Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA STATISTIK

Penerapan Distribusi Fermi Dirac pada Suhu T>0 K Untuk Menentukan Kapasitas
Kalor Logam dan Statistik Pembawa

Oleh:
ELMI YANTO ADHAR SAMUDRA (1301565)
REYSA HUMAIRA (1301619)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Fisika Statistik yang menjadi
kewajiban setiap Mahasiswa Fisika, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr.Ahmad Fauzi yang telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini dengan baik
serta kepada teman-teman yang telah membantu dan mendukung penulis dalam pembuatan
makalah ini baik teman sekelompok maupun teman seangkatan, sehingga dapat diselesaikan
dengan baik
Bersamaan dengan ini penulis juga berharap ada kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan makalah ini. Dan penulis juga berharap mudah-mudahan
makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran yang dapat mendukung perkembangan
ilmu Fisika.serta bermanfaat bagi kita semua, khususnya Mahasiswa Fisika. Untuk itu kami
ucapkan terima kasih.

Padang, November 2015

Penulis
Abstrak

Memanaskan sebuah logam sampel dari suhu nol derajat Kelvin, menurut distribusi
Fermi-Dirac tidak semua elektron di dalam logam itu akan memperoleh energi sebesar - kT.
Tetapai hanya sebagian kecil saja dari elektron-elektron itu yang akan memperoleh energi
sebesar kT. Jadi jika kita memiliki N buah elektron bebas, hanya fraksi dari T/Tf dapat
dieksitasi panasnya pada suhu T.

Statistik pembawa bagi dimensi-bawah strukturnano adalah diperjelaskan.


Ketumpatan kawasan adalah bersamaan dengan panjang gelombang d, di mana d ialah
dimensi bagi strukturnano dan gelombang d ialah gelombang De Broglie bersamaan dengan
kamiran Fermi-Dirac yang merangkumi statistik pembawa bagi semua tahap kemerosotan.

Kata kunci : energi fermi, kapasitas kalor, satistik pembawa


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Statistic Fermi-Dirac merupakan kasus tertentu dalam statistik partikel untuk
menentukan distribusi statistic keadaan energy fermion dari keseimbangan termal. Statistik
Fermi-Dirac membahas tentang fungsi gelombang dari fermion yang antisimetris di bawah
pengaruh pertukaran fermion Fermion merupakan partikel yang tak dapat dibedakan dan
mengikuti asas larangan Pauli: tidak boleh suatu partikel mepunyai bilangan kuantum yang
sama dalam waktu yang sama. Kumpulan dari fermion tanpa interaksi disebut dengan gas
fermi.
Statistik Fermi-Dirac membahas tentang fungsi gelombang dari fermion yang
antisimetris di bawah pengaruh pertukaran fermion. Fermion merupakan partikel yang tak
dapat dibedakan dan mengikuti asas larangan Pauli: tidak boleh suatu partikel mepunyai
bilangan kuantum yang sama dalam waktu yang sama. Fermion mempunyai spin setengah.
Statistik thermodinamika digunakan untuk mendeskripsikan perilaku partikel dalam jumlah
besar.
Statistik Fermi-Dirac pertama kali dikenalkan pada tahun 1926 oleh Enrico Fermi dan
Paul Dirac. Fermi-Dirac statistik diterapkan pada tahun 1926 oleh Fowler untuk
menggambarkan runtuhnya sebuah bintang ke kerdil putih . Pada tahun 1927 Sommerfeld
diterapkan untuk elektron dalam logam dan pada tahun 1928 Fowler dan Nordheim
diterapkan ke lapangan emisi elektron dari logam. Fermi-Dirac statistik tetap menjadi bagian
penting dari fisika.
Statistik pembawa untuk struktur nano rendah dimensi dijabarkan. Kepadatan negara
(DOS) sebanding dengan d D λ dimana d adalah dimensi dari struktur nano dan D λ adalah
De- Broglie panjang gelombang proporsi Fermi-Dirac (FD) integral yang mencakup statistik
pembawa untuk semua tingkat degenerasi. Dalam rezim non-degenerate hasil meniru apa
yang diharapkan dari Boltzmann statistik. Namun, hasil bervariasi dalam rezim merosot. Hasil
untuk semua dimensi secara numerik dianalisis dan dibandingkan untuk ketiga arah Cartesian.
Dengan tepat DOS, konsentrasi pembawa dalam semua dimensi diperoleh berdasarkan pada
statistik FD. Energi Fermi sehubungan dengan tepi band adalah fungsi temperatur yang
independen dari konsentrasi pembawa dalam rezim non-degenerate. Dalam rezim kuat
merosot, energi Fermi merupakan fungsi dari konsentrasi pembawa yang sesuai untuk
diberikan dimensi, tetapi independen dari suhu.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana distribusi Fermi-dirac?
2. Bagaimana kapasitas kalor logam dalam fungsi Fermi-dirac?
3. Apakah yang dimaksud dengan statistik pembawa

