Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN OBSERVASI

MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA


“Media Pembelajaran Fisika di SMK 1 HILIRAN GUMANTI”

Oleh:

NAMA : RIRIN FADHILLA


NIM : 19033128
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA D
DOSEN : HUFRI,M.Si

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun dan menyelsaikan tugas
Laporan observasi tepat pada waktunya sebagai persyaratan UTS pada semester 4.
Dalam penulisan laporan ini tentunya saya tidak terlepas dari kesulitan dan masalah
dalam pengerjaannya, akan tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka kesulitan dan
masalah tersebut dapat teratasi. Untuk itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Hufri , M. Si, selaku dosen pengampu mata kuliah Media Pembelajaran Fisika.

2. Ibu Yuneli Helma , selaku narasumber dalam observasi Media Pembelajaran Fisika pada
sekolah Menengah Atas.
3. SMK 1 HILIRAN GUMANTI telah memberikan kesempatan untuk melakukan observasi
terhadap sekolahnya.

Akhir kata, saya menyadari bahwa laporan observasi ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu saya mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan laporan observasi ini dan semoga Laporan
observasi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Solok , 25 April 2021

Penyusun .
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Identifikasi Masalah 3
C. Rumusan Masalah 3
D. Tujuan Observasi 3
E. Tempat dan Jadwal Observasi 4

