OLEH :
KELOMPOK 3
JURUSAN FISIKA
2018
ABSTRAK
Dalam jurnal ini diuraikan tentang aplikasi statistik Fermi Dirac untuk
mnentukan emisi termal pada permukaan logam, , dari Teori statistik Fermi
Dirac yang sering digambarkan sebagai statistika bagi partikel klasik yang
“ditempati oleh satu partikel pada suatu tempat ”. Aplikasi statistik Fermi Dirac,
energy Fermi hingga emisi termal pada elektron.
|2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbeda dengan jenis material yang lain, metal memiliki konduktivitas
listrik dan konduktivitas thermal yang tinggi. Ada beberapa teori yang
menjelaskan tentang metal. Diantaranya adalah teori Drude dan teori Lorentz.
Drude dan Lorentz mengembangkan teori yang secara quantitatif
menerangkan tentang konduktivitas metal.
Teori Drudze-Lorentz ini adalah teori klasik. Pada teori ini elektron dalam
metal dianggap sebagai partikel elektron yang dapat bergerak bebas dalam
potensial internal kristal yang konstan. Dinding potensial hanya terdapat pada
batas permukaan metal, yang mencegah elektron untuk meninggalkan metal.
Hal ini berarti energi elektron dalam metal haruslah lebih rendah dari dinding
potensial di permukaan metal. Elektron-bebas (elektron valensi) dalam metal
dianggap berada pada tingkat-tingkat energi yang berubah secara kontinyu
(tidak diskrit). Teori Drudze-Lorentz belum memuaskan dalam memberikan
estimasi jumlah elektron-bebas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Statistik Fermi Dirac
2. Bagaimanakah energi fermi
3. Bagaimana emisi thermal pada permukaan Logam
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Statistik Fermi Dirac
2. Mengetahui energi fermi
3. Bagaimana emisi thermal pada permukaan Logam
4. Manfaat Penulisan
Mengetahui aplikasi distribusi fermi-dirac untuk menghitung emisi
thermal pada permukaan logam.
|3
BAB II
KAJIAN TEORI
|4
dimisalkan masing-masing kompartemen dibagi menjadi dua bagian dan
masing masing bagian tidak boleh lebih dari satu titik. Jumlah setengah
kompartemen di dalam masing-masing sell yaitu:
n = 2H / h3
dan jumlah titik maksimum di dalam masing-masing cell adalah n.
|5
1
gε ε2 ∆ ε
∆ N0= =A
ε−ε F ε −ε F
exp (
kT
+1 ) exp
kT ( +1 )
Kasus ε – εF< 0
ε−ε F 1
-------------------------∆ N 0 =g =A ε 2 ∆ ε
kT ε
|6
buah harga m ℓ ;sedangkan dengan s=1/2,ada dua harga ms=1/2, -1/2. Jadi,
tanpa medan magnet, ada 2(2 ℓ +1) buah keadaan yang degenerate. Jadi
gi= 2(2 ℓ +1).
Berdasarkan prinsip Pauli, untuk suatu pasangan n, l, ml, s, ms hanya
bias ditempati oleh satu elektron. Jadi ni≤gi. Jika tingkat energi, Ei, akan diisi
dengan ni buah elektron, maka dengan degenerasi gi, jumlah cara mengisikan
partikel adalah: gi(gi-1) (gi-2)…….(gi-ni+1) atau
gi !
( gi−n i) !
Dengan
∑ ni=N --------∑ dni=0
i i
ni
ln ni −ln ( gi−ni ) +α + β Ei --ln =−( α + β Ei )
g i−ni
ni − α+ βE ) − α+ βE )
=e ( ni =( gi−n i ) e (
i i
g i−ni
|7
α + β Ei )
ni [ 1+e ( ] =g i
gi
ni =
[ 1+ e( α +β E ) ] i
D. Energi Fermi
Elektron dalam padatan yang berada pada tingkat energi Fermi,
memiliki temperatur sangat tinggi, yaitu sekitar 50000K Penambahan energi
thermal pada suhu kamar sekitar 300 K hampir tidak ada artinya dibandingkan
dengan energy thermal elektron yang berada di sekitar tingkat energi Fermi.
Hasil perhitungan temperatur Fermi untuk beberapa unsur metal diberikan
pada Tabel 1.
Tabel 1. Energi Femi dan Temperatur Fermi
|8
BAB III
PEMBAHASAN
A. Emisi Thermal
|9
potensial di sekitar ion dalam metal. Maka dari itu electron bebas dalam
metal tidak meninggalkan metal.
| 10
Dengan j adalah kerapatan arus. Persamaan 1.1 dikenal dengan
persamaan Richardson-Dushman. Persamaan ini tidak sepenuhnya
terpenuhi karena emisi electron di permukaan sangat sensitive terhadap
kondisi permukaan dan sensitive terhadap arah normal permukaan
terhadap kisi kristal dalam metal, dan work function berubah terhadap
temperature, dimana semakin tinggi temperature maka akan ada banyak
electron yang semakin jauh dari tingkat Fermi.