C. TUJUAN
1. Mengetahui distribusi Fermi dirac.
2. Mengetahui kapasitas kalor logam dalam fungsi Fermi-dirac.
3. Memahami yang dimaksud dengan statistik pembawa.

D. MANFAAT
Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai aplikasi distribusi
Fermi-Dirac dalam pembelajaran
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Distribusi Fermi-Dirac
Partikel-partikel yang memenuhi statistika Fermi – Dirac adalah partikel
fermion (contohnya elektron, proton dan neutron,dll), memiliki spin setengah bilangan
bulat ganjil (1/2,3/2,5/2,…). Fermion berbeda dengan boson dalam hal penempatan
setiap elektron dalam keadaan yang tersedia. Fermion mematuhi prinsip larangan Pauli
sehingga dia bersifat antisimetrik. Tetapi dalam hal ini, D.I. Ford juga membahas
tentang boson,fermion dalam kondisi partikel-partikel tidak terjadi interaksi.
Misalkan suatu assembly mengandung sejumlah fermion yang tak saling
berinteraksi, dengan energi total . Konfigurasi assembly dapat dinyatakan dalam

bentuk distribusi sistem pada sejumlah pita energi. Tiap pita mengandung sejumlah

keadaan dengan energi yang berada dalam interval dan . Konfigurasi

assembly ditandai oleh nilai yang menyatakan jumlah sistem yang dapat ditempatkan
pada berbagai nilai . Jumlah cara penyusunan fermion untuk konfigurasinya yaitu:
M
gs !
w=∏
s=1 ( g s−n s ) ! ns !

Maka jumlah total sistem dan energi total haruslah memenuhi syarat:

(1)

 Fungsi Distribusi Fermi-Dirac pada Suhu T > 0 K


Pada suhu T > 0 K, maka sudah ada fermion yang menempati tingkat energy di atas
energy Fermi. Hal ini menyebabkan jumlah fermion yang menempati tingkat energy
dibawah energy Fermi menjadi berkurang. Namun, tidak ada fermion yang memiliki
energy yang jauh di atas energy Fermi dan belum ada pula fermion yang memiliki
energy yang jauh di bawah energy Fermi. Akibatnya terjadi distorsi distribusi Fermi
dirac hanya di sekitar energy Fermi saja. Distorsi tersebut hanya berada pada daerah
yang ordenya sekitar kT di sekitar energy Fermi.
B. Kapasitas Kalor pada Logam
1. Jika terdapat N elektron dalam asembli maka energi total semua elektron pada
sembarang suhu dapat diperoleh dari:
U=NE
3
U = N EF ¿ (2)
5

Jika suhu sangat kecil dibandingkan dengan suhu fermi maka kT<<E F sehingga
persamaan (2) menjadi:
3
5 ( )
U = N E F [1+
15 2 kT 2
24
μ ( ) ]¿¿
EF

