IV DEMOGRAFI
Jumlah Total KK 1473 KK
Jumlah Total Penduduk 6306 Jiwa
Jumlah Penduduk Perempuan 3181 Jiwa
Jumlah Penduduk Laki-Laki 3187 Jiwa
Jumlah Angkatan Kerja 1670 Jiwa
Jumlah Pengangguran 4479 Jiwa
V KELEMBAGAAN SOSIAL
Agama MUIN
Adat KAN
Ormas KELOMPOK TANI
Kepemudaan PEMUDA NAGARI
Perempuan PKK NAGARI
VI KELEMBAGAAN EKONOMI
Jumlah Usaha Dagang (UD) 17
Jumlah Koperasi 44
Jumlah CV 4
Jumlah Industri Rumah Tangga
Jumlah Pasar Tradisional 3 Unit
VII PENDIDIKAN
Jumlah SD/MI 1. SDN 08 ( Sarik Ateh)
2. SDN 01 ( Sarik Bawah)
3. SDN 06 ( Teratak Teleng)
SDN 06 Gendongan (Teratak Teleng)
4. SDN 07 ( Pinti Kayu )
5. SDN 17 ( Lurah Gadang)
6. SDN 10 ( Sianggai Anggai)
7. SDN 15 ( Sungai Pangalek )
SDN 15 Gendongan ( Sungai Pangalek )
8. SDN 13 ( Talaok)
Jumlah SLTP/MTs 1. SLTPN 2 Hiliran Gumanti
2. SLTPN 4 Hiliran Gumanti
Jumlah SLTA/MA 1. SMAN 2 Hiliran Gumanti
VIII KESEHATAN
Jumlah Puskesmas/Puskesmas Pembantu 1. Pustu Sarik Ateh
2. Pustu Sarik Bawah
3. Pustu Talaok
4. Pustu Sungai Pangalek
5. Pustu Si Anggai-Anggai
6. Pustu Lurah Gadang
7. Pustu Pinti Kayu
8. Pustu Teratak Teleng
Jumlah Bidan 5 orang
Jumlah Dokter -
IX INFRASTRUKTUR 58 km
Panjang Jalan Aspal 7 km
Panjang Jalan Keras 12 km
Panjang Jalan Rusak 39 Km (Jalan Tanah)
Sarana Irigasi (ada/tidak ada) Ada
Jumlah Jembatan 11
Jumlah Jembatan Gantung 21
Jumlah Jembatan Rusak 13
Jumlah KK yang teraliri Listrik PLTMH 300 KK
X SARANA TRANSPORTASI
(Angkutan Umum/Motor/perahu/dll
Antar Kampung Jalan kaki
Antar Jorong Motor dan Jalan Kaki
Ke Kecamatan Angkutan umum dan motor
Desa ke Kabupaten Angkutan umum dan motor
Dengan melibatkan seluruh elemen yang ada di masyarakat yang akan kita gali baik pemikiran,
tenaga maupun sumber-sumber daya yang bisa dimanfaatkan, mudah-mudahan setelah terpetakan
beberapa kebutuhan tersebut daerah yang semula kategori daerah tertinggal dapat setara dengan daerah-
daerah yang lain yang telah terpenuhi segi sarana lingkungan, ekonomi, sosial, transportasi dan komunikasi
yang akan dibuat menjadi suatu program yang merupakan kebutuhan dari wilayah Nagari.