BAB II KAJIAN TEORI 5

BAB III HASIL OBSERVASI


A. Profil Sekolah 8
B. Data 8
C. Pembahasan 10

BAB IV PENUTUP
A. Simpulan 15
B. Saran 15

LAMPIRAN 16

DOKUMENTASI 19
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pemebelajaran bisa didapat dari berbagi macam sumber yang dapat menunjang
keberhasilan dalam menyampaikan materi yang akan di sampaikan oleh pendidik kapada
muridnya. Selain itu saat ini stategi pembelajaran untuk menakomodasikan kebutuhan belajar
yang semakin beragam menjadi faktor utama yang mengaharuskan seorang pendidik atau calon
pendidik harus lebih mengetahui dan memiliki pengetahuan yang luas untuk lebih meningktkan
kinerja mengajar yang lebih kreatif inovtif dan menyenangkan sehingga murid akan lebih mudah
menyerap materi yang disampaikan oleh gurunya.
Pendidikan saat ini sudah tidak asing lagi dengan media pembelajaran, baik di kalangan
pendidikan yang paling dasar sampai menengah atas. Hal yang menjadi perkara bukanlah
berkembangnya media pembelajaran, tetapi bagaimana media tersebut dapat memberikan
pengetahuan kepada seorang siswa secara nyaman. Khusunya pada Pendidikan SMA.
Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk
memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara guru dan
siswa. Hal ini sangat membantu guru dalam mengajar dan memudahkan siswa menerima dan
memahami pelajaran. Proses ini membutuhkan guru yang mampu menyelaraskan antara media
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru bagi siswa, membangkitkan motivasi belajar,
dan bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa, pemakaian atau pemanfaatan media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa
terhadap pelajaran.
Media yang dimanfaatkan memiliki posisi sebagai alat bantu guru dalam mengajar.
Misalnya grafik, film, slide, foto, serta pembelajaran dengan menggunakan komputer. Gunanya
adalah untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.
Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret,
motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa.
Masih banyak sekolah-sekolah yang hanya mementingkan aspek kognitif saja dan kurang
memandang persoalan motivasi belajar siswa. Hal ini juga terjadi pada jenjang Sekolah
Menengah Atas (SMA) terutama pada mata pelajaran FISIKA.
Kurangnya motivasi siswa untuk belajar FISIKA dikarenakan pelajaran yang dianggap
sulit oleh siswa dan juga kurang kreatifnya guru dalam mengajar. Selain itu, kurangnya media
pembelajaran juga menjadi salah satu faktor yang membuat rendahnya motivasi belajar siswa.
Rendahnya motivasi siswa dalam belajar FISIKA serta rendahnya minat siswa untuk membaca
kembali pelajaran yang telah dipelajari juga berdampak terhadap hasil belajarnya.
Berdasarkan hasil observasi yang observer lakukan di SMK 1 HILIRAN GUMANTI
Kelas XI, motivasi yang ditunjukkan siswa pada waktu pembelajaran FISIKA yang tidak pada
tempatnya yaitu siswa lebih suka ribut, berbicara dengan temannya daripada mendengarkan guru,
bahkan ada siswa yang tidur pada waktu guru menerangkan sehingga kondisi pembelajaran di
kelas kurang kondusif.
Dalam menyampaikan pelajaran FISIKA diperlukan media pembelajaran. Media
pembelajaran FISIKA ini berupa Audio Visual. Audio visual ini berguna sebagai
pengantar/perantara pesan guru kepada penerima pesan yaitu siswa. Media pembelajaran ini
sangat diperlukan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta motivasi belajar
siswa sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Multimedia pembelajaran
ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dan interaksi belajar mengajar.
Dalam hal ini guru juga diharapkan agar sedapat mungkin memperbanyak pengkajian dan
pendalaman konsep dasar ilmu-ilmu fisika untuk menginovasikan materi pembelajaran FSIKA
sehingga proses belajar mengajar akan lebih menarik dan siswa belajar akan lebih antusias. Dari
uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan komputer
multimedia merupakan bagian dari metode pembelajaran di sekolah yang sangat membantu
siswa dalam meningkatkan kegiatan belajar. Dalam mata pelajaran FISIKA, pembelajaran
dengan multimedia dapat lebih efektif, menyenangkan dan melibatkan siswa secara aktif.
Sehingga bisa membantu meningkatkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran dengan
menggunakan multimedia ini juga lebih menekankan pada kegiatan individu, di mana siswa
secara aktif mempelajari materi, mengerjakan soal latihan,
mengerjakan evaluasi, dan mengulang jika respon yang diberikan salah. Untuk
menerapkan pembelajaran audio visual ini membutuhkan fasilitas yang harus memadai.
Fasilitas pendidikan yang dimiliki oleh SMK 1 HILIRAN GUMANTI seperti komputer
kurang mendukung untuk pembelajaran yang menggunakan infokus maupun akses internet..
Pembelajaran akan lebih bervariasi, menarik perhatian siswa dan memperjelas pesan belajar bila
menggunakan media, terutama komputer yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di kelas.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan

permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya variasi media dalam penyampaian materi pelajaran, sehingga siswa merasa

jemu atau bosan.

2. Motivasi belajar siswa di SMK 1 HILIRAN GUMANTI masih rendah, sehingga

memerlukan media sebagai perangsang motivasi tersebut.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran media pembelajaran dalam mata pelajaran FISIKA ?

2. Media pembelajaran apa saja yang digunakan guru mata pelajaran FISIKA di SMK 1

HILIRAN GUMANTI ?

3. Apa saja kelebihan dan kekurangan media pembelajaran dalam proses pembelajaran ?

D. Tujuan Observasi

Dari latar belakang diatas dapat disusun beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui peran media pembelajaran dalam mata pelajaran FISIKA

2. Mengetahui media pembelajaran apa saja yang digunakan guru mata pelajaran FISIKA

di SMK 1 HILIRAN GUMANTI

3. Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan media pembelajaran dalam proses

pembelajaran
E. Tempat dan Jadwal Observasi

Nama Sekolah : SMK 1 HILIRAN GUMANTI

Alamat Sekolah : Padang Laweh, Hiliran Gumanti

Hari : Rabu

Tanggal : 21 April 2021

Pukul : 09.20 WIB


BAB II
KAJIAN TEORI

A. Hakekat Pembelajaran Fisika

Fisika merupakan salah satu cabang ilmu alam atau sains yang mempelajari gejala-

gejala alam. Menurut Herber Druxes dkk, fisika menguraikan dan menganalisa struktur dan

peristiwa-peristiwa dalam alam, teknik dan dunia di sekeliling kita (Herbert Druxes, dkk,