U ≈ N E [1+ ( ) μ ( ) ]¿
2
3 15 kT 2
F (3)
5 24 E F

di mana kita telah menggunakan aturan binomial (1+ x)−1 ≈ 1−x untuk suku kedua.
Karena kT<<EF dapat mempertahankan perkalian hanya sampai suku yang
mengandung T2, maka persamaan (3) menjadi:

[ ( ) ( ) ]−( 243 ) μ ¿
2
3 15 2 kT 2
U≈ N E F 1+ μ
5 24 EF

[ ( ) ( )]
2
3 1 2 kT
U ¿ N EF 1+ μ (4)
5 2 EF

Maka didapatkan kapasitas panas elektronik yaitu kapasitas panas yang


diperoleh dari sumbangan energi elektron adalah
dU
C e=
dT
3 π2 N k 2
C e= T
5 EF
C e =γT (5)
3 π2 N k2
Dengan γ= . Dari persamaan (5) terlihat bahwa kapasitas kalor elektronik
5 EF
berubah secara linier terhadap suhu.

C. Satistik Pembawa
Statistik pembawa untuk struktur nano rendah dimensi dijabarkan. Kepadatan negara
(DOS) sebanding dengan d D λ dimana d adalah dimensi dari struktur nano dan D λ
adalah De- Broglie panjang gelombang proporsi Fermi-Dirac (FD) integral yang
mencakup statistik pembawa untuk semua tingkat degenerasi. Dalam rezim non-
degenerate hasil meniru apa yang diharapkan dari Boltzmann statistik. Namun, hasil
bervariasi dalam rezim merosot. Hasil untuk semua dimensi secara numerik dianalisis
dan dibandingkan untuk ketiga arah Cartesian. Dengan tepat DOS, konsentrasi pembawa
dalam semua dimensi diperoleh berdasarkan pada statistik FD. Energi Fermi
sehubungan dengan tepi band adalah fungsi temperatur yang independen dari
konsentrasi pembawa dalam rezim non-degenerate. Dalam rezim kuat merosot, energi
Fermi merupakan fungsi dari konsentrasi pembawa yang sesuai untuk diberikan
dimensi, tetapi independen dari suhu.
BAB III
PEMBAHASAN
1. Eksperimen Kapasitas Kalor Logam
Jika kita memiliki logam maka kita memiliki sekaligus assembli foton (getaran
atom) serta assembli fermion (elektron bebas). Akibatnya, kapasitas kalor logam
mendapat kontribusi dari dua macam assembli tersebut. Dengan demikian, pada suhu
dibawah Debye dan dibawah suhu Fermi maka kapasitas panas logam memenuhi
persamaan:
3
C=γT + A T (13)
Suku pertama disumbangkan oleh elektron dan suku kedua disumbangkan oleh foton.

Gambar 2. Kebergantungan C/T terhadap T2 untuk logam kalium

Berdasarkan persamaan (13) C/T bergantung secara linier terhadap T 2. Kemudian


dari gambar 2 dan persamaan (13) terlihat kesesuaian antara data eksperimen dan
teoritis. Perpotongan kurva dengan sumbu tegak(sumbu C/T) memberikan nilai γ .

ada temperatur di bawah temperatur Debye dan temperatur Fermi , ka’