ASAL USUL DAN SEJARAH NAGARI SARIK ALAHAN TIGO
Nenek moyang Nagari sarik alahan tigo berasal dari sirukam yang datang dengan tiga kepala
rombongan yang terdiri dari :
a. Niniek Imam Panjang
b. Niniek Pituah Mamagek
c. Niniek Rajo nan Kaciek
Ketiga nenek moyang ini berjalan menelusuri sungai dan disetiap tempat persinggahannya diberi
nama yang dikenal dengan istilah koto. Koto tersebut adalah :
1. Koto Talaok, meliputi Jorong Talaok
2. Koto Sungai Pangalek, meliputi Jorong Sungai Pangalek
3. Koto Sariek, meliputi Jorong Sarik Ateh dan Jorong Sarik Bawah
4. Koto Si Anggai-anggai, meliputi Jorong si anggai-anggai
5. Koto Guguak Panjamuan, meliputi Jorong Teratak Teleng, Lurah Gadang dan Pinti Kayu
Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan zaman yang telah berangsur agak maju dan
tuntutan kehidupan untuk menetap sehingga tumbuh pemikiran untuk membuat nagari. Maka dilakukan
musyawarah antar koto dengan melahirkan kesepakatan atau perjanjian yang ditandai dengan prasasti
yang dikenal dengan istilah “Tanam Batu”. Dari hasil musyawarah dan kesepakatan tersebut sehingga
disepakati nama nagari dengan nama “Sarik Alahan Tigo”. Supaya tidak hilangnya kesepakatan tersebut
maka disepakati pula kegiatan ritual adat untuk mengenang atau memperingati perjanjian dengan istilah
“Baralek Taman Batu” .
Nagari Sarik Alahan Tigo sebagai Yuridis Formal dibentuk dengan Undang-Undang No 12 tahun
1956 yang terdiri dari 8 Jorong, kemudian dengan lahirnya Undang-Undang No 5 tahun 1979 Nagari Sarik
Alahan Tigo berobah statusnya menjadi Pemerintahan Desa yang dimekarkan menjadi tiga Desa.
Dengan lahirnya Undang-Undang No 22 tahun 1999 ditindak lanjuti dengan PERDA Sumatera
Barat No 9 tahun 2000 dan ditindak lanjuti oleh PERDA Kabupaten Solok No 7 tahun 2006, tentang
Pemerintahan Nagari kembali menjalankan roda pemerintahan dengan sistim Pemerintahan Nagari.
I. Administrasi Pemerintah
Secara Administratif Desa/Nagari Sarik Alahan Tigo memiliki 8 Jorong. Dari aspek
Pemerintahan Nagari Sarik Alahan Tigo diselenggarakan oleh Pemerintah Nagari yang dipimpin
oleh seorang Wali Nagari yang dipilih secara langsung oleh warganya. Sebagai penyeimbang
Pemerintah Nagari, Nagari Sarik Alahan Tigo juga memiliki Badan musyawah Nagari yang
disingkat dengan sebutan BMN. Adapun jabatan beserta pejabat penting dalam struktur
Pemerintahan Nagari Sarik Alaha Tigo sebagai berikut :
1. Wali Nagari : ANDRIZAL, S.Sos
2. Sekretaris Nagari : YOSPAREL PUTRA, S.Pd.I
3. Ketua BPN : ADI PURNAWARMAN
Nagari Sarik Alahan Tigo dengan luas 10.200 Ha, dengan batas-batas sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Payung Sekaki
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pantai Cermin
Sebelah Timur berbatasan dengan Nagari Sungai Abu
Sebelah Barat berbatasan dengan Nagari Talang babungo
A. Iklim
Suhu rata-rata di Nagari Sarik Alahan Tigo berkisar 15 0 C – 24 0 C dan kelembaban udara
sekitar 81.6 % - 90.6 %. Sedangkan curah hujan cukup tinggi pertahun 4500 mm / tahun tanpa
bulan kering. Kondisi iklim tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas penduduk.
C. Hidrologi
Tata air Nagari Sarik Alahan Tigo terdiri dari air permukaan dan air tanah, Nagari Sarik
Alahan Tigo mempunyai banyak sumber mata air, aliran anak sungai daerah serapan dan daerah
tangkapan air. Nagari Sarik Alahan Tigo juga dilalui oleh beberapa aliran anak sungai yang pola
alirannya berasal dari pegunungan
.
D. Penggunaan Lahan
Dari kondisi topografi yang ada di Nagari Sarik Alahan Tigo akan mempengaruhi
kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan ketersediaan lahan. Penggunaan lahan di Nagari Sarik
Alahan Tigo didominasi areal pertanian (sawah ladang), perumahan sarana prasarana,
perkebunan, hutan dan bentuk lainnya.
E. Demografi
Data Jumlah Penduduk Sarik Alahan Tigo menurut Kelompok Umur Tahun 2014
Rasio
JENIS KELAMIN KELOMPOK UMUR (TAHUN) DAN JENIS KELAMIN
Jenis
Kelamin
(Lk/Pr) x 0-4 0-4 5-9 5-9 10-14 10-14 15-19 15-19 20-24 20-24 25-29 25-29 30-34 30-34 35-39
(Lk) (Pr) 100 (Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk)
3187 3119 102 266 230 339 364 329 298 309 305 275 283 290 225 193 211 177
Data Jumlah Penduduk Sarik Alahan Tigo menurut Jenis Kelamin Tahun 2014
JENIS KELAMIN Rasio Jenis
PENDUDUK
Kelamin
(KK) (Jiwa)
Laki-Laki (Lk) Perempuan (Pr) (Lk/Pr) x 100
Data Jumlah Penduduk Sarik Alahan Tigo menurut agama Tahun 2014
JENIS KELAMIN AGAMA PENDUD
UK
Laki-Laki Perempuan (KK)
Islam Kristen Katholik Hindu Budha Lainnya (Jiwa)
(Lk) (Pr)
Data Jumlah Penduduk Sarik Alahan Tigo menurut status Perkawinan Tahun 2014
JENIS KELAMIN STATUS PERKAWINAN
KELUARGA PENDUDUK
Laki-Laki Perempuan Belum Cerai Cerai (KK) (Jiwa)
Kawin
(Lk) (Pr) Kawin Hidup Mati
Data Jumlah Penduduk Sarik Alahan Tigo menurut Jenis Kelamin Tahun 2014
JENIS KELAMIN PENDIDIKAN TERAKHIR
PENDUDUK
Perempu (KK) (Jiwa)
Laki-Laki
an I II III IV V VI VII VIII IX X
(Lk)
(Pr)
3187 3119 1123 420 720 820 1125 10 20 525 1 0 1 435 6306
Ket. :
Pendidikan Terakhir
I : Tidak/Belum Sekolah
II : Tidak Tamat SD/Sederajat
III : Tamat SD/Sederajat
IV : SLTP/Sederajat
V : SLTA/Sederajat
VI : Diploma I/II
VII : Akademi/Diploma III/Sarjana Muda
VIII : Diploma IV/Strata I
IX : Strata II
X : Strata III
Data Jumlah Penduduk Sarik Alahan Tigo menurut Usia Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2014
JENIS KELAMIN Rasio Jenis KELOMPOK USIA SEKOLAH (TAHUN) DAN JENIS KELAMIN
PENDUD
Kelamin
UK
Laki- Perempu (Lk/Pr) x 13- 13- 16- 16- (KK)
0-6 0-6 7-12 7-12 >18 >18 (Jiwa)
Laki an 100 15 15 18 18
(Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr)
(Lk) (Pr) (Lk) (Pr) (Lk) (Pr)
3187 3119 102 319 294 430 417 185 181 178 186 1776 1827 1580 6306
Ket. :
Kelompok Usia Sekolah
0–6 : Pra Sekolah
7 – 12 : Sekolah Dasar/Sederajat
13 – 15 : SLTP/Sederajat
16 – 18 : SLTA/Sederajat
> 18 : Perguruan Tinggi
IV. Perkembangan Sosial
Selain melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan individual
(seperti kerja dan lain-lain) penduduk Nagari Sarik Alaha Tigo juga melakukan aktifitas-aktifitas
yang berhubungna dengan kemasyarakatan, ini terbukti dengan adanya beberapa lembaga-
lembaga sosial yang terdapat di Nagari tersebut. Untuk lembaga sosial keagamaan terdapat
Majelis Ulama Islam Nagari (MUIN), yang masuk kategori organisasi masyarakat (ormas) terdapat
kelomok tani, yang mewakili organisasi kepemudaan adalah Organisasi pemuda Nagari dan PKK
Nagari sebagai lembaga sosial yang mewadahi kegiatan-kegiatan perempuan.
V. Kelembagaan Ekonomi
Sebagai penggerak perekonomian, di Nagari Sarik Alahan Tigo terapat 3 pasar tradisional
yang salah satu fungsinya adalah sebagai tempat jual beli segala kebutuhan sehari-hari di Nagari
tersebut. Selain itu terdapat 44 koperasi dan 17 usaha dagang (UD). Komponen-komponen
ekonomi tersebut itulah yang hingga saat ini menjadi tumpuan hidup warga Nagari setempat.
Yang mendukung perekonomian Nagari Sarik Alahan Tigo secara umum dikelompokkan
menjadi 3 yaitu :
1. Faktor Alam (Sumberdaya Alam)
2. Faktor Manusia (Sumberdaya manusia)
3. Faktor Lingkungan sosial masyarakat
Dari ketiga faktor tersebut memberikan berbagai kemungkinan atau peluang yang memiliki
potensi untuk diolah atau dikelola dan dikembangkan sehingga memberikan keuntungan dari segi
ekonomi, peluang akan semakin terbuka apabila faktor kualitas sumberdaya manusia sudah dapat
diandalkan, namun pemanfaatan sumberdaya alam harus sesuai dengan konsep pembangunan
berwawasan lingkungan. Berikut berbagai potensi ekonomi –Nagari Sarik Alahan Tigo
Berdasarkan data tersebut di atas penggunaan lahan pertanian merupakan sektor andalan
Nagari Sarik Alahan Tigo sampai saat ini, hal ini didukung dengan kondisi alam seperti topografi,
iklim, curah hujan dan tanah yang sangat mempengaruhi aktifitas pertanian terutama komoditi padi
dan sayur-sayuran.
Disamping pertanian tanaman pangan perkebunan di Nagari Sarik Alahan Tigo merupakan
potensi yang dapat dikembangkan bagi perekonomian masyarakat, Perkebunan ini bisa
dikembangkan menjadi agrobisnis karena didukung dengan pemandangan yang indah, iklim yang
sejuk dan tanah yang subur.
a. Pertanian;
No Potensi Usaha yang telah dilakukan Kebutuhan Hasil yang diharapkan
1 Sawah - Budi daya padi organic Padi Putih, - Pemasaran - Mempunyai benih local yang
Padi hitam dan padi merah - Panen dan Pasca Panen unggul
- Budi daya pertanian konfensional - Pengolahan Hasil - Pusat Studi pertanian
- Demplot dan sekolah lapang organic
- Pengembangan lahan baru - Bantuan modal bagi
- Traktor kelompok tani untuk
- Heller pengadaan saprodi
- Treser - Pengadaan bibit tanaman
- Rumah Kompos keras dan buah-buahan
- Pemulian benih padi spesipik - Program pengadaan alat-
local alat dan mesin pertanian
2 Sayur - Kacang buncis -Demplot dan Sekolah Lapang - Pelatihan Pengendalian
- Kacang panjang sayur hama penyakit
- Terong -Pemasaran - Pelatihan pengaturan
- Cabe -Pecking Petani tentang rotasi tanam
- bawang -Perluasan areal Sayur - Teknologi tepat guna bagi
petani
3 Sayur - Tanaman masih tumbuh liar -Budi daya oleh petani - Setiap produk yang
kincuang -Promosi dihasilkan di jual dalam
4 Zirzak - Pengembangan zirzak dihalaman -Bibit bentuk di kemas
pekarangan -Ada perkebunan zirzak - Standar Harga petani setiap
komoditi
5 Jambu biji - Tamanan jambu biji ditanam di -Bibit
- Mengembangkan komoditi
pekarangan rumah -Ada perkebunan jambu biji
bermanfaat yang
6 Jambu trigo - Tamanan jambu trigo herain -Bibit
mempunyai nilai beda
herain ditanam di pekarangan rumah -Ada perkebunan jambu trigo herain
7 Manggis - Menanam manggis di sekitar -Bibit
pekarangan -Lahan pengembangan
Menanam manggis di tepi ladang
b. Perkebunan;
No Potensi Usaha yang telah dilakukan Kebutuhan Hasil yang diharapkan
1 Kakao -budidaya yg belum banyak - Bibit unggul - Sentra penghasil kakao
-usaha yg masih menyebar - Varietas yg cocok - Sebagi sumber penghasilan
-bibit sembarangan - Skala usaha yg luas petani
-lokasi yg tidak cocok dg ketinggian - Ada kelompok tani budidaya - Menjadi petani trampil
-Perawatan karet yang belum kakao
maksimal - Pelatihan petani kakao
- Jaminan pasar
2 Karet -budidaya yg belum banyak - Bibit unggul - Sentra penghasil karet
-usaha yg masih menyebar - Varietas yg cocok - Sebagi sumber penghasilan
-bibit sembarangan - Skala usaha yg luas petani
-lokasi yg tidak cocok dg ketinggian - Ada kelompok tani budidaya - Menjadi petani terampil
-Perawatan karet yang belum karet
maksimal - Pelatihan petani budi daya
karet
- Jaminan pasar
3 Kapulaga -Pengembangan dilakukan dilahan - Pengembangan yang lebih - Sebagai penghasilan tambahan
perkebunan yang berfungsi luas bagi petani
sebagai tumpang sari - Perawatan yang maksimal
- Jaminan pasar
4 Kulit Manis -Pemanfaatan lahan kosong yang - Penanaman kembali bagi - Sebagai tabungan bagi
tidak produktif tanah yang sudah di panen masyarakat tani
5 Kopi -Kebun kopi yang ada sekarang - Bibit kopi yang unggul - Sarik alahan tigo penghasil kopi
masih punya moyang - Kopi spesipik dan luas kebun 1000 ha
-Perawatan yang tidak maxsimal - Pengolahan hasil - Sentra penghasil kopi
-Tidak pernah peremajaan - Pemasaran - Sebagi sumber penghasilan
- petani
- Menjadi petani terampil
c. Kehutanan;
No Potensi Usaha yang telah dilakukan Kebutuhan Hasil yang diharapkan
1 Mahoni - Penanaman mahoni dipinggir - penanaman dengan sisitim - Petani mempunyai tabungan
/batas kebun masing-masing pagar di tepi jalan masa depan
petani - penyedian bibit - Terjadi dengan sendirinya
- Pembibitan swadaya penghijauan
2 Surian - Penanaman mahoni dipinggir - penanaman dengan sisitim - Petani mempunyai tabungan
/batas kebun masing-masing pagar di tepi jalan masa depan
petani - penyedian bibit - Terjadi dengan sendirinya
penghijauan
3 Gaharu - Belum ada pengembangan - Budi daya gaharu - Sebagai sumber penghasilan
hanya yang ada gaharu tumbuh - Pelatihan budi daya gaharu petani
liar di hutan - Pengadaan bibit
4 Pengemban - Bambu tumbuh dengan - Sebagai penahan longsor - Tidak terjadi longsor di jalan
gan bambu sendirinya - Sebagai alat pemenuhan - Tercipta lapangan kerja berupa
kebutuhan anyaman
- Sebagai sumber nutrisi - Sebagai alt kebutuhan berupa
bangunan
d. peternakan;
No Potensi Kondisis yang telah dilakukan Kebutuhan Kondisi yang diharapkan
1 Sapi - sapi yang kurang - Bibit sapi - Program bantuan bibit
- usaha yang belum komersil - Tenaga IB - Bantuan ternak kambing
- - Pelatihan Budidaya ternak - Bantuan bibit sapi
- Kandang koloni - Bantuan bibit ayam/itik
- - Pelatihan peternakan
- Pelatihan beternak sapi
- Pelatihan beternak kambing
- Pelatihan beternak ayam/itik
- Sentra produk sapi
2 kambing - Kambing yang kurang - Bibit kambing - Menjadi sentra kambing
- usaha yang belum komersil - Pelatihan Budidaya ternak - Kotoran menjadi pupuk pertanian
- dikelola secara tradisional kambing
- Kandang koloni
3 Kerbau - Dipelihara secara tradisional - Kawin secara IB - Kerbau sebagai alat bantu untuk
pertanian
e. Perikanan
No Potensi Kondisis yang telah dilakukan Kebutuhan Kondisi yang diharapkan
1 Ikan - Membuat sungai laranga - Bibit ikan - Air bebas kontaminasi limbah
Larangan berbahaya
Nagari - Sebagai obyek wisata
- Sumber penghasilan Kekayaan
Nagari
2 Kolam Air - membuat kolam yang - Bibit ikan - Sebagai penghasilan petani
Deras mempunyai sumber air cukup - Untuk memelihara sungai larangan
1. Batang Gumanti
Pada batang gumanti ini alirannya mulai dari hulu yaitu dari danau ateh, daerah yang dilaluinya
alahan pnjang, talang babungo, sariak alahan tigo berupa pinti kayu, lurah gadang, teratak teleng dan sarik
bawah dan bermuara di muaro lolo. Ada beberapa nagari yang membuat ikan larangan yaitu ditalang
babungo, dan sarik bawah, bibit ikan yang dilepaskan dibatang gumanti untuk dipelihara dan pengambilan
ikan tersebut dilakukan setiap tahun baru, hari raya idul fitri, hari raya idul adha, diharapkan air bebas
kontaminasi limbah berbahaya, dan juga digunakan sebagai obyek wisata serta sumber penghasilan
kekayaan Nagari.
Ikan yang biasa hidup dibatang Gumanti yaitu
No Ikan dibatang Gumanti Ikan yang dibibitkan
1 Gariang Lele
2 Situkah Ikan rayo
3 Silarian Mas
4 Kapareh
5 Lompoang
6 Tilan
7 Tali-tali
8 Sipantau
9 Limbek
10 Kulari
2. Batang lolo
Batang lolo alirannya melalui ladang-ladang penduduk yang berada dipinggiran batang lolo, sawah,
dan jauh dari pemukiman penduduk. Batang lolo juga memiliki tempat penghasilan bagi penduduk yaitu
ikan.
3. Batang Sianggai-anggai
Dinagari sianggai-anggai terdapat ikan larangan yang dipelihara dalam nagari yang digunakan
sebagai tempat penghasilan nagari, dan bagian yang derah yang tidak sebagai ikan larangan di batang
sianggai-anggai yaitu digunakan sebagi tempat penghasilan, sebagai penangkapan ikan untuk dikomsumsi
bagi penduduk sekitar.
f. bahan galian;
Nagari sarik Alahan Tigo memiliki sumber Daya Alam yang akan menjadi sumber
peningkatan pendapatan masyarakat antara lain :
VII. Perdagangan
Sebagai penggerak perekonomian, di Nagari Sarik Alahan Tigo terapat 3 pasar tradisional
yang salah satu fungsinya adalah sebagai tempat jual beli segala kebutuhan sehari-hari di Nagari
tersebut. Selain itu terdapat 44 koperasi dan 17 usaha dagang (UD). Komponen-komponen
ekonomi tersebut itulah yang hingga saat ini menjadi tumpuan hidup warga Nagari setempat.
VIII. Pendidikan
Untuk sektor pendidikan, Nagari ini tamapaknya perlu mendapat perhatian khusus untuk
selalu dilakukan peningkatan. Untuk tingkat sekolah Dasar/atau sederajat terdapat 7 sekolahan,
adapun untuk tingkat SLTP terdapat 2 sekolahan dan untuk tingkat SLTA hanya terdapat 1
sekolahan. Di nagari ini juga terapat 3 lembaga pendidikan keagamaan yaitu pondok pesantren.
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan harus mendapatkan perhatian dari
semua pihak, keberhasilan dunia pendidikan bukan saja ditentukan oleh Pemerintah dan guru saja,
masyarakat juga mempunyai peran yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan.
penyelenggaraan pendidikan yang ada di Nagari Sarik Alahan Tigo terdiri dari :
1. Pendidikan Umum
Pendidikan umum yang ada di nagari Sarik Alahan Tigo yaitu TK, SD, SMP dan SMA,
keberadaan sekolah tersebut sudah banyak memberikan konstribusi terhadap peningkatan
Sumberdaya Manusia penduduk Nagari Sarik Alahan Tigo untuk memberikan kehidupan yang lebih
baik dimasa yang akan datang.
Untuk lebih jelasnya potensi yang dimiliki dibidang pendidikan di Nagari Sarik Alahan Tigo
dapat dilihat sebagai berikut:
A. Taman Kanak – Kanak
Pendidikan TK merupakan pendidikan persiapan yang dilakukan setiap anak sebelum
memasuki sekolah dasar. keberadaan TK sangat diperlukan, hal ini dapat dilihat bahwa kualitas
murid-murid SD yang mempunyai Basis pendidikan TK akan berbeda tingkat kemampuanya
dengan murid SD yang tidak memiliki latar belakang pendidikan TK,
B. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah merupakan dasar dari semua kegiatan proses belajar dan
mengajar mulai dari pengembangan ilmu, pembentukan karakter dan mental serta pengenalan
lingkungan dan kreatifitas anak agar bisa berkembang dan siap melanjutkan pendidikan
kejenjang yang lebih tinggi, Sekolah pendidikan dasar yang ada di nagari Sarik Alahan Tigo
terdapat 8 sekolah dasar.
IX. Kesehatan
Gambaran tentang kondisi kesehatan Nagari ini bisa dilihat dari sarana dan prasarana
penunjang kesehatan yang dimilikinya. Dalam memelihara tingkat kesehatan, Nagari ini memiliki 6
unit puskesmas pembantu (pustu). Sementara jumlah tenaga medis di Nagari tersebut sebagai
berikut :
1. Dokter : tidak ada
2. Bidan : 3 orang
Untuk pasokan air bersih, Nagari ini hanya mengandalkan mata air.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat serta menciptakan lingkungan bersih dan sehat
merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam proses pembangunan kesehatan masyarakat,
Jumlah Fasilitas Kesehatan di Nagari Sarik Alahan Tigo
Dokter/
No Jorong Puskesmas Postu Polindes Posyandu Bidan
perawat
1 Sarik Atas - 1 - 1 - 1
2 Sarik Bawah - 1 - 2 - 1
3 Talaok - 1 - 1 - 1
4 Sianggai-anggai - 1 - 2 - 1
5 Sungai Pangalek - - - 2 - -
6 Taratak Teleng - 1 - 2 - 1
7 Lurah Gadang - 1 - 1 - 1
8 Pinti Kayu - 1 - 1 - 1
Dari data diatas jumlah fasilitas kesehatan yang ada di Nagari Sarik Alahan Tigo sudah
memadai walaupun belum dikatakan cukup, karena sarana dan prasarana yang ada masih terbatas.
X. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat memberikan konstribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi di Nagari Sarik Alahan Tigo terdapat berbagai objek wisata yang sangat
potensial untuk dikembangkan karena didukung oleh keindahan alam dan udara yang sejuk berbagai
objek wisata yang dapat dikembangkan yaitu :
a. Wisata Alahan Tigo
Nagari sarik Alahan Tigo diambilkan dari sebuah kondisi alam yang tidak ditemukan di Nagari lain yaitu
sungai bercabang tiga (Alahan Tigo). Kelangkaan alam seperti ini dapat mengundang orang lain untuk
berkunjung memperhatikan keunikan yang terjadi, namun sebuah potensi alam tidak akan dapat
mendatangkan manfaat jika tidak di olah, tidak dilengkapi dengan faktor pendukung penting lainnya.
b. Wisata Tungku Duato diTalaok
c. Guguak Panjamuan diTaratak Teleng
d. Tanam Batu di sarik Ateh
e. Gou Alam di Pinti Kayu
f. Pemandangan Alam Si Anggai-angai
XII. Agama
Seiring dengan kebijakan pemerintah propinsi sumatera barat “babaliak Kanagari” di era
otonomi daerah, belum mampu diterjemahkan secara konkrit ditengah-tengah kehidupan
masyarakat, sehingga muncul kekhawatiran makin luntur dan rendahnya pemahaman agama bagi
generasi muda.
Untuk mengantisipasi hal ini, telah dilakukan berbagai langkah dan upaya bagi tokoh
masyarakat di Nagari Sarik Alahan Tigo untuk membangun mesjid, mushalla dan melakukan
kegiatan-kegaiatan keagamaan dengan penyediaan sarana dan prasarana ibadah serta
pengembangan kegiatan kegamaan.
Sarana dan prasarana ibadah di kanagarian Sarik Alahan Tigo
Sarana dan Prasarana
No Jorong Jumlah
Mesjid Mushalla MDA/TPA
1 Sarik Atas 2 2 6 8
2 Sarik Bawah 1 1 2 4
3 Talaok 1 1 6 8
4 Sianggai-anggai 1 7 4 12
5 Sungai Pangalek 2 2 1 5
6 Taratak Teleng 2 3 4 9
7 Lurah Gadang 1 1 1 3
8 Pinti Kayu 1 1 2 4
Jumlah 11 18 26 53
XIII. Infrastruktur
Sarana penunjang segala aktivitas di Nagari ini menggunakan jalur darat. Untuk jalur darat,
ruas jalan aspal yang dimiliki tidak ada, dengan kondisi jalan masih jalan tanah dan rusak
sepanjang 33 Km. Nagari ini memiliki 11 buah jembatan penghubung dan 21 buah jembatan
gantung, 19 buah jembatan dalam kondisi baik sedangkan 13 jembatan lainnya rusak. Untuk
penerangan, warga yang bisa mendapatkan penerangan melalui aliran listrik mencapai 300 KK
sedangkan 1158 KK lainnya belum.
Kesimpulan
Pembangunan Daerah Tertinggal merupakan pembangunan yang sangat sulit untuk dilakukan dan
dilaksanakan, hal ini terjadi karena pembangunan Daerah Tertinggal ini membutuhkan waktu yang cukup
lama dan memerlukan dana yang cukup besar dan penanganan yang relatif panjang, hal ini akan dapat
teratasi apabila terbangun suatu komitmen yang berkesinambungan dari pemangku kepentingan.
Saran
Sejarah menunjukkan bahwa sebaik apapun kebijaksanaan pembangunan tanpa disertai dengan
penguatan kelembagaan, maka hasil pembangunan akan jauh dari apa yang diharapkan bahkan sering
menuai kegagalan.
Pemerintahan Nagari Sarik Alahan Tigo mengharapkan Musrenbang ini benar-benar dilaksanakan
dengan penuh tanggungjawab oleh semua pihak untuk terwujudnya kerjasama yang baik bagi Pemerintah
Republik Indonesia, Pemerintahan Propinsi, Pemerintahan Kabupaten, Kecamatan dan Pemerintahan
Nagari. Kami berharap bahwa Musrenbang ini dapat menjadi sebuah program yang berlanjut dan
berkesinambungan.
EFDIZAL