Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“APLIKASI GAS ELEKTRON PADA STATISTIK FERMI DIREC”

Dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika statistik

Dosen Pengampu : Dr. Maria Ulfa M.Si, M.Sc.

Disusun Oleh:
Kelompok 5

1. Parman Soleh Siregar (19033124)


2. Ririn Fadhila (19033128)
3. Viska Wulandari (19033136)
4. Weni Purwita Sari (19033138)

PRODI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
STATISTIK FERMI DIREC

A. PENDAHULUAN
Secara kuantum fungsi keadaan system dengan banyak partikel diungkapkan dalam
bentuk simetrik atau antisimetri terhadap pertukaran partikel.misalnya untuk system dua
partikel yang diberi nomor 1 dan 2 dengan fungsi fungsi basis φ 1 dan φ 2bisa diperoleh
dua macam fungsi keadaan

ψ=φ1 ( 1 ) φ 2 ( 2 ) + φ1 ( 2 ) φ 2 ( 1 ) 5.1a

ψ=φ1 ( 1 ) φ 2 ( 2 ) −φ 1 (2 ) φ 2 ( 1 ) 5.1b

Pada fungsi fungsi keadaan pertama,pertukaran partikel tidak mengubah fungsi


keadaan.artinya fungsi keadaan itu bersifat simetrik terhadap pertukaran partikel.Pada
fungsi keadaan kedua pertukaran partikel menyebabkan fungsi keadaan berubah
tanda.artinya fungsi keadaan itu bersifat antisimentrik terhadap partukaran partikel.
Dalam statistika Maxwell Boltzmann,masalah simetri tidak diperhitungkan akan tetapi
pada statistika kuantum masalah simetri menjadi penting karena berkaitan dengan cara
pendistribusian partikel yang bisa menempati suatu keadaan φ 2 (keadaan mikro)
hanyalah 0 atau 1 hal itu yang menyebabkan fungsi keadaan ψ bersifat asimetris terhadap
pertukaran partikel seperti persamaan 5.1b. fisika statistic itu disebut fisika Fermi direc
dan partikel yang memenuhinya disebut fermion. Suaru partikel fermion memiliki spin
pecahan yaitu s=1/2. jumlah partikel yang menempati suatu keadaan tidak terbatas yaitu
dimulai dari 0,1,2,3,….. oleh sebab itu fungsi keadaanya ψ Bersifat simetrik terhadap
pertukaran partikel statistic untuk itu disebut bose –einstein dan partikel yang
memenuhinya disebut boson.suatu partikel boson memiliki spin bulat 0,1,2, .

B. DISTRIBUSI FERMI DIREC


Distribusi Fermi direc adalah
Dalam persamaan 2.47 dan 2.51 fungsi partisi besar system partikel adalah

Ξ=∑ ∑ e− β ( Ei−μ )∋¿ ¿ = Π i Ξ i 5.2.a


¿ i

Dengan
Ξ=∑ e
− β ( Ei−μ ) ∋¿
¿ 5.2.b
¿

Adalah fungsi partisi besar keadaan mikro ke-i


Karena ni=0 dan 1 untuk fermion maka fungsi partisi besar untuk keadaan mikro-I adalah

Ξ=∑ e− β ( Ei−μ )∋¿ ≈ 1+e−β (Ei− μ) ¿ 5.2.c


¿

Dengan menggunakan persamaan (2.58) potensial kanonik besar keadaan mikro ke I


adalah
Φ=−kbTln Ξ i

¿−¿kbTln ⌊ 1+ e−β (Ei− μ) ⌋ 5.3

Jumlah partikel di keadaan mikro ke –I adalah

−∂ Φ i ∂
n(Ei)= =kbT ln ⌈ 1+ e−β ( Ei− μ) ⌉
∂μ ∂μ

1
karena β= maka akan diperoleh
kbT

1
n(Ei)= βi(Ei− μ) 5.4
e +1

inilah yang disebut fungsi distribusi Fermi,yang merupakan jumlah fermion berenergi Ei
pada suhu T. Fungsi diatas sering juga dituliskan f(Ei).fungsi distribusi diperlihatakan
dalam gambar 5.1
terlihat pada suhu T=0 semua keadaan mikro diisi fermion hingga energy μ .Energy μ
pada T=0 disebut energy Fermi.

