :
−ξ 2

: ξ=βx
2
Ψ n ( ξ )= A n H n ( ξ ) e

−β 2 x 2
2
Sehingga : Ψ n ( ξ )= A n H n ( βx ) e (29)

mω0
dengan :
β=
√ ℏ n = 0,1,2,3,…
Energi Eigen osilator harmonis sederhana adalah :

En = (n + ½ )
ℏω 0 n = 0,1,2,3,… (30)

Tetapan normalisasi fungsi gelombang dapat dicari dengan syarat normalisasi, (lakukan langkah ini

β2 1
An =
[ ]√
π 2n n ! (31)

Akhirnya fungsi gelombang osilator harmonik sederhana bergantung waktu dapat kita tuliskan :
1 − β2 x 2 −i( 2n +1)ω0 t
β2
Ψ n ( x, t )=
[( )
π
4 1
n
√ 2 n! ]
H n ( βx ) e 2
e 2

(32)

G Berdasarkan persamaan (29) dan (30) lengkapi tabel berikut untuk bentuk Fungsi gelombang dan
. energi dari OHS:
n En Ψ n ( x)
1 2 1
0 ℏω
2 0 ( βπ ) exp (−β x )
4 2 2

1
2
3
… … …
1/2
β
H Fungsi
ψ 0 ( x) = ( )
√π e −β
2 2
x /2
merupakan solusi PSBW persamaan (8). Buktikan!
I. Selidikilah apakah fungsi OHS untuk n=1 memenuhi prinsip ketidakpastian Heisenberg!
J Kesimpulan

1. PSBW u OHS berbentuk : .....


2.
Fungsi Eigen masing-masing adalah : Ψ n ( x,t )=
3. Energi eigennya adalah : En =
4. Ekspektasi posisi :
5. Ekspektasi momentum yaitu :
6. Berdasarkan hasil perkalian tentang keakpastian posisi dan momentum kita peroleh hubungan:
……, sehingga dapat disimpulkan………………..
7. Tuliskanlah perbedaan analisis klasik dan analisis kuantum tentang OHS :…………………………

Anda mungkin juga menyukai