koefisien temperature
| 11
Elektron yang bergerak ke arah permukaan logam akan meninggalkan
logam jika energi kinetik dalam arah tersebut melebihi Eo . Misalkan
elektron sedang bergerak ke arah x. Elektron akan lepas dari permukaan
logam tersebut jika terpenuhi
=e E e ¿
( E −E F ) /kT
≈ ( E −E F ) /kT
F/¿kT
e +1 e
3
2m E /kT −E / kT
n ( v x , v y , v z ) ⅆ v x ⅆ v y dv z ≈= 3 e F
e ⅆ v x ⅆ v y dv z
h
2 m3
n ( vx ) ⅆ vx ≈ ¿
h3
2m 3
¿ ¿
h3
∞ ∞
2m 3 E
¿
h
3
e F /kT
{ ∫ e−m v
−∞
2
y / 2 kT
d vy
}{ −∞
2
∫ e−m v / 2 kT d v z
z
} 2
e−m v / kT d v x
x
| 12
Persamaan tersebut dapat diselesaikan dengan menggunakan hubungan
umum
2 m3 E
{√ }{√ }
π π 2
/ kT
n ( v x ) ⅆ v x= 3 e F
e−m v / kT d v x
x
h m m
( ) ( )
2 kT 2 kT
4 π m 2 kT −m v / kT 2
¿ e d vx
x
h3
Jumlah elektron yang meninggalkan permukaan logam tiap satuan luas
dengan jangkauan kecepatan v x sampai v x +d v x adalah
v x nx ( v x ) d v x
v 2x
Asalkan terpenuhi m > E 0 .
2
Jika q adalah muatan elektron maka rapat arus yang dihasilkan adalah
∞
J= ∫ q v x nx ( v¿ ¿ x ) d v x ¿
2
m v x =E 0
4 π m 2 kT ¿
¿q e d vx ¿
h3
Untuk menyelesaikan integral di atas mari kita misalkan y=mv 2x /2 kT .
Dengan pemisahan ini maka
kT
v x d v x= ⅆy
m
| 13
Selanjutnya kita tentukan syarat batas untuk y. Syarat batas bawah
m v 2x /2= E0 ekivalen dengan y=E 0 /kT . Syarat batas v x =∞ ekivalen
dengan y=∞. Dengan demikian dapat ditulis
∞
2 −y kT
4 π m kT EF/¿ kT ∫ e
m
dy ¿
J=q e E 0 /kT
h3
∞
4 πm k 2 T 2 E / kT −y
¿q e F
∫ e dy
h3 E0 /kT
4 πm k 2 T 2 E / kT −E0 /kT
¿q e F
e
h3
4 πm k 2 T 2 −(E − E )/ kT
¿q e 0 F
h3
¿ A T 2 e−¿kT
Dengan A konstanta dan = E0 −EF merupakan tinggi dinding potensial.
gambar 11.7 adalah contoh kebergantungan kerapatan arus termionik
terhadap suhu.
Pembahasan dari hasil penelitian Russell S. Bartlett :
| 14
Gambar 3, menunjukkan ketinggian penghalang potensial pada berbagai
jarak dari permukaan, untuk tungsten, N0=6.2x1022/cm3 menarik di dalamnya
yang menunjukkan nilai fungsi kerja yang jauh lebih besar dari itu diterima
konvensional, nilai yang lebih besar ini menjadi perlu untuk meniadakan efek dari
titik nol energi dari gas elektron sangat terkonsentrasi.
| 15
BAB IV
KESIMPULAN
| 16
PERTANYAAN DAN JAWABAN :
1) Memperbaiki /Kt nya tinggal (SUDAH DIPERBAIKI)
2) Memperbaiki grafik yang terbalik (SUDAH DIPERBAIKI)
3) Kenapa pada aplikasi ini untuk menghitung emisi thermal pada permukaan
logam kita menggunakan rumus kerapatan arus? (SUDAH DIPERBAIKI).
Penjelasannya juga sudah ada di makalah.
Jawab :
Elektron-elektron di dalam konduktor muncul di permukaan konduktor
dengan energi yang cukup dapat lepas melewati permukaan. Peristiwa ini
disebut emisi termionik. Pemancaran elektron-elektron dapat digambarkan dengan
elektrode pengumpul pada potensial positif relatif terhadap permukaan pemancar.
Jika beda potensial antara elektrode pengumpul dan pemancar (emiter) cukup
besar, semua elektron yang dipancarkan akan terkumpul. Berkaitan kerapatan arus
pada permukaan pemancar disebut rapat arus jenuh, Jsat, dan kita sekarang
menunjukkan bagaimana hal ini bisa dihitung.
Pada temperatur yang tinggi, tambahan energi yang diterima elektron di
sekitar energi Fermi cukup besar sehingga ia mampu melewati dinding potensial
di permukaan metal. Peristiwa keluarnya elektron dari metal karena pengaruh
thermal ini disebut emisi thermal.
DIstribusi Fermi-Dirac dapat digunakan untuk menghitung jumlah electron
yang mampu mencapai permukaan metal untuk kemudian meninggalkan metal.
Dengan j adalah kerapatan arus.
Kesimpulan kenapa arus bisa muncul karena elektron-elektron di dalam
konduktor muncul di permukaan konduktor dengan energi yang cukup dapat lepas
melewati permukaan. Dimana beda potensial antara elektrode pengumpul dan
pemancar (emitter) cukup besar, semua elektron yang dipancarkan akan
terkumpul. Sehingga mengakibatkan arus muncul.
| 17
KEPUSTAKAAN
http://shebelajarfisika.blogspot.co.id/2010/12/v-behaviorurldefaultvml-o.html
(diakses tanggal 28 Oktober 2015)
http://ismadelanilyana.blogspot.co.id/2012/11/aplikasi-distribus-fermi-dirac-
untuk.html#.VjChZ5zWJxM (diakses tanggal 28 Oktober 2015)
Russel S. Bartlett.1931. Fermi-Dirac Statistics Applied To The Problem Of Space
Charge In Thermionic Emission. Yale University
| 18