μ ( T =0 )=Ef 5.5

Tampak dalam gambar 5.1 bahwa jika suhu T=0 untuk energy dalam daerah E<Ef,
E −Ef E −Ef
→0 →∞
e kbT sehingga n(E)=1 sedangkan untuk energy dalam daerah E>Ef, e kbT sehingga

n(E )=0 Sehubung dengan energy Fermi Ef momentum partikel fermion tersebut adalah
hkf=√ 2 mEf . Momentum ini disebut momentum Fermi,partikel-partikel fermion bisa
mengisi keadaan-keadaan dengan bilangan gelombang |k|<kf sehingga membentuk bola
berjari-jari kf. Bola itu disebut bola Fermi dan keadaan-keadaan |k|=kf terletak tepat
dipermukaan bola.permukaan bola disebut permukaan Fermi .konsep permukaan Fermi
sangat penting dalam fisika zat padat.

C. GAS ELECTRON
Gas electron adalah sekumpulan electron-elektron yang tidak berintekrasi satu sama lain
mirip gas ideal sehingga energinya kontinu. Didalam logam ,electron-elektron
mempunyai dua kelompok energy,yakni pita valensi dan pita konduksi seperti dalam
gambar 5.2 .pada suhu T=0 seluruh electron mengisi penuh pita valensi,yakni energy E
≤ Ef dimana energy Fermi Ef adalah potensial kimia μ pada T=0 pada suhu T>0 pita
konduksi terisi secara parsial dengan energy E>Ef hingga tingkat energy tertentu.tetapi
meskipun demikian jumlah keseluruhan partikel adalah konstan.
Jumlah partikel dalam pita valensi

N=∑ n(Ek) =∫ n ( E ) g ( E ) dE
k
0


1
=∫ ( E−μ )/ kbT
g(E)dE 5.6
0 e

Dalam persamaan 3.6 telah dikemukakan rapat keadaan perselang energy untuk gas
ideal :
g (E)=4 πV ¿ 5.7

dimana faktor 2 diberikan untuk menyatakan adanya degenerasi 2s+1 dari spin s=1/2 dari
electron.
D. Gas elektron pada T=0

Pada suhu T=0 seluruh elektron mengisi tingkat-tingkat energi E  E F di mana energi Fermi
E F adalah potensial kimia µ pada T=0. dan exp[(E- E F )/k BT=0. Jumlah elektron N dalam
volume V adalah
∞ 3/ 2 EF
N= ∫ g ( E ) dE=4 πV
0
( )
2m
h
2 ∫ E 1/ 2 dE …………………5.8
0

( )
3/ 2
8 2m 3 /2
= πV 2 EF ..................................................5.9
3 h

Dengan itu maka energi Fermi adalah

( )
h2 3 N 2/ 3
EF= …………………………………………6.0a
8 m πV

Dalam kaitannya dengan kesetaraan suhu, energi Fermi dapat disetarakan dengan suhu

EF
TF = …………………………………………………….6.0b
kB

yang disebut suhu Fermi.

Dalam tabel di bawah ini diperlihatkan jumlah elektron per satuan volume, energi Fermi,
dan suhu Fermi untuk berbagai jenis logam. Suhu Fermi dari berbagai jenis logam

Untuk memperoleh gambaran lebih ril, tinjaulah logam Na. Setiap atom Na
menyumbangkan satu elektron valensi. Jumlah elektron per satuan volume, N/V, sama dengan
jumlah atom Na per volume dalam logam itu. Lihat tabel di atas
N ρ N A o , 971 gram/cm 3 x 6,02 10 atom/mol
= = = 2,54 x1022 cm−3
V M 23 gram/mol

Dengan persamaan (5.3), energi Fermi logam Na adalah

( )
−34 2 2 /3
(6,63 x 10 Js) 3 22 −3
EF = x 2,54 x 10 cm = 3,12 eV
8 x 9.1 x 10 Kg π
−31

Energi total elektron-elektron pada T=0 adalah


3/ 2 EF
U 0 =∫ n ( E ) g ( E ) dE=¿ 4 πV
2m
h
2 ( ) ∫ E 3/ 2 dE ¿
0

( )
3/ 2
8 2m 5 /2
= πV 2 E F …………………………. 6.1
5 h

3
= NE F
5

Tekanan gas elektron adalah

( ) ( )
3/ 2
∂U 8 2m 5 /2
P= = π 2 E F ……………………6.2
∂V S ,N 5 h

Tampak bahwa meskipun suhu T=0 gas elektron masih mempunyai tekanan.