1986). Kemudian akan ditemukan aturan- aturan atau hukum-hukum dalam alam, yang

mungkin dapat menerangkan gejala- gejalanya berdasarkan struktur logika antara sebab adan

akibat. Menurut Wospakrik dalam (Mudilarto, 2010) fisika adalah salah satu cabang ilmu

pengetahuan alam yang pada dasarnya bertujuan untuk mempelajari dan memberi

pemahaman baik secara kualitatif maupun kuantitatif tentang berbagai gejala atau proses alam

dan sifat zat serta penerapannya.

Menurut Stachowiak dalam (Herbert Druxes, dkk, 1986) pelajaran fisika menggunakan

model untuk menerangkan fenomena yang diamati, menjelaskan gagasan-gagasan pada

waktu menyusun teori, atau dengan cara sederhana memberikan bantuan untuk mengenal dan

memahaminya saja. Pembelajaran sains sebagai produk dimaknai bahwa pembelajaran sains

mampu mencapai tujuan pembelajaran, sedangkan pembelajaran sains sebagai sikap

dimaknai bahwa pembelajaran sains dapat menciptakan keingintahuan siswa yang tinggi,

ketekunan serta membentuk moral yang baik yang harus diterapkan siswa dalam setiap

aktivitas kehidupan.

Berdasarkan uraian di atas, proses pembelajaran fisika menekan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami


alam sekitar secara ilmiah. Pembelajaran sains diarahkan untuk inkuiri sehingga dapat

membantu siswa untuk memperoleh pengalaman dan pemahaman yang lebih mendalam

tentang alam sekitar. Pembelajaran sains menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan

bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai aspek penting.

B. Media Pembelajaran
Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi

instruksional di lingkunga siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Azhar

Arsyad, 2010). Menurut Arsyad kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara

harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Berdasarkan definisi di atas, maka dapat

disimpulkan media adalah alat yang digunakan sebagai perantara dalam proses belajar

mengajar, yang memudahkan guru untuk menyampaikan materi pembelajaran dan menarik

minat siswa untuk belajar.

Media pembelajaran didefinisikan oleh Gagne dan Reiser sebagai alat-alat fisik dimana

pesan-pesan instruksional dikomunikasikan. Jadi seorang instruktur, buku cetak, pertunjukan

film atau tape recorder dan lain-lain peralatan fisik yang mengkomunikasikan pesan

instruksional dianggap sebagai media (Mulyani Sumantri, 2001). Media pembelajaran dapat

membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan

terpercaya, memudahkan penafsiran data dan memadatkan informasi (Azhar Arsyad, 2010).

Azhar juga mengemukakan bahwa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di

dalam proses belajar mengajar adalah dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi

sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar. Menurut Asyhar

(2012) belajar adalah suatu proses yang mengakibatkan adanya perubahan dalam perilaku

pembelajar karena adanya pengalaman belajar. Dalam proses pembelajaran, peserta didik
dapat memperoleh berbagai jenis pengalaman.

C. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton (Arsyad, 2014) dapat memenuhi tiga

fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok

pendengar yang besar jumlahnya, yaitu (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan

informasi, dan (3) memberi instruksi. Menurut (Arsyad, 2014) beberapa manfaat praktis dari

penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar yaitu memperjelas

penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan

hasil belajar, meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, mengatasi keterbatasan indera,

ruang, dan waktu. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada

siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Manfaat media pembelajaran juga

diuatarkan dalam (Munadi ,2013) yaitu untuk membantu siswa untuk dapat mengerti gagasan

atau ide guru, menggugah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik

bersama, dan sumber belajar oleh siswanya. Dari uraian diatas maka fungsi dan manfaat

media pembelajaran sangat penting terhadap peningkatan penyerapan ilmu oleh siswa.