pasitas panas logam dapat ditulis sebagai kontribusi jumlah elektron dan phonon : C =
3
ᵧT + A T , dimana ᵧ dan A merupakan karakteristik material konstan. Istilah elektronik
yang linear pada T yaitu dominan pada temperatur rendah. Untuk lebih mudah
persamaannya menjadi :
Perbandingan nilai electron bebas dari elektronik kapasitas panas yaitu perbandingan
dari massa panas efektif mth untuk massa electron m, yaitu :
mth ᵧ(observed)
=
m ᵧ(free)
Bentuk ini muncul secara alami karena ∈f berbanding terbalik dengan massa electron,
dimana ᵧ m. hal ini melibatkan 3 efek :
1) Interaksi dari konduksi electron dengan kecepatan periodic dari kisi Kristal. Massa
efektif sebuah electron pada potensial ini disebut pita massa efektif dan
diperlakukan kemudian.
2) Interaksi dari konduksi electron dengan phonon. Sebuah electron cenderung untuk
mempolarisasikan atau memputarbalikkan kisi terdekatnya, sehingga perpindahan
electron menyeret ion terdekat, dengan demikian menaikkan massa efektif
electron.
3) Interaksi dari konduksi electron dengan dirinya sendiri. Perpindaha electron
menyebabkan reaksi didalam lingkungan gas electron, sehingga menaikkan massa
efektif electron.

2. Satistik Pembawa
Statistik pembawa untuk struktur nano rendah dimensi dijabarkan. Kepadatan negara
(DOS) sebanding dengan d D λ dimana d adalah dimensi dari struktur nano dan D λ
adalah De- Broglie panjang gelombang proporsi Fermi-Dirac (FD) integral yang
mencakup statistik pembawa untuk semua tingkat degenerasi. Dalam rezim non-
degenerate hasil meniru apa yang diharapkan dari Boltzmann statistik. Namun, hasil
bervariasi dalam rezim merosot. Hasil untuk semua dimensi secara numerik dianalisis
dan dibandingkan untuk ketiga arah Cartesian. Dengan tepat DOS, konsentrasi pembawa
dalam semua dimensi diperoleh berdasarkan pada statistik FD. Energi Fermi
sehubungan dengan tepi band adalah fungsi temperatur yang independen dari
konsentrasi pembawa dalam rezim non-degenerate. Dalam rezim kuat merosot, energi
Fermi merupakan fungsi dari konsentrasi pembawa yang sesuai untuk diberikan
dimensi, tetapi independen dari suhu.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Pada suhu T > 0 K, sudah ada fermion yang menempati tingkat energy di atas
energy Fermi. fermion yang menempati tingkat energy dibawah energy Fermi
menjadi berkurang. Akibatnya terjadi distorsi distribusi Fermi dirac hanya di
sekitar energy Fermi saja. Distorsi tersebut hanya berada pada daerah yang
ordenya sekitar kT di sekitar energy Fermi.

2. Kapasitas kalor elektronik yaitu kapasitas kalor yang diperoleh dari sumbangan
dU 3 π 2 N k 2
energi elektron adalah C e = = T =γT
dT 5 EF
kapasitas kalor logam dapat ditulis sebagai kontribusi jumlah elektron dan phonon
: C = ᵧT + A T 3

3. Statistik pembawa untuk struktur nano rendah dimensi dijabarkan. Kepadatan


negara (DOS) sebanding dengan d D λ dimana d adalah dimensi dari struktur nano
dan D λ adalah De- Broglie panjang gelombang proporsi Fermi-Dirac (FD)
integral yang mencakup statistik pembawa untuk semua tingkat degenerasi.

B. SARAN
1. Diharapkan dengan makalah aplikasi distribusi fermi-diract pembaca dapat
memahami tentang aplikasi distribusi fermi-diract.
2. Pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, jadi kami sebagai
penulis mengharapkan saran-saran yang membangun dari pembaca.
3. Semoga bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin.2009. Pengantar Fisika Statistik. Bandung: ITB.
Achfa, Dewi Alifatul. 2011. Aplikasi Distribusi Fermi-Dirac. Jawa Barat : Universitas
Jember.
Jantu, Resita Astika dkk. 2009. Gas Fermi Elektron Bebas. Jakarta : Universitas Negeri
Jakarta.
Sari, Elvi Puspita dkk. 2010. Statistik Fermi-Dirac. Pekanbaru : Universitas Riau
Suardika, komang. 2012. Statistik kuantum (Statistik Fermi-Dirac). Bali: Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja

Anda mungkin juga menyukai