E. Gas elektron pada T>0

Jumlah elektron N dipandang konstan, atau dN/dT=0. Untuk memeriksa hal itu, gunakan
persamaan (5.6)

[ ]
∞ ∞
dN d d 1
= ∫ ng ( E ) dE = ∫ g ( E ) dE
dT dT 0 0 dT e(E −μ)/k T
+1 B

Jikak B T << E F maka perubahan distribusi Fermi hanya berarti di sekitar E F seperti terlihat
dalam Gambar diatas. Oleh sebab itu persamaan di atas dapat didekati sebagai berikut

[ ]

dN ∂ 1
=g(E F )∫ (E −μ)/ k T
dE
dT 0 ∂T e +1 B

( E−E F ) e( E−E )/k F B T
= g ( EF)∫ (E −EF )/ k B T dE
0 kB T e +1

( E−E F ) 1
= g ( EF)∫ dE = 0
0 kB T 2
4 cos ( E−E F )/2 k B T
Di sekitar E F , fungsi cos 2 (E−E F )/ 2 k B T ( E−EF ¿ adalah fungsi genap sedangkan (E−E F )
adalah fungsi ganjil. Oleh sebab itu dN/dT=0 atau N konstan. Jumlah elektron yang tereksitasi
di atas E F karena energi k B T , bisa didekati seperti

3 N 3 T
N eks ≈ g( E F ¿ k B T = k T = N ………………6.3
2 EF B 2 TF

Untuk tembaga (Cu) suhuT F =8,2104 K sehingga pada suhu 300 K elektron tembaga yang
tereksitasi sekitar 0,37 % saja.

Pada T>0 tapi T<<T F jumlah elektron ditentukan sebagai berikut:


1

3 /2 ∞
N= ∫ ng ( E ) dE = 4 πV 2 m
0 h2 ( ) 0
E2
∫ z−1 e(E )/ k T +1 dE ………6.4
B

V
=2 I (z )
3 3/2


2
h
di mana   adalah panjang gelombang termal dari elektron, dan z= e μ / k T . Dalam B

2 πmk B T
persamaan (5.2) I 3/ 2 (z) merupakan hasil ekspansi Sommerfeld , yakni
∞ n−1
1 x
f n ( z) = ∫
(n) 0 z e +1
−1 x = ¿ ¿ ¿…… 6.5

3 1/ 2
Untuk n=3/2, (5/ 2)  π diperoleh
4

[ ]
μ
3 /2
π2 3/4
( ) 1+ +…
f 3/ 2 (z) = 4 k B T 6 μ 2
( )
3 π 1 /2 k BT

sehingga persamaan (5.2) menjadi

( ) [ ]
3 /2
8 2m π2 2
N=
3
πV 2 μ
3 /2
1+
8
[ k B T ¿ ¿ ¿ μ ] +… ………..6.6
h
Tampak, pada suhu T=0 di mana µ=EF, jumlah elektron sesuai dengan persamaan (5.8).
Karena N konstan, maka potensial kimiawi harus bergantung suhu. Dengan cara pendekatan
diperoleh potensial kimiawi pada suhu terbatas sebagai berikut:

( )( ( ) )
2 −2/ 3
h2 3 N 2/3
π2 kB T
μ= 1+ +…
8 m πV 8 μ

[ ( )]
2 2
π T
≈ E F 1− …………….. 6.7
12 T F

Tampak bahwa energi Fermi adalah potensial kimia maksimum, yakni pada suhu T=0 seperti
telah dikemukakan di atas. Potensial kimiawi lebih kecil untuk suhu yang lebih tinggi..