D. Klasifikasi Media Pembelajaran


Media pembelajaran dapat dikalsifikasikan menjadi dua kelompok berdasarkan

perkembangan teknologi dan kemampuan daya liputan. Klasifikasi berdarkan perkembangan

teknologi yaitu terdapat dalam (Arsyad Azhar: 2014) yaitu media hasil teknologi cetak, media

hasil teknologi audio-visual, media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, dan media

hasil gabungan teknologi cetak dan komputer. Klasifikasi berdarkan kemampuan daya liputan

menurut Schramm (dalam Daryanto, 2013) bahwa media pembelajaran dikelompokkan

berdasarkan liputan luas dan serentak, seperti televisi, radio, dan faksimile, liputan terbatas

pada ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape, dan media untuk belajar
individual, seperti buku, modul, program belajar dengan komputer dan telepon.
BAB III
HASIL OBSERVASI

A. Profil Sekolah

Nama Sekolah : SMK 1 HILIRAN GUMANTI

Alamat Sekolah : JL. PADANG LAWEH RT 0 RW 0 TALANG BABUNGO

Kode Pos : 27372

Status : Negri

NPSN : 10307922

Email : smkn1hilgumanti@gmail.com

B. Data

Beberapa pihak yang telah saya hubungi sebagai sumber data adalah Ibu Yuneli

Helma , selaku narasumber dalam observasi Media Pembelajaran Fisika pada sekolah

Menengah Atas. Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data-data antara sebagai berikut:

LEMBAR OBSERVASI
MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA

Petunjuk : Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan penuh tanggung jawab
No. Pertanyaan Jawaban

Berapa lama bapak/ibumengajar di


1. 18 tahun
sekolah ini?
Media pembelajaran apa saja yang
bapak/ibu gunakan dalam Biasanya ibuk menggunakan media
2. menyampaikan materi pembelajaran berbasis komputer, media cetak, dan
agar semua peserta didik dapat media audiovisual
memahami pelajaran dengan baik?
Media Pembelajaran apa yang paling Disekolah ini media yang paling efektif
3.
efektif diterapkan di sekolah ini? digunakan adalah media cetak
Mengapa bapak atau ibu memilih media
4. Karena lebih efisien dan mudah didapat
pembelajaran tersebut?
Apakah sekolah mendukung
5. ketersediaan media pembelajaran Ya, sekolah sangat mendukung nya
tersebut?
Biasanya media cetak seperti buku cetak,
Bagaimana langkah-langkah bapak/ibu
LKS, sudah disediakan pemerintah, guru
6. untuk membuat media pembelajaran
hanya memfilter apakah cocok dengan
tersebut?
tujuan pembelajaran.
Kelebihannya siswa mudah
Apa kelebihan dan kekurangan media menggunakannya, murah dan terjangkau.
7.
yang bapak/ibu gunakan? Kelemahannya tidak tahan lama dan
umur simpan nya juga sebentar.
Ada beberapa siswa yang kurang peduli
pentingnya media pembelajaran,
Apa kendala yang bapak/ibu alami
sehingga kadang-kadang yang tidak
8. dalam penerapan media pembelajaran
punya buku, lalu menompang ke tempat
yang bapak/ibu gunakan?
yang punya buku, sehingga teman-teman
nya kadang-kadang juga terganggu.
Bagaimana pemeliharaan media
9. Menyampul dengan rapi
pembelajaran tersebut?

