Anda di halaman 1dari 11

STRATEGI KONFLIK KOGNITIF DAN IMPLEMENTASINYA DALAM

PEMBELAJARAN FISIKA

Aldi Ryan Pratama, Ami Annisa Wudda, Anisah Septia Rahmi, Boris Dwicahyo, Wulan Sari
Pendidikan Fisika, Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131, Indonesia

Email. anisahseptiarahmi@gmail.com

ABSTRAK

Pembelajaran saat ini menekankan siswa untuk mampu belajar dengan menerapkan keterampilan-
keterampilan berpikir abad 21 sesuai tuntutan kurikulum 2013 maupun edisi revisi seperti berpikir
kritis dan metakognisi. Namun tak sedikit siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
konsep fisika, dikarenakan oleh beberapa faktor salah satunya Penulisan ini bertujuan untuk
melihat bagaimana pengaruh implementasi strategi konflik kognitif dalam pembelajaran fisika
terhadap keaktifan peserta didik saat proses pemeblajaran. Meningkatkan keterampilan
metakognisi dan keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran fisika melalui
implementasi model pemecahan masalah dengan strategi konflik kognitif. berdasarkan hasil study
literatur yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa implementasi model pemecahan masalah
dengan strategi konflik kognitif dapat meningkatkan keaktifan siswa saat proses pembelajaran,
keterampilan metakognisi dan keterampilan berpikir kritis siswa implementasi strategi konflik
kognitif dalam pembelajaran fisika dan contohnya. Pada makalah ini akan di bahas tentang
strategi konflik kognitif, proses strategi konflik kognitif dan contoh implementasinya dalam
pembelajaran fisika

Kata kunci : Konflik, strategi, kognitif, implementasi, pembelajaran fisika, metode,


implementasi, strategi konflik kognitif dalam fisika.

I. LATAR BELAKANG

Kesulitan dalam memahami konsep fisika hampir dirasakan siswa pada semua pokok bahasan.
Pada kondisi seperti ini siswa sering berhadapan dengan situasi yang serba sulit mencari jalan
keluar untuk memecahkan masalah. Hal ini dikarenakan siswa belum dibiasakan untuk
mengkonstruksi sendiri pengetahuannya. Dalam filosofi konstruktivisme, pengetahuan siswa
dikonstruksi atau dibangun sendiri oleh siswa. Ketika siswa berinterkasi dengan lingkungan
belajar, siswa mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan pengalamannya. Dalam proses
mengkonstruksi pengetahuan tersebut kemungkinan besar telah terjadi kesalahan. Hal ini
disebabkan pengetahuan awal tersebut diperoleh dari pengalaman yang berbeda-beda dan

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 1


sumber informasi yang belum tentu akurat. Pengetahuan awal yang dimiliki siswa inilah yang
disebut dengan konsepsi. banyak hal yang menyebabkan terjadinya miskonsepsi yang
ditimbulkan oleh siswa itu sendiri, diantaranya adalah (1) tahap perkembangan kognitif yang
tidak sesuai dengan konsep yang dipelajari; (2) penalaran siswa yang terbatas dansalah; (3)
kemampuan siswa menangkap dan memahami konsep yang dipelajari; (4) danminat siswa
untuk mempelajari konsep yang diberikan dan diajarkan. Miskonsepsi yang dialami siswa
dapat ditekan kuantitasnya bila guru menyadari bahwa dalam diri siswa sudah terdapat
prakonsepsi yang merupakan hasil dari pengalaman mereka sehari-hari. Pinker (dalam
Maharta, 2003) mengemukakan bahwa siswa hadir di kelas umumnya tidak dengan kepala
kosong, melainkan mereka telah membawa sejumlah pengalaman-pengalaman atau ide-ide
yang dibentuk sebelumnya ketika mereka berinteraksi dengan lingkungannya. Bila siswa
memiliki pemahaman yang berbeda dengan konsep ilmiah yang baru diterimanya, maka upaya
untuk menghilangkan perbedaan tersebut melalui aktivitas proses belajar mengajar yang
bervariasi dan pembelajaran yang baik dan berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas adalah
pembelajaran yang bermakna yaitu guru berupaya mengenali dan memahami kemampuan
seluruh siswanya dan mampu menentukan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan
kebutuhan siswanya. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menekan terjadinya
miskonsepsi yang berkepanjangan adalah dengan strategi Konflik Kognitif. Rangsangan
konflik kognitif dalam pembelajaran sangat membantu proses asimilasi menjadi lebih efektif
dan bermakna dalam pergulatan intelektualitas siswa (Setyowati, 2011: 89-96). Karena
Konflik kognitif dapat menggoyahkan konsep siswa yang masih miskonsepsi.
Masalah utama yang menyebabkan penerapan pembelajaran konflik kognitif adalah rendahnya
pemahaman konsep siswa khususnya dalam pembelajaran fisika, 2) Pembelajaran konflik kognitif
memiliki berbagai tahapan, namun secara umum terdapat 3) tahapan utama. yaitu tahap
pendahuluan untuk mengetahui pemahaman/konsep awal siswa; fase konflik mengajak siswa
berpikir mendalam untuk menyadari miskonsepsi yang dialaminya; dan tahap penyelesaian untuk
membimbing siswa agar memiliki pemahaman konsep yang benar. Tahap pembelajaran konflik
kognitif yang banyak digunakan adalah tahapan yang dikemukakan oleh Lee, yang terdiri dari tiga
tahapan utama berikut: (1) Pembelajaran konflik kognitif memiliki pengaruh yang lebih tinggi pada
pendidikan SMA dibandingkan pada jenjang pendidikan SD, SMP, dan Perguruan Tinggi. , (2)
Pembelajaran konflik kognitif memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap fisika dibandingkan
mata pelajaran lainnya, dan (3) Pembelajaran konflik kognitif memiliki pengaruh paling tinggi
dalam meningkatkan pemahaman konsep dan mengurangi miskonsepsi siswa khususnya dalam
pembelajaran fisika.

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 2


Karakteristik pembelajaran konflik kognitif yang dapat memfasilitasi perubahan siswa konsepsi
adalah pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk menemukan ketidakseimbangan antara
pengetahuan mereka sebelumnya dengan eksperimen fakta yang diperoleh, diikuti oleh intervensi
guru untuk memungkinkan konflik situasi menghasilkan keseimbangan baru. (Sumarna, Omay dan
Yulistiana, Risma, 2016)

Strategi pembelajaran konflik kognitif dapat meningkatkan nilai rata-rata hasil belajar mahasiswa
pada Fisika Komputasi Jurusan Fisika FMIPA Padang. Dengan demikian berarti pembelajaran
dengan strategi konflik kognitif dapat menurunkan miskonsepsi mahasiswa pada mata kuliah Fisika
Komputasi Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Negeri Padang, namun sejauh ini belum
signifikan. Implementasinya adalah pembelajaran generatif berbasis strategi konflik kognitif yang
baik digunakan dalam pembelajaran Fisika Komputasi. Namun, penelitian lebih lanjut dengan lebih
banyak sampel dan variasi moderator lainnya harus dilakukan. Strategi konflik kognitif perlu
dibuktikan pada mata kuliah lain karena setiap mata kuliah memiliki karakteristik tersendiri. (A.
Akmam dkk, 2018).
Dari beberapa pandangan diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa strategi konflik kognitif
ini di harapkan mampu mengatasi kesulitan siswa dalam belajar serta dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dan melatih siswa untuk berfikir kritis dan mampu menyelesaikan permasalahan yang
ditemui.

II. METODE
Makalah ini dibuat dengan metode studi literatur. Dengan mengumpulkan data pustaka,
mencatat melalui beberapa jurnal dan artikel.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Konflik Kognitif

Ada banyak istilah yang digunakan setiap peneliti dengan makna yang mirip dengan konflik
kognitif, yaitu : konflik konseptual (Johnson & Johnson, 1979), Psikis Konflik (Chantor,
1983). Damon dan Killen (1982) mengatakan Konflik kognitif adalah ketidakseimbangan
kognitif yang disebabkan oleh adanya kesadaran seseorang akan adanya informasiinformasi
yang bertentangan dengan informasi dimilikinya yang tersimpan dalam struktur kognitifnya.
Konflik kognitif dapat juga muncul dalam lingkungan sosial ketika ada pertentangan pendapat/
pemikiran antara seseorang individu dengan individu lainnya pada lingkungan individu yang
bersangkutan. Menurut Kwon & Lee (2003), konflik kognitif didefiniskan sebagai konflik

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 3


antara struktur kognitif (yaitu, struktur terorganisir pengetahuan dalam otak) dengan
lingkungan sebaya, buku, atau yang lainnya), atau konflik antara konsepsi dalam struktur
kognitif. Jika seorang anak akhirnya menjadi sadar akan fakta bahwa dia memegang dua
pandangan yang bertentangan tentang situasi dan tidak mungkin benar, langkah ini disebut
sebagai konflik kognitif atau disequilibrium. Pendapat lain dikemukakan Moody (2008),
bahwa konflik kognitif merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketegangan
yang diciptakan ketika bukti baru diakui oleh siswa dan bertentangan dengan pengetahuan
sebelumnya. Adapun reaksi emosional yang dimunculkan siswa pada situasi konflik kognitif
misalnya ragu, bingung, mengalami ketidakpastian, cemas, dan selalu melihat kebelakang
(Lee&Kwon, 2003; Limon, 2001).

Dapat disimpulkan bahwa konflik kognitif adalah keadaan dimana terdapat ketidak cocok antara
struktur kognitif yang dimiliki dan dipunyai oleh seseorang dengan informasi yang baru dia dapat
dari luar (lingkungan) atau informasi baru yang diterimannya tidak cocok dengan struktur kognitif
yang telah dia miliki.

Pengertian Konflik Kognitif Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Pengertian konflik menurut KBBI (Depdiknas, 2008) adalah percekcokan, perselisihan dan
pertentangan yang disebabkan adanya dua gagasan atau lebih atau keinginan yang saling
bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku. Sedangkan kognitif
adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi yang berdasarkan kepada pengetahuan
faktual yang empiris.

Dapat kita simpulkan bahwa konflik kognitif ini adalah pertentangan atau perbedaan antara
gagasan yang didapatkan dari luar dengan gagasan yang telah dimiliki.

B. Proses Strategi Konflik Kognitif


Proses strategi konflik kognitif dikembangkan untuk menjelaskan konflik kognitif seorang siswa
pada situasi anomali yang tidak sesuai dengan dugaannya dalam pembelajarannya. Lee & Kwon
(2001:10) mengatakan bahwa strategi konflik kognitif ini memiliki 3 (tiga) tahapan, yaitu: tahap
awal, tahap konflik dan tahap resolusi. Tahap awal adalah tahap sebelum konflik kognitif dan
mencakup proses percaya pada konsepsi yang sudah ada sebelumnya dan menerima situasi anomali
sebagai hal yang asli (yaitu hasil eksperimen yang diperoleh oleh seorang guru). Pada strategi ini
proses konflik terjadi ketika seorang siswa : mengenali situasi anomali, mengungkapkan minat
atau kecemasan tentang penyelesaian konflik kognitif, dan melakukan penilaian ulang kognitif
terhadap situasi.

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 4


Misalnya, ketika siswa menyadari bahwa situasinya tidak sesuai dengan keinginan mereka
(konsepsi), maka mereka tertarik / cemas dengan situasi ini. Sehingga komponen pengakuan,
minat, dan kecemasan terkait ketidak pastian ini merupakan indikasi dari konflik kognitif. Setelah
mengalami tahap ini peserta didik akan menilai kembali situasi konflik untuk menyelesaikan atau
menolaknya. Pada saat ini , siswa mungkin menunjukkan respon latensi. Penilaian kembali situasi
konflik kognitif adalah penyebabnya respon latensi.

C. Implementasi Konflik Kognitif Dalam Pembelajaran Fisika

Pembelajaran fisika berkaitan dengan lingkungan alam sekitar, oleh sebab itu siswa sebelum
memasuki sekolah sudah memiliki pengetahuan awal. Pengetahuan awal terbentuk melalui
pengalaman langsung dengan alam dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar pengetahuan awal
yang dimiliki siswa tersebut tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Oleh karena itu, diperlukan suatu
strategi dan teknik pembelajaran untuk membantu memperbaiki konsepsi awal siswa yang belum
benar. Strategi konflik kognitif merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan keaktifan
siswa. Selain itu, strategi konflik kognitif merupakan suatu strategi belajar yang berlandaskan
prinsip dan teori belajar konstruktivisme, untuk belajar suatu konsep baru siswa haruslah secara
aktif terlibat dalam proses pembentukan kembali dan restrukturisasi pengetahuannya

Implementasi strategi konflik kognitif dalam pembelajaran fisika adalah mengondisikan kegiatan
dan lingkungan belajar siswa dengan tujuan menghadirkan suatu keadaan konflik kognitif pada diri
siswa. Dalam hal ini guru memiliki peran sebagai perencana, pelaksana, dan pembimbing tetapi
tidak banyak berperan langsung. Dalam pelaksanaannya strategi belajar konflik kognitif dapat
menggunakan model pembelajaran apa saja yang dalam kegiatannya siswa diberi kesempatan
untuk menjawab masalah yang diberikan guru dengan konsep yang dimiliki siswa. Yang kemudi
pada kegiatan inti siswa dan guru membuktikan jawaban atas masalah yang diberikan dengan
menunjukkan secara langsung pada siswa melalui kegiatan demonstrasi atau eksperimen. Kegiatan
pembelajaran dibagi kedalam 3 keadaan, yaitu: keadaan awal dimana siswa sudah memiliki C1
yaitu pra-konsep atau konsep awal yang berhubungan dengan konsep yang akan dipelajari,
kemudian keadaan ketika mulai ada konflik antara konsep yang telah dipahami dengan R2 yaitu
keadaan atau lingkungan yang baru, dan keadaan tiga adalah saat dimana siswa sudah dapat
menyelaraskan konsep awalnya dengan keadaan baru sehingga dapat menyimpulkan konsep atau
pemahaman yang baru.

(Wiradana, 2011) menyatakan bahwa pembelajaran konflik kognitif menekankan:

(1) Menggali konsep alternatif yang dimiliki siswa,

(2) Mempresentasikan situasi yang tidak bisa dijelaskan dengan konsep yang ada,

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 5


(3) Menciptakan konflik kognitif dengan situasi yang berlawanan dengan konsep alternatif siswa,

(4) Menyiapkan konsep lain untuk menjelaskan situasi yang berlawanan dengan konsep alternatif
siswa,

(5) Mengaktifkan pembelajaran untuk membangun pengetahuan siswa,

(6) Siswa berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya untuk mengungkapkan ide mengenai
situasi yang berlawanan dan memikirkan solusinya,

(7) Konsep baru yang dimiliki ini akan membantu untuk menangani masalah yang mungkin ditemui
di kemudian hari.

Contoh Implementasi Strategi Konflik Kognitif dalam Pembelajaran Fisika

Menggunakan LKS dengan strategi konflik kognitif disertai dengan demonstrasi dan diskusi
sehingga hasil evaluasi tes pemahaman konsep siswa yang dilakukan setelah pembelajaran
mengalami penurunan persentase miskonsepsi untuk konsep pokok materi. Persentase
ketuntasan di kelas mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa bahan ajar LKS
dengan strategi konflik kognitif telah berhasil mengurangi miskonsepsi siswa dan
meningkatkan pemahaman siswa tentang mate. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan LKS dengan strategi konflik kognitif lebih efektif daripada pembelajaran
konvensional. Hal ini dapat terjadi karena dalam pembelajaran menggunakan LKS dengan
strategi konflik kognitif siswa dituntut untuk mengungkapkan konsepnya melalui kegiatan
demonstrasi di kelas. (Haryono, 2018) . Pemberian LKS fisika berbasis strategi konflik
kognitif untuk meminimalkan miskonsepsi peserta didik. Keuntungan menggunakan LKS
adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, agar peserta didik akan
belajar secara mandiri dan belajar memahami dan menjalankan tugas tertulis. (Wityanita,
2019)

Strategi pembelajaran konflik kognitif yang diterapkan dalam Fisika ada 5 Fase sebagai
berikut:

Fase pertama yaitu orientasi siswa kepada konflik adalah tahap pengetahuan awal siswa. Pada
saat guru mendemonstrasikan animasi, ternyata waktu bola A dan bola B sampai di lantai
adalah sama. Kegiatan pada tahap ini disebut sebagai tahap konflik, karena setelah kegiatan
ini, siswa mengalami konflik kognitif dengan munculnya pertanyaan.

Fase kedua: mengorganisasi siswa untuk belajar dan pemberian LKS kepada siswa dapat
memaksimalkan pemahaman dalam upaya pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator
pencapaian hasil belajar yang ditempuh.

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 6


Fase ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. guru membimbing
siswa dalam melakukan percobaan gerak parabola yang terdapat pada LKS. Hal ini sesuai
dengan hasil penelitian Lee, dkk (2003) bahwa pembelajaran konflik kognitif dengan metode
demonstrasi menunjukkan terjadinya perubahan pemahaman konsep pada siswa tentang fisika
yang lebih efektif dibandingkan dengan metode yang lain.

Fase keempat yaitu mengembangkan dan penyajikan hasil karya, Siswa dilatih untuk
mengeluarkan ide-ide yang mereka miliki dalam kaitannya dengan interaksi siswa dalam
proses pembelajaran untuk mengoptimalkan pembelajaran.

Fase kelima menganalisis dan mengevaluasi hasil analisis dan membuat kesimpulan terhadap
semua jawaban kelompok yang telah diuraikan bersama-sama sebelumnya dan kemudian
mengkaji informasi baru yang diperoleh dari siswa agar pemahaman yang jelas dan mendalam
terhadap permasalahan yang dikaji.

Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2010: 154) dengan memberikan evaluasi
kepada siswa, guru dapat mengetahui sampai sejauh mana hasil pengajaran yang telah
dilakukannya dan mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan anak didik terhadap materi
yang telah disampaikan. Peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap materi gerak parabola
merupakan akibat dari penerapan strategi pembelajaran konflik kognitif. Strategi ini menuntut
siswa untuk dapat merekonstruksi sendiri permasalahan-permasalahan yang siswa hadapi
dengan adanya bimbingan dari guru serta memberikan kesempatan pada siswa untuk terbiasa
menemukan, memecahkan masalah secara logis, sistematis, dan terarah sampai kepada
penarikan kesimpulan. (Ardi, dkk, 2016)

IV. KESIMPULAN

Konflik kognitif keadaan dimana terdapat ketidak cocok antara struktur kognitif yang
dimiliki dan dipunyai oleh seseorang dengan informasi yang baru dia dapat dari luar
(lingkungan) atau informasi baru yang diterimannya tidak cocok dengan struktur kognitif
yang telah dia miliki. Strategi konflik kognitif ini memiliki 3 (tiga) tahapan, yaitu: tahap
awal, tahap konflik dan tahap resolusi.

Implementasi Strategi Kognitif Konflik pada pembelajaran fisika dapat berupa pemberian
LKS fisika berbasis strategi konflik kognitif merekonstruksi sendiri permasalahan-
permasalahan yang siswa hadapi dengan adanya bimbingan dari guru serta memberikan
kesempatan pada siswa untuk terbiasa menemukan, memecahkan masalah secara logis,
sistematis, dan terarah sampai kepada penarikan kesimpulan. Keuntungan menggunakan

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 7


LKS adalah memudahkan pendidik dalam melaksanakan pembelajaran, agar peserta didik
akan belajar secara mandiri.

Strategi konflik kognitif ini mampu mengatasi kesulitan siswa dalam belajar serta dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan melatih siswa untuk berfikir kritis dan mampu
menyelesaikan permasalahan yang ditemui.

REFERENSI

1) Akmam A dkk. 2018. Influence of Learning Strategy of Cognitive Conflict on Student


Misconception in Computational Physics Course. IOP Conference Series: Materials Science
and Engineering. Eng. 335 012074
2) Ardi Wiranata, dkk. 2016 .Pengaruh Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif Terhadap
Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Gerak Parabola. (online)
https://media.neliti.com/media/publications/216472-pengaruh-strategi-pembelajaran-
konflik-k.pdf (Diakses 28 Februari 2022)
3) BodLakova, W. V. 1988. The Role Of External And Cognitive Conflict In Children’s
Conservation Learning. Doctorial dissertation, City University of New York.
4) Chantor, G. N. 1983. Conflict, learning, and Piaget: comments on Zimmerman andBlom's
"Toward an empirical test of the role of cognitive conflict in learning". Developmental
Review. 3, 39-53
5) Damon, W.,& Killen, M. 1982. Peer interaction and the process of change in children’s
moral reasoning. Merrill-Palmer Quartely, 28, 347-367
6) Haryono, Heny Ekawati. 2018. The Effectiveness Of Science Student Worksheet With
Cognitive Conflict Strategies To Reduce Misconceptionon Heat Concept. Jurnal Pena Sains
Vol. 5, No. 2.
7) Johnson, D. W., & Johnson, R. T. 1979. Conflict in the classroom: Controversy and
learning. Review of Educational Research, 49, 51-70.
8) Kwon J, Lee,G. What do we know about students’ cognitive conflict in science
classroom: a theoreticial model of cognitive conlict process, diakses dari
http://www.ed.psu.edu/C1?Journals/2001
9) Kwon, J., Park, H., Kim, J., Lee, Y. J., & Lee. G. 2003. What Do WeKnow About
Students' Cognitive Conflict In science Classroom:A Theoretical Model Of
Cognitiveconflict Process.Research Report on Subject EducationRR98-VI-11, Ministry

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 8


of Education in Korea
10) Lee et al .2002. Development Of An Instrument For MeasuringCognitive Conflict In
Secondary Level Science Classes. Contract Grant Sponsor: Brain Of Korea 21 Project
(Korean Ministry of Education).
11) Limo´n, M. 2001. On the cognitive conflict as an instructional strategy for conceptual
change: A critical appraisal. Learningand Instruction, 11, 357–380
12) Lin, J.-Y. 2007. Responses to anomalous data obtained from repeatable experiments in
the laboratory. Journal ofResearch in Science Teaching, 44(3), 506-528
13) Maharta, Nengah. 2003. Analisis Miskonsepsi Fisika SMA di Bandar Lampung. Skripsi.
Lampung : FKIP Univ.Lampung
14) Moody, Bruce. 2008. Connecting The Points: Cognitive Conflict AndDecimal Magnitude.
Proceedings of the 33rd annual conference of the Mathematics Education Research Group
of Australasia
15) Mufit, Fatni dkk. 2020. Meta-Analysis of the Effect of Cognitive Conflict on Physics
Learning. JPPPF (Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Fisika) Volume 6
Issue 2.
16) Murray, F. B. 1983. Equilibration as cognitive conflict. DevelopmentalReview. 3, 54- 61.
17) Murray, F. B., Ames, G., & Botvin, G. 1977. The Acquisition OfConservation Through
cognitive Dissonance. Journal ofEducational Psychology. 69, 519-527
18) Puspasari, Ratih. 2017. Strategi Konflik Kognitif (Cognitive Conflicts) Dalam Mengatasi
Miskonsepsi Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Fisika (JP2F) Vol. 3 No. 1
19) Setiawan, W dan Sari, V T A. 2019. The effectiveness of cognitive conflict on the concept
of differential. Journal of Physics: Conference Series 1157 042069
20) Setyowati, A. 2011. ImplementasiPendekatan Konflik Kognitif Dalam Pembelajaran Fisika
Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir KritisSiswa SMP Kelas VIII. Jurnal Pendidikan
Fisika Indonesia. 7.89-96.
21) Suhirman, Widia dkk, 2022. The Effect of Cognitive Conflict Strategies on Students'
Cognitive Learning Outcomes. Journal of Research in Science Education. Vol. 8 No. 1
22) Sumarna, Omay dan Yulistiana, Risma. 2016. Applying The “Cognitive Conflict” Strategy
To Facilitate Changes in The Conception of First Semester Students on The Topic of Voltaic
Cell. Advances in Social Science, Education and Humanities Research (ASSEHR), volume
57. No 1
23) Stylianides, Andreas J. 2008. ”Cognitive Conflict’ As A Mechanism For Supporting
DevelopmentalProgressions In Students’ Knowledge About Proof.”ICME-11, 2008.
24) Wiradana, I.W.G. 2011. Pengaruh Strategi Konflik Kognitif Dan Berpikir Kritis
Terhadap Prestasi Belajar IPA Kelas VII SMP Negeri 1 Nusa Penida.

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 9


Online.http://download.portalgaruda.org diakses 29 Pebruari 2022
25) Wityanita. 2019. Validation of Physics student’s worksheet based on cognitive conflict
strategy to minimize student’s misconception. Journal of Physics: Conference Series.
No: 1185 012112
26) Zimmerman, B. J., & Blom, D. E. 1983. Toward An Empirical Test Of The Role
Ofcognitive Conflict InLearning. Developmental Review. 3, 18-38.

Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 10


Strategi Konflik Kognitif dan Implementasinya Dalam Pembelajaran Fisika | 11

Anda mungkin juga menyukai