Energi total elektron gas adalah


3/2EF
2m
U =∫ n ( E ) E g ( E ) dE=¿ 4 πV 2
h ( ) E3 /2
∫ e(E −E )/ k T +1 dE ¿
0
F B

V
=3 k T I 5 /2 ( z ) ………………………………….6.8
3 B

di mana, dengan pendekatan seperti persamaan (5.3) diperoleh

[ ]
μ 5 /2 2
( ) 5π 1
k BT 1+ +…
f 5/ 2 (z) = 8 μ
2

( 128 ) .8 π 1 /2 ( )
kB T

Dengan hasil itu maka

( ) [ ]
3/2
8 2m 5 π2 2
U≈
5
πV 2 μ
5 /2
1+
8
[ k B T ¿ ¿ ¿ μ ] …………….6.9
h

Tampak bahwa pada T=0, energi total elektron sesuai dengan persamaan (4.4). Dari energi di
atas diperoleh tekanan gas elektron seperti

( )
U0 5 π2 T
[ ( ) ]…………….7.0
2
∂U
P= ≈ 1+
∂V S ,N V 5 TF

Kapasitas panas gas elektron adalah sebagai berikut


( ) 3π K T
2
∂U
CV = = N B ………………..7.1
∂T V 4 TF
Persamaan (5.3) adalah potensial kanonik besar fermion di keadaan-i. Potensial besar
keseluruhan keadaan adalah

=∑
i
❑i

EK −μ

= - K B T ∑ ln ⁡(1+ e KB T
) …………………..7.2
k

Untuk gas elektron, potensial besar itu harus diintegral karena energinya kontinu. Dengan  
E F maka

EF E− EF

 = −K B T ∫ ln ⁡(1+ e K BT
) g(E) dE
0

EF E−E F

( )
3 /2
2m
K B T ∫ ln ⁡(1+e
KB T
= -4 πV 2 ) E1 /2 dE
h 0

Hasil integral parsil dalam persamaan di atas adalah

[ ( ) ]
3/2
3 /2 3 V (2 m )
16 2m 5/ 2 2π 2 1/ 2
≈- πV 2
EF + 3
(K B T ) E F
15 h 3 h

[ ( )]
2
2 2 KBT
≈− U 0 1+π …………….7.3a
3 EF

Atau

[ ( )]
2
−2 2 T
= U 0 1+ π …………..7.3b
3 TF

Selanjutnya entropi dapat ditentukan dengan menggunakan hubungan S   ( ∂∂T )


V ,μ
dan

hasilnya adalah

4 2
S= π U 0 T /TF2………………. 7.4
3

Dari persamaan (5.6), distribusi fermion dapat diturunkan seperti


( )
3 /2 1/ 2
dN 2m E
= 4 πV 2 (E −EF )/ k B T …………….7.5
dE h e +1

Ini merupakan distribusi energi gas elektron menurut statistik Fermi-Dirac. Kurva dN/dE
sebagai fungsi E diperlihatkan dalam Gambar 5.3.
Kecepatan rata-rata gas elektron adalah

1 1 dN
<v> =
N ∫ vdN = ∫ v
N dE
dE

Karena elektron dipandang sebagai gas maka E=1/2m v 2 , v¿(2 E /m)1/ 2 , sedangkan dN/dE bisa
dilihat pada persamaan (6.2). Maka kecepatan rata-rata adalah

2 1/ 2 E
() 16 πVm E
F

<v> = m
∫ dN 1 /2 dE =
E N h
3 ∫ (E −E )/ K T
dE
0 e +1
F B

N dE

Dengan pendekatan seperti persamaan (5.3) diperoleh


EF
E 1 2 π2
∫ e( E−E )/ KF B T
+1
dE ≈ E F + ( K B T ¿ ¿2
2 6
0

Sehingga

[ ( )]
2 2
π T
<v> = ⟨ v ⟩ 0 1+ …………………………7.6
6 TF

di mana

8 πVm 2
⟨ v ⟩0 = E F ………………7.7
N h3
adalah kecepatan rata-rata partikel fermion pada suhu T=0. Jadi, meskipun suhu T=0, partikel
masih mempunyai kecepatan

Anda mungkin juga menyukai