Apakah dengan menggunakan media


10. pembelajaran tersebut siswa lebih aktif Iya, sangat efektif.
dalam proses pembelajaran

Petunjuk : Beriklah tanda silang (x) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pengamatan
saudara.
Skor
No Hal yang Diamati
1 2 3 4 5
1 Ketersediaan Media Pembelajaran :
X
a. Sesuai dengan kebutuhan
b. Tersedia untuk semua elemen sekolah X
c. Dapat dimanfaatkan pada saat dibutuhkan X
2 Penempatan Media Pembelajaran:
X
a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya
b. Mudah dijangkau X
c. Tersimpan dengan rapi X
3 Kebermaknaan Media Pembelajaran:
X
a. Membantu kelancaran pembelajaran
b. Memudahkan pemahaman pembelajaran X
c. Sesuai dengan materi pembelajaran X
4
Kelayakan Media Pembelajaran:
X
a. Aman dipergunakan guru
b. Aman dipergunakan siswa X
c. Semua media layak pakai X
5 Penggunaan Media Pembelajaran:
X
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Keterampilan menggunakan media X
c. Media memperjelas terhadap materi X

Keterangan :
1 : Sangat tidak sesuai
2 : Tidak sesuai
3 : Ragu-ragu
4 : Sesuai
5 : Sangat sesuai

C. Pembahasan
Observasi dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 April 2021 di SMK 1 HILIRAN

GUMANTI, Padang Laweh. Talang babungo kec. Hiliran Gumanti.

Observasi dilaksanakan dengan menggunakan teknik wawancara terhadap 1 orang

narasumber yang dilakukan di SMK 1 HILIRAN GUMANTI. Narasumber yang berhasil

diwawancarai secara intensif dengan nama Ibu Yuneli Helma, selaku guru mata pelajaran Fisika.

Data diperoleh melalui wawancara. Semua data hasil observasi ini diuraikan

berdasarkan fokus pertanyaan observer sebagai berikut:


1. Media pembelajaran yang digunakan oleh narasumber, keefektifan media tersebut terhadap

proses pembelajaran.

observer melakukan teknik wawancara dan dokumentasi untuk memperoleh data

dari persiapan guru sebelum memulai wawancara. Menurut ibu Yuneli Helma, media

pembelajaran yang digunakan di SMK 1 HILIRAN GUMANTI khusus nya pada mata

pelajaran Fisika adalah media berbasis komputer, media cetak, dan media audio visual.

Media yang dianggap efektif oleh narasumber dalam proses pembelajaran adalah media

cetak, seperti buku cetak/Lks.

“Saya menggunakan media cetak seperti buku cetak/Lks karena efektif dan

juga harganya yang terjangkau oleh siswa disekolah. Penggunaanya pun

tidak ribet dan juga efisien terhadap waktu, namanya juga di kampung ya ”.

(Yuneli Helma .21 April 2021)

Berdasarkan hasil wawancara menunjukan bahwa ibu Yuneli Helma selaku guru

mata Pelajaran Fisika, beliau menggunakan media cetak dalam proses pembelajaran,

karena dianggap harganya terjangkau oleh siswa, dan juga penggunanya pun tidak ribet.

Mengingat situasi sekolah yang berada dikampung dan punya beberapa keterbatasan.

2. Peran sekolah dalam pemilihan media pembelajaran, kelebihan dan kekurangan media

pembelajaran, dan kendala apa saja yang dihadapi dalam penerapan media tersebut.

Pada pembahasan ini, observer mendapat data, bahwa pada proses pembelajaran

Fisika di SMK 1 HILIRAN GUMANTI, sekolah sangat mendukung media apa yang
digunakan oleh guru mata pelajaran, selagi itu dapat menunjang proses pembelajaran dan

mencapai tujuan pembelajaran tersebut.

“Sekolah sangat mendukung media apa yang saya gunakan terhadap

pembelajaan Fisika di SMK 1 HILIRAN GUMANTI ini. Selama media

tersebut dapat membantu saya dalam proses pembelajaran dan dalam

mencapai tujuan pembelajaran ”. (Yuneli Helma .21 April 2021)

Dapat dilihat dari hasil wawancara bahwa sekolah sangat mendukung media apa

yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, selama media tersebut dapat menunjang

proses pembelajaran dan dalam pencapai tujuan pembelajaran.

Pada pembahasan selanjutnya, didapat data bahwa dalam pemilihan media

pembelajaran tentunya ada kelebihan dan kekurangannya.

