Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS FISIKA SEKOLAH MENENGAH KELAS XI

KALOR

OLEH KEL 1
Aldi Ryan Pratama
Luth Fiyyah Atiqah
Ririn Fadhilla
Viska Ulandari

Dosen pengampu:
Wahyuni Satria Dewi, S.Pd., M.Pd

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. Pengertian Teori Kinetik Gas

Dalam hal ini yang disebut gas ideal adalah gas yang memenuhi asumsi-asumsi sebagai
berikut :

1. Terdiri atas partikel dalam jumlah yang banyak dan tidak ada gaya tarik-menarik
antar patikel.

2. Setiap partikel gas selalu bergerak dengan arah acak (sembarang).

3. Ukuran partikel diabaikan terhadap ukuran wadah.

4. Setiap tumbukan yang terjadi secara lenting sempurna.

5. Partikel-partikel gas terdistribusi merata pada seluruh ruang dalam wadah.

6. Gerak partikel gas memenuhi hukum newton tentang gerak.

7. Tidak ada energi yang hilang.

8. Ukuran lebih kecil dari jari – jari.

9. Masih berlaku hukum – hukum newton

Teori kinetik adalah teori yang menjelaskan perilaku system-sistem fisis


denganmenganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat cepat .
Teori kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel , tetapi meninjau sifat
zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan partikel tersebut.
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-sifat
makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan memperhatikan komposisi
molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini menyatakan bahwa tekanan tidaklah
disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara molekul-molekul, seperti yang diduga Isaac
Newton, melainkan disebabkan oleh tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan
yang berbeda-beda.
Teori Kinetik dikenal pula sebagai Teori Kinetik-Molekular atau Teori

Tumbukan atau Teori Kinetik pada Gas. Dengan demikian, teroi kinetika gas membahas
sifat-sifat gas yang berhubungan dengan gerakan translasi dari atom dan molekul dalam
bentuk gas, serta menguji bagaimana sifat-sifat gas tersebut dapat dibahas berdasarkan pada
gerakan translasi yang bebas dan kontinyu dari komponen-komponennya. Untuk dapat
membahas sifat-sifat gas dengan lebih sempurna, maka dalam teori kinetika gas digunakan
pendekatan gas ideal.

Teori ini didasarkan atas 3 pengandaian:


1. Gas terdiri daripada molekul-molekul yang bergerak secara acak dan tanpa henti.
2. Ukuran molekul-molekul dianggap terlalu kecil sehingga boleh diabaikan, maksudnya
garis pusatnya lebih kecil daripada jarak purata yang dilaluinya antara perlanggaran.

3. Molekul-molekul gas tidak berinteraksi antara satu sama lain. Perlanggaran sesama
sendiri dan dengan dinding bekas adalah kenyal iaitu jumlah tenaga kinetik
molekulnya sama sebelum dan sesudah perlanggaran.

Sifat gas umum


1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya.

2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

Sifat gas ideal


1. Gas terdiri atas partikel-partikel dalam jumlah yang besar sekali, yang senantiasa
bergerak dengan arah sembarang dan tersebar merata dalam ruang yang kecil.
2. Jarak antara partikel gas jauh lebih besar daripada ukuran partikel, sehingga ukuran
partikel gas dapat diabaikan.
3. Tumbukan antara partikel-partikel gas dan antara partikel dengan dinding tempatnya
adalah elastis sempurna.
4. Hukum-hukum Newton tentang gerak berlaku.

B. Sifat-sifat Teori Kinetik Gas

Gas terdiri atas molekul –molekul yang bergerak menurut jalan-jalan yang lurus ke
segala arah ,dengan kecepatan yang sangat tinggi .Molekul-molekul gas ini selalu
bertumbukan dengan molekul-molekul yang lain atau dengan dinding bejana. Tumbukan
terhadap dinding bejana ini yang menyebabkan adanya tekanan.
Volume dari molekul –molekul gas sangat kecil bila dibandingkan dengan volume yang
ditempati oleh gas tersebut ,sehingga sebenarnya banyak ruang yang kosong antara molekul
–molekulnya. Hal ini yang menyebabkan gas mempuyai rapat yang lebih kecil dari pada
cairan atau zat padat. Hal ini juga yang menyebabkan gas bersifat kompresibel atau mudah
ditekan.
Karena molekul –molekul gas selalu bergerak ke segala arah,maka gas yang satu
mudah bercampur dengan gas yang lain (diffusi) ,asal keduanya tidak bereaksi. Misalnya
N2dan O2 ;CO2 dan H2; dan sebagainya.

a) Persamaan gas turunan dari teori kinetik

Dari anggapan –anggapan diatas dapat dijabarkan persamaan gas yang menyatakan
hubungan antara P,V,T dan n dari gas.
Misalnya n’ molekul gas , yang masing-masing mempunyai massa m terdapat dalam
kubus dengan rusuk I. Pada temperature tertentu , kecepatan molekul –molekul gas sangat
berbeda –beda ,tetapi kecepatan rata-rata C pada temperatur tersebut, tetap untuk tiap gas. C
ini nanti disebut kecepatan akar rata-rata kuadrat .

b) Penurunan persamaan umum gas ideal

Misalkan kita memiliki sejumlah tertentu gas dalam dalam suatu tangki.kita boleh saja
mengubah suhu mutlak T atau volum gas .kita temukan bahwa untuk apa saja,tekanannya P
berhubungan dengan suhu mutlak T dan volum V yang dapat dinyatakan dengan suatu
persamaan tertentu.gas yang memenuhi persamaan ini disebut gas ideal, dan persamaannya
tersebut persamaan gas ideal.
Perhatikan sejenis gas ideal yang terdapat dalam suatu bejana silider. volum gas ideal
ini dapat diubah dengan menggerakkan pisto ke atas dan ke bawah. Anggap bahwa benjana
tidak bocor sehingga masa atau banyak mol gas itu tetap. Persamaan gas ideal kita peroleh
dengan dua cara berikut.
Cara pertama,suhu gas dijaga tetap dan volum di ubah-ubah dengan menggerakkan
pisto.misalnya tekanan gas mula-mula P0 dan volum gas mula-mula V0.jika pisto digerakkan
ke bawah hingga volm gas berkurang menjadi 12 V0 ,ternyata tekanan gas bertambah
menjadi 2p0 . Jika piston terus digerakkan ke bawah sehingga volume gas berkurang menjadi
14V0, ternyata tekanan gas bertambah menjadi 4p0. Hasil inidapat disimpulkan oleh
peryataan berikut:
Jika suhu gas yang berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) dijaga tetap , maka
tekanan gas berbanding terbalik dengan volumnya.
Secara matematis ,pernyataan diatas dinyatakan:

P~1v
pV=tetap
p1V1=p2
V2
Persamaan gas ideal dapat juga ditulis

(mengingat n = N/NA)
sering dijumpai di fisika RNA
sebut saja sebagai konstanta Boltzmann: k=RNA

Secara numeric

k=RNA=8,314×1036,022×1026=1,381×10-23 molekul-1 K-1

Sehingga dalam konstanta Boltzmann:

PV = NkT

Kalau kita bandingkan dengan hasil dari teori kinetika gas

PV=13Nmv2
VkT=13Nmv2
V2=3kTm
Teori ini secara tidak sengaja telah memberikan interpretasi molekuler tentang konsep suhu
mutlak yang ternyata berbanding lurus dengan kecepatan kuadrat rata-rata.

Jadi energy kinetic rata-rata molekul

Ek=32 NkT

C. Jenis-jenis gas

1. Gas Monotomik

Molekul-molekul yang hanya mempunyai gerak translasi ( tidak ada struktur dakhil
didalam teori kinetik),sehingga U32nRT.

2. Gas Diatomik

Setiap molekul seperti sebuah bentuk dumbel (dumbbell shape) (dua bola yang
disambung oleh sebuah tongjat tegar).mplekul seperti itu dapat berotasi terhadap salah satu
dari tiga sumbu yang paling tegak –lurus terhadap satu sama lain.akan tetapi,inarsia rotasi
terhadap sebuah sumbu sepasang tongkat tegar tersebut seharusnya dapat diabaikan
dibandingkan kepada inersia rotasi terhadap sumbu-sumbu yang tegak lurus pada
tongkat,sehingga tenaga rotasi seharusnya hanya terdiri dari dua suku,seperti 12Iω y2 dan
12Iω z2. Setiap derajat kebabasan rotasi diharuskan oleh ekipartisi untuk mengkontribusi
tenaga yang sama seperti setiap derajat translasi, sehingga untuk suatu gas diatomic yang
mempunyai gerak rotasi dan translasi, maka:
U =( 3n12RT) + 2n(12RT)=52Nrt

atau Cv =dUn dt = 52R= 5 Cal/mol.k


dan Cp = Cp + R =12R,
atau Y = CpCv = 75 = 1,40

3. gas poliatomik

Setiap molekul mempunyai tiga atau lebih bola (atom) yang disambung bersama-sama
oleh tongkat-tongkat didalam model kita,sehingga molekul tersebut mampu berotasi terhadap
salah satu dari tiga sumbu yang saling tegak lurus , dengan tenaga yang cukup besar.
Maka,untuk suatu gas poliatomik yang mempunyai gerak rotasi dan gerak translasi,

maka:

U = 3n(12RT) + 3n(13RT) = 3Nrt,

atau Cv = dUn dT = 3R = 6 cal/mol.K,


dan Cp = 4R,
atau y = CpCp = 1,33
DAFTAR PUSTAKA

David E. Goldberg. 2004. Kimia Untuk Pemula. Jakarta : Erlangga


Estien Yazid, 2005. Kimia Fisika untuk paramedis. Yogyakarta : Andi Offeset
Hilman, setiawan. 2007. fisika untuk sma dan ma kelas xi. piranti darma kalokatama:
Jakarta.
Ronald Gutreau dan William Savin ,2004. Fisika Modern.  Jakarta : Erlangga
Yusrizal. 2013. Fisika Dasar I.  Banda Aceh

Anda mungkin juga menyukai