“Dalam pemilihan media pembelajaran tentunya saya akan berpikir media

mana yang paling efektif yang dapat saya gunakan dalam proses

pembelajaran. Saya menimbang karena ini sekolah berada dikampung,

media cetak merupakan pilihan yang palung tepat, karena mudah didapat,

harganya terjangkau dan juga penggunaanya tidak meributkan siwa-siswa.

Namun disamping itu juga ada kekurangannya seperti ada beberapa siswa

yang terkadang sengaja enggak membeli buku cetak itu, dengan berdalih

bisa satu berdua dengan teman sebangkunya. Kadangkala ada teman yang

mau, nah untuk teman yang tidak? Otomatis mereka terasa terusik dan

konsentrasinya buyar ”. (Yuneli Helma .21 April 2021)


Dapat dilihat dari hasil wawancara, bahwa dalam pemilihan media pembelajaran

tentunya ada kelebihan dan kekurangannya. Namun media yang dipilih guru dianggap

media yang paling efektif dalam penunjang proses pembelajaran di kelas.

3. Pemeliharaan media pembelajaran dan mengetahui respon siswa terhadap media yang

dipakai guru.

Dari hasil wawancara didapat data, menurut ibu Yuneli Helma bahwasanya dalam

pemeliharaan media pembelajaran, siswa sangat kreatif dalam melakukannya.

“Waktu itu saya cuman ngasih instruksi tu untuk sampulin buku cetak

mereka. Selang beberapa hari mereka nunjukin ke saya, ada yang nyampul

pake kertas kado yang warna warni dibalutin lagi pake plastik.”. (Yuneli

Helma .21 April 2021)

Dapat dilihat dari hasil wawancara bahwa siswa sangat antusias dalam memelihara

media pembelajaranya.

Pembahasan selanjutnya, dari hasil wawancara didapat data. Menurut ibu Yuneli

Helm, respon siswa terhadap media pembelajaran tersebut seperti biasa, karena para siswa

sudah menggunakannya mulai dari Sekolah Dasar jadi mereka tidak canggung lagi.

“Respon siswa terhadap media tersebut ya biasa aja. Mungkin karna siswa

udah gunain media tersebut dari Sekolah Dasar, ya mereka ngga canggung
lagi.”. (Yuneli Helma .21 April 2021)

Dapat dilihat dari hasil wawancara bahwa respon siswa tehadap media pembelajaran

tersebut seperti biasa saja, karena itu bukan hal yang baru bagi para siswa.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan media pembelajaran secara tidak langsung

membantu proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran. Keberhasilan guru

dalam menyampaikan informasi kepada siswa mengaju beberapa faktor. Sebagai sarana

perantara untuk memberikan sebuah informasi, media pembelajaran merupakan kunci utama

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar khususnya di SMK 1 HILIRAN GUMANTI..

Media belajar yang baik merupakan media yang dapat memberikan penjelasan akan materi

yang akan disampaikan kepada siswa dengan jelas

Peran guru dalam membuat dan menggunakan media dalam pembelajaran sangat

penting untuk terus ditingkatkan, sehingga siswa akan memperoleh manfaat yang lebih baik

dalam proses belajar mengajar

B. Saran
Pada kenyataanya dilapangan bahwa seorang guru banyak yang malas untuk

menggunakan dan memanfaatkan media pembelajaran yang bervariasi dan terbaru. Mereka

lebih memilih menggunakan media pembelajaran yang monoton, sehingga siswa pun tidak

tertarik dengan apa yang diajarkan oleh guru. Selanjutnya karena keterbatasan kreatifitas dan

kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran.

Maka dari itu perlunya keterampilan guru dalam memanfaatkan dan menggunakan

media pembelajaran dalam KBM dan guru mampu lebih produktif untuk membuat sendiri

media pembelajaran yang lebih efisien dan ramah lingkungan, sehingga materi yang ingin

disampaikan dapat tersampaikan dengan